Ini Satou. Kamu biasanya
menemukan banyak bug dalam sebuah program yang kamu satukan dengan sempurna
selama periode pengujian. Sebaliknya, sebuah program yang tidak menunjukkan bug
selama pengujian biasanya menyembunyikan sebuah bug jahat di dalamnya.
◇
"Uwaaaaaaa"
"Apa-apaan ini. Kenapa ia
berlipat ganda."
"——Tch. Yuuki! Hempaskan
mereka dengan sihirmu."
"Tidak mungkiiiin~~~"
Para pahlawan panik setelah
melihat demon lord berlipat ganda dengan cepat dengan mengisi ruangan sampai
penuh.
Para pelayan mereka telah
mulai chanting semacam mantra, tetapi mereka akan ditelan ke dalam tsunami seperti
kawanan demon lord sebelum mereka bisa menyelesaikannya dengan pasti.
"Me-Meiko, lakukan
sesuatu tentang iniiiiiii"
"Diamlah, Yuuki. Melawan
banyak musuh adalah keahlianmu."
"Lu-lupakan itu, kita
harus lari——"
Mungkin ide bagus untuk
membawa para pahlawan ini pergi ke safe zone untuk saat ini.
Karena menyerahkan City Core
pada demon lord mungkin akan memperumit banyak hal, aku memasang multi
barrier berlapis di sekitar Core dan memerintahkannya untuk
mempertahankan dirinya.
Aku menggali terowongan
vertikal di atasku dengan earth magic [Free Mining], menangkap para pahlawan dengan [Magic Hand], dan
pindah ke langit yang terlihat samar di atas sanctuary dengan Unit Arrangement sight-base.
"Ugyaaaaaaaaa"
"La-langit? Kenapa
langit?"
"Di-di mana para demon
lord?"
Karena teriakan Pahlawan
Yuuki terlalu keras, aku men-teleport-kan kami lagi ke tempat sanctuary yang
dihancurkan.
Setelah sedikit terdiam,
sebuah objek yang merupakan campuran dari warna biru laut dan gelap yang
dibalut dengan warna ungu pendar keluar dari terowongan vertikal yang aku
ciptakan seolah-olah itu meluap.
Ia hampir tidak memiliki
jejak bentuk aslinya, tapi itu mungkin segerombolan dari demon lord Lich.
Ini seperti kumpulan lendir
seperti lumpur dan kain tua sampai bagian dalam tubuhnya.
Hanya 10 demon lord telah
keluar dari tanah.
Jalurnya tampaknya telah
tersumbat, para demon lord yang tersisa menggeliat di terowongan dan ruang Kota
Core.
"Demon lord, matilaaaaaaaaaaah!"
Pahlawan Meiko bergegas ke
arah demon lord sambil mengenakan cahaya biru.
Bertempur melawan 10 demon
lord pada saat yang sama seharusnya terlalu banyak bahkan bagi Pahlawan Meiko
dan Skill Unik tipe pengelakan sempurna-nya.
——GWROROOOOOUNN!
Aku mengalihkan pandanganku
ke arah raungan Black Dragon Heiron dan melihat Liza dan yang lainnya
berputar-putar di langit.
Aku mendekati demon lord
Lich dengan Ground Shrink, menangkap mereka dengan [Magic Hand] dan kemudian
aku melemparkan mereka ke udara.
Kami menggunakan kesempatan
ini terutama untuk meringankan ketegangan para gadis-gadis dan melakukan tes
tempur lapangan, jadi memiliki banyak demon lord ini menjadi kenyamanan.
"He-hei!"
"Kami akan membantu
diri kami sendiri dengan kelebihan."
Setelah mengatakan itu pada
Pahlawan Meiko yang melakukan protes, aku melemparkan semua kecuali satu demon
lord ke udara.
Alasan mengapa aku hanya
meninggalkan satu karena aku berharap para pahlawan yang mengalahkannya akan
menaikkan flag Return Home mereka.
"Yang ini mangsa kami!
Jangan ikut campur, kamu dengar aku."
"Aku tahu, lakukan yang
terbaik."
Dengan Ground Shrink, aku mengambil
jarak yang cukup untuk tidak dipotong bersama dengan demon lord.
——GWROROOOOOUNN!
Seluruh langit bersinar, dan
beberapa demon lord Lich terbakar habis menjadi kabut hitam oleh breath Black
Dragon Heiron.
