Chapter 30 Strongest Sage, Mencegah Teriakan



"Lihat baik-baik, inilah senjata baruku!"

Guyzar-sensei menghunus pedang di punggungnya dan mengarahkannya ke target.
Dan kemudian——.

"Nunn!"

Sebuah fireball kecil melesat keluar dari ujung pedangnya bersamaan dengan teriakan Guyzar-sensei.
Targetnya hanya bergetar, tapi Guyzar-sensei tidak mempedulikannya.

"Nunn! Nunn! Nunn!"

Fireball kecil menembak keluar dari ujung pedang dalam suksesi cepat dan target dihancurkan pada tembakan keempat.
Setelah melihat itu, Guyzar-sensei mengubah targetnya.

"Nunn! Nunn! Nunn! Nunn!"

Target kali ini juga hancur setelah empat tembakan.
Crest milik Guyzar-sensei adalah Third Crest.

Third Crest tidak memiliki banyak kekuatan, tetapi memiliki sebuah laju tembakan cepat yang tinggi.
Dan dengan latihan itu, tembakan cepat menghasilkan kekuatan brutal.
Itu masih tidak sekuat Fourth Crest yang terspesialisasi dalam pertarungan jarak dekat, tapi ia merupakan sebuah crest yang sangat andal dalam pertempuran kelompok.
Karena kamu dapat meningkatkan daya tembakan keseluruhan hanya dengan membawa lebih banyak pengguna.

"Bukankah Guyzar-sensei seharusnya sulit menggunakan sihir?"

"Sensei itu, dengan sihir.... Maksudku, tidakkah menurut-mu dia kuat dalam hal itu?"

"Targetnya adalah kelima target ‘kan? Mereka tampak lemah selama demonstrasi Mathias, tetapi menghancurkan kelima target dalam empat tembakan berarti bahwa sihir itu sama kuatnya dengan sihir rendah kelas atas...."

"Jika Guyzar-sensei bisa melakukannya, aku rasa aku juga bisa melakukannya!"

Melihat seorang guru yang jelas-jelas seorang tipe swordman menggunakan chantless magic akhirnya mendorong hati para siswa.

Aku sedikit tidak puas karena bahkan sihir yang aku gunakan seharusnya dapat digunakan bagi pembawa Fourth Crest jika mereka hanya dilatih untuk sementara waktu, tapi aku rasa memiliki kegunaan dari chantless magic yang dikenal adalah hasil yang cukup bagus.
Sihir sebelumnya seharusnya dianggap sebagai biasa hanya dalam beberapa bulan.

"Ngomong-ngomong, Guyzar-sensei baru mulai melatih chantless magic kemarin, loh. Ketika seorang guru yang awalnya bisa menggunakan sihir melatihnya, akan terlihat seperti ini."

Dan kemudian salah satu guru tipe magician menggunakan sebuah sihir, merobohkan dua target.

"Luar biasa. Itu sekuat sebuah sihir kelas menengah...."

Itu kekuatan yang cukup besar, bahkan jika guru itu memiliki Second Crest (crest yang tidak memiliki karakteristik khusus pada awalnya, tetapi ia dapat menembakkan sihir yang kuat begitu kamu melatihnya.)
Aku ingin tahu apakah itu karena mana-ku telah disalahgunakan oleh kebiasaan penggunaan dari chant magic. Sepertinya instruktur sekolah ini awalnya memiliki mana yang terlatih dengan baik.
Aku tidak tahu apa ini sihir kelas menengah.

"Sensei! Apakah semua guru bisa menggunakan chantless magic!?"

Ketika salah satu dari siswa bertanya, aku merasa bahwa suasana para guru membeku sesaat.
Dan kemudian para guru saling memandang dan memasang tampang minta maaf di wajah mereka.

"Tidak. Sejujurnya, sebagian besar dari guru swordsmanship belum bisa melakukannya, dan hanya sepertiga dari guru magician yang mampu. Tampaknya memperbaiki kebiasaan lama-mu benar-benar sulit sekali...."

Suasana di halaman sekolah menjadi gelap.
Sepertinya mengubah cara mereka setelah menggunakan chant magic selama puluhan tahun ternyata tidak sesederhana itu.
Namun, suasana hati benar-benar berbalik dengan beberapa kata selanjutnya dari para guru.

"Baiklah. Mari mulai latihan chantless yang sesungguhnya sekarang. Berdiri di depan setiap target. Bisakah kalian masing-masing menggunakan fire arrow? Meskipun kamu Class A, pasti ada seseorang yang bercita-cita menjadi seorang swordsman jika aku tidak salah...."

"Ya! Aku ingin menjadi seorang swordsman, tapi aku bisa menggunakan fire arrow!"

Alma mengangkat tangannya sambil mengatakan itu.
Tampaknya, peserta swordsman-nya adalah Alma.
Dia bersama Ruli seperti biasa, dia tetap dekat dengannya.

"Kalau begitu, mari mulai dengan mempelajari pergerakan mana. Semuanya, tembakan sebuah fire arrow pada target dan——"

Dan kemudian sebuah pelajaran sihir yang serupa dengan yang aku ajarkan kepada kakak-ku, Reich, dimulai.
Sekitar 10 menit kemudian.

"Ooh, sihirnya keluar! Aku berhasil!"

Beberapa siswa telah berhasil memahami sensasi dari mana dan menggunakan chantless magic.
Yang pertama melakukannya adalah Alma.

"Lihat, lihat! Nunn! Nunn!"

Alma menyiapkan pedangnya, mengarahkannya ke sasaran dan menembakan fireball. Sasaran hancur dengan dua fireball.
Sepertinya sihir Alma yang memiliki Second Crest sudah lebih kuat dari milik Guyzar-sensei.
Namun——.

"Ne, Alma."

"Bagaimana menurutmu? Sihirku itu!"

"Kamu melakukannya dengan bagus... Tapi tidak perlu meniru teriakan, kamu tahu."

"Eh? ...Ah"

Sepertinya dia tidak menyadarinya.
Baguslah aku membahasnya sebelum terlambat. Aku tidak ingin mendengarNunn!berdengung di medan perang menggantikan chanting.

Yah, aku hanya senang bahwa penyebaran sihir yang layak berjalan lancar.

Jika aku berada di kehidupan masa lalu-ku, aku akan menangkap beberapa magic combatant acak, mengajari mereka immortality magic dan berbagai hal dan meningkatkan mereka selama beberapa ratus tahun menjadi seorang magic combatant yang siap bertarung dengan space monster dalam sebuah party bersamaku, sehingga tidak akan ada lagi perlu melakukan semua ini, tapi——
Pada kondisi saat ini, lupakan tentang mengharapkan beberapa magic combatant yang kuat muncul, umat manusia mungkin akan dimusnahkan terlebih dahulu.

Aku ingin mempopulerkan setidaknya dasar dari chantless magic untuk mencegah hal itu terjadi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...