Ini Satou. Trial
membutuhkan waktu dan uang, tetapi menurutku kekuatan dan stamina adalah yang
paling dibutuhkan di dalamnya. Untuk tidak mengatakan apa pun di hari kamu
terpilih menjadi seorang anggota juri ...
◇
"Pochi-chan,
Tama-chan, datang dan kunjungi kami lagi, oke."
"Aye aye
sir~"
"Ya,
nanodesu."
Anak-anak sedang
saling bertukar sapa di depan dari Gate Inn.
"Lain kali,
Pochi akan datang dengan Lyuryu, nodesuyo. Ayo jalan-jalan bersama dengan Yuni,
nanodesu."
"Un! Aku
tidak sabar!"
Cukup pasti
bahwa Yuni-chan belum menyadari bahwa Lyuryu adalah white dragon yang datang
selama Divine Punishment.
Dan dengan
berjalan-jalan, Pochi pasti bermasud terbang di langit.
"Kamu juga lizard, jaga diri."
"Bear,
panggil saya Liza."
"Haruskah saya
memanggilmu Liza-sama, mengingat kamu seorang bangsawan sekarang?"
"Tidak,
Rat. Panggil saja saya Liza."
"Kami tidak
mungkin memanggil bangsawan-sama tanpa sebutan kehormatan."
"Leopard
..."
Liza sedang berbicara
dengan kenalan lamanya, para budak beastkin.
Dalam setengah
bulan, gadis-gadis ini akan bermigrasi menuju sebuah kota di mana penduduknya
kebanyakan dari beastkin di Muno Marquisdom. Itu adalah sebuah kota yang diatur
di bawah Liza.
"Nana-shamaa"
"Saya akan ikut
dengan Nana-shama!"
"Saya
juga!"
"...
Organisme muda."
Nana tampak
enggan berpisah dengan beberapa anak-anak yang tidak dikenalnya.
Anak-anak ini
tampaknya adalah anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan yang sama dengan
Yuni-chan.
Kapan dia akrab
dengan mereka.
"Kakak ipar
laki-laki —— tidak, yang mulia Pendragon. Tolong maafkan saya atas ketidak sopanan
saya tadi malam."
Yukel-kun
menundukkan kepalanya.
"Tolong
angkat kepalamu, kamu sudah meminta maaf begitu banyak."
Aku pergi
mengunjungi rumah Zena-san pagi ini, dan Yukel-kun terus meminta maaf atas, “ketidak
sopanan di perjamuan.”
Karena aku
bahkan tidak ingat apa yang dia lakukan, aku benar-benar tidak yakin bagaimana
menangani permintaan maaf-nya yang berlebihan.
Sepertinya, dia
berpikir bahwa aku adalah seorang, “casanova yang hanya bermain-main dengan
kakak perempuannya” dari apa yang dia kumpulkan dari orang-orang di sekitarnya,
dia akan menanyakan itu ketika dia datang untuk menjemputku di Handymen
kemarin.
Karena
kesalahpahaman itu, dan juga demi kakak perempuannya, dia setuju dengan
Zena-san bertunangan dengan putra tertua Earl Seryuu, Badowald-dono.
Yah, singkatnya,
Yukel-kun seorang siscon.
"Anak
laki-laki, jaga baik-baik Zena-cchi, kamu dengar aku."
Nona Lilio,
rekan kerja Zena-san, berbicara dengan-ku tanpa kesopanan.
"Lilio,
panggil yang mulia Earl Pendragon atau yang mulia."
"Itu ritus.
Meskipun aku kira Lilio tidak bisa menahannya."
"Ruu ...
Itu terlalu berlebihan."
Ketiga wanita
dari Zena Squad mengepungnya.
Secara pribadi, aku
yakin bahwa gadis-gadis ini adalah sumber informasi yang melahirkan
kesalahpahaman Yukel-kun.
"Tapi aku
benar-benar mengkhawatirkan ~ Zena-cchi ~"
"Tolong
jangan khawatirkan saya, Lilio. Saya juga akan memastikan untuk kembali
sesekali."
Lilio menempel
pada Zena-san, enggan berpisah.
"Master, kita
siap berangkat kapan saja."
"Terima
kasih, Lulu."
Kami naik ke
kereta.
"Orang tua
Zena-tan dan bangsawan lain tidak datang untuk melihat kita pergi, bukan."
"Ah, aku
sudah mengunjungi mereka sebelumnya."
