17-3. Garden Party (2)
Ini Satou.
Karya-karya original dari cerita buku bergambar yang terkenal terkadang
memiliki bagian yang aneh di dalamnya. Meskipun kengerian(gore), lingkungan yang buruk,
dan ending yang tidak menguntungkan mungkin ada gunanya untuk pelajaran moral, aku lebih suka tujuan buruk
yang sia-sia yang hanya memperburuk kesan keseluruhan-mu tentang pekerjaan yang
harus dihentikan.
◇
"Oh, saya tahu yang
itu!"
Seseorang bereaksi terhadap istilah yang
terdengar tidak menyenangkan, “Akhir dari Dunia”,
yang diucapkan oleh putri
Maryest.
"Itu adalah sebuah kalimat yang dikatakan Demon
God pada pahlawan di『Hero
Bridegroom』desuwa!"
Nona Karina yang bersaing untuk daging asap dengan Pochi dan Tama
berjalan ke
sini dengan mata berbinar.
Dia pasti
bersemangat untuk bergabung dalam percakapan tentang topik pahlawan yang sangat
dia sukai.
"Ya, itu benar."
Putri
Maryest memberikan konfirmasi.
"Seperti
yang saya harapkan tidak kurang dari putri Marquis Leon Muno, ahli
terkemuka dari penelitian pahlawan.
Kalimatnya hanya ditulis dalam
edisi pertama, karena itu hanya sedikit yang mengetahuinya."
"Keluarga kami memiliki edisi pertama
dari buku yang diberikan
kepada kami oleh Yang Mulia! Cerita『Hero Bridegroom』adalah favorit
saya, saya dapat menceritakan semua adegan yang saya sukai hanya dari
ingatan!"
[Hero Bridegroom] yang dibicarakan
gadis-gadis ini tampaknya adalah sebuah
dongeng
yang menampilkan Pahlawan generasi pertama yang mendirikan Saga Empire sebagai
protagonis.
Cerita ini dibagi oleh bagian pertama dan bagian
selanjutnya, bagian pertama menggambarkan pahlawan bekerja bersama dengan Dewa
Parion yang membuatnya muncul menjadi sebuah mortal body untuk melawan Demon
God yang memimpin tujuh demon
lord, dan kemudian mengasingkan mereka
ke
bulan di luar kehampaan(luar angkasa).
Kalimat yang terdengar tidak
menyenangkan sebelumnya dikatakan oleh Demon
God yang kalah pada
pahlawan selama klimaks.
Bagian terakhir sama persis seperti judulnya,
ini tentang pahlawan yang menyelesaikan trial
para dewa sampai ia diundang ke Alam Dewa sebagai seorang demi-god, untuk menikahi Dewa
Parion.
Mungkin pria berambut hitam yang
menghentikan kebangkitan dari Demon
God di Saga Empire adalah pahlawan generasi pertama ——
tidak, tidak mungkin. Memadukan fiksi dan kenyataan bahkan bukan sebuah lelucon yang bagus.
Itu mengingatkan-ku, aku pernah membaca buku
bergambar Pochi dan Tama dengan cerita yang
serupa
tetapi isinya sedikit berbeda. Paling tidak, tidak ada kata-kata berbahaya yang
terdengar seperti [Akhir dari Dunia]
muncul.
Buku bergambar itu mungkin mengalami
banyak revisi agar cocok untuk anak-anak.
◇
"Jadi, apa sebenarnya ini『Akhir
dari Dunia』sebenarnya?"
Arisa mendesak dengan tidak sabaran.
"Demon God mengatakan ini pada pahlawan —— "
Nona Karina menyesuaikan nadanya dan menceritakan kalimat Demon God dengan ingatan.
『Upaya
yang sia-sia. Tidak peduli berapa kali kamu
terlahir kembali, harapan-mu
tidak akan pernah dikabulkan.』
—— Hanya dilahirkan kembali tidak, tidak. Masa hidup para dewa hanya
berbeda dari manusia, kamu
tahu.
