Ini Satou. Cinta
murni(Pure
love) yang
berkembang di masa mudamu sering keluar sebagai sesuatu yang bodoh, tetapi
daripada mereka yang dengan sarkastik membodohi dirinya, mereka yang melangkah
di atas jalan dari cinta mengikuti hati mereka terlihat lebih indah bagi-ku.
◇
"——guNZUnu"
Aku mencoba
untuk menebasnya dengan pedang-ku, tetapi rasanya seperti ketika aku melawan si
utusan pertama tempur jarak dekat sebelumnya.
Berat dan
kecepatan dari pukulannya lebih tinggi dari Liza dan gadis-gadis, tapi karena
dia tidak memiliki sense pertempuran, garda depan kami tidak akan memiliki banyak
kesulitan melawannya.
Demon lord di
level dari [Golden Wild Boar King] mungkin bisa dengan mudah menghancurkannya.
『Swordsman-samaaaaaaa!』
『Siapa orang itu?』
『Dia sangat mengagumkaaaan!』
Sorakan yang
diarahkan pada si temple knight berbalik kepada-ku.
『Kurasa pecundang permanen Kuil Zaikuon akan tetap kalah
lagi tahun ini.』
『Yea yah, lagipula itu Zaikuon.』
『Aku tidak akan bertaruh pada mereka.』
『Dasar bodoh. Bahkan jika dewa Zaikuon telah dihidupkan
kembali, sekelompok Kuil Zaikuon itu hanyalah ampas.』
『Benar sialan.』
Skill Attentive
Ears mendengar banyak suara.
Ada beberapa
yang bersorak pada si temple knight, seperti『Holy
knight, jangan kalah!』Tetapi
kebanyakan seperti di atas. Itu bukan urusan-ku, tapi itu agak tidak
menyenangkan untuk didengarkan.
"Sialan kamuuuuuuuuuuuu!"
Si temple knight
menembakkan arrow yang
diciptakan oleh [Vanquish Archer].
Dengan magic
sword dilapisi magic edge, aku memotong arrow dengan cara yang tidak akan membuat mereka mengenaiku.
Salah satu arrow
terbang menjauh dari-ku,
memecahkan dinding transparan dari batas arena.
Ceria, teriakan
dan hinaan berubah menjadi jeritan.
Melihat itu, si
temple knight menunjukkan senyuman gelap.
Sepertinya
komentar ceroboh tadi juga didengar oleh si temple knight.
"nuoooooOoooooo"
Si temple knight
meraung marah dan melepaskan sebuah roundhouse kick.
Karena dewa
Zaikuon tidak lagi mengganggu, aku ingin mengakhiri ini sekarang, tetapi
menilai dari semua trial sejauh ini, menurunkan kepercayaan orang-orang terhadap
dewa yang dipertanyakan bukanlah situasi yang baik untuk sebuah
trial.
Aku akan
membiarkan si temple knight mendapatkan tangan atas(unggul) selama pertarungan kami,
dan kemudian mengakhirinya dengan hasil imbang atau kemenangan sempit.
Tubuh dan jiwa si
temple knight tidak akan bertahan jika aku menyeretnya terlalu lama, mari
lakukan ini dengan cepat.
Dan sementara
aku memikirkan itu——.
"Gununu —— NuoooOooooooO"
Si temple knight
meraung ke langit.
Banyak arrow
dari cahaya yang tampak
seperti jarum hedgehog muncul di sekelilingnya.
Arrow
dilepaskan seperti semacam
serangan rudal di dalam sebuah anime robot, dan menabrak dinding transparan di
batas arena, mengundang kilatan dan suara gemuruh, bersama dengan jeritan dan
teriakan marah dari para penonton.
Dinding
pertahanan yang melindungi para penonton telah hancur seperti pecahan kaca yang
retak.
Setengah dari arrow
menghampiri-ku dan rock miko
bersama dengan Rusus dan Fifi di belakang-ku, tetapi aku memotong semuanya dari
mereka dengan magic sword-ku.
