Ini Satou. Membuat sebuah kesalahan
dengan cara-mu memusnahkan hama akan mengundang wabah hama besar dalam pengulangan,
kata seseorang di TV dan SNS(social networks service). Yang penting adalah
mengetahui informasi yang benar.
◇
"Apakah itu pintu masuk
ke ruangan City Core?"
Aku pergi melalui bayangan
dengan Tama dan tiba di sanctuary bawah tanah, di mana [Immortal Magic King
(Lich)] berada.
Undead yang tak terhitung
jumlahnya berusaha keras untuk sampai ke City Core, dan Lich yang dipertanyakan
rupanya ada di antara mereka.
Setiap kali tinju Lich
dibalut dengan cahaya ungu menghantam lantai, blue
magic barrier pecah berantakan seperti
percikan api yang tersebar.
"Anmeikusibi!"
Aku mencoba memanggil nama
Lich, tetapi ia tidak memberi reaksi apa-apa.
Mendapat hasil yang sama
bahkan setelah aku memanggil nama penciptanya, [Nemo].
Si Lich terus menyerang
pintu yang terletak di lantai tanpa peduli.
Sepertinya Lich
ex-homonculus ini memiliki sedikit atau tidak ada ego, rasanya seperti ia hanya
bisa mengikuti perintah yang diberikan kepadanya seperti sebuah mesin.
Sebaliknya, seorang Wraith
Lord yang dengan angkuh memerintahkan para Undead dari belakang mereka menyadari
dan menatapku dengan mata hampa yang bersinar cahaya merah gelap.
——ZRWEEEAIYTTTZH!
Si Wraith Lord menjerit
keras dan menyerang kami sambil mengacungkan bishop
staff-nya.
——Oh?
Aku akan memurnikannya
dengan light magic anti-Undead, tapi karena wajahnya terasa tak asing, aku
menghentikan diriku dan meninjunya dengan mana-clad
fist sebagai gantinya.
Pembacaan AR memberi tahu-ku
bahwa Wraith Lord ini
tidak memiliki nama yang unik, tapi wajahnya jelas milik Paus Holy Land Parion,
Zazaris.
Dia mungkin kehilangan
nyawanya selama serangan greater demon.
Si Wraith Lord yang jatuh
tampak tercengang sambil meletakkan tangannya di pipinya, setelah itu ia menghasut
Ghost dan Wraith yang bekerja di samping Lich untuk menyerang pada kami.
"Nin nin ~?"
Tama menebas Wraith dan Ghost
yang mendekat dengan katana ninja-nya yang dibalut dengan cahaya biru.
『Bagaimana
dengan homu-homu?』
『Aku
tidak mendapat respon.』
Arisa yang berdiri di
belakang garis memanggilku melalui [Telephone].
『Aku
mengerti, kalau begitu——』
Arisa berhenti berbicara di
tengah jalan.
『Arisa?』
『——Ge
geh. Master, airship-nya—— 』
"Nyu!"
Sementara Arisa
menyelesaikan kalimatnya, telinga Tama berdiri saat dia tanpa henti
menghancurkan musuh dengan gerakan akrobatik.
Dengan model terbaru dari
Golden Armor, ornamen telinga helmet akan bergerak untuk menyamai telinga Tama di dalamnya,
itu benar-benar imut.
Aku memeriksa pergerakan dari
titik-titik di radar menggunakan Parallel Thinking, airship besar Saga Empire
yang mengejar Demon Ship baru saja melewati langit di atas kota.
Aku membuka peta untuk
melihat apakah airship memiliki beberapa masalah, tetapi segera setelah aku
melakukannya, sebuah guncangan besar menyerang ruang bawah tanah bersama dengan
sedikit reaksi dari Persepsi Krisis.
Langit-langit pecah, ujung Demon
Ship melompat keluar dan menghantam ke tanah.
