Ini Satou. Aku selalu pulang ke rumah orang tua-ku untuk obon dan hari tahun baru di masa-masa kuliah-ku, tetapi itu semakin jarang ketika aku menjadi orang dewasa yang bekerja.
Bukan karena aku tidak suka direcoki tentang kapan nikah atau ditawari untuk pergi ke sebuah wawancara pernikahan dengan mewajibkan kerabat. Aku mengatakan yang sebenarnya kamu tahu?


"Satou, maaf tapi bisakah kamu mengawal-ku pulang ke Ibukota Duchy?"
"Ya, saya tidak keberatan."

Ketika aku sedang dalam perjalanan pulang dari kastil setelah melihat tiruan Holy Shell Mobile Armor, Nona Ringrande yang aku temui di lorong menanyakan itu padaku.

Aku baru saja berpikir untuk kembali ke ibukota duchy, jadi itu tepat.

Aku telah berjanji untuk menghadiri pesta minum teh dan perjamuan makan sehingga kami tidak bisa langsung pergi, kami berangkat ke ibukota duchy dengan airship Kementerian Pariwisata besok paginya.

"Satou-sama, jadi ini adalah airship pribadi Satou-sama."

Untuk beberapa alasan ada orang lain yang bersama Nona Ringrande.
Ia adalah Nona Ririna, putri dari Viceroy Gururian, yang juga menghadiri akademi kerajaan.

"Tidak, itu bukan milik saya karena itu adalah fasilitas Kementerian Pariwisata."

Tentu saja, bahan bakar untuk magic furnace, magic core, berasal dari biaya-ku sendiri.

"Maaf tentang ini, Satou."

Nona Ringrande mengatakan itu ketika dia naik ke airship setelah membawa masuk Flying Wooden Horse.

"Jika kamu benar-benar merasa bersalah maka kamu bisa terbang ke sana dengan Flying Wooden Horse."

Orang yang mencela Nona Ringrande dengan kata-kata tajam adalah adik perempuannya dari ibu yang sama, Sera.
Dia satu-satunya di antara anggota Solitary Island Palace yang ikut denganku kali ini karena gadis-gadis lainnya tampaknya memiliki urusan di ibukota kerajaan di sini.

Selain itu, Nona Karina akan bertindak sebagai seorang pemandu dalam tur ibukota Nona Soruna.


"Ehehe, Satou-sama."

Nona Ririna memeluk-ku ketika airship bergeser menjadi tingkat penerbangan.
Sepertinya dia sudah melekat padaku.

"Ririna-san, memeluk lengan seorang pria yang bukan tunanganmu itu tidak tahu malu bagi seorang wanita."

Sera dia melangkah sambil tersenyum dan menjauh Nona Ririna dariku.

"Ara? Sera, apa kamu cemburu pada seorang anak kecil?"

Nona Ringrande menggoda adik perempuannya sambil menyeringai.

"Saya tidak cemburu! Saya hanya membimbingnya bagaimana bersikap seperti seorang wanita."
"Hmmm, membimbing, ya——"

Nona Ringrande dengan riang melihat Sera yang dengan putus asa bersikeras dengan sikap resminya.
Mata Nona Ringrande bertemu denganku ketika dia sedang berbicara, mereka bersinar seperti seekor kucing yang menemukan mangsanya.
"——Ey!"

Nona Ringrande memeluk kepalaku dengan tatapan nakal.
Bantal payudara yang cukup terasa di dadaku, memancarkan sensasi menawan.

"Aa!"
"Eeh?"

Sera berteriak ketika dia melihat itu, Nona Ririna juga terdengar terkejut.

"Onee-sama! Kamu tidak tahu malu!"

Nona Ringrande dengan riang melihat Sera yang terpancing.

"Ara? Kakek-sama memberitahuku untuk menikahi Satou, kamu tahu? Itu berarti kami seperti tunangan dan bertunangan sekarang, kan?"

Sepertinya Nona Ringrande yang tergila-gila dengan adik perempuannya tidak bisa menahan diri untuk menggoda Sera.

