※ Ini dari sudut
pandang Pahlawan Hayato
"Sepertinya
ada batas waktu bagi Dewa Parion untuk menghubungkan dunia. Aku harus segera
pergi."
Cahaya lembut
jatuh dari langit, membungkusku.
Tubuhku
mengapung di udara dan pandanganku ditelan oleh cahaya sementara teman-temanku
dan Satou sedang melihat.
Aku bisa
samar-samar mendengar suara sedih Rin yang memanggilku.
—— Maaf, Rin.
Aku minta maaf
kepada teman-temanku di pikiranku.
『Saya berterima kasih, Pahlawan.』
Aku mendengar sebuah
suara yang bercampur dengan suara, seperti radio yang sangat buruk, di dalam
pikiran-ku.
Suara
kekanak-kanakan yang imut ini adalah Dewa Parion.
Dia menyampaikan
pikirannya dengan gambaran yang mengalir.
Sepertinya dia
berterima kasih kepadaku karena menaklukan Demon lord.
Aku menyesal
karena aku tidak bisa melihat dewi muda di dalam pandangan yang memutih.
『Perpisahan, Maaf.』
—— Jangan
khawatir tentang itu. Akulah yang memilih untuk melakukannya.
Aku
menggelengkan kepala-ku pada pikiran apologetik Dewa Parion.
『Kebahagiaan Besar, Masa Depan, Berkah.』
——Yeah, aku akan
menemukan begitu banyak kebahagiaan sehingga Rin dan yang lainnya yang aku
tinggalkan tidak perlu khawatir.
Mendengar-ku,
dewi muda mengirimkan sebuah gambaran tersenyum ke arah-ku.
Benar, anak-anak
harus tersenyum!
◇
"Tempat ini——"
Aku berdiri di
atas trotoar batu ketika aku memperhatikan.
——Hutan dari
sebuah kuil?
Benar! Aku
berada di kuil ini ketika aku di summoned.
"Jadi aku telah
kembali ...."
Aku berlari
menuruni tangga.
Aku melewati sebuah
gerbang arc vermilion, tiba di jalan abu-abu yang berbau asap polusi.
"Kya"
Aku mendengar
suara seorang gadis di samping.
Sepertinya dia
terkejut karena aku bergegas masuk.
"Salahku —— Tachibana!"
"——Eh?
Masaki-kun?"
Aku menemukan
teman masa kecil-ku dengan wajah loli-nya —— Tachibana Yumiri dan aku segera memeluk tubuh
kekanak-kanakan-nya yang langsing.
"Tidak, tu-tunggu,
Hayato-chan! Tolong lakukan ini di tempat yang lebih romantis."
Ketika aku mendengar
suara teman masa kecil-ku yang panik, aku tidak bisa menahan rasa nostalgia-ku
dan akhirnya menangis.
"Apa?
Apakah kamu terluka? Heey, Hayato-chan."
"Yumiri
Yumiri, aku kembali. Aku sudah kembali."
Yumiri dengan
lembut memelukku yang tidak pantas ini meskipun sedang bingung.
◇
"Ini dia,
Pekari. Kamu menyukainya kan."
"Te-terima
kasih. Ah tak disangka aku bisa minum Pekari lagi——"
Yumiri
menawarkan saputangan saat aku menangis lagi ketika aku melihat sport
drink yang dia
berikan.
Aku merasa pipi
Yumiri terlihat merah, mungkin karena pelukan tadi.
"——Hah?"
"Ada apa
sekarang?"
Yumiri
mengerutkan kening dengan bingung.
"Kenapa
kamu memakai seragam pelaut?"
Dari apa yang aku
ingat, orang ini tidak memiliki hobi cosplay.
"Kamu
benar-benar! Kita bersama di sekolah sebelumnya."
——Sebelumnya?
Aku menatap mata
Yumiri.
"Ap-apa."
Yumiri
menyilangkan lengannya di depan tubuhnya, membuat posisi menjaga.
Dia cukup
terguncang sehingga dia mulai bertingkah aneh, tetapi aku hanya menyadarinya
setelah aku pulang.
Ada sesuatu yang
lebih penting bagi-ku saat ini.
"Tahun dan
tanggal berapa sekarang!"
"He?"
Aku menangkap
bahu Yumiri yang bingung dan bertanya.
"Katakan
padaku!"
"U-un ....
Ini tiga Maret 2013, waktunya juga? Ini jam 12:15."
Aku tidak ingat
waktu, tetapi tidak ada kesalahan tentang tanggalnya.
Ini adalah hari
dimana aku di summoned.