"Apa yang
orang ini lakukan ..."
Aku kira dia pasti
tersinggung oleh pelecehan verbal sebelumnya.
Dengan melakukan
ini, bukannya mendapatkan lebih banyak orang percaya, itu tidak akan aneh jika
orang-orang memboikot dewa Zaikuon sebagai gantinya.
Sepertinya si
temple knight yang mengambil inisiatif, bukannya dewa Zaikuon, tindakan
agresinya pasti didorong oleh emosinya.
"nuhahahaHYAhaha"
Dia akan untuk serangan
ketiga, jumlah dari arrow lebih sedikit dari sebelumnya, tetapi semuanya dari
mereka diarahkan untuk para penonton.
—— Kamu pikir
aku akan membiarkanmu?
Sambil chanting
mantra [<< Fleksibel Shield >>], aku menembak jatuh arrow
dengan magic
edge cannon yang ditembakkan
dari magic swordku.
Arrow
yang dibuat oleh Vanquish
Archer bergerak di tengah udara dalam upaya untuk menghindari magic
edge cannon-ku, tetapi aku
juga menggerakan magic edge cannon-ku di udara ke rumah di atas arrow(menjatuhkan).
Salah satu arrow menghindari magic edge cannon dan
terbang ke arah para penonton.
Ledakan terjadi
di kursi penonton.
Cahaya merah
terbang, meniup asap ledakan.
"Master!
Tolong serahkan ini pada saya!"
Itu Liza.
Sepertinya Liza
menembak jatuh arrow
dari kursi penonton.
"Kami akan membantunya."
"Satou,
serahkan pada kami untuk membantunya."
Rusus dan Fifi telah
selesai memulihkan diri dengan magic potion.
"Itu akan
sangat bagus. Bisakah kamu juga mengevakuasi arena dan merawat miko-dono?"
"Oke,
serahkan pada kami."
Aku kira miko
seharusnya baik-baik saja karena aku diam-diam memasang sebuah alat sihir Fortress
padanya, tapi aku kira
bertarung sambil menahan diri dan melindungi dia akan sedikit sulit.
Setelah melihat keduanya
pergi yang membawa miko bersama mereka ke kursi penonton, aku melangkah maju
menuju si temple knight yang tidak bergerak.
"Apakah
menurutmu membahayakan para penduduk adalah apa yang diinginkan Dewa
Zaikuon?"
Aku bertanya pada
si temple knight saat aku berjalan ke arahnya.
"Mereka
pantas mendapatkannya karena mereka berbicara buruk tentang dewa Zaikuon yang agung!"
Dia benar-benar
menargetkan para penonton dalam serangan sebelumnya.
"——Senuma."
Aku bisa
mendengar rock miko dari kursi penonton.
Dia bangun pada timing yang buruk.
◇
"diIAM "
Si temple knight
meludah marah dan melepaskan sebuah light
arrow ke arah miko.
Rusus dan Fifi
yang berada di dekatnya menjatuhkan arrow itu, tapi dia tidak bisa
menyembunyikan keterkejutannya karena diserang oleh temannya.
"Ke-kenapa——"
"akutidakBUTUhapestsepertimulaGII(aku
tidak butuh apest sepertimu lagi)"
Pemikiran si
temple knight telah berubah menjadi aneh.
Kristal kuning
yang muncul di dahinya mulai tumbuh keluar dan membentuk sebuah bentuk seperti
tanduk.
Untuk saat ini,
aku harus menyerah untuk mengumpulkan kesalehan bagi dewa Zaikuon dan
menetralisir si temple knight untuk menghentikan kondisinya agar tidak semakin
memburuk.
"Ini dia——"
"daTANGlah"
Aku menyelinap
melalui hujan dari light arrow, dan menghindari tebasan yang memotong arena menjadi
dua dengan perbedaan setipis kertas.
Aku bergegas
keluar dan berhenti di depan si temple knight sebelum dia bisa melepaskan
serangan lainnya, dan kemudian aku menyerangnya dengan Piercing
Fist.
