※ Ini dari sudut
pandang Putri Shistina, bukan sudut pandang dari Satou
"Shistina-sama!"
Brownies yang
ditugaskan untuk mengemudikan airship datang saat kami bersantai di Solitary
Island Palace.
"Kita akan
tiba di atas Kota Garleok tak lama lagi."
"Airship benar-benar
cepat, bukan."
Aku kembali ke airship
bersama Mia-sama dan Karina-sama.
Ketika kami
hendak meninggalkan ruangan, Lulu datang membawa permen panggang yang
mengeluarkan bau manis di tangannya.
"Apakah
Liza dan Nana sedang berlatih?"
"Nana-san berada
di sekolah, Liza-san mengatakan bahwa dia memiliki『Spa-ring』dengan
Heiron-san."
Itu benar, Nana
sedang pergi ke sekolah bersama Pochi dan Tama.
Sepertinya, Liza
sedang berlatih dengan Black Dragon di salah satu dari sub-dimensi pribadi
Satou.
Tidak peduli
berapa kali aku mendengarnya, aku tidak bisa membayangkan bagaimana seorang makhluk
fana bisa bertarung dengan sebuah spesies khusus tempur seperti dragon —— meskipun
mengetahui fakta si demon lord slayer.
Mungkin, Liza
akan mampu menang bahkan melawan demon lord?
"Jika
perlu, saya bisa pergi bersamamu jika kamu menginginkannya?"
Skill Sniping
Lulu sangat luar biasa, tapi
itu tidak benar-benar cocok melawan kelompok dari para bajak laut.
Selain itu,
sepertinya Satou tidak ingin membiarkan Lulu menginjakkan kaki di medan perang
di mana orang-orang saling membunuh.
Begitu lama kami
menunggu spirit magic Mia-sama, kami harus bisa mengatasinya selama tidak ada demon
lord yang keluar, dan Nona Karina cukup memadai untuk pertempuran jarak dekat.
Kami akan lebih
mudah mempertahankan sekutu garis depan memiliki Sera-sama yang bisa semua
jenis dari healing magic berada di sini bersama kami, tapi dia saat ini sibuk
dengan persiapan upacara bersama dengan Arisa, dia tidak bisa berada di sini.
"Tidak,
jangan khawatir, kami akan baik-baik saja."
Aku
menggelengkan kepala-ku, lalu Lulu dengan patuh menyetujui dan menyerahkan
permen panggang untuk Satou kepada Mia-sama.
◇
"Apa itu saya
penasaran?"
Aku melihat sesuatu
yang hitam seperti benang di salah satu bagian Kota Garleok yang berawan.
"Asap,
desuwa! Kuil pusat terbakar, desuwa!"
Sepertinya
Karina-sama bisa melihat dengan mata telanjang pada jarak teleskop.
"Mwu?"
"Mia-sama,
ada apa?"
Dia menunjukan
jari manisnya ke arah di mana sebuah garis asap baru naik.
Dan, seakan
mengikuti setelah itu, semakin banyak asap yang terus muncul satu demi satu di
Kota Garleok.
"Para
bawahan bajak laut pasti mendatangkan malapetaka di sana, desuwa!"
Setelah
mengatakan itu, Karina-sama menggulung lengan bajunya, dan berkata, “Kita harus
menghukum mereka.”
Ini pasti kata-kata
dari orang yang disebut teristis yang Arisa katakan padaku.
"Buat airship
ke dalam mode kamuflase optik dan turunkan di kuil pusat."
"Ya, Shistina-sama."
"Mia-sama,
bisakah saya memintamu untuk memadamkan api?"
"Nn, serahkan."
Mia-sama setuju
dengan mata penuh kebijaksanaan.
Sangat andal selain
sangat imut, seperti yang diharapkan dari elf Hutan Boruenan.
Airship mendarat
di halaman depan Kuil Pusat saat kami sedang bercakap-cakap.
Tepat saat aku
hendak turun, Karina-sama mengikutinya.
