Ini Satou. Aku
belajar kata “Quest” dari game. Saat itu, mereka adalah event
kecil yang dapat dimulai
kapan saja yang kamu inginkan, tetapi baru-baru ini ada quest
yang dapat terjadi secara
tak terduga dan dapat terlewatkan. Aku menantikan jenis quest
apa yang akan ditambahkan
selanjutnya.
◇
"Eeh,
bukankah itu pengambilan sebuah quest."
"Yeah, Dewa
Tenion juga tertawa tentang itu."
Setelah Arisa
mengatasi demamnya, aku mengumpulkan semua orang untuk sesi pembekalan.
"Hmm, itu
agak berbeda dari bayanganku tentang dewa."
Arisa mengerutkan
alisnya dengan tampilan rumit di wajahnya.
"Juga, aku
pikir dewa hanya bisa berbicara dalam kata patah-patah."
"Apakah
seperti itu ketika kamu bereinkarnasi, Arisa?"
Mantan depressed
demon lord, Shizuka yang kebetulan
datang bertanya pada Arisa.
"Un,
maksudku, daripada kata patah-patah, itu lebih seperti gambaran dengan makna
yang tumpang tindih."
"Kalau
begitu sama seperti aku. Yuika memberitahuku sebelumnya bahwa itu sama untuknya
juga."
Sepertinya
Shizuka dan Goblin Princess Yuika saling kenal.
Mungkin mereka
rukun karena keduanya tertutup dengan tipe kekuatan gadis yang tinggi.
"Itu juga
sama dengan-ku pada awalnya. Aku pikir aku hanya bisa mengadakan percakapan
yang tepat berkat Sera-san?"
"Saya tidak
melakukan banyak hal. —— Mungkin ini yang mereka sebut buah dari kerja
istri."
Sera yang duduk
di sampingku dengan wajah tenang menempel di lenganku dan menyandarkan
kepalanya di atasnya.
""
"AAH!" ""
"Bersalah"
Melihat itu,
Arisa, Hikaru, Nona Karina dan Core Two berteriak, Mia yang berpakaian seperti
seorang guru wanita naik ke pangkuanku dan menyatakan keyakinanku.
Hikaru yang
telah melihat ke bawah tampaknya telah menyelesaikan perasaannya setelah kami
mengubur Dynast di tanah makam bersama General, dia terlihat lebih ceria selama beberapa hari
terakhir.
Sepertinya,
alasan mengapa aku jarang melihat unit eksplorasi eksternal dari dungeon core,
Core Two, di sekitar sini akhir-akhir ini adalah karena dia sudah kecanduan dengan
mengumpulkan kerang di area pantai berbatu di sini.
Aku tidak yakin
apa yang dia temukan itu menyenangkan tentang itu, tetapi sepertinya fakta
bahwa kami telah memakan banyak hidangan kerang akhir-akhir ini adalah berkat
dia.
Selain itu, Lulu
dan Zena-san diam-diam menatap Sera dengan ekspresi iri di wajah mereka.
Tama dan Pochi
telah bermain-main dengan berguling di bawah sofa yang aku duduki sejak
beberapa waktu yang lalu. Mereka pasti sudah bosan dengan topik yang sulit.
"Sera-sama,
mendapati semua menempel di depan banyak orang itu tidak pantas."
Putri Shistina
menegur Sera dengan ekspresi tenang.
Arisa dan Mia
saling bertukar kata, “Gununu, karakter istri sah?”, “Negatif, nomor satu.”
"Maafkan
saya. Kami melakukan ini setiap hari saat kembali ke Ibukota Duchy, ini berubah
menjadi kebiasaan."
Sera menjatuhkan
sebuah bom.
Dia mengatakan
yang sebenarnya, tetapi itu adalah contoh-contoh dari Sera yang mencoba menjauhkan
Nona Ringrande yang membuatku lekat karena cemburu dan akhirnya menempel
padaku.
Nona Ringrande
mungkin menempel padaku untuk menggoda Sera, bukan seperti dia menyimpan
perasaan padaku —— kurasa.
