Chapter 65 Strongest Sage, Terlupakan



"Aku ingin mengakhiri perjalanan ini siang hari jika memungkinkan. Ayo bergegas."

Setelah mempercayakan pelajaran-nya kepada para guru dan meninggalkan akademi, aku menuju ke pintu masuk kota sambil berakselarsi dengan sihir.
Aku sudah selesai berkemas dan memasukan semua kebutuhan di dalam Storage Magic.

"Mengerti! ...Jadi, kemana kita akan pergi?"

"Ke gunung di sebelah sana. Agak jauh, tapi, kita akan tiba saat di luar masih cerah."

Aku menunjuk ke selatan ketika aku mengatakan itu.
Kami tidak bisa melihat gunung karena disembunyikan oleh pemandangan kota dari sini, tapi aku bisa tahu dari reaksi mana.

"Eh? Tapi bukankah itu kebalikan dari tempat demon itu berada..."

"Itu benar. Namun, di situlah transportasi kita."

Melakukan sebuah perjalanan sejauh 4.500 kilometer di darat tidaklah mudah.
Terlebih lagi di tanah dengan medan yang tidak diketahui.
Oleh karena itu, kami memerlukan transportasi yang dapat mengabaikan medan itu.

"Ada sebuah transportasi di gunung? Apakah ini semacam sihir aneh?"

"Itu bukan sihir. Ia sebuah makhluk hidup."

Aku menjawab pertanyaan Ruli.

"Makhluk hidup?"

"Yea. Reaksinya sangat lemah dibandingkan dengan yang terakhir kalinya.... Mari berharap bahwa setidaknya ia dapat digunakan untuk transportasi."

Aku meningkatkan kecepatan-ku setelah memastikan bahwa keduanya mengikuti-ku.

——Beberapa jam kemudian.

"...Tujuan kita ada di gunung ini! Tinggal sedikit lagi!"

Aku memanggil keduanya di kaki gunung yang berjarak sekitar 100 kilometer dari ibukota.

"Apa “agak jauh” tentang ini!? Itu lebih jauh dari kota asal kami!"

"Jarak ini bukan apa-apa untuk dituliskan ke rumah untuk kita saat ini. Bahkan, tidak butuh setengah hari untuk melakukannya!"

"Sihir pergerakan sangat luar biasa ..."

Kami mulai mendaki gunung sambil bercakap-cakap.
Gunungnya tidak memiliki jalan, tetapi karena tidak ada tebing curam atau apa pun seperti itu, mendakinya tidak terlalu sulit.

"Apakah ada seekor burung transportasi di puncak gunung ini?"

"Ia sebenarnya bukan seekor burung."

"...Sebenarnya bukan?"

"Kamu pasti bisa memahami kehadirannya denganPassive Detection. Kita masih jauh darinya, tapi reaksinya besar semuanya."

Ruli dan Alma berkonsentrasi menggunakanPassive Detection.

"...Apakah ia mungkin berada di puncak?"

"Yeah."

"Reaksi ini, itu sangat besar..."

"Ya benar. Yah, itu sudah cukup kecil dibandingkan dengan terakhir kali aku melihatnya...."

Aku menjadi tidak jelas karena aku memiliki suatu firasat bahwa keduanya akan melarikan diri jika aku memberi tahu mereka detailnya.
Bahkan di kehidupan masa lalu-ku, ada banyak orang yang akan melarikan diri hanya dari mendengar hal itu.
Makhluk-makhluk itu sebenarnya bukan sesuatu yang harus ditakuti meskipun dalam kenyataan....

"Tidak apa-apa. Yah, kamu bisa menjaga jarak ketika kita benar-benar bertemu dengannya."

Kami mendaki gunung sambil berbicara tentang itu——.

"Itulah kendaraan kita."

Aku berhenti di tempat di mana kami bisa melihat sosoknya.
Keduanya menjadi pucat ketika mereka melihatnya.

"...Kendaraan? Ini sangat aneh. Ia tampak seperti sebuah makhluk super calamity se-class legendaris bagiku...."

"Tidak. Itulah sebuah kendaraan. Kendaraan yang sangat cepat yang bahkan bisa mengeluarkan api, kamu tahu."

"Ia terlihat jelas berbahaya jika dilihat dari reaksi mana.... Atau lebih tepatnya, bukankah itu seekor dragon...."

"Beberapa orang menyebutnya dengan nama itu. Tapi tepatnya ia adalahDark Dragon Iris."
Aku rasa ia juga memiliki nama lain, tetapi itulah apa yang aku sebagai pribadi memanggilnya.

"Dark Dragon Iris. Bagaimana bisa itu sebuah kendaraan!? Kita akan terbunuh jika kita mendekat dengannya!"

"Lupakan kendaraan, bukankah itu salah satu dari para dragon yang menghancurkan seluruh negara dari mitos! ...Ia bukan yang asli ‘kan?"

"Aku tidak tahu tentang mitos itu, jadi aku tidak yakin apakah ia yang asli atau tidak.... Tapi itulah transportasi sempurna kita."

Dark Dragon Iris merupakan kenalan-ku, meskipun aku tidak tahu tentangnya muncul dalam mitos.
Ia adalah salah satu dari para dragon yang bertarung denganku, tapi karena ia segera menyerah tidak seperti dragon lainnya, aku akhirnya tidak membunuhnya.

Aku merasa ia tidak terlalu sulit, jadi aku tidak akan senang mengalahkannya.
Aku mengharapkannya untuk menjadi lebih kuat jika aku membiarkannya sendirian —— tetapi menilai dari kondisinya saat ini, sepertinya ia semakin melemah.

"Yah, aku akan berbicara dengannya sebentar, kalian berdua tunggu di sana."

""Berbicara!?""

Aku meninggalkan keduanya dan mengambil langkah ke arah si dragon.

"Tunggu!? Itu terlalu berbahaya bahkan untuk Mathi-kun...."

"Mathi-kun, kamu bisa bicara dengan dragon...?"

Aku mendekati si dragon sambil mendengarkan suara-suara itu.
Iris adalah seorang teman lama-ku.
Untuk merayakan reuni kami, aku harus ramah di sini——

Wahai penyusup, kamu berada di dalam domain-ku. Aku tidak ingat memberi-mu izin untuk menginjaknya.

Kata-kata yang bahkan tidak memiliki sedikit pun keramah-tamahan terlempar ke arahku yang semakin dekat untuk berbicara dengannya.

"...Huh?"

Aku tidak berharap untuk pembantaian yang tidak perlu. Patuhlah dan telusuri kembali jalan-mu. Namun, jika kamu mengambil langkah maju lagi, bersiaplah untuk berpisah dengan nyawa-mu.

Apakah kamu tidak ingat dengan-ku?

Karena Iris sedang berbicara dalam bahasa naga, aku juga menjawabnya.

Ingatan dragon lebih baik dari pada manusia. Terutama ingatan yang terkait dengan mana.
Aku saat ini menggunakan sihir skala kecil, dan reaksi mana dari itu mirip dengan diri-ku di masa lalu.

Tidak mungkin Iris tidak akan menyadari atau melupakannya.
Seharusnya mustahil bagi seekor dragon untuk salah mengira mana reaksi karena masing-masing sangat unik.

Kamu tidak akan berhenti, ya. Aku tidak terlalu ingin melakukan ini, tetapi aku tidak punya pilihan. ——Matilah.

Namun, ia tidak mendengarkan-ku.

Iris mengabaikan-ku yang bingung dan membuka mulutnya.
Dan kemudian, ia mengaktifkan sebuah sihir besar yang khas dari dragon, Dragon Breath.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...