"Aku pikir Time
magic tidak ada
...."
"Hei,
bukankah kamu mengatakan bahwa kamu akan lulus dari chuunibyou di hari-hari
sekolah menengahmu? Apakah itu kambuh lagi?"
Yumiri yang
mendengar gumamanku mengatakan sesuatu, tapi aku tidak bisa memikirkan itu
ketika aku menyentuh wajahku.
"Apakah
kamu benar-benar baik-baik saja?"
"Cermin!
Apakah kamu punya sebuah cermin?"
"Aku punya?"
Aku melihat pada
cermin yang Yumiri serahkan padaku dengan khawatir.
——Ini aku dari
sekolah menengah atas.
"Huh? Kalau
dipikir-pikir, kenapa kamu memakai sebuah jas? Wawancara untuk sebuah pekerjaan
paruh waktu?"
"Ceritanya
panjang——"
Aku berbicara
dengan Yumiri tentang dunia lain sambil merasa senang dengan kejutan dari dewi
muda.
Awalnya Yumiri
tidak percaya sama sekali, tetapi dia percaya setelah aku menghancurkan sebuah koin
menjadi empat bagian dengan jari-ku.
Kekuatanku telah
jauh lebih rendah dibandingkan ketika aku menjadi seorang pahlawan di dunia
lain karena aku tidak bisa menggunakan skillku di sini, tapi masih ada cukup
kekuatan yang tidak masuk akal yang tersisa bagiku untuk melakukan itu.
Aku merasa bahwa
aku mungkin bisa bergabung dengan circle dari atlet top jika aku hanya berlatih sedikit.
"Hmm, kamu
sudah melalui banyak hal. Dan, apakah kamu meninggalkan kekasih atau istri di
dunia lain?"
Kata-katanya
ringan.
Sepertinya dia
tidak sepenuhnya mempercayainya.
Yah, terserahlah.
Aku juga akan
mentertawakan seseorang jika mereka mengatakan sesuatu seperti ini kepada-ku.
"Yah, aku
tidak punya kekasih maupun istri —— "
——Yang selalu
ada di pikiranku.
Yumiri tersipu
saat aku menatapnya.
Mari tidak
membicarakan tentang Putri Arisa.
"Maaf,
Yumiri, aku harus pulang dan mengatakan『aku
pulang』pada adik perempuanku."
Ketika aku mengatakan
itu dengan pandangan yang sungguh-sungguh, bahu Yumiri turun sedikit karena
suatu alasan, tetapi kemudian dia melambaikan tangannya dan berkata, “Bye
bye” sambil terlihat
tercengang.
"Un, sampai
jumpa besok."
Pipiku mengendur
dari perpisahan Yumiri.
"Yea,
sampai jumpa."
"Dah
~"
Yumiri terlihat
puas ketika aku membalasnya.
◇
"Teman
Ichirou-nii?"
Seorang wanita
cantik yang terasa mirip dengan Satou menatapku dengan curiga.
"Ya, saya
di sini untuk mengirimkan sebuah surat yang dipercayakannya kepada saya."
"Berapa
usia kamu?"
"Du —— tujuh belas."
Aku hampir
mengatakan usia-ku ketika aku berada di dunia lain.
"Lalu kamu mengenal
Ichi-nii ketika kamu berusia tujuh tahun?"
—— Apa yang dia
maksud?
"Tidak, itu
dua tahun yang lalu."
Ekspresinya
menghilang dari wajahnya ketika aku mengatakan itu.
"Benarkah——"
Keindahan yang
ekspresinya berubah menjadi sebuah noh
mask mengatakan, “Pulanglah”, dan kembali
ke pintu masuk.
"To-tolong
tunggu. Setidaknya tolong ambil surat ini."
"Jika kamu
ingin mengerjai seseorang, lakukan di tempat lain——"
Dia mengatakan
itu dengan suara dingin, dan kemudian dia membanting pintu masuk tepat di depan
wajahku.
"Oh ya?
Apakah kamu butuh sesuatu di sini?"
Ketika aku berbalik
ke arah suara di belakang, ada seorang wanita paruh baya yang tampak mirip
dengan Satou, memegang tas belanja.
"Apakah Anda
ibu Suzuki Ichirou?"
"Ya,
benar?"
Setelah
memperkenalkan diri, aku mengatakan hal yang sama seperti yang aku katakan
sebelumnya.
"Apakah
kamu tidak tahu bahwa putra kami menghilang 10 tahun yang lalu?"
"10 tahun
yang lalu? Dia meninggalkan saya sebuah kartu bisnis —— "
Aku memegang
kartu nama yang Satou berikan kepada-ku.