Merasakan
hancurnya dari barriernya di telapak tanganku.
Aku menguras
mana si temple knight dengan force magic [Mana Drain].
Tepat setelah
itu, aku dengan ringan meletakkan telapak tanganku di perut si temple knight.
"——HAA."
Dengan tanganku
masih di barriernya, aku memutar tubuhku dan menyerangnya dengan sebuah gerakan
mencongkel yang kuat. Saat kemudian, sekumpulan dari pure
mana menghantam barriernya.
Ini adalah skill
Mana Strike yang aku pelajari dalam pertarungan-ku dengan Goblin Princess Yuika
di lapisan bawah labirin.
Si temple knight
yang terkena dengan serangan tenang tersentak dan jatuh seperti pohon yang
membusuk.
Aku tidak
berpikir dia sudah mati karena aku menggunakan skill Abduction, tapi itu cara yang cukup dramatis untuk jatuh.
"Senumaaaaaaaa!
Mungkin berpikir
sama, rock miko memanggil nama si temple knight.
Gulung gulung, sebuah
lingkaran digulung dan jatuh di bawah-ku.
Ini adalah
sacred treasure dewa Zaikuon yang berada di dahi si temple knight.
Aku mengambil sacred
treasure tanpa alasan khusus dan berjalan menuju si temple knight.
Lalu aku melihat
jari temple knight itu berkedut.
"——Aku
(watashi) —— Aku(ore) adalah holy warrIORR dewa Zaikuon "
Skill Attentive
Ears mendengar suaranya yang kabur.
Sepertinya dia
masih menempel pada kesadarannya berkat Skill Unik.
"Tidak —— salah ... Aku
(ore). Aku (boku), aku adalah utusan dari dewa senuMUAWAAAAAAAA"
Cahaya kuning berjalan
melalui tubuh si temple knight.
"Itu sudah cukup
jauh."
Untuk
menghentikannya dari mengamuk, aku menginjak perut si temple knight untuk
menghentikan napasnya, dan menendang dagunya untuk menyebabkan gegar otak.
Jika ini tidak
cukup, aku akan menggunakan chantlessly mantra tipe paralyze yang dikombinasikan dengan tendangan.
Sesuatu yang
tidak terduga terjadi di hadapanku yang berpikir dengan tak acuh seperti itu.
◇
"SENUMAAAAAAA!"
Suara dari
sebuah ledakan dan jeritan Rock Miko memenuhi arena yang telah kehilangan
tanda-tanda dari kehadiran manusia.
Serpihan putih dilapisi
dalam cahaya kuning lompat keluar dari asap kuning yang muncul bersama dengan
suara ledakan.
Aku menghasilkan
chantlessly
<< Flexible Shield
>> untuk memblokir serpihan-serpihan, tetapi mereka dengan mudah melewati
shield.
Aku mengambil
langkah ringan untuk menghindari serpihan putih sambil terkejut dengan itu.
"——Apa itu
barusan?"
"Si temple
knight yang disebut Senuma tampaknya telah meledak."
"Meledak?
Dengan serangan Satou?"
"Tidak,
bukan karena itu. Serangan Master semuanya dalam upaya untuk melumpuhkan si
temple knight tanpa melukai dirinya."
Liza menjawab
pertanyaan Rusus dan Fifi.
Akhirnya asap
putih menghilang.
——Geh.
"Se, numa
..."
Si rock miko benar-benar
agape (cinta tanpa pandang apapun).
Sebuah cube yang
telah dibagi menjadi tiga melayang di udara, semua cube memiliki wajah si
temple knight di sepanjang permukaan.
Banyak small
cube mengorbit di
sekitar mereka seperti satelit.
Ini jauh dari
harapan-ku.
――ZWAEEEE.
――ZWAEEEE.
――ZWAEEEE.
Suara kasar seperti
suara dari para utusan bergema, cahaya kuning meluap keluar dari cube.
Masing-masing dari
cube muncul untuk menjadi host sebuah [Fragmen Dewa], memakai efek dari [Champion],
[Vanquish Archer], dan
[Great Caster].