Tumpang tindih dengan suara Nona Karina,
suara orang lain muncul kembali di
dalam pikiran-ku.
『Tidak,
itu tidak mungkin! Aku
pasti akan mewujudkannya! Bahkan Dewa
menghendakinya! 』
『Tidak
masalah apa yang diinginkan si dewi
kecil, manusia tidak bisa seperti Dewa.』
—— Dewa
tidak cukup mahakuasa untuk membagikan kedewaan
kapan pun mereka mau, kamu tahu.
Aku
tidak ingat kapan aku
mendengar kata-kata itu.
『Baik
itu ratusan, ribuan bersama-sama, itu
adalah suatu prestasi yang tidak dapat dicapai oleh seorang
plebeian(orang biasa) seperti-mu.』
—— Jika satu bagian dari jiwa tidak cukup, kamu hanya harus mengumpulkan
banyak dari mereka.
Suara yang terdengar muda membuat menahan
diri di dalam pikiranku.
"Nyuru ~ n"
Tama tiba-tiba membelitkan dirinya di
leherku.
"Kamu baik-baik saja ~?"
Tama menatapku dengan mata jernih.
Garis pandang gadis-gadis lain juga telah
berkumpul padaku.
Sepertinya aku tenggelam di dalam pikiran dan melewatkan narasi Nona Karina.
"Terima kasih, Tama. Bukan
apa-apa."
Yang terakhir adalah untuk gadis-gadis
yang menatapku dengan cemas.
"Maaf, aku melewatkannya di tengah
jalan. Jadi, apa ini『Akhir dari Dunia』 "
"Tidak
bisa dihindari. Saya
akan melakukannya sekali lagi untukmu."
Tanpa terlihat tersinggung sedikit pun, Nona
Karina menceritakan kembali kisahnya.
Sepertinya aku tenggelam di sana selama beberapa waktu
dari bagian [ratusan, ribuan].
Kata-kata bermasalah muncul ketika Demon God di asingkan ke bulan dengan sebuah jet black holy sword
yang diciptakan oleh Dragon
God.
『O
Pahlawan, pahlawan menakutkan yang bahkan melampaui aku, Demon God. Kamu mungkin kuat, akhir dari
dunia akan datang sebagai takdir
yang juga tidak berubah. 』
『Akhir dari dunia? Selama aku masih
hidup, aku tidak akan membiarkan kalian melakukan sesukamu kepada dunia ini
yang sangat di sayangi Dewa!
』
『Dengarkan
dengan baik, O
musuhku. Di masa depan yang jauh, ada tiga great demon lord yang akan berusaha
untuk menghancurkan dunia. Perhatikan bahwa itu adalah lonceng yang membunyikan
akhir dari dunia. 』
『Dunia
ini tidak akan berakhir! Karena aku
akan menjadi familiar dewa dan melindungi dunia! 』
『Maka
kamu harus membuktikan kata-kata
itu. Aku akan bangkit kembali
pada malam di [Akhir dari Dunia]. Mari kita bertemu lagi, apakah kamu benar-benar berhasil
naik ke Singgasana Dewa. 』
Aku mengerti,
sebuah pertanda bagi [Akhir dari
Dunia] seharusnya adalah kemunculan
dari tiga great demon lord, [Golden Wild Boar King], [Ancient King Dog-Head], dan [Demon Lord Goblin].
"Kalau begitu, mungkinkah pria berambut hitam itu adalah ..."
Arisa menatap wajahnya seolah dia akan menganggap
serius fiksi itu dan mengklaim bahwa pria berambut hitam yang menghentikan
kebangkitan Demon
God adalah pahlawan
generasi pertama.
"Itu hanya fiksi, Arisa."
"...Kamu benar."
