Chapter 29 Strongest Sage, Demonstrasi Chantless Magic
Sehari setelah negosiasi.
Aku pergi ke halaman sekolah
dengan mengenakan seragam-ku (aku mendapatkannya sebelum berangkat kemarin. Itu
gratis untuk siswa beasiswa!) untuk berpartisipasi dalam kelas pertama chantless
magic.
Awalnya tidak ada kelas untuk
hari setelah upacara penerimaan, tapi itu buru-buru disatukan karena desakan
para guru tipe magician.
"Berapa banyak peserta
yang kita miliki di sini?"
Kami akan melakukan tes
daripada kelas hari ini, tujuannya adalah untuk memberi tahu mereka kekuatan
dari chantless magic dan mengajarkan dasar dari manipulasi mana.
Kelas opsional sedang di
liburkan. Dan ini tentang chantless magic yang belum memiliki hasil yang
sebenarnya.
Aku bertanya kepada seorang
guru terdekat sambil berpikir bahwa mendapatkan lima murid saja akan baik-baik
saja.
"Kita memiliki semua
anggota dari Class
A dan satu orang siswa swordsman. Banyak yang akan akukatakan."
"....Selain swordsman
itu, bukankah ada cukup banyak dari siswa magic
class?"
"Itu karena chantless
magic adalah kedambaan dari setiap magician. Jika ada kemungkinan dari
mempelajarinya untuk diri mereka sendiri, itu wajar bagi mereka untuk
mengikutinya. Terutama dalam hal class A, kamu tidak dapat diterima untuk mengikutinya tanpa
memiliki cukup ambisi dan bakat. "
"Lalu kenapa kamu tidak
mencoba mengajarkan chantless magic kepada siswa magic
class sebelumnya?"
"Itulah sebabnya. Mereka
mungkin lalai untuk melatih chant magic jika mereka tahu bahwa chantless magic
itu mungkin. Kami tidak bisa mengajari siswa magic
class tentang chantless magic sampai kami yakin
kekuatannya. Meskipun, berkat-mu, kami melakukan sebagian besar pemastian
kekuatan dari chantless magic. "
Sesuatu seperti itu ya.
Yah, fakta bahwa banyak orang
berkumpul di sini adalah hal yang bagus. Jika ada banyak orang, dua dari mereka
mungkin ingin membentuk party dengan-ku.
"Juga, banyak guru juga
akan hadir. Hanya ada 17 siswa di Magic Class A, jadi mungkin ada lebih banyak
guru di sini."
"Para guru?"
"Kami mencoba
mempraktekkan chantless magic yang kamu ajarkan di halaman sekolah, sepulang
sekolah kemarin."
"Jadi, bagaimana
hasilnya?"
"Soal itu, yah.... Kamu
bisa menantikannya."
Si guru tampak sangat senang.
Ternyata, itu berjalan dengan
baik.
◇
"Baiklah, sepertinya
semua orang ada di sini."
Setelah mengatakan itu, si
guru menempelkan 12 target di tanah.
Berbeda dengan yang dari ujian
masuk, tanda targetnya cukup kecil.
Mereka tidak terlihat kokoh,
tetapi mereka tampaknya memiliki bagian yang dapat ditukar, tampaknya mereka
dapat didaur ulang.
"Kalau begitu, kita
sekarang akan memulai kelas chantless magic.... Meski begitu, banyak dari-mu di
sini mungkin belum pernah melihat chantless magic karena penggunaannya tidak
dikenal.... Oleh karena itu, kami akan meminta seseorang yang dapat melakukan
chantless magic untuk menunjukkan pada kita. "
"Ya!"
Para siswa menjawab sekaligus
kepada si guru.
Mata mereka berbinar,
menandakan mereka tertarik pada chantless magic.
Mereka benar-benar mendambakan
chantless magic.
"Mathias, tolong
hancurkan semua target itu dengan chantless magic."
Aku melangkah maju seperti
yang diperintahkan.
Para siswa tampak bingung
ketika mereka melihat-ku.
Hanya Ruli dan Alma yang melambaikan
tangan ke arahku.
"Mathias, si top
grade Mathias? Skor praktik sihirnya luar biasa.... Maksudmu
itu bukan salah cetak?"
"Orang-orang dari class A
mendengar kepala sekolah mengatakan bahwa itu bukan salah cetak."
"Sebaliknya, itu adalah
sebuah Crest Diskualifikasi ‘kan? Dia pasti seorang
swordsman, bukan seorang
magician."
Mereka terganggu oleh
crest-ku.
Aku tidak merasa jijik seperti
yang akulakukan dengan Biffgel, tetapi tampanya gagasan bahwa Crest
Diskualifikasi tidak cocok untuk sihir adalah pengetahuan umum di dunia ini.
Aku tahu itu dianggap inferior
hanya dari namanya.
....Yah, untuk memperbaiki
kesalahpahaman ini, menunjukkan kepada mereka akan lebih baik daripada
menggunakan kata-kata.
