Chapter 56 Strongest Sage, Serangan
Balik
"Pertama-tama aku akan
menyerang dan memikat mereka untuk menurunkan ketinggian mereka. Setelah itu,
tembak yang lemah dengan panah-mu. Si demon pertama yang akan aku serang adalah
yang lebih lemah."
"Roger!"
"Aku mengerti! ....Tapi
Mathi-kun, apa mana-mu baik-baik saja?"
"Jujur saja, aku tidak
punya cukup untuk serangan frontal."
Bahkan jika aku dalam wujud
topku, daya tembakan sihir demon masih akan lebih unggul.
Jadi, tidak mungkin bagiku
untuk mengalahkan mereka dalam sebuah pertarungan langsung dengan mana-ku yang
hanya 10% dari biasanya.
"Lalu bagaimana
dengan-mu...."
"Jika mana-ku tidak
cukup, maka aku hanya perlu menggunakan mana milik musuh."
"Ka-kamu bisa melakukan
itu!?"
"Itu merupakan sebuah
sihir yang relatif kompleks, jadi kamu harus menunggu sebelum aku
mengajarkannya padamu... Baiklah, aku akan menyerang mereka. Persiapkan
panahnya dan tunggu di sini."
Aku melompat dari tanah, dan
menendang barrier magic yang terus aku gunakan di udara, menuju ke salah satu
demon.
"Serangan musuh,
Desiril!"
Si demon kuat menyadari-ku
ketika aku beberapa langkah dari mereka.
"Tidak mungkin! Bagaimana
bisa dia menyadari kita pada jarak ini!"
Si demon lemah (sepertinya
dipanggil Desiril) berteriak sambil memblokir pedang-ku.
Karena aku tidak akan
memberikan luka yang lumayan pada mereka bahkan jika aku menggunakan sihir di
sini, aku menyerahkan tubuh-ku pada gravitasi dan jatuh setelah bertukar
pukulan sekali.
"Kau sepertinya pandai
mendeteksi, dan bagi seorang manusia biasa terbang di langit.... Jangan bilang,
kaulah si manusia yang membunuh Devilis?"
"Memangnya kenapa?"
"Bagaimanapun juga, kau
masih seorang manusia. ——Matilah!"
Si demon kuat menembakkan
sebuah sihir ke arah-ku sambil mengatakan itu.
Itu adalah sebuah flame magic
ortodoks, tetapi kekuatannya sangat besar. Diri-ku saat ini akan langsung mati
jika aku terkena itu.
Ketika aku melihat itu, aku
membangun sebuah sihir menggunakan setengah dari mana-ku yang tersisa.
Sihir itu disebut【Control
Sphere】, sebuah sihir original yang aku buat di kehidupan masa lalu-ku.
Aku tidak memiliki banyak
kesempatan untuk menggunakannya di kehidupan masa lalu-ku, tetapi membuat ini
adalah jawaban yang benar.
Jika menggunakan sihir apa
adanya, ia akan menghabiskan terlalu banyak mana, jadi aku telah mengatur ulang
mantra dadakan barusan —— sepertinya itu berjalan dengan baik.
"Mu!?"
Banyak【Control
Spheres】yang muncul di sekitar-ku memutar arahan dari flame
magic, mengubahnya ke arah si demon kuat.
Si demon mencoba menghindar,
tetapi aku menggunakan 【Control Spheres】untuk
membelokan sihir itu sekali lagi, berhasil mengenai si demon.
"Gah...."
"Ashril-sama!"
Karena itu adalah sebuah sihir
yang kuat, demon itu menderita luka besar.
Wajah Ashril mengerut, pada
saat yang sama, aku memadamkan sihir Ashril berikutnya yang mencoba ditembakan.
Setelah mengembalikan sihir
itu sekali lagi,【Control Spheres】kembali ke
sisiku.
Ini adalah point kuat dari【Control
Sphere】. Begitu dipanggil, ia akan bertahan untuk
mengendalikan sihir musuh sampai dihancurkan oleh sebuah sihir besar.
"Tak disangka ia
menghapus sihirku —— kalau begitu!"
Namun, Ashril segera
memperbaiki sikapnya dan menjatuhkanku dengan sebuah pedang terhunus.
Tampaknya, dia jauh lebih
berpengalaman dalam pertempuran daripada Devilis.
Mengikutinya, Desiril juga
menuju ke arahku.
Terhadap demon yang akan
datang, aku menggunakan sebuah barrier magic di atasku, menendangnya dan melaju
di bawah.
Para demon mengejar-ku.
Setelah cukup jatuh, aku
mengarahkan pedang-ku pada Desiril dan menyatakan.
"Sekarang
kesempatan-mu!"
"....Mu?"
Para demon sepertinya tidak
mengerti arti dari teriakan-ku.
Mereka hanya tampak bingung
sesaat sebelum mereka terus bergegas dengan pedang mereka bersiap.
Mengejar-ku, tidak ada sedikit
pun kecerobohan dalam pergerakan mereka.
——Hanya
ke arahku.
"Nuo!?"
Sebuah panah yang datang
terbang entah dari mana menghantam Desiril. Tentu saja, Alma menembaknya.
Desiril yang terkena panah
segera memperbaiki sikapnya dan mengejar-ku —— tidak.
Dengan ekspresi bingung di
wajahnya, Desiril langsung jatuh ke bawah.
"Ada apa, Desiril!"
"Aku tidak tahu! Setelah
sebuah panah aneh menghantam-ku, kekuatan-ku telah—— uwa!"
Sebuah panah kedua mengenai
Desiril ketika dia sedang berusaha untuk menjelaskan.
Magic circle yang kuberikan
pada Ruli berisi sebuah augment magic yang menyebabkan sebuah gangguan pada
mana seorang demon.
Potensi lukanya tidak terlalu
besar, tetapi cukup signifikan sebagai sebuah penghambat.
Jika Ashril tidak ada di sini,
aku mungkin bisa membunuh Desiril saat kesempatan itu.
"Tch.... Menangani
keduanya sekaligus sepertinya buruk. Desiril, bunuh wanita-wanita itu!"
"Dimengerti!"
Desiril terbang menuju Alma
dan Ruli.
"Sepertinya kau punya
beberapa trik aneh di lengan bajumu.... Tapi sekarang tidak akan ada halangan
lagi."
Tampaknya kami telah berhasil
memisahkan mereka.
Lawan kami mungkin juga
menginginkan hal yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...