Jika si
generasi
pertama. Pahlawan
benar-benar berhasil menjadi seorang demi-god, Aze-san akan menyebutnya sebagai contoh sukses ketika aku bertanya kepadanya
tentang kenaikan menjadi dewa.
"Tapi, Satou."
Hikaru menunjuk dirinya sendiri.
Oh benar, Hikaru berhasil menggerakan dirinya 600 tahun ke
depan dari berdirinya Shiga Kingdom melalui sebuah
hibernasi
buatan yang diinduksi secara magical.
Si pahlawan
generasi pertama adalah seseorang dari sebuah
zaman
yang dua kali lebih jauh dari itu, tetapi masih hidup selama ini seharusnya mungkin
dengan menggunakan obat peremajaan beberapa kali.
"Master!
Mereka memiliki sebuah menara
sampanye yang dipasang di sana, jadi saya memberitahu."
"Master,
itu luar biasa, nanodesu!
itu super duper luar biasa, nanodesu!"
"Master,
mereka sedang menyiapkan daging
panggang utuh dari Dragon
Snake (Naga) di sana. Apakah Anda ingin pergi memeriksanya bersama-sama?"
Nana, Pochi, dan Liza melenyapkan suasana
hati yang berat di sekitar kami dengan suara riang mereka.
"Lulu adalah orang yang mengatur api
pada daging panggang utuh itu, jadi tolong jika Anda bisa!"
"Terima kasih, kalau begitu, ayo
memeriksanya semuanya."
Ketika aku
memikirkan tentang itu,
bahkan jika pahlawan generasi pertama masih hidup hari ini, itu tidak mengubah
apa pun.
Akan lebih baik jika Demon God tidak dihidupkan
kembali.
"Master,
daging panggang ini disponsori oleh semua orang dari Perusahan Echigoya."
Semua anggota dari Perusahan Echigoya hadir di
sebelah Lulu.
"Lord
Pendragon, selamat atas pembentukan dari
private
knight Anda."
"Terima kasih, Manager General
Elterina."
Ketika aku
mengucapkan terima kasih, dia memejamkan mata, tampak sangat tersentuh.
"Selamat, Lord Pendragon. Kami
benar-benar bersyukur bahwa Anda
akan memesan equipment Bridal Knight melalui kami."
Tifaliza yang menemani manager mengucapkan terima
kasih dengan matanya yang bijaksana biasanya.
Armor gaun wedding dress-fashion memiliki
perakitan terakhir dan dekorasi selesai di Perusahan
Echigoya,
mungkin untuk menyembunyikannya dariku.
"Saya
tidak pernah mengira
bahwa mereka yang tidak unggul dalam kecakapan tempur dapat bergabung dengan private
knight juga."
Tifaliza bergumam dengan suara sangat pelan sehingga aku tidak bisa mendengarnya tanpa skill [Attentive Ear].
Pandangannya tertuju pada Nona Rina, wakil gubernur Kota Brighton.
"Ah, dia akan bertanggung jawab untuk
mengelola kubu private knight."
Mungkinkah
Tifaliza ingin bergabung dengan private knight?
"Kalau
begitu, apakah akan memuaskan jika kita mengambil sendiri untuk
mengelola logistik?"
"Itu ide yang bagus!"
Manager
benar-benar mendukung gagasan Tifaliza.
Sepertinya manager dan Tifaliza ingin
bergabung dengan para knight.
Meskipun kemungkinan akan mengundang
kecurigaan tentang hubunganku dengan Kuro, orang-orang sudah menganggapku
sebagai [Nanashi yang lainnya],
atau [Dragon Avatar
yang membantu Nanashi] atau [Salah satu dari bawahan Pahlawan Nanashi], masih
terlalu terlambat untuk mempermasalahkan hal itu.
Selain itu, aku harus menghargai
gadis-gadis ini karena selalu bekerja keras di belakang layar sebagai [Unsung
Heroes].
Aku mengangguk pada keduanya yang menatapku dengan
cemas.