Pochi menaiki white dragon
dan Liza terbang dengan Powered Exoskeleton miliknya di dekat pada ketiga demon lord yang telah
menahan sebuah serangan langsung dari breath Heiron.
Bayi Dragon yang terbang
bersama dengan mereka menggunakan breath-nya tetapi itu tidak berhasil mengalahkan satu demon
lord, dan berteriak dengan sedih.
『TOU,
nanodesu!』
Holy sword Pochi bentrokan
dengan tinju demon lord, kilatan flash berwarna biru dan percikan api ungu
menari di udara.
『UORYAAAAAAAA,
nanodesu !!』
Mungkin karena efek dari title
[True Hero]
Dog Hero Pochi, holy sword-nya yang beradu
memancarkan cahaya biru yang menyilaukan, membakar tubuh demon lord Lich.
Holy sword Pochi berhasil
membagi dua demon lord, namun itu juga tidak lolos tanpa cedera karena seluruh blade
sampai dasar pecah menjadi beberapa bagian.
Liza menghindari tinju Demon
lord Lich dan menusuk kepalanya dengan dragon spear, kemudian cahaya biru
berputar terlepas dari finishing move-nya meledakan setengah bagian atas tubuh demon lord.
Namun, dia tidak bisa
menghindari antena yang tak terhitung jumlahnya yang datang dari demon lord
lainnya saat mereka lewat, sisi dari defensive
barrier Powered
Exoskeleton-nya hancur, merusak exoskeleton
suit itu sendiri.
Meskipun keduanya memiliki
kelebihan luar biasa dalam level, seorang demon lord yang memiliki Skill Unik
masih bukan sesuatu yang bisa di remehkan, ya.
『Master,
maafkan saya. Defensive barrier dari Assault Mode telah dihancurkan. 』
『Simpan
laporan untuk nanti, beralih ke balance Battle Mode atau Defense Mode.』
『Diakui.』
Setelah mengatakan itu pada
Liza, aku mengalihkan pandanganku pada demon lord yang menyelinap keluar dari
serangan mereka.
『Ey!』
Dengan teriakan lucu, sebuah
tembakan seperti laser biru dari accelerated cannon milik Lulu menembus salah satu demon lord.
Menilai dari kalibernya, itu
pasti sebuah holy shell dari accelerated cannon kaliber besar yang dimuat di Floating Fort-nya.
『Ey!
Ey! 』
Holy
shell berikutnya yang ditembakan Lulu menghancurkan separuh
bagian atas demon lord lain, namun ——
『Uhaa,
mereka tangguh meskipun dengan level rendah seperti itu, seperti yang
diharapkan dari demon lord.』
『Yeah,
ini tidak bisa dipercaya.』
Demon lord target berikutnya
memukul holy shell dengan tinjunya yang terbungkus dalam cahaya ungu.
Tentu saja, demon lord tidak
keluar tanpa cedera dengan melakukan serangan yang sembrono seperti itu, holy
shell yang telah berubah menjadi semprotan oleh tinjunya akhirnya menghancurkan
setengah bagian atasnya bersama dengan itu.
"Sekarang, Yuuki!"
"Aku mengerti!"
Flame
magic area luas ditembakan dari tanah membakar sisa-sisa
jatuh dari demon lord.
Flame magic Pahlawan Yuuki
memang mengurangi health demon lord, tetapi demon lord ini tampaknya memiliki resistance
yang tinggi terhadap sihir, itu tidak benar-benar
efektif.
『Arisa,
jika kamu mau.』
『Oke!
』
Sebuah
blue flame yang
dilepaskan beberapa detik kemudian melenyapkan sisa-sisa dari demon lord yang
mulai beregenerasi di udara.
Itu adalah [Blue Inferno]
yang pernah membakar greater demon dalam pertempuran di Weasel Empire.
"『Blue
Inferno』?
Jika aku hanya menghubungkan diriku dengan Michael, aku juga——"
Pahlawan Yuuki terdengar
frustrasi.
"Meiko! Mereka
bertambah banyak! Para demon lord bertambah banyak, berhenti memotong anggota
badan mereka !!"
"Diamlah, Seigi!
Bagaimana bisa kamu berharap aku mengalahkan mereka tanpa menebas mereka!"
