17-30. Istirahat 2
Ini Satou. Ada istilah ini, “Tenang
sebelum badai”, tapi aku agak menyukai keheningan yang menyesakkan sebelum
bencana.
◇
"Ya ampun! Aku
benar-benar mengira kamu telah tiada di sana, aku sangat khawatir!"
Aku langsung kembali karena aku
merasa Arisa memanggil-ku, dia sedang marah karena suatu alasan.
"Lebih penting lagi,
adakah yang terluka?"
Menilai dari kondisi yang
menyedihkan dari ibukota, Demon God atau familiar-nya pasti telah menyerbu tempat itu.
Tidak, dari formasi aneh dari
kaca di kawah dampak——.
"Apakah duplikat tubuhku
meledak di ibukota?"
"Ya! Kami pikir itu
adalah yang asli, apakah kamu tahu betapa paniknya kami!"
Sambil meminta maaf karena
membuat mereka khawatir, aku memastikan bahwa raja dan para penduduk ibukota
telah dengan aman berlindung dan menghela napas lega.
Ya ampun, aku tidak percaya
mereka akan meledak tepat di pusat ibukota, aku harus mengajukan keluhan
tentang ini kepada para dewa.
"Untuk saat ini, mari
kembalikan menjadi suatu keadaan layak huni——"
Saat menggunakan Storage dan
sihir secara bersamaan untuk mengumpulkan puing-puing di ibukota, aku
memindahkan bangunan duplikat yang telah aku tempatkan di sub-space
untuk menggantikan kota yang hancur.
Karena furniture dan
barang-barang di dalam bangunan ini tidak direproduksi, mungkin ide yang bagus
untuk juga menawarkan barang-barang minimum yang diperlukan untuk
mempertahankan kehidupan untuk sementara waktu.
"...Cheat seperti biasanya."
"Ahaha, asalkan itu hal
yang baik."
Arisa dan Hikaru menggumamkan
sesuatu yang nakal dengan ekspresi heran di wajah mereka ketika mereka melihat
rekonstruksi yang aku lakukan.
"Mia, tolong bantu
aku."
"Nn, yang terbaik."
"Menarik, jadi saya
melaporkan."
Di sisiku, Aze-san dan Mia
menggunakan spirit magic untuk membuat semua jenis pohon yang aku tempatkan di
sini untuk berakar. Nana sedang terpesona melihat akar-akar pohon bergerak di
sekelilingnya.
Aku tidak punya banyak
kesempatan untuk menyaksikan sihir milik Aze-san, tapi dia sepertinya
benar-benar lebih baik dariku dengan sihir yang mengendalikan alam.
"Master, apakah ada yang
bisa kami bantu?"
"Kalau begitu, aku akan
meletakkan beberapa tempat tidur dan makanan di sini, bisakah kamu membawanya
ke tempat yang aku tunjuk?"
"Aye aye sir ~?"
"Pochi akan menunjukan kinerja
transportasinya yang indah -nodesuyo!"
"Sa-saya juga akan
membantu -desuwa!"
Ketika aku mengambil
persediaan untuk bantuan bencana dari Storage, para gadis-gadis beastkin
dan Nona Karina segera mulai mentransportasi mereka.
"Saya juga akan
membantu!"
"Biarkan saya menyiapkan
troli."
Zena-san dan Lulu juga ingin
sekali membantu, tetapi aku membutuhkan mereka untuk melakukan sesuatu yang
lain.
"Tunggu sebentar. Zena-san,
tolong pergi dengan Yang Mulia untuk memberi tahu mereka yang telah berlindung
tentang berlalunya ancaman."
"Ya, saya mengerti!"
"Apakah kamu keberatan
jika kami membawa para golem unit bersama?"
"Tidak sama sekali,
jangan ragu untuk menggunakan golem milik Yang Mulia untuk mengawal orang-orang
di sini."
Mungkin tidak perlu karena
para ksatria dan tentara seharusnya bersama para penduduk, tetapi golem ini seharusnya
terbukti berguna untuk pekerjaan manual dan barang-barang.
"Lulu dan Sera-san, kalau
bisa tolong persiapkan distribusi makanan darurat."
"Ya, saya akan memberikan
segalanya!"
"Satou-san, tidak akan
cukup hanya dengan kami berdua, apakah kamu keberatan jika kami membawa para brownies
dari Solitary Island Palace ke sini untuk membantu?"
