Chapter 53 Strongest Sage, Diragukan



"Tunggu sebentar. Ukuran itu.... Dari lantai berapa dan dari monster mana kamu mendapatkannya?"

Magic stone ini.
Ia mungkin seekor Flame Lizard dari lantai 21.
Menilai dari ukuran dan suasananya, aku rasa itu dari Flame Lizard yang aku buat menjadi sebuah pijakan ketika aku turun ke lantai.

"Lantai 21."

"....Dan, Mathi-kun ‘kan? Dari mana kamu mengambil magic stone barusan?"

Si Onee-san mengajukan pertanyaan lain setelah aku menjawabnya.
Wajahnya memiliki kram, alisnya menjadi berkedut.

"Storage magic."

Si resepsionis itu tampak bingung ketika mendengarnya.

"Seluruh siswa kelas satu tahun ini sangat aneh, tetapi yang paling aneh akhirnya datang...."

"Mungkin dia membeli magic stone itu dari suatu tempat dan mencoba menjualnya di sini untuk ketenaran?"

"Tapi di mana kamu bisa membeli magic stone itu? Siapa pun yang membeli yang akan menarik perhatian."

"...Lalu dia mencurinya?"

"Di mana dia mencurinya. Maksud-ku, di mana kamu bahkan bisa menemukannya."

Dan aku diperlakukan seperti seorang pencuri sebelum aku menyadarinya.

"Mathi-kun tidak akan melakukan hal seperti itu! Apa yang dilakukan Mathi-kun hanya menghancurkan dungeon, menghancurkan halaman sekolah, mengalahkan seorang demon sendirian dan membuat sebuah pedang se-tingkat harta nasional....Huh? Aku juga melakukan itu ‘kan? "

"Itu benar! Mathi-kun memang sangat aneh, tapi dia tidak akan mencuri!"

"....Mathias-kun dan kalian berdua, bisakah kamu datang ke sini sebentar?"

Seperti yang diinstruksikan oleh staff guild, kami pergi ke sebuah ruangan di dalam guild.
Itu tampak seperti ruang tamu biasa dengan sebuah meja di tengah.... Namun dinding dan langit-langitnya kokoh, dan ada kunci di luar dan di dalam ruangan.

Mereka mungkin mencoba mengunci kami jika terjadi sesuatu.
Yah, aku bisa menghancurkannya kapan saja aku mau, tidak perlu berjuang.
Lagipula aku tidak melakukan kesalahan.

"Kami akan menghubungi akademi-mu, tolong tunggu sebentar."

Si Onee-san pergi setelah mengatakan itu.
Dan kemudian, seorang pria paruh baya masuk ke dalam ruangan setelah beberapa saat.

"Siswa Akademi Kedua lagi!"

Pria itu berteriak ketika dia melihat seragam kami.

"....Aku belum memperkenalkan diri-ku. Aku Gardo. Sang kepala cabang dari guild ini. Maaf karena berteriak keras-keras. Kamu mungkin tidak bersalah di sini."

Dan kemudian dia meminta maaf.

"Apakah ada yang terjadi?"

"Siswa kelas satu yang seharusnya berlatih dengan monster di hutan membawa magic stone dari dungeon, memiliki hasil yang lebih baik dari beberapa lulusan buruk, dan membawa tubuh dari monster yang memiliki jejak dari sihir dengan daya tembak yang luar biasa, juga banyak hasil rampasan... "

"Pasti sangat tangguh...."

Siapa yang melakukan hal-hal itu.... Sebenarnya, tidak perlu menebak, itu pasti karena pelajaran chantless magic.
Bahkan pada tahap saat ini, sudah ada banyak siswa yang dapat menembak sihir jauh lebih kuat dari chant magic.
Dan Alma serta Ruli berada di atas yang lainnya.

"Yah, kami telah mencapai suatu kesepakatan bahwa Akademi Kedua tahun ini sangat aneh, tidak perlu dipikirkan. Kami akan memproses ini selama itu tidak terlalu banyak.... Apa yang kamu lakukan untuk dipanggil ke ruangan ini? "

"Kami dibawa ke sini ketika aku mengeluarkan magic stone ini."

Aku mengeluarkan sebuah magic stone dari Storage magic.
Gardo tertawa dengan takjub ketika dia melihat magic stonenya.

"Ah. Tidak heran mereka menghubungi akademi-mu. Bahkan jika seorang petualang dewasa membawa benda itu ke sini, lupakan pertanyaan mereka, tidak akan ada ujung untuk membalasnya. ——Oh, sepertinya dia sudah kembali . "

Gardo menunjuk ke pintu.
Dan kemudian, kami bisa mendengar langkah kaki yang keras.

"Kepala cabang! Kami mendapat sebuah konfirmasi dari Akademi Kedua!"

"Ou. Bagaimana?"

"Mereka mengatakan,Nama dari siswa itu adalah Mathias ‘kan? Jika begitu, keanehan dirinya seperti biasa, tolong biarkan saja dia."

Sepertinya kami sudah aman sekarang.
Aku benar-benar tidak setuju dengan apa yang dikatakannya.

"Apa yang kamu lakukan di Akademi Kedua?"

"Banyak hal."

"...Sepertinya itu lebih baik untuk kewarasan-ku agar tidak mendengarnya. Kami hanya perlu membeli magic stone-mu ‘kan. Dengan ukuran ini, itu akan menjadi——"

"Tunggu sebentar. Aku masih punya banyak."

Secara finansial, aku tidak punya masalah hanya menjual magic stone ini untuk saat ini, tetapi itu berarti aku harus menyimpan Arch Serpent itu di dalam Storage magic-ku.
Itu buruk. Dan ia terlalu besar, tidak ada tempat untuk menyimpannya.

"Ada lagi ya. Kalau begitu, keluarkan mereka juga."

Ketika aku mendengar itu, aku membariskan sejumlah besar dari magic stone di atas meja.
Aku telah meninggalkan barang-barang yang kami butuhkan untuk latihan di dalamnya, tetapi masih banyak.
Si kepala cabang dan si onee-san tertegun ketika mereka melihatnya.

"Aku juga punya beberapa tubuh monster."

"...Aku merasa seperti aku mengerti perasaan Akademi Kedua. Letakkan tubuhnya di sini——"

"Sayangnya, ruangannya tidak cukup besar."

Lantainya mungkin akan hancur jika aku dengan paksa meletakkannya di sini.

"....Apakah kamu bertanya pada Akademi Kedua dalam kasus seperti ini?"

"Mereka pada dasarnya menyerahkannya pada-ku kepada keputusan-ku sendiri dalam banyak kasus. Tapi aku diminta untuk memberi mereka sebuah laporan jika aku mengalahkan seorang demon...."

"Ap-apaa... Kenapa kamu membawa demon ke sana, dan kamu berbicara seperti kamu telah mengalahkannya...."

Si kepala cabang yang mendengarnya berada di ujung akalnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...