"Saya akan pergi
denganmu, desuwa."
"Tidak,
Karina-sama harus tetap di sisi Mia-sama sebagai penjaganya."
"Tidak
perlu."
Mia-sama
menggelengkan kepalanya, memberitahuku bahwa kekhawatiranku tidak berdasar.
"Golom saya
akan cukup sebagai pengawal saya——"
"Miasma."
Mia-sama menyela-ku.
Sebagai seorang
fairy dari hutan, Mia-sama memiliki kekuatan untuk melihat
roh yang tak terlihat dengan kami.
Dan roh benci
berada di sekitar tempat dengan miasma yang kental, sehingga Mia-sama dapat
memberitahu tempat-tempat dengan miasma yang kental, atau begitulah Arisa
memberitahuku.
"Mia-sama,
apakah mereka monster?"
"Tidak, Pengotor."
"Pengotor ——
maksudmu undead?"
"Ya."
Aku mengerti —— Mia-sama
menakjubkan seperti biasa.
Meskipun golem
kuat melawan orang-orang dan monster, mereka sedikit merugikan melawan undead.
Itu pasti alasan
mengapa Karina-sama menawarkan bantuannya.
"Kalau
begitu, Karina-sama, maukah kamu menemani saya?"
"——Eh? Ya,
tentu saja, desuwa!"
Karina-sama
kebingungan untuk sesaat, tetapi dia dengan cepat mendapatkan kembali dirinya
dan memberikan persetujuannya.
Kami turun dan
kemudian airship terbang ke langit.
Mia-sama akan
memadamkan api dengan sihirnya dari atas.
◇
『——Karina-dono, lihat itu!』
Tiara yang
memancarkan cahaya biru di dahi Karina-sama —— Raka [<< Intelligent Item >>] memberi
peringatan.
Kuil pusat dipenuhi
dengan tubuh berwarna abu-abu yang telah benar-benar kering.
"Orang-orang
tergeletak di tanah!"
『Karina-dono, tunggu!』
Raka
menghentikan Karina-sama yang akan berlari menuju mayat-mayat.
"Tapi, kita
harus menyelamatkan mereka dengan segera."
"Tidak,
sepertinya mereka sudah lama tewas."
Hujan mulai
turun secara bertahap.
Ini pasti karya
Mia-sama untuk memadamkan api.
" ——『True Silver Horse』"
Aku memanggil true
silver horse golem seukuran
kuda pony dari alat sihir pribadiku, dan kemudian aku menaikinya untuk berlari
melewati biara.
Aku juga
melepaskan True Steel Wolf golem yang Satou buat agar aku bertindak sebagai seorang pengintai,
terus maju.
Tidak ada
monster yang mampu menghentikan True Steel Wolf golem yang bisa bertarung setara dengan Shiga Eight Sword,
namun aku masih melayang [Drone-kun 39] pergi untuk melihat ke sekeliling.
Drone berbentuk sphere mungkin tidak terlihat kuat, tetapi
bahkan salah satu dari ini mampu menjatuhkan wyvern belaka.
Bersama dengan guardian yang tak tertembus ini, aku menaiki True
Silver Horse menuju kuil dimana asap hitam naik.
——Karina-sama?
Karina-sama yang
telah berlari melewatiku dan berlari berdampingan di sisi True Steel Wolf
tiba-tiba berhenti, menghancurkan trotoar batu sebagai hasilnya.
Dihantam oleh
hujan lebat yang semakin meningkat, debu yang terbentuk dari trotoar batu yang hancur
jatuh ke tanah.
"Ada apa,
Karina-sama?"
Aku memanggil
Karina-sama sambil menghentikan True Silver Horse.
"Saya bisa
merasakan ketidakmurnian...."
"——Ketidakmurnian?"
Karina-sama
melihat sekeliling di sekitarnya, seperti dia meniru Tama.
"Di sebelah
sana, desuwa!"
Karina-sama berteriak
begitu sambil bergegas pergi.
Bukan menuju
asap hitam, tetapi menuju katedral dimana [Golden Wheel] berada.