"Berhentilah bertengkar
kalian berdua! Seigi, apakah chanting-mu masih belum bisa digunakan?"
"Bukankah aku sudah
memberitahumu, aku tidak bisa melakukannya untuk sementara waktu! Tidak bisakah
kamu menggunakan purification flame-mu sendiri!"
"Meiko akan dipanggang
bersama jika aku menggunakannya!"
"Bukankah kamu punya
sihir yang bisa membedakan antara teman dan musuh?"
"Aku tidak melakukan
sihir setengah-setengah seperti itu!"
Berbalik ke arah para pahlawan
yang bertengkar, adegan dari Pahlawan Meiko bertarung melawan tiga demon lord
yang baru tumbuh di atas tanah merah gelap yang terbentang di depanku.
Menilai dari percikan darah
dan potongan daging yang tergeletak di sekitar, tampaknya ada semacam kondisi
bagi demon lord ini untuk berlipat ganda, karena itu hanya terjadi ketika Pahlawan
Meiko memotong anggota tubuhnya.
Aku memiliki firasat bahwa
itu terkait dengan kepadatan miasma.
Meskipun para demon lord
mengamuk di sekitar sini, miasma di sekitar Holy City itu tipis.
Mungkinkah——.
Untuk memastikan
kecurigaanku, aku mencoba memotong pergelangan tangan dan lengan kanan dari salah
satu demon lord dengan mengaktifkan Miasma Sight.
"Waaa, dasar bodoh! Apa
yang kamu lakukan!"
"Kamu, rambut ungu di
sana! Lakukan sesuatu tentang bibit baru itu sendiri!"
Lengan kanan yang jatuh ke
tanah selesai beregenerasi menjadi demon lord baru sebelum Pahlawan Seigi, dan
Pahlawan Yuuki bisa menyelesaikan keluhan mereka.
Sesuatu seperti lumpur
memanjang keluar dari pergelangan tangan yang dipotong karena mulai
beregenerasi, tetapi prosesnya lebih lambat daripada lengan kanan.
—— Seperti yang aku pikirkan.
Demon lord ini mengkonsumsi miasma
di sekitarnya setiap kali ia beregenerasi dirinya sendiri.
Alasan mengapa laju
regenerasi berbeda tergantung pada anggota badan yang dipotong karena perbedaan
jumlah miasma yang terkandung dalam bagian tersebut.
Dan alasan mengapa demon
lord ini tidak beregenerasi dari percikan darah karena kekurangan dalam miasma.
"Murnikan miasma
di sekitarnya! Demon lord akan berhenti bertambah
banyak jika kamu melakukannya !!"
Aku berteriak ke arah para priest
dan para magician yang berada di antara kelompok pahlawan.
Aku lupa untuk menggunakan
nada Pahlawan Nanashi, tapi yah, tidak masalah.
Aku memberikan tugas pada para
pelayan pahlawan karena Pahlawan Yuuki tampak buruk pada kontrol sihir yang
tepat.
Selama aku berada di
sekitar, Spirit Light-ku akan menghilang miasma, tetapi tidak ada jaminan bahwa aku akan selalu ada
untuk melindungi mereka.
◇
『——Berikutnya』
Ditekan oleh Mia yang telah
selesai memanggil roh buatannya, aku melemparkan demon lord yang diregenerasi
dari Pahlawan Meiko dan tebasanku ke arahnya.
『Lakukan.
』
Seekor
gigantic wolf
berwarna platinum muncul dari balik reruntuhan.
Itu adalah roh buatan yang
berbentuk seperti great wolf yang lahir dari spirit magic Mia, [Mythology Eater
Wolf].
MP yang dimiliki Mia hampir
dua kali lipat dari Arisa tidak bisa men-summon-nya sendirian, ia membutuhkan bantuan sebuah
Warship Wand
yang penuh dengan Philosopher stone.
——FWOOOOOOOOOOOOWN.
Great
wolf melolong seperti angin dingin yang bergemuruh di gunung
musim dingin, dan menghembuskan white breath berkilauan ke arah demon lord.
Para demon lord yang
bermandikan breath menghilang menjadi kabut hitam.
Ada beberapa yang mencoba melawannya
dengan kepalan tangan dan antena mereka dilapisi dalam cahaya ungu, tetapi
mereka semua lenyap tanpa sedikitpun perlawanan.
