17-5. Menuju Alam Dewa (1)
Ini Satou. Ketika aku
mendengar kata dunia dimensi yang lebih tinggi, pengetahuan-ku yang terbatas
hanya membuat-ku berpikir tentang kapal lompat antarbintang (warps) paling
banyak. Seorang teman maniak-SF mengatakan kepada-ku segala macam hal pada waktu
itu, tetapi aku tidak mengerti sedikit pun tentang apa yang dia katakan.
◇
"Master, semoga
keberuntungan bersama Anda, begitulah yang saya katakan."
Nana membuat pose Shupin
sambil mengatakan itu dan kemudian dia pergi dari villa ibukota duchy dengan
membawa tas besar di punggungnya.
Dia mungkin mengunjungi panti
asuhan ibukota duchy dan anak-anak sealkin.
"Ayo pergi juga."
Sera yang memeluk lenganku
menuju gerbang depan.
Kuil Tenion terletak tepat di
belakang villa yang baru saja aku beli.
Karena itu akan lebih cepat
untuk pergi melalui belakang, tetapi Sera mengatakan kepada-ku bahwa penampilan
luar-ku sebagai seorang bangsawan lebih penting daripada melakukan hal-hal
lebih cepat, dengan demikian kami sampai ke kuil dengan kereta melalui gerbang
depan.
"Yang mulia Pendragon, jika
Anda tidak keberatan silakan datang ke sini."
Setelah keributan di pintu
masuk Kuil Tenion, head miko-san yang sekarang membawa kami ke ruang tempat head
miko sebelumnya, gadis kecil Lily sedang menunggu.
Kami berpisah dengan miko-san
yang sekarang di lorong menuju sanctuary, lalu kami berdua, Sera dan aku masuk ke dalam
ruangan.
"Silakan masuk,
Nanashi-san. Atau mungkin, saya harus memanggilmu Satou-san?"
"Tolong panggil dengan
Satou saat aku dalam bentuk ini."
Bahkan setelah dia berubah
menjadi gadis kecil, head miko-san —— Lily masih mempertahankan suasananya.
Aku tersenyum kembali pada
Lily yang tersenyum padaku.
Aku merasa nyaman setiap kali aku
berada di sekitarnya, mungkin karena auranya yang seperti holy
mother.
"Satou-sama! Berapa lama
kamu akan saling menatap!"
Sera mendorong dirinya di
antara aku dan head miko-san sebelumnya, menegur-ku, "Apakah kamu lupa
mengapa kita berada di sini?"
Dia bergumam cemberut,
"Berbicara dengan menatap itu tidak adil", sebelum dia memotong
tetapi aku harus berpura-pura tidak mendengarnya di sini.
"Ufufu, oh Sera, apakah
itu kecemburuan?"
"Bu-bukan, sungguh bukan."
Digoda oleh Lily, Sera
memalingkan wajahnya yang cemberut seperti anak kecil.
Lily mungkin seperti seorang ibu
bagi Sera saat dia tumbuh di bawah asuhannya.
"Bridal
Knight kan? Sera memberitahu saya bahwa kamu telah membentuk private
knight."
"Ya, karena ada
peningkatan tajam dari orang-orang yang mencoba untuk secara paksa mengajak
para gadis-gadis."
"Oh ya? Saya dengar para knight
terdiri dari kandidat dari orang yang akan menjadi
istrimu——"
"Itu salah paham."
Harus memperbaiki apa yang
salah.
"Begitukah. Saya ingin
bergabung dengan kelompok jika kamu baik-baik saja dengan seorang miko
magang."
"Kami akan sangat senang
memiliki Lily-sama."
"Sungguh? Saya sangat
senang."
Lily bertepuk tangan, gembira
seperti anak kecil.
Skill Attentive Ears mendengar dia berkata dengan suara rendah,
"Sayang sekali tentang bagian istri yang tidak menjadi kebenaran."
