Ini Satou. Aku menyukai uji
kelayakan sebelum bereksperimen dan eksperimen itu sendiri, tetapi aku tidak
pernah bisa membuat diri-ku senang menuliskan hasilnya ke dalam sebuah laporan.
Mungkin itu seperti seorang programmer yang menyukai code
tetapi benci untuk menulis dokumentasi.
◇
"Nyu? Bukan di sini
~?"
Arisa dan Hikaru tidak ada
di tempat kami berteleport.
Aku dengan cepat memindai Marker
list.
—— Sebuah sub-space, ya.
"Ayo Tama."
"Aye ~"
Aku memegang Tama di bawah
lengan-ku, dan pindah ke sub-space yang aku buat sesuai permintaan Arisa.
"Terlihat enak ~?"
Di dalam sub-space yang
menampung rumah-rumah cake, Arisa dan Hikaru bertempur melawan seseorang dengan
perawakan kecil mengenakan mantel compang-camping.
Si pria kecil dengan mudah
menghadapi force magic dan fire magic yang Hikaru dan Arisa casting chantlessly.
Sebaliknya, ia terlihat
lebih seperti pria kecil dan kelincahannya seperti bermain-main dengan Arisa
dan Hikaru.
Arisa melarikan diri bersama
Hikaru melalui Short-range Warp (Short Jump) dan kemudian dia membakar semuanya
di sekitar si pria kecil dengan fire magic tingkat
lanjut.
Aroma cokelat terbakar dan marshmallow
menyebar ke sini bersama dengan angin kencang.
Hikaru menjatuhkan sebuah [Divine
Lance] seukuran tiang telephone di sebuah red sweet house yang
terbakar.
Divine Lance mencungkil
tanah dengan suara menderu dan serpihan-serpihan dari manisan tersebar di
sekitarnya, tetapi tampaknya telah meleset pada si pria kecil, aku bisa melihatnya
berlari dari Lance Divine yang miring dengan kecepatan yang luar biasa.
Informasi AR ditampilkan di
sebelah si pria kecil.
Di tengah-tengah berlari dari
Divine Lance, si pria kecil berjongkok dan memutar tubuhnya meskipun tidak ada
apa-apa di sana, dia pasti menghindari sebuah invisible
attack Arisa dengan chantlessly casting dengan space magic.
——Level 99.
Si pria kecil menepis semua
15 [<<Multiple Javelin >>] yang
Hikaru tembakan, dan kemudian dia menendang udara dan melompat ke arah Arisa.
Ketika dia menepis serangan
Hikaru tadi, aku bisa melihat warna kulitnya yang kehijauan.
—— Dia punya banyak sekali title.
Arisa menggunakan
Short-range Warp (Short Jump) dan membawa Hikaru bersamanya, mendapatkan beberapa
jarak yang cukup jauh dari si pria.
Mantelnya tampaknya telah di
enchant dengan
fungsi penghambatan pengenalan level tinggi, tetapi tidak dapat menyembunyikan
semuanya dihadapan pembacaan AR.
——[Demon lord].
Yang itu menarik perhatian-ku
di antara title yang tak terhitung jumlahnya yang dimiliki si pria.
Di antara yang lainnya, ada
[Demon Lord], [Demon Lord Goblin], [Little Oni King], [Onikin King], [Skanda],
[Coward], [Liar King], [Utusan Dewa Thief].
Levelnya agak rendah, tapi
kalau dilihat dari titlenya, dia pasti adalah [Demon Lord Goblin] yang pahlawan
pendiri Saga Empire kalahkan di masa lalu.
"Nyu!"
Si pria kecil yang melompat
di tengah udara menghilang menjadi kabut hitam, dan muncul di belakang Arisa
yang hanya melakukan Short Jump sendirian.
Tangannya dibalut dengan
cahaya ungu tua, lalu sebuah cakar seperti blade diperpanjang
dari jari-jari yang dibundelnya.
Hikaru menyadari
kehadirannya dan dengan cepat berbalik saat banyak light shield menghalangi
cakar si pria kecil.
Yang tahap terakhir adalah
Fortress wall
pada equipment
Hikaru.
