Ini Satou. Aku sering mendapati diri-ku terserap dan tenggelam dalam pikiran ketika aku menemukan sesuatu yang menggelitik minat-ku. Biasanya itu bukan masalah besar, tapi itu memberi-ku banyak masalah jika aku melakukannya ketika aku bersama teman-teman atau kekasih-ku...



"Ini luar biasa."

Arisa bergumam sambil memperhatikan para pahlawan.
Di depan matanya, Pahlawan Meiko menarik demon lord lich dalam pertempuran berkecepatan tinggi sementara tiga lingkaran dari flame menyala di sekitar mereka seolah-olah mengitari mereka.

"Meiko! Aku akan membakar semua darah dan potongan daging! Terus tebas tanpa khawatir!"

Pahlawan Yuuki berteriak pada Pahlawan Meiko.

"Mengerti!"

Pahlawan Meiko membalas dengan singkat, tetapi sudut mulutnya terangkat gembira ketika dia beralih dari penuh menghindar menjadi menyerang.

"Berikan semua milikmu, Meiko! Itu tubuh asli dari demon lord yang terbagi! Skill Unikku memberitahuku hal itu!"

Pahlawan Seigi berteriak dengan keras dari luar lingkaran, tetapi tampaknya tidak mencapai Pahlawan Meiko yang terus menebas demon lord yang dalam kegembiraan yang luar biasa.
Tidak ada yang membedakannya dalam pembacaan AR-ku, tetapi Skill Unik Pahlawan Seigi, baik [Evil Search (Where the bad one)] dan [Justice Eye (There only one truth)], pasti telah melihatnya melaluinya.

Faktarnya, demon lord yang dilawan Pahlawan Meiko bergerak jauh lebih cepat dan bertarung lebih mahir daripada yang lain.
Pahlawan Meiko sendiri bahkan lebih baik dan lebih cepat daripada demon lord, berkat skill menghindari yang dibantu oleh Skill Uniknya, dan kemampuan bertarungnya.

"Yuuki-sama! Beberapa potongan daging terbang!"
"——Great Forge!"

Pelayan Pahlawan Yuuki menemukan sepotong daging yang mulai berubah menjadi antena seperti endapan sambil meregenerasi di udara, menanggapi itu, Pahlawan Yuuki menguapkan bagian daging dengan sebuah mantra fire tingkat lanjut yang bahkan akan melelehkan magic metal.

"Yuuki! Beberapa jatuh di belakang flame! Bakar itu sebelum beregenerasi!"
"Tch, mudah bagimu untuk mengatakannya! —— Great Forge!"

Pahlawan Seigi yang memancarkan cahaya biru menunjukkan sepotong daging di belakang lingkaran flame yang mulai beregenerasi.
Sekilas, Pahlawan Seigi mungkin terlihat seperti dia tidak melakukan apa-apa, tetapi tampaknya dia juga memainkan peran penting dalam penaklukan demon lord ini.

Namun, pada tingkat ini, mana Pahlawan Yuuki akan habis——.

——Oh? Mana Pahlawan Yuuki belum berkurang sebanyak yang aku pikirkan.

Memeriksa dengan Mana Sight dan pembacaan AR, tampaknya para pelayan Pahlawan Yuuki memasok mana mereka untuk para pahlawan.
Para pelayan yang telah kehabisan mana membatalkan link ke Pahlawan Yuuki dan mengambil obat mana recovery, dan ketika mana mereka telah cukup pulih mereka kembali ke union, semacam rutinitas.

"Gadis Pahlawan melakukan yang terbaiknya, nanodesu. Mari bersorak untuknya bersama-sama nodesuyo!"
"Kamu bisa melakukannya ~"

Pochi dan Tama bersorak untuk Pahlawan Meiko.
Lulu dan Nana yang tidak bersalah juga bergabung dengan mereka. Lulu telah memasukan gigantic Floating Fort miliknya ke [Garage], Nana juga telah mengganti golden armornya yang rusak.

"Sa —— Nanashi-sama. Apakah tidak apa-apa, jika kita tidak membantu mereka?"

Zena-san melihat pada Pahlawan Meiko dan yang lainnya dengan tatapan khawatir.

