Ini bukan sudut pandang dari Satou


".... Furry mountain?"

Aku bergumam ketika aku melihat sebuah gunung kecil dari bulu-bulu dalam pandangan redup-ku.

——Gedebuk.

Benjolan hangat menyentuh tubuhku.

Ketika aku melihat ke bawah, aku melihat makhluk yang menyerupai seekor tikus yang baru lahir.
Mungkin lucu kalau itu kecil, tapi sama menakutkannya seperti seorang pria dewasa.

Aku hampir secara refleks melompat keluar, tapi aku tidak bisa menempatkan kekuatan di kaki-ku, aku hanya bisa menekuk ke belakang.

"●●●"

Aku mendengar kata-kata omong kosong dari small mountain.

Sepertinya pemilik dari bulu masih hidup.
Aku ingin tahu apakah aku telah dibawa ke sini untuk menjadi makanannya——.

Tepat ketika aku memikirkan itu, aku menyadari.

"Jadi ini adalah reinkarnasi ..."
Aku tidak pernah mengira bahwa aku akan didorong ke dunia binatang.

Aku tidak bisa melawan lagi rasa kantuk yang cepat dari tubuh-ku saat aku tertidur begitu saja.

Dan kemudian aku ingat masa lalu-ku yang buruk didalam mimpi-ku——.


◇◇◇ ◆◆◆


"Ibu, aku lapar."
"Aku minta maaf, kita tidak punya uang, jadi minta makanan dari tetangga kita, oke."
"Eeh, lagi?"

Mendengar percakapan ibuku dan kakak perempuanku di koridor, aku menyadari bahwa ibu telah menawarkan semua makanan kepada [Dewa].
Karena ayah menghilang dengan seorang gadis muda, ibu selalu terserap ke dalam [Dewa].

"Tarou, ayo pergi."
"Un."

Bersama dengan kakak perempuan-ku, kami pergi ke restoran tetangga.
Tentu saja saat ini tidak ada satu pun yang cukup untuk memberi kami makan gratis.

Kami akhirnya bisa makan setelah mencuci piring sambil menahan air dingin sementara kakakku bertindak seperti seorang pelayan.
Ini tidak begitu enak, tapi aku tidak peduli selama itu membuatku kenyang.

Suatu hari kakak-ku lari dari rumah setelah dia lulus sekolah menengah.
Aku selalu menjadi bagasi dari adik perempuan-ku....

Aku bertahan entah bagaimana sambil menahan rasa lapar.
Aku yakin aku sudah lama mati jika tidak ada layanan makan siang di sekolah menengah-ku.

Setelah lulus sekolah menengah, aku dijemput oleh sebuah pabrik kecil di kota, aku meninggalkan ibu-ku yang menawarkan segalanya kepada Dewa ketika aku mulai hidup sendiri.
Upahnya rendah, tetapi aku puas dengan menjalani hidup di mana aku bisa makan tiga kali sehari.

Karena aku ingin berpisah dengan ibuku yang membesarkan tangisan aneh di malam hari dan tanpa henti mengulangi ajaran Dewa-nya, tidak peduli apa pun.
Setelah hidup sendiri, aku menyadari bahwa hati-ku juga mulai jatuh sakit.

Setelah beberapa waktu, ketika aku (boku) mulai memanggil diriku dengan ore (aku), aku bertemu dengan orang yang tak terduga.

"Apakah itu kamu Tarou?"
"Ayah?"

Ayah yang belum aku temui selama lebih dari 10 tahun mengenakan pakaian seperti priest.

"Apa yang kamu lakukan sekarang?"
"Aku seorang instruktur dari Eastern Joy School."

——Ha?

Jangan bilang bahwa ayah bahkan dipengaruhi oleh cult(ajaran sesat) yang tidak berguna?

"Tarou, maukah kamu ikut denganku?"
"Aku tidak tertarik dengan cult."

