17-29. Neraka Ungu
※ Bukan sudut pandang dari Satou, sudut pandang dari Arisa
"Selamat datang
kembali."
Aku berbalik ketika Mia
mengatakan itu dan melihat Master di sana.
"Hah? Selamat datang
kembali, Master."
Master yang telah pergi ke
tempat dewa Tenion berada bersama dengan nymph sombong pagi ini telah kembali.
Aku sedang memeriksa dokumen
untuk masalah-masalah mendesak di ruang kerja Master, tetapi itu tampaknya
tidak perlu sekarang.
"Itu sangat cepat."
"Yeah, mereka hanya membutuhkanku untuk pembuatan model
hari ini."
Guhehe, pembuatan model Master.
Aku sangat tertarik.
Bertanya-tanya apakah dewa
Tenion akan memberi-ku data model 3D milik Master jika aku bertanya melalui
Sera?
Aku sangat yakin ada suatu permintaan
besar untuk figure seukuran Master.
Pochi keluar dari mirror
gate yang berada di ruang kantor mansion
ibukota yang terhubung dengan Solitary Island Palace.
"Selamat datang kembali -nanodesu."
Whoa, Tama dan Pochi juga
kembali lebih awal —— huh, tunggu? Pochi lebih cepat dari Tama hari ini, ya.
Melihat pada Tama, dia sedang membungkuk,
merenungkan sesuatu, “Nyu nyu nyu?”
Gadis itu melakukan itu baik
ketika dia bertanya-tanya apa yang akan menjadi makan siang dan makan malam
hari ini atau datang dengan suatu ide baru untuk lukisannya, atau ketika dia
mendeteksi suatu pertanda dari datangnya musuh kuat atau bencana, jadi sulit
untuk mengatakan yang mana.
Mungkin aku harus memeriksa
sekitar dengan space magic sementara waktu.
"Di sini."
Ketika Mia bergumam, suatu
area di ibukota terlintas di benakku, memberitahuku dari adanya suatu yang
jahat yang hadir di sana.
Ini pasti efek dari Skill Unik
[Sanctuary Guard] yang dipinjamkan kepada Mia dari dewa Urion.
Aku menghubungkan semua orang
melalui space magic [Tactical Talk]
『Ini buruk!』
Suara Lulu bisa terdengar melalui
Tactical Talk.
Dia seharusnya sedang berbelanja
di pasar bersama dengan Nana dan Zena-tan hari ini.
『Darurat jadi saya melaporkan.』
『Demon God telah muncul!』
Itu adalah Nana dan Zena-tan
yang sedang mengawal dirinya.
Sepertinya Mia mendeteksi
Demon God.
Jadi sepertinya Demon God
telah maju dari jajaran.
◇
"Gegeh, itu yang
asli."
Di suatu teras terbuka dari sebuah
toko
coffee di jalan
utama, di sana Demon God berada dengan anggun menghirup secangkir teh biru.
Tidak ada satu pun dari gadis
kecil ungu yang terlihat.
"Arisa, kalian harus berlindung
di Solitary Island Palace."
Master melangkah menuju Demon
God ketika dia mengatakan itu.
『Tunggu, Master!』
Aku memanggil Master melalui
Familiar Link tetapi aku tidak bisa mendapatkan jawaban.
Sepertinya dia berkonsentrasi
penuh pada Demon God.
Aku meminta Tina-sama dan para
gadis-gadis untuk membantu para penduduk ibukota mengevakuasi melalui Tactical
Talk.
Master sendiri biasanya akan
membawa orang-orang ke sub-space ibukota bahkan jika kami tidak melakukan semua
itu, tapi aku tidak ingin memberi lebih banyak beban pada Master ketika dia sedang
menghadapi seorang lawan yang setara atau mungkin lebih kuat darinya, Demon God.
Kami harus mendukung dirinya
dengan cara apa pun yang kami bisa.
