Ini Satou. Aku tidak pernah bisa menandingi orang yang cerdik. Benar-benar ada orang-orang yang mewujudkan pepatah, “untuk memahami segalanya hanya dari satu-satunya bagian.”


"M-Master! K-kamu tidak akan diam-diam pulang, kan?"
"Yea, tentu saja."

Arisa dengan erat menggenggam tanganku dan bertanya, aku langsung membalasnya.

"Bahkan jika aku harus kembali ke kampung halamanku, aku akan membawa semua orang untuk bertamasya di bumi ketika itu terjadi."

Aku yakin mereka akan senang melihat skyscraper Tokyo dan Akiharaba yang penuh dengan subkultur.

"K-kamu akan melakukannya, benarkah."
"Selain itu, meskipun aku mengetahui koordinat berkat Hayato dan surat-surat, bukan seperti aku bisa berkunjung ke sana dengan teleport magic tingkat lanjut dengan segera."

Aku mencoba menghitungnya dan sepertinya, menggunakan sihir normal, memindahkan beberapa gram dari objek adalah batas bahkan setelah menggunakan kekuatan sihir yang terkandung dalam sebuah divine gift holy sword.
Sepertinya, jarak antar dunia terlalu jauh.

Sepertinya sulit jika tidak dengan Yuriko dari Rumooku KingdomKekuatan yang Menghubungkan Dunia dan Hero summoning Dewa Parion, skill unik —— yaitu, kekuatan Dewa.

Aku merasa bahwa Unit Arrangement-ku dapat melakukannya, tapi sayangnya itu tidak mungkin karena tidak ada base point di dunia Hayato.
Jika aku tahu bahwa ini akan terjadi, aku akan memintanya untuk membawa sebuah rumah anjing lipat dan membangunnya di sana.

Aku memiliki beberapa trik dengan-ku jika masalahnya hanya jumlah kekuatan sihir yang dibutuhkan, jadi aku akan serius melakukan penelitian setelah semuanya menjadi tenang dengan hal-hal mengenai Weasel Empire dan Saga Empire.

Aku memiliki sebuah janji untuk mengunjungi hero summoning magic circle di Saga Empire.


"Viscount Satou. Silakan temui saya kapan saja saat kamu berada di Saga Empire. Saya akan memenuhi janji waktu itu."
"Ya, saya akan meminta bantuan Anda begitu saya kembali dari Shiga Kingdom."

Kami mengucapkan selamat tinggal pada para pengikut pahlawan di depan dari kapal sub-dimensi Jules Verne.

Kalau dipikir-pikir, para pengikut pahlawan lainnya selain Putri Maryest juga telah berhenti memanggil-ku dengan nama rumah-ku, Pendragon.
Apakah aku melakukan sesuatu untuk menyentuh perasaan mereka selama perayaan tempo hari kemarin dan pertemuan mengenang pahlawan saat kemarin?

"Satou-sama, silakan kunjungi saya jika kamu memiliki minuman keras enak lainnya, oke."
"Ya, kalau saya menemukan yang sesuai dengan selera Loreiya-sama, pasti."

Aku membuat janji seperti itu dengan Nona Loreiya.

"Fifi dan saya akan melakukan sebuah perjalanan untuk meningkatkan skill kami setelah kami kembali ke Saga Empire, bertanding dengan kami ketika kami mengunjungi Shiga Kingdom, kay."
"Un, bertanding dengan saya juga. Saya tidak pernah mengira kalau akan ada orang lain selain Hayato dan Rusus yang bisa bergerak seperti itu melawan demon lord."

Rusus dan Fifi menyeringai dan memberitahuku hal itu.
Aku akan meminta Tama dan Pochi menjadi partner sparring mereka ketika saatnya tiba.
"Satou, jika kamu suka tempat-tempat wisata, kamu harus pergi ke tempat sanctuary earkin di Saga Empire. Mungkin bagi earkin untuk berpasangan dengan manusia jadi mereka pasti akan menyambut Satou yang kuat."

Selanjutnya Nona Wiyaryi muncul di depan dari-ku.
Aku memiliki beberapa minat pada earkin tetapi karena kelihatannya aku akan diperlakukan seperti breeding horse, aku ragu-ragu.

"Sampai jumpa Satou. Saya akan mengunjungi Shiga Kingdom sebagai seorang agen rahasia."
"Tidak tidak, tolong kunjungi kami dengan normal. Kami akan menyambut Anda."

Seina si pengintai membuat pernyataan yang mengganggu.

"Satou-dono, kami ingin mengucapkan terima kasih atas kerja sama Anda. Sebuah surat dari yang mulia