Ini Satou. Menurutku
semua orang, terlepas dari siapa, menginginkan, besar atau kecil, untuk pusat
perhatian dan pengakuan. Itu sendiri penting sebagai motivasi untuk terus
bergerak maju, tetapi ketika keinginan seperti itu membengkak begitu besar
hanya bisa puas dengan membandingkan diri sendiri dengan yang lainnya, menurutku
di situlah itu menjadi berbahaya.
◇
"Bagaimana bisa
kamu muncul entah dari mana, space magic?"
"Dan kenapa
miko-chan melayang di sebelah sana?"
Pelayan dari Pahlawan
Hayato, Rusus dan Fifi melemparkan pertanyaan itu padaku.
Daripada tampak
bingung melihatku dan rock miko tiba-tiba muncul di arena, keduanya tampak
sangat tenang seperti yang diharapkan dari kedua veteran ini.
『Bangkitkan kemenangan dalam pertarungan, selesaikan trial』
Dewa Zaikuon
berbicara begitu melalui rock miko yang masih melayang di udara.
Pada saat yang
sama, sebuah black line digambar di tepi dari arena.
"Jadi,
apakah kamu akan melawan kami?"
"Itu bagus
~. Saya hanya merasa sedikit kurang dengan pertarungan sebelumnya. Kami siap
kapan saja jika itu pertarungan yang kamu inginkan, Satou?"
Rusus dan Fifi
tersenyum galak.
Mereka
mengepalkan tinju mereka, terlihat sangat senang.
Aku tidak
keberatan bertarung melawan mereka berdua, tetapi aku masih tidak bisa memahami
apa yang dipikirkan dewa Zaikuon, membuat-ku bertarung melawan dua utusan yang
kuat meskipun tidak sempurna seperti sebelumnya.
Rock miko
mengangkat tangannya ke arah langit, lalu sebuah cahaya kuning turun dari
langit, dan kemudian tiga yellow orb muncul dari dalam cahaya itu, melayang pergi dan
berhenti tepat di depanku.
『Terima kekuatan dari dewa, berdiri di antara tempat
duduk paling rendah dari para utusan besar』
Yah, aku
baik-baik saja.
Mungkin
pemikiran batinku tersampaikan, lalu yellow light orb dipukul mundur di depan dari dadaku.
『Mengapa kamu menolak』
Maksudku, kenapa
tidak?
Siapa yang butuh
[Fragmen Dewa] yang hampir pasti adalah sebuah back door.
Rock miko
mengalihkan pandangannya pada Rusus dan Fifi.
Light
orb melayang ke arah
Rusus dan Fifi sebagai gantinya, tapi kemudian material seperti membran biru memunculkan
dirinya di sekitar keduanya dan mengusir yellow light orb menjauh.
Itu mungkin
adalah divine
protection dari Dewa Parion
atau sesuatu.
"O Dewa! Dewa
kami yang agung! Pelayanmu, Holy Warrior Senuma berada di sebelah sini!"
Setelah para personel
yang bertanggung jawab atas arena membawa pergi para [Magic Warriors of
Karion], si temple knight Zaikuon bergegas ke arena.
Para petugas
berusaha untuk mengejarnya, tetapi mereka dihentikan oleh sebuah
dinding transparan yang
muncul di sekitar arena.
Sepertinya arena
telah diisolasi oleh dewa Zaikuon.
Light
orb melayang ke arah
si temple knight dan kemudian mulai mengorbit di sekitarnya seolah menilai dia.
"Dengan
rahmat dari dewa Zaikuon yang agung, aku akan membunuh anjing-anjing dari Parion
dan memberitahukan nama yang agung dari Zaikuon pada semua orang!"
Si temple knight
mengajukan banding ke light orb yang mengorbit di sekitarnya.
Dia terlihat
sangat putus asa entah bagaimana.
"Satou,
bukankah itu miko-san disana, seperti, benar-benar situasi yang buruk?"
Atas peringatan
Rusus, aku mengalihkan pandanganku ke arah rock miko, menemukan dia tidak
sadarkan diri dengan cahaya kuning yang sangat kuat mengalir keluar dari mata
dan mulutnya.
Sepertinya dia
mencapai batasnya dengan Divine Possession.
Cahaya yang membungkus
tubuhnya terlarut pergi saat dia jatuh ke bawah.
Menurut pembacaan
AR, dia sudah sangat lemah, sampai-sampai dia akan mati kalau dia ditinggal
sendirian.