Bahkan bagi Pahlawan Meiko dan Skill Unik tipe penghindaran sempurna-nya, bertarung satu lawan satu dengan demon lord tampaknya cukup melelahkan, kadang-kadang dia menghindar terlalu jauh mengonsumsi staminanya, kali lain dia menghindar terlalu sempit, mematahkan bagian-bagian dari armor-nya.
Dia menderita luka kecil setiap kali armornya robek, tetapi para pelayan Pahlawan Seigi menyembuhkan luka-luka-nya bahkan tanpa aku membantunya.

"Tidak apa-apa, jangan khawatir."

Tepat ketika aku mengatakan itu, Pahlawan Meiko membuat kesalahan dan memotong pergelangan tangan demon lord.

"Meiko kamu bodoh!"
"Seigi! Apakah kamu masih belum bisa menggunakan flame-mu?"
"Aku sudah memberitahumu masih belum!"
"Sialan —— Great Forge!"

Pahlawan Yuuki mencoba untuk membakar pergelangan tangan dengan conflagration, tetapi bagian yang lebih besar ternyata beregenerasi lebih cepat daripada flame bisa membakar mereka, secara berangsur-angsur berubah menjadi demon lord baru.

"Uwaaa, apa yang harus kita lakukan."
"Diamlah! Great Forge! Great Forge!"
"Yuuki! Hentikan sihirmu! Aku akan menggilingnya menjadi ukuran yang tidak bisa beregenerasi!"

Pahlawan Meiko menjauh dari tubuh utama demon lord, dan melepaskan serangan cepat yang berapi-api pada pergelangan tangan yang beregenerasi.

"Saya tidak akan membiarkanmu sampai ke Meiko-sama!"

Pelayan wingkin Pahlawan Yuuki menghadang tubuh utama, tetapi shieldnya dan armornya hancur dalam sekejap dan dia menderita luka di sekujur tubuh.

"Dia seharusnya tidak——. << Dimension Pile >>."
"Shadow Stitch ~?"

Space magic Arisa dan ninjutsu Tama menjahit tubuh demon lord di tempatnya, menghentikan tinjunya saat hendak menerbangkan leher si pelayan wingkin.

"O-oh terima kasih dewa —— aku pikir Michael akan mati di sana."
"Saya tidak pernah membayangkan Yuuki-sama akan mengkhawatirkan saya. Juga, nama saya Mieka."

Si pelayan wingkin kembali terbang ke luar lingkaran flame dengan goyah, dan Pahlawan Yuuki memeluknya, terlihat senang melihat dia aman.
Pahlawan Yuuki bergumam dengan suara kecil, [Terima kasih], dan si pelayan wingkin mengucapkan terima kasih kepada-ku dan Golden Knight.

Setelah beberapa peristiwa kecil seperti itu, Pahlawan Meiko berhasil secara harfiah memotong demon lord menjadi ketiadaan sebelum dia kehabisan energi.

"Kita berhasil! Kita mengalahkannya!"
"Sesuatu akan datang!"

Tercampur di antara kabut hitam yang keluar dari tubuh demon lord, light orb ungu tua yang biasanya —— [Fragmen Dewa], muncul.
Meskipun ia memiliki tiga Skill Unik, hanya satu [Fragmen Dewa] yang muncul.

Dan ia bertindak berbeda dari fragmen biasa.

『……』

Biasanya mereka akan menggerutu tentang beberapa hal yang terdengar jahat di sini, tapi hari ini, hanya melayang di sekitar dengan gelisah sebelum mulai diam-diam naik ke langit.

Aku tidak berencana untuk membiarkannya pergi, tetapi mereka yang harus melakukan peran mereka di sini, para pelayan para pahlawan sedang bertengkar tentang [pelayan yang harus menyegelnya], jadi aku memberi mereka peringatan, "Ia akan melarikan diri jika kamu tidak segera bertindak. "
Kelihatannya akan menjadi buruk, para pelayan membawa [Divine Talisman] mereka dari dada mereka dengan kebingungan dan mengarahkan mereka ke arah Fragmen Dewa.

"" " O Divine Talisman!Sealyang jahat ini!" ""

Cahaya ungu terbungkus dalam cahaya biru dan disedot ke dalam Talisman yang dibawa pelayan wingkin yang ukurannya dua kali lipat dari yang lainnya.
Pelayan Pahlawan Meiko terlihat frustasi, tetapi selama pertarungan Pahlawan Meiko melawan demon lord, dia hanya menonton dari lokasi yang paling aman bahkan tanpa menyembuhkannya, jadi aku pikir dia tidak benar-benar memenuhi syarat untuk mengeluh di sini.

"Hei, master."