Matanya bertemu mataku, dan
kemudian dia menjulurkan lidahnya dan tertawa malu-malu. Sepertinya dia hanya
bercanda.
◇
"Oh sungguh sihir yang
nyaman. Tapi saya rasa itu terlalu buruk untuk Sera?"
"Ti-tidak, tidak sama
sekali!"
Mendengar mind
magic yang aku kembangkan untuk menghindari upacara kontak
tubuh-ke-tubuh secara telanjang, [Mind Connection Advance], Lily tampak kagum
sebelum melanjutkan untuk menggoda Sera.
Sera berwajah merah yang
menyangkal tampak agak kecewa —— "Itu sungguh benar-benar bukan seperti
itu sama sekali, ngerti!" —— tidak.
"Benarkah? Baiklah kalau
begitu mari lakukan upacara dengan pakaian kita."
Bagian dari miko-san yang
mengelilingi kami juga tampak kecewa seperti Sera, tapi aku pasti hanya
membayangkan sesuatu.
Aku berganti menjadi holy
vest seremonial, menerima transkripsi holy
crest dan melakukan upacara yang sedikit disederhanakan.
『——O
dewa. 』
Skill telepathy mentransmisikan suara batin Sera kepadaku.
Bagian ini diucapkan dengan
keras di kuil-kuil lain, maka pemanggilan dengan suara batin mungkin eksklusif bagi
Kuil Tenion.
『Dewa
agung yang mengawasi kami.』
Menanggapi panggilan Sera, sebuah
cahaya yang tenang jatuh dari langit.
Saat itu tampak seperti cahaya
putih belaka, mungkin karena aku belum terbiasa dengan kekuatan kedewaan, tapi
sekarang tampak seperti cahaya hijau redup dicampur dalam cahaya putih. Ini pasti
menjadi warna intrinsik Dewa Tenion.
Wajah Sera menghilang dari kegembiran.
Dia memasuki status trance.
<< <RESTU>
>> <<< ANCIENT KING >>>
<< <TRIAL> >>
Aliran dari kata-kata dan
gambaran di transmisikan kepada-ku sekaligus melalui Sera.
Pandangan-ku dipenuhi dengan
kebisingan sebelum menjadi putih dan jelas.
『Bagus
sekali telah mengumpulkan semua mark para dewa dengan baik, Satou Pendragon. Seperti yang
dijanjikan, aku akan mengundang-mu yang telah dengan baik menyelesaikan semua trial
ke Taman para Dewa.』
Sebuah gambaran dari Sera
berdiri di tengah dari cahaya putih menyampaikan kata-kata Dewa Tenion.
『Pergilah
melalui pintu cahaya sambil memegang teguh hatimu.』
Di arah Sera menunjuk dengan jarinya,
sebuah pintu cahaya dengan garis hijau muncul.
Begitu aku mengalihkan
perhatian ke pintu, aku menyadari bahwa aku sudah berdiri di depannya.
『Pegang
hatimu dengan teguh. Itu akan melindungi-mu. 』
Aku mengangguk pada Dewa
Tenion yang mengulangi persyaratannya dan pergi melewati pintu.
◇
"Sebuah kuil yang
dipenuhi dengan cahaya hijau?"
Aliran gelombang bergelombang cahaya
berwarna putih dan hijau membungkus kuil seperti kepompong di sekitarnya.
"Ini adalah『Celah Dunia』. Sanctuary milik Tenion-sama."
Saat aku melihat sekeliling
area, aku mengalihkan pandanganku ke arah pemilik suara itu.
Seorang wanita mengenakan
seragam miko berwarna hijau sedang berdiri di sana.
——Aze-san?
Tidak, bukan dia.
Wajahnya terlihat persis sama,
tetapi dia memiliki warna rambut yang berbeda.
Menurut pembacaan AR, rupanya
dia adalah seorang high elf dari Clan Bareonan.
"Ada apa? Anak
manusia."