"Aku, holy
warrior Senuma, memohon
rahmatmu, sekali lagi di sini!"
Temple knight
berhati dingin mengabaikan kesulitan rekannya disana, karena ia terus menarik light
orb.
Tampaknya
dilanda dengan keputusasaannya, satu light orb masuk ke dalam dada temple knight.
Pembacaan AR
memberitahu-ku bahwa temple knight telah mendapatkan Skill Unik, [Invincible
Warrior (Champion)].
Levelnya telah
meningkat dari 30 menjadi 45, mungkin karena dia mendapatkan sebuah Fragment Dewa.
"Ooooooh!
Tubuhku telah dipenuhi dengan kekuatan! Kekuatan Dewa dari keagungan seperti ini!
Tidak ada siapa pun yang bisa menghalangi jalanku sekarang!"
Sepertinya dia dimabuk
oleh perasaan dari kemahakuasaan dari Fragmen Dewa.
"Ini dia aku
datang, kamu anjing Parion! Persiapkan dirimu!"
Cahaya kuning
berkedip-kedip di sekitar tubuh si temple knight.
Menurut
pembacaan AR, statusnya saat ini [Champion] dan [Super-Strength].
Yang pertama
adalah Skill Unik, yang terakhir mungkin dari sacred treasure dewa Zaikuo.
Yah, itu
baik-baik saja, tetapi situasinya telah menjadi rumit entah bagaimana.
Pada awalnya,
tampaknya trial akan dilakukan dengan mengalahkan Rusus dan Fifi, tetapi
sekarang aku tidak yakin apakah aku harus bekerja sama dengan si temple knight untuk
mengalahkan keduanya atau mengalahkan ketiga dengan diriku sendiri.
Bekerja bersama
dengan keduanya untuk mengalahkan si temple knight seharusnya tidak perlu
dipertanyakan.
Meskipun dia menerima
sebuah Fragmen Dewa, si temple knight saat ini mungkin masih belum cocok bagi
Rusus dan Fifi.
◇
"Dengan
anjing, maksudmu saya? Saya seorang wolf bukan seorang
dog, kamu tahu?"
Fifi si
wolf-earkin menggosok hidungnya dengan jarinya sambil tersenyum
ganas.
"Kalau
begitu, saya akan melawan Satou."
"Ah, tidak
adil, Rusus! Kita akan memutuskan siapa yang akan melawan Satou setelah saya
mengalahkan orang ini!"
Aku tersenyum
masam melihat Rusus dan Fifi berselisih.
Keduanya sangat
suka bertarung seperti biasa.
"Kamu
bajingan! Kamu sedang dihadapan Utusan Zaikuon, si holy
warrior Senuma-sama, sungguh
tidaksopan!"
Sementara
keduanya sedang mengobrol dengan riang, si temple knight yang marah bergegas
menuju kecepatan yang menakutkan menuju Fifi.
Pedang si temple
knight yang lebih cepat dari angin melintas dan menyerempet pipi Fifi.
Dia jelas lebih
cepat daripada ketika dia hanya di buff-kan dengan [Super-Strength] dari sacred
treasure, tapi dia jauh
lebih lambat daripada si utusan dengan status [Champion] yang aku lawan
sebelumnya.
Tampaknya hanya si
utusan yang sebenarnya dari dewa yang bisa menunjukkan kekuatan sebenarnya dari
[Fragmen Dewa].
"Oh lumayan
bagus. Kamu cepat setidaknya setelah Rusus."
"Kuha,
kuhahahaha, kekuatan dewa itu luar biasa! Telah diberikan rahmat dewa Zaikuon——"
Si temple knight
yang berhenti sambil dimabuk dalam kekuasaannya ditendang keras oleh Fifi yang
mendekat pada kecepatan yang sama.
Si temple knight
yang berguling-guling di tanah terhenti oleh dinding transparan di atas black
line.
"Kamu
lumayan bagus. Utusan Parion."
Si temple knight
berdiri sambil mengeluarkan darah dari mulutnya.
"Huh, kapan
kita menjadi utusan lagi?"
"Tidak
tahu?"
Fifi dan Rusus
mengangkat bahu mereka.
"Tidak ada
gunanya berdiri di sini, mari lakukan dengan diri kita sendiri yeah?"
"Saya ingin
memberikan perawatannya terlebih dulu jika saya bisa, apakah kamu keberatan
menunggu sebentar?"