Shield yang menyentuh cakar
memblokirnya sambil menyebarkan percikan api, tetapi hanya sesaat, karena
memotong shield seperti mentega di saat berikutnya.
Cakar mendekati Hikaru dan
Arisa yang tampak kejut——.
"Kyaaaaaaa"
"Ugeeeeeee"
—— Keduanya menghilang
sebelum si pria berteriak.
"Tch."
Si pria kecil berbalik ke
sini.
—— Skillnya tidak diketahui.
Orang ini tampaknya juga orang
bereinkarnasi, meskipun itu bukan pada titlenya.
"Eh? Master?"
"Ichirou-nii!"
Arisa dan Hikaru berteriak kejut
saat berada di pelukanku.
"Irregular berada di
sini, ya... aku akan menunjukkan satu atau dua dari kartu-ku, segera —— "
Si pria kecil masuk ke dalam
bayangannya mencoba melarikan diri ketika dia mengatakan itu.
——Aku tidak akan
membiarkanmu?
Bayangan si pria kecil
mencoba menyelam untuk menghilang sambil mengeluarkan suara seperti tetesan air
yang menguap.
"Barrier
yang mencegah seseorang pergi keluar, ya?"
Si pria kecil menggerutu.
"Ini pertama kalinya
kita bertemu tatap muka, bukan?"
"——Bertemu tatap muka?
Ah yea yep."
Si pria kecil membuka sebuah
black board
yang sepertinya adalah skill [Item Box] sambil setuju denganku.
"Aku akan langsung ke
intinya, apa tujuanmu?"
"Kamu pikir aku akan
menjawab hanya karena kamu bertanya?"
Si pria kecil mengeluarkan sebuah
arloji saku berwarna ungu dan sebuah wand aneh dari black
board.
Mengesampingkan wandnya, aku
memiliki firasat buruk tentang arloji saku.
"Berbahaya!"
Sepertinya Tama yang masih
di bawah lenganku juga merasakan hal yang sama.
Aku mencoba merebutnya
dengan space magic [Item Pull (Aport)], tetapi tampaknya ada tindakan balasan
terhadap itu dibangun ke dalam arloji saku, sihir-nya gagal.
"Familiar, pergilah."
Dengan satu ayunan wand, goblin
berwarna hijau kebiruan yang tak terhitung jumlahnya muncul di udara.
Menurut pembacaan AR, mereka
bernama [Demi-Goblin —— Air Walker].
Demi-goblin bergegas ke arah
kami sambil berlari di udara seperti menggunakan Sky Drive.
Masing-masing dari mereka
adalah level 50, mereka tidak terasa terlalu berbeda dengan familiar yang di summoned
Demon Lord Dog-Head.
Aku menjentikkan
jari-jariku, lalu bayangan membentang keluar dari bawah semua demi-goblin,
mengikat mereka dan menelan mereka semua ke dalam bayangan.
"Ew itu menjijikan ~
Kamu bahkan bisa menggunakan shadow magic, ya."
"Bukan, ini
ninjutsu."
Sejujurnya, aku tidak yakin
apakah itu bisa disebut ninjutsu.
Tapi karena Tama-sensei yang
berdiri di sebelahku terlihat puas seperti, "Mufu ~", yeah, sebut
saja ninjutsu.
Arisa dan Hikaru menarik
lengan bajuku.
Sepertinya mereka sudah
selesai dengan persiapan mereka.
"Mythology
Extension."
"Mythology
Down "
Hikaru dan Arisa keduanya casting
sihir terlarang bersamaan.
Untuk membantu mereka, aku
mengikat demon lord di udara menggunakan shadow ninjutsu Tama.
Bayangan ditiadakan dalam
sekejap, tapi cahaya pelangi berwarna yang tak terhitung jumlahnya yang
dihasilkan dari sihir Hikaru [Mythology Extension] membungkus demon lord, mengikat dan mengikis
tubuhnya.
"WOOOOOOOOOOOOOOOOO"
Demon lord yang menjerit
terhapus bersama dengan sub-space oleh [Mythology Down] milik Arisa.
◇
"Meskipun Warship
Wand tidak tersedia, menggunakan sihir anti-god
mungkin sudah terlalu berlebihan."