Aku melepaskan lengan ayahku yang mulai mengigau dan menyemprotkan ludah.

——Aku tidak ingin ada hubungannya dengan cult dan Dewa!

"Ini berbeda! Jangan samakan kelompok Eastern Joy School dengan average cult! Ini adalah sebuah sekolah yang didedikasikan untuk menemukan kebahagiaan bagi orang-orang!"

Itu hal yang sama, ayah.

"Kamu punya pekerjaan kan? Apakah kamu ingin bergabung dengan Eastern Joy School?"

Ayahku mengatakan itu setelah melihat seragam pabrik-ku.
Matanya, dicampur dengan sanjungan dan penghinaan, tidak menyenangkan.

"Aku tidak tertarik."
"Lalu kenapa kamu tidak mencoba berinvestasi di school benefit society? 100.000 tidak, hanya 10.000 yen tidak apa-apa! Kuota bulan ini ketat, kamu tahu. Kumohon."

Aku merasa sakit melihat ayahku bertindak seperti model dari ke tidak tertiban.
Aku dengan ringan mendorongnya ke samping dan berlari.

Meskipun aku menyadari bahwa amplop pembayaran di saku-ku jatuh, aku berlari melalui lorong tanpa henti.
Aku hampir muntah mendengar ayahku berkata, “Terima kasih, Tarou” di belakang.

"Dewa bisa mati!"

Aku dengan panik berteriak dengan perasaan kotor yang meluap di hatiku.
Aku merasa seperti tertelan oleh perasaan kotor itu jika aku tidak melakukannya.

Aku terus berlari sambil menatap langit.

"Oy! Awas!"

Sebelum aku dapat melihat siapa yang mengatakan itu, aku mendengar suara rem yang tinggi, dan terkena benturan, pandangan-ku terbungkus dalam kegelapan.
Tukang truk, maaf karena melompat di depanmu ....




"....Dewa?"

Aku berhadapan dengan dewa yang menyebutkan dirinya sendiri di ruang ungu.

Dewa yang menyebutkan dirinya sendiri mengatakan kepada-ku bahwa mereka akan me-reinkarnasikan aku ke dunia lain.
Selain itu, mereka memberi-ku kekuatan khusus yang hanya bisa aku gunakan yang disebut Skill Unik.

——Terlalu mencurigakan.

"Aku tidak punya uang."

Dewa yang menyebutkan dirinya sendiri menjawab dengan sesuatu dengan “penyangkalan” dan “tidak perlu” sebagai balasan.

Sepertinya, sulit untuk berkomunikasi dengan orang ini.
Rasanya seperti membuat sebuah percakapan antara ujung extreme di pabrik.

"Seperti yang aku katakan, aku tidak butuh kekuatan! Lebih penting lagi, biarkan aku memukulmu."

Aku tidak keberatan jika jiwaku terhapus di sini jika aku bisa memukul dewa yang telah menghancurkan hidupku.

Dan kemudian sebuah purple sphere muncul di depanku.
Aku tidak tahu apakah itu dewa atau bukan, tetapi aku memukulnya dengan sekuat tenaga sambil memikirkan ayahku yang menyebalkan dan ibu yang sesat.

Rasanya seperti memukul permukaan air dan kemudian lengan kananku tenggelam ke dalam sphere sampai pundakku.

"Uwaa"

Aku menarik lenganku dengan panik, tetapi kedua cahaya melingkar di sekitarnya.

"Pilih? Pilih apa?"

Aku bertanya pada dewa yang menyebutkan dirinya sendiri, tetapi pihak lain tidak menjawab, sebaliknya sebuah gambaran ditransmisikan secara sepihak kepada-ku.

"Dewa? Ada dewa lain? Menghajar mereka semua yang aku inginkan jika aku bertemu dengan mereka?"

Aku mencoba memahami cahaya ungu dan kemudian aku merasakan bahwa tubuhku dipenuhi dengan kekuatan.
Sepertinya aku mendapatkan dua kekuatan, [Lucky Star] dan [<< Reflect Unlucky >>].