Aku tidak bisa
membiarkan Karina-sama yang mudah tertipu pergi sendirian ke tempat di mana
sesuatu yang tidak diketahui mungkin sedang menunggu, jadi aku mengejarnya
dengan True Silver Horse.
『Shistina-dono, Anda bisa mempercayai pada intuisi
Karina-dono.』
Raka, tiara di
dahi Karina-sama berbicara.
Dia kemudian
mengatakan kepada-ku bagaimana dia melihat melalui demon yang menyamar sebagai
seorang consul yang mencoba menghancurkan wilayah ayahnya, dan bertindak untuk
menyelamatkan wilayahnya.
"Saya bisa
merasakan sesuatu yang aneh, desuwa!"
『Tampaknya miasma.』
Karina-sama
berhenti di depan pintu menuju sanctuary.
[Undead] yang
Mia-sama sebutkan seharusnya berada di sini.
◇
"——GWAAAAAAAAA"
"O Dewa
Garleon! Berikan perlindunganmu kepada orang-orang percayamu!"
Di depan dari Garleon
Holy Mark, temple head, beberapa miko dan priest tingkat tinggi sedang berhadapan
dengan pria berpakaian hitam.
Ini benar ketika
seorang Temple Knight, yang bertarung melawan pria di tengah dari pria
berpakaian hitam, menemui ajalnya.
Aku menahan
Karina-sama yang akan pergi berlari sambil berkata, “Oh tidak, desuwa”, dan memastikan
situasinya untuk saat ini.
Aku meminta Raka
untuk memberitahukan situasinya kepada Mia-sama di airship.
"Sungguh orang
bodoh yang mengumpulkan cukup banyak miasma bahkan membiarkan undead seperti kami, yang disebut Ketidakmurnian,
ke dalam sanctuary yang dinobatkan dalam nama Dewa, dan kamu berani-berani-nya meminta
perlindungan Dewa atas nama dari orang-orang percaya!"
Suara yang dalam
bergema seperti itu berasal dari neraka itu sendiri datang dari si black
clothes di tengah.
Si black clothes
menurunkan tudung mereka sambil mengejek para priest kuil.
——Jet
black skeleton?
Pria berpakaian
hitam di tengah bukanlah manusia, tapi seorang undead.
Dia pasti si
originator dari
miasma yang Mia-sama perhatikan.
"Ini tidak
mungkin! Bagaimana bisa seorang undead baik-baik saja di dalam Sanctuary Kuil?"
"Biarkan
aku memberimu jawaban untuk itu——"
Black skeleton
dengan gembira terus melanjutkan meskipun kesedihan menyebar dari temple head.
" —— Kota Garleok
ini selalu menjadi sebuah kota di mana pedagang bodoh tenggelam akan
keserakahan mereka. Dengan demikian, kami hanya memanipulasi para bajak laut
untuk mengentalkan miasma dan memperluas lingkup tindakan kami."
Sambil
mendengarkan si skeleton, aku menyelidiki identitas undead ini menggunakan
Kacamata Appraisal yang Satou berikan padaku.
"Kami
melepaskan gunung es dan bajak laut untuk mengikis angkatan laut dari Kota
Garleok, tapi aku tidak pernah membayangkan kamu akan mengerahkan seluruh
armada untuk menghadapi para bajak laut, kamu tahu?"
Informasi datang
mengalir pada lensa kacamata-ku.
Rasnya adalah
[Death Lord].
Level 51 —— tidak banyak
perbedaan dari kami.
"Dan bagi
para Temple Knight yang seharusnya melindungi kuil juga pergi... Ini
benar-benar bodoh, aku menduga ini semua adalah sebuah jebakan sampai aku tiba
di sini."
Aku mengerti, black
skeleton mengatur segalanya demi untuk menyusup ke tempat ini.
Seandainya Satou
tidak datang ke sini untuk trial Dewa Garleon, caranya bisa berjalan dengan
baik.
