Ini Satou. Cinta murni(Pure love) yang berkembang di masa mudamu sering keluar sebagai sesuatu yang bodoh, tetapi daripada mereka yang dengan sarkastik membodohi dirinya, mereka yang melangkah di atas jalan dari cinta mengikuti hati mereka terlihat lebih indah bagi-ku.



"——guNZUnu"

Aku mencoba untuk menebasnya dengan pedang-ku, tetapi rasanya seperti ketika aku melawan si utusan pertama tempur jarak dekat sebelumnya.
Berat dan kecepatan dari pukulannya lebih tinggi dari Liza dan gadis-gadis, tapi karena dia tidak memiliki sense pertempuran, garda depan kami tidak akan memiliki banyak kesulitan melawannya.

Demon lord di level dari [Golden Wild Boar King] mungkin bisa dengan mudah menghancurkannya.

Swordsman-samaaaaaaa!
Siapa orang itu?
Dia sangat mengagumkaaaan!

Sorakan yang diarahkan pada si temple knight berbalik kepada-ku.

Kurasa pecundang permanen Kuil Zaikuon akan tetap kalah lagi tahun ini.
Yea yah, lagipula itu Zaikuon.
Aku tidak akan bertaruh pada mereka.
Dasar bodoh. Bahkan jika dewa Zaikuon telah dihidupkan kembali, sekelompok Kuil Zaikuon itu hanyalah ampas.
Benar sialan.
Skill Attentive Ears mendengar banyak suara.
Ada beberapa yang bersorak pada si temple knight, sepertiHoly knight, jangan kalah!Tetapi kebanyakan seperti di atas. Itu bukan urusan-ku, tapi itu agak tidak menyenangkan untuk didengarkan.

"Sialan kamuuuuuuuuuuuu!"

Si temple knight menembakkan arrow yang diciptakan oleh [Vanquish Archer].
Dengan magic sword dilapisi magic edge, aku memotong arrow dengan cara yang tidak akan membuat mereka mengenaiku.

Salah satu arrow terbang menjauh dari-ku, memecahkan dinding transparan dari batas arena.
Ceria, teriakan dan hinaan berubah menjadi jeritan.

Melihat itu, si temple knight menunjukkan senyuman gelap.
Sepertinya komentar ceroboh tadi juga didengar oleh si temple knight.

"nuoooooOoooooo"

Si temple knight meraung marah dan melepaskan sebuah roundhouse kick.

Karena dewa Zaikuon tidak lagi mengganggu, aku ingin mengakhiri ini sekarang, tetapi menilai dari semua trial sejauh ini, menurunkan kepercayaan orang-orang terhadap dewa yang dipertanyakan bukanlah situasi yang baik untuk sebuah trial.
Aku akan membiarkan si temple knight mendapatkan tangan atas(unggul) selama pertarungan kami, dan kemudian mengakhirinya dengan hasil imbang atau kemenangan sempit.

Tubuh dan jiwa si temple knight tidak akan bertahan jika aku menyeretnya terlalu lama, mari lakukan ini dengan cepat.

Dan sementara aku memikirkan itu——.

"Gununu —— NuoooOooooooO"

Si temple knight meraung ke langit.

Banyak arrow dari cahaya yang tampak seperti jarum hedgehog muncul di sekelilingnya.

Arrow dilepaskan seperti semacam serangan rudal di dalam sebuah anime robot, dan menabrak dinding transparan di batas arena, mengundang kilatan dan suara gemuruh, bersama dengan jeritan dan teriakan marah dari para penonton.
Dinding pertahanan yang melindungi para penonton telah hancur seperti pecahan kaca yang retak.

Setengah dari arrow menghampiri-ku dan rock miko bersama dengan Rusus dan Fifi di belakang-ku, tetapi aku memotong semuanya dari mereka dengan magic sword-ku.

"Apa yang orang ini lakukan ..."

Aku kira dia pasti tersinggung oleh pelecehan verbal sebelumnya.
Dengan melakukan ini, bukannya mendapatkan lebih banyak orang percaya, itu tidak akan aneh jika orang-orang memboikot dewa Zaikuon sebagai gantinya.
Sepertinya si temple knight yang mengambil inisiatif, bukannya dewa Zaikuon, tindakan agresinya pasti didorong oleh emosinya.

"nuhahahaHYAhaha"

Dia akan untuk serangan ketiga, jumlah dari arrow lebih sedikit dari sebelumnya, tetapi semuanya dari mereka diarahkan untuk para penonton.

—— Kamu pikir aku akan membiarkanmu?