Arisa menarik lengan bajuku dan bertanya, "Apakah kamu melihat title pahlawan ini?"
Setelah melihatnya seperti yang disarankan oleh Arisa, aku mengerti apa yang dia coba katakan.

Tidak ada yang mendapatkan title [True Hero].

Dengan pola sejauh ini, seorang pahlawan yang telah mengalahkan seorang demon lord seharusnya mendapatkan title [True Hero].
Dengan Pahlawan Hayato, seharusnya sekarang saatnya cahaya untuk turun dari langit menyelimuti para pahlawan, tetapi tidak ada tanda-tanda itu terjadi.

"Mungkin para dewa tidak bisa melihat apa yang terjadi di sini karena kita berada di dalam barrier Yuika."

Arisa mengingatkanku pada barrier Little Oni (Goblin) Yuika, orang bereinkarnasi, dipasang untuk mencegah dewa mengintip ke sini.

"——Ah."

Whoops.
Tidak mungkin tawaran kembali akan datang jika para dewa tidak tahu para pahlawan ini telah mengalahkan seorang demon lord.

Aku membawa semua orang kembali ke tempat sanctuary sambil merenungkan cara untuk meminta maaf pada para pahlawan.



"Kenapa aku masih di sini! Bukankah kamu mengatakan bahwa Parion akan mengembalikanku pulang jika aku mengalahkan seorang demon lord!"

Pahlawan Meiko menekan pelayannya dengan sikap mengancam.

"Aku juga tidak punya titleTrue Hero ".
"Tentunya kehilangan kesempatan kita untuk meningkatkan kekuatan."

Tidak seperti Pahlawan Meiko, Pahlawan Seigi dan Pahlawan Yuuki sepertinya tidak memiliki niat untuk pulang sama sekali.

"Hei, biarkan aku kembali! Biarkan aku kembali ke rumahku!"

Pahlawan Meiko meraih dan menekan kepalanya pada pakaian si pelayan.
Jeritan dukanya berasal dari kesalahan ceroboh-ku menyengat hati-ku.

"Nyu ~"
"Gadis pahlawan menangis, nanodesu."
"Bergembiralah ~?"
"Itu benar, nanodesu! Pochi akan menyajikan dia dengan daging asap ikan paus khusus yang Pochi pesan, nodesuyo!"
"Oh, hebat ~"

Tama dan Pochi mengambil camilan mereka, daging asap ikan paus, tersembunyi di golden armor mereka, mereka dengan riang berjalan ke Pahlawan Meiko sebelum Liza menangkap dan mengangkatnya di bawah lengannya.

"Kita tidak boleh ~?"
"Kamu tidak boleh."
"Tidak ada anak yang tidak akan ceria setelah makan daging asap ikan paus, nodesuyo?"
"Ada anak-anak di mana itu juga tidak berlaku."
"Ga ~ n"
"Kacau nanodesu."

Keduanya jatuh dengan sedih dan mengambil pose corpse setelah Liza menegur mereka.

"Master."
"Yeah——"

Didesak oleh Arisa, aku melangkah menuju Pahlawan Meiko untuk mengatakan yang sebenarnya dan disalahkan.

"Nyu?"

Tama yang sedang menikmati bermain-main sebagai mayat mendongak dengan telinga yang ceria.

"Langit terasa aneh, nanodesu."

Awan gelap yang tidak alami menggantung di atas holy city.
Ini aneh untuk awan gelap tebal yang muncul di holy city yang praktis di area gurun.

——ZRWEEEAIYTTTZH!

Sebuah lolongan yang terasa seperti sebuah frost blade menusuk jiwamu bergema dalam awan gelap yang menggantung di atas holy city.
Dan dari dalam awan gelap, seorang wraith lord dengan keadaan yang membengkak —— Paus Zazaris muncul.

Tubuhnya dibalut dengan jubah mengalir terbuat dari apa yang tampaknya menjadi perwujudan kegelapan dan kebencian.

"Itu mantan paus kan?"

Aku menegaskan pertanyaan Arisa.

"Bagaimana bisa dia berubah menjadi seorang demon lord?"

Demon lord Zazaris memiliki dua Skill Unik yang dimiliki demon lord Lich, [Unparalleled Pulverization (Nothing that cannot be pulverized)] dan [Unlimited Regeneration (Rebirth)], levelnya juga meningkat secara eksponensial menjadi 70.

"Itu mungkin——"

Aku menyampaikan dugaan-ku pada Arisa.

