Ini Satou. Membuat sebuah kesalahan dengan cara-mu memusnahkan hama akan mengundang wabah hama besar dalam pengulangan, kata seseorang di TV dan SNS(social networks service). Yang penting adalah mengetahui informasi yang benar.



"Apakah itu pintu masuk ke ruangan City Core?"

Aku pergi melalui bayangan dengan Tama dan tiba di sanctuary bawah tanah, di mana [Immortal Magic King (Lich)] berada.
Undead yang tak terhitung jumlahnya berusaha keras untuk sampai ke City Core, dan Lich yang dipertanyakan rupanya ada di antara mereka.
Setiap kali tinju Lich dibalut dengan cahaya ungu menghantam lantai, blue magic barrier pecah berantakan seperti percikan api yang tersebar.

"Anmeikusibi!"

Aku mencoba memanggil nama Lich, tetapi ia tidak memberi reaksi apa-apa.
Mendapat hasil yang sama bahkan setelah aku memanggil nama penciptanya, [Nemo].
Si Lich terus menyerang pintu yang terletak di lantai tanpa peduli.

Sepertinya Lich ex-homonculus ini memiliki sedikit atau tidak ada ego, rasanya seperti ia hanya bisa mengikuti perintah yang diberikan kepadanya seperti sebuah mesin.

Sebaliknya, seorang Wraith Lord yang dengan angkuh memerintahkan para Undead dari belakang mereka menyadari dan menatapku dengan mata hampa yang bersinar cahaya merah gelap.

——ZRWEEEAIYTTTZH!

Si Wraith Lord menjerit keras dan menyerang kami sambil mengacungkan bishop staff-nya.

——Oh?

Aku akan memurnikannya dengan light magic anti-Undead, tapi karena wajahnya terasa tak asing, aku menghentikan diriku dan meninjunya dengan mana-clad fist sebagai gantinya.
Pembacaan AR memberi tahu-ku bahwa Wraith Lord ini tidak memiliki nama yang unik, tapi wajahnya jelas milik Paus Holy Land Parion, Zazaris.
Dia mungkin kehilangan nyawanya selama serangan greater demon.

Si Wraith Lord yang jatuh tampak tercengang sambil meletakkan tangannya di pipinya, setelah itu ia menghasut Ghost dan Wraith yang bekerja di samping Lich untuk menyerang pada kami.

"Nin nin ~?"

Tama menebas Wraith dan Ghost yang mendekat dengan katana ninja-nya yang dibalut dengan cahaya biru.

Bagaimana dengan homu-homu?
Aku tidak mendapat respon.

Arisa yang berdiri di belakang garis memanggilku melalui [Telephone].

Aku mengerti, kalau begitu——

Arisa berhenti berbicara di tengah jalan.

Arisa?
——Ge geh. Master, airship-nya——

"Nyu!"

Sementara Arisa menyelesaikan kalimatnya, telinga Tama berdiri saat dia tanpa henti menghancurkan musuh dengan gerakan akrobatik.
Dengan model terbaru dari Golden Armor, ornamen telinga helmet akan bergerak untuk menyamai telinga Tama di dalamnya, itu benar-benar imut.

Aku memeriksa pergerakan dari titik-titik di radar menggunakan Parallel Thinking, airship besar Saga Empire yang mengejar Demon Ship baru saja melewati langit di atas kota.
Aku membuka peta untuk melihat apakah airship memiliki beberapa masalah, tetapi segera setelah aku melakukannya, sebuah guncangan besar menyerang ruang bawah tanah bersama dengan sedikit reaksi dari Persepsi Krisis.

Langit-langit pecah, ujung Demon Ship melompat keluar dan menghantam ke tanah.

Serpihan yang terbang ke sini dari awan debu semuanya ditendang oleh Tama yang melakukannya sambil mengucapkan [Nin nin].
Sepertinya dia sudah melenyapkan semua Ghost dan Wraith.

Aku berbalik untuk menghadapi Demon Ship yang menyerang, tapi sepertinya tidak perlu berurusan dengan itu.

Ketika Demon Ship menghilang menjadi kabut hitam, Pahlawan Meiko muncul sambil memegang holy sword yang berbentuk seperti sebuah katana Jepang.
Ini berbeda dari holy sword yang dia pegang sebelumnya, pastilah sesuatu yang dia ambil dari Skill Unik [Unlimited Armory (Endless Sword)].