Serpihan yang terbang ke
sini dari awan debu semuanya ditendang oleh Tama yang melakukannya sambil
mengucapkan [Nin nin].
Sepertinya dia sudah melenyapkan
semua Ghost dan Wraith.
Aku berbalik untuk
menghadapi Demon Ship yang menyerang, tapi sepertinya tidak perlu berurusan
dengan itu.
Ketika Demon Ship menghilang
menjadi kabut hitam, Pahlawan Meiko muncul sambil memegang holy sword yang
berbentuk seperti sebuah katana Jepang.
Ini berbeda dari holy sword
yang dia pegang sebelumnya, pastilah sesuatu yang dia ambil dari Skill Unik [Unlimited
Armory (Endless Sword)].
『Master!
Apakah kamu baik-baik saja? Hei, master! 』
『Baik
aku dan Tama baik-baik saja. Apakah kamu sendiri baik-baik saja? 』
『Oh
baguslah. Kami baik-baik saja di sini. Atau mungkin kita bisa mandi bersama
nanti, dan kamu bisa melihat apakah aku terluka di mana saja—— 』
Aku menutup Telephone sambil
mendesah sejak Arisa mulai mengoceh tentang hal-hal bodoh.
Mataku bertemu dengan Pahlawan
Meiko saat itu.
"Cih, kamu rupanya—— aku
akan berurusan denganmu nanti!"
Setelah menemukan-ku dan mencomoh,
Pahlawan Meiko berjalan menuju pintu yang menuju ke ruang City Core.
Di sana, Lich yang telah
mengabaikan semua guncangan dari tabrakan Demon Ship masih sepenuhnya fokus
pada serangan magical barrier.
Aku baru menyadari, Lord
Wraith —— Paus Zazaris telah menghilang, mungkin dia
dihancurkan oleh Demon Ship.
Atau mungkin dia telah
melarikan diri ke Alam Kematian , tetapi mencarinya dalam situasi ini akan
sulit.
"Yuuki! Aku menemukan
tempat yang kamu sebutkan! Kemarilah!"
Pahlawan Meiko mengambil
alat sihir kom yang terlihat kasar berbentuk seperti sebuah transceiver dari
[Inventory]-nya dan berteriak padanya saat dia membersihkan debu dan melihat ke
bawah ke arah pintu di lantai.
"Meiko, apa kalian
mencari——"
"Kamu menghalangi."
Ketika aku akan mengatakan
City Core, Pahlawan Meiko menebas mahkota di kepala Lich dari luar jangkauan holy
katana-nya tanpa peringatan apapun.
"Nyu!"
Aku melihat Pahlawan Meiko
sambil menenangkan Tama yang terkejut.
"Apa? Apakah itu mangsa-mu?"
Pahlawan Meiko membentak dan
menatapku dengan ekspresi segar pada wajahnya.
"Tidak——"
"Kalau begitu tidak
apa-apa kan."
Pahlawan Meiko mengakhiri
pembicaraan setelah mencela-ku dan kemudian dia mengalihkan tatapannya ke
tempat dia turun tadi.
"Seigi, jangan maju
duluan dariku, kamu! Akulah yang akan mengambil alih City Core!"
"Aku mungkin akan
mengambilnya sendiri jika kamu terlalu lambat."
"Michael! Turunkan
aku."
"Saya Mieka."
"Ya ya, buat saja
cepat!"
"Itu tidak adil!
Yuuki!"
Dilihat dari dentingan, Pahlawan
Seigi dan Pahlawan Yuuki akan datang, sepertinya.
Dengan suara sayap mengepak,
Pahlawan Yuuki muncul, dibawa oleh seorang wingkin.
Aku pikir pahlawan ini akan
terlihat lebih sombong, tetapi pahlawan ini memiliki bentuk tubuh yang kecil
bahkan untuk seorang anak sekolah menengah, rambut pendek pahlawan ini cocok
dengan wajah gender yang netral.
