※ Bukan sudut
pandang dari Satou
New
master adalah seorang manusia
yang aneh.
Dia mencoba
keluar dari dungeon meskipun dia seorang Dungeon Master.
『Dungeon Master tidak dapat meninggalkan Labirin.』
Setelah
menampilkan pesan itu, aku mengaktifkan fungsi emergency Master
summoning untuk menarik
kembali Master
ke room
Master.
"Bukan
apa-apa. Aku akan segera kembali, jadi kamu bisa kembali ke penginapan duluan."
New
master sedang berbicara
dengan tidak ada seorang pun, ada beberapa orang aneh di antara manusia.
"Bagaimana cara
aku bisa keluar dari labirin?"
Master
menanyakan pertanyaan itu kepada-ku, Dungeon Core.
Kenapa dia
mencoba pergi ke luar ketika tempat ini adalah yang paling aman.
——Tak dapat
dimengerti.
"Dungeon
Master dilarang meninggalkan Labirin."
Ketika aku
menjawab demikian, Master melipat tangannya dan tersesat ke dalam pikiran.
Daripada
berpikir keras tentang sesuatu yang jelas seperti itu, aku ingin Master datang
dengan satu atau dua perangkap untuk berurusan dengan para penjajah labirin
sebagai gantinya.
"Apa yang
harus aku lakukan untuk menyerahkan posisi dari Dungeon Master?"
——Menyerahkan?
Aku tidak dapat
memahami jalannya pikiran Master.
Tidak bisakah
manusia berpikir secara logis?
Namun, aku harus
menjawab pertanyaan Master.
Karena aku adalah
seorang yang mematuhi Master.
"Itu tidak
mungkin. Hanya kematian yang akan mengosongkan posisi dari Dungeon
Master."
Master mengerutkan
kening setelah mendengar jawaban-ku.
Aku mendengarnya
bergumam “Sangat tidak fleksibel”, dengan suara pelan.
Menyerahkan
posisi dari Dungeon Master yang dikatakan memegang kekuatan maha kuasa yang
menyamai Dewa, bahkan jika itu dibatasi di dalam dungeon, adalah apa yang pasti diluar dugaan.
——Eh?
Master
menghilang dari Room Master.
——Tidak.
Dia menghilang
dari dungeon.
Dimana? Mengapa?
Bagaimana bisa?
Aku tidak bisa
merasakan reaksi dari kekuatan sihir.
Aku yakin bahwa aku
benar-benar tidak mengabaikan penggunaan dari teleport space magic yang
membutuhkan kekuatan sihir dalam jumlah besar.
"Master!"
『Master!』
——Master!
Master tidak
menjawab bahkan setelah aku memanggilnya dengan suara, memanggilnya dengan message
board di dalam
labirin, dan memanggilnya dengan gelombang pikiran.
Ini tidak
seperti dia telah dimusnahkan, mengesampingkan mengosongkan posisi, namun Master-ku
telah menghilang.
Aku akan
membiarkan monster-monster ke luar labirin untuk mencari —— Tidak.
Aku harus
memprioritaskan perintah Master.
Membiarkan monster-monster
pergi keluar tidak mungkin.
Apa yang harus aku
lakukan. Aku harus mencari Master. Di mana Master. Apa yang harus aku lakukan. Master,
Master, Master.
Sepertinya aku tertekan
karena pikiran-ku berputar-putar.
Aku mungkin
merusak diri sendiri jika aku tidak mereset safety circuit dari Dungeon Core.
Sudah 1000 jam
sejak menghilangnya Master.
Karena dia
menambahkan monster dan perangkap pada sub-sistem, penjelajah tidak bisa sampai
ke sini.
Menurut log, unit yang dipimpin oleh seorang wanita long-earkin
yang telah menyerbu lapisan
bawah di dekatnya berkali-kali, tetapi mereka terperangkap dalam jebakan yang
dipasang oleh Master dan dipaksa untuk mundur.
—— Aku
dilindungi oleh Master.
Aku merasakan sebuah
ikatan tertentu di hati-ku dari fakta itu.
——Itu benar.
Jika Master
tidak mau kembali, aku akan mencarinya sendiri.
Dengan hak-ku
sebagai Dungeon Master, aku menciptakan seorang homonculus untuk eksplorasi dan
mentranskripsikan pemikiran-ku kedalamnya.
" —— Tubuh saya
berat."
"Kamu tidak
terbiasa dengan otot-otot. Seharusnya akan segera terasa terbiasa."
Jalan terbuka di
dalam dungeon, jadi keadaan homonculus saat ini ditransmisikan
kepada-ku.
"Pergi. Core
Two."
"Oke, Original."
Aku mengirim
probe homonculus —— Core Two menuju pintu masuk labirin.
Dengan kekuatan
pencarian Core Two, ia pasti akan menemukan Master yang hilang yang berkeliaran
tanpa tujuan di luar labirin dengan segera.
Untuk melakukan
pemeliharaan pada sirkuit pemikiran-ku, aku masuk ke dalam mode suspend.
Aku memutuskan
untuk bermimpi tentang reuni-ku dengan Master di dalam hal yang disebut tidur
oleh orang-orang.
—— Master,
tolong segera kembalilah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...