Ini Satou. Menurutku semua orang, terlepas dari siapa, menginginkan, besar atau kecil, untuk pusat perhatian dan pengakuan. Itu sendiri penting sebagai motivasi untuk terus bergerak maju, tetapi ketika keinginan seperti itu membengkak begitu besar hanya bisa puas dengan membandingkan diri sendiri dengan yang lainnya, menurutku di situlah itu menjadi berbahaya.


"Bagaimana bisa kamu muncul entah dari mana, space magic?"
"Dan kenapa miko-chan melayang di sebelah sana?"

Pelayan dari Pahlawan Hayato, Rusus dan Fifi melemparkan pertanyaan itu padaku.
Daripada tampak bingung melihatku dan rock miko tiba-tiba muncul di arena, keduanya tampak sangat tenang seperti yang diharapkan dari kedua veteran ini.

Bangkitkan kemenangan dalam pertarungan, selesaikan trial

Dewa Zaikuon berbicara begitu melalui rock miko yang masih melayang di udara.
Pada saat yang sama, sebuah black line digambar di tepi dari arena.

"Jadi, apakah kamu akan melawan kami?"
"Itu bagus ~. Saya hanya merasa sedikit kurang dengan pertarungan sebelumnya. Kami siap kapan saja jika itu pertarungan yang kamu inginkan, Satou?"

Rusus dan Fifi tersenyum galak.
Mereka mengepalkan tinju mereka, terlihat sangat senang.

Aku tidak keberatan bertarung melawan mereka berdua, tetapi aku masih tidak bisa memahami apa yang dipikirkan dewa Zaikuon, membuat-ku bertarung melawan dua utusan yang kuat meskipun tidak sempurna seperti sebelumnya.

Rock miko mengangkat tangannya ke arah langit, lalu sebuah cahaya kuning turun dari langit, dan kemudian tiga yellow orb muncul dari dalam cahaya itu, melayang pergi dan berhenti tepat di depanku.

Terima kekuatan dari dewa, berdiri di antara tempat duduk paling rendah dari para utusan besar

Yah, aku baik-baik saja.

Mungkin pemikiran batinku tersampaikan, lalu yellow light orb dipukul mundur di depan dari dadaku.

Mengapa kamu menolak

Maksudku, kenapa tidak?
Siapa yang butuh [Fragmen Dewa] yang hampir pasti adalah sebuah back door.

Rock miko mengalihkan pandangannya pada Rusus dan Fifi.

Light orb melayang ke arah Rusus dan Fifi sebagai gantinya, tapi kemudian material seperti membran biru memunculkan dirinya di sekitar keduanya dan mengusir yellow light orb menjauh.
Itu mungkin adalah divine protection dari Dewa Parion atau sesuatu.

"O Dewa! Dewa kami yang agung! Pelayanmu, Holy Warrior Senuma berada di sebelah sini!"

Setelah para personel yang bertanggung jawab atas arena membawa pergi para [Magic Warriors of Karion], si temple knight Zaikuon bergegas ke arena.
Para petugas berusaha untuk mengejarnya, tetapi mereka dihentikan oleh sebuah dinding transparan yang muncul di sekitar arena.
Sepertinya arena telah diisolasi oleh dewa Zaikuon.

Light orb melayang ke arah si temple knight dan kemudian mulai mengorbit di sekitarnya seolah menilai dia.

"Dengan rahmat dari dewa Zaikuon yang agung, aku akan membunuh anjing-anjing dari Parion dan memberitahukan nama yang agung dari Zaikuon pada semua orang!"

Si temple knight mengajukan banding ke light orb yang mengorbit di sekitarnya.
Dia terlihat sangat putus asa entah bagaimana.

"Satou, bukankah itu miko-san disana, seperti, benar-benar situasi yang buruk?"

Atas peringatan Rusus, aku mengalihkan pandanganku ke arah rock miko, menemukan dia tidak sadarkan diri dengan cahaya kuning yang sangat kuat mengalir keluar dari mata dan mulutnya.
Sepertinya dia mencapai batasnya dengan Divine Possession.

Cahaya yang membungkus tubuhnya terlarut pergi saat dia jatuh ke bawah.
Menurut pembacaan AR, dia sudah sangat lemah, sampai-sampai dia akan mati kalau dia ditinggal sendirian.