"Topeng dan rambut
ungu? Jangan bilang, kamu adalah pahlawan bertopeng Nanashi?"
"Senang bertemu
denganmu, Pahlawan Yuuki."
Aku menyapa dan memberi
penegasan pada Pahlawan Yuuki.
"Yuuki! Terbang itu
tidak adil!"
Sambil mengeluh, pahlawan
Seigi datang ke sini bersama dengan rekan-rekannya yang aku temui di [Negara
Hukum] Sheriffald.
"Geh, level 99? ——Ah,
pahlawan Shiga Kingdom, ya."
Pahlawan Seigi tersentak
sesaat ketika dia melihatku, tapi kemudian dia dengan cepat menebak afiliasiku
dari titleku dan menghembuskan nafas lega.
"Hei, Meiko! Jangan
tinggalkan sampahmu di atas pintu."
"Oh diamlah. Suruh saja
pelayanmu untuk membersihkannya."
Pahlawan Meiko membentak
kembali pada Pahlawan Yuuki yang melihat ke bawah dengan jijik pada Lich yang
telah dipotong menjadi dua.
"Nyu!"
——Persepsi Krisis.
Itu dari arah Pahlawan Meiko
dan Pahlawan Yuuki.
"Menjauhlah!"
Peringatan Tama segera
ditindak, Pahlawan Meiko menjauh menggunakan Flickering Motion, dan si wingkin
yang membawa Pahlawan Yuuki juga menjauh menggunakan Flickering Motion.
"Eh? Apa apa?"
Aku berada di sebelah
Pahlawan Seigi yang bereaksi lambat, dan melemparkannya ke arah para pelayannya.
"Slime?"
"Bukan. Itu——"
Pahlawan Meiko membalas
Pahlawan Yuuki yang sedang melihat tempat mereka berada di belakang pelayan
wingkin-nya.
" —— Seorang demon lord."
Seolah-olah kata-kata
pahlawan Meiko adalah pemicu, demon lord berbentuk slime berubah kembali
ke bentuk Lich-nya.
Bahkan tanpa menggunakan
Miasma Sight, aura hitam pekat terlihat menggeliat di sekitar demon lord Lich.
Pembacaan AR memberitahu-ku
bahwa demon lord Lich ini adalah level 61.
Menurut sebuah dokumen yang aku
baca di Sage Tower, semakin banyak Skill Unik yang dimiliki oleh seorang Demon
lord, semakin tinggi level awalnya, seorang demon lord dengan tiga Skill Unik
akan memiliki level awal 70 pada yang terendah, tetapi melihat pada demon lord
ini, informasi itu mungkin tidak bisa diandalkan sama sekali.
Bagaimanapun, aku yakin
tidak ada oracle yang me-nubuatkan kemunculan demon lord lain di tanah ini.
Yah, bahkan sebelum itu,
tidak ada oracle yang pernah diberikan tentang serangan greater demon.
Sepertinya Parion Holy Land lebih dibenci oleh Dewa Parion daripada yang aku pikirkan.
『Master!』
Arisa yang berdiri di atas
tanah memanggil melalui [Telephone].
『Mia
mengatakan bahwa roh-roh bergegas pergi sekaligus !!』
『Yea,
itu mungkin karena demon lord baru saja muncul di sini.』
『Demon
lord?! Kalau begitu, kami akan menuju kesana juga. 』
『Yah,
kamu tidak perlu melakukannya. Tempat ini agak sempit, akan sulit bagimu dan
para gadis-gadis untuk menggunakan kekuatanmu di sini. Selain itu, para
pahlawan Saga Empire berada di sini bersama kami, Tama dan aku akan bertindak
sebagai pendukung mereka. 』
Pahlawan pecandu pertempuran,
Meiko memiliki level tertinggi pada 63, pahlawan yang berspesialis dalam attack magic area luas,
Pahlawan Yuuki pada level 62, dan pahlawan tipe pengintai, Seigi sedikit lebih
rendah dari keduanya pada level 57.
