Chapter 19 Strongest Sage, Menyadari Kurangnya
Pengalaman dalam Hidup
Terpikat oleh garis pandang
Alma yang keluar dari toko, aku juga melihat ke luar.
Disana ada seorang gadis
seusia Alma dengan rambut pirang——
Imu.... Imutnya!
"Alma, apakah kamu beruntung
dengan toko ini? Aku sendiri tidak bisa mendapatkan satupun. Mungkin akan
mendapatkan sebuah magic sword augmented besoknya——oh ya? Siapa lelaki di sana itu...."
"Ini Mathi-kun. Dia akan
melakukan magic augmenting untukku!"
Itu adalah sebuah serangan
yang sempurna.
Tidak tunggu Pihak lain
berusia 14 tahun, kamu tahu? Memikirkan tentang usia-ku. Usia-ku saat ini
adalah.... Huh? Itu 12 tahun. Tidak ada yang aneh tentang itu.
Mari lupakan itu. Pertama, aku
perlu tenang dan memperkenalkan diri. Menjadi naturalah, naturalah....
"I-itu suatu kehormatan
bertemu denganmu, namaku Mathias Hildesheimer..."
"Kenapa kamu bertindak
begitu sopan tiba-tiba...."
Alma membalas kembali pada-ku.
Dia benar sekali.
Apa yang membuatku terguncang.
Bahkan jika aku saat ini berusia 12 tahun, fakta bahwa aku memiliki ingatan
seribu dan beberapa ratus tahun tidak berubah.
Aku akan menggunakan
pengalaman-ku dalam hubungan cinta dari kehidupan masa lalu-ku di sini——Huh?
Ketika aku memikirkannya lagi,
pengalaman-ku di kehidupan masa lalu kebanyakan tidak memiliki apapun yang
berhubungan dengan cinta.
Tidak. Mari pikirkan lagi,
dengan hati-hati.
Aku telah hidup di kehidupan
masa lalu-ku selama seribu dan ratusan tahun.
Waktu tanpa seorang kekasih,
seribu dan ratusan tahun (sama dengan, seumur hidup-ku di masa lalu-ku + seumur
hidup-ku di kehidupan ini.)
Begitu ya. Wajar saja bagiku
untuk menjadi seperti ini. Bahkan pengalaman Biffgel dalam pertempuran masih
sedikit lebih baik dibandingkan dengan pengalamanku dalam hal cinta.
Untuk saat ini, aku harus
memperkenalkan diri. Ketika aku berpikir lagi, aku harus melakukannya seperti
yang aku lakukan dengan Alma sebelumnya.
"Aku Mathias. Mathias
Hildesheimer. Aku mungkin punya nama keluarga, tapi aku putra ketiga dari
sebuah keluarga bangsawan kecil. Singkatnya, orang biasa. Aku tidak punya
ladang untuk dibajak, jadi aku pergi dari desa. Panggil aku Mathi. "
Yosh. Kata pengantar diri yang
sempurna ini identik dengan kata-kata sebelumnya. Ini bukan apa-apa jika aku
tenang.
Tapi.... Tidak ada jawaban.
Aku melihat pada gadis itu,
wajahnya merah dengan ekspresi kosong.
....Kenapa ya. Apakah aku
emosian karena aku mengatur ulang perkenalan-ku.
Tidak. Ekspresinya terlalu
tidak biasa untuk itu. Mungkin, seorang magic criminal yang bersembunyi di kota menggunakan sebuah mind
magic tersembunyi padanya——.
"Apakah kamu baik-baik
saja, Ruli?"
Ketika aku sedang melakukan
detection magic, Alma mendekati Ruli dan menyodok pipinya.
Sungguh iri——maksud-ku, itu berbahaya! Meskipun mereka jarang-jarang,
ada jenis sihir yang dapat menginfeksi dengan melakukan kontak!
"....Ya! A-aku baik-baik
saja. Na-namaku Ruli Abendroht. A-aku tidak punya seorang tunangan atau seorang
kekasih! Aku akan senang kalau kamu memanggilku Ruli...."
Begitu ya. Dia tidak punya
kekasih ya.
Itu informasi yang bagus
untuk-ku, tetapi aku ingin tahu apakah itu sesuatu yang akan kamu sampaikan
pada pertemuan pertama-mu.
....Mungkin ada kebiasaan
seperti itu di beberapa bagian dunia. Aku tidak bisa memikirkan alasan lain
untuk itu.
"Senang bertemu denganmu,
Ruli."
"Se-senang bertemu
denganmu!"
"Yup, sekarang kita sudah
saling kenal, mari kembali ke topik!"
Begitu kami selesai, Alma
memotong dengan mata yang tampak seperti dia melihat sesuatu yang menghangatkan
hati karena alasan tertentu.
....Aku tidak memikirkan
tentang itu pertama kalinya, tetapi melihat lebih dekat, Alma juga cukup——.
Tidak. Jangan berpikir hal
yang tidak perlu, ya lupakan.
"Mathi-kun akan meng-augment pedang untuk kita sekarang, Ruli, apakah kamu membawa
pedang itu bersamamu?"
"Mathi-kun akan
melakukannya? Mathi-kun berada di sekitar usia yang sama dengan kita ‘kan?
Bukankah menurutmu itu terlalu berlebihan...."