"Temple
head, aku bertanya sekali lagi——"
Rasanya seperti
seseorang menuangkan air dingin ke tulang belakang-ku saat mendengar suara black
skeleton.
Ini pasti
kekuatan dari [Fear] yang dimiliki oleh undead tingkat tinggi.
"——Di mana
kamu menyembunyikan『Golden wheel』."
Sepertinya
[Golden Wheel] yang Satou bawa adalah tujuan utama dari black skeleton.
"Sa-saya
sudah bi-bilang padamu, ia berada di tangan ma-masternya yang benar."
Temple head
berbicara sambil berkeringat dengan deras.
Dia menutupi
untuk Satou —— tidak, dia menutupi untuk pria yang mengambil trial Dewa Garleon.
"Gumaman
omong kosong itu lagi, ya."
Black skeleton
mengangkat satu tangan, dan kemudian black clothes yang berdiri di keempat arah
di sekitarnya menyiapkan pedang mereka.
Lengan yang
membawa pedang adalah tulang kuning yang kotor.
Sepertinya black
skeleton juga memiliki undead sebagai pengawalnya.
"Ijinkan
aku sedikit memuluskan mulutmu —— bunuh semuanya dari mereka kecuali temple head."
Saat mereka
mengayunkan pedang mereka, mereka mendekati miko dan priest tingkat tinggi
secepat seorang warrior yang menggunakan Twinkling Movement.
Tidak perlu bagi-ku
untuk mengeluarkan perintah kepada True Steel Wolf yang berdiri di samping-ku.
Karena——.
"KARINA
KIIIIIIIIIIIIIN!"
—— Sebuah angin keemasan
terbang melewatiku.
Karina-sama yang
segera bergegas dengan kecepatan menyaingi bahkan Liza memotong empat black
clothes dalam satu serangan.
"Blue
holy light —— Kamu,
Pahlawan Parion!"
Pria berpakaian
hitam yang memberi perintah berteriak pada Karina-sama.
Karina-sama
menyapu rambut pirang emasnya ke belakang, dan berbalik ke arahnya.
"Saya bukan
seorang pahlawan, desuwa."
Dia terlihat
benar-benar dapat diandalkan, seperti seorang pahlawan dari sebuah kisah epik.
Tetapi tidak
berakhir dengan itu sama seperti Karina-sama.
"Saya
adalah ——
yah saat ini, saya harus memanggil diri saya sendiri apa?"
『Karina-dono, kita harus fokus menyelamatkan personel
kuil terlebih dahulu.』
"Oh, benar,
desuwane."
Karina-sama
dengan patuh menyetujui Raka seperti anak kecil.
"Apakah
kamu mengejekku! Dasar pahlawan palsu sialan!"
Keempat pakaian
hitam yang terlempar ke dalam dinding berdiri sementara Karina-sama terganggu.
Tepat pada saat
itu, pakaian hitam compang-camping mereka jatuh.
Arus informasi mengalir
pada lensa kacamata-ku.
Ras mereka
adalah [Wraith Knight]. Level mereka sekitar 40-42. Lebih kuat dari yang
diharapkan.
Tidak heran
mereka belum kalah karena serangan Karina-sama.
Bahkan
Karina-sama akan merasa sulit, berurusan dengan Wraith Knight dan seorang Death
Lord dengan level yang sama sekaligus.
"Death Lord —— atau mungkin,
saya harus memanggilmu Skeleton Archduke?"
Aku melangkah ke
dalam sanctuary bersama dengan True Steel Wolf.
"Skeleton Archduke?
Jadi orang ini adalah pemimpin dari bajak laut, Skeleton Archduke!"
Temple head
terdengar terkejut.
Menurut Kacamata
Appraisal, nama Death Lord adalah [Skeleton Archduke]
Satou telah
memberitahuku bahwa pria dengan title [Skeleton Archduke] pada armada bajak
laut adalah seorang tiruan, dan Death Lord ini seharusnya cukup mampu untuk
menguasai demon tingkat menengah.