"Satou,
hierarki itu penting. Penuhi kewajibanmu pada Mito-sama dan saya sebelum kamu kalah
dalam godaan Sera-sama."
"—— Kewajiban?"
Hikaru
memiringkan kepalanya pada kata-kata Putri Shistina.
Dengan kewajiban,
apakah dia bermasud kewajiban para bangsawan untuk memiliki anak?
Tapi kami bahkan
belum menikah, dia langsung lompat pada kesimpulan.
"Tahan dulu
di sanaaaaaaaaaa!"
Arisa mendorong
tangannya dan berteriak.
"Giliran kami
datang lebih dulu! Lulu, aku, Mia, Aze-tan sudah memesannya!"
"Keberatan.
Tunangan lebih dulu."
"Tama juga
~"
"Pochi juga
akan menjadi istri Master, nanodesu!"
Kelompok muda langsung
lompat dengan kata-kata Arisa.
Yup, lakukan
yang terbaik untuk membuatnya tidak terbatas.
◇
"Itu
mengingatkanku, Mito, apa yang terjadi ketika kamu di
summoned sebagai seorang pahlawan? Kamu bertemu dengan Dewa
Parion kan?"
"Eh? Benar,
itu seperti suara dewa yang aku dengar saat Divine Punishment saat itu. Menurutku
ia mungkin sama dengan Arisa dan yang lainnya."
Sepertinya, Dewa
Parion menengahi summoning ketika Saga Empire summoned Hikaru sebagai seorang pahlawan.
Kalau
dipikir-pikir——.
Seorang dewa,
atau mungkin, seorang familiar dewa, [Gadis Kecil didalam Lukisan] berbicara normal.
"Hika —— Mito, kamu
mengatakan bahwa kamu dihentikan oleh dewa pelindungmu ketika kamu akan kembali
ke bumi kan? Apakah itu sama dengan dewa pelindung?"
"Hn?
Ame-no-Mizuhana-hime berbicara seperti orang normal."
Penasaran ada
apa dengan perbedaan itu?
"Bukankah
karena para dewa di sini memiliki eksistensi yang lebih besar? Ini seperti
dimensi yang berbeda dari mereka sehingga kita tidak bisa berkomunikasi dengan
baik?"
Arisa menjelaskan
tebakannya.
Itu settingan
umum dari dewa yang muncul di SF.
Mereka agak terasa
duniawi bagi makhluk yang lebih tinggi sekalipun.
"Apakah Dewa
Parion terlihat seperti sebuah cahaya ungu yang melayang di white space?"
"Dewa
reinkarnasi terlihat seperti itu? Aku bertemu dengan Dewa Parion di sebuah
tempat seperti kuil. Dia tampak seperti patung gadis kecil yang terbuat dari
kristal biru muda, seperti itu hanya sebuah patung, kamu tahu."
"Hmm,
Hayato mengatakan bahwa dia adalah gadis kecil yang manis, sepertinya dia
terlihat berbeda tergantung pada orangnya."
Aku mengerti, aku
tidak tertarik dengan panteon jadi aku tidak pernah bertanya sebelumnya, tetapi
tampaknya gambarannya sangat berbeda tergantung orangnya.
Mungkin,
dewa-dewa akan terlihat seperti gambaran yang dimiliki seseorang tentang Dewa?
◇
"Master,
kamu akan membawa kami bersama dalam Trial Dewa, kan?"
Bertindak
sebagai perwakilan para gadis-gadis, Arisa bertanya padaku.
"Maaf, tapi
aku akan mengambil trial sendirian."
"Tidak,
kamu tidak boleh! Kami tidak tahu apa yang akan terjadi, kamu tahu? Itu
berbahaya untuk melakukannya sendirian!"
Arisa memukul
meja dan bersikeras.
Aku melakukannya
sendirian justru karena itu berbahaya.
"Tidak
apa-apa. Arisa akan datang untuk menyelamatkanku jika itu menjadi berbahaya,
bukan? Dengan cara, kamu tahu, kekuatan familiar."
Aku membujuk
Arisa yang “gununu” dan tampak tidak yakin.