Aku telah sedikit
berbicara dengan ibu Zena-san ketika aku mengunjungi rumah mereka pagi ini.
Dia adalah seorang
madam yang tenang dan tampak seperti putrinya.
Ayah Zena-san
sudah meninggalkan dunia ini(mati), namun aku bisa melihat potretnya, yang
digambar saat dia masih hidup. Dia adalah seorang pria militer yang sangat
ketat yang tidak terlihat seperti Yukel-kun dan Zena-san, dia memberikan
suasana serius tentang dirinya.
"Satou-san,
ini sesuatu dari mama!"
"Terima
kasih, Martha-chan. Berikan juga rasa terima kasihku untuk pemilik penginapan."
"Un! Datang
lagi, oke."
"Yeah, aku
akan memastikannya."
Aku menyerahkan
kotak makan siang dari Martha-chan pada para gadis-gadis di kereta, dan
berjanji pada Martha-chan setelah pelukan perpisahannya.
Aku
menginstruksikan Lulu untuk memberangkatkan kereta sambil melambaikan tangan
kepada orang-orang yang melihat kami pergi.
"Ke mana
kita akan pergi lagi sekarang?"
Arisa mengajukan
pertanyaan tepat setelah kami melewati gerbang Kota Seryuu.
"Negara
Hukum Sheriffald dimana kuil utama Dewa Urion berada."
"Negara religius?"
"Tidak, itu
tampaknya sebuah negara yang berdasarkan hukum yang aneh."
"Apakah
sistem sosial-nya mirip dengan Yunani kuno, di mana pemerintah secara langsung
diperintah oleh orang-orang?"
"Tampaknya,
hanya orang-orang yang lulus ujian yang memiliki hak untuk memberikan
suara."
Aku menyatakan
informasi yang telah aku selidiki sebelumnya.
Mempertimbangkan
Dewa Urion memberikan gift [Eyes of Judgment] pada orang percaya mereka, aku memiliki
firasat bahwa trial akan seperti, “menangkap semua penjahat di negara”, atau “merehabilitasi
semua penjahat.”
Akan lebih menyenangkan
jika itu adalah sesuatu yang dapat diselesaikan dengan cepat.
◇
"Whoa,
semuanya putih di negara ini."
Saat kami tiba
di Negara Hukum Sheriffald, Arisa bergumam sambil melihat sekeliling.
Negara ini berada
terletak di antara Saga Empire dan negara-negara barat.
Warna bangunan
di sini didominasi putih mungkin karena bahan bangunan yang diambil dari gunung
terdekat.
"Tempat ini
mengingatkan saya pada Paroki Weasel Empire."
Sera yang telah
ikut bersama kami bergumam.
Kali ini aku
hanya ditemani oleh Arisa, Sera dan Zena-san.
Putri Shistina
menolak untuk pergi ke sana, mengatakan, “Saya tidak menyukai orang-orang dari Negara
Hukum Sheriffald.”
Selain itu,
karena demi-human didiskriminasi di sini, Liza, Mia dan Lulu juga tidak ikut.
Nana, Pochi, dan
Tama harus pergi ke sekolah, jadi mereka tidak berada di sini.
"Suasananya
terasa mirip. Seperti halnya pakaian putih keputihan yang dipakai
orang-orang."
Arisa menunjuk
pada orang-orang dari Negara Hukum Sheriffald yang sedang berjalan di jalanan.
Mereka terdiri
dari kemeja putih polos dan celana panjang, tetapi mungkin karena praktek dari menyetrika
pakaian sudah dikenal di sini, bahkan tidak ada kerutan di pakaian mereka.
Dan meskipun suhunya
cukup dingin, beberapa orang memakai pakaian tebal.
Tidak banyak
dari orang-orang ini yang tersenyum, entah bagaimana mereka terlihat seperti
orang Jepang dalam kegaduhan commuter(kereta) entah bagaimana.
"Sesuatu
baunya enak."
"Saya ingin
tahu apa, roti?"
Arisa bereaksi
terhadap aroma roti yang baru dibuat dari luar jalanan.
Mata Arisa mengejar
ke arah aroma dan berhenti di salah satu gang.
"——Penguntit?"
Ada seorang pria
besar yang mengawasi sebuah bangunan yang tampaknya sebuah toko roti.
Menurut
pembacaan AR, sepertinya dia seorang petugas dari negara ini. Posisinya
tampaknya seorang komandan dari sebuah peleton 100-orang.