Master! Apakah kamu baik-baik saja? Hei, master!
Baik aku dan Tama baik-baik saja. Apakah kamu sendiri baik-baik saja?
Oh baguslah. Kami baik-baik saja di sini. Atau mungkin kita bisa mandi bersama nanti, dan kamu bisa melihat apakah aku terluka di mana saja——

Aku menutup Telephone sambil mendesah sejak Arisa mulai mengoceh tentang hal-hal bodoh.

Mataku bertemu dengan Pahlawan Meiko saat itu.

"Cih, kamu rupanya—— aku akan berurusan denganmu nanti!"

Setelah menemukan-ku dan mencomoh, Pahlawan Meiko berjalan menuju pintu yang menuju ke ruang City Core.
Di sana, Lich yang telah mengabaikan semua guncangan dari tabrakan Demon Ship masih sepenuhnya fokus pada serangan magical barrier.
Aku baru menyadari, Lord Wraith —— Paus Zazaris telah menghilang, mungkin dia dihancurkan oleh Demon Ship.
Atau mungkin dia telah melarikan diri ke Alam Kematian , tetapi mencarinya dalam situasi ini akan sulit.

"Yuuki! Aku menemukan tempat yang kamu sebutkan! Kemarilah!"

Pahlawan Meiko mengambil alat sihir kom yang terlihat kasar berbentuk seperti sebuah transceiver dari [Inventory]-nya dan berteriak padanya saat dia membersihkan debu dan melihat ke bawah ke arah pintu di lantai.

"Meiko, apa kalian mencari——"
"Kamu menghalangi."

Ketika aku akan mengatakan City Core, Pahlawan Meiko menebas mahkota di kepala Lich dari luar jangkauan holy katana-nya tanpa peringatan apapun.

"Nyu!"

Aku melihat Pahlawan Meiko sambil menenangkan Tama yang terkejut.

"Apa? Apakah itu mangsa-mu?"

Pahlawan Meiko membentak dan menatapku dengan ekspresi segar pada wajahnya.

"Tidak——"
"Kalau begitu tidak apa-apa kan."

Pahlawan Meiko mengakhiri pembicaraan setelah mencela-ku dan kemudian dia mengalihkan tatapannya ke tempat dia turun tadi.

"Seigi, jangan maju duluan dariku, kamu! Akulah yang akan mengambil alih City Core!"
"Aku mungkin akan mengambilnya sendiri jika kamu terlalu lambat."
"Michael! Turunkan aku."
"Saya Mieka."
"Ya ya, buat saja cepat!"
"Itu tidak adil! Yuuki!"

Dilihat dari dentingan, Pahlawan Seigi dan Pahlawan Yuuki akan datang, sepertinya.
Dengan suara sayap mengepak, Pahlawan Yuuki muncul, dibawa oleh seorang wingkin.

Aku pikir pahlawan ini akan terlihat lebih sombong, tetapi pahlawan ini memiliki bentuk tubuh yang kecil bahkan untuk seorang anak sekolah menengah, rambut pendek pahlawan ini cocok dengan wajah gender yang netral.

"Topeng dan rambut ungu? Jangan bilang, kamu adalah pahlawan bertopeng Nanashi?"
"Senang bertemu denganmu, Pahlawan Yuuki."

Aku menyapa dan memberi penegasan pada Pahlawan Yuuki.

"Yuuki! Terbang itu tidak adil!"

Sambil mengeluh, pahlawan Seigi datang ke sini bersama dengan rekan-rekannya yang aku temui di [Negara Hukum] Sheriffald.

"Geh, level 99? ——Ah, pahlawan Shiga Kingdom, ya."

Pahlawan Seigi tersentak sesaat ketika dia melihatku, tapi kemudian dia dengan cepat menebak afiliasiku dari titleku dan menghembuskan nafas lega.

"Hei, Meiko! Jangan tinggalkan sampahmu di atas pintu."
"Oh diamlah. Suruh saja pelayanmu untuk membersihkannya."

Pahlawan Meiko membentak kembali pada Pahlawan Yuuki yang melihat ke bawah dengan jijik pada Lich yang telah dipotong menjadi dua.

"Nyu!"

——Persepsi Krisis.

Itu dari arah Pahlawan Meiko dan Pahlawan Yuuki.

"Menjauhlah!"