"Tolong
serahkan pada saya. Jika Master memerintahkan untuk itu, saya akan menusuk bahkan
dewa dengan Dragon Spear ini."
"Deity
slash ~?"
"Apakah dewa
anak nakal, nanodesu? Kamu tidak boleh menebas dewa yang baik, nanodesuyo?"
Pochi bersikap
luar biasa masuk akal pada Liza dan Tama yang bersemangat tinggi.
"Jangan
khawatir tentang itu, aku tidak berencana untuk berperang dengan dewa .."
Sera yang
terlihat bermasalah dan Zena-san dan Nona Karina yang percaya pada dewa secara
biasa terlihat lega.
Aku siap untuk
itu jika pihak lain bermaksud untuk melaluinya.
Dengan mendaur
ulang kode dari mantra sihir terlarang anti-god dari space
magic milik Arisa
[Mythology Down], aku telah mengembangkan sebuah spirit magic yang disebut
[Mythology Eater] dalam bentuk roh buatan great wolf berwarna platinum untuk diperintahkah Mia.
Selain itu, aku
telah melapisi holy sword Pochi, katana Ninja Tama, dan great sword Nana dengan
fine
powder yang terbuat
dari dragon fang menggunakan teknologi Weasel Empire.
Aku mendapat fine
powder ini ketika Tama
dan Pochi mengunjungi Gunung Fujisan dimana Heavenly Dragon berada bersama
dengan Hikaru.
Siapa yang akan mengira
bahwa kamu akan mendapatkan bahan untuk memperkuat senjata dengan melakukan
perawatan gigi.
Peluru acceleration
gun Lulu juga telah dilapisi dengan fine
powder.
"Kamu harus
benar-benar memanggilku jika kelihatannya berbahaya, ngerti? Tidak ada miracle
seperti di manga di mana
protagonis-nya tiba-tiba terbangun dari kekuatannya yang tersembunyi dan
mengubah arus, kamu dengar?"
Arisa menegaskanku
lagi dengan khawatir.
Aku memiliki dua
dari mereka [Hidden Power], yang terlihat seperti itu dapat terbangun, didalam
pikiran, tapi aku tidak berpikir itu akan tiba-tiba menjadi dapat digunakan
begitu tepat waktu seperti itu, dengan demikian aku berpikir semua kemungkinan option
melelahkan dan sumber daya
manusia sebelumnya sangat penting karena kami menghadapi seseorang yang mungkin
mengambil posisi agresif.
Aku harus
melengkapi kartu truf-ku sendiri sebelum berangkat untuk trial.
"Aku
mengerti. Selain itu, aku hanya akan sendirian selama trial. Liza dan Nana akan
menemaniku sampai trial, dan kita akan melakukan tur ke tanah asing dengan
semua orang setelah trial-nya selesai."
"Dimengerti."
"Saya pasti
akan melindungi keselamatan Master, jadi saya umumkan."
Sepertinya ada banyak
dari budaya negara-negara di benua barat yang tersisa dari era Furu Empire, aku
yakin kami akan menemukan banyak makanan lezat dan hal-hal yang tidak biasa di
sana.
Gadis-gadis lainnya
menyuarakan ketidakpuasan mereka, tetapi mereka setuju ketika aku mengatakan
kepada mereka bahwa aku akan baik-baik saja karena aku akan membawa
Team
Pendragon terkuat dari
spear dan shield dengan-ku.
Aku tidak
masalah membawa Zena-san yang teliti dalam segala hal, tetapi jika aku
membawanya, Nona Karina dan Sera kemungkinan akan mengikuti juga jadi aku tidak
menyertakannya pada akhirnya.
Dalam perjalanan
ini, ada kesempatan para dewa memanfaatkan Arisa dan Hikaru yang membawa
Fragmen Dewa di dalam mereka dan Sera yang memiliki skill Oracle sebagai back
door untuk mengintip kami,
jadi aku memutuskan untuk tidak membawa mereka bersama setelah berkonsultasi
dengan Arisa dan Hikaru.
Tak perlu
dikatakan bahwa demon lord Shizuka tampaknya tidak pernah tertarik untuk pergi
dari awal, jadi dia di luar pertimbangan.