Meskipun itu mungkin tepat
mengingat itu adalah sebuah sihir anti-god, aku tidak pernah menyangka ia akan
menjadi seluar biasa ini.
"Ap-apa itu?"
"Musuh baru? Apakah ini
musuh baru?"
"Pe-pedangku akan memotong
apapun, tidak peduli lawannya."
Aku tidak menyalahkan para
pahlawan dan pelayan mereka karena terguncang.
Sama seperti roh buatan
lainnya, great wolf ini juga membutuhkan sejumlah besar mana untuk
mempertahankan bentuknya.
Ia kehabisan persediaan mana
tak lama kemudian dan menghilang menjadi kabut putih, menghamburkan kristal salju
putih di sekitar.
『Menghilang
begitu setelah di summoned dan melepaskan finishing move-nya, seperti summon di Final Quest, bukan.』
Arisa dengan tak acuh
melemparkan referensi dari game nasional yang sangat populer bersama dengan
komentarnya.
Menambahkan pasokan mana
lebih banyak dapat dilakukan dengan menggunakan Warship Wand, tetapi tidak ada
yang dapat terus menerus mempertahankan [Mythology Eater Wolf] yang sangat
intensif, tidak sesederhana itu.
Kamu akan berakhir dengan sebuah
Warship Wand seukuran pulau kecil untuk itu.
『Master,
apakah semua musuh masih tersisa?』
『Ya,
masih ada sekitar 90 dari mereka.』
『Uhaa,
dan semuanya sekitar level 50? Jika kita bisa mengolahnya, aku bisa mencapai
level 80 sebelum hari ini—— 』
Arisa berhenti di tengah
jalan dan mulai berbicara dengan yang lainnya.
『——
Ya ya, aku akan pastikan untuk memberitahunya.』
『Apa
yang salah, Arisa?』
『Miko-san
yang diselamatkan Tama semakin rewel, dia mengatakan pada kita untuk berhenti
mencemari holy city sekaligus ~』
Jauh dari pencemaran, miasma
di holy city tidak pernah lebih tipis.
Meskipun, bahkan jika area
di sekitar sanctuary telah berubah menjadi bukan apa-apa kecuali puing-puing,
sejauh mata-ku bisa melihat, sekitar 40% dari bangunan masih berdiri, mereka pasti
takut bahwa pertarungan kami dan attack magic Pahlawan Yuuki akan menenggelamkan holy
city ke dalam flame.
Faktanya flame Pahlawan
Yuuki yang ditembakkan telah mengubah satu bagian holy city menjadi abu.
Aku membiarkan mereka untuk
memadamkannya karena situsnya telah berubah menjadi reruntuhan, tetapi mungkin aku
seharusnya membawa mereka semua ke dalam salah satu dari sub-space yang aku miliki.
『Dimengerti. Ayo
ubah medan perang. 』
◇
"<< DANCE
>> Wind Stiletto!"
Tujuh stiletto terbang dari tangan
Silver Knight Air, alias Zena-san dan menari di udara sambil bermain suara
menyegarkan yang jernih.
"<< WEAR >> Wind
Stiletto!"
Stiletto yang dilapisi
dengan warna biru angin pemurnian mencabik-cabik demon lord.
Zena-san yang telah selesai
membaca Holy verse mulai chanting mantra angin tingkat lanjut.
"Hati-hati, desuwa! Ze——"
Demon lord Lich yang
mengenakan cahaya ungu mendekati Zena-san sambil menghindari segerombolan
stiletto yang datang padanya.
『Itu
Silver Knight Air.』
『Ya,
itu desuwa! 』
Sambil menerima bantuan dari
Raka [<< Intelligent Item >>] yang telah dia pakai, Nona Karina
menempatkan dirinya di antara demon lord dan Zena-san.
Nona Karina mencoba untuk
memblokir kepalan tinju dilapisi cahaya ungu dari demon lord Lich dengan
menyilangkan lengannya bersama.
『Anda tidak harus!
—— Emergency Deployment,
Phalanx! 』
Raka yang telah menilai
bahwa raw defense saja
tidak akan mampu menerima tinju yang disebarkan untuk memasang defensive
shield yang dimuat di silver armor Nona Karina.
Multi
barrier berlapis dibuat seperti payung yang sekuat Castle
bentrokan dengan tinju demon lord Lich.
