Chapter 59 Strongest Sage, Kecewa



"...Sepertinya mereka baik-baik saja."

Aku bergumam ketika aku melihat pertempuran Alma dan Ruli berlangsung.
Karena augment yang aku berikan kepada mereka tidak terspesialisasi dalam kekuatan, Desiril menderita sedikit luka, tetapi keduanya sepertinya juga tidak terserang.
Kelihatannya aku tidak perlu terlibat segera, kurasa aku akan menyaksikan bagaimana kelanjutannya.

Saat aku melakukan itu, Desiril mengisi sayapnya dengan mana dan mencoba untuk mendekati Ruli dan Alma dengan lurus.
Alma berteriak ketika dia melihat itu.

"Ruli, selanjutnya!"

"Ya!"

Ruli memberi Alma panah dengan sebuah augmented magic stone di atasnya.
Alma segera meletakkan panah di busurnya dan menembak Desiril dengannya.

"Kuh.... Dasar sialan!"

Desiril mencoba menghindari panah, tapiWire-Guided Enchantakan menjadi lebih efektif jika semakin dekat dengan si penggunanya.
Desiril yang mencoba memotong jarak terkena panah, dan kehilangan momentumnya karena mana-nya menjadi berantakan oleh augmented magic.

Ruli dan Alma menggunakan sihir tipe pergerakan selama kesempatan itu, menjauh dari Desiril.
Tampaknya, ini adalah bagaimana keduanya berhasil menghindari sihir si demon sambil menjaga jarak dalam pertempuran ini.
Pada tingkat ini, mereka mungkin bisa terus bertarung dengan aman sampai kehabisan mana.

Sekarang setelah aku memahami aliran pertempuran, aku memutuskan untuk memecahkan kebuntuan dan membunuh Desiril.
Meski begitu, aku tidak punya cukup mana untuk melakukan itu di muka.

Jadi, aku menunjukkan diri-ku di depan Desiril tanpa menggunakan sihir apa pun.
Dan kemudian aku dengan santai berbicara dengannya.

"Yo."

"Ke-kenapa kau di sini! Dimana Ashril-sama..."

"Jika kau mencari Ashril, dia ada di bawah sana."

Sepertinya Ashril jatuh di trotoar batu di alun-alun.
Sangat mudah untuk mengetahui tempatnya karena ada sebuah lingkaran dari orang-orang (agak jauh) di sekitar tubuhnya.

"Aa.... Ashril-sama telah dikalahkan!? Itu tidak mungkin——"

"Mau melihatnya dengan diri-mu sendiri?"

Aku membangun sebuah sihir di tangan-ku sambil mengatakan itu.
Sebuah sihir serangan skala besar——atau sebuah tiruannya menggunakan emisi mana, itu sebenarnya hanya sebuah light magic.

Namun, Desiril mungkin melihat ini sebagai sebuah cahaya kematian, yang mampu menghancurkan demon dalam satu pukulan.
Demon memiliki persepsi mana yang lebih baik daripada monster.

"Da...dasar monster!"

Ketika Desiril melebarkan sayapnya untuk mencoba melarikan diri, aku memberikan instruksi kepada Alma.

"Alma, panahnya!"

"Tapi, jangkauannya——"

"Tidak masalah!"

"Mengerti! Ruli!"

"Ya!"

Alma menembakkan panah yang diberikan Ruli padanya.
Aku mengejar Desiril di samping panah itu.

Berakselerasi dengan semua kekuatanku tanpa memikirkan mana yang tersisa.
Bahkan jika demon pandai terbang, dia tidak bisa pergi dengan flight biasa saja.
Flight Kekuatan Penuh bukanlah sesuatu yang bisa diaktifkan pada jarak ini melawan seorang lawan yang unggul.

"U-Uwaaaaa!"

Desiril melarikan diri sambil berteriak ketika aku mengejarnya.
Dan kemudian——

"Oh?"

Aku kehilangan pijakan di ujung dari barrier.
Aku jatuh sambil kelihatan bingung.
Desiril yang melihat itu sebagai sebuah kesempatan mengaktifkan Flight Kekuatan Penuh .

Para demon di kehidupan masa lalu-ku akan mendengus pada tipuan yang sangat jelas ini.
Namun, Desiril mudah jatuh karenanya.
Sambil merasa agak kecewa pada betapa lemahnya lawan-ku, aku mendekati panah yang ditembak Alma dan meletakkan sebuah guide baru di atasnya.

"Seperti aku akan kehilangan pijakan-ku pada sihir-ku sendiri...."

Sambil menggerutu, aku membuat panah menembus titik lemah dari mantra Flight Kekuatan Penuh .
Dan kemudian, kekuatan interferensi dari panahnya diaktifkan.

"GU-GUAAAAAAAAA!"

Efek augment magic ini lebih rendah dariBlocking Sphere, namun, Desiril dan Ashril memiliki lapisan demon yang berbeda.
Desiril yang sirkuit sihirnya hancur dalam sekejap jatuh di depanku.

Aku bisa menghabisi demon ini dengan mana yang tersisa.
Aku menusuk jantung Desiril dengan sebuah pedang yang di buff denganSteel SlashdanSharpen.
Dan kemudian aku memasukkan tubuhnya ke dalam Storage magic.

Masalah lainnya kelar——.

"Di-dia berhasil! Siswa terbang itu membunuh demon itu!"

"Bukankah demon yang jatuh ini mirip dengan Erishis-sama, si Ahli Sihir!?"

"Sekarang setelah kamu menyebutkannya, dia memiliki wajah yang sama dengan Erishis-sama!"

"Aku tidak percaya seorang siswa sendirian bisa mengalahkan demon!?"
"Tidak, di sana ada dua lagi!"
"Bahkan ketiganya sangat aneh!"

——Atau sepertinya tidak.
Apa yang harus aku lakukan dengan keributan ini....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...