"Sa-Satou-sama! Apakah itu benar Anda bertunangan dengan Ringrande-sama?"
"Tidak, tidak, itu hanya lelucon yang dikatakan seseorang ketika kami minum-minum."

Nona Ririna memandangku dengan tatapan putus asa, jadi aku mengatakan yang sebenarnya.
Nona Ringrande seperti seorang seorang idol di Oyugock Dukedom, dia mungkin juga penggemar dia.

Dan kemudian——.

Small airship yang dilengkapi dengan mesin jelajah terbaru yang dirancang oleh Prof. Jahad hanya membutuhkan separuh waktu yang diperlukan untuk sebuah airship konvensional untuk mencapai ibukota duchy.
Aku akhirnya harus menonton pertengkaran tanpa henti atau lebih tepatnya, menggoda, di antara para saudari, dalam keseluruhan durasi penerbangan, itu agak merepotkan.
Perjalanan kesabaran akhirnya berakhir dan airship tiba di ibukota duchy untuk pertemuan resepsi besar yang disponsori oleh ayah Sera dan Nona Ringrande, yang juga Duke berikutnya.
Personelnya agak kurang karena Duke dan kedua bangsawan rakus tidak hadir, tapi aku harus menemui Earl Wolgock yang merawat kami ketika kami pertama kali tiba di ibukota duchy dulu untuk pertama kalinya setelah waktu yang lama.


"Sudah lama Satou-san."
"Senang bertemu denganmu lagi, Head miko —— Tidak, Miko Lily."

Sera dan aku menemui mantan head-miko, saat ini seorang gadis kecil miko magang, Lily di Kuil Tenion parlor.
Setelah saling menceritakan apa saja yang kami lakukan dan masalah tentang demon lord slayer, aku langsung ke intinya.

" —— Bertemunya dengan Dewa?"
"Ya, aku ingin tahu apa yang diinginkan para dewa dari manusia."

Mata Lily dan Sera saling pandang.

"Apakah kamu belum mendengar tentang Sera menanyakan pertanyaan yang sama pada Dewa Tenion selama oracle?"
"Ya, aku sudah mendengarnya."

Itu ketika Divine Punishment saat itu.

Oracle itu adalah——

Dewa berharap untuk doa saleh dari orang-orang dan rasa syukur atas kehidupan bahagia mereka.

——seperti itu.

Tapi apakah itu benar-benar semuanya untuk itu?

"Apakah kamu tidak percaya?"
"Aku percaya pada Lily-sama dan Sera-san, tapi sulit untuk percaya itulah yang diinginkan para dewa."

Lily dan Sera tampak resah mendengar balasan-ku.

"Aku merasakannya dalam perjalananku dan Weasel Empire, tidak masuk akal yang bisa dikatakan menentang irasionalitas dewa, aku pikir itu berbeda dengan keinginan doa dan rasa syukur."

Bahkan jika aku harus menghasilkan 100 langkah dan menganggap apa yang dikatakan sebelumnya sebagai tujuan sebenarnya Dewa Tenion, masih ada sebuah risiko dari tragedi yang lebih besar terjadi selama aku tidak tahu apa yang para [Dewa] inginkan.

"Oleh karena itu, kamu berpikir untuk menemui mereka?"
"Ya."

Aku memberikan penegasan-ku pada Lily.

"Karena itu yang kamu inginkan, saya akan mengabulkannya, tapi——"

Menurut Lily, Miko Oracle sangat kompleks karena itu seperti tumpukan dari gambaran, kata-kata dan makna dirakit bersama, hanya hal yang dapat dipahami oleh seorang miko dapat disampaikan.

"Jika kamu sendiri ingin berbicara dengan dewa, maka tidak ada pilihan selain menggunakan Invoke Deityuntuk membiarkan dewa datang ke dalam tubuh saya."
"Tidak, kompensasi untuk sihir itu terlalu besar."
"Jika itu untukmu dan demi dunia ini, saya tidak keberatan menyerahkan jiwa saya ini, kamu tahu?"

Aku menggeleng kepala-ku untuk menjawab Lily.

"Apakah tidak ada cara lain?"
"Benar..."
Lily merenungkan dengan tangannya di pipinya.