Sambil chanting mantra [<< Fleksibel Shield >>], aku menembak jatuh arrow dengan magic edge cannon yang ditembakkan dari magic swordku.

Arrow yang dibuat oleh Vanquish Archer bergerak di tengah udara dalam upaya untuk menghindari magic edge cannon-ku, tetapi aku juga menggerakan magic edge cannon-ku di udara ke rumah di atas arrow(menjatuhkan).

Salah satu arrow menghindari magic edge cannon dan terbang ke arah para penonton.
Ledakan terjadi di kursi penonton.

Cahaya merah terbang, meniup asap ledakan.

"Master! Tolong serahkan ini pada saya!"

Itu Liza.

Sepertinya Liza menembak jatuh arrow dari kursi penonton.

"Kami akan membantunya."
"Satou, serahkan pada kami untuk membantunya."

Rusus dan Fifi telah selesai memulihkan diri dengan magic potion.

"Itu akan sangat bagus. Bisakah kamu juga mengevakuasi arena dan merawat miko-dono?"
"Oke, serahkan pada kami."

Aku kira miko seharusnya baik-baik saja karena aku diam-diam memasang sebuah alat sihir Fortress padanya, tapi aku kira bertarung sambil menahan diri dan melindungi dia akan sedikit sulit.
Setelah melihat keduanya pergi yang membawa miko bersama mereka ke kursi penonton, aku melangkah maju menuju si temple knight yang tidak bergerak.

"Apakah menurutmu membahayakan para penduduk adalah apa yang diinginkan Dewa Zaikuon?"

Aku bertanya pada si temple knight saat aku berjalan ke arahnya.

"Mereka pantas mendapatkannya karena mereka berbicara buruk tentang dewa Zaikuon yang agung!"

Dia benar-benar menargetkan para penonton dalam serangan sebelumnya.

"——Senuma."

Aku bisa mendengar rock miko dari kursi penonton.
Dia bangun pada timing yang buruk.



"diIAM "

Si temple knight meludah marah dan melepaskan sebuah light arrow ke arah miko.
Rusus dan Fifi yang berada di dekatnya menjatuhkan arrow itu, tapi dia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya karena diserang oleh temannya.

"Ke-kenapa——"
"akutidakBUTUhapestsepertimulaGII(aku tidak butuh apest sepertimu lagi)"

Pemikiran si temple knight telah berubah menjadi aneh.
Kristal kuning yang muncul di dahinya mulai tumbuh keluar dan membentuk sebuah bentuk seperti tanduk.

Untuk saat ini, aku harus menyerah untuk mengumpulkan kesalehan bagi dewa Zaikuon dan menetralisir si temple knight untuk menghentikan kondisinya agar tidak semakin memburuk.

"Ini dia——"
"daTANGlah"

Aku menyelinap melalui hujan dari light arrow, dan menghindari tebasan yang memotong arena menjadi dua dengan perbedaan setipis kertas.
Aku bergegas keluar dan berhenti di depan si temple knight sebelum dia bisa melepaskan serangan lainnya, dan kemudian aku menyerangnya dengan Piercing Fist.

Merasakan hancurnya dari barriernya di telapak tanganku.

Aku menguras mana si temple knight dengan force magic [Mana Drain].
Tepat setelah itu, aku dengan ringan meletakkan telapak tanganku di perut si temple knight.

"——HAA."

Dengan tanganku masih di barriernya, aku memutar tubuhku dan menyerangnya dengan sebuah gerakan mencongkel yang kuat. Saat kemudian, sekumpulan dari pure mana menghantam barriernya.
Ini adalah skill Mana Strike yang aku pelajari dalam pertarungan-ku dengan Goblin Princess Yuika di lapisan bawah labirin.

Si temple knight yang terkena dengan serangan tenang tersentak dan jatuh seperti pohon yang membusuk.
Aku tidak berpikir dia sudah mati karena aku menggunakan skill Abduction, tapi itu cara yang cukup dramatis untuk jatuh.

"Senumaaaaaaaa!

Mungkin berpikir sama, rock miko memanggil nama si temple knight.

Gulung gulung, sebuah lingkaran digulung dan jatuh di bawah-ku.
Ini adalah sacred treasure dewa Zaikuon yang berada di dahi si temple knight.

Aku mengambil sacred treasure tanpa alasan khusus dan berjalan menuju si temple knight.

Lalu aku melihat jari temple knight itu berkedut.

"——Aku (watashi) —— Aku(ore) adalah holy warrIORR dewa Zaikuon "

Skill Attentive Ears mendengar suaranya yang kabur.
Sepertinya dia masih menempel pada kesadarannya berkat Skill Unik.

