Chapter 68 Strongest Sage, Memperbaiki



"A-apa ini benar-benar aman? Kita tidak akan terlempar ‘kan?"

"Be-bepergian menaiki punggung seekor dragon, aku bertanya-tanya apakah itu benar-benar aman..."

"Tidak masalah. Lagipula, kamu bisa memegang banyak hal."

Tidak terbatas pada Iris, punggung seekor dragon sangat kasar, jadi ada banyak tempat di mana kamu dapat berpegangan dan duduk.
Ini akan menjadi dingin jika kami terbang terlalu tinggi, tetapi seharusnya tidak ada masalah selama Iris tidak tiba-tiba berakselerasi terlalu cepat.

"Tapi, pasti sakit kalau kita menggenggam terlalu kuat...."

Alma menunjuk ke salah satu tonjolan di punggung Iris.
Namun, kerak seekor dragon tidak bisa dihancurkan hanya dengan digenggam oleh manusia secara normal.

"Aku baik-baik saja, pastikan berpegangan tanpa khawatir! Jika kamu terlempar karena beberapa kesalahan, Mathias-san akan membunuhku...."

Un. Jika aku harus mengatakannya, itulah yang seharusnya yang kamu khawatirkan.
Membunuh alat transportasi kami akan menyebabkan banyak masalah di kemudian hari, jadi aku tidak benar-benar memiliki niat untuk itu.

"Ka-... kalau begitu, permisi!"

Ruli mengatakan itu sambil meraih tonjolan yang mudah dipegang di punggung Iris.
Ngomong-ngomong, Alma sudah melakukannya dari awal tanpa khawatir tentang hal itu.

"Jadi, kemana aku harus pergi dari sini?"

"Ke sisi yang berlawanan. Jaraknya sekitar 4.500 kilometer. Bergerak dengan kecepatan yang bisa ditahan manusia dan tetap berada di ketinggian kurang dari 1000 meter."

"4.500 kilometer, ini akan cepat! Kalau begitu, kecepatan yang bisa ditahan manusia..."

Iris menyebarkan mana ke sayapnya.
Dan, mempercepat——

"Berpegangan."

Ketika aku melihat jumlah dari mana yang dituangkan Iris, aku dengan cepat membangun sebuah mantra dan menembakkannya ke sayapnya.
Mantra yang aku tembak adalah sebuah sihir untuk menghentikan akselerasi dengan mengganggu pergerakan mana di sayap.

"Au!"

"Kyaa!"

"Uwaa!"

Sayap Iris langsung kehilangan daya apungnya, tubuhnya bergetar.
Keduanya yang menaiki punggung Iris dan Iris sendiri terkejut sekaligus.

"A-apa yang kamu lakukan!"

"Itu kalimat-ku! Seberapa cepat kamu mencoba untuk mempercepat barusan?"

"Err, dengan kecepatan yang bisa ditahan manusia..."

Tidak terlihat seperti itu bagaimanapun caranya.
Itu adalah sebuah kecepatan untuk membuat daging cincang dari manusia di punggungnya.
....Tidak, tunggu.

"...Hei Iris. Standar siapa yang kamu gunakan untukkecepatan yang dapat ditahan manusia?"

"Err... Karena Gaias-sama akan terlalu berlebihan, aku mendasarkannya pada Loita-san...."

"Bukankah itu kecepatan penuh-mu?"

Loita adalah seorang kutu buku pedang yang hidup di era yang sama dengan diri-ku di masa lalu.
Yang terkuat berikutnya setelah aku di antara manusia.
Tentu saja, standar untukkecepatan yang dapat ditahan manusiaakan jauh berbeda.

"Mengapa nama Magic God Gaias-sama dan Sword God Loita-sama muncul di sana?"

"Tidak mungkin, dragon ini benar-benar si Dark Dragon Iris yang muncul dalam mitos...."