Aku langsung menyetujui saran
Sera karena itulah niat-ku.
"Arisa dan Hikaru, kalian
berdua bertugas mengisi persediaan dari kota-kota tetangga."
"OK!"
"Un, kami akan
pergi."
Aku menyerahkan uang cash yang
dibutuhkan untuk pembelian dari Storage-ku ke
tas mereka.
"Master, saya akan ikut
sebagai seorang pengawal untuk transportasi, jadi saya memberi tahu."
Nana yang sedang menonton
penanaman pohon Aze-san dan Mia telah kembali sebelum aku menyadarinya.
Nice timing, mari meminta
sesuatu padanya.
◇
"——Begitulah, dipandu
oleh si nymph, aku dibawa ke salah satu dari Sanctuaries milik dewa
Tenion bersama dengan Aze-san."
Setelah kami selesai dengan
pekerjaan bantuan sampai suatu tingkat tertentu, aku berbicara tentang apa yang
terjadi setelah nymph dewa Tenion membawa-ku pergi sambil memakan makanan
ringan Lulu dan para brownies yang disiapkan.
"Bagaimana rasanya?"
"Itu sangat mistis, ada
begitu banyak cahaya dan hijau di manapun kamu melihat!"
Aze-san menjawab pada Arisa.
Senyumnya yang menawan
menghapus semua kelelahan dari pekerjaan bantuan.
"Dunia Roh?"
"Nn, aku tidak yakin
begitu. Ada banyak roh juga, tetapi jika aku harus mengatakannya, itu lebih
penuh dengan doa dan kedewaan."
Aze-san menggelengkan
kepalanya ke kiri dan ke kanan untuk menjawab Mia kembali.
...Jadi Dunia Roh memang ada.
Mari berkunjung bersama semua
orang lain kali.
"Setelah melewati suatu bagian
yang dilengkapi dengan lingkaran cahaya yang terlihat seperti semacam CT Scan,
aku disuruh menunggu di sana bersama Aze-san."
Benda itu seperti CT Scan
mungkin adalah sebuah sacred treasure untuk membuat sebuah salinan dari tubuhku.
"Lalu aku menikmati menonton
keindahan di sana bersama dengan Aze-san untuk sementara waktu——"
"Apakah itu benar-benar
hanya menonton?"
——Tajam.
Aku sangat menikmati wajah
Aze-san dari samping saat dia sedang terpesona oleh pemandangan.
Pasangan benteng yang tak
tertembus akan berebut jika aku mengatakan itu, jadi aku menjawab kembali
dengan, “Tentu saja”, sambil mengandalkan skill Poker Face-sensei.
"——Begitulah, dan saat
aku merasa seperti aku mendengar suara Arisa, kami segera kembali ke
sini."
Tempat di mana kami harus
menunggu ditutup oleh sebuah barrier untuk melindungi kami dari Demon God, dan karena para
nymph tidak pernah merespons tidak peduli berapa kali aku memanggil mereka, aku
menggunakan Unit Arrangement untuk kembali, bukan jalan yang aku gunakan untuk
sampai ke sana.
Barrier itu tampaknya
juga memblokir Familiar Link, aku tidak bisa mendengar sebagian besar panggilan
Arisa, tetapi karena kontak terakhirnya terdengar sangat putus asa, aku
buru-buru kembali ke sini.
"Oh ya, dia benar-benar sangat
memelukmu."
"Nn."
"Be-begitulah, yeah."
Mia cepat-cepat mengangguk
pada kata-kata Aze-san, Arisa memastikan dengan malu-malu.
Menyadari tatapanku, dia
mengalihkan wajahnya untuk menyembunyikan rasa malunya.
"Hikaru, bisakah kamu memberitahu-ku
terhadap situasi di sini dengan detail?"
"Un, jadi setelah
Ichirou-nii dibawa pergi oleh si nymph——"
Aku mendapat suatu pemahaman
kasar tentang apa yang terjadi, tetapi untuk mengetahui lebih detail, aku memastikan
pada Hikaru yang sepertinya dia yang paling mengetahui.
Ketika narasinya mencapai
akhir, Sera tiba-tiba berdiri.
"Satou-san! Saya telah
menerima sebuah oracle dari Tenion-sama!"