Gelang yang digunakan di
tempat dari Warship Wand pecah berkeping-keping karena beban dari sihir.
Sepertinya equipment
pribadi benar-benar tidak dapat digunakan untuk
penggunaan sihir terlarang tipe anti-god.
Mungkin ide bagus untuk
melengkapi semua orang dengan Wight Warship yang diproduksi secara massal.
"Ahaha, maksudku lawan
kita adalah sebuah『Avatar』, bukankah itu target ideal untuk uji tembak?"
—— Tubuh palsu (Avatar)?
Itu adalah kemampuan [Create
Avatar] yang [Greater Demon Green] gunakan untuk membuat kambing hitam ketika
aku bertarung di ibukota kerajaan saat itu.
"Itu sebuah Avatar?"
Aku bertanya pada Hikaru
sambil mengingat kulit berwarna hijau yang dimiliki demon lord.
Tama tidak berada di sini
karena aku menugaskannya untuk mensurvei area sekitar setelah sub-space
menghilang.
"Un, dia mengatakan
bahwa dialah yang mengajarkan kemampuan-nya pada『Greater Demon Green』."
"Bukankah kita harus
bertemu dengan gadis-gadis yang lainnya terlebih dulu? Aku kira Liza-san dan
Nana akan baik-baik saja, tapi itu bisa menjadi buruk bagi gadis-gadis lainnya."
"Ah, kamu benar."
Aku tarik Tama ke sini
dengan Unit Arrangement dan kembali ke Kota Kariswolk di mana semua orang
berada.
Aku mencoba mencari [Pseudo
Body (Avatar)] di semua Peta yang ada, tetapi aku tidak menemukan hit.
Aku tidak menyadarinya
karena aku tidak tahu apakah dia Avatar atau bukan tanpa melirik data [Ras].
Maksud-ku ia memiliki title [Demon Lord Goblin], jadi aku mengabaikan informasi
yang tidak penting seperti Ras dan Usia.
Kalau saja aku tahu bahwa
itu adalah sebuah Avatar di awal, aku akan menelusuri garis kembali ke tubuh
aslinya sebelum menghancurkan Avatar, sayang sekali.
Yah, karena aku harus
mencari tahu tentang identitas dan tujuan lawan kami, dan juga menghancurkan alorji
saku yang tampak berbahaya bersama dengan Avatar, semuanya baik-baik saja.
Aku tidak bisa membaca semua
informasi karena dia menyembunyikan dirinya di antara kerumunan Demi-goblin di
tengah jalan, tapi arloji saku itu adalah sebuah sacred treasure yang disebut [Thief
God ——-] sesuatu.
Aku juga menemukan bahwa [Demon
Lord Goblin] mampu menghancurkan Fortress tahap
akhir, sepertinya ide yang bagus untuk mengembangkan sebuah Castle tipe pribadi
yang bahkan lebih kuat daripada Fortress, dan equipment
pelarian darurat yang membuat Short Jump dapat digunakan.
Rasanya aku bisa membuat
sesuatu yang lebih baik jika aku menganalisa sacred treasure [Light
Lid of Heavenly Protection] yang
melindungi kota-kota di floating island Lalakie yang aku temui selama Divine
Punishment.
Ah, [Damnation Cannon] yang aku
temukan dalam penyelidikan floating island Lalakie seharusnya berguna untuk
memperbarui accelerated cannon milik Lulu juga.
Sementara aku memikirkan
itu, kami bertemu dengan gadis-gadis lainnya, berbagi informasi tentang [Demon
Lord Goblin], dan [Avatar] dengan siapa pihak tersebut bersangkutan dan
melanjutkan trial.
Tentu saja, karena demon
lord mungkin datang menyerang lagi dengan [Avatar] baru, aku memasang space-detection
barrier di kota Kariswolk dan kota-kota lainnya tempat kenalan-ku
berada.
Mempertahankan barrier
ini di lusinan lokasi cukup sulit seperti yang
diharapkan, berharap mereka datang dan mengambil umpan dengan cepat.
◇
" —— sebuah kegagalan, ya."