"Aku, holy warrior Senuma, memohon rahmatmu, sekali lagi di sini!"

Temple knight berhati dingin mengabaikan kesulitan rekannya disana, karena ia terus menarik light orb.

Tampaknya dilanda dengan keputusasaannya, satu light orb masuk ke dalam dada temple knight.
Pembacaan AR memberitahu-ku bahwa temple knight telah mendapatkan Skill Unik, [Invincible Warrior (Champion)].
Levelnya telah meningkat dari 30 menjadi 45, mungkin karena dia mendapatkan sebuah Fragment Dewa.

"Ooooooh! Tubuhku telah dipenuhi dengan kekuatan! Kekuatan Dewa dari keagungan seperti ini! Tidak ada siapa pun yang bisa menghalangi jalanku sekarang!"

Sepertinya dia dimabuk oleh perasaan dari kemahakuasaan dari Fragmen Dewa.

"Ini dia aku datang, kamu anjing Parion! Persiapkan dirimu!"

Cahaya kuning berkedip-kedip di sekitar tubuh si temple knight.
Menurut pembacaan AR, statusnya saat ini [Champion] dan [Super-Strength].
Yang pertama adalah Skill Unik, yang terakhir mungkin dari sacred treasure dewa Zaikuo.

Yah, itu baik-baik saja, tetapi situasinya telah menjadi rumit entah bagaimana.

Pada awalnya, tampaknya trial akan dilakukan dengan mengalahkan Rusus dan Fifi, tetapi sekarang aku tidak yakin apakah aku harus bekerja sama dengan si temple knight untuk mengalahkan keduanya atau mengalahkan ketiga dengan diriku sendiri.
Bekerja bersama dengan keduanya untuk mengalahkan si temple knight seharusnya tidak perlu dipertanyakan.

Meskipun dia menerima sebuah Fragmen Dewa, si temple knight saat ini mungkin masih belum cocok bagi Rusus dan Fifi.


"Dengan anjing, maksudmu saya? Saya seorang wolf bukan seorang dog, kamu tahu?"

Fifi si wolf-earkin menggosok hidungnya dengan jarinya sambil tersenyum ganas.

"Kalau begitu, saya akan melawan Satou."
"Ah, tidak adil, Rusus! Kita akan memutuskan siapa yang akan melawan Satou setelah saya mengalahkan orang ini!"

Aku tersenyum masam melihat Rusus dan Fifi berselisih.

Keduanya sangat suka bertarung seperti biasa.

"Kamu bajingan! Kamu sedang dihadapan Utusan Zaikuon, si holy warrior Senuma-sama, sungguh tidaksopan!"

Sementara keduanya sedang mengobrol dengan riang, si temple knight yang marah bergegas menuju kecepatan yang menakutkan menuju Fifi.
Pedang si temple knight yang lebih cepat dari angin melintas dan menyerempet pipi Fifi.
Dia jelas lebih cepat daripada ketika dia hanya di buff-kan dengan [Super-Strength] dari sacred treasure, tapi dia jauh lebih lambat daripada si utusan dengan status [Champion] yang aku lawan sebelumnya.
Tampaknya hanya si utusan yang sebenarnya dari dewa yang bisa menunjukkan kekuatan sebenarnya dari  [Fragmen Dewa].

"Oh lumayan bagus. Kamu cepat setidaknya setelah Rusus."
"Kuha, kuhahahaha, kekuatan dewa itu luar biasa! Telah diberikan rahmat dewa Zaikuon——"

Si temple knight yang berhenti sambil dimabuk dalam kekuasaannya ditendang keras oleh Fifi yang mendekat pada kecepatan yang sama.

Si temple knight yang berguling-guling di tanah terhenti oleh dinding transparan di atas black line.

"Kamu lumayan bagus. Utusan Parion."

Si temple knight berdiri sambil mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Huh, kapan kita menjadi utusan lagi?"
"Tidak tahu?"

Fifi dan Rusus mengangkat bahu mereka.

"Tidak ada gunanya berdiri di sini, mari lakukan dengan diri kita sendiri yeah?"
"Saya ingin memberikan perawatannya terlebih dulu jika saya bisa, apakah kamu keberatan menunggu sebentar?"
"Tidak, pergilah kalau begitu."