Wraith Lord Zazaris mungkin membawa sekelompok demon lord lich dengannya ke Alam Kematian ketika demon lord lich benar-benar melipatgandakan dirinya di Ruang City Core, kemudian Zazaris mungkin menggunakan [Life Drain] dan [Soul Drain] untuk merebut level mereka. dan exp, akhirnya mengambil jiwa demon lord dengan [Fragmen Dewa] ke dalam dirinya sendiri, berubah menjadi demon lord.

"Zazaris! Pertama kamu melakukan sesuatu yang bodoh dan kehilangan akan kebaikan Parion-sama, sekarang kamu bahkan menodai holy city sebagai seorang demon lord!"

Miko-san Kuil Parion paruh baya, yang telah diabaikan selama ini, mencomoh demon lord Zazaris yang tertawa keras di atas sanctuary.

"——Demon lord?"

Pahlawan Meiko mendengar miko paruh baya dan mengangkat wajahnya yang berlinangan air mata.

"Oh lihat, ada satu di sini."

Pahlawan Meiko mendongak ke langit dengan wajah muak di wajahnya.



"Demon looooooooooord!"

Pahlawan Meiko memantul ke arah demon lord sambil menciptakan pijakan di udara.
Itu mungkin skill Sky Step, bukan Sky Drive.

——ZRWEEEAIYTTTZH!

Pahlawan Meiko dengan mudah menghindari hujan dari [Ice Javelin] yang di turunkan demon lord Zazaris padanya.

——ZRWEEEAIYTTTZH!

Demon lord Zazaris segera beralih ke [Ice Storm], tetapi Pahlawan Meiko memotongnya dengan holy swordnya yang dibalut Skill Uniknya.
Dia bertindak sangat sembrono, tubuhnya ditutupi luka yang tak terhitung banyaknya, Ice Storm semakin dicat merah.

——Aqua Heal.

Sebagai permintaan maaf sebelumnya, aku menyembuhkan luka-luka Pahlawan Meiko dengan mantra recovery jarak jauh, dan mendukungnya dengan [<<Enchant Spirit Protection >>], dan [<< Enchant Physical >>].

"——Luar biasa."

Pahlawan Meiko mengeluarkan sedikit kekaguman pada physical enchantment yang jauh melebihi mode ekstra yang dipasang pada golden armor Pochi.

"Aku bisa melakukannya sekarang!"

Pahlawan Meiko menatap lurus ke arah demon lord dan memanjat langit dengan kecepatan yang jauh melebihi miliknya sebelumnya.

Dia memotong demon lord Zazaris yang seharusnya memiliki sifat tahan fisik dari hari-hari Wraith Lord-nya.
Tangan yang putus menghilang menjadi kabut hitam, dan lengan baru tumbuh sebagai gantinya.

"Oy, Seigi. Apa kamu melihatnya?"
"Ya, aku melihatnya. Orang ini tidak berlipat ganda."

Pahlawan Seigi dan Pahlawan Yuuki yang tiba-tiba mengerti langsung mendukung Pahlawan Meiko dari jauh.
Pahlawan Yuuki dengan fire magic, Pahlawan Seigi menembak tembakan cover dengan sebuah magic gun yang direnggut dari pelayannya.

"... ■■■■ << Sacred Turn Undead >>!"

Silver Knight Holy, alias Sera, mengeluarkan holy magic pada demon lord Zazaris, tapi itu tidak memberikan damage nyata selain jeritan jengkel.

"Kami akan menanggung dosa Kuil Parion sendiri. Personal kuil Tenion di sana, tolong jangan mengganggu."

Miko paruh baya yang melihat melalui sihir Sera berasal dari Dewa Tenion memberi peringatan pada Sera.

"Pahlawan! Pertahankan pengkhianat itu yang berubah menjadi seorang demon lord dalam pemeriksaan seperti itu! Kita akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menyegel demon lord dengan miracle yang dibawa oleh artefak kita!"

Miko paruh baya dan teman-temannya mengeluarkan Orb berwarna pelangi dari Item Box dan mengangkatnya tinggi-tinggi.
Para personil kuil utama yang datang bersama dengan dia meletakkan tangan mereka pada Orb dan menuangkan mana mereka ke dalamnya.

Aku akan mengawasi mereka, aku akan meninggalkan mereka sendiri jika mereka akan membantu Pahlawan Meiko dan teman-temannya, dan mengusir mereka jika mereka terlihat akan menghalangi mereka.
Lingkaran light magic muncul di tengah kelompok mereka, lalu menumpuk menjadi 20 lingkaran.