"Jika kekuatan ini memungkinkanku untuk memukul dewa, maka aku akan menerimanya."

Aku menyeringai pada gambaran yang dikirimkan oleh dewa yang menyebutkan dirinya sendiri.

"Aku akan mengalahkanmu untuk yang terakhir sebagai ucapan terima kasih."

Dewa yang menyebutkan dirinya sendiri menjawab seperti itu bukan apa-apa, mengabaikanku.

"Kamu menantikannya? Aku akan membuatmu memakan kata-kata itu suatu hari nanti."

Aku meleleh di dalam kegelapan ungu ketika aku mendengar tawa dari dewa yang menyebutkan dirinya sendiri yang mendengar deklarasi perangku.


◆◆◆◇◆◇◇◇

"Sheesh, ini zaman primitif...."

Aku bergumam sambil melihat orang-orang yang tinggal di dalam pit.

Menurutku aku terjerumus ke dunia binatang ketika aku baru saja bereinkarnasi, tetapi ternyata aku baru saja bereinkarnasi sebagai salah satu dari Ras beastkin, weaselkin.

Ayahku dalam kehidupan ini tampaknya patriarch dari poor hunting community di ujung timur.

Setelah kalah dengan tigerkin dan lizardkin yang kuat, kami di usir ke tanah tandus di dekat pantai yang memiliki sedikit mangsa, banyak orang mati karena kelaparan selama musim dingin.
Aku ingin membuang gaya hidup berburu yang tidak stabil ini dan maju terus dengan pertanian, tetapi tanah di sini benar-benar buruk jadi itu tidak mungkin.
Sepertinya ayahku mencoba menjual produk laut, tetapi dia menyerah setelah 30% dari suku kami dimakan oleh monster yang hidup di laut.
Aku menghabiskan banyak hari tanpa makanan, tetapi anehnya, ada banyak waktu di mana aku mendapatkan makananku sendiri sebelum aku mati karena kelaparan.
Dewa dan cult masih menjadi musuhku bahkan sekarang, tapi aku tidak keberatan berterima kasih kepada dewa yang menyebutkan dirinya sendiri untuk [Lucky Star] yang aku dapatkan.

"Ani-cha"
"Ou, apa kamu baik-baik saja keluar hari ini?"
"Aye!"

Aku mendukung adik perempuanku yang paling lemah untuk berjalan.
Aku tidak tahu apakah itu karena ayahku subur atau hanya masalah suku, tetapi aku memiliki banyak saudara kandung dalam kehidupan ini.

"Kamu terlihat seperti seorang putri hari ini."

Dia biasanya mengenakan pakaian kotor, tapi hari ini dia memakai sesuatu yang terlihat seperti kostum tradisional.

"Ehehee, ini ritual."
"Ritual? Ritual, huh——"

Aku merasakan firasat pada [Ritual] yang adik perempuanku katakan padaku.

Dan firasat itu menjadi nyata dengan segera.

"HE-HENTIIIIIIKAN!"
"Tarou, jangan menghalangi ritualnya!"
"Ya! Si sakit yang tidak berguna itu akhirnya berguna untuk sesuatu."

Ayah dan kakak laki-lakiku mencibir padaku karena mencoba menghentikan mereka.
Meskipun aku mencoba untuk melepaskannya secara paksa, tubuh anak kecil ini tidak bisa mewujudkannya.

Aku bisa mendengar tawa melengking dari adik perempuanku.

"Dengar, dia sedang bersenang-senang."
"Obat yang bahagia itu eksklusif untuk persembahan."
"Itu hanya sebuah obat!"

Saat aku tersentak, tawa adik perempuanku berhenti, dan aku mendengar teriakan sukacita dari warga suku yang menjalankan ritual.
Hatiku membeku melihat segumpal daging yang merupakan adik perempuanku.