Karena aku mendapat persetujuan Rusus, aku berhenti di samping rock miko dan membiarkannya meminum elixir.
Aku memanfaatkan timing ini untuk menyingkirkan holy sword dan magic wand yang ada di tangan-ku.

Kerusakan baik pada tubuh dan jiwa rock miko seharusnya telah dipulihkan oleh elixir, tetapi tampaknya dia masih tidak akan bangun karena kelelahan.
Tidak perlu bagi-ku untuk tetap berada di samping rock miko lagi, tetapi ini akan menjadi buruk jika Rusus menyadari bahwa aku sudah selesai dengan perawatan, dengan demikian aku berpura-pura merawat rock miko dengan mengedarkan mana ke dalam dirinya.

"Oh apa ini? Fifi semakin terdesak?"

Aku mengangkat kepalaku ketika aku mendengar Rusus, dan benar, Fifi yang telah menyerang sebelumnya sekarang sibuk bertahan.

Mengetahui hal itu aneh, aku melihat si temple knight dan melihat bahwa levelnya telah dinaikkan menjadi 55, dan dia sekarang memiliki Skill Unik lainnya [Vanquish Archer].
Salah satu dari light orb yang mengorbit si temple knight telah lenyap.
Tampaknya si temple knight telah mendapat kekuatan saat aku tidak melihatnya.

"Fuhn, lupakan Hayato, kamu bahkan tidak di level Meiko dan Seigi."
"Sialan kamu anjing Parion!"

Diprovokasi oleh Fifi, cahaya kuning membungkus si temple knight sekali lagi.

"Ini bukan tingkat dari kekuatan yang diberikan kepadaku oleh dewa Zaikuon yang agung!"

Sepertinya dia belum menggunakan kekuatan Vanquish Archer.

"——Makan ini!"

Ketika si temple knight mengayunkan pedangnya ke bawah, sebuah arrow dari cahaya muncul dari pedangnya dan terbang ke arah Fifi.
Selain itu, ia terbagi menjadi 10 setengah jalan dan menghujani dirinya.

Awan debu berputar ketika arrow menghantam arena, meninggalkannya penuh dengan lubang.
Aku pikir situasinya sudah menyimpang terlalu jauh dari pertandingan.
Aku tidak terlalu khawatir dengan Fifi karena dia seharusnya bisa mengatasinya, tapi mungkin aku harus bersiap untuk melompat kapan saja(membantu).



Fifi melompat keluar dari awan debu yang memenuhi pusat arena.
Sesaat kemudian awan debu terbelah menjadi dua.

Tepat setelah itu, Fifi yang masih di udara berbalik dan mengayunkan pedangnya.

Pedang Fifi menghasilkan percikan api yang kuat, suara dari perpecahan udara bergema di sekelilingnya.
Sepertinya, si temple knight menyerangnya dengan sebuah tebasan tak terlihat.

Kemudian tebasan kedua, tebasan ketiga, Fifi menangkisnya sambil menghindari.
Dia tidak bisa berjaga-jaga terhadap gelombang kejut, dia memotong di sana-sini, darahnya membasahi pakaiannya.

"Butuh bantuan? Fifi."
"Diam! Fifi-sama tidak akan kalah melawan level dari seorang lawan seperti ini!"

Meskipun tidak ada banyak celah di level mereka sekarang, dan dia melawan seseorang dengan dua Skill Unik yang berorientasi pada pertempuran, Fifi masih percaya pada kemenangannya.

"Berbanggalah pada dirimu sendiri, holy warrior. Saya akan menunjukkan padamu sebuah teknik yang belum pernah saya gunakan dalam pertandingan kecuali melawan Hayato sebelumnya."

Fifi memprovokasi si temple knight sambil dengan tenang memilah napasnya.

Seperti yang dikatakannya, dia yakin tekniknya akan membawa kemenangannya.

"Datanglah padaku, anjing Parion. Saksikan saat tipuan kecilmu berdiri tak berdaya di hadapan holy warrior Senuma-sama yang telah menerima Rahmat dari Dewa Zaikuon!"

Si temple knight dengan arogan menyentakkan dagunya.

"O darah asli yang mengalir di dalam diri saya. O pembuluh darah dari divine wolf. Bersama dengan kenangan kuno yang menyala kembali——"

Cahaya berdiam di mata biru Fifi.