Sementara wajah si
temple knight masih berjalan di sepanjang permukaan cube, cube-nya mengubah
bentuknya secara geometris, dan akhirnya menetap menjadi sebuah bentuk humanoid
low-polygonal.
Wajah-nya
menghilang sekaligus, dan kemudian sebuah wajah baru si temple knight muncul di
kepala berbentuk segitiga.
"Senuma,
kenapa ..."
Rock miko
bergumam dengan linglung sambil menangis tanpa henti.
Baiklah kalau
begitu, mengalahkan mereka itu mudah, tapi apa yang harus aku lakukan di sini
...
◇
"Satou! 3
lawan 1 itu terlalu banyak bukan?"
"Kami juga
akan membantu——"
Rusus dan Fifi
yang akan terjun ke arena diserang oleh segerombolan dari
small
cube, menghentikan
mereka di jalur mereka.
"Ada apa
dengan benda-benda itu?"
"Pedang
saya hanya menyelinap melalui mereka."
Sepertinya small
cube itu membawa property
yang sama dengan tubuh utama
para utusan yang secara fisik setengah abadi.
Mengincar pada celah-ku
saat aku memalingkan muka, si utusan Great Caster mengeluarkan beberapa holy
spear seukuran tiang telephone
yang dibuat oleh holy magic, sementara si utusan Vanquish Archer yang kalah dengan cepat menembakkan arrow
ke arah-ku dengan kecepatan di
tingkat seperti machine gun.
Sambil menghapus
sihir dengan [Break Magic], aku dengan cepat menebas light
arrow secara berurutan.
"——
>."
Aku bentrokan
melawan si utusan Champion yang datang dengan sebuah white sword yang aku ambil
dari Item Box-ku.
Aku menangkis
pedangnya untuk menjatuhkan keseimbangan si utusan Champion, menendangnya pergi, dan memanfaatkan recoil
untuk mengincar dua utusan
di dekatnya.
――ZWAEEEE.
――ZWAEEEE.
Si utusan Great
Caster membentengi defensenya dengan holy magic dengan terburu-buru, tapi itu
sudah terlambat.
Aku menghapus defensive
magic dengan Break
Magic, dan secara mengalir menebas si utusan Great Caster dengan white sword.
Si utusan Vanquish
Archer mencoba
melarikan diri dariku sambil menghujani arrow dari cahaya ke arahku.
Aku menghindari
serangan dengan menggunakan Shrink Ground, dan memotong si utusan Vanquish
Archer menjadi dua.
Yellow light orb berpisah dari si utusan yang menghilang menjadi white
powder.
Biasanya, aku
akan segera melenyapkan mereka dengan Pedang Dewa, tapi itu pasti akan
mengundang dendam dewa Zaikuon, jadi aku memutuskan untuk mengamati mereka di
sini.
――ZWAEEEE.
Si utusan
Champion mendekat dengan kecepatan yang menyaingi dari sebuah
peluru yang ditembakkan dari
sebuah rail gun, aku memblokirnya dengan white sword dan
melemparkannya menjauh.
Sepertinya si utusan
Champion bertujuan untuk yellow light orb.
"■■■■■■■■ ■■ ■■■■..."
Aku mulai chanting
mantra [God Sealing] yang Corpse ajarkan padaku di lapisan bawah labirin.
Berbeda dengan Pedang
Dewa, aku bisa membebaskan mereka nanti dengan mantra ini.
――ZWAE.
――ZWAEZWAE.
Si utusan Champion
mengumpulkan cahaya ke dalam pedang di tangannya, membentuk sebuah
gigantic
sword.
Sepertinya, ia
tahu sihir macam apa yang aku coba casting.
Setelah selesai
membentuk gigantic sword, wajah si temple knight di permukaan cube melayangkan
sebuah ekspresi do-or-die dan kemudian bergegas mengejarku.
Sambil terus
melanjutkan chanting, aku menangkis serangan sengit si utusan Champion dengan white
sword dan magic sword di tanganku.