Kombinasi ini sedikit
mengkhawatirkan, tetapi dengan dukungan dari kami dan pelayan mereka, itu seharusnya
bisa dilakukan untuk ketiganya untuk mengalahkan demon lord level 61 yang berspesialis dalam pertempuran jarak dekat.
『Dimengerti!
Sepertinya Liza-san dan para dragon telah mengalahkan Demon Ship juga, kami akan stand
by di pinggiran bersama-sama, ok. 』
『Yea,
jika hal ini keluar dari tangan para pahlawan di sini(tidak mampu), aku akan
meminta bantuanmu.』
Yah, Tama-sensei yang
mendekati level 80 mungkin seharusnya bisa menanganinya sendirian.
Dalam pandanganku, demon
lord melapisi fistnya dengan dark purple flame.
Dan kemudian terus menonjok
lantai seperti ketika ia masih hanya seorang Lich biasa.
"Oy, oy, kami tidak akan
membiarkanmu."
Pahlawan Seigi yang dirinya
tenang mengeluh.
Pelayannya memperingatkan
dia untuk tidak membiarkan penjagaannya turun, setelah itu dia menarik holy
swordnya dan mengayunkannya dengan wajah cemberut.
"Sekarang adalah
kesempatan kita, ayo kalahkan —— ini
adalah mangsa kami, kamu dengar aku! Kamu, jangan ikut campur, ngerti."
Sementara dia berbicara,
pahlawan Meiko berbalik kepada kami dan memberi peringatan.
"Meiko! Ini bukan
waktunya untuk berdebat tentang itu! Itu kelihatan buruk!"
Pahlawan Yuuki
memperingatkan.
Demon lord Lich terus
meninju dinding tanpa menyerang para pahlawan, tetapi masalahnya adalah
kekuatannya.
Tinjunya berada pada level
yang berbeda dari sebelumnya, mereka menghancurkan magic
barrier dalam waktu singkat, dan serangan terakhir
menghancurkan pintu bersama dengan lantai.
"Uwa,
uwaaaaaaaaaaaaaa"
Bersama dengan pintu, lantai
tebal dari ruang bawah tanah yang memakan tabrakan Demon Ship sebelumnya
baik-baik saja menjadih hancur, dan itu mulai jatuh ke gua bawah tanah di mana
City Core berada sementara pahlawan Seigi menjerit.
Aku membawa Tama di bawah
lenganku, dan mengangkat pahlawan Seigi yang tidak bisa terbang bersama dengan pelayannya
menggunakan psychokinesis seperti
sihir, [Magic Hand].
Karena Pahlawan Yuuki dibawa
oleh pelayan wingkin, dan Pahlawan Meiko melompat dari batu jatuh ke bebatuan jatuh lainnya
seperti itu adalah sebuah anime, aku tidak memedulikan mereka.
Arisa dan para gadis-gadis sudah
mundur, seharusnya tidak ada masalah dengan mereka.
◇
"Kurasa aku tidak bisa
meninggalkan ini sendirian, kan?"
Di dalam ruang City Core
yang dipenuhi dengan cahaya biru, demon lord Lich sedang menuju City Core
dengan cara cepat yang mengejutkan.
Pembacaan AR memberitahuku
bahwa City Core saat ini tidak memiliki master, jadi demon lord Lich mungkin
akan mendapatkan kepemilikannya dengan mudah jika itu bisa terjadi.
"Aku tidak akan
membiarkanmuuuuuuuu!"
"Tch, seharusnya cepat
menyingkirkannya."
Pahlawan Yuuki dan Pahlawan
Meiko menggunakan Flickering Motion dengan kekuatan penuh untuk mencoba
menghentikannya, tetapi demon lord Lich mungkin akan tiba sebelum mereka pada
tingkat ini.
—— Yah, aku lebih cepat dari
semuanya.