"Tidak —— salah ... Aku (ore). Aku (boku), aku adalah utusan dari dewa senuMUAWAAAAAAAA"

Cahaya kuning berjalan melalui tubuh si temple knight.
"Itu sudah cukup jauh."

Untuk menghentikannya dari mengamuk, aku menginjak perut si temple knight untuk menghentikan napasnya, dan menendang dagunya untuk menyebabkan gegar otak.

Jika ini tidak cukup, aku akan menggunakan chantlessly mantra tipe paralyze yang dikombinasikan dengan tendangan.

Sesuatu yang tidak terduga terjadi di hadapanku yang berpikir dengan tak acuh seperti itu.



"SENUMAAAAAAA!"

Suara dari sebuah ledakan dan jeritan Rock Miko memenuhi arena yang telah kehilangan tanda-tanda dari kehadiran manusia.

Serpihan putih dilapisi dalam cahaya kuning lompat keluar dari asap kuning yang muncul bersama dengan suara ledakan.
Aku menghasilkan chantlessly << Flexible Shield >> untuk memblokir serpihan-serpihan, tetapi mereka dengan mudah melewati shield.

Aku mengambil langkah ringan untuk menghindari serpihan putih sambil terkejut dengan itu.

"——Apa itu barusan?"
"Si temple knight yang disebut Senuma tampaknya telah meledak."

"Meledak? Dengan serangan Satou?"
"Tidak, bukan karena itu. Serangan Master semuanya dalam upaya untuk melumpuhkan si temple knight tanpa melukai dirinya."

Liza menjawab pertanyaan Rusus dan Fifi.
Akhirnya asap putih menghilang.

——Geh.

"Se, numa ..."

Si rock miko benar-benar agape (cinta tanpa pandang apapun).

Sebuah cube yang telah dibagi menjadi tiga melayang di udara, semua cube memiliki wajah si temple knight di sepanjang permukaan.
Banyak small cube mengorbit di sekitar mereka seperti satelit.

Ini jauh dari harapan-ku.

――ZWAEEEE.
――ZWAEEEE.
――ZWAEEEE.

Suara kasar seperti suara dari para utusan bergema, cahaya kuning meluap keluar dari cube.
Masing-masing dari cube muncul untuk menjadi host sebuah [Fragmen Dewa], memakai efek dari [Champion], [Vanquish Archer], dan [Great Caster].

Sementara wajah si temple knight masih berjalan di sepanjang permukaan cube, cube-nya mengubah bentuknya secara geometris, dan akhirnya menetap menjadi sebuah bentuk humanoid low-polygonal.

Wajah-nya menghilang sekaligus, dan kemudian sebuah wajah baru si temple knight muncul di kepala berbentuk segitiga.

"Senuma, kenapa ..."

Rock miko bergumam dengan linglung sambil menangis tanpa henti.

Baiklah kalau begitu, mengalahkan mereka itu mudah, tapi apa yang harus aku lakukan di sini ...



"Satou! 3 lawan 1 itu terlalu banyak bukan?"
"Kami juga akan membantu——"

Rusus dan Fifi yang akan terjun ke arena diserang oleh segerombolan dari small cube, menghentikan mereka di jalur mereka.

"Ada apa dengan benda-benda itu?"
"Pedang saya hanya menyelinap melalui mereka."

Sepertinya small cube itu membawa property yang sama dengan tubuh utama para utusan yang secara fisik setengah abadi.

Mengincar pada celah-ku saat aku memalingkan muka, si utusan Great Caster mengeluarkan beberapa holy spear seukuran tiang telephone yang dibuat oleh holy magic, sementara si utusan Vanquish Archer yang kalah dengan cepat menembakkan arrow ke arah-ku dengan kecepatan di tingkat seperti machine gun.
Sambil menghapus sihir dengan [Break Magic], aku dengan cepat menebas light arrow secara berurutan.

"—— >."

Aku bentrokan melawan si utusan Champion yang datang dengan sebuah white sword yang aku ambil dari Item Box-ku.
Aku menangkis pedangnya untuk menjatuhkan keseimbangan si utusan Champion, menendangnya pergi, dan memanfaatkan recoil untuk mengincar dua utusan di dekatnya.

――ZWAEEEE.
――ZWAEEEE.

Si utusan Great Caster membentengi defensenya dengan holy magic dengan terburu-buru, tapi itu sudah terlambat.
Aku menghapus defensive magic dengan Break Magic, dan secara mengalir menebas si utusan Great Caster dengan white sword.

Si utusan Vanquish Archer mencoba melarikan diri dariku sambil menghujani arrow dari cahaya ke arahku.