Rasanya seperti chanting ini akan menghidupkan kembali sejarah chuunibyou-ku yang hilang.
Aku pikir itu adalah sebuah tipe autosuggestion yang digunakan untuk menjalankan skill.

" —— "

Aura putih seperti uap naik dari tubuh Fifi, gigi taringnya berubah menjadi taring.
Bersamaan dengan itu, aura putih membungkus Fifi seperti bulu, membuatnya terlihat seperti seorang manusia serigala.

Menurut pembacaan AR, aura ini memiliki sebuah efek support dari menambahkan lima kali statistiknya pada statusnya.
Sebagai gantinya, stamina dan MP gauge-nya menurun pada tingkat yang mengerikan.

Ini mungkin alasan besar mengapa dia tidak menggunakan teknik-nya saat bertarung melawan demon lord.

"UORYAAAAAAA!"
"NUOOOOOOOOO!"

Fifi mendekat sambil dengan cepat menghindari light arrow yang datang yang ditembakan oleh si temple knight.
Tebasan yang tidak terlihat datang menyerang saat dia bergegas semuanya di punch oleh Fifi yang dilapisi aura silver.

Saat mereka berada dalam jangkauan pedang masing-masing, bentrokan pedang yang sengit dimulai.
Tebasan yang ditangkis Fifi menghancurkan arena, sementara gelombang kejut dari serangan Fifi yang disembunyikan oleh si temple knight meniup awan debu.

"Uwaa, itu terlihat sangat menyenangkan ~"

Rusus terlihat seperti dia benar-benar iri ketika dia melihat Fifi dan si temple knight yang menyebarkan percikan warna-warni di sekitarnya dan mengeluarkan suara berat.
Itu menakutkan karena dia mengatakan itu sambil melihat ke sini, tapi ada sesuatu yang menggelitik minatku.
Aku melihat riak cahaya kuning berjalan melalui tubuh si temple knight selama pertempuran ini.

Aku tidak yakin apakah Skill Unik dari Dewa Zaikuon sama dengan Skill Unik orang bereinkarnasi seperti yang dimiliki Arisa, tapi menurutku kamu tidak akan bisa melarikan diri dengan menggunakan kekuatan yang melampaui apa yang bisa dilakukan manusia.

"Makan ini!"

Fifi melepaskan sebuah powerful move pada si temple knight sambil berteriak dengan keras.
Aku melewatkannya sedikit, tapi tampaknya dia menyerangnya dengan finisher-nya tepat ketika si temple knight kehilangan pijakan karena serangan cepatnya.
Barrier si temple knight hancur oleh serangan langsung, meniup helmnya.


"Ooh, apakah dia mengalahkannya?"

Rusus berteriak keras ketika dia melihat si temple knight berbaring di tanah arena.

Fifi yang baru saja melepaskan finisher-nya juga terluka dengan patah tulang dan darah di sekujur tubuhnya, namun dia masih mempertahankan pendiriannya tanpa membiarkan penjagaannya turun.
Sepertinya, dia kehabisan semua staminanya, dia tidak lagi berada di Beast Form.

"——Oh anak laki-laki, kamu cukup tangguh."

Si temple knight bangkit sambil mendukung tubuhnya dengan pedangnya.
Sepertinya tulang di lengan kanan dan kaki kirinya patah.
Fifi tersenyum riang dan memberi isyarat pada si temple knight dengan tangannya seolah-olah memprovokasi dia.

"Gununu——"

Si temple knight memiliki pandangannya berenang di seluruh tempat dengan gelisah sebelum tertangkap dengan light orb terakhir yang mengorbit di sekelilingnya.

"O dewa Zaikuon ... Berikan rahmatmu pada holy warrior Senuma ini yang layaknya utusanmu !!"

Tangan si temple knight yang dilapisi dalam cahaya kuning menangkap light orb.
Ketika light orb berjuang untuk melepaskan diri di tangannya, dia memasukkannya ke dalam mulutnya dan meneguknya.

"——NUOOOOOOOOOOOO !!"

Si temple knight meraung ke arah langit.

Pada saat yang sama, cahaya kuning membungkus sekitarnya, dan barriernya yang dihancurkan oleh beast form Fifi direformasi kembali.
Selain itu, anggota badan dan lukanya yang patah juga disembuhkan.