"Begitu cepatnya dirimu. Apakah
kamu sudah memutuskan untuk menjadi sebuah bagian dari diriku?"
"Itu tidak akan terjadi.
Aku di sini untuk menanyakan satu hal padamu."
Demon God meletakkan cangkir
dan melihat pada Master.
"Apa yang kamu rencanakan
untuk dilakukan dengan menjadi satu dengan-ku?"
"Itu ya. Kamu mungkin Lesser
goods, tapi kamu masih diriku dari suatu dunia parallel. Wadah Jiwa-ku seharusnya tumbuh lebih besar dengan
membawamu."
——Seharusnya?
Dia berusaha menyerap Master
karena suatu alasan yang meragukan?
Aku menahan amarah yang
meluap-luap dan membuka gate untuk melanjutkan evakuasi.
"Begitu Wadah-ku
bertambah besar, itu seharusnya mencakup langkah terakhir yang aku butuhkan
untuk tiba menjadi dewa sejati."
"Aku sudah mendengarnya
tentang itu. Yang ingin aku ketahui adalah apa yang akan kamu lakukan begitu
kamu menjadi seorang dewa sejati."
Demon God terlihat seperti dia
tidak mengharapkannya ketika Master bertanya padanya tentang itu.
"Sangat jelas. Aku akan
membebaskan orang-orang di planet ini dari kekuasaan dari para dewa bodoh itu,
untuk memberikan mereka kebebasan."
——Kebebasan?
Jadi aku rasa ungkapan
[Liberty ~] yang disukai para penganut demon lord berasal dari ideologi Demon God?
"Begitu ya, aku mengerti
tujuanmu sekarang. Dan, begitu kamu telah menghapus ketujuh dewa pilar, lalu apa?
Apakah kamu akan pergi dan melenyapkan para [Orang Luar] yang mengancam
orang-orang di planet ini?"
Orang Luar —— Yang Tak
Berujung, Penjajah dari suatu dunia asing, Monster yang Mengikis Dunia.
Menurut apa yang Master dengar
dari para dewa, Demon God pernah pergi untuk menantang [Orang Luar] ini dan
kembali dengan compang-camping.
Setelah itu, Dragon God
menghancurkan para pemimpin kelompok, tetapi yang selamat mengambil kekuatan dari
para
dragon dan tumbuh
lebih kuat, mereka bahkan berhasil menghancurkan dunia sekali.
"Tepat sekali. Aku tidak
akan membiarkan mereka membuat panggung lain kembali. Dengan diriku sebagai seorang
dewa sejati dan familiar-ku dilengkapi dengan true divine protection, kami akan memusnahkan hama itu yang berkeliaran di
ruang angkasa."
Demon God mengumumkan dengan
rasa jijik.
Sebuah gelombang dari kemarahan
yang keluar darinya bermunculan secara fisik dan menciptakan embusan angin,
menyergapku dan para anggota golden serta para anggota silver di sekitar dalam ketakutan.
Tapi itu segera surut.
Pasti efek dari Skill Unik [Hero
Heart] milik Liza-san.
"Nah, kalau kamu tidak memiliki
penyesalan lagi, datang kepadaku. Aku tidak suka bergaul dengan lesser
goods, tapi aku tidak bisa pilih-pilih di sini."
Demon God mengembalikan
cangkir ke piring kecil.
Bahwa dia bahkan tidak berdiri
mungkin untuk memamerkan seberapa tinggi dia di atas Master, tetapi kecerobohan
itu akan menjadi kehancurannya.
Bayangan Demon God goyah
sedikit, lalu sesaat kemudian, Master telah terikat oleh bayangan itu.
Ya ampun, apakah dia
benar-benar percaya bahwa Master akan dikalahkan oleh serangan yang sama dua
kali?
Dia akan merobek bayangan itu
dengan tangan kosongnya—— huh?
"Seperti yang diharapkan
dari Demon God. Tapi jangan berpikir kamu bisa menjadi satu dengan-ku dengan
begitu mudah."