"Saya kira
kamu salah mengira dia dengan orang lain. Anak itu menghilang ketika dia masih kuliah
di sebuah universitas. Dia seharusnya tidak bekerja di mana pun."
Aku ingat
kembali, kata-kata “Dunia-nya mungkin berbeda” yang Satou katakan ketika aku
mendengarkannya.
Setelah meminta
maaf padanya karena suara clamor, aku meninggalkan rumah Suzuki.
Beberapa saat
setelah meninggalkan rumah Suzuki, sesuatu yang tidak aku sadari sebelumnya menyadari-ku.
"——Kenapa
keluarga Satou bahkan tidak mempertimbangkan kemungkinan dia selamat?"
Keduanya tidak
tampak seperti mereka membenci Satou.
Namun keduanya
tampaknya bahkan tidak mempertimbangkan kemungkinan Satou masih hidup sama
sekali.
Aku ragu-ragu
apakah aku harus berbicara dengan mereka lagi, tetapi untuk beberapa alasan, aku
akhirnya hanya memasukkan surat Satou ke dalam kotak pos terdekat dan pulang ke
rumah.
◇
"Hayato-nii,
apa yang kamu lakukan?"
Adik perempuan-ku,
Aika, yang baru saja berusia tiga tahun, berbicara dengan-ku dengan kikuk.
"Aku sedang
membuat sebuah rumah anjing."
"Lakukan '!
Terus lakukan'?"
Aika dengan
riang bertanya sambil memanjat punggungku.
Dia juga
menggemaskan hari ini.
Sesungguhnya
malaikat.
"Benar.
Kita harus membuat satu."
"Waai"
Aika dengan
senang hati melompat ke atas dan ke bawah.
Aku dengan cepat
mendukung Aika saat dia akan jatuh dari punggungku dan menurunkannya.
"Ayo
lakukan!"
"Aku
mengerti aku mengerti. Kalau begitu kita harus memelihara seekor anjing
besar."
"Aye!"
Sepertinya image
library-ku akan
mendapatkan foto tambahan dari adik perempuan-ku yang cantik menaiki di
punggung seekor anjing.
Aika
memperhatikanku yang membuat rumah anjing untuk sementara waktu, tetapi
kemudian dia tertidur di tengah jalan jadi aku membiarkannya tidur di sofa.
"——Baiklah,
selesai."
Terakhir, aku memakukan
sebuah papan nama yang ditulis dengan kata, Satou, di rumah anjing.
Papan nama ini
dikirim kepada-ku dari keluarga Suzuki.
Itu mungkin
karena aku mengirim sebuah surat permintaan maaf kepada keluarga Satou pada
hari berikutnya.
Aku mendapat sebuah
pesan dari Satou melalui surat keluarganya.
Entah mengapa,
tetapi dia memintaku untuk membuatkan sebuah rumah anjing dan meletakkan papan
nama ini di atasnya.
"Yah ini
permintaan orang itu, jadi ini pasti ada artinya."
Aku bergumam
sambil meregangkan tubuhku.
Aku bertepuk
tangan untuk menyeka serpihan kayu dan debu.
"Hayato-chan,
kamu ada di dalam?"
Aku mendengar
suara teman masa kecil-ku, Yumiri, dari pintu masuk.
Setelah reuni
kami baru-baru ini, dia datang memanggilku “Hayato-chan” seperti yang dia
gunakan sebelumnya, bukannya “Masaki-kun.”
Aku benar-benar di
olok-olok di sekolah, tetapi karena entah bagaimana rasanya seperti aku
mendapatkan kembali masa mudaku yang hilang, aku senang menikmatinya dan
kemudian memudar sebelum aku menyadarinya.
"Aku
disini!"
Aku memanggil
Yumiri dari kebun, berpikir untuk membualkan rumah anjing ini padanya.
Pada saat itu,
sebuah kehadiran muncul di belakangku.
"Halo,
Hayato-sama. Sudah lama."
Aku berbalik dan
melihat seorang pria yang tampak seperti dia sebelum usia tiga-puluhan keluar
dari rumah anjing.
"Jangan
bilang, kamu Satou?"
"Ya, sudah
lama."
Teman-ku dengan
suasana yang sama, tapi sudah tua.
Aku tidak tahu
bagaimana dia melintasi dunia, tapi Satou mungkin bisa melakukannya dengan
sembarangan.
"Terima
kasih sudah datang. Aku senang bertemu denganmu lagi."
"Ya, aku
juga."
Baru beberapa
bulan bagiku, tapi mungkin sekitar 10 tahun untuk Satou.