"Itu mantra yang sangat tidak biasa."
"Sulit."

Mia mengerutkan kening dan mengerang.

"Master, apakah kamu mengerti?"
"Menurutku itu sebuah mantra dasar tipe sealing dari holy magic——"

Pertama kalinya aku pernah melihat mantra ini. Sangat menarik.

Magic circle dari holy magic hanya memiliki satu simbol yang menandakan dewa, tetapi untuk beberapa alasan magic circle miko paruh baya ini dan kelompoknya telah menciptakan membawa delapan simbol yang menandakan dewa pada mereka.
Ada satu simbol yang terlihat tidak seperti simbol tujuh dewa pilar yang aku ketahui.

——ZRWEEEAIYTTTZH!

Demon lord Zazaris yang melihat magic circle yang dihasilkan miko dan mencoba melarikan diri ke Alam Kematian , jadi aku berada di sebelah portal terbuka dengan Flash Drive dan menghancurkannya.

"Ini adalah mangsa kami ngerti!"
"Yeah, aku tidak akan mengambilnya darimu, lakukan yang terbaik."

Aku merampas mana milik demon lord dengan [Mana Drain], dan menghancurkan buff magic-nya sendiri menggunakan [Break Magic].
Selain itu, untuk mencegah demon lord dari membuka portal lain ke Alam Kematian , aku sepenuhnya membuka Spirit Light-ku serta memurnikan semua miasma di sekitarnya. Meskipun aku tidak punya bukti, langkah-langkah ini seharusnya benar jika pengetahuan yang aku dapatkan dari [Sage Tower] benar.

"Kerja bagus di luar sana. Kamu terlalu protektif seperti biasa, master."

Mengabaikan Arisa yang kagum, aku mengawasi pertempuran.

"Aku ingin bertarung lebih banyak, maksudku demon lord sudah datang."
"Diamlah, Seigi. Terus tembak saja!"

Magic attack Pahlawan Seigi kebanyakan dihadang oleh demon lord, tetapi magic attack Pahlawan Yuuki memberikan cukup damage meskipun mereka juga dilawan.

"RUAAAAAAAAAA!"

Pahlawan Meiko melanjutkan serangan ganasnya pada demon lord Zazaris sambil memancarkan cahaya biru dengan berapi-api.
Demon lord ini tampaknya tidak memiliki sense bertarung dari mantan demon lord lich homonculus, ia semakin terdesak oleh Pahlawan Meiko meskipun levelnya seharusnya lebih tinggi.
Meskipun tampaknya, dia masih memiliki waktu yang sulit untuk menangani damage sebanyak yang dia inginkan karena dia melawan seorang demon lord yang memiliki resistance alami yang tinggi terhadap serangan fisik dan peringkat yang lebih tinggi.

"Master, lihat pada magic circle!"

Orb pelangi yang dibawa miko paruh baya melayang dan tersebar di udara.

Tepat setelah Orb menyebar, magic circle membentang ke arah langit dengan bentuk silinder, dan setelah itu dua kali lebih tinggi dari ketinggian di mana demon lord berada, itu mulai berubah menjadi sphere yang lebih perisis.

——Luar biasa.

Sejumlah besar formasi mantra saling melengkapi satu sama lain, membentuk segel yang kuat yang tidak dapat dengan mudah diuraikan.

Ini mantra yang cukup artistik.

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena itu belum selesai, tapi begitu kamu terjebak di dalam segel ini, sihir tipe magic break tidak ada gunanya melawannya. Setidaknya, sihirku sendiri tidak akan berfungsi.

Aku menghafal formasi mantra segel, berpikir aku mungkin bisa menciptakan sesuatu dari ini.

"Bagus —— mundurlah, pahlawan! Kalau tidak, kamu akan terperangkap di sebuah penjara tanpa batas di mana bahkan demon lord tidak bisa melarikan diri!"

Miko-san paruh baya dengan bangga berteriak.

Itu memang mantra segel yang kuat, tetapi [bahkan demon lord tidak dapat melarikan diri darinya] dilebih-lebihkan.

"Rainbow Gem Sealing Godini adalah artefak dari zaman dewa yang diberikan pada kakek saya, seorang utusan Parion-sama, Yellow Clothed Saint! Kami tidak bisa menyegel demon lord yang muncul di holy city tempo hari karena campur tangan Zazaris—— "

Miko paruh baya mulai menjelaskan tentang Orb pelangi meskipun tidak ada yang bertanya padanya.