"Tidak,
pergilah kalau begitu."
Karena aku
mendapat persetujuan Rusus, aku berhenti di samping rock miko dan membiarkannya
meminum elixir.
Aku memanfaatkan
timing
ini untuk menyingkirkan holy
sword dan magic wand yang ada di tangan-ku.
Kerusakan baik pada
tubuh dan jiwa rock miko seharusnya telah dipulihkan oleh elixir, tetapi
tampaknya dia masih tidak akan bangun karena kelelahan.
Tidak perlu bagi-ku
untuk tetap berada di samping rock miko lagi, tetapi ini akan menjadi buruk
jika Rusus menyadari bahwa aku sudah selesai dengan perawatan, dengan demikian aku
berpura-pura merawat rock miko dengan mengedarkan mana ke dalam dirinya.
"Oh apa
ini? Fifi semakin terdesak?"
Aku mengangkat
kepalaku ketika aku mendengar Rusus, dan benar, Fifi yang telah menyerang
sebelumnya sekarang sibuk bertahan.
Mengetahui hal
itu aneh, aku melihat si temple knight dan melihat bahwa levelnya telah
dinaikkan menjadi 55, dan dia sekarang memiliki Skill Unik lainnya [Vanquish
Archer].
Salah satu dari light
orb yang mengorbit si
temple knight telah lenyap.
Tampaknya si
temple knight telah mendapat kekuatan saat aku tidak melihatnya.
"Fuhn,
lupakan Hayato, kamu bahkan tidak di level Meiko dan Seigi."
"Sialan kamu
anjing Parion!"
Diprovokasi oleh
Fifi, cahaya kuning membungkus si temple knight sekali lagi.
"Ini bukan
tingkat dari kekuatan yang diberikan kepadaku oleh dewa Zaikuon yang agung!"
Sepertinya dia
belum menggunakan kekuatan Vanquish Archer.
"——Makan
ini!"
Ketika si temple
knight mengayunkan pedangnya ke bawah, sebuah arrow dari cahaya muncul dari pedangnya dan terbang ke arah
Fifi.
Selain itu, ia
terbagi menjadi 10 setengah jalan dan menghujani dirinya.
Awan debu
berputar ketika arrow menghantam arena, meninggalkannya penuh dengan lubang.
Aku pikir
situasinya sudah menyimpang terlalu jauh dari pertandingan.
Aku tidak
terlalu khawatir dengan Fifi karena dia seharusnya bisa mengatasinya, tapi
mungkin aku harus bersiap untuk melompat kapan saja(membantu).
◇
Fifi melompat
keluar dari awan debu yang memenuhi pusat arena.
Sesaat kemudian
awan debu terbelah menjadi dua.
Tepat setelah
itu, Fifi yang masih di udara berbalik dan mengayunkan pedangnya.
Pedang Fifi
menghasilkan percikan api yang kuat, suara dari perpecahan udara bergema di
sekelilingnya.
Sepertinya, si
temple knight menyerangnya dengan sebuah tebasan tak terlihat.
Kemudian tebasan
kedua, tebasan ketiga, Fifi menangkisnya sambil menghindari.
Dia tidak bisa
berjaga-jaga terhadap gelombang kejut, dia memotong di sana-sini, darahnya
membasahi pakaiannya.
"Butuh
bantuan? Fifi."
"Diam! Fifi-sama
tidak akan kalah melawan level dari seorang lawan seperti ini!"
Meskipun tidak
ada banyak celah di level mereka sekarang, dan dia melawan seseorang dengan dua
Skill Unik yang berorientasi pada pertempuran, Fifi masih percaya pada
kemenangannya.
"Berbanggalah
pada dirimu sendiri, holy warrior. Saya akan menunjukkan padamu sebuah teknik yang
belum pernah saya gunakan dalam pertandingan kecuali melawan Hayato
sebelumnya."
Fifi
memprovokasi si temple knight sambil dengan tenang memilah napasnya.
Seperti yang
dikatakannya, dia yakin tekniknya akan membawa kemenangannya.
"Datanglah
padaku, anjing Parion. Saksikan saat tipuan kecilmu berdiri tak berdaya di
hadapan holy warrior Senuma-sama yang telah menerima Rahmat dari Dewa
Zaikuon!"
Si temple knight
dengan arogan menyentakkan dagunya.
"O darah
asli yang mengalir di dalam diri saya. O pembuluh darah dari
divine
wolf. Bersama dengan
kenangan kuno yang menyala kembali——"
Cahaya berdiam
di mata biru Fifi.
