Chapter 79 Strongest Sage, Undangan
"Segerombolan monster di ibukota!?
Itu akan menjadi sebuah bencana!"
"Kita harus bergegas
kembali dan mengevakuasi semua orang——"
"Tunggu dulu. Tidak perlu
panik. Mana nya telah jatuh ke dalam kekacauan karena ledakan sebelumnya, dan
lokasi luapan mungkin telah bergeser 10 kilometer jauhnya dari ibukota."
Aku menenangkan keduanya yang
menjadi panik ketika mereka mendengar bahwa luapan akan terjadi di ibukota.
"Tapi itu segerombolan
besar dari monster, ‘kan!? 10 kilometer sebenarnya bukan apa-apa! Bahkan jika
kita telah menempatkan pertahanan di sekitar ibukota...."
"Itu mungkin
segerombolan, tapi tidak akan ada banyak monster."
Jumlah dari monster yang
muncul dari sihir ini tergantung pada afinitas si pengguna dengan sihir tipe summoning.
Sihir luapan kali ini tidak
dilakukan oleh seorang demon kuat atau yang memiliki afinitas yang bagus dengan
summoning
magic, jadi skalanya akan dibatasi.
Dan aku telah menambahkan
beberapa redaman pada sihir segel yang aku pasang di atasnya.
"...Apakah itu sekitar
100 monster?"
"Tidak. Itu terlalu
sedikit. Paling rendah... itu sekitar 3000. Yah, anggap saja akan ada 5000
monster se-class lantai
10 dungeon. Dan juga beberapa se-class boss."
"Lantai 10, 5000! Dan apa
itu se-class boss...."
"Seorang boss seperti
penguasa dari sebuah lantai di dalam suatu dungeon. Kekuatan mereka berbeda
berdasarkan kasus per kasus, tetapi bahkan yang paling lemah sekitar se-class
lantai 20."
"Dan akan ada beberapa
dari itu!? Ibukota sudah berakhir! Segalanya mungkin berbeda jika ada beberapa
Mathi-kun bersama kita...."
"Yah, mungkin hanya ada
satu se-class boss."
Yah, jika ada satu se-class
bos, bukan berarti ia akan mudah dikalahkan.
Sebaliknya, jika mana yang
dapat digunakan untuk membuat beberapa se-class
bos terkonsentrasi menjadi satu, mengalahkannya akan
secara eksponensial lebih sulit.
"Meski begitu masih
tampak tanpa harapan... Mathi-kun, mengapa kamu begitu tenang?"
"Jangan bilang kamu bisa
membagi diri-mu!?"
"Tidak, aku tidak bisa
melakukan itu tetapi aku tahu cara untuk menghadapinya."
"Cara untuk
menghadapinya?"
"Yeah. Para siswa akademi
akan membantu, melakukan hal itu hampir akan menjamin kita untuk berhasil dalam
mencegat monster. Sebaliknya, ini adalah sebuah kesempatan untuk mengumpulkan
banyak magic stone."
Luapan monster mungkin akan
terjadi setelah kami selesai memasang barrier.
Hanya lokasi dari luapan telah
berubah, waktu akan terjadinya masih sama.
"Aku rasa kita tidak bisa
menang bahkan jika kita mengumpulkan semua siswa...."
"Itu benar bagi para
siswa seperti mereka saat ini... Tapi mereka tidak akan tetap seperti
itu."
Rencana pembuatan barrier-ku
mungkin terlihat seperti hanya menggunakan para siswa sebagai buruh, tetapi
dalam kenyataannya, itu merupakan sebuah metode yang sangat efektif untuk
pelatihan.
"Aku setuju bahwa semua
orang telah menjadi jauh lebih kuat dari yang pernah mereka alami sejak mereka
belajar melalui metode Mathi-kun.... Tapi tetap saja, bisakah mereka
benar-benar menang melawan 5000 monster se-class lantai 10?"
"Bisa. Tapi aku akan
mengatasi si boss-nya."
Aku naik ke punggung Iris
sambil mengatakan itu.
"...Biasanya ini
terdengar tidak masuk akal, tapi mendengarnya dari Mathi-kun membuatku merasa
ini benar-benar berhasil, itu sangat misterius...."
"Habisnya, Mathi-kun
sendiri sepenuhnya tidak masuk akal...."
"Yah, kita akan
membicarakannya lagi setelah barrier selesai. Untuk sekarang, ayo kembali ke
ibukota!"
"Ya!"
Kami kembali saat kami
mengobrol.
Iris berbicara sepanjang
jalan.
"Um, apa yang harus aku
lakukan, mulai sekarang...."
"Sekarang setelah kamu
menyebutkannya, aku tidak memikirkannya."
Mendaki gunung Iris setiap
kali kami harus pergi ke suatu tempat yang jauh terdengar sangat merepotkan.
Membuat Iris dekat dengan kami
untuk perawatannya juga nyaman bagi Iris.
Tapi, pasti akan ada keributan
besar jika Iris mendarat di tengah kota....
Tepat ketika aku berpikir
sejauh ini, aku mengingat sebuah sihir khusus tertentu yang dimiliki para
dragon.
"Iris. Jika aku tidak
salah, para dragon memiliki suatu sihir untuk mengubah diri mereka menjadi
seorang manusia, ‘kan? Bisakah kamu menggunakannya saat ini?"
"Aku hampir tidak pernah
menggunakannya, tapi seharusnya aku bisa menggunakannya! Sihir itu juga hampir
tidak menggunakan mana!"
"Kalau begitu, kamu harus
tinggal di ibukota sambil berpura-pura menjadi manusia dengan menggunakan
itu... tidak tunggu. Ada cara yang lebih baik untuk ini."
"...Cara yang lebih
baik?"
"Yeah. ——Iris, apakah kamu mau pergi ke sekolah?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...