"Oh iya,
Nezu-san mulai mengatakan hal lain selain,『Aku
ingin pulang』."
Yang Shizuka katakan
sesuatu seperti itu bukan masalah besar.
"Oleh
Nezu-san, maksudmu orang yang adalah demon lord ratkin?"
"Ya, yang
itu."
Demon lord ratkin
adalah orang yang terlalu terikat dengan Jepang dan membuat Jiwa Vesselnya
rusak setelah menggunakan Skill Unik-nya.
Setelah
mengeluarkan Fragmen Dewanya, aku berhasil entah bagaimana memulihkan dagingnya
dan Soul Vessel dengan elixir dan mind magic, tapi pikirannya telah
shut-down, jadi aku membiarkannya tinggal di salah satu sudut dari
sub-dimensi dimana Shizuka tinggal dan membuat para brownies menjaga dia.
"Sepertinya
hatinya sudah sembuh saat dia merawat Hamsaemon."
"Hamsaemon,
hamster? Itu sangat sederhana ~"
Arisa melirikku.
Yeah, aku juga
tidak memiliki rasa penamaan.
"Ahaha, ia
seekor tupai."
"Eh?"
"Yang
Hamsaemon adalah seekor tupai yang diambil Nezu-san di hutan."
"Tapi
kenapa!"
Mengesampingkan
balasan Arisa, aku senang Nezu-shi tampaknya pulih.
Mungkin ide yang
baik untuk membawanya ke bumi jika dia baik-baik saja dengan dunia yang tidak sama
persis.
Selain itu,
mantan demon lord sword, gadis foxkin sedang menghabiskan hari-harinya berlatih dengan bayi
green dragon dan Black Dragon Heiron di Pegunungan Black Dragon.
Aku mengunjunginya
dari waktu ke waktu dengan Liza dan skill sword-nya tampak lebih terampil daripada di hari-hari demon lord-nya.
◇
"Saya
berencana untuk pergi ke bagian barat dari benua untuk sementara."
"Bagian
Barat dari benua——"
Menteri
Pariwisata adalah pekerjaan-ku untuk sekali-sekali, jadi aku datang ke sini
untuk memberi tahu Raja dan perdana menteri tentang perjalanan yang aku rencanakan.
"Keselamatan
selanjutnya telah datang ke barat sepertinya."
"Seperti
yang diharapkan dari Dragon Avatar, dia sangat sensitif terhadap bau medan perang."
Raja dan perdana
menteri bergumam dengan berbisik-bisik.
Sepertinya
keduanya dari mereka telah benar-benar menentukan bahwa identitas Satou adalah
[Dragon Avatar].
"Yang
Mulia, saya mendengar rumor bahwa barat sedang kacau karena Divine Punishment,
apakah itu masih berlanjut sampai hari ini?"
"Umu,
kebingungan dari para monster telah tenang berkat para pahlawan yang dikirim
oleh Saga Empire, namun, para pahlawan pun tidak bisa berbuat apa-apa tentang
negara-negara yang hancur. Perselisihan dalam perebutan wilayah penghasil
gandum mulai muncul di benua barat. "
Aku tidak
berencana untuk terlibat dengan negara-negara yang jauh, tetapi jika aku
melihat bahwa skala kelaparan terlihat buruk dalam perjalanan-ku, aku tidak
akan ragu untuk mengulurkan tangan(bantuan).
Makanan yang
diawetkan yang terbuat dari alga, diproduksi secara massal di pabrik otomatis
telah cukup terkumpul untuk memberi makan seluruh penduduk Jepang, seharusnya
tidak ada masalah berbagi sedikit di sini.
"Akankah Shistina
ikut denganmu?"
"Saya telah
memikirkan hal itu, bagaimanapun, saya tidak mungkin bisa membawa Yang Mulia ke
suatu tempat dengan tatanan publik yang kacau dalam ketakutan apa pun sedang
terjadi. Yang Mulia akan tinggal di istana kerajaan."
Aku membuat
beberapa alasan acak dengan bantuan dari skill Deception.