Peringatan Tama segera ditindak, Pahlawan Meiko menjauh menggunakan Flickering Motion, dan si wingkin yang membawa Pahlawan Yuuki juga menjauh menggunakan Flickering Motion.

"Eh? Apa apa?"

Aku berada di sebelah Pahlawan Seigi yang bereaksi lambat, dan melemparkannya ke arah para pelayannya.

"Slime?"
"Bukan. Itu——"

Pahlawan Meiko membalas Pahlawan Yuuki yang sedang melihat tempat mereka berada di belakang pelayan wingkin-nya.

" —— Seorang demon lord."

Seolah-olah kata-kata pahlawan Meiko adalah pemicu, demon lord berbentuk slime berubah kembali ke bentuk Lich-nya.
Bahkan tanpa menggunakan Miasma Sight, aura hitam pekat terlihat menggeliat di sekitar demon lord Lich.

Pembacaan AR memberitahu-ku bahwa demon lord Lich ini adalah level 61.

Menurut sebuah dokumen yang aku baca di Sage Tower, semakin banyak Skill Unik yang dimiliki oleh seorang Demon lord, semakin tinggi level awalnya, seorang demon lord dengan tiga Skill Unik akan memiliki level awal 70 pada yang terendah, tetapi melihat pada demon lord ini, informasi itu mungkin tidak bisa diandalkan sama sekali.

Bagaimanapun, aku yakin tidak ada oracle yang me-nubuatkan kemunculan demon lord lain di tanah ini.
Yah, bahkan sebelum itu, tidak ada oracle yang pernah diberikan tentang serangan greater demon. Sepertinya Parion Holy Land lebih dibenci oleh Dewa Parion daripada yang aku pikirkan.

Master!

Arisa yang berdiri di atas tanah memanggil melalui [Telephone].

Mia mengatakan bahwa roh-roh bergegas pergi sekaligus !!
Yea, itu mungkin karena demon lord baru saja muncul di sini.
Demon lord?! Kalau begitu, kami akan menuju kesana juga.
Yah, kamu tidak perlu melakukannya. Tempat ini agak sempit, akan sulit bagimu dan para gadis-gadis untuk menggunakan kekuatanmu di sini. Selain itu, para pahlawan Saga Empire berada di sini bersama kami, Tama dan aku akan bertindak sebagai pendukung mereka.

Pahlawan pecandu pertempuran, Meiko memiliki level tertinggi pada 63, pahlawan yang berspesialis dalam attack magic area luas, Pahlawan Yuuki pada level 62, dan pahlawan tipe pengintai, Seigi sedikit lebih rendah dari keduanya pada level 57.
Kombinasi ini sedikit mengkhawatirkan, tetapi dengan dukungan dari kami dan pelayan mereka, itu seharusnya bisa dilakukan untuk ketiganya untuk mengalahkan demon lord level 61 yang berspesialis dalam pertempuran jarak dekat.

Dimengerti! Sepertinya Liza-san dan para dragon telah mengalahkan Demon Ship juga, kami akan stand by di pinggiran bersama-sama, ok.
Yea, jika hal ini keluar dari tangan para pahlawan di sini(tidak mampu), aku akan meminta bantuanmu.

Yah, Tama-sensei yang mendekati level 80 mungkin seharusnya bisa menanganinya sendirian.

Dalam pandanganku, demon lord melapisi fistnya dengan dark purple flame.

Dan kemudian terus menonjok lantai seperti ketika ia masih hanya seorang Lich biasa.

"Oy, oy, kami tidak akan membiarkanmu."

Pahlawan Seigi yang dirinya tenang mengeluh.
Pelayannya memperingatkan dia untuk tidak membiarkan penjagaannya turun, setelah itu dia menarik holy swordnya dan mengayunkannya dengan wajah cemberut.

"Sekarang adalah kesempatan kita, ayo kalahkan —— ini adalah mangsa kami, kamu dengar aku! Kamu, jangan ikut campur, ngerti."

Sementara dia berbicara, pahlawan Meiko berbalik kepada kami dan memberi peringatan.

"Meiko! Ini bukan waktunya untuk berdebat tentang itu! Itu kelihatan buruk!"

Pahlawan Yuuki memperingatkan.

Demon lord Lich terus meninju dinding tanpa menyerang para pahlawan, tetapi masalahnya adalah kekuatannya.
Tinjunya berada pada level yang berbeda dari sebelumnya, mereka menghancurkan magic barrier dalam waktu singkat, dan serangan terakhir menghancurkan pintu bersama dengan lantai.