Menggunakan Unit Arrangement
sight-base, aku berada di sebelah City Core.
『Selamat
datang, o great king yang menguasai domain dengan tatanan lebih tinggi.
Apakah Anda ingin mendaftarkan tanah ini sebagai sebuah kota satelit? 』
"Ya, benar."
『Pendaftaran
selesai.』
Aku memeriksa log, tidak ada
title baru secara khususnya.
"AAAAAAA!"
"Tidak adil! Pahlawan
Nanashi!"
Pahlawan Yuuki dan Pahlawan
Seigi melolong setelah melihat-ku merebut kepemilikan City Core.
Demon lord Lich masih akan
langsung ke sini tanpa peduli tentang fakta bahwa itu sudah terlambat.
"Kalian berdua! Fokus
pada mengalahkan demon lord terlebih dulu!"
Pahlawan Meiko berteriak
sambil mengenakan cahaya biru dan menebas pada demon lord Lich dari belakang.
Tidak seperti sebelumnya,
meskipun perbedaan level secara praktis tidak ada di antara mereka, satu serangan
dari katana Pahlawan Meiko memotong kepala demon Lich demon.
Dan meskipun kepalanya
tergeletak di lantai, tubuh demon lord Lich terus berjalan ke depan sementara
darah mengalir keluar dari lehernya seperti air mancur.
Aku pikir ia adalah seorang demon
lord yang lemah, cukup gigih.
"Mati sajalah!"
Pahlawan Meiko memotong
kedua kaki Demon lord Lich dengan tebasan horizontal.
Demon lord Lich yang jatuh
ke tanah sekarang merangkak di tanah menuju City Core.
"Ew menjijikan ... Aku
tidak peduli apakah itu Seigi atau Meiko, lakukan sesuatu tentang hal yang
menjijikkan ini."
Pahlawan Yuuki berteriak
keras dari kejauhan.
"Aku akan melakukannya!"
Pahlawan Seigi berlari ke demon
lord yang merangkak sementara dirinya hampir terjatuh.
Karena tanah di sini tidak
rata, sepertinya dia tidak bisa menggunakan Flickering Motion dengan baik.
"Makan iniiiiiiiii!"
Menggunakan momentum berlarinya,
Pahlawan Seigi mengenakan cahaya biru melompat ke arah demon lord Lich.
" —— < Decapitate
All Evil (Justice Prevail)>"
Pedang yang dipegang
pahlawan Seigi memancarkan cahaya biru terang dengan kekuatan dari Skill Uniknya.
Biasanya, kamu akan membaca holy
verse terlebih dahulu untuk mengeluarkan kekuatan holy sword, tetapi tampaknya
ia melupakannya.
"Musnahlah, demon
looooooooooooooord!"
Holy sword bersarang jauh ke
setengah dari pedang di tubuh demon lord Lich, dan kemudian beberapa saat kemudian,
sebuah
blue flame membakarnya.
Tubuh demon lord Lich tersentak
dan mengamuk dengan hebat, mengirim pahlawan Seigi terbang, tetapi holy sword
tetap bersarang di dalamnya sampai menghilang menjadi kabut hitam.
"Itu anti
climatic."
Pahlawan Meiko yang
bertarung sengit dengan demon lord saat itu bergumam sambil terlihat tidak
yakin.
"——Aneh."
[Fragment Dewa] tidak muncul meskipun demon
lord telah terbunuh.
Semakin banyak titik merah
muncul di Radar-ku. Sulit untuk membedakan titik-titik merah, mungkin karena
sekitarnya telah dicat merah oleh darah demon lord. Dan karena lantai
memancarkan cahaya biru, titik-titik dan darah bisa terlihat ungu.
"Apa yang kamu maksud
dengan aneh——"
Pahlawan Meiko mengambil
kaki Demon lord Lich dan melemparkannya ke dalam blue
flame.
"Meiko!
Kembalilah!"