Aku melihat
seorang gadis cantik yang terlihat lemah bekerja di konter ketika orang-orang
keluar masuk toko roti.
Baik si gadis
dan si komandan peleton 100-orang masih lajang, mungkin itu seperti seorang pacar
yang mengawasi kekasihnya yang bekerja dari bayangan?
"Sepertinya,
dia seorang petugas di negara ini."
"Tapi,
tetap saja, dia pasti seorang penguntit, kan? Maksudku, dia bernapas dengan
kasar, dan aku tidak bisa memikirkan alasan apapun mengapa seorang petugas
militer akan tertarik dengan sebuah toko roti."
Ketika aku
sedang melakukan percakapan dengan Arisa, orang-orang yang tampaknya bawahannya
datang dan menyeretnya bersama mereka.
Yah, mengesampingkan
itu ——.
"Zena-san,
ada apa?"
"Ti-tidak! Bu-Bukan
apa-apa!"
Ketika aku memanggil
Zena-san yang telah diam sejak beberapa waktu yang lalu, dia menegakkan
punggungnya dengan gugup.
Matanya terasa
seperti berputar-putar.
"I-itu! Apa
itu saya penasaran!"
Zena-san
menunjuk ke taman terdekat setelah dia melihat sekelilingnya.
Orang-orang sedang
berkumpul di sebuah wisteria trellis di tengah taman.
◇
"Aku penasaran
apakah ini semacam acara?"
Aku mencoba
mendengarkan dengan seksama.
『Terdakwa menyembunyikan fakta bahwa dia adalah seorang
beastkin, dan bermalas-malasan selama pekerjaannya sementara menipu atasannya
tentang fakta itu. Ini adalah sebuah tindakan yang tidak adil dari mencuri upah(gaji
buta). 』
Sepertinya ada
semacam trial.
Aku meminta
Zena-san untuk menggunakan magic『Whisper Wind』untuk
membiarkan semuanya mengamati situasi.
『I-itu salah! Saya diberitahu oleh atasan saya untuk
menyembunyikan wajah saya! 』
『Apakah ada yang keberatan terhadap yang dikatakan
terdakwa?』
『Tidak, saya tidak pernah melakukan itu. Orang ini
telah menyembunyikan wajahnya dari awal, kamu tahu?』
『Apakah ada yang bisa membuktikannya?』
『Karyawan toko saya dan pelanggan toko dapat membuktikannya.』
Aku memiliki
kesan bahwa si beastkin telah diatur oleh atasnya entah bagaimana.
『Kesaksian palsu dalam sebuah Trial
dihadapan Dewa adalah sebuah
kejahatan. Sebagai seorang hakim yang mengawasi timbangan, saya menyatakan
kejahatan terdakwa dinaikan dengan satu class. 』
Dia hakim
rupanya, aku pikir dia adalah seorang jaksa.
Sepertinya
format dari trial di dunia ini berbeda dari dunia-ku sebelumnya.
『Mo-mohon tunggu! Saya tidak berbohong! 』
『Lalu apakah kamu mengenal seseorang yang dapat
membuktikan kesaksian-mu?』
『...Tidak. 』
Si hakim pria
menaruh sebuah batu ke satu sisi dari timbangan keseimbangan besar di
sampingnya.
『Baiklah kalau begitu, sebagai penalti atas kejahatan dari
kemalasan dan sumpah palsu, kamu harus mengembalikan 80% dari upah-mu kembali
kepada atasan-mu. Dan untuk Trial dihadapan Dewa——』
『Mo-mohon tunggu!』
『Apa-apaan itu? Mencela keputusan hakim, apakah kamu
tidak malu? 』
『Saya sudah bekerja lebih keras dari siapa pun!
Kejahatan dari kemalasan itu tidak mungkin, bukan! 』
『Apakah kamu mengenal seseorang yang dapat membuktikan
hal itu?』
『Orang lain yang bekerja dengan saya seharusnya
mengetahuinya.』
『Adakah yang bisa membuktikan kerjanya?』
Hakim menoleh ke
belakang pada si atasan dan pria yang tampaknya adalah karyawan lainnya, tetapi
tidak ada yang melakukan sesuatu yang drastis selain beberapa yang dengan
canggung mengalihkan tatapan mereka.
Yah, melihat
perilaku mereka, itu semua cukup membuktikan bahwa si beastkin tidak bersalah.
『Sepertinya tidak ada yang bisa membuktikannya untuk-mu.』
Si hakim
kemudian meletakkan batu lain, dan timbangannya miring ke arah si atasan.