"Mungkin dengan metode yang digunakan ancient king untuk berdialog dengan Dewa——"

Aku dipimpin oleh Lily ke sebuah ruangan di mana banned book dari Kuil Tenion berada disimpan.

"Ini dia —— sepertinya ini upacara yang cukup sulit."

Lily bergumam sambil melihat-lihat sebuah banned book.

"Sepertinya kita membutuhkan beberapa artikel yang sangat spesial, meskipun pada dasarnya sama dengan yang untuk upacara oracle."
"Artikel jenis apa saja itu?"
"World Tree Sap, World Tree Leaf, dan Philosopher Stone —— mereka mungkin ada di mana-mana selama era ancient king, tetapi semuanya bukanlah sesuatu yang bisa kamu dapatkan dengan mudah."

Lily menatapku dengan tatapan mendalam di wajahnya.

"Aku punya mereka bersamaku, ini."
"Ufufu, kamu benar-benar luar biasa."

Lily mengambil material sambil tersenyum lebar.
Dia mengalihkan tatapannya pada Sera sambil meletakkannya di atas meja.

"Upacara membutuhkan Prayer magic, kamu tahu. Jika Sera bisa membacanya, bisakah saya menyerahkannya?"
"Saya belum pernah mencoba menggunakan prayer magic, tapi saya yakin saya bisa melakukannya."
"Jika kamu tidak yakin, saya tidak keberatan menggunakannya sendiri, tapi——"

Lily membisikkan sesuatu pada Sera dengan tatapan nakal di wajahnya.
Aku mematikan skill Attentive Ears karena itu tampaknya rahasia.

"Sa-saya dan Satou-san, melakukan hal seperti itu!"
"Sera, dia akan mendengarmu jika kamu terlalu keras, kamu tahu?"
"Eh? U-umm, err——"

Sera yang digoda oleh Lily tergagap sambil memerah.
Sangat jarang melihat ekspresi itu padanya, dia terlihat cukup imut.

Keduanya memiliki pembicaraan pribadi untuk sementara waktu dan kemudian Lily berkata, “Saya ingin tiga hari untuk membiarkan Sera mempelajari upacara", jadi aku langsung memberikan persetujuan-ku.
Namun, tidak seperti ada krisis yang akan datang, jadi tidak ada masalah dengan itu.

"Apakah aku tidak perlu melakukan apa-apa?"
"Yah, saya pikir kamu hanya perlu mengenakan pakaian upacara dan mandi dalam upacara pemurnian dengan air dingin di pagi hari upacara?"

Dengan demikian, aku akan menghabiskan waktu tiga hari sampai hari yang ditentukan dengan mengunjungi kenalan-ku.
Kuro dan Nanashi disampingkan, lagipula aku tidak banyak mengunjungi ibukota duchy sebagai Satou.


"——Satou, dimana Sera?"
"Dia sedang menyelidiki sesuatu di Kuil Tenion."
"Oh benarkah..."

Aku ditemukan oleh Nona Ringrande yang bosan ketika aku kembali ke kastil Duke.
Dia mengenakan pakaian light knight hari ini.

"Kalau begitu kamu akan pergi berkencan denganku. Ayo bersenang-senang di ibukota duchy!"

Tidak mengerti bagaimana hal ini bisa terjadi, tapi sepertinya aku harus menemani Nona Ringrande menghabiskan waktu.
Kami berdua memakai item penghambat pengenalan karena itu akan menjadi buruk jika salah satu dari identitas kami diketahui.

"Lihat lihat, ada Pendragon Bun dan Pendragon Kitchen Knife!"

Nona Ringrande yang dalam bersemangat tinggi menunjuk-nunjuk barang-barang di kios.
Dia mungkin menganggapnya menarik untuk melihat-ku menjadi malu.

"Jika kamu pergi ke sana, bukankah mereka juga menjual Ringrande Doll dan Potret."

Atau lebih tepatnya, ada lebih banyak dari itu.