Tunggu hei, ini bukan waktunya
untuk bravado!
Ini seharusnya menjadi adegan
di mana kamu akan benar-benar membalikkan meja pada Demon God dan membuatnya dihajar,
“I-Ini tidak mungkin”, dengan terkejut, bukankah begitu?!
"Tolak semua yang kamu
inginkan. Saat kamu melarikan diri dengan teleportation
milikmu itu, aku akan memusnahkan ibukota ini dan
bersama dengan itu, rekan-rekanmu."
"Apakah semudah itu akan
terjadi?"
"Itu akan terjadi. Aku
melihat bahwa kamu berhasil memperdaya Otoritas dari para dewa itu dan
memberikannya kepada bawahanmu, tetapi itu pada akhirnya hanyalah penghalang
sementara. Tidak peduli seberapa cepat kamu berusaha untuk menguasainya,
Otoritas itu yang tidak dikembangkan hanya memiliki sedikit kekuatan."
——Dikembangkan?
Jangan bilang, alasan mengapa Demon
God telah memberikan Otoritas kepada orang bereinkarnasi adalah——.
"Ah yah, aku rasa aku
tidak punya banyak pilihan, kan?"
"Memang. Jika kamu
benar-benar percaya pada kekuatanmu, cobalah untuk merebut kendali dari diriku
di dalam."
"Tung— kamu tidak boleh! Master!
Lupakan kami dan ibukotanya, kamu——"
"<SILENCE>>"
Demon God membungkam-ku karena
memberi saran kepada Master ketika aku secara refleks melompat keluar.
"Gadis muda yang memikul
Otoritasku. Para rekan-rekan yang melayani diriku dari dunia lain. Aku
memerintahkanmu untuk tetap diam sampai aku menjadi satu dengan orang ini. Aku
akan menambahkanmu ke dalam feuille-ku suatu hari nanti."
Suatu rasa dingin merambat di
tulang punggungku ketika aku merasakan nafsu bercampur dalam tatapan Demon God.
Sesuatu yang tidak pernah aku
rasakan dari Master.
Sepertinya Demon God menyukai
gadis-gadis muda.
Itu mengingatkan-ku, dia
menyatakan dirinya sebagai [Guardian of Little Girls] ketika kami bertemu
dengannya di Saga Empire.
Tapi daripada seorang guardian, dia terasa lebih seperti seorang [Enemy
of Little Girls.]
◇
『Arisa, kami sudah selesai membawa para penduduk
ibukota ke tempat perlindungan.』
Suara Tina-sama dapat didengar
dari Tactical Talk.
『Ooh, itu sangat cepat.』
『Sete menggunakan kekuatan City
Core untuk membantu evakuasi.』
『Raja itu cukup cakap.』
『Itu juga berkat bujukan Hikaru-sama.』
Begitu ya, kekuatan bujukan Raja
Leluhur ya.
『Arisa, kami sudah mengambil posisi. Black
Dragon dan Heavenly Dragon juga akan segera datang.』
Itu adalah Liza-san kali ini.
Tidak yakin apakah itu berkat Skill
Unik [Hermit Hide] yang dipinjamkan oleh dewa Tenion kepada Sera, atau hanya
karena Demon God tidak menganggap kami sebagai ancaman, Liza-san dan para
gadis-gadis telah berhasil mengepungnya.
『OK! Operasi Menyelamatkan Kembali Master, di mulai!』
Kami tidak punya banyak waktu
tersisa dalam kenyataan.
Master sendiri sedang membuat
beberapa resistance, tapi dia baru saja akan tersedot ke dalam lubang hitam seperti lubang
ungu yang terbuka di dada Demon God.
——[Never
Give Up]
——[Never
Give Up]
——[Never
Give Up]
——[Never
Give Up]
Empat cahaya ungu membanjiri
tubuhku.
Aku tidak tahu apakah Otoritas
yang dipinjam dari Demon God bahkan dapat digunakan untuk menyakitinya.