Kami mungkin
dapat dengan aman berasumsi bahwa yang ini adalah yang asli.
"Dan apa
yang akan kamu lakukan jika kamu mendapatkan Golden wheel?"
Skeleton Archduke
tidak menjawab pertanyaanku.
Dia hanya menatap
dengan mata yang disembunyikan dengan [Fear].
"Oh, saya
tahu!"
Karina-sama membuat
sebuah pose yang tidak biasa sambil berbicara dengan nada ceria.
Sepertinya ini
adalah sebuah versi yang diatur dari pose Pochi dan Tama [Shupi].
"Hou? Kamu
mengatakan bahwa kamu telah melihat melalui ambisiku, ya."
"Ya, tentu
saja, desuwa——"
Aku mendapatkan
firasat buruk dari kata-kata yang terdengar percaya diri dari Karina-sama.
" —— Itu pasti,
untuk mengumpulkan bajak laut di seluruh dunia di bawah sayapmu dan『Menjadi
Raja Bajak Laut! 』, desuwane!"
Mendengar
Karina-sama yang mengatakan itu penuh dengan percaya diri, Skeleton Archduke
mengguncang bahunya, membuat suara berderak.
"Ap-apa kamu
mengejekku, aku Skeleton Archduke! Dengan mewarnai『Golden
wheel』dengan miasma, ia akan rusak menjadi『Jet
Black Wheel』yang dapat mengendalikan semua hal, dan dengan
menggunakan itu, aku akan menguasai Lalakie yang disegel di laut dalam sebagai penguasa
yang sah dan menghancurkan negaramu! "
Skeleton Archduke
yang marah memuncratkan semua kacang(air liur?).
Seperti
dugaanku, otak keringnya itu pasti tidak mampu berpikir mendalam.
"Dengan
Lalakie, maksudmu floating island yang dianugerahkan oleh Dewa kepada penghuni langit
di Zaman Dewa?"
Aku telah
membaca buku-buku tentang mitos dalam Arsip Terlarang.
"Benar. Kamu
tampak berpengetahuan tidak seperti gadis tolol di sana."
"Kamu
menyebutkan bahwa itu disegel di laut, tetapi bukankah Lalakie membiarkan
dirinya tenggelam di laut untuk menyegel Sea King."
Sea King —— Dikatakan
sebagai salah satu dari four king dari Dog-Head, yang bernama Evil God.
Diceritakan
dalam mitos bahwa menyegel mereka sebagian besar orang-orang bisa mengatasinya
bahkan dengan Divine Treasure yang diberikan oleh Dewa.
"Hmph, itu
adalah cerita masa lalu. Lalakie yang dihidupkan kembali telah tenggelam jauh
di dalam laut oleh tangan dari pahlawan ganas berambut ungu. Dengan hilangnya『Skeleton
King』dan『Last Princess』yang
dapat mengendalikan Lalakie, hanya『Jet Black Wheel』yang
mampu untuk membawa Lalakie kembali ke tempatnya di udara. "
Aku mengerti —— jika yang
menyegelnya adalah Satou, maka tidak ada skenario yang mungkin dari Lalakie
yang dihidupkan kembali bahkan dengan [Jet Black Wheel].
Aku menghela
nafas lega setelah menyadari bahwa kemungkinan krisis dunia tidak ada lagi.
"Ada apa?
Apakah rasa takut mendatangimu?"
"Tidak, saya
baru saja menyadari kehebatan kekasih saya sekali lagi."
Seperti yang
diharapkan dari pahlawan-sama-ku.
Tidak, mungkin aku
harus mengatakan “kami” di sini?
"Biarkan saya
memberitahumu lokasi dari『Golden Wheel』yang
kamu cari."
"——Putri?"
Temple head
terkejut setelah mendengar-ku.
"Ada
seseorang yang mewarisi『Golden wheel』di
antara barisan dari Armada Sekutu yang pergi untuk melawan para bajak laut."