"Kamu harus berterima kasih padanya. Jika dia tidak menjadi pengorbanan dewa, mayat yang ada di sana adalah kamu, siAnak TABU, sebagai gantinya —— "

Kakak laki-lakiku mengatakan itu sambil tertawa menjijikkan.

" —— Kamu benar-benar beruntung."

Mendengar itu, aku kehilangan kendali atas diriku dan memukul kakak laki-lakiku sambil berteriak.
Tentu saja, seorang anak kecil berusia tujuh tahun sepertiku tidak mungkin menang melawan kakak laki-lakiku, aku berbaring di tanah setelah dipukuli.

——Aku ingin kekuatan.

Bukan lucky power yang samar-samar yang aku dapatkan dari dewa yang menyebutkan dirinya sendiri, tetapi sebuah kekuatan yang mendukung jalanku ....


◇◇◇◇


"Nii-san, aku ikut denganmu."
"Al, tidak perlu bagimu untuk menarik ujung pendek dari stick itu, kamu tahu?"

Yang paling cerah di antara saudara-saudaraku, Alrusuri datang didepanku dengan pakaian traveling.

Kakak laki-lakiku mengusirku keluar dari suku begitu dia mengambil alih sebagai Patriarch, mungkin itu karena dia tidak menyukai-ku yang terus melanjutkan pertanian.

"Mereka bilang kamu pergi ke luar negeri untuk belajar tentang pertanian tapi——"
"Aku tahu."

——Dalam kenyataannya, ini adalah pengasingan.

"Selain itu, mimpiku sama dengan Nii-san, yang membuat pertanian sebagai cara bertahan hidup untuk suku kita."
"Aku mengerti."

Aku meninggalkan desa tempat tinggal familiar pit dengan Al dan kedua penjaga.
Rasa kesepian muncul kembali di dadaku ketika aku tidak bisa melihat desa lagi.
Sepertinya aku terikat padanya meskipun itu desa yang miskin.

"Kemana kita akan pergi?"
"Aku mendengar dari ayah yang pergi traveling di masa lalu——"

Kami hanya mengetahui sedikit tentang dunia luar karena tidak ada pedagang yang datang ke desa kami.

Menurut ayah, Ras kita adalah orang-orang nomaden yang menjajakan dunia.
Tampaknya ada sangat sedikit yang menetap seperti desa ini.

"Jika orang-orang tigerkin atau lizardkin menemukan kita, kita mungkin akan dibunuh atau menjadi budak. Jadi kita harus menuju negara humankin sambil menghindari wilayah mereka."

Menurut ayah yang dulunya seorang traveler, kami harus bisa mencapai Rumooku Kingdom atau Doraoku Kingdom.

Kami menyembunyikan diri dari huge monster dan serangan tigerkin, melarikan diri dengan segenap kekuatan kami dari lizardkin yang lambat, dan akhirnya sampai di sebuah pemukiman manusia dengan tubuh kurus kering kami.

Sambil merasa nostalgia pada manusia yang tinggal di desa, aku terdorong di depan kenyataan; beastfolk seperti kami dianiaya.
Kami membantu pekerjaan pertanian di desa tersebut sementara diperlakukan seperti budak ketika kami mempelajari bahasa mereka.
Ini adalah pertanian yang sudah lama ditunggu-tunggu, tetapi hal-hal yang dilakukan desa hanyalah sebuah pertanian primitif di mana mereka membajak, menabur benih secara acak, dan menyebarkan pupuk tanpa membanjiri ladang.

Kami melarikan diri dari desa begitu kami mempelajari cara bicara tidak sempurna, menuju western big kingdom, Shiga Kingdom.


"Nii-san, ada sebuah desa."
"Ya, ladangnya terlihat bagus."

Pergi keluar dari jalan kami menuju Shiga Kingdom terlihat menjadi pilihan yang tepat.
Kami mengendarai kuda-kuda kami ke Kota Puta di sepanjang jalan raya karena ladang hanya milik desa.