Rasanya seperti chanting
ini akan menghidupkan kembali sejarah chuunibyou-ku yang hilang.
Aku pikir itu
adalah sebuah tipe autosuggestion yang digunakan untuk menjalankan skill.
" —— "
Aura putih
seperti uap naik dari tubuh Fifi, gigi taringnya berubah menjadi taring.
Bersamaan dengan
itu, aura putih membungkus Fifi seperti bulu, membuatnya terlihat seperti seorang
manusia serigala.
Menurut
pembacaan AR, aura ini memiliki sebuah efek support dari menambahkan lima kali statistiknya pada
statusnya.
Sebagai
gantinya, stamina dan MP gauge-nya menurun pada tingkat yang mengerikan.
Ini mungkin
alasan besar mengapa dia tidak menggunakan teknik-nya saat bertarung melawan demon
lord.
"UORYAAAAAAA!"
"NUOOOOOOOOO!"
Fifi mendekat
sambil dengan cepat menghindari light arrow yang datang yang ditembakan oleh si temple knight.
Tebasan yang
tidak terlihat datang menyerang saat dia bergegas semuanya di
punch oleh Fifi yang dilapisi aura
silver.
Saat mereka
berada dalam jangkauan pedang masing-masing, bentrokan pedang yang sengit dimulai.
Tebasan yang
ditangkis Fifi menghancurkan arena, sementara gelombang kejut dari serangan
Fifi yang disembunyikan oleh si temple knight meniup awan debu.
"Uwaa, itu
terlihat sangat menyenangkan ~"
Rusus terlihat
seperti dia benar-benar iri ketika dia melihat Fifi dan si temple knight yang
menyebarkan percikan warna-warni di sekitarnya dan mengeluarkan suara berat.
Itu menakutkan
karena dia mengatakan itu sambil melihat ke sini, tapi ada sesuatu yang
menggelitik minatku.
Aku melihat riak
cahaya kuning berjalan melalui tubuh si temple knight selama pertempuran ini.
Aku tidak yakin
apakah Skill Unik dari Dewa Zaikuon sama dengan Skill Unik orang bereinkarnasi
seperti yang dimiliki Arisa, tapi menurutku kamu tidak akan bisa melarikan diri
dengan menggunakan kekuatan yang melampaui apa yang bisa dilakukan manusia.
"Makan
ini!"
Fifi melepaskan sebuah
powerful
move pada si temple
knight sambil berteriak dengan keras.
Aku melewatkannya
sedikit, tapi tampaknya dia menyerangnya dengan finisher-nya tepat ketika si
temple knight kehilangan pijakan karena serangan cepatnya.
Barrier
si temple knight hancur oleh
serangan langsung, meniup helmnya.
◇
"Ooh,
apakah dia mengalahkannya?"
Rusus berteriak
keras ketika dia melihat si temple knight berbaring di tanah arena.
Fifi yang baru
saja melepaskan finisher-nya juga terluka dengan patah tulang dan darah di
sekujur tubuhnya, namun dia masih mempertahankan pendiriannya tanpa membiarkan
penjagaannya turun.
Sepertinya, dia
kehabisan semua staminanya, dia tidak lagi berada di Beast Form.
"——Oh anak
laki-laki, kamu cukup tangguh."
Si temple knight
bangkit sambil mendukung tubuhnya dengan pedangnya.
Sepertinya
tulang di lengan kanan dan kaki kirinya patah.
Fifi tersenyum
riang dan memberi isyarat pada si temple knight dengan tangannya seolah-olah
memprovokasi dia.
"Gununu——"
Si temple knight
memiliki pandangannya berenang di seluruh tempat dengan gelisah sebelum
tertangkap dengan light orb terakhir yang mengorbit di sekelilingnya.
"O dewa
Zaikuon ... Berikan rahmatmu pada holy warrior Senuma ini yang layaknya utusanmu !!"
Tangan si temple
knight yang dilapisi dalam cahaya kuning menangkap light
orb.
Ketika light
orb berjuang untuk melepaskan diri di tangannya,
dia memasukkannya ke dalam mulutnya dan meneguknya.
"——NUOOOOOOOOOOOO
!!"
Si temple knight
meraung ke arah langit.
Pada saat yang
sama, cahaya kuning membungkus sekitarnya, dan barriernya yang dihancurkan oleh beast
form Fifi direformasi
kembali.