Atau sebaiknya——.

"Yellow Clothed Saint?"

Mungkin tidak ada kesalahan tentang itu, itu pasti yellow bodied demon —— senior greater demon yang aku kalahkan di Ibukota Duchy.
Dan tiba-tiba, [Rainbow Gem Sealing God] ini semakin mencurigakan.

"Diamlah! Yang ini mangsa kami! Aku tidak akan menyerahkannya kepada siapa pun!"
"Kalau begitu, tersegelah bersama dengan demon lord."

Miko paruh baya memberi peringatan terakhirnya pada Pahlawan Meiko yang menolak untuk berhenti melawan demon lord.

"Master, bukankah kita harus menghentikan artefak penyegelan, kita harus menyelamatkan Meiko——"
"Ah, yeah kamu benar."

Aku terlalu asyik menghafal formasi mantra penyegelan, aku lupa tentang itu.
Tapi tidak apa-apa. Masih ada beberapa detik tersisa sebelum mantra penyegel diaktifkan sepenuhnya.

Aku menggunakan space magic [Aport] untuk menarik Pahlawan Meiko bersama dengan demon lord Zazaris.

"——Eh?"

Holy sword yang dilapisi Skill Unik Pahlawan Meiko [Strongest Katana (Nothing that cannot be cut)] memotong [Aport]-ku.

——Tidak tidak. Ini bukan saatnya untuk terkejut.

Tidak apa-apa, aku masih bisa menanganinya.

Aku pindah ke sebelah Pahlawan Meiko dengan Flash Drive dan menangkapnya secara tiba-tiba ——.
Tanganku yang terjulur jatuh ke udara kosong seakan menyelinap melalui tubuh Pahlawan Meiko.
Itu pasti teknik yang menggabungkan Skill Uniknya [Unrivaled Mobility (Nothing can hit)], dan [Foresight].

Namun demikian aku berhasil menangkapnya pada ketiga kali percobaan-ku, tapi saat itulah formasi mantra segel telah selesai, jadi kami akhirnya disegel di dalamnya.

"Lepaskan aku! Aku akan mengalahkan demon lord bahkan jika aku harus pergi sendirian!"
"Kamu tidak sendirian."
"Seigi?"
"Ya ampun, mempertaruhkan nyawaku untuk seorang teman yang benar-benar tidak menyukaiku."

Sepertinya Pahlawan Seigi dan Pahlawan Yuuki telah melompat sebelum mantra segel benar-benar selesai.
Mereka tampaknya tidak bergaul dengan baik, tetapi ternyata mereka cukup berteman untuk melompat ke dalam bahaya untuk saling menyelamatkan satu sama lain.

"Ayo kalahkan demon lord untuk saat ini."
"Tunggu."

Aku menahan saran Pahlawan Seigi.

"Jika kamu mengalahkannya di sini, hasilnya mungkin tidak mencapai Dewa Parion, dan tawaran kembali mungkin tidak akan pernah datang padamu seperti sebelumnya."
"Itu buruk —— tunggu, aku tidak bisa pulang lebih awal karena kamu?"
"Maafkan aku."

Aku mengundurkan diri setelah dikecam Pahlawan Meiko.

"Tunggu, Meiko. Kita harus keluar dari sini terlebih dulu."

Pahlawan Seigi menengahi.

"Tidak bisakah Skill Unikmu memotongnya, Meiko?"
"Aku akan mencobanya."

Pahlawan Meiko menebas pada barrier dengan holy swordnya yang berwarna biru terang, dan salah satu formasi mantra dipotong menjadi dua.
Namun, formasi mantra lain di sekitarnya bekerja bersama dan memperbaiki lubang dalam sekejap.

"——Tch. Jangan memandang rendah pada pahlawan, kamuuuuuuuuuu!"

Pahlawan Meiko dengan cepat menebas formasi mantra sambil berteriak keluar padanya, tapi itu adalah formasi sealing barrier yang sempurna yang saling melengkapi satu sama lain.
Yang [bahkan demon lord tidak dapat melarikan diri darinya] miko paruh baya bualkan mungkin tidak hanya sekedar keberanian belaka.



"Jadi, kamu bisa keluar dari sini, kan?"

Pahlawan Meiko menatapku sambil terengah-engah.