"Uwa, uwaaaaaaaaaaaaaa"

Bersama dengan pintu, lantai tebal dari ruang bawah tanah yang memakan tabrakan Demon Ship sebelumnya baik-baik saja menjadih hancur, dan itu mulai jatuh ke gua bawah tanah di mana City Core berada sementara pahlawan Seigi menjerit.
Aku membawa Tama di bawah lenganku, dan mengangkat pahlawan Seigi yang tidak bisa terbang bersama dengan pelayannya menggunakan psychokinesis seperti sihir, [Magic Hand].
Karena Pahlawan Yuuki dibawa oleh pelayan wingkin, dan Pahlawan Meiko melompat dari batu jatuh ke bebatuan jatuh lainnya seperti itu adalah sebuah anime, aku tidak memedulikan mereka.

Arisa dan para gadis-gadis sudah mundur, seharusnya tidak ada masalah dengan mereka.



"Kurasa aku tidak bisa meninggalkan ini sendirian, kan?"

Di dalam ruang City Core yang dipenuhi dengan cahaya biru, demon lord Lich sedang menuju City Core dengan cara cepat yang mengejutkan.
Pembacaan AR memberitahuku bahwa City Core saat ini tidak memiliki master, jadi demon lord Lich mungkin akan mendapatkan kepemilikannya dengan mudah jika itu bisa terjadi.

"Aku tidak akan membiarkanmuuuuuuuu!"
"Tch, seharusnya cepat menyingkirkannya."

Pahlawan Yuuki dan Pahlawan Meiko menggunakan Flickering Motion dengan kekuatan penuh untuk mencoba menghentikannya, tetapi demon lord Lich mungkin akan tiba sebelum mereka pada tingkat ini.

—— Yah, aku lebih cepat dari semuanya.

Menggunakan Unit Arrangement sight-base, aku berada di sebelah City Core.

Selamat datang, o great king yang menguasai domain dengan tatanan lebih tinggi. Apakah Anda ingin mendaftarkan tanah ini sebagai sebuah kota satelit?
"Ya, benar."
Pendaftaran selesai.

Aku memeriksa log, tidak ada title baru secara khususnya.

"AAAAAAA!"
"Tidak adil! Pahlawan Nanashi!"

Pahlawan Yuuki dan Pahlawan Seigi melolong setelah melihat-ku merebut kepemilikan City Core.
Demon lord Lich masih akan langsung ke sini tanpa peduli tentang fakta bahwa itu sudah terlambat.

"Kalian berdua! Fokus pada mengalahkan demon lord terlebih dulu!"

Pahlawan Meiko berteriak sambil mengenakan cahaya biru dan menebas pada demon lord Lich dari belakang.
Tidak seperti sebelumnya, meskipun perbedaan level secara praktis tidak ada di antara mereka, satu serangan dari katana Pahlawan Meiko memotong kepala demon Lich demon.

Dan meskipun kepalanya tergeletak di lantai, tubuh demon lord Lich terus berjalan ke depan sementara darah mengalir keluar dari lehernya seperti air mancur.

Aku pikir ia adalah seorang demon lord yang lemah, cukup gigih.

"Mati sajalah!"

Pahlawan Meiko memotong kedua kaki Demon lord Lich dengan tebasan horizontal.
Demon lord Lich yang jatuh ke tanah sekarang merangkak di tanah menuju City Core.

"Ew menjijikan ... Aku tidak peduli apakah itu Seigi atau Meiko, lakukan sesuatu tentang hal yang menjijikkan ini."

Pahlawan Yuuki berteriak keras dari kejauhan.

"Aku akan melakukannya!"

Pahlawan Seigi berlari ke demon lord yang merangkak sementara dirinya hampir terjatuh.
Karena tanah di sini tidak rata, sepertinya dia tidak bisa menggunakan Flickering Motion dengan baik.

"Makan iniiiiiiiii!"

Menggunakan momentum berlarinya, Pahlawan Seigi mengenakan cahaya biru melompat ke arah demon lord Lich.

" —— < Decapitate All Evil (Justice Prevail)>"

Pedang yang dipegang pahlawan Seigi memancarkan cahaya biru terang dengan kekuatan dari Skill Uniknya.
Biasanya, kamu akan membaca holy verse terlebih dahulu untuk mengeluarkan kekuatan holy sword, tetapi tampaknya ia melupakannya.