Mencocokkan itu, levelnya naik dari 55 menjadi 65.
Dengan Skill Unik lainnya ditambahkan; [Great Caster].

"Kemuliaan bagi dewa Zaikuon——"

Si temple knight memandang ke langit dan memuji dewa-nya.


"Bukankah itu, seperti, super buruk?"
"Itu adalah——"

Bukan Fifi, tapi si temple knight.

Sebuah lapisan tipis dari kristal kuning telah terbentuk di dahinya.
Mirip dengan Pahlawan Meiko yang terlalu sering menggunakan Skill Uniknya selama Divine Punishment.

Ini masih agak jauh sebelum dia mencapai status Meiko, tetapi batasan itu semakin dekat pastinya.

"——Tch. Kamu curang bajingan."

Fifi memaki keluar.

Wajah si temple knight dipenuhi dengan sukacita ketika dia melihat Fifi seperti itu.
Dia tidak langsung menyerang karena dia menikmati situasinya.

"Apakah kamu ingin aku bertukaran dengannya?"

Aku bertanya pada Rusus sambil berpura-pura menghentikan perawatan rock miko.

"Hahn? Bukankah kamu di pihak Kuil Zaikuon?"
"Oh tidak, aku tidak benar-benar di pihak mereka."

Dengan luka di sekujur tubuhnya seperti itu, itu bisa berbahaya bagi Fifi.

"Namun, kami tidak butuh bantuanmu."

Rusus berjalan menuju arena sambil melambaikan tangannya ke belakang.

"Lagipula, saya rekan Fifi."

Rusus mem-buff dirinya dengan skill body reinforcement dan bergegas keluar untuk membantu Fifi.

Kesenjangan level seharusnya lebih besar dari pertarungan mereka melawan demon lord, namun keduanya mampu entah bagaimana memegang tanah mereka(tidak kalah) dengan bekerja sama secara bersama-sama.

Namun, itu mungkin hanya akan bertahan sampai mereka kehabisan stamina mereka dalam beberapa menit.
Aku ingin menghormati semangat juang mereka, tetapi aku mungkin harus bersiap-siap untuk memotong kapan saja.

"——Gwaaa"
"Fifi!"

Fifi yang tidak bisa menahan pedang si temple knight terhempas menjauh.
Rusus mulai berbentrokan pedang dengan ksatria, tapi dia jelas dirugikan dengan partnernya tidak hadir.

Namun demikian dia masih bisa berdiri di tanahnya melawan serangan ganas si temple knight, tapi dia bertarung melawan seorang musuh yang telah naik level melampaui levelnya melalui Fragmen Dewa, dan telah di buff dengan Skill Unik, holy magic dan divine treasure [Super-Strength].

Dia mendekati batasnya——.

"——Tch. Bahkan buff double physical tidak bisa menahan hal ini, ya ..."

Rusus mengambil serangan downswing untuk melindungi Fifi, dia dipukul ke bawah dan batuk darah.

"——Matilah."
"Saya tidak akan membiarkanmu."

Kali ini, Fifi yang terluka memblokir serangan yang diarahkan pada Rusus.
Namun, dia tidak bisa berhasil menahan serangan saat pedangnya rusak, pedang si temple knight yang tidak kehilangan momentumnya mematahkan bahu Fifi.

"Inilah akhirnya——"

Si temple knight mengangkat pedangnya dilapisi dalam cahaya kuning tinggi-tinggi.

" —— Menurutmu, apa yang kamu lakukan?"

Si temple knight yang artikulasinya menjadi aneh memandang rendah diriku.
"Tukar pemain, aku kira?"

Aku mendorong diriku di antara si temple knight dan keduanya dengan sebuah magic sword buatan tangan di tangan.

"Bajingan, siapa kamu?"

Si temple knight menanyakan identitas-ku.
Yah setelah kamu menyebutkannya, aku tidak pernah memperkenalkan diri.

"Demon Lord Slayer, Pendragon dari Shiga Kingdom."
"——Demon Lordslayer, ya."

Si temple knight tersenyum percaya diri setelah mendengar nama-ku.


"Aku tidak bisa mengharapkan seorang lawan yang lebih baik."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...