『Ti-tidak mungkin! Saya yang bekerja paling keras!
Orang-orang itulah yang bermalas-malasan sementara mereka membuat saya
melakukan pekerjaan mereka! Saya bekerja dengan sungguh-sungguh! 』
『Tampaknya terdakwa memiliki kebiasaan akan berbohong.』
『Sa-saya tidak berbohong!』
Benar-benar, sungguh
sebuah trial satu sisi yang memuakkan.
"Ini semua tidak
ada apa-apanya selain sebuah pengadilan kanguru(main hakim sendiri). Master, apakah
tidak ada sihir untuk kembali ke masa lalu dan menunjukkan masa lalu atau
sesuatu?"
"Sihir yang
dapat memanipulasi waktu tidak ada, kamu tahu."
Itu akan mudah
dibuktikan untuknya jika ada.
"Saya penasaran
mengapa mereka tidak bisa menginterogasinya dengan seorang Truth
Discerner?"
Sera bergumam
begitu.
Oh benar. Aku
lupa karena ini tampak seperti sebuah trial, tetapi dunia ini memiliki Truth
Discerner yang dapat
melihat melalui kebohongan dalam sebuah interogasi.
Mencari
disekitar di Peta, tidak ada Truth Discerner di tempat ini.
Mereka tampaknya
melayani di bawah negara, sebagian besar dari mereka berada di dalam sebuah
gedung bernama Biro Hukum, sementara beberapa yang tersisa berada di Kuil
Utama.
Banyak dari
mereka tampaknya terlalu banyak bekerja dan dengan gauge
stamina yang mendekati nol, aku
menduga bahwa mereka tidak dapat mengirim mereka ke trial yang sepele.
『Saya akan melewati penilaian-mu! Terdakwa harus
mengganti atasanya dengan 200 emir, dan membayar jumlah yang sama ke pengadilan
untuk kejahatan dari sumpah palsu. Jika kamu tidak dapat membayarnya di sini
sekarang juga, kamu akan ditahan sebagai seorang budak utang. 』
『U-upah saya tidak begitu banyak! Seluruh upah saya sekitar
3 emir! 』
Mata uang dari negara
ini, emir adalah koin perak, jadi meskipun dikonversi(ditukar) ke Shiga
Kingdom, itu masih 40 koin emas.
Jika kamu
memikirkannya, itu adalah jumlah yang tidak normal untuk upah seorang pekerja biasa.
"Sa-Satou-san
..."
"Bisakah kamu
melakukan sesuatu tentang itu?"
"Serahkan
padaku."
Aku mengangguk pada
Zena-san dan Sera-san, aku melangkah maju didepan orang-orang ini.
"Orang
asing, kamu sebaiknya tidak melanggar sebuah Trial di hadapan Dewa."
"Maafkan aku.
Aku Earl Pendragon dari Shiga Kingdom."
Aku membungkam si
hakim yang tidak adil dengan kekuatan merek dari sebuah kerajaan besar dan gelar
bangsawan-ku.
"Izinkan aku
membayar penaltinya untuk beastkin itu."
"Kamu akan membayarnya?"
"Ya."
"Apakah
kamu seorang kenalan beastkin ini?"
"Apa
gunanya memberitahumu itu?"
Aku mencoba
untuk berperilaku sesombong mungkin.
Tipe orang-orang
ini cenderung lemah dengan tingkatan sosial.
『Master, kamu tidak akan menendang mereka dengan keras
di perut?』
Arisa berbicara
dengan-ku melalui space magic [Telephone].
『Jangan khawatir, aku masih meletakkan dasar, bertahan sebentar,
oke.』
Aku menunggu
jawaban si hakim setelah menanggapi Arisa.
"Ba-baiklah."
Karena aku
mendapatkan persetujuannya, aku membayar penalti si beastkin.
Tentu saja, si beastkin
terlihat sangat cemas.
Tolong bertahan
sebentar, aku akan menjelaskannya nanti.
Aku berbicara
dengan si atasan yang menghitung koin perak sambil tertawa sendiri.
Sebaiknya
gunakan kesempatan ini untuk menggunakan kedua mind magic untuk melonggarkan
kewaspadaannya.
"Si atasan
di sebelah sana. Apakah beastkin ini bagus dalam pekerjaannya?"
"Tidak, dia
tidak berguna, selalu keluar dari pekerjaannya."