Cairan kental menyembur
keluar dari kaki demon lord yang berada di udara, dan berbalik kembali ke demon
lord Lich dalam sekejap.
Oh benar, ia memiliki
[Infinite Regeneration (Rebirth)] dan [Infinite Propagation (Division)].
Pahlawan Meiko menghindari
tinju Demon lord Lich yang terbungkus dalam kekuatan [Unparalleled
Pulverization (Nothing that cannot be pulverized)] dengan [Unrivaled Mobility (Nothing can Hit)] miliknya.
Tinju demon lord Lich merobek
udara terpisah, menciptakan tornado yang berbau seperti ion seolah-olah itu
adalah wind magic.
"UWAAAAAAAAAA"
Pahlawan Seigi yang tertelan
dalam badai berteriak sementara dia berguling-guling di tanah.
Pelayan Pahlawan Yuuki yang
melindungi pahlawan terkena puing-puing dan tampak seperti dia akan mati, jadi aku
memasang sebuah force magic barrier.
Tampaknya demon lord Lich
yang telah mengabaikan para pahlawan sampai sekarang tidak dapat terus
melakukannya setelah hampir terbunuh.
Sebuah fireball gede —— [Blast Ball] yang ditembakkan oleh Pahlawan Yuuki
melewati sisi Pahlawan Meiko.
"Hei, itu
berbahaya!"
Blast Ball yang meledak jauh
dari Pahlawan Meiko menyebarkan flame dan memanaskan sekitarnya, mengacak-acak rambutnya.
"Itu tembakan
dukungan!"
Blast Ball kedua ditembakkan bukan pada demon lord Lich tetapi pada
Pahlawan Meiko.
Blast Ball kedua Pahlawan Meiko menghindari bertabrakan dengan demon
lord Lich kedua yang muncul dari dalam flame, meledakkannya ke sisi lain dari flame.
Sepertinya Blast
Ball kedua ditujukan pada demon lord Lich yang diregenerasi
dari kepalanya.
"Aku tidak butuh
bantuanmu!"
Setiap kali Pahlawan Meiko
menebas pada demon lord, seorang demon lord baru muncul.
Meskipun tampaknya ia
semakin lemah setiap kali ia beregenerasi dan menyebar, ada beberapa demon lord
level 50 yang tercampur di dalamnya.
"Butuh
pertolongan?"
"Tidak! Ini mangsa
kami!"
Pahlawan Meiko segera
menolak proposalku.
"Seigi! Lakukan itu
lagi!"
"Aku tidak bisa! Aku
tidak bisa menggunakannya untuk sementara setelah menggunakannya sekali."
"Kamu tidak
berguna!"
Pahlawan Meiko terus
menghindari serangan demon lord Lich bahkan sambil bertengkar.
Sepertinya dia tidak ingin
terus menyebarkan musuh, dia menahan diri dari menyerang lebih banyak.
Beberapa demon lord yang
beregenerasi sedang menuju City Core, jadi aku bersama dengan Tama menghadang
mereka dan melemparkan mereka kembali ke arah para pahlawan.
Para demon lord Lich yang
masih berusaha untuk sampai ke sini terikat oleh Ninjutsu Tama, [Shadow
Stitch].
Pahlawan Yuuki mengatakan
sesuatu ketika para pahlawan melihatnya, tapi aku tidak bisa mendengar para pahlawan
selain suara dari pertempuran yang intens.
『Master,
para idiot yang naik magic carpet sedang menuju ke sana. Haruskah Liza-san dan
gadis-gadis pergi menjemput mereka? 』
『Tidak,
aku akan meminta Tama untuk mengurus mereka.』
『Nyu?』
『Apakah
kamu mau? 』
『Aye
aye sir ~』
Tama melompat ke dalam bayangan
yang terhubung denganku dengan Ninjutsu.