"Akal sehatku juga setuju
denganmu... Tapi intuisiku mengatakan padaku untuk menyerahkannya
padanya."
"Aku rasa tidak ada yang
bisa dilakukan jika intuisi Alma mengatakan begitu."
Itu muncul dipikirannya dengan
itu. Apakah intuisi Alma benar-benar seakurat itu, aku penasaran.
"Inilah pedang yang
patah. Pedang ini telah diturun-temurunkan di keluarga kami selama beberapa
generasi, mereka mengatakan ia tidak dapat diperbaiki...."
Ruli mengeluarkan sebuah
long sword yang telah terbelah dua dari
pangkalannya.
Magic augment pedangnya
kemungkinan besar adalah sebuah versi lesser dari【Toughening】.
Ia jauh lebih baik daripada
magic sword di toko ini.... Tapi, ia masih tidak terlihat seperti pedang yang
kuat.
"Aku benar-benar minta
maaf Ruli. Kalau saja aku menyadarinya lebih cepat...."
"Kita berdua selamat
berkat intuisi Alma. Sangat disayangkan dengan pedangnya, tetapi berkat Alma
dan Mathi-kun, itu akan tetap tepat waktu untuk ujian.... Akankah membuatnya
tepat waktu?"
Ruli bertanya kepadaku hal
itu.
"Tentu saja. Begitu dasar
pedang selesai, aku bisa melakukannya dengan segera...."
Aku tidak tahu harga pasar
untuk imbalannya.
Aku sebenarnya tidak
membutuhkan imbalan karena akan selesai dalam lima detik.... Tapi aku tidak
seharusnya melakukan itu.
Augment dari Fourth Crest
adalah sampah yang sama di kehidupan masa lalu-ku, atau lebih tepatnya, ia
diperlakukan seperti sebuah tindakan berbahaya yang hanya akan membuang magic
stone dan equipment.... Tapi jika mempertimbangkan harga pedang di sini dan keadaan mereka,
itu sulit untuk mengatakan bahwa augment-nya tidak
berharga.
Tapi aku merasa itu hanya akan
menimbulkan masalah jika aku menghargai yang aku buat ternyata terlalu mahal
nanti.... Benar, aku harus melakukan itu.
"Sedangkan untuk
imbalannya, anggap saja aku meminjamkan-mu untuk-mu."
"Y-ya!"
Sepertinya dia menyetujuinya.
Aku mungkin akan mempelajari
nilai dari augment dikemudian, lalu aku dapat memutuskan kompensasi apa nantinya.
Jika murah maka tidak apa-apa,
jika mahal, itu berarti aku telah memberikan bantuan kepada sebuah keluarga
bangsawan. Untuk seseorang tanpa koneksi seperti-ku, itu mungkin akan berguna.
"Ou, aku sudah menyiapkan
pedangnya di sini."
Aku berbalik dan melihat si
pemilik toko membawa sebuah lightweight longsword.
Dia jauh lebih cepat dari yang
dia janjikan, tetapi sepertinya tidak ada masalah dengan kualitasnya. Dia
mungkin mengatakan 30 menit untuk meninggalkan cukup banyak ruang untuk
kesalahan.
"Kalau begitu izinkan aku
memulai augment-nya. Bisakah aku memiliki magic stone-nya?"
"Eh, kamu melakukannya di
sini sekarang juga?"
Alma memberi-ku magic stone
sambil mengatakan itu.
Aku melakukannya sekarang
juga, augment-nya
tidak akan memakan waktu. Itu hanya beberapa detik.
"Yeah. Ini akan berakhir
dalam sekejap jika hanya sebanyak ini. Augment magic seharusnya mirip dengan
pedang itu ‘kan?"
Setelah meletakkan magic stone
di pedang, pertama aku menyinkronkan mana logam dengan mana magic stone-nya.
Ini adalah sebuah proses yang disebut Mana Conditioning.
Selanjutnya aku meng-augment-nya dengan sihir. Jenis sihirnya adalah... 【Toughening】
dan 【Iron Slash】. Keduanya
adalah tujuan paling umum yang bisa aku stabilkan saat ini.
Ngomong-ngomong, magic sword
di toko ini kemungkinan besar di augmented tanpa melakukan Mana Conditioning terlebih dahulu.
Itu mungkin penyebab terbesar dari kualitas yang buruk.
Seorang magic augmenter yang
tidak mengetahui proses ini seperti seorang blacksmith yang tidak tahu
bagaimana cara melakukan tempering. Mereka seharusnya menyerah dengan bisnisnya
sekaligus.
"Yah, dengan ini selesai.
Silakan di coba."
Aku mengatakan itu dan memberikan
augmented
sword-nya kepada
Ruli.
"Sangat cepat!?"
"Oy oy. Tidak mungkin
kamu bisa melakukannya secepat itu...."
"Itu benar. Bahkan augmented
tercepat setidaknya memakan 10 menit. Jika kamu hanya
mengayunkannya seperti ini——"
Sambil bergumam, Ruli
mengambil pedang dan mengayunkannya dengan ringan.
"Kamu bisa dengan mudah
mengetahui apakah ia sudah di augmented ‘kan...."
Kali ini dia mengayunkannya
sedikit lebih kuat.
Dan kemudian matanya terbuka
lebar.
"Tidak mungkin!? Ia
benar-benar telah di augmented ‘kan!"
Itulah apa yang aku sudah
katakan pada-mu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...