Chapter 52 Strongest Sage, Masih Belum Mengetahui



"Selamat datang kembali Mathi-kun!"

"Lihat, dia benar-benar kembali ‘kan!"

Ruli dan Alma menyambut-ku ketika aku kembali ke kemah.
Sepertinya Ruli sedang menyuling dinding dungeon, aku bisa melihat pecahan batu dan galihan tanah di tanah.

"....Tapi itu jauh lebih cepat dari satu jam ‘kan? Apakah ada sesuatu yang terjadi?"

"Storage magic milik-ku kehabisan ruang setelah aku mengalahkan seekor monster yang agak besar. Aku berbalik dan kembali ke lantai 21. Jadi itu lebih cepat dari rencana."

"Monster besar ya...."

"Yeah. Material yang bisa kamu dapatkan dari monster itu tidak benar-benar menarik, tapi aku rasa ia mungkin berharga mahal."

Kamu dapat menggunakan material Arch Serpent untuk sesuatu tetapi penanganannya agak sulit.
Racunnya sudah menghilang begitu ia terbunuh, dan ia tidak memiliki cakar dan beberapa tulang.
Tapi taringnya relatif bisa digunakan, jadi aku membawa beberapa dengan-ku.

"Monster Lantai 21... Apa namanya?"

"Arch Serpent."

Karena ini era yang berbeda sekarang, nama monster itu mungkin telah berubah juga.

"Arch Serpent.... Aku tidak kenal dengan nama itu, tapi aku yakin ia akan mendapatkan harga mahal, karena seekor monster lantai 21!"

"Atau lebih tepatnya, material dari monster lantai 21 jarang beredar di pasar.... Apakah itu baik-baik saja?"

"Para mob monster di lantai 21 lebih lemah dari War Tiger, kamu tahu. Yang besar relatif tangguh."

Orang-orang yang melihat dari samping mungkin berpikir bahwa pertempurannya mudah karena berakhir dengan hanya tiga magic stone yang dihancurkan.... Tapi sebenarnya tidak sesederhana itu.

Karena, menggunakan sihirSpecial Manaa Enchantdengan menghancurkan magic stone bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan secara terus-menerus begitu saja.
Itu sebuah tindakan menyebarkan kumpulan mana yang setengah matang ke sekitar.
Jika kamu sembarangan melakukannya dua kali tanpa berpikir, komposisi mana di dalam dungeon bisa menjadi tersumbat dan memicu sebuah Mana Disaster.
Suatu monster aneh mungkin muncul di dungeon karena itu, tapi itu masih bagus, kasus terburuk, monster bisa meluap keluar dari dungeon secara instan, menghancurkan ibukota kerajaan.

Dengan pengontrolan dari mana milik-ku saat ini, melakukannya empat kali adalah batasnya sebelum Mana Disaster terjadi.
Terlebih lagi, jika aku telah melakukannya untuk keempat kalinya saat itu, aku mungkin harus tinggal di dungeon selama 3-4 hari untuk menyesuaikan mana di dalam dungeon.
Dalam hal itu, akan sangat buruk jika pertempuran tidak berakhir dalam tiga tembakan.

"Pasti seekor monster tangguh karena Mathi-kun menyebutnya begitu...."

"Karena itu, berhentilah menggunakan War Tiger sebagai standar-mu. War Tiger itu se-class calamity, kamu tahu?"

"Tapi ia lebih lemah dari demon itu."

"Menggunakan demon bahkan lebih buruk!"

Kami pergi ke permukaan dungeon sambil melakukan percakapan itu.
Aku melihat bahwa keduanya sudah cukup terbiasa dengan peran mereka, dengan Alma menangani monster dan Ruli membuat panah.

"Oh benar, apakah kita akan pergi ke Guild Petualang untuk menjual materialnya?"

"Aku rasa kita masih belum bisa mendaftar di Guild Petualang di usia kita...."

"Para siswa seharusnya bisa mendaftar berapapun usianya. Aku belum melakukannya."

"Kalau begitu mari mendaftarkan diri kita. Sekali lagi di mana tempat guild berada...."

"Ah, aku tahu di mana ia berada."

Setelah meninggalkan dungeon, Ruli memimpin kami berjalan di kota.
Kami bisa melihat sebuah bangunan dengan sebuah papan nama besar, yang ditulis denganGuild Petualang tak lama kemudian.

"Apakah kamu para siswa akademi? Sudahkah kamu mendaftar dengan kami?"