Dia begitu asyik
sampai lupa menggunakan bahasa sopan terhadap seorang bangsawan.
"Apakah dia
bekerja di bawah-mu sudah lama?"
"Sejak
setengah tahun lalu —— kamu punya masalah?"
"Tidak, itu
hanya sedikit menggelitik minatku."
Sekarang setelah
aku mendapatkan kata-kata si atasan, aku berbicara dengan seorang karyawan yang
tampaknya seorang senior.
Si karyawan ini
tampaknya telah dijanjikan bagian oleh si atasan, mereka berfokus pada koin
perak yang dia hitung.
"Aku
menganggap kamu sudah bekerja di tokonya sudah lama."
"Yeah,
sudah berada di sana selama 10 tahun."
"Hee, kamu
pasti sangat terampil. Upahmu pasti juga cukup banyak."
"Tidak
mungkin Manager yang pelit itu akan membayar banyak."
"Apakah itu
20 emir sebulan?"
"Apa-apaan
kamu ini, cuman satu digit. Paling banyak aku mendapat 6 emir sebulan——"
Si karyawan senior
yang berhasil mendahului dirinya menyadari verbal slip-nya.
"Tidak, tungg——"
"Hakim!"
"Keberatan!"
Aku memanggil si
hakim sebelum si karyawan senior bisa memperbaiki dirinya.
Entah kenapa,
Arisa berteriak sambil mengeluarkan pose dari sebuah
trial terkenal dan game kesengsaraan.
Dia pasti sudah
menunggu timing ini, tidak diragukan lagi.
"Ada apa, Earl-sama."
"Orang ini
baru saja mengakui kejahatannya. Dia tertangkap basah dalam penipuan."
" —— Penipuan?
Jangan bodoh."
"Menurutmu,
siapa dirimu bermain bodoh dengan Earl-sama!"
Arisa berteriak
pada si hakim yang terpana.
Aku bertengkar
dengan si hakim yang mengecil, bahwa jika seorang pekerja lama yang gigih hanya
mendapat bayaran 6 emir sebulan, tidak mungkin seorang beastkin yang malas yang
hanya bekerja selama setengah tahun mendapat lebih banyak dari enam kali jumlah
itu pada 40 emir.
Karena itu tepat
setelah komentar ceroboh olehnya, si hakim siap menerima poin-ku.
"Karena dia
mencoba menipu Earl-sama, dia akan dihukum menjadi seorang budak kriminal,
bukan?"
"Y-yeah
..."
"Mo-mohon tunggu,
hakim!"
Terhadap si
atasan yang masih berjuang, aku berbisik, “jika kamu masih punya masalah,
apakah kamu ingin membawa kasus ini ke Truth Discerner di ibukota?"
Selain itu,
tampaknya karyawan lainnya harus membayar penalti atas kejahatan dari sumpah
palsu, tetapi karena mereka hanya menuai apa yang mereka tabur, aku tidak akan
membela mereka.
"Ba-bangsawan-sama,
terima kasih banyak."
"Tidak
apa-apa, itu hanya keinginan-ku."
Aku menyerahkan
uang, yang diberikan si hakim kepada-ku, pada si beastkin.
Ini berbeda
dengan uang yang aku bayarkan sebelumnya.
Aku diberitahu
bahwa 20% dari jumlah gugatan akan disetorkan sebelum trial, dan aku mendapat
40 emir dari setoran itu sebagai penghibur.
Aku menyerahkan
semuanya kepadanya.
Ini lebih banyak
dari apa yang awalnya dia dapatkan, tapi menurutku jumlahnya tepat untuk
mengimbangi masalah.
Kami berpisah
dengan ape
beastkin yang membungkuk
berulang kali, dan kembali ke tur kota kami.
◇
"——Eww."
"Ini adalah
spesialis lokal, kan."
"Tapi
rasanya lebih enak daripada buah Gabo."
Kami memasuki
restoran pertama yang kami lihat karena kami kelaparan, tetapi masakannya
meninggalkan banyak hal yang di sisakan.
Zena-san adalah
satu-satunya yang terus makan meskipun sambil tersenyum kecut, Arisa dan Sera
dengan cepat memuntahkannya ke handuk.
"Meskipun
melupakan teksturnya yang kering, rasa asamnya terlalu banyak."
"Sepertinya
ini disebut Sheriffa Potato."
Aku menyampaikan
informasi dari pembaca AR pada Arisa yang meringis.