Tepat setelah dia mengatakan
itu, ekspresi Sera menjadi kosong, lalu sebuah cahaya hijau pucat berkedip di
sekujur tubuhnya.
『Penekanan Demon God』 『Kegagalan』 『Tak
terduga』
Beberapa kata terbang keluar
dari mulut Sera sekaligus.
Tampaknya, bahkan para dewa
tidak melihat demon god yang selamat melalui ledakan tubuh duplikat.
『Jaminan』 『Fragmen』 『Faktor
Disintegrasi』
Apakah mereka mengatakan bahwa
mereka telah menyelipkan terhadap suatu Faktor Disintegrasi di dalam [Tubuh
Duplikat] untuk berjaga-jaga ia tidak menghancurkan Demon God secara langsung?
Aku tidak benar-benar mengerti
apa yang ingin mereka katakan, tetapi menggunakan mind
magic untuk terhubung dengan Sera begitu dia terhubung
dengan Oracle akan membebani dirinya, jadi aku menahan diri.
『Demon God』 『Dugaan』 『Disintegrasi』
Demon God akhirnya akan
menyadari Faktor Disintegrasi yang ditanamkan di dalam dirinya.
『Demon God』 『Putus
asa』 『Waspada』
Demon God akan bertindak
dengan sembrono, jadi waspada ya.
Yah, biasanya kamu akan
berpikir dia akan mengejar tujuh dewa pilar.
『Permintaan Maaf』 『Ibukota』 『Tanah
Kosong』
Begitu dia mengatakan itu,
dewa Tenion menghentikan Oracle.
Nana, seperti yang
diperintahkan oleh Mia, menangkap Sera di tangannya sebelum aku bisa. Aku tidak
mengerti mengapa Mia terlihat penuh kemenangan ketika dia melihat padaku ke
sini.
"Tidak akan pernah menyangka
para dewa akan meminta maaf."
"Un, tidak terduga."
Hikaru menyetujui gumaman
Arisa.
"Yah karena kita mendapat
suatu peringatan dari para dewa dan sebagainya, aku rasa kita harus terus memikirkan
cara untuk berurusan dengan Demon God."
Para gadis-gadis memberikan
persetujuan mereka dalam paduan suara.
◇
Setengah tahun telah berlalu
sejak saat itu——.
Setiap hari berjalan damai.
Para gadis-gadis beastkin
menghabiskan hari-hari mereka berlatih dengan Nona Karina.
Setelah kehilangan Dragon
Spear Heiron dalam pertarungan melawan Demon God, aku membuat sebuah Dragon
Spear baru dari sebuah taring Heavenly Dragon untuk Liza, tetapi karena dia
telah menyatakan niatnya untuk meningkatkan diri dengan magic spear Douma
miliknya, aku menyimpan itu di dalam Storage untuk saat ini.
Selama pelatihan dengan Primeval
Magic yang diprakarsai oleh Liza, mereka memahami
pernak-pernik dari sang old Ancient Dragon di Benua Ancient Dragon, dan bahkan berhasil casting sihir itu beberapa kali.
Fakta bahwa itu adalah Pochi,
Liza, dan Tama yang berhasil dalam urutan meninggalkan suatu kesan yang cukup.
Nona Karina masih belum
berhasil meng-castingnya sekali pun.
Kelompok mage
—— Hikaru, Arisa, Mia, Putri Sistina, dan Zena-san
sedang meneliti sihir anti-dewa Minor Down dan Augment
magic, dengan beberapa hasil yang bagus.
Mereka membutuhkan bantuan dari Warship Wand untuk
menggunakan sihir anti-dewa baru [God Slayer], juga Arisa dan Hikaru harus bekerja sama untuk meng-castingnya
sekalipun.
Namun, kekuatannya sangat luar
biasa, seorang greater demon yang digunakan dalam eksperimen
terpotong menjadi dua seperti mentega, seolah-olah ia
dipotong oleh Pedang Dewa itu sendiri.
Aku sendiri saat ini sedang
mengembangkan versi lesser dalam bentuknya dari sihir tingkat lanjut dan terlarang, hampir selesai.
Tampaknya Putri Maryest dan Nona
Ringrande telah menawarkan kerja sama mereka dalam pengembangan juga.
Sera yang tidak tahan dengan
pemikiran dari sihir anti-dewa pergi menuju kuil utama dewa Tenion bersama
dengan mantan head miko,
saat ini miko magang Lily untuk mempelajari ritual dari
penumpasan kejahatan.