Bunga api putih,
merah, kuning tersebar di sekitar, dan bahkan sebelum chanting selesai, si
utusan Champion telah dinetralisir menjadi beberapa potongan dari serpihan.
◇
Aku melanjutkan chanting
mantra sealing
sambil melihat sisa-sisa dari
si utusan Champion karena belum ada pernyataan kemenangan.
Dengan serpihan
yang masih di bawah, wajah si temple knight terpantul pada beberapa dari mereka
seperti sebuah pantulan di cermin.
"...
bBOWQUUam ... HOLyknight."
Aku bisa
mendengar suara seperti suara ketika menyentuh serpihan.
"Senuma!"
Rock miko
berlari dan memeluk salah satu dari serpihan besar di dadanya.
Duri putih naik
dari serpihan itu, tumbuh menuju dahi Rock Miko.
Namun, wicked
blade itu sia-sia
untuk mencapai miko.
"——Lepaskanlah.
Itu berbahaya."
Liza dengan sebuah
white spear di tangannya mencegat duri putih dan merubah serpihan yang rock miko
sedang peluk menjadi white powder.
"Master, mohon
maafkan saya. Saya menggunakan hidden weapon tanpa izin Anda."
"Jangan
khawatirkan hal itu."
Maksudku white
sword yang aku gunakan juga salah satunya.
"Pendragon-sama,
tolong selamatkan, tolong selamatkan Senuma!"
Rock miko sedang
menempel padaku.
Aku pribadi
telah menyerah untuk menyelamatkan nyawa si temple knight saat dia meledak dan
berubah menjadi seorang utusan, tetapi sebagai temannya, rock miko masih belum
menyerah sepertinya.
Serpihan dengan
wajah si temple knight di atasnya telah dihancurkan oleh Liza, tetapi wajahnya
telah dihasilkan di serpihan lainnya.
"Saya tidak
keberatan mengorbankan nyawa saya untuk mewujudkannya."
Rock miko
memohon.
"Bahkan
Satou tidak mungkin bisa melakukan itu, kan."
"Benar,
tidak peduli betapa luar biasanya Satou, dia bukan dewa."
Rusus dan Fifi
berlari setelah rock miko mengatakan itu.
Yah, itu memang
tidak mungkin.
——Tidak tunggu.
"Mungkinkah,
Master, Anda bisa?"
Liza yang menyadari
perubahan dalam ekspresiku terdengar terkejut.
"Apakah itu
benar ?! Saya akan melakukan apa saja jika Anda menyelamatkan Senuma. Saya
menawarkan Anda tubuh ini, hidup —— tidak, bahkan jiwa saya, semuanya!"
Rock miko
berkata demikian dengan kehendak kuat di matanya.
Itu benar-benar
terasa seperti dia bahkan akan menjual jiwanya.
"Kalau
begitu, tolong pinjamkan aku kekuatanmu. Aku butuh bantuanmu untuk
melakukannya."
Rock miko
memberi persetujuannya.
◇
" —— Ya ampun, tak
disangka kamu akan mengancam seorang dewa."
"Seperti,
benar-benar tidak bisa dipercaya."
Begitu semuanya
selesai, Rusus dan Fifi mengatakan itu yang naik di sebuah airship yang terbang
menjauh dari Pier Rock kingdom.
"Tapi aku
tidak mengancam siapa pun. Aku hanya membuat sebuah permintaan pada dewa
Zaikuon."
Aku menyegel
[Fragmen Dewa] yang keluar dari dua utusan, terhubung dengan pikiran rock miko
untuk memanggil dewa Zaikuon, dan memintanya untuk mengembalikan jiwa si temple
knight yang masih berada di dalam si utusan terakhir ke dalam sebuah tubuh baru
yang diciptakan dari sisa-sia si utusan sebagai sebuah syarat untuk melepaskan
kedua fragmen yang tersegel.
"Yah, bukankah
itu baik-baik saja?"