Tinju demon lord yang
menghancurkan semuanya terdorong kembali oleh ledakan yang terjadi setiap kali
lapisan defensive dihancurkan melalui mantra art Phalanx yang bekerja seperti armor
reaktif.
Antena berbentuk lumpur yang
memanjang keluar dari tubuh demon lord Lich menyerang Nona Karina di kedua
sisi, tapi dia sudah lama menghilang.
Demon lord Lich melihat
sekeliling dan melihat Nona Karina terbang di udara.
"<< WHISPER
>> Holy Servant!"
Potongan dari armor terbagi
dari Silver Knight Holy, alias Sera, armor, berubah menjadi objek geometris dan
melayang di sekelilingnya.
"<< PRAY >> Holy
Servant!"
Gelombang pemurnian cahaya
berwarna biru melesat keluar dari objek, mendorong dan melilit demon lord.
"<< BESEECH
>> Holy Servant!"
Gelombang hitam yang datang
dengan holy verse ketiga secara fisik menghancurkan demon lord.
Aku membuat holy verse ini
ketika ketegangan-ku melambung tinggi setelah sesi semalaman. Fakta bahwa dua verse
pertama terdengar mirip dengan mantra kebangkitan dari dungeon
game tertentu hanyalah sebuah kebetulan. Yang terakhir aku
buat secara acak. Tanpa penyesalan.
Demon lord merobek-robek
serangan dengan tinju dilapisi cahaya ungu dan antena, tapi itu tidak bisa
berhasil menghancurkan semua gelombang sekaligus, dengan demikian ia sudah terjebak
di jalurnya.
Sambil menyerahkan peran ke Objek,
Sera telah memulai chanting untuk holy magic tingkat lanjut.
"Ayo lakukan ini,
Raka-san!"
『——Umu.
<< SURGE >> Rending Force Armor! 』
Silver Knight Kung-Fu, alias Nona Karina, yang terbang tinggi di langit
mulai membuat terjun-nya dalam postur jumping kick yang tajam sementara sedang dibalut cahaya menyilaukan
dari holy verse yang dibacakan Raka.
『<<
STARFALL >> Rending Force Armor!』
Nona Karina yang mengenakan
puluhan kali gravitasi normal melalui Gravity Control sedang mempercepat menjadi
kecepatan meteorik.
"KARI——"
『Itu
Kung-Fu』
"KUNGFU DRILL KIIIII ——-"
Nona Karina yang tidak bisa
menyelesaikan meneriakkan nama lengkap dari tekniknya karena dia mengoreksi
dirinya sendiri karena sindiran Raka menabrak defensive
barrier milik demon lord.
Bentrokan intens antara cahaya
ungu dan biru hanya terjadi dalam sekejap.
Defensive
barrier demon lord yang telah dikikis oleh serangan Zena-san
dan Sera tidak dapat bertahan dari finishing move Nona Karina yang telah diperkuat dengan holy verse,
dan hancur berkeping-keping.
Nona Karina yang menembus
bagian kanan atas demon lord menembus jauh ke dalam tanah saat debu dan batu
terbang ke mana-mana dari momentumnya, tenggelam jauh di bawah tanah seperti
itu.
Kesalahan terakhir itu
persis seperti dirinya, tetapi kekuatan dari satu serangan itu masih cukup
sesuatu.
"Air!"
"Ya!"
[Wind Stiletto] Zena-san
menghampiri diri mereka sendiri menuju demon lord yang kehilangan bagian kanan
atas tubuhnya, dan kemudian stiletto mengangkatnya tinggi-tinggi ke udara.
"Tempest "
Tepat sebelum Zena-san
mengaktifkan mantra wind magic tingkat lanjut yang tertunda, dia membacakan holy
verse terakhir.
Angin bertiup dengan keras
di sekitar demon lord seperti tempest, dan kemudian jejak cahaya keemasan muncul di dalam
angin dan menutup demon lord di dalam tempest.
Sangkar burung emas yang
pernah membungkus greater demon tampaknya tidak bisa menahan tinju dan antena demon
lord dilapisi dalam kekuatan destruktif, itu tampak seperti ia akan terbuka
berkali-kali.
Namun, tampilan yang
bermartabat di wajah Zena-san tidak terganggu.
Karena——.
"Divine
Retribution!"
Sera casting sebuah mantra
yang tertunda, menyerang demon lord.