Aku menggunakan
alasan yang sama untuk meninggalkan Sera dan Nona Karina juga. Dan juga
Zena-san.
"Itu
baik-baik saja. Permaisuri telah menghabiskan waktu dengan Shistina juga, jadi
ini tepat."
Aku pikir Putri Shistina
belum banyak berinteraksi dengan keluarganya sejak dia cenderung mengurung diri
di dalam perpustakaan terlarang istana kerajaan.
"——Earl
Pendragon."
Raja memanggil-ku
ketika aku selesai memberitahukan urusan-ku.
Ingin tahu ada
apa?
"Apa
pendapatmu tentang saudari kaisar Saga Empire, Maryest-dono, yang berkunjung ke
sini sebagai seorang anggota dari rombongan putri Trimenus?"
"Yah, dia
adalah seorang rekan seperjuangan yang bertarung bersama dengan saya dan
Pahlawan Hayato melawan sang demon lord."
Aku memiliki
firasat buruk tentang hal itu, jadi aku menekankan pada bagian [Rekan Seperjuangan].
"Fumu, rekan,
ya ... Kaisar Saga Empire saat ini telah mendorong Putri Maryest untuk menjadi
istrimu."
Sungguh, cukup
dengan hal itu sudah ...
Raja yang
melihat wajahku menjatuhkan matanya seolah dia melihat semuanya, dan terbatuk
sekali.
"Saya tidak
keberatan jika kamu menolaknya, kalau kamu tidak mau. Namun, untuk menghormati
pihak lain, baik itu positif atau negatif, biarkan kami mendengar jawabanmu
setelah perjalananmu kali ini berakhir."
"Saya
mengerti."
Menurut Raja,
menolaknya di sini tidak akan berdampak pada hubungan diplomatik dengan Saga
Empire.
"——Begitukah,
apakah tidak ada seorang pun yang bisa cocok dengan Maryest-dono. Mungkin dia
ditakdirkan untuk menghabiskan sisa hidupnya di pojok sebuah biara di suatu
tempat .... Sungguh disayangkan."
Perdana menteri
bergumam pelan.
Bahkan jika kamu
melakukan itu dengan tatapan kasihan di wajahmu, aku masih belum menikahi dia, ngerti?
Jika Putri
Maryest memiliki seseorang didalam pikirannya, aku hanya bisa menyamakan level-nya
dan membuat mereka mengalahkan demon lord buatan untuk membuat mereka cocok
satu sama lain, dan jika itu tentang usia, itu dapat diselesaikan dengan obat
peremajaan, ada banyak dari mereka.
Aku mungkin juga
akan mengirim lolified Nona Ringrande dan Putri Maryest ke dunia Hayato.
Ide-ide liar itu
terlintas di pikiran-ku, tetapi ada beberapa masalah untuk disadari.
Setidaknya aku
bisa menyarankan ide jika dia datang untuk berdiskusi dengan-ku setelah aku menolak
proposal pernikahan-nya.
Untuk saat ini,
karena aku mendapat izin untuk melakukan perjalanan ke benua barat, aku harus
berkeliling dan mengunjungi kenalan-ku untuk memberitahu mereka tentang
kepergian-ku.
Setelah itu, aku
akan berkeliling untuk mengunjungi kenalan-ku di Ibukota Kerajaan dan kota
labirin, memperbarui persahabatan lama.
◇
"——Aku
merasa sepertinya kurang sesuatu."
Aku bergumam
sendirian di laboratorium karantina yang terletak di belakang ruang penelitian
di Solitary Island Palace.
Tempat ini telah
disegel dengan beberapa lapis dari barrier Yuika, jadi tidak ada bahaya yang
akan mencapai luar bahkan jika terjadi sesuatu di sini.
——Oh?
Aku merasakan
kehadiran jadi aku melihat ke bawah dan bertemu dengan mata Tama yang telah memanggil
untuk meminta perhatian-ku di dalam bayangan.
Dia tidak bisa
masuk karena barrier
Yuika, dia terlihat seperti kucing imut yang putus asa yang menempel
di sebuah kaca sambil memanggilku.
Aku membuka barrier dan mengundang Tama ke dalam.