Aku menghindari serangan dengan menggunakan Shrink Ground, dan memotong si utusan Vanquish Archer menjadi dua.

Yellow light orb berpisah dari si utusan yang menghilang menjadi white powder.
Biasanya, aku akan segera melenyapkan mereka dengan Pedang Dewa, tapi itu pasti akan mengundang dendam dewa Zaikuon, jadi aku memutuskan untuk mengamati mereka di sini.

――ZWAEEEE.

Si utusan Champion mendekat dengan kecepatan yang menyaingi dari sebuah peluru yang ditembakkan dari sebuah rail gun, aku memblokirnya dengan white sword dan melemparkannya menjauh.
Sepertinya si utusan Champion bertujuan untuk yellow light orb.

"■■■■■■■■ ■■ ■■■■..."

Aku mulai chanting mantra [God Sealing] yang Corpse ajarkan padaku di lapisan bawah labirin.
Berbeda dengan Pedang Dewa, aku bisa membebaskan mereka nanti dengan mantra ini.

――ZWAE.

――ZWAEZWAE.

Si utusan Champion mengumpulkan cahaya ke dalam pedang di tangannya, membentuk sebuah gigantic sword.
Sepertinya, ia tahu sihir macam apa yang aku coba casting.

Setelah selesai membentuk gigantic sword, wajah si temple knight di permukaan cube melayangkan sebuah ekspresi do-or-die dan kemudian bergegas mengejarku.
Sambil terus melanjutkan chanting, aku menangkis serangan sengit si utusan Champion dengan white sword dan magic sword di tanganku.

Bunga api putih, merah, kuning tersebar di sekitar, dan bahkan sebelum chanting selesai, si utusan Champion telah dinetralisir menjadi beberapa potongan dari serpihan.



Aku melanjutkan chanting mantra sealing sambil melihat sisa-sisa dari si utusan Champion karena belum ada pernyataan kemenangan.
Dengan serpihan yang masih di bawah, wajah si temple knight terpantul pada beberapa dari mereka seperti sebuah pantulan di cermin.

"... bBOWQUUam ... HOLyknight."

Aku bisa mendengar suara seperti suara ketika menyentuh serpihan.

"Senuma!"

Rock miko berlari dan memeluk salah satu dari serpihan besar di dadanya.
Duri putih naik dari serpihan itu, tumbuh menuju dahi Rock Miko.

Namun, wicked blade itu sia-sia untuk mencapai miko.

"——Lepaskanlah. Itu berbahaya."

Liza dengan sebuah white spear di tangannya mencegat duri putih dan merubah serpihan yang rock miko sedang peluk menjadi white powder.

"Master, mohon maafkan saya. Saya menggunakan hidden weapon tanpa izin Anda."
"Jangan khawatirkan hal itu."

Maksudku white sword yang aku gunakan juga salah satunya.

"Pendragon-sama, tolong selamatkan, tolong selamatkan Senuma!"

Rock miko sedang menempel padaku.

Aku pribadi telah menyerah untuk menyelamatkan nyawa si temple knight saat dia meledak dan berubah menjadi seorang utusan, tetapi sebagai temannya, rock miko masih belum menyerah sepertinya.
Serpihan dengan wajah si temple knight di atasnya telah dihancurkan oleh Liza, tetapi wajahnya telah dihasilkan di serpihan lainnya.

"Saya tidak keberatan mengorbankan nyawa saya untuk mewujudkannya."

Rock miko memohon.

"Bahkan Satou tidak mungkin bisa melakukan itu, kan."
"Benar, tidak peduli betapa luar biasanya Satou, dia bukan dewa."

Rusus dan Fifi berlari setelah rock miko mengatakan itu.
Yah, itu memang tidak mungkin.

——Tidak tunggu.

"Mungkinkah, Master, Anda bisa?"

Liza yang menyadari perubahan dalam ekspresiku terdengar terkejut.

"Apakah itu benar ?! Saya akan melakukan apa saja jika Anda menyelamatkan Senuma. Saya menawarkan Anda tubuh ini, hidup —— tidak, bahkan jiwa saya, semuanya!"

Rock miko berkata demikian dengan kehendak kuat di matanya.
Itu benar-benar terasa seperti dia bahkan akan menjual jiwanya.

"Kalau begitu, tolong pinjamkan aku kekuatanmu. Aku butuh bantuanmu untuk melakukannya."

Rock miko memberi persetujuannya.



" —— Ya ampun, tak disangka kamu akan mengancam seorang dewa."
"Seperti, benar-benar tidak bisa dipercaya."