Ngomong-ngomong, nama-nama dari dewa yang diyakini orang-orang di dunia saat ini sama dengan diri-ku di masa lalu dan Loita.
Apakah ini suatu kebetulan atau bukan.... Hanya Dewa yang tahu.

"Tapi aku belum pernah bertemu manusia lain...."

....Kalau dipikir-pikir, dragon ini tidak pernah berinteraksi dengan manusia lain.
Semua orang sangat takut dan tidak berani mendekatinya.

"Dengar baik-baik, mengerti? Sebuah batu akan jatuh jika kamu melemparnya seperti ini ‘kan?"

"Ya."

"Kecepatan sebanyak ini sudah cukup. Sejak awal, sayap-mu akan rusak jika kamu menggunakan mana sebanyak itu pada keadaan-mu saat ini. Hanya 1/500 dari sirkuit yang terhubung dibandingkan dengan diri-mu di masa lalu, mengerti?"

Perawatan Iris pada akhirnya adalah sebuah perbaikan sementara.
Itu tidak cocok untuk terbang kecepatan penuh.

"Aku memang merasa itu sulit untuk terbang, jadi sayap-ku dalam kondisi yang buruk.... Aku akan patuh dan terbang perlahan...."

Dan kemudian, Iris mulai mempercepat sedikit demi sedikit.
....Meksi begitu, itu masih jauh lebih cepat dibandingkan dengan kuda atau manusia.

"Ya, kamu tidak boleh melebihi 80% dari kecepatan suara. Pada kondisi sayap-mu saat ini, lebih dari itu berbahaya."

"Ya!"

Aku menggunakan sihir untuk menghilangkan gesekan udara yang menyerang kami bertiga, tapi tubuh Iris terlalu besar, aku tidak bisa menerapkannya di atasnya.


——Beberapa jam kemudian.

"...Tidak lama lagi. Kurangi kecepatan-mu."

Kami tiba di tempat yang aman dari pelacakan.

"Um...."

"Ada apa."

"Apakah kita akan baik-baik saja jika kita mengurangi kecepatan kita. Aku merasa kita akan terdeteksi entah bagaimana...."

Iris bertanya balik ketika aku mengatakannya untuk mengurangi kecepatan saat kami semakin dekat dengan tujuan kami.

"Yeah. Pasti. Mereka mungkin belum menemukan kita."

Seperti yang Iris katakan, mana dari sihir tipeActive Detectionsedang beredar di sekitar tujuan kami.
Itu adalah sebuah spell art yang polos dan jelas tanpa penyembunyian atau apapun.

Iris di masa lalu pasti bisa menunjukkan lokasi yang tepat dari sang pengguna mantra, bukan hanyaEntah bagaimanamerasakannya.
Seperti yang kupikirkan, kemampuan deteksi Iris telah sangat menurun karena seberapa buruk sirkuit sihirnya.
Itu mungkin juga alasan mengapa Iris tidak menyadari mana-ku ketika kami pertama kali bertemu saat itu.

"...Aku tidak bisa bergerak gesit sekarang, kamu tahu?"

"Yah, aku akan melakukan sesuatu tentang itu. Pinjamkan aku kendali atas sayapmu."

"A-aku mengerti! Jika itu Mathias-san, aku yakin kita akan lolos menyelinap begitu saja tanpa terdeteksi."

Mana di sayap dragon dapat dipindahkan secara eksternal.
Biasanya, tindakan seperti itu tidak ada gunanya, tetapi Iris saat ini tidak bisa menggerakkan sayapnya sendiri.
Membiarkan-ku melakukannya seharusnya membuat mereka bergerak lebih baik.

"....Tapi, apakah Mathi-kun tipe yang akan melakukan itu?"

"Jauh dari menyelinap, rasanya dia akan dengan senang hati terjun ke arah para demon...."
"...Ah."

Mendengar kata-kata Alma dan Ruli, Iris terdengar seperti akan berkata, “Oh, tidak!”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...