"Mohon maafkan saya,
hanya saja kamu terlihat seperti seseorang yang saya kenal."
"Kamu kenal dengan seorang
high elf?"
"Ya, saya teman dekat dari
Sacred
Tree Hutan Boruenan, Aialize-sama."
Aku ingin mengatakan bahwa dia
adalah kekasihku, tetapi karena aku tidak boleh berbohong di sini, aku menahan
diri.
"Benarkah."
Si wanita mengangguk tak acuh.
Sepertinya dia tidak tertarik
dengan Hutan Boruenan.
"Saya juga menerima
pendidikan sihir dari Ruuze-sama dari Clan Bareonan."
Hanya sedikit.
"Benarkah —— apakah dia baik-baik saja?"
"Ya, dia penuh energik."
Mulutnya si high elf tanpa
ekspresi sedikit melonggarkan.
"Kemarilah, anak
manusia."
High elf-san memimpin jalan ke
kuil.
"Nama saya Satou
Pendragon. Apakah kamu keberatan jika saya mengetahui namamu?"
"Saya Sillmufuze. Seorang high elf yang melayani di
bawah Tenion-sama."
Karena aku dapat melakukan
percakapan, aku bertanya kepadanya lebih banyak hal seperti, "Sejak kapan kamu
berada di sini?", Atau "Apakah kamu ingin saya menyampaikan pesan
kepada Clan-mu?", Tetapi dia tidak menjawab.
Aku berjalan di lorong yang
panjang, mengikuti Sillmufuze-san.
Peta, seperti yang diharapkan,
[Area tanpa Peta], kosong.
Setelah perjalanan yang cukup
panjang, Sillmufuze-san terhenti.
"Bersihkan dirimu di
sini."
Aku meraup light
water dari apa yang tampak seperti temizu(tempat wudhu) dan
mencuci tangan dengannya.
"——Uwaa"
Light
water yang aku gunakan untuk mencuci tangan menyebar dan
mengelilingi seluruh tubuh-ku seolah menyisirnya.
Sillmufuze-san juga meraup air
dengan tangannya dan mencuci bagian atas bahunya seperti yang akan kamu lakukan
di bak mandi, dan kemudian dia mendesak-ku untuk mengikutinya lebih dalam ke
kuil.
Mungkin karena light
water tadi, aku merasa ringan yang aneh setiap kali aku
mengambil langkah.
Menurut pembacaan AR, status-ku
adalah [Terangkat (Uplifted)].
"Betapa indahnya——"
Bagian dalam dari kuil
berbentuk silinder dengan cahaya berkilauan jatuh di langit-langit.
——Ada yang aneh.
Aku menyadari keanehan ketika aku
sampai di ujung lorong.
Ini adalah skala.
Aku telah salah menebak karena
tidak ada yang bisa dibandingkan, tetapi aula ini cukup besar.
Skala dari air yang mengalir
bahkan lebih besar daripada Air Terjun Niagara, aku yakin itu.
"Satou si manusia, di sebelah
sini."
Ada tangga di ujung lorong,
dan ada sebuah altar dengan sebuah magic
circle di pinggiran area tanah yang
sedikit lebih rendah.
"Ini?"
"Ini adalah sebuah artefak
untuk memisahkan tubuh astralmu dari tubuh fisikmu."
Pembacaan AR menampilkan
informasi yang menegaskan penjelasannya.
Sepertinya itu disebut Soul
Parting Altar.
"Kamu tidak bisa memasuki
Taman Para Dewa sementara kamu memiliki tubuh fisikmu. Jika kamu memaksakan
diri masuk, tubuh fisikmu akan tersebar oleh Teluk Dimensi. Saya tidak terlalu
keberatan, tetapi kemudian kamu akan kehilangan tubuh fisikmu ketika kamu
kembali dari Alam Dewa, kamu tahu? "
Teluk Dimensi?