Itu adalah suatu klise yang
sering digunakan.
——Tapi!
Aku akan mengambil Master
kembali!
"Aport
Plunder "
Tidak menyegel space magic
hanya karena Master memiliki Skill Unik tipe teleport adalah sebuah kesalahan
besar.
Mengambil keuntungan dari
kelalaian Demon God, Master muncul di sebelah-ku.
『Saint Prey』
『Bidik dan tembak!』
Bermandikan dengan Skill Unik
[Saint Prey] milik Zena-tan, Demon God mengerutkan kening dengan tidak
menyenangkan, lalu tepat pada saat yang sama, sebuah cahaya biru meledakan
tempat di mana Demon God berada, tanah dan bangunan, menjadi berkeping-keping. Itu
adalah accelerated cannon milik Lulu.
Aku menelan mana
recovery potion dan teleport pergi
menuju sebuah safety zone bersama Master dan para gadis-gadis.
Sebuah cahaya ungu yang
tampaknya menjadi serangan balik Demon God menyerang Lulu, tetapi itu diblokir dengan [Paladin
Castle] milik Nana.
"Master, kami juga akan
menyerang!"
Ketika aku memeriksa mana-ku
yang tersisa, Master tidak pernah menjawab-ku kembali.
Aku berbalik dengan bingung
dan melihat Master menatap-ku dengan sebuah ekspresi sedikit melankolis di
wajahnya.
Master mendorong-ku menjauh
dengan tangannya.
"——Master?"
Master membuka mulutnya,
tetapi sebelum dia bisa mengatakan apa-apa, ruang menjadi terkoyak, sebuah tangan
ungu mencengkeramnya dan menyeretnya ke sisi lain dari celah itu.
Aku mencoba membuka kembali
ruang tertutup dengan chantless magic untuk membawa Master kembali, tetapi aku tidak bisa
melakukan apa-apa terhadap mantra Demon God.
Selain itu, meskipun aku telah
mencoba untuk mengaktifkan Skill Unik tanpa peduli berubah menjadi demon
lord sebagai konsekuensinya, tidak ada yang terjadi.
Sang pemilik dari Otoritas
itu, Demon God, pasti menguncinya.
Master menghilang ke dalam
tubuh Demon God.
"Mazteeeeeeeeeeeeeeeeeeeer!"
◇
Master telah tertelan.
Tanganku tidak akan pernah bisa
meraihnya, sekeras apa pun aku berjuang.
——Ini
adalah sebuah hukuman.
Sebuah hukuman untuk diriku
yang membuat kesalahan yang sama ketika aku menertawakan Demon God.
"Bahaya!"
Tama berteriak.
"Paladin
Castle. Paladin Castle. Paladin Castle."
"Armor-san, tolong -nanodesu!"
"""Mengaktifkan
Phalanx
System darurat!"""
Nana casting Skill Unik
beberapa kali, Pochi dan para gadis-gadis mengaktifkan defensive
system sekali pakai, Phalanx, bersama-sama.
Beberapa saat kemudian, Demon
God meledak dari dalam.
Sebagian besar dari cahaya
berwarna pelangi menuju ke arah langit, tetapi gelombang kejut yang
dihasilkannya menghancurkan bangunan-bangunan ibukota, mengubah istana kerajaan
menjadi tumpukan akan puing-puing.
Bahkan triple
Paladin Castle dan multiple
Phalanx gagal untuk memblokir gelombang kejut.
Aku menghapus air mata-ku
dengan tangan-ku dan membantu bertahan dengan Hyper Deracinator.
Ini bukan saatnya untuk
mencela diri sendiri.
Aku harus melakukan apa yang
harus aku lakukan sekarang!
"Aku benar-benar akan
melindungi semua orang yang Master sayangi."
"Ya, Arisa. Penggabungan adalah
keadilan, jadi saya memberitahu."