Menurut di Peta,
ada banyak makanan seperti gallete yang terbuat dari Sheriffa Potato dan
tepung yang dibuat dari itu.
"Halo, saya
ke sini untuk pengiriman Anda."
Seorang gadis
cantik yang terlihat tidak asing memasuki pintu.
"Oh ya?
Aroma ini adalah——"
"Roti."
Aku ingat aroma
ini.
Ia adalah gadis
toko roti yang Arisa klaim memiliki seorang penguntit.
"Oh kamu
terlambat, aku sudah menunggumu."
"Saya minta
maaf, pemilik penginapan-san."
"Apakah ada
yang salah? Kamu tidak terlihat sehat, kamu tahu."
"Bukan
apa-apa. Saya tidak bisa tidur nyenyak akhir-akhir ini ..."
Gadis yang
tampak lemah mengangguk pada pemilik penginapan yang khawatir dan pergi menuju
pemberhentian berikutnya.
Aku akhirnya
membayangkan sesuatu berkat Arisa dan si penguntitnya.
"Pelanggan,
kami memiliki beberapa roti yang baru dipanggang di sini, mau beberapa?"
"Kami mau, kami
mau!"
Arisa dengan
cepat melompat atas tawaran pemilik penginapan.
Mungkin tidak seenak
roti buatan Lulu, tapi rasanya lumayan, hidangan Sheriffa Potato tidak ada
artinya terhadapnya.
Aku mengambil
kesempatan ini untuk meminta izin pemilik penginapan dan mengambil selai dan
mentega untuk roti.
"Tetap
saja, negara ini benar-benar mencintai trialnya."
Arisa menggerutu
sambil menikmati roti.
Sebagian besar dari
taman yang kami lihat dalam perjalanan kami ke sini melakukan trial yang sedang
berlangsung di bawah langit biru.
"Tapi saya
senang mereka semua trial biasa, selain yang waktu itu."
Zena-san
bergumam begitu sambil meminum teh palate cleanser.
"Apa ini,
apakah kalian di sini juga untuk menghadiri Trial Timbangan di Biro Hukum ibukota?"
Pemilik
penginapan yang sepertinya dia tidak ada hubungannya memanggil kami.
" —— Trial Timbangan?"
Kalau
dipikir-pikir, buku panduan tur menyebutkan bahwa [Negara Hukum] Sheriffald
memiliki sebuah trial yang aneh.
"Yeap. Ini
adalah sebuah trial yang memanfaatkan sacred treasure Dewa Urion『Golden
Scale』Ulrirab."
Aku mengerti, golden
series kali ini adalah sebuah
timbangan, ya.
"Libra,
yang artinya itu orang tua ... Tapi versi anak muda dan versi genderbent
mungkin juga tersedia sekarang."
Suara batin
Arisa bocor keluar dengan suara pelan.
Aku mengetahui referensinya,
tetapi kendalikan sedikit dirimu.
"Bagaimana
cara kerjanya?"
"Ia bisa
melihat melalui dosa bahwa seorang Truth Discener『Fathom』dan
gift『Eye
of Judgment』 tidak bisa mengetahuinya."
Pemilik
penginapan melipat tangannya seperti dia selesai dengan penjelasannya.
"Kedengarannya
luar biasa."
Aku membuat
beberapa tanggapan acak yang menyenangkan.
Aku tidak
benar-benar mengerti tapi itu pasti semacam trial rumit ketika [Fathom] tidak
bisa digunakan untuk berbohong, dan [Eye of Judgment] tidak bisa membedakan
kesalahan.
Aku harus
menanyakan detailnya ketika kami mengunjungi Kuil Utama Urion.
"Yea, itu
benar kan! Tapi itu juga tepatnya kenapa waktu tunggu begitu lama ..."
Menurut pemilik
penginapan, bahkan bangsawan harus menunggu selama tiga bulan, sementara orang
biasa tiga tahun.
"Jadi jika
kamu ingin mengadakan sebuah trial dengan segera, kamu harus pergi ke Biro
Hukum ibukota dan meminta pahlawan Saga-sama untuk menjadi hakimnya. Sepertinya,
Pahlawan Seigi-sama juga memiliki kekuatan untuk membedakan kejahatan, kamu tahu."
Si penerus dari Pahlawan
Meiko yang hampir menjadi cacat di Weasel Empire, ya ....
"Apakah
kamu, seperti, mendapatkan sebuah firasat buruk tentang ini?"
Arisa, tolong
berhenti mengatur flag semacam itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...