"Aku sudah mencoba beberapa jenis sihir untuk memecahkan segel ini, tetapi hanya melanggar itu menghasilkan lubang dengan cepat dipulihkan, itu tidak baik. Tentu saja, teleport juga tidak berguna di sini."

Aku tidak bisa keluar dari sealing barrier ini dengan teleport magic atau ninjutsu, bahkan familiar link Arisa telah terputus.

"Apakah [Inventory] dan [Unlimited Armory (Endless Sword)] masih bisa digunakan?"
"Aku masih bisa menggunakan keduanya —— hah?"

Pahlawan Meiko berhenti berbicara saat dia berkonsentrasi.

"Mana-ku belum pulih."

Sekarang dia menyebutkannya, mana-ku juga tidak pulih.
Karena kami telah terputus dari Source, magic essence tidak bertambah lagi dan kami harus puas dengan mana essence yang berada di tempat ini.

"Aku tidak ingin kelaparan di tempat ini."
"Kamu pikir aku juga menginginkan itu."
"Aku seharusnya tidak membantu jika aku tahu ini akan seperti ini ..."
"Aku tidak pernah meminta bantuanmu."
"He-hei sekarang! Meiko, dan Yuuki juga, berhentilah bertengkar."

Aku mengamati formasi mantra sealing barrier di samping para pahlawan yang bertengkar.

"Kamu terlihat tenang entah bagaimana, punya rencana?"
"Yeah, mungkin."

Mantra ini benar-benar tidak bisa dipecahkan dengan sihir atau sarana fisik.

Aku menjangkau para pahlawan.

"——Apa?"
"Ulurkan tanganmu."

Aku memegang tangan para pahlawan.
Juga, aku memperpanjang [Magic Hand] dan menangkap demon lord Zazaris yang dengan panik mencoba memecahkan barrier wall dalam keputusasaan.

—— Unit Arrangement.



"""MASTER!"""
"" "SEIGI!" ""
"" "YUUKI-SAMA!" ""

Banyak suara memanggil kami.
Kami sudah pindah ke luar sealing barrier.

Aku pikir itu akan baik-baik saja karena Pahlawan Meiko mampu menggunakan Skill Uniknya, tapi itu cukup menggetarkan.
Yah, bahkan jika Unit Arrangement gagal, aku mungkin bisa keluar dengan trait misteriusku yang bisa menghancurkan semua jenis barrier.

"I-itu tidak mungkin! Bagaimana mereka bisa keluar dari segel Saint-sama!"

Miko paruh baya yang telah tertipu entah bagaimana berteriak ketika dia melihat kami.
Para pelayan pahlawan mungkin memukulinya.
—— << Dimension Pile >>.

Aku menjahit demon lord Zazaris yang mencoba melarikan diri dalam kebingungan.

"Pertama-tama, mengapa kita tidak mengalahkan demon lord."

Aku mengusulkan gagasan dan melanjutkan dengan para pahlawan untuk merobohkan demon lord.

"——Ia datang! Kalian, jangan ada pertengkaran sekarang, ngerti!"

Pahlawan Seigi menunjuk dua cahaya ungu gelap —— [Fragmen Dewa] yang keluar dari tubuh demon lord.

『……』
『……』

Sama seperti fragmen sebelumnya, keduanya juga berkibar dalam keheningan.

"" " O Divine Talisman!Segelyang jahat ini!" ""

Dua cahaya ungu terbungkus dalam cahaya biru dan disedot ke dalam talisman berukuran ganda dari pahlawan Pahlawan Seigi dan Pahlawan Meiko yang dibawa bersama mereka.

Ketika tubuh demon lord menghilang menjadi kabut hitam, cahaya biru jatuh dari langit ke para pahlawan.
Pemandangan yang sama yang terungkap setelah penaklukan sukses Pahlawan Hayato dari seorang demon lord.

Para pahlawan mungkin bertemu dengan Dewa Parion.

Setelah beberapa saat, cahaya biru menghilang.

" —— Aku akan kembali besok katanya."

Pahlawan Meiko menitikkan air mata dengan wajah ceria.
Dia pasti sangat ingin pulang ke rumah.

"Aku tinggal di sini. Dunia ini adalah game yang tidak ada bedanya dengan bumi, tapi setidaknya ini lebih merangsang daripada duniaku sebelumnya yang kelam."
"Aku juga, aku tinggal. Sangat mudah untuk membedakan kejahatan di sini, lebih mudah untuk menghakimi mereka juga."