"Tidak bisa dihindari. Ini
adalah takdir Dewa."
Sera yang mendengar-ku
bergumam tumpang tindih dengan telapak tangannya di atas-ku memberi semangat padaku.
"Kamu benar..."
Mantranya sudah di aktifkan,
namun serangga yang mati di depanku tidak memberi reaksi apa pun.
Ini berhasil ketika aku
mengujinya di Experimental Domain (Sand Box) yang digunakan untuk simulasi, tetapi ketika aku mencoba
menggunakan revival magic dalam kenyataan, ini tidak berjalan dengan baik, mana-ku
tersebar bersama dengan sensasi aneh yang terasa seperti mantra yang dibatalkan
sebelum itu diaktifkan.
Seperti yang Sera katakan, [Takdir
Dewa] mungkin bekerja di sini.
"Bersalah."
Mia dengan pipi menggembung
menarik tanganku dari bawah Sera, dan memeluknya di dadanya.
Aku merasa seperti itu juga,
tapi karena Sera tidak terlihat seperti sedang memikirkan rasa cemburu pada
anak kecil yang imut, aku akan membiarkan Mia melakukan apa yang dia suka.
"Kamu gagal dalam resurrection
magic, ya ~, itu sayang sekali."
"Kurasa kita harus
mencari resurrection item yang bekerja seperti Sacred
Treasure Dewa Tenion."
Hikaru dan Arisa bertukar
percakapan seperti itu di belakang kami.
Mirip dengan-ku dan Arisa
yang tidak bisa mendapatkan berkah dewa, Hikaru yang mendapat divine
protection dari Dewa Parion tidak dapat
menyelesaikan prasyaratan untuk menggunakan [Artefak Kebangkitan] —— diberkati oleh Dewa Tenion——, seperti Arisa, dia
tidak memiliki cara untuk mendapatkan dihidupkan kembali.
"Tidak perlu berkecil
hati."
"Itu benar, Satou-san!
Hasilnya di sini sendiri sudah luar biasa!"
Putri Shistina dan Zena-san
menghiburku ketika mereka melihat hasil demonstrasi resurrection
magic.
"Luar biasa baik-baik
saja."
"Daripada luar biasa,
itu tidak masuk akal, bukan."
"Yah, sebanyak ini
tidak ada apa-apanya bagi Master Cheat kita."
Arisa dan Hikaru, sangat
kejam.
Ada seekor rat yang dengan
penuh semangat melahap makanannya di dalam sebuah kandang di depan Putri Shistina
dan Zena-san.
Rat itu adalah spesimen yang
dulunya adalah seekor [Vampire Rat].
Resurrection magic mungkin telah berakhir dengan kegagalan, tetapi aku
telah berhasil mengubah undead menjadi makhluk hidup.
Tentu saja, itu tidak bisa
digunakan untuk mengembalikan semua jenis undead.
Lesser vampire dan vampire tidak bermerek, seperti [Vampire Rat] dapat diubah
menjadi makhluk hidup —— rat normal,
tanpa masalah. Aku tidak bisa mengatakan dengan pasti apakah itu mungkin bagi greater
vampire karena aku tidak punya subjek tes untuk itu.
Namun, di sisi lain,
melakukannya pada undead tak berwujud seperti ghost
dan semacamnya membuat mereka menghilang seperti
mereka dimurnikan, sementara skeleton dan zombie berubah menjadi abu.
Untuk ghost
dan semacamnya, sebagian besar spesimen mati saat
mereka kembali menjadi makhluk hidup.
Hanya dalam satu kasus, sebuah
ghoul dapat
bertahan hidup dalam bentuk sesuatu yang seperti binatang, tetapi kemudian
dengan cepat menjadi tua hanya dalam satu malam dan mati.
"Tapi sebenarnya,
bagaimana kamu bisa sampai ke titik ini hanya dalam dua hari? Apakah ini Cheat
sungguhan?"
"Tentu saja tidak. Aku
kenal seseorang yang ahli dengan ghost dan mereka yang memiliki tubuh halus, jadi aku membuat
mereka untuk menunjukkan kepadaku berbagai dokumen."