"Apakah
kamu bermaksud mengusirku dengan omong kosong seperti itu? Sungguh dangkal dasar
wanita——"
Sungguh remang-remang
tulang skeleton.
Ayo
memojokkannya sedikit untuk memberinya pelajaran.
"Karina-sama,
tolong musnahkan foot soldier."
"Saya mengerti!"
Karina-sama
menjatuhkan salah satu dari Wraith Knight sambil melepaskan cahaya biru.
Tapi ketiga dari
Wraith Knight yang lolos dari serangan Karina-sama datang untuk menyerangku.
"Seorang leader
magician dengan lesser
golem sebagai pengawalnya, kamu pasti
meminta untuk diserang!"
Skeleton Archduke
mencemooh.
"——Lesser?"
Kesalahpahaman
yang sangat besar.
"Apa?!"
True Steel Wolf
merobek para Wraith Knight.
Serangan mereka
tidak akan berhasil jika skeleton ini berubah menjadi bentuk ghost
mereka yang membatalkan
serangan fisik, tapi aku berhasil memanfaatkan pembukaan karena mereka telah
meremehkan wolves-ku
sebagai lesser
golem dan berubah
menjadi bentuk half-ghost untuk menyerang.
Selanjutnya——.
"... ■■■
<< Create Sanctuary
>>"
Earth magic
tingkat lanjutku memurnikan Wraith Knight yang terluka.
" —— Kamu adalah
orang yang mengatakan bahwa saya adalah magician, bukan?"
Aku mengeluarkan
World Tree Wand dari magic bagku, mengambil sekali ayunan dan kemudian
mengarahkannya ke arah Skeleton Archduke.
"KARINA
KIIIIIIIIIICK!"
Tendangan
terbang Karina-sama datang menuju Skeleton Archduke, tapi dia dengan cepat
berubah menjadi bentuk ghost dan menghindarinya.
Dia pasti akan
mengalahkannya jika bukan karena teriakan itu, tapi kami tidak bisa melakukan
itu, demi trial Satou.
"Bawalah
pasukanmu ke sini untuk menantang kami jika kamu menginginkan『Golden
wheel』."
"Menantang,
katamu? Untuk penghuni langit ini, Skeleton Archduke yang agung——"
Skeleton Archduke
terbakar dengan dark red flame.
"——MENANTAAAAAAAAAAANG
!?"
Skeleton Archduke
yang sedang berbicara besar mulai menghilang ke dalam sebuah jet black shadow.
"Aku akan
membuatmu menyesali kata-kata itu di neraka. Pergilah dan berjuang sekeras yang
kamu bisa sebelum kekuatan sebenarnya dari Armada Ghost-ku!"
Skeleton Archduke
tenggelam ke dalam bayangan sambil meninggalkan kata-kata itu.
◇
Alat sihir untuk
keadaan darurat berdering tepat setelah Skeleton Archduke menghilang ke dalam
bayangan.
Aku menahan temple
head yang akan mengeluh, lalu kami keluar dari kuil dan dibuat untuk
menyaksikan pemandangan hampir 100 ghost ship yang berlayar di langit di luar
hujan deras.
"Monster
itu benar-benar cepat mengambil tindakan."
"Mengatakannya
seperti itu bukan urusan Anda ..."
Temple head
mengeluh ketika dia mendengar apa yang aku katakan.
Dia mungkin
tidak bisa mengatakannya dengan keras karena kami menyelamatkan mereka dari
bahaya.
"Tidak
perlu khawatirkan, desuwa!"
Karina-sama
mendeklarasikannya pada temple head dengan senyuman.
Aku mengangguk
di sampingnya dan menunjuk ke langit timur.
Cahaya tumpah ke
bawah seperti memotong langit yang berawan.
"——Golden Ship?"
"Bukan——"
Aku membuat
koreksi pada temple head.
" —— Itu adalah
sebuah Armada dari Golden Ship."
Pertempuran
antara Armada Ghost dan Armada Golden akan dimulai di atas langit Kota Garleok.
Tolong lakukan
yang terbaik —— sayangku Satou.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...