"Musnahlah, demon looooooooooooooord!"

Holy sword bersarang jauh ke setengah dari pedang di tubuh demon lord Lich, dan kemudian beberapa saat kemudian, sebuah blue flame membakarnya.
Tubuh demon lord Lich tersentak dan mengamuk dengan hebat, mengirim pahlawan Seigi terbang, tetapi holy sword tetap bersarang di dalamnya sampai menghilang menjadi kabut hitam.

"Itu anti climatic."

Pahlawan Meiko yang bertarung sengit dengan demon lord saat itu bergumam sambil terlihat tidak yakin.

"——Aneh."

 [Fragment Dewa] tidak muncul meskipun demon lord telah terbunuh.

Semakin banyak titik merah muncul di Radar-ku. Sulit untuk membedakan titik-titik merah, mungkin karena sekitarnya telah dicat merah oleh darah demon lord. Dan karena lantai memancarkan cahaya biru, titik-titik dan darah bisa terlihat ungu.

"Apa yang kamu maksud dengan aneh——"

Pahlawan Meiko mengambil kaki Demon lord Lich dan melemparkannya ke dalam blue flame.

"Meiko! Kembalilah!"

Cairan kental menyembur keluar dari kaki demon lord yang berada di udara, dan berbalik kembali ke demon lord Lich dalam sekejap.
Oh benar, ia memiliki [Infinite Regeneration (Rebirth)] dan [Infinite Propagation (Division)].
Pahlawan Meiko menghindari tinju Demon lord Lich yang terbungkus dalam kekuatan [Unparalleled Pulverization (Nothing that cannot be pulverized)] dengan [Unrivaled Mobility (Nothing can Hit)] miliknya.

Tinju demon lord Lich merobek udara terpisah, menciptakan tornado yang berbau seperti ion seolah-olah itu adalah wind magic.

"UWAAAAAAAAAA"

Pahlawan Seigi yang tertelan dalam badai berteriak sementara dia berguling-guling di tanah.
Pelayan Pahlawan Yuuki yang melindungi pahlawan terkena puing-puing dan tampak seperti dia akan mati, jadi aku memasang sebuah force magic barrier.

Tampaknya demon lord Lich yang telah mengabaikan para pahlawan sampai sekarang tidak dapat terus melakukannya setelah hampir terbunuh.

Sebuah fireball gede —— [Blast Ball] yang ditembakkan oleh Pahlawan Yuuki melewati sisi Pahlawan Meiko.

"Hei, itu berbahaya!"

Blast Ball yang meledak jauh dari Pahlawan Meiko menyebarkan flame dan memanaskan sekitarnya, mengacak-acak rambutnya.

"Itu tembakan dukungan!"

Blast Ball kedua ditembakkan bukan pada demon lord Lich tetapi pada Pahlawan Meiko.
Blast Ball kedua Pahlawan Meiko menghindari bertabrakan dengan demon lord Lich kedua yang muncul dari dalam flame, meledakkannya ke sisi lain dari flame.
Sepertinya Blast Ball kedua ditujukan pada demon lord Lich yang diregenerasi dari kepalanya.

"Aku tidak butuh bantuanmu!"

Setiap kali Pahlawan Meiko menebas pada demon lord, seorang demon lord baru muncul.
Meskipun tampaknya ia semakin lemah setiap kali ia beregenerasi dan menyebar, ada beberapa demon lord level 50 yang tercampur di dalamnya.

"Butuh pertolongan?"
"Tidak! Ini mangsa kami!"

Pahlawan Meiko segera menolak proposalku.

"Seigi! Lakukan itu lagi!"
"Aku tidak bisa! Aku tidak bisa menggunakannya untuk sementara setelah menggunakannya sekali."
"Kamu tidak berguna!"

Pahlawan Meiko terus menghindari serangan demon lord Lich bahkan sambil bertengkar.
Sepertinya dia tidak ingin terus menyebarkan musuh, dia menahan diri dari menyerang lebih banyak.

Beberapa demon lord yang beregenerasi sedang menuju City Core, jadi aku bersama dengan Tama menghadang mereka dan melemparkan mereka kembali ke arah para pahlawan.
Para demon lord Lich yang masih berusaha untuk sampai ke sini terikat oleh Ninjutsu Tama, [Shadow Stitch].
Pahlawan Yuuki mengatakan sesuatu ketika para pahlawan melihatnya, tapi aku tidak bisa mendengar para pahlawan selain suara dari pertempuran yang intens.