"Master ~?"
Sepertinya dia
merasa kesepian karena dia dihalangi oleh barrier, dia naik ke pundakku untuk menaikinya dan kemudian
mulai menggosokan pipinya pada rambutku.
Tama dengan
cepat mendapatkan kembali ketenangannya setelah aku dengan ringan mengelus
kepalanya.
"Apa yang
salah?"
"Waktunya
makan ~? Ini sup ham ~ burg hari ini ~?
Aku mengerti,
sudah selarut ini, ya.
"Apa itu
~?"
Tama sedang melihat-lihat
barisan senjata yang ada di tanganku sekarang.
"Itu adalah
sebuah sword
bernama Holy Magic Sword."
Holy Magic Sword
sedang memancarkan campuran dari cahaya biru dan merah yang berubah menjadi
cahaya ungu.
Ini adalah sebuah
reproduksi Holy Magic Sword, yang dibuat oleh Tetua Dohar, aku buat oleh diriku
sendiri.
Sama seperti
waktu itu, aku memiliki firasat bahwa ini tidak akan melewati dewa.
Aku menyimpan Holy
Magic Sword didalam Storage.
"Kotak
hitam di sana juga sebuah sword ~?"
"Yeah, itu
adalah sebuah sword yang aku taruh di sini untuk Hikaru."
Ini berbahaya
dalam keadaan telanjang, jadi aku membungkusnya di barrier
karantina yang juga
berfungsi ganda sebagai tindakan pencegahan.
"——Nyu!"
Ketika aku
membuka barrier
karantina, Tama bergidik dan
mencengkeram cakarnya di pundak-ku.
Sepertinya
rangsangannya terlalu berlebihan.
Aku mengambil Pedang
Dewa dari tumpuan, mengembalikannya ke dalam sarung putih dan menyimpannya di Storage.
"Apakah yang
ini juga menakutkan?"
"...
Aye."
Aku mengangkat sebuah
black spear yang ditempatkan di sebelah holy sword dan bertanya pada Tama, yang
memberi penegasan.
Menilai dari
reaksinya, dia tampaknya lebih baik dengan itu daripada dengan Pedang Dewa
sebelumnya.
Ketika aku
menaruh spear di dalam Storage, aku bisa merasakan tubuh Tama yang rileks.
"Baiklah kalau
begitu, haruskah kita mengambil beberapa makanan."
"Aye
~?"
Aku akan
memeriksa skill enigmatic blank space misterius tetapi aku harus melakukan itu setelah
makan.
◇
Dan kemudian,
hari kami berangkat menuju trial——.
"Kami akan
pergi sekarang, jadi saya dengan berani mengumumkan."
Nana yang bersenjata
berat memberi hormat pada semua orang yang datang untuk melihat kami di depan dari
tanjakan airship.
Ini bukan
seperti kami akan ke garis depan, oke.
"Semuanya,
rukun, oke."
"Cya
~?"
"Pochi
ingin daging sebagai souvenir-nya, nanodesu."
Tama dan Pochi
membalas Liza dengan langkah mereka sendiri.
"Ya, saya
akan membawa daging keras yang kuat kembali bersama saya."
"Oh, hebat
~?"
"Po-Pochi
ingin daging yang tidak terlalu keras, nanodesu."
Bahkan gadis-gadis
beastkin pemakan daging punya preferensi-nya sendiri,
sepertinya.
"Serahkan Shiga
Kingdom kepada kami."
"Yeah, aku
bisa bepergian dengan tenang mengetahui Mito ada di sini."
Kebanyakan
ancaman dapat dilenyapkan dengan Hikaru.
"Ara? Hanya
Mito-tan?"
"Keberatan."
"Tentu
saja, semuanya juga."
Aku mengelus
kepala Arisa dan Mia dan melirik Nona Karina yang merajuk di belakang semua
orang.
Memanggilnya ke
sini sepertinya akan berakhir dengan mengajaknya bersama jadi aku akan
mengabaikannya sekarang dan menindaClanjuti-nya di Solitary Island Palace
setelah kami berangkat.