Holy magic yang dia casting pada
awalnya adalah sebuah ritual magic yang dimungkinkan untuk di casting oleh dirinya sendiri
dengan bantuan objek geometris yang melayang di sekitar Sera.
Demon lord runtuh ke dalam
pasir pucat dimulai dari ujung, tempest dan sangkar burung membantu mempercepat proses.
——HWWWWWOOOOOOOOMWN.
Cahaya ungu membanjiri
bagian luar kandang burung tempest sementara tubuh yang jatuh dari demon lord merayap
keluar dari itu.
Biasanya, seharusnya sudah
lama mati sekarang, tetapi Skill Unik yang dimiliki demon lord ini, [Unlimited
Regeneration (Rebirth)] menolak
mantra.
"Ini bukan waktunya
untuk mengamankan stiletto saya ——
<< Isi"
"Sebentar, Air."
Sera menghentikan Zena-san yang
akan membaca holy verse terakhir.
Sebelum Sera bisa membalas
Zena-san yang memandangnya untuk menanyakan alasannya, teriakan memberinya
jawaban yang dia cari.
"KUNGFU DRILL
UPPEEEEEEEEEEEER!"
Seperti karakter game
fighting, Nona Karina bermunculan dari kanan di bawah demon lord.
Dia menekan demon lord ke
langit di dalam pusaran biru.
Nona Karina mendarat dengan
indah saat sisa-sisa dari demon lord menghilang menjadi kabut hitam.
Pose Shupin yang terlihat
imut pada Pochi terlihat entah bagaimana agak keren pada Nona Karina dan bentuknya
yang luar biasa.
◇
『Sepertinya
Team Silver bisa mengalahkan demon lord yang lemah dengan diri mereka sendiri
sekarang.』
『Ya,
pertarungan mereka cukup stabil.』
Sayangnya, mereka tidak
mendapatkan title hero.
『Bagaimana
keadaan di sana?』
『Kami
mengalahkan setiap yang terakhir, tetapi hanya ada 70. Kurang dari jumlah yang
disebutkan Master di awalnya.』
Aku memiringkan kepalaku dengan
bingung setelah mendengar Arisa.
Aku memeriksa tempat
sanctuary untuk
berjaga-jaga, tapi aku tidak bisa menemukan demon lord yang aku lupa bawa ke
ruang bawah.
『Jangan
khawatir tidak ada yang lolos. Exp yang mereka berikan tidak begitu bagus. 』
『Benar?
』
『Un,
masing-masing hanya bersih seperti 40% dari sebuah monster level yang sama.
Sebagian besar bahkan tidak bersih 10%. Menurutku semakin demon lord
meregenerasi dirinya sendiri, semakin sedikit ia memberi exp. 』
Sepertinya kami tidak dapat
memanfaatkan Unlimited Regeneration untuk level up dengan mudah.
『Master,
golden
armor saya, purged powered
exoskeleton, dan spare
great shield semuanya telah dihancurkan,
jadi saya minta maaf.』
Aku telah memperlengkapi
Nana dengan sebuah Powered Exoskeleton yang berorientasi pada defense di atas golden armor-nya, tapi tampaknya, itu hancur dalam pertarungan
melawan beberapa demon lord.
Aku membuatnya dilengkapi
dengan mekanik yang bisa bertahan bahkan terhadap sesuatu seperti dragon
fang, tapi itu tampaknya telah rusak karena jumlahnya
lebih dari yang aku perkirakan.
Pertempurannya lebih ganas
dari yang aku duga, bahkan Ninja Tama mendapati golden armornya rusak.
『Tidak
perlu meminta maaf. Maksudku Nana telah menyelesaikan tugasnya untuk melindungi
semua orang.』
Sudah lebih dari cukup
bagiku jika Nana keluar tanpa mengalami luka serius.
『Ya
master. Saya pasti akan menanganinya lebih baik di lain waktu, jadi saya
menyatakan. 』
Sama seperti dengan Nana, powered
exoskeleton masih memiliki ruang untuk
perbaikan.
『Jadi,
apakah para pahlawan masih melakukannya?』
『Aah,
sepertinya mereka membuat jalan pintas dengan stik.』
Aku mengalihkan pandanganku
untuk melihat para pahlawan yang sedang bertarung melawan strongish
demon lord.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...