Mengesampingkan boneka, aku ingin tahu apakah tidak apa-apa bagi mereka untuk menjual potret dari seorang putri Duke sebagai komoditas, tapi karena mereka menjualnya secara terbuka, Duke Oyugock sendiri mungkin telah memberi mereka izinnya.

"Mereka sudah menjualnya sejak lama, jadi tidak apa-apa! Lupakan itu, aku ingin tahu apa yang mereka jual di sana!"

Meskipun dia sendiri yang membawa subjek itu, dia mencoba untuk menghindarinya dari saat itu melibatkannya, lalu dia membawaku ke sebuah kios di kejauhan.

"Baunya agak aneh, bukan?"
"Yah, mereka acar."

Nona Ringrande mengendus-endus di tempat di mana botol-botol acar berbaris.
Acar yang dikeluarkan di meja makan bangsawan sudah diproses sehingga tidak akan berbau, mungkin itulah sebabnya dia menganggap ini aneh.

"Bibi, kamu melupakan sesuatu."
"Oh ya? Apakah kamu menjalankan sebuah tugas hari ini?"
"Un, Futsuna meminta-ku. Aku kelaparan di sini. Beri aku beberapa acar Kuhanou."

Aku melewati seorang gadis yang aku temui sebelumnya.

"——Hah?"
"Apa yang salah?"
"Uuun, bukan apa-apa. Dia hanya terlihat seperti orang yang aku kenal."

Gadis yang matanya bertemu denganku mengangkat alisnya seolah-olah dia mengingat sesuatu walaupun aku memakai item penghambat pengenalan, tapi dia segera menyerah pada selera makannya dan mulai mengambil sampel acar.

Didesak oleh Nona Ringrande, aku mengikuti di sepanjang jalan dan tiba di pelabuhan.

Aku dapat melihat kantor cabang pelabuhan dari perusahaan Echigoya sedikit jauh.
Anak-anak Sealkin yang baru saja masuk menjadi magang sedang bekerja di sana-sini di dekat pintu masuk.

"Un, portnya benar-benar bagus."

Nona Ringrande membentangkan dirinya di atas sungai besar sambil berjemur dengan angin.
Pakaian ketatnya terlihat cukup menarik.

"——Ah."

Embusan angin meniup cadarnya —— dan melepaskan item penghambat pengenalan.

"Ringrande-sama?"
"Aku melihat Ringrande-sama di sana!"

Seperti yang diharapkan dari seorang selebriti lokal.

Meskipun aku segera mengembalikan cadarnya, identitasnya masih beredar luas dalam sekejap.
Orang-orang yang memanggil [Ringrande] muncul dalam waktu singkat.

"Satou, ayo kembali ke kastil duchy secara terpisah."

Setelah mengatakan itu, Nona Ringrande menggunakan bantuan wind magic untuk melompat ke atap.
Kerumunan juga datang pada-ku, tetapi aku berhasil menyelinap menggunakan short-distance [Ground Shrink].

Mari lihat anak-anak sealkin sementara aku melakukannya.

"Bagaimana keadaannya?"
"Masitaa"
"Di mana Nana?"

Aku mengatakan kepada mereka bahwa aku akan membawa Nana ke sini lain kali dan memberi keduanya beberapa candy.
Ketika aku mendengarkan situasi mereka saat ini, anak-anak magang lainnya dari kantor cabang telah berkumpul, jadi aku memberi mereka candy sambil menyuruh mereka, “Bergaul dengan baik dengan anak-anak ini, oke.”
Mereka tampaknya sudah melakukannya dengan baik dari apa yang mereka katakan padaku.

Dan ketika aku kembali ke kastil duchy, aku akhirnya harus melatih para ksatria duchy dalam pedang bersama dengan Nona Ringrande.
Pelajaran swordsmanship berlangsung relatif damai sampai ——

"Yang mana yang lebih kuat antara Demon Lord Slayer-dono dan Ringrande-sama?"

Tempatnya menjadi tegang dengan beberapa kata dari seorang ksatria magang.

"Tentu saja Ringrande-sama lebih kuat."
"Ara, aku ingin tahu tentang itu?"

Nona Ringrande melemparkan keraguan kembali pada kata-kataku.