"Baiklah, saya akan mempercayakan
logistik dan pemeliharaan dari equipment kami pada Perusahan Echigoya."
"Terima kasih banyak!"
"Kami akan mengerahkan yang terbaik untuk
melayani Anda."
Senyuman Manager dan Tifaliza mekar.
"Kami juga akan memberi
tahu anggota lainnya."
"Lebih penting lagi,
harus membuat pesanan tambahan untuk armor gaun!"
Keduanya pergi setelah
berkata, "Kami mohon permisi, Ku ——
Lord Pendragon!"
Jangan bilang, mereka ingin
bergabung dengan Bridal Knight semata-mata karena mereka ingin mengenakan armor gaun.
"Mereka pasti berada di tak
tentu arah."
Aku setuju dengan Arisa yang
bergumam saat mereka pergi.
Mereka bahkan hampir
menyebutku Kuro karena kesalahan.
◇
"Haa, itu sangat menyenangkan,
dan melelahkan ~"
Arisa duduk di sofa sambil
mendesah, "Heave-ho."
"Tempat mandi sudah siap,
bagaimana kalau kita menghilangkan kepenatan kita di dalamnya."
"Master, ayo pergi masuk bersama-sama."
"Nn, bersama-sama."
"Membasuh punggungmu
~?"
"Pochi juga akan membasuh,
nanodesu! Pochi adalah seorang ahli dalam membasuh punggung, nanodesuyo!"
Kelompok muda mengundang-ku
untuk mandi, tetapi karena aku ingin melakukan sedikit pekerjaan ringan pada
hal-hal yang aku lakukan sebelum upacara, aku menolak tawaran mereka.
Melihat keluar melalui
jendela, aku melihat bulan purnama dibalut dalam cahaya ungu suram.
"Itu adalah bulan
ungu."
"Bulan ungu?"
Aku mendesak Hikaru untuk bertanya
kembali padanya.
"Aku rasa itu semacam
pertanda baik? Karena dikatakan bahwa warna ungu menandakan bahwa Demon God
mengamuk di sekitarnya mencoba untuk keluar dari segelnya."
"Dia mencoba untuk
keluar, tapi itu adalah sebuah pertanda baik?"
"Un, benar. Karena fakta
bahwa ia mencoba untuk keluar artinya『Segel
Demon God belum terlepas 』."
"Aku mengerti."
Itu salah satu cara untuk
melihatnya ——.
Hikaru tersenyum padaku ketika
aku mengangguk dan mengikuti gadis-gadis lain ke kamar mandi.
Aku melihat bulan sekali lagi.
Di tempat pertama, apakah Demon
God benar-benar disegel?
Sejauh pengetahuan-ku, Demon
God telah men-summoned sebagian rambutnya, dan telah membagi-bagikan fragmennya kepada
orang-orang bereinkarnasi sampai sekarang.
"Kurasa aku terlalu
memikirkannya ..."
Jika dia tidak disegel, demon
lord great weasel dan demon
lord goblin tidak akan berusaha untuk
membuka segelnya.
Jika aku harus mengatakannya, kurasa
itu seperti celah pada segelnya telah mengendur?
—— Whoops.
Aku membatalkan proses
pemikiran-ku yang menuju ke arah yang aneh.
Harus berhati-hati untuk tidak
menaikan flag yang tidak perlu dan mendapati segelnya rusak.
◇
Pagi selanjutnya ——.
"Master, Anda memiliki
seorang tamu."
Aku dibangunkan oleh seorang maid
dan pergi ke pintu masuk —— bukan ruang
tamu untuk beberapa alasan —— di sana,
Heim dari Shiga Eight Sword telah menungguku.
Dia sudah memasang wajah
mengerikan di pagi-pagi sekali ini.
"Earl Pendragon, tolong
maafkan saya karena telah mengunjungi begitu awal. Ada sesuatu yang ingin saya
tunjukkan kepada Anda."