Seorang onee-san di dalam datang berbicara kepada kami saat kami masuk.

"Ya. Kami siswa Akademi Kedua. Kami belum mendaftar, tapi kami ingin menjual beberapa material."

Ruli yang menjawab.

"Baiklah, silakan letakkan barang-barang yang akan kamu jual di konter pembelian ini untuk meresmikan pembeliannya... Yah, para siswa tahun ini sangat luar biasa. Cukup bagus hasil rampasanya."

Sambil menunjuk ke konter pembelian, Onee-san mengatakan itu ketika dia melihat magic stone yang kami bawa.
Sepertinya dia akan menangani pembelian. Onee-san ini sepertinya adalah si resepsionis guild atau apalah.

Ngomong-ngomong, alasan mengapa kami membawa magic stone adalah karena aku tidak punya mana yang tersisa sehingga aku tidak bisa menyimpan magic stone yang kami dapatkan dari monster yang kami kalahkan dalam perjalanan kembali.
Hasil rampasan-ku semua ada di dalam Storage magic sehingga yang kami bawa sekarang adalah milik Alma dan Ruli.
Karena kami juga mengumpulkan magic stone dengan kualitas yang dipertanyakan, jumlah yang kami bawa saat ini adalah sesuatu yang cukup.

"Lalu bisakah kalian bertiga menunjukkan pada-ku Kartu Siswa-mu? Kamu bisa menggunakannya sebagai Guild Card."

"Ya!"

Kami menyerahkan kartu siswa kami dan kemudian onee-san dengan cepat mengisi nama kantor cabangnya dan beberapa nomor di belakang kartu dan memberikannya kembali kepada kami.

"Registrasi sudah selesai dengan ini. Lalu, silakan taruh materialnya di konter pembelian. Kamu juga bisa menyimpan yang kamu tidak mau jual atau hanya menanyakan harganya...."

"Bagaimana menurut-mu, Mathi-kun?"

"Yah, tidak ada salahnya menjual semuanya ‘kan? Aku sudah mendapatkan yang dibutuhkan untuk latihan dengan-ku."

"Kalau begitu, semuanya!"

"Dimengerti."

Onee-san dengan cepat menilai magic stone.
Terutama untuk warna dan beratnya.
Tidak ada keraguan dalam pergerakannya saat dia menyelesaikan prosedur, dan harga total magic stone terus meningkat.

"Sudah selesai. Semuanya akan menjadi 12 koin emas dan 3 koin silver."

"Du-dua belas.... Uang sebanyak itu!"

"Ada banyak party tahun pertama yang luar biasa saat ini. Dan kebanyakan adalah party dari tiga atau empat orang. Aku dengar itu ada hubungannya dengan sebuah pelajaran baru di akademi, tapi party-mu ada di paling atas..."

"Oy oy, apakah mereka benar-benar siswa!"

"Para siswa tahun ini sangat kuat...."

Orang-orang yang tidak terkait dengan resepsionis berkumpul.
Menilai dari penampilan mereka, mereka mungkin petualang.

"Tentu saja! Karena kami membawa Mathi-kun bersama kami!"

Oy. Jangan melibatkan-ku ke dalam ini.

"Kamu orang yang bisa membicarakannya Alma...."

"Tapi magic stone ini berasal dari monster yang kita kalahkan!"

"Huh? Hanya kalian berdua yang berurusan dengan monster? Jadi, orang yang di sebelah sana adalah.... seorang pembawa barang?"

Si Onee-san mengatakan itu sambil melihat crest-ku.
Begitu ya. Jadi itulah apa yang dilihat orang-orang ketika seorang Crest Diskualifikasi ada di sebuah party.

"Itu tidak lebih jauh dari kebenaran! Memang benar dia membawa banyak barang, tapi dia benar-benar kekuatan utama party kami!"

"Kekuatan utama... dan dalam cara, guru? Ngomong-ngomong, ini bukan semua hasil rampasan kami hari ini!"

Keduanya menatapku setelah mengatakan itu.

"Sebenarnya, kami masih memiliki banyak material untuk dijual...."

"Masih ada lagi? Kamu tampaknya tidak membawa banyak...."

"Tidak, itu di sini."

Aku mengambil beberapa magic stone acak dari Storage magic.
Garis pandang orang-orang sekitarnya berkumpul pada magic stone sekaligus——.

"""....Ha?"""

Suasana guild membeku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...