"Dan amukan
si temple knight diperlakukan seperti itu adalah hasil karya demon, jadi juga tidak
ada bahaya yang dilakukan pada reputasi dewa Zaikuon."
Rusus dan Fifi
mengangkat bahu mereka.
Setelah semuanya
selesai, aku membuat sebuah pertunjukan dari sinar yang mencolok dan suara dari
ledakan dengan light magic, menghasilkan mark dewa Zaikuon yang tinggi di atas langit arena untuk
secara otentik membuatnya terlihat seperti dewa Zaikuon melakukan sesuatu, dan
kemudian aku keluar dari arena dengan dilengkapi sacred treasure.
Demon dengan
asumsi penampilan si temple knight Senuma mengamuk, dan aku dan rock miko yang
telah menerima oracle berdiri untuk melenyapkan demon, atau begitulah ceritanya
tersebar.
Sejak aku keluar
dari arena yang dilengkapi dengan armor yang cocok dengan seorang holy warrior,
banyak sekali orang-orang yang tampaknya mempercayainya.
Yah, mungkin
berkat tindakan lanjut itu, aku berhasil menyelesaikan trial dan mendapatkan
[Mark of Zaikuon] di kolom titile-ku.
Ada juga
beberapa titile yang terdengar tidak puas seperti [One
who Tricks God], dan [Disrespectful
Traitor] di antara titile,
tapi aku tidak terlalu peduli selama aku menyelesaikan trial-nya.
"Tidak ada
kerusuhan, bukankah baik-baik saja?"
"Belum lama
sejak Divine Punishment, sepertinya orang-orang bodoh akan menyebabkan
kerusuhan."
Rusus dan Fifi
mengalihkan pandangan mereka ke luar jendela sambil menyesap ale.
"Pada
akhirnya, kamu menyumbang ke semua kuil?"
"Secara
rincih itu mungkin——"
Aku menegaskan
pertanyaan Rusus.
Aku memberikan
sumbangan pada semua tujuh kuil, 100 koin emas dan makanan dengan proporsi yang
sama untuk masing-masing.
Menurut
keduanya, Saga Empire akan datang untuk membantu dengan ketentuan(makanan, dll)
bahkan jika aku meninggalkan mereka, tapi aku tidak ingin orang-orang di sana
kelaparan sambil menunggu untuk itu.
"Jadi,
apakah kamu benar-benar pergi kesana? Tidak ada apapun selain reruntuhan, kamu
tahu?"
"Ya, ada
sesuatu yang perlu sedikit aku periksa."
Aku membalas
Fifi yang dengan senang mengunyah daging ham kering.
"Saya akan juga
ikut bermain jika vampire-nya bertahan~"
"Terdengar
menyenangkan."
Liza yang keluar
sebagai pemenang dalam pertandingan melawan daging iga mengambil daging kaki
sambil menyetujui Rusus.
Kami menuju ke sebuah
kota di negara tetangga yang dihancurkan oleh vampire.
Karena kota itu telah
diblokade oleh Saga Empire, aku telah meminta Rusus dan Fifi untuk membiarkan
kami lewat sementara juga mengawal mereka ke Dragg Kingdom.
Karena aku
berencana untuk mengirim kantor cabang Echigoya di negara-negara di sekitar
sini, akan buruk jika beberapa vampire liar yang pandai bersembunyi mengintai di
sekitar, jadi aku ingin menyelidikinya terlebih dulu.
"Hei, hei,
Satou."
"Mau
bertaruh apakah Meiko yang pergi ke Dragg Kingdom duluan telah bertarung dengan
guardian
dragon country atau
tidak?"
Rusus dan Fifi
mengatakan beberapa hal yang terdengar firasat dengan senyuman di seluruh wajah
mereka.
Sepertinya, ada
banyak keberanian bagi para gadis-gadis otak di dunia ini.
Melihat
keduanya, Liza juga tersenyum.
"Guardian
dragon, ya. Saya ingin
sekali melawannya dengan diri saya sendiri."
——Et tu, Liza.