Begitu semuanya selesai, Rusus dan Fifi mengatakan itu yang naik di sebuah airship yang terbang menjauh dari Pier Rock kingdom.

"Tapi aku tidak mengancam siapa pun. Aku hanya membuat sebuah permintaan pada dewa Zaikuon."

Aku menyegel [Fragmen Dewa] yang keluar dari dua utusan, terhubung dengan pikiran rock miko untuk memanggil dewa Zaikuon, dan memintanya untuk mengembalikan jiwa si temple knight yang masih berada di dalam si utusan terakhir ke dalam sebuah tubuh baru yang diciptakan dari sisa-sia si utusan sebagai sebuah syarat untuk melepaskan kedua fragmen yang tersegel.

"Yah, bukankah itu baik-baik saja?"
"Dan amukan si temple knight diperlakukan seperti itu adalah hasil karya demon, jadi juga tidak ada bahaya yang dilakukan pada reputasi dewa Zaikuon."

Rusus dan Fifi mengangkat bahu mereka.

Setelah semuanya selesai, aku membuat sebuah pertunjukan dari sinar yang mencolok dan suara dari ledakan dengan light magic, menghasilkan mark dewa Zaikuon yang tinggi di atas langit arena untuk secara otentik membuatnya terlihat seperti dewa Zaikuon melakukan sesuatu, dan kemudian aku keluar dari arena dengan dilengkapi sacred treasure.

Demon dengan asumsi penampilan si temple knight Senuma mengamuk, dan aku dan rock miko yang telah menerima oracle berdiri untuk melenyapkan demon, atau begitulah ceritanya tersebar.
Sejak aku keluar dari arena yang dilengkapi dengan armor yang cocok dengan seorang holy warrior, banyak sekali orang-orang yang tampaknya mempercayainya.

Yah, mungkin berkat tindakan lanjut itu, aku berhasil menyelesaikan trial dan mendapatkan [Mark of Zaikuon] di kolom titile-ku.
Ada juga beberapa titile yang terdengar tidak puas seperti [One who Tricks God], dan [Disrespectful Traitor] di antara titile, tapi aku tidak terlalu peduli selama aku menyelesaikan trial-nya.

"Tidak ada kerusuhan, bukankah baik-baik saja?"
"Belum lama sejak Divine Punishment, sepertinya orang-orang bodoh akan menyebabkan kerusuhan."

Rusus dan Fifi mengalihkan pandangan mereka ke luar jendela sambil menyesap ale.

"Pada akhirnya, kamu menyumbang ke semua kuil?"
"Secara rincih itu mungkin——"

Aku menegaskan pertanyaan Rusus.

Aku memberikan sumbangan pada semua tujuh kuil, 100 koin emas dan makanan dengan proporsi yang sama untuk masing-masing.
Menurut keduanya, Saga Empire akan datang untuk membantu dengan ketentuan(makanan, dll) bahkan jika aku meninggalkan mereka, tapi aku tidak ingin orang-orang di sana kelaparan sambil menunggu untuk itu.

"Jadi, apakah kamu benar-benar pergi kesana? Tidak ada apapun selain reruntuhan, kamu tahu?"
"Ya, ada sesuatu yang perlu sedikit aku periksa."

Aku membalas Fifi yang dengan senang mengunyah daging ham kering.

"Saya akan juga ikut bermain jika vampire-nya bertahan~"
"Terdengar menyenangkan."

Liza yang keluar sebagai pemenang dalam pertandingan melawan daging iga mengambil daging kaki sambil menyetujui Rusus.
Kami menuju ke sebuah kota di negara tetangga yang dihancurkan oleh vampire.
Karena kota itu telah diblokade oleh Saga Empire, aku telah meminta Rusus dan Fifi untuk membiarkan kami lewat sementara juga mengawal mereka ke Dragg Kingdom.

Karena aku berencana untuk mengirim kantor cabang Echigoya di negara-negara di sekitar sini, akan buruk jika beberapa vampire liar yang pandai bersembunyi mengintai di sekitar, jadi aku ingin menyelidikinya terlebih dulu.

"Hei, hei, Satou."
"Mau bertaruh apakah Meiko yang pergi ke Dragg Kingdom duluan telah bertarung dengan guardian dragon country atau tidak?"

Rusus dan Fifi mengatakan beberapa hal yang terdengar firasat dengan senyuman di seluruh wajah mereka.
Sepertinya, ada banyak keberanian bagi para gadis-gadis otak di dunia ini.

Melihat keduanya, Liza juga tersenyum.

"Guardian dragon, ya. Saya ingin sekali melawannya dengan diri saya sendiri."


——Et tu, Liza.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...