Karena dia masih memiliki
Otoritas yang dipinjamkan kepadanya oleh dewa Tenion, aku yakin mereka dapat
melarikan diri dari apapun yang hidup dengan [Hermit
Hide].
Semua anggota dari Perusahan
Echigoya yang dipimpin oleh Elterina dan Chef Sekretaris Tifaliza sedang
membantu kami di belakang layar.
Dengan anggota inti dari Bridal
Knight secara praktis tidak tersedia, anggota lain sebagian besar
sibuk leveling up di
dalam
dungeon dengan Nana
sebagai pengawal mereka dan mewakili Perusahan Echigoya.
Juga, Nona Rina yang bekerja
sebagai seorang perwakilan gubernur umum di Kota Brighton menggantikan-ku,
telah kembali ke kota lebih awal untuk mengelola mansion
di sana dan [Bridal Knight, Cabang Brighton].
Dan terakhir, Lulu——.
"Gamma Ray Laser Cannon,
Galvanized——Bidik, dan Tembak!"
Lulu dalam pakaian kulit ketatnya
yang seperti SF menembakkan persenjataan utama dari sebuah large
space ship.
"Saya berhasil! Saya mengenai
di pusatnya!"
"Selamat, Lulu."
Bahkan dengan dukungan
penglihatan bidikan, menembak melalui sebuah batu sejauh 100Km masih cukup luar
biasa.
"Tapi saya meleset lima
tembakan sebelumnya meskipun target tidak bergerak. Saya harus berlatih lebih
banyak."
"Dan aku harus meneliti
cara meningkatkan akurasi dari laras senapan."
Karena kami sebagian besar
sudah selesai dengan penanggulangan terhadap Demon God, kami telah mulai
mengeksplorasi cara untuk melawan makhluk langit hampa, tapi kami sedang
tersudut dengan suatu penghalang jalan yang tak terduga di sini.
『Master, cadangan energy telah turun hingga di bawah 30
persen. Menyarankan untuk menaiki pada Ether Stream dan menggunakan Magic Wing untuk memasok esensi sihir.』
"Dimengerti, izin
diberikan."
『Aye
aye sir.』
Large space ship sedang dioperasikan oleh AI——sejenis golem, bukan kru dari manusia.
Arisa dan Hikaru bersikeras
bahwa akan berbahaya jika AI memberontak, tetapi karena hal yang sama juga
berlaku terhadap kru berawak, pada akhirnya, aku telah memutuskan untuk
menggunakan sebuah jaringan dari beberapa AI dan menempatkan tindakan
pencegahan lain seperti equipment anti-mind magic, yang sama yang aku letakan pada equipment
milik para gadis-gadis, di tempatnya.
Tentu saja ship
juga bisa dioperasikan oleh kru manusia.
Ia memberikan beberapa
kekuatan defensive gila ketika digabungkan dengan [Paladin Shield] milik Nana, Skill Unik dewa
Karion
yang dipinjamkan padanya.
"Lulu, mau kembali ke
permukaan?"
"Saya ingin berlatih di
dalam『Simulator』untuk
sementara waktu lagi."
Meninggalkan sang Sniper Lulu
yang antusias di space ship, aku kembali ke Solitary Island Palace di mana Aze-san menunggu.
Aze-san telah menguasai [Mythology
Eater] dan [Creat Lesser Fenrir] yang dipekerjakan Mia.
Aze-san tidak melakukan leveling up karena dia
tidak suka melukai makhluk hidup.
◇
"Monster meluap keluar
dari Menara Ungu di sekitar ibukota?"
"Sama dengan Menara Ungu
di sekitar Ibukota Duchy!"
"Kami telah menerima
laporan dari Rina-sama dari Kota Brighton, mereka saat ini terlibat dengan
monster yang mengalir keluar dari Menara Ungu. Dia sungguh berharap untuk bala
bantuan."
Para brownies sedang berlarian
ke mana-mana dengan panik ketika aku kembali ke Solitary
Island Palace.
"Master, itu pasti sebuah
penyerbuan dari Menara Ungu di seluruh dunia!"
"Sepertinya begitu."
Sepertinya liburan kami hanya
setengah tahun.
"Semua tangan, bersiaplah
untuk pertempuran!"
"""YA!"""
"Nanodesu!"