"Bukankah kamu mengalahkan Heim-dono tempo hari? Kamu mungkin sudah lebih kuat dari-ku sekarang."

Nona Ringrande menjilat bibirnya sambil tersenyum seperti karnivora yang menemukan mangsanya.
Bagaimana aku harus mengatakan ini, dia benar-benar terlihat karnivora.

"Ayo mencobanya. Kamu tidak akan mengatakan tidak, kan?"
"Kurasa saya tidak punya pilihan."

Nona Ringrande menghentikanku ketika aku akan mengambil sebuah training wooden sword.

"Tunggu, ayo bertarung dengan pedang sungguhan."
"Itu berbahaya."
"Tidak apa-apa, kami memiliki seorang high priest di sini, dan selalu ada potion kelas menengah."

—— Ta-tahan dulu di sana!

Kamu sudah berasumsi bahwa seseorang akan terluka ?!

Dia sepertinya membaca keresahanku, Nona Ringrande membuat ekspresi yang sama seperti ketika dia menggoda Sera.

"Ufufu, jika kamu bisa menang melawan-ku, aku akan melakukan seperti yang kakek-sama katakan dan menjadi istri Satou.

——Tidak mau.

Saat aku menjatuhkan pundakku di dalam pikiranku, para ksatria duchy dan pedagang di sekitarnya terkejut mendengar pernyataan kontroversial Nona Ringrande dan teriakan yang cukup untuk melukai telinga seseorang.
Beberapa bertanya apakah dia mengatakan yang sebenarnya, tetapi Nona Ringrande hanya tersenyum dan tidak menjawab kembali.

"Ini dia!"

Dengan Fairy Sword, aku menangkis Nona Ringrande yang melempar tusukan saat menggunakan Flickering Movement.
Telingaku yang berjaga-jaga karena tendangannya mendengar sebuah chanting.

"■■ Quick Burst "

——Yang benar saja?

Aku menyerang dan menghancurkan lesser explosion magic dengan telapak tanganku untuk menghindari serangan langsung.

Nona Ringrande menggigit bibirnya di sudut pandanganku.

Tangan kirinya yang kosong dilapisi cahaya merah sedang mendekat.

——Magic Edge.

Aku memperkuat kaki-ku dan melompat dari posisi yang tidak alami.

Nona Ringrande memutar tubuhnya seolah menari seperti magic swordnya bermunculan seperti burung pemangsa.
Aku mencegat pedangnya dengan melapisi Fairy Sword-ku dengan Magic Edge.

Suara metalik bergema dengan hamburan cahaya merah.

"■■ Quick Burst "

Kami terlalu dekat.

Pada tingkat ini, Nona Ringrande akan terkena oleh explosion magic.

Aku melepaskan Fairy Sword, menangkap pergelangan tangan Nona Ringrande dan menyelipkan diriku ke dalam explosion magic.
Sebuah ledakan terdengar.
Dan berdampak pada punggung-ku.

Aku tidak mengalami cedera karena aku memakai Magic Armor di punggung-ku tepat sebelum benturan mengenai, tetapi ledakan itu melemparkan aku dan Nona Ringrande ke tempat latihan.

"Kamu benar-benar sembrono."
"Itu seharusnya kalimatku."

Nona Ringrande berbisik di bawah lenganku.
Ada sebuah dagger yang dilapisi cahaya merah di tangannya, didorong didepan leherku.

Calon pengantin-ku akan meningkat jika aku memenangkan ini, jadi ini tepat.

"Saya menyerah."

Ketika aku menyatakan begitu seperti mendapatkan rejeki nomplok, Nona Ringrande mencubit pipiku.

"Itu tidak terasa seperti kemenanganku entah bagaimana. Mau lakukan lagi?"

Aku menggelengkan kepala pada saran Nona Ringrande, setelah itu, para ksatria duchy yang ingin bertanding denganku atau Nona Ringrande mendapatkan keinginan mereka.
Para ksatria otak otot yang terus datang kepadaku bahkan setelah aku mengalahkan mereka satu demi satu cukup merepotkan.


Tapi yah, pertarungan minum sesudahnya cukup menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...