"Satou, apa
yang terjadi dengan dunia itu——"
Aku bertanya urusan
teman-ku sambil bertukar pelukan reuni dengan dia.
◆
"Ha-Hayato-chan?
Onee-san pikir BL buruk untukmu!"
Yumiri yang
melihat kami bertukar pelukan reuni mengatakan beberapa komentar yang tidak
masuk akal.
"Apakah
kamu kakak perempuan Hayato-san?"
"Bu-bukan, saya
Tachibana Yumiri, teman masa kecil dan teman sekelas Masaki-kun."
Satou dengan
cerdik berbicara dengan Yumiri.
Dia bergumam, “Tachibana”
ketika dia mendengar nama Yumiri.
"Beberapa
waktu lalu, Hayato-san benar-benar membantuku ketika dia mengambil sebuah koper
dengan sejumlah besar uang di dalamnya."
"Koper?"
"Ya, itu
benar. Jika aku tidak bisa menemukan koper itu——"
Sepertinya Satou
cocok untuk menjadi seorang penipu kelas satu.
Yumiri yang
tertipu dalam sekejap mata berkata, “Bukan yang penting, aku akan berbicara
denganmu di sekolah besok”, dan pulang ke rumah.
"Aku senang
kita menyelesaikan kesalahpahaman."
"Kamu
bertaruh yea."
Aku bertanya
pada Satou lagi sambil mendesah lega.
"Dan,
apakah sesuatu terjadi pada dunia itu?"
—— Aku tidak
akan menghindarkan apa pun jika kekuatanku dibutuhkan.
"Arisa
memintaku untuk sesuatu."
"My
honey —— maaf."
Oops,
seharusnya sudah waktunya baginya untuk menjadi istri Satou dan punya anak.
"Tidak apa,
kamu bebas untuk memanggilnya apa yang kamu suka."
Satou tersenyum
seperti biasanya.
Untuk beberapa
alasan, dia minum coffee instan murah dengan sangat senang.
"Dan, apa
yang kamu butuhkan? Tanyakan padaku apa pun kalau itu sesuatu yang bisa aku
bantu."
"Kalau
begitu, bisakah kamu mengantarku ke toko obat atau supermarket terdekat?"
——Toko obat?
"Arisa mengatakan
bahwa dia ingin memakan makanan instan, jadi aku ke sini untuk membeli berbagai
jenis."
——Haa?
Ini adalah saat
ketika rahang-ku turun.
Siapa yang akan
menduga bahwa dia teleport antar dunia, yang bahkan dewa tidak bisa lakukan,
hanya untuk membeli makanan instan!
"Kamu tidak
pernah berubah ...."
Sambil menghela
napas, aku memandu teman-ku ke kota untuk memenuhi keinginannya.
"Kamu
bahkan punya SIM."
"Ya, aku tidak
bisa menukarkan barang dengan uang jika aku tidak punya sebuah ID
card."
Satou
mendapatkan dana dengan menjual benda misterius yang terbuat dari emas di sebuah
toko pembelian logam berharga.
Setelah
pertukaran, kami pergi ke gang belakang dan penampilannya berubah menjadi Satou
berusia 15 tahun yang aku kenal.
"Efek dari
illusion
magic benar-benar
singkat di dunia ini, bukan."
Sepertinya, ini bukan
15 tahun telah berlalu di dunia itu, dia hanya sudah siap untuk mencocokkan
penampilannya dengan SIM.
Setelah membeli
beberapa kotak makanan instan, Satou kembali ke dunia lain dengan puas.
Sesudahnya, ia
kadang-kadang datang berkunjung sekali setiap beberapa bulan.
Aku terkejut
ketika dia membawa Rin yang tampilannya menjadi lebih muda, tapi sekarang dia
sudah rukun dengan Yumiri dan Aika.
Satou menyiapkan
pendaftaran keluarganya di dunia ini.
Kinerja cheat-nya
sangat bisa diandalkan seperti biasanya.
"Satou,
bagaimana keadaan di dunia sana?"
"Yah, itu
benar-benar damai seperti dunia ini."
Aku bertanya pada
Satou sambil memperhatikan dia bermain dengan adik perempuan-ku di kebun.
"Hei,
apakah kamu melakukan sesuatu dengan itu?"
TV penuh dengan
berita tentang perang dan bencana ketika aku kembali ke dunia ini, tetapi
mereka menurun setiap kali Satou datang berkunjung.
Satou hanya
tersenyum dan tertawa tanpa menjawab-ku kembali.
Ya ampun,
sepertinya Satou adalah Satou tidak peduli dunia manapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...