Nana memancarkan sebuah cahaya
berwarna vermilion.
Itu adalah cahaya dari Skill
Unik [Paladin Castle]
yang dipinjamkan kepadanya oleh dewa Karion.
Cahaya itu meresap ke dalam
beberapa lapisan dari defensive barrier dan Hyper Deracinator milik-ku, menggabungkan mereka
menjadi satu barrier.
"Penggabungan selesai —— new
defensive system Paladin Kingdom jadi
saya menominasikannya."
Penggabungan defensive
barrier yang dibalut dalam sebuah cahaya berwarna vermilion berhasil
bertahan melawan gelombang kejut dari pelangi.
Ya ampun, Nana, kamu terlihat
seperti seorang protagonis dari beberapa light novel di sana.
Baiklah, sekarang giliran-ku berikutnya.
Aku jatuh dalam kepanikan
sebelumnya, tetapi link-ku kepada Master
belum terputus.
Aku pasti akan mengambil
kembali Master.
Aku akan menunjukkan pada-mu kekuatan
dari satu-satunya familiar dirinya, Hyper Arisa-chan!
◇
Sebuah bayangan goyah berada
di titik dampak.
"Bom bunuh diri ya... Begitu
ya, bahwa para dewa itu juga sudah berhenti peduli untuk mengudara."
Demon God telah
compang-camping.
Sebagian besar dari tubuhnya
telah dikarbonisasi, partikel ungu telah bocor keluar dari ujung jari dan
rambutnya.
"Kembalikaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan
Master!"
Kehadiran milik Master begitu
jauh.
Aku entah bagaimana berhasil
menangkap Familiar Link di ujung jari-ku dengan sungguh-sungguh mengulurkan
benang hati-ku.
Tapi linknya sangat lemah.
Kemungkinan akan putus jika aku
mencoba menariknya kecuali aku sedikit memperlebar jarak.
"Sia-sia. Aku telah menjadi
satu dengan sisa-sisa jasadnya. Itu sia-sia tidak peduli apa pun yang kamu
lakukan. Sederhananya, dalam istilah manusia, Suzuki Ichirou —— Tidak, Satou
sudah mati."
"Tidak! Dia belum mati!"
Liza-san yang bergegas dengan
kecepatan pada Ground Shrink milik Master menuju Demon God, menusuk dada Demon God
dengan dragon spear miliknya.
"Ofcour ~ se ~?"
"Master sangat pasti pastinya
masih hidup -nanodesu!"
Tama dan Pochi menebas Demon
God dengan dragon fang sword mereka dari kedua sisi.
Demon God mengayunkan
lengannya, menghempaskan ketiganya.
"Nn, pastinya."
Menggunakan kesempatan itu,
Fenrir milik Mia memotong luka yang ditinggalkan Tama dan Pochi, atas dan
bawah.
Sesuatu seperti sebuah core ungu terlihat.
Corenya dilindungi dengan tiga
lingkaran ungu gelap.
Itu pasti tubuh asli milik Demon
God.
Entah bagaimana aku mengetahuinya.
Lubang yang mengisap Master seharusnya
berada di sana.
"Kami akan mengambil Master
kembali!"
Peluru accelerated
cannon milik Lulu menghancurkan satu lingkaran
yang melindungi core.
"Dragon
Rending Sword!"
Sihirnya Hikaru dilepaskan
setelah chanting memotong lingkaran kedua.
"... ■ Sacred
Impact"
"... ■ Divine
Thunder Field."
"... ■ Divine
Diamond Stratos."
Tiga sihir dari Sera,
Zena-tan, dan Tina-sama menghantam lingkaran ketiga, tetapi ia akan jatuh satu
langkah saja dari menghancurkannya.
"KUNGFUUUUUUUUUUUUUUUUUUU,
KIIIIIIIIIIIIIIIIIIIICK!"
Karina-tan yang seperti
karakter
fighting game,
menerbangkan deathblow menghancurkan lingkaran terakhir.