Apakah Alam Dewa ada di
dimensi yang lebih tinggi atau sesuatu?
"Saya mengerti."
Karena sepertinya aku harus
kembali ke sini nanti, mari ikuti saja instruksinya.
Melihat pembacaan AR,
sepertinya itu bukan jebakan.
Aku berdiri di tengah magic
circle, dan kemudian cahaya berwarna pelangi meluap keluar
dari magic circle.
Perasaan ringan sebelumnya
semakin kuat, dan aku telah berpisah menjadi tubuh astral sebelum aku menyadarinya.
Rasanya agak berbeda dari
ketika aku memisahkan tubuh astral-ku dengan Soul
Magic.
Tidak ada tali yang
menghubungkan tubuh astral-ku ke tubuh fisik-ku.
"Jangan khawatir, kamu
bisa kembali ke tubuh fisikmu ketika kamu kembali ke sini. Tentu saja, tubuh
fisikmu juga tidak akan memburuk."
Sillmufuze-san meletakkan
tubuhku di tempat tidur di sebelah magic circle.
Dia kembali ke magic circle
dan memisahkan tubuh astralnya juga.
Sillmufuze-san membawa tubuh
fisiknya sendiri dengan force magic, antara [Magic Hand] atau [Magic Arm].
Sepertinya tubuh astral yang
terpisah masih bisa menggunakan sihir.
"Kita sekarang akan
melanjutkan untuk mendaki air terjun."
Sillmufuze-san menunjuk ke air
terjun di lubang tengah aula sebelum terbang dari tepi tanah lebih rendah.
Mengintip ke bawah, apa yang
ada di bawah tanah lebih rendah bukanlah kegelapan melainkan cahaya putih yang
menutupi pandanganku.
"Satou si manusia?"
"Maaf, saya akan segera
ke sana."
Aku terbang ke langit juga.
——Jangan tinggalkan tubuhmu
sendirian di celah dimensi.
Kata-kata itu terlintas di
pikiranku.
——Pastikan membawanya denganmu,
noja.
Aku ingat aku mendapat
peringatan itu.
Aku mengulurkan [Magic
Hand]-ku, menyentuh tubuh fisikku dan menyimpannya di dalam
Storage.
Sepertinya aku bisa
menggunakan Storage tidak ada masalah bahkan dengan tubuh astral.
Aku mengejar Sillmufuze yang
telah pergi.
Roknya berkibar di depanku,
aku tidak yakin ke mana harus melihat.
Tapi itu hanya sampai kami
menyentuh air terjun.
Cahaya berhamburan bersama
dengan perasaan halus seperti pasir.
Melepaskan tubuhku ke aliran
yang tidak secepat itu tampak terasa enak.
"Cepatlah, Satou si manusia."
Sillmufuze-san yang berdiri
diam melawan cahaya yang mengalir memanggilku.
Sambil menikmati sensasi yang
terasa seperti pasir pantai di telapak kakiku, aku melawan arus.
"Kita akan mempercepat
langkah dari sini."
"Mengapa?"
Apakah para dewa menunggu
kita?
"Dibasuh oleh『Air Terjun
Wudhu』tidak
hanya akan menghapus kenajisan dari dunia manusia, tetapi pada akhirnya juga
semua jenis keinginan yang bercabang menjadi dinamisme dan bahkan
ingatanmu."
Whoops,
aku tidak mau itu.
Aku menyalakan diriku dan
mengejar Sillmufuze-san.
Bagian luarnya lembut, tetapi
ketika kami sampai di pusat dari air terjun cahaya, semburan cahaya menjadi
begitu kuat sampai-sampai terasa menyakitkan, sehingga pendakiannya cukup
sulit.
Aku mendaki air terjun sambil
merasa seperti seekor Koi Carp naik ke hulu.
Setelah apa yang terasa
seperti keabadian dari mendaki air terjun, aku tiba di dunia yang penuh dengan
cahaya.