Setelah memikirkan itu, aku
mengabaikan para siswa dan pergi ke target.
"Boleh aku mulai
sekarang?"
"Yeah. Kapan saja kamu
mau."
Setelah mendapatkan penegasan,
pertama aku meningkatkan kekuatan kaki-ku dengan Physical Reinforcement dan
melompat.
Dan kemudian aku melompat
sekali lagi di udara menggunakan pijakan magis, menempatkan setengah dari
target di dalam jangkauan-ku dan kemudian aku menghancurkan mereka menggunakan flame
magic skala kecil dalam tembakan yang cepat.
Lalu aku melompat-lompat di
udara dengan mengendalikan gravitasi dengan sihir dan menghancurkan setiap
target yang memasuki jangkauanku satu per satu.
Semua target hancur.
Alasan mengapa aku sengaja
menyerang dari udara adalah untuk menunjukkan kepada mereka bahwa sihir dapat
digunakan untuk melakukan banyak hal daripada sekadar menyerang.
Nah. Bagaimana para siswa akan
bereaksi.....
"Lu-luar biasa...."
"Ya, tapi kurasa aku
tidak bisa melakukan itu....?"
"Apakah ini kelas untuk
siswa kelas tiga?"
"Kakak lelaki-ku diterima
sebagai Royal Court magician setelah dia lulus, tetapi dia bahkan tidak bisa
melakukan itu, aku sangat yakin akan hal itu."
"Apakah kita salah
tempat?"
"Tapi para guru di sini,
dan orang yang menembak sihir itu adalah Mathias dari kelas kita ‘kan?"
"Mathias Palsu?"
"Mungkin yang itu
sebenarnya seorang demon?"
Umm. Aku merasa bahwa reaksi
mereka sedikit melenceng.
Aku ingin tahu apakah mereka
menganggap chantless magic sebagai tidak realistis karena mereka hanya
menggunakan chant magic. Bahkan, beberapa dari mereka bahkan mulai membuat
teori bahwa aku sebenarnya palsu dan seorang demon.
Sebaliknya, demon masih ada
sampai sekarang ya.
Demon merupakan sebuah ras
dari monster cerdas yang terlihat mirip dengan manusia tetapi dengan sayap
hitam.
Selain memiliki kecerdasan
setengah-setengah, cara bertarung mereka sangat licik dan menyusahkan untuk
dihadapi, mereka tidak sekuat greater dragon, mereka makhluk yang tidak
bermanfaat bagi siapa pun.
Selain itu, mereka relatif
tahan terhadap sihir, mengalahkan mereka sangat merepotkan.
Meskipun begitu, kamu dapat
dengan mudah mengalahkan mereka dengan menggunakan serangan half-magic
half-physical seperti meng-augmenting-kan busur dan pedang dengan sihir, sehingga Fourth
Crest memiliki afinitas terbaik melawan mereka.
Ngomong-ngomong, mereka akan
menghindari panah jika kamu tidak mengendalikannya, jadi aku tidak benar-benar
yakin jika kamu bisa melakukannya dengan busur.
Selain itu, mereka tidak
memiliki emosi selain dari kebencian, kamu tidak dapat bernegosiasi dengan
mereka.
Mereka cukup merepotkan di
kehidupan masa lalu-ku, jadi aku memburu mereka tanpa pandang bulu... Tapi
ternyata, beberapa dari mereka masih ada.
"Aku tahu bagaimana
perasaan itu! Aku tahu bagaimana perasaan itu dengan baik!"
Kedua guru yang berkumpul di
sini memecahkan kebuntuan.
Mereka mungkin tipe magician.... Mereka itu guru yang bertanggung jawab atas
tes sihir praktik-ku di ujian masuk saat itu.
"Aku juga memikirkan itu
ketika pertama kali melihat sihir Mathias di ujian masuk. Tidak. Kamu masih
lebih baik. Akupikir ada yang salah dengan mata atau kepala-ku, aku bahkan
berencana pergi berobat."
"Sihir itu benar-benar
mengerikan...."
Setelah mengatakan itu, para
guru yang bertanggung jawab atas ujian memiliki pandangan yang jauh di mata
mereka.
Tolong jangan memperburuk
situasi....
"Namun, chantless magic
bukanlah sesuatu yang hanya bisa digunakan oleh Mathias. Kami akan menunjukkan
buktinya padamu... Guyzar-sensei!"
"Ou!"
Mantan guru penguji memanggil
seorang guru tipe swordsman untuk maju. Tidak, mungkin lebih tepat memanggilnya
seorang instruktur.
Otot yang ditempa dan sebuah
huge sword di punggungnya. Semua orang
akan mengira bahwa dia adalah seorang warrior veteran dari penampilannya.
Guyzar-sensei itu menghunus
pedangnya dan berbalik ke arah target yang telah dipasang sekali lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...