Aku tidak tahu apa tujuan
para petugas kuil yang naik di magic carpet, tapi mereka hanya akan menghalangi penaklukan demon lord
jadi aku harus menjauhkan mereka sampai selesai.
『Jadi
bagaimana prosesnya di sana, master? Menurutmu para pahlawan bisa mengalahkan demon
lord? 』
『Yah,
tentang itu——』
Aku memberi tahu Arisa
pertempuran yang sedang berlangsung.
『Jadi
saat ini Meiko sedang bertindak sebagai sebuah shield penghindaran melawan
empat demon lord, ya.』
Arisa mengatakan itu dengan
takjub.
『Hei
master, dari seberapa kecil bagian yang bisa demon lord ini beregenerasi
menurutmu?』
『Tidak
tahu? 』
Sesuai permintaan Arisa, aku
mencoba memotong ujung jari demon lord Lich dengan space magic [<<
Dimension Slasher >>].
『Sepertinya
ia bahkan bisa beregenerasi dari ukuran seujung jari.』
"Apa yang kamu lakukan!
Apakah kamu mencoba membunuhku ?!"
Karena pahlawan Meiko sangat
marah, aku mengisolasi demon lord kelima yang muncul karena ulahku ke dalam sebuah
barrier
transparan dari force magic.
Saat demon lord mencoba
menghancurkan barrier, aku menumpuk barrier lebih cepat dari yang bisa dihancurkannya.
Gelombang kejut yang
dihasilkan dari sihir yang mampu membunuh demon lord terlalu besar, jadi aku
meletakkan tanganku pada barrier yang telah
aku tarik dekat denganku, dan memproyeksikan holy
blade yang tak terhitung jumlahnya di dalam multi
barrier berlapis, menghabisi demon lord.
Akan buruk jika demon lord
beregenerasi tanpa henti di dalam barrier, jadi aku mencoba untuk meniru Pahlawan Seigi dan
membakar demon lord yang dicincang halus di dalamnya dengan sebuah
holy flame.
> Skill [Holy Flame] Diperoleh.
> Title [Holy
Flame User] Diperoleh.
> Title [One
who Destroy Evil] Diperoleh.
Whoa, sebuah skill baru
dalam waktu yang lama.
"Sa-satu demon lord,
dalam sekejap?"
"Ada apa dengan orang
ini! Aku tidak mengerti!"
"I-itu pasti Skill Unik
... Ya-ya itu pasti!"
Para pahlawan berteriak
keras ketika mereka melihat-ku mengalahkan demon lord.
Aku ingin mengadakan
beberapa percakapan dengan pahlawan Meiko, tetapi karena kami masih dalam pertempurang
sengit, aku mengawasi mereka tanpa berbicara kembali.
『Hei,
hei, Master? Meiko memotong kepala demon pada awalnya, kan? 』
『Ya,
itu adegan yang sangat memerciki.』
Darah yang menyembur terlalu
banyak untuk diingat.
『Kamu
dapat membuat klon dari, seperti, rambut dan darah, kan?』
Arisa tiba-tiba mengubah
topik pembicaraan.
——Tidak, aku mengerti apa
yang dia katakan.
『Lalu,
bukankah, seperti demon lord bisa meregenerasi dirinya sendiri dari darahnya
juga?』
Seakan memastikan kecurigaan
Arisa, seluruh permukaan Radar-ku dipenuhi dengan cahaya merah.
Cairan kental yang dibalut
dengan cahaya ungu gelap naik dari tanah pada saat yang sama dan berubah
menjadi demon lord Lich yang tak terhitung banyaknya.
Sebagian besar dari mereka
adalah level 50, tapi itu tidak mungkin bagi ketiga pahlawan ini untuk melawan
lebih dari 100 demon lord yang beregenerasi.
『Semuanya,
sepertinya sudah waktunya untuk giliran para Gold Knight.』
Aku memanggil para gadis-gadis
dengan [Tactical Talk] sambil mengamankan para pahlawan dengan [Magic Hand].