Selain itu,
anggota badan dan lukanya yang patah juga disembuhkan.
Mencocokkan itu,
levelnya naik dari 55 menjadi 65.
Dengan Skill Unik
lainnya ditambahkan; [Great Caster].
"Kemuliaan
bagi dewa Zaikuon——"
Si temple knight
memandang ke langit dan memuji dewa-nya.
◇
"Bukankah
itu, seperti, super buruk?"
"Itu adalah——"
Bukan Fifi, tapi
si temple knight.
Sebuah lapisan
tipis dari kristal kuning telah terbentuk di dahinya.
Mirip dengan Pahlawan
Meiko yang terlalu sering menggunakan Skill Uniknya selama Divine Punishment.
Ini masih agak
jauh sebelum dia mencapai status Meiko, tetapi batasan itu semakin dekat pastinya.
"——Tch.
Kamu curang bajingan."
Fifi memaki
keluar.
Wajah si temple
knight dipenuhi dengan sukacita ketika dia melihat Fifi seperti itu.
Dia tidak
langsung menyerang karena dia menikmati situasinya.
"Apakah kamu
ingin aku bertukaran dengannya?"
Aku bertanya
pada Rusus sambil berpura-pura menghentikan perawatan rock miko.
"Hahn?
Bukankah kamu di pihak Kuil Zaikuon?"
"Oh tidak,
aku tidak benar-benar di pihak mereka."
Dengan luka di
sekujur tubuhnya seperti itu, itu bisa berbahaya bagi Fifi.
"Namun,
kami tidak butuh bantuanmu."
Rusus berjalan
menuju arena sambil melambaikan tangannya ke belakang.
"Lagipula, saya
rekan Fifi."
Rusus mem-buff dirinya dengan skill body
reinforcement dan bergegas
keluar untuk membantu Fifi.
Kesenjangan level
seharusnya lebih besar dari pertarungan mereka melawan demon lord, namun
keduanya mampu entah bagaimana memegang tanah mereka(tidak kalah) dengan
bekerja sama secara bersama-sama.
Namun, itu
mungkin hanya akan bertahan sampai mereka kehabisan stamina mereka dalam
beberapa menit.
Aku ingin
menghormati semangat juang mereka, tetapi aku mungkin harus bersiap-siap untuk
memotong kapan saja.
"——Gwaaa"
"Fifi!"
Fifi yang tidak
bisa menahan pedang si temple knight terhempas menjauh.
Rusus mulai berbentrokan
pedang dengan ksatria, tapi dia jelas dirugikan dengan partnernya tidak hadir.
Namun demikian
dia masih bisa berdiri di tanahnya melawan serangan ganas si temple knight,
tapi dia bertarung melawan seorang musuh yang telah naik level melampaui
levelnya melalui Fragmen Dewa, dan telah di
buff dengan Skill Unik, holy magic dan divine
treasure [Super-Strength].
Dia mendekati
batasnya——.
"——Tch.
Bahkan buff
double physical tidak bisa
menahan hal ini, ya ..."
Rusus mengambil
serangan downswing untuk melindungi Fifi, dia dipukul ke bawah dan batuk darah.
"——Matilah."
"Saya tidak
akan membiarkanmu."
Kali ini, Fifi
yang terluka memblokir serangan yang diarahkan pada Rusus.
Namun, dia tidak
bisa berhasil menahan serangan saat pedangnya rusak, pedang si temple knight
yang tidak kehilangan momentumnya mematahkan bahu Fifi.
"Inilah
akhirnya——"
Si temple knight
mengangkat pedangnya dilapisi dalam cahaya kuning tinggi-tinggi.
" —— Menurutmu,
apa yang kamu lakukan?"
Si temple knight
yang artikulasinya menjadi aneh memandang rendah diriku.
"Tukar
pemain, aku kira?"
Aku mendorong
diriku di antara si temple knight dan keduanya dengan sebuah magic sword buatan
tangan di tangan.
"Bajingan,
siapa kamu?"
Si temple knight
menanyakan identitas-ku.
Yah setelah kamu
menyebutkannya, aku tidak pernah memperkenalkan diri.
"Demon Lord
Slayer, Pendragon dari Shiga Kingdom."
"——Demon
Lordslayer, ya."
Si temple knight
tersenyum percaya diri setelah mendengar nama-ku.
"Aku tidak
bisa mengharapkan seorang lawan yang lebih baik."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...