Pahlawan Yuuki dan Pahlawan Seigi tetap tinggal sepertinya.

Pahlawan Meiko berjalan ke arahku sambil menyeka air matanya.

"Terima kasih atas bantuanmu. Ini membuat kegagalanmu sebelumnya dibersihkan."

Aku bertukar jabat tangan dengan Pahlawan Meiko.

"Tapi kamu benar-benar luar biasa kan."
"Maksudku, orang ini meraih seorang demon lord yang tak berbadan dan mencabik-cabiknya."
"Dengan kekuatan sihir yang konyol untuk boot."

Kasar sekali.

"Pahlawan asli dan dragon king di sebelah sana luar biasa."

Ekor Pochi dan Liza bergoyang-goyang gembira dengan kata-kata Pahlawan Seigi.

Di dalam bayanganku, Tama bergumam, "nin nin" dengan kesepian.
Tampaknya para pahlawan bahkan tidak memperhatikannya karena dia terlalu tersembunyi.



"Kalau begitu sampai jumpa, Seigi, Yuuki. Jika kamu bertemu Fuu, katakan padanya untuk mandi di bawah sinar matahari sesekali."
"Oke. Jangan lupa tentang suratku, ngerti."
"Aku tahu. Yuuki, kamu yakin kamu tidak ingin mengirim surat?"
"Tidak, aku yakin. Tidak ada yang membutuhkanku di dunia original."
"Benarkah. Tapi aku akan mengingatmu. Kembalilah ke rumah jika kamu merasa menyukainya, kamu dengar aku."

Setelah para pahlawan mengucapkan salam perpisahan, aku berjalan menuju Pahlawan Meiko.
Bersama dengan Pochi yang memiliki koneksi dengan Pahlawan Meiko.

Aku menyerahkan segulungan emas murni dan beberapa botol dari elixir di dalam tas bat baseball, dan bertukar jabat tangan dengan Pahlawan Meiko.

"Ini?"
"Sebuah hadiah untukmu. Ini seharusnya berguna di dunia sana, menurutku."

Aku telah membuatnya terlihat seperti modern art secara luarnya, seharusnya tidak apa-apa bahkan jika dia ditanyai oleh polisi.
Pochi menyajikan Meiko dengan set daging asap yang berharga-nya.

"Sampai jumpa——"

Pahlawan Meiko menghilang di dalam cahaya biru setelah membisikkan itu saat di akhirnya.

"... Tidak ... Parion-sama ..."

Skill Attentive Ears mendengar sesuatu yang aneh, jadi aku melihat ke arah itu berasal.
Miko paruh baya yang menonton kembalinya Pahlawan Meiko dari jauh sedang mengerang dengan kedua tangannya di tanah.

Aku tidak tahu apa itu kali ini, aku menemukan maknanya ketika aku mengunjunginya sebagai Satou dua hari kemudian.

"Kuil Parion di ibukota lama dari Saga Empire?"
"Itu benar. Ini disesali untuk dikatakan, tapi karena katedral holy city dalam keadaan ini, membuat Dewa Parion turun di sini akan menjadi penghujatan. Oleh karena itu, untuk sementara. Ya, untuk sementara dengan pasti, Kuil Parion dari Saga Empire akan melakukan tugas menggantikan Kuil utama Parion. "

Miko paruh bayu berbicara tentang oracle yang dia terima karena pembuluh darah di kepalanya tampak seperti mereka akan meledak.
Aku menyumbangkan sejumlah uang yang bijaksana pada miko yang telah melakukan pekerjaan dengan baik dengan menyampaikan pesan, "Semoga ini membantu dengan pemulihan."

"Ada apa Master? Kamu punya tampang yang tidak puas di wajahmu, kamu tahu?"

Aku pikir miko paruh baya menerima pesan ketika Pahlawan Meiko pergi, tapi aku tidak merasakan kehadiran kedewaan apa pun dari miko saat itu.
Yah volume dari kedewaan tebal pada saat Pahlawan Meiko pergi, aku mungkin baru saja melewatkannya karena itu.

"Yah, bukan apa-apa."
"Baiklah kalau begitu. Tapi jika kamu memiliki kekhawatiran, Arisa-chan berada di sini untuk mendengarmu—— tentu saja, dia juga dengan hangat menyambut malam merayap (yobai)——"

Aku memukul kepala Arisa saat dia mulai mengoceh hal-hal konyol, dan kemudian aku mengubah jalur airship menuju Saga Empire.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...