Arisa mengatakannya seperti
itu mudah, tetapi mengembangkan sihir untuk mengubah undead menjadi hidup cukup
sulit.
Ketika aku bertanya pada
Leiane, Ras [Half Ghost] yang tidak biasa tentang itu, aku akhirnya harus
mendengarkan tentang hidupnya ketika dia tinggal di floating island Lalakie di
era mitos.
Penduduk Lalakie awalnya
manusia, tetapi mereka berubah menjadi [Half Ghost] melalui perbuatan sebuah
lembaga yang disebut [Mausoleum Bangsawan Ascension], dan akhirnya mereka
membuang fisik dan jiwa di tubuh mereka dan disublimkan ke dalam bentuk sebuah kehidupan
mental yang disebut [Lalakie Happy Folk ].
Ketika aku bertanya apakah
dia memiliki dokumen yang berkaitan dengannya, dia memperkenalkan-ku pada core
control system di ruang kontrol
utama floating island Lalakie, seorang ibu komputer seperti AI, aku bisa
belajar tentang makhluk occult seperti soul body, tubuh halus dan bahkan anima anak-anak darinya.
Berkat pengetahuan itu, aku
berhasil menciptakan mantra gabungan dari soul
magic dan light magic, [Undead to Life].
Saat mantranya berakhir
dengan hampir dua kali kapasitas mantra terlarang rata-rata, aku pikir aku satu-satunya
orang di dunia yang dapat melakukannya pada tingkat pribadi.
Akhirnya, aku berpikir untuk
membongkarnya menjadi sebuah ritual magic yang dapat dicasting oleh beberapa caster, tetapi itu terlalu merepotkan, jadi aku berencana
untuk mengalihdayakan pekerjaan itu kepada seseorang di luar.
"Jadi, Master. Apakah kamu
akan mengumumkan hasil ini? Religion-wise, itu akan membuat-mu seperti, dibakar di tingan, kamu
tahu?"
Arisa mengatakan sesuatu
yang tidak menyenangkan.
"Eh, benarkah?"
"Itu karena undead
dianggap monster jahat yang berbeda dari makhluk hidup biasa ..."
Sera berkata dengan
ragu-ragu.
Karena topiknya adalah
[Menyangkal tidak dapat diubahnya transformasi dari makhluk hidup menjadi
undead], setengah bagian terakhir dapat ditulis tanpa masalah, seperti untuk setengah
bagian pertama——
"Kalau begitu, mari
hanya mengirimkan laporan yang menegaskan reversibilitas dari undead untuk
transformasi hidup, tinggalkan kemungkinan untuk mengembalikan vampire dan undead
lainnya terbuka sementara dengan jelas menuliskan bahwa『Kamu tidak dapat membatalkan kematian』, mengutip contoh kegagalan dalam eksperimen dengan
zombie dan ghost,
tetapi setengahnya berhasil dengan ghoul. "
——Kami memutuskan untuk
meringkasnya seperti itu.
Sebelum aku mulai
mengerjakan laporan, aku mengubah para priest yang dijaga di sub-space, dan
orang-orang yang aku tinggalkan dengan True Ancestor Ban, kembali menjadi
manusia.
Tentu saja, aku tidak dalam
bentuk Satou, tetapi sebagai seorang [Priest Misterius Koubou].
Untuk mencegah beberapa priest
membunuh diri mereka sendiri, aku memberi tahu mereka bahwa itu adalah sebuah
miracle yang
dilakukan melalui sebuah item yang terbuat dari Orichalcum yang dijadikan sebagai sebuah
sacred treasure.
Membunuh diri mereka sendiri
setelah kembali pada keadaan awal mereka melalui sebuah
miracle
dari dewa berarti mengkhianati dewa mereka.
Aku merasa sedikit bersalah
ketika aku melihat mereka memuji kemuliaan para dewa sambil menangis, tetapi aku
meyakinkan diri sendiri bahwa ini adalah bentuk bantuan juga ketika aku mengembalikan
mereka kembali ke negara mereka masing-masing.
Sekarang aku sudah selesai
membantu orang-orang, kurasa saatnya untuk menulis laporan yang akan diserahkan
ke [Sage Tower].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...