Sebuah cahaya yang mempesona
memenuhi sekitarnya.
◇
"Kita berhasil -desuwa!"
『Masih belum, Karina-dono!』
Corenya telah dibiarkan
terbuka tetapi dia masih belum terluka.
Ini belum giliranku. Itu akan
datang begitu corenya menjadi dihancurkan.
"Liza-san!"
"Dimengerti!"
Liza-san bergegas datang
kembali, dragon spear miliknya akan menusuk pada core——
"Si kecil brengsek!"
Angin ungu berhembus,
menghancurkan dragon spear milik Liza-san menjadi berkeping-keping.
"Masihbeluuuuuuuuuuum!"
Dia membuang dragon spear
miliknya yang hancur dan berganti menjadi magic
spear Douma miliknya yang terpercaya, Douma, dengan tujuan pada core
milik Demon God.
Tapi sebuah invisible wall muncul di depan core milik Demon God, menghadang spearnya. Itu adalah Divine
Dancing Armor milik Demon God.
"Lemah."
Demon God langsung kembali pada
keadaan semula dirinya.
"Fana belaka tidak mungkin
berharap untuk pergi melawan-ku sekarang, karena aku telah naik menjadi dewa
sejati."
Demon God melayang di udara,
memandang rendah pada kami.
"Namun, dia mungkin lesser goods, tapi dia
memberiku dorongan menuju dewa sejati. Demi menghormati akan kehendak Satou,
aku akan membiarkan-mu. Pergi jaga makam mastermu di dunia manusia."
Tidak. Aku tidak peduli jika
gagal, tetapi jika aku tidak melakukannya sekarang, dia akan pergi ke tempat
yang tidak terjangkau.
"WORYAAAAAAAAAAAAAAAAA! KEMBALIKAAAAAAAAAAAAAAAAAAAN
MASTER!"
Aku mengulurkan tanganku ke
arah Demon God yang akan pergi, dengan panik berusaha menarik Master kembali
melalui Familiar Link.
"Sia-sia. Wahai gadis
fragmenku."
Ketika Demon God mengatakan itu,
aku bisa merasakan hubungan dengan Master yang aku miliki telah terkoyak, jatuh
dari ujung jari-ku.
"Selamat tinggal. Jika
kamu ingin membalaskan dendammu sendiri, kamu bebas untuk melanjutkan menuju
Netherworld melalui lantai tertinggi dari [Menara Ungu]. Jika kamu berhasil
mencapai Purple Shadow Tower di ujung bawah dari Netherworld, aku akan bermain
bersama denganmu."
Meskipun ada serangan dari para
gadis-gadis, sosok Demon God melambai dan menghilang.
Dia melakukan dalam menghadapi
dari penghambatan space magic teleport yang telah aku gunakan, tidak ada resistance
tidak ada apa-apa.
Kami dibuat untuk merasakan
kesenjangan mutlak antara kami dan Demon God sekali lagi.
◇
"Arisa."
"Aku tahu. Kita
benar-benar akan menyelamatkan Master."
Para gadis-gadis mengangguk
pada kata-kataku.
"Tunggu kami, Master."
——Kami
pasti akan menyelamatkanmu.
Aku membuat sumpah-ku demi
reuni kami menuju tempat di mana Demon God menghilang.
"Kamu memanggil?"
——Eh?
Aku berbalik setelah melihat Master
dan wajahnya yang tak acuh.
Dia juga bersama Aze-tan.
"Rasanya seperti Arisa sedang
memanggilku atau semacamnya, jadi aku kembali dari Alam Dewa."
"Master!"
Liza-san dengan cepat memeluk Master,
lalu semua orang termasuk aku sendiri juga melakukannya.
Ya ampun, oh dasar Master!
Aku tampak seperti orang bodoh
dengan sumpah itu, bukan.
Bahkan ketika mengeluh di
dalam pikiran-ku, aku sangat bersyukur dengan cheat milik Master.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...