Master, para idiot yang naik magic carpet sedang menuju ke sana. Haruskah Liza-san dan gadis-gadis pergi menjemput mereka?
Tidak, aku akan meminta Tama untuk mengurus mereka.
Nyu?
Apakah kamu mau?
Aye aye sir ~

Tama melompat ke dalam bayangan yang terhubung denganku dengan Ninjutsu.
Aku tidak tahu apa tujuan para petugas kuil yang naik di magic carpet, tapi mereka hanya akan menghalangi penaklukan demon lord jadi aku harus menjauhkan mereka sampai selesai.

Jadi bagaimana prosesnya di sana, master? Menurutmu para pahlawan bisa mengalahkan demon lord?
Yah, tentang itu——

Aku memberi tahu Arisa pertempuran yang sedang berlangsung.

Jadi saat ini Meiko sedang bertindak sebagai sebuah shield penghindaran melawan empat demon lord, ya.

Arisa mengatakan itu dengan takjub.

Hei master, dari seberapa kecil bagian yang bisa demon lord ini beregenerasi menurutmu?
Tidak tahu?

Sesuai permintaan Arisa, aku mencoba memotong ujung jari demon lord Lich dengan space magic [<< Dimension Slasher >>].

Sepertinya ia bahkan bisa beregenerasi dari ukuran seujung jari.
"Apa yang kamu lakukan! Apakah kamu mencoba membunuhku ?!"

Karena pahlawan Meiko sangat marah, aku mengisolasi demon lord kelima yang muncul karena ulahku ke dalam sebuah barrier transparan dari force magic.
Saat demon lord mencoba menghancurkan barrier, aku menumpuk barrier lebih cepat dari yang bisa dihancurkannya.

Gelombang kejut yang dihasilkan dari sihir yang mampu membunuh demon lord terlalu besar, jadi aku meletakkan tanganku pada barrier yang telah aku tarik dekat denganku, dan memproyeksikan holy blade yang tak terhitung jumlahnya di dalam multi barrier berlapis, menghabisi demon lord.
Akan buruk jika demon lord beregenerasi tanpa henti di dalam barrier, jadi aku mencoba untuk meniru Pahlawan Seigi dan membakar demon lord yang dicincang halus di dalamnya dengan sebuah holy flame.

> Skill [Holy Flame] Diperoleh.
> Title [Holy Flame User] Diperoleh.
> Title [One who Destroy Evil] Diperoleh.

Whoa, sebuah skill baru dalam waktu yang lama.

"Sa-satu demon lord, dalam sekejap?"
"Ada apa dengan orang ini! Aku tidak mengerti!"
"I-itu pasti Skill Unik ... Ya-ya itu pasti!"

Para pahlawan berteriak keras ketika mereka melihat-ku mengalahkan demon lord.
Aku ingin mengadakan beberapa percakapan dengan pahlawan Meiko, tetapi karena kami masih dalam pertempurang sengit, aku mengawasi mereka tanpa berbicara kembali.

Hei, hei, Master? Meiko memotong kepala demon pada awalnya, kan?
Ya, itu adegan yang sangat memerciki.

Darah yang menyembur terlalu banyak untuk diingat.

Kamu dapat membuat klon dari, seperti, rambut dan darah, kan?

Arisa tiba-tiba mengubah topik pembicaraan.

——Tidak, aku mengerti apa yang dia katakan.

Lalu, bukankah, seperti demon lord bisa meregenerasi dirinya sendiri dari darahnya juga?

Seakan memastikan kecurigaan Arisa, seluruh permukaan Radar-ku dipenuhi dengan cahaya merah.
Cairan kental yang dibalut dengan cahaya ungu gelap naik dari tanah pada saat yang sama dan berubah menjadi demon lord Lich yang tak terhitung banyaknya.

Sebagian besar dari mereka adalah level 50, tapi itu tidak mungkin bagi ketiga pahlawan ini untuk melawan lebih dari 100 demon lord yang beregenerasi.

Semuanya, sepertinya sudah waktunya untuk giliran para Gold Knight.

Aku memanggil para gadis-gadis dengan [Tactical Talk] sambil mengamankan para pahlawan dengan [Magic Hand].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...