Karena aku dapat
segera kembali ke sini dengan Unit Arrangement.
"Satou!"
Nona Ringrande
datang ke sini sambil melambaikan tangannya dari jauh.
"Kamu akan
pergi ke benua barat kan? Bisakah kamu membawaku bersamamu? Aku memiliki banyak
kenalan dan koneksi di sana, kamu tahu?"
"Ne,
Anee-sama!"
Koneksi Nona
Ringrande terdengar dapat diandalkan, tetapi itu berarti mengungkapkan
identitas-ku dan Solitary Island Palace, jadi aku memilih untuk tidak
melakukannya.
"Saya
bersyukur atas kebaikan Anda, tapi perjalanan saya kali ini adalah masalah
pribadi."
"Benarkah?"
Sepertinya Nona
Ringrande tidak pernah menyangka bahwa aku akan menolaknya, dia memiliki ekspresi
bosan di wajahnya.
"Oh itu
benar, kamu menerima proposal pernikahan dari Maryest kan? Jika kamu akan menikahi
Mary, bagaimana kalau menikahi-ku juga? Lagipula kamu mendapat banyak istri,
jadi menambahkan satu denganku seharusnya tidak masalah kan?" "
"Ada banyak
masalah! Apa yang kamu lakukan dengan menikahi seseorang yang bahkan tidak kamu
cintai!"
Sera sangat
marah pada deklarasi Nona Ringrande.
Nona Ringrande
memalingkan wajahnya dan bergumam dengan sedih, “——Masudku, aku tidak bisa
bertemu dengan orang yang aku cintai lagi”, yang hanya bisa didengar olehku dan
Ninja Tama yang memiliki skill [Attentive Ear].
"Masalah
tentang proposal
pernikahan Yang Mulia
Maryest itu setelah saya kembali dari perjalanan ini."
"Apa, kamu
menolaknya, ya. Sayang sekali. Mary mungkin lebih tua dari Satou, tapi dia
punya tubuh “bom” bahkan datang dari aku yang seorang wanita, kamu tahu?"
"Ane-sama!"
Aku
mempercayakan Nona Ringrande yang secara emosional tidak stabil dan cenderung
minum berat sejak Hayato pergi pada Sera dan berbicara dengan anggota lainnya.
"Zena-san,
tolong jaga anak-anak dalam perjalanan mereka."
"Ya!
Serahkan pada saya!"
Zena-san yang
memukul payudaranya dengan penegasan terlihat bisa diandalkan.
"Satou,
serahkan masalah ini pada saya dan selesaikan trial tanpa khawatir."
"Ya, Shistina-sama."
Dengan masalah, aku
pikir dia bermasud hal-hal di antara para bangsawan dan pangeran pertama Soltrick?
Kami menaiki airship
setelah mengucapkan selamat tinggal.
Sejumlah besar dari
kerumunan melambaikan tangan mereka dari tempat-tempat yang jauh dari
gadis-gadis.
Sorak-sorai yang
memekakkan telinga meletus setiap kali aku melambaikan tanganku.
Rasanya seperti
aku adalah seorang idol atau seorang atlet bintang.
Aku telah
memberikan salam pada pangeran pertama Soltrick dan para pemimpin lainnya dari kerajaan
kemarin, mereka tidak berada di sini hari ini.
Para VIP itu
tidak mungkin mengambil risiko terbunuh dengan datang ke tempat semacam ini.
"Satou-sama,
kita siap untuk berlayar. Apakah tidak ada perubahan dalam jalur kita?"
"Ya, tidak
ada perubahan."
Airship
mengitari langit ibukota sekali, melewati kota labirin dan melaju di atas padang
pasir yang luas.
Trial pertama
terletak di sebuah negara di mana kuil pusat dari Dewa Heraruon berada.
Airship yang
kami naiki sedang menuju barat daya dari padang pasir yang luas, menuju sebuah
negara berukuran sedang yang terletak di padang pasir kecil di sebelah padang
pasir yang luas.
Tujuan kami
adalah [Negara Matahari] Sania Kingdom——.
Aku ingin tahu
negara macam apa ini, aku sudah menantikannya—