"Master muda, kota itu tampak aneh."
"Ya, sepertinya kamu benar."

Para penjaga tidak menghentikan kami.
Kami bisa mendengar keributan dari orang-orang di dalam kota.

Pasti ada masalah.

"Ayo hindari kota ini dan pergi ke kota berikutnya."

Aku membalikkan kuda saat aku mengatakan itu.

"Nii-san, itu!"

Mendengar adik laki-lakiku, aku berbalik dan melihat seorang gadis foxkin dengan bulu ungu di injak-injak dari gerbang kota.
Dan dia berdarah disekujur tubuh ....

"Nii-san!"

Aku mendengar suara khawatir adik laki-lakiku jauh di belakang.
Rupanya, aku menjalankan kuda tanpa memikirkan konsekuensinya.

"Beri aku tanganmu!"
Ui? Mofumofu?

——Bahasa Jepang?

Aku membawa gadis muda foxkin, melewati orang kota yang membawa senjata kasar seperti alat-alat pertanian.
"Ada lebih banyak lagi makhluk-makhluk terkutuk itu!"
"Bunuh No Life King-kin!"

Mengabaikan teriakan orang kota seperti mafia, aku menjalankan kuda.

"Nii-san, mereka mengejar kita."

Tiga pria bersenjata sedang mengejar kami.

"Master muda, tolong serahkan ini pada kami."
"Tidak, kamu tidak boleh. Aku lebih suka membuang gadis ini daripada kalian."

Tubuh gadis muda foxkin di kursi belakang menegang mendengar-ku menolak saran nekat para penjaga.

"Nii-san!"

Aku mengalihkan pandanganku kembali ke depan saat adik laki-lakiku berteriak, seorang ratkin yang menaiki seekor babi berkaki enam melompat keluar dari hutan.

"Aku bertanya! Apakah kamu penjahat ?!"
"Kami bukan, kami baru saja menyelamatkan seorang gadis yang akan dibunuh oleh para petualang."
"Dimengerti. Dengan keadilan di tangan, Prajurit Mize dari Ash Ratkin akan membantumu!"

Ratkin itu kuat.
Tak disangka seorang prajurit level 30 sekuat ini!

Prajurit Mize mengalahkan para pengejar dalam waktu singkat dan kami keluar dari masalah.


"Terima kasih. Aku Tarou si weaselkin. Aku datang ke Shiga Kingdom untuk belajar tentang pertanian."
"Hou? Itu tidak biasa bagi seorang beastkin."

Prajurit Mize terkejut setelah perkenalan-ku, dan kemudian dia melipat tangannya sambil terlihat agak bermasalah.

"Apakah itu tidak biasa?"
"Maaf, ini bukan tentang itu."

Aku mendesak Prajurit Mize yang ragu untuk melanjutkan.

"Saat ini, Shiga Kingdom berada dalam status bahaya karena pembunuhan dari seorang bangsawan olehNo Life King."

Kota sebelumnya jelas terlihat aneh.

"Umu, dan?"
"No Life Kingitu adalah seorang Cursed Child —— dari dunia lain, dia memiliki bulu ungu yang sama denganmu dan gadis di sana."
"Dengan kata lain, kami tidak bisa masuk Shiga Kingdom?"

Aku bertukar pandang atas kekalahan dengan adik laki-lakiku dan para penjaga pada situasi yang memalukan.
Kami pasti terlihat sangat menyedihkan.

"Ini pasti takdir. Kalau tidak apa-apa denganmu, maukah kamu ikut denganku?"

Prajurit Mize memberi tahu kami hal itu.
Kami tidak begitu keberatan selama kami bisa belajar tentang pertanian——.

"Ke mana?"
"Desa Elf, Hutan Boruenan."


Dengan demikian, tujuan kami berubah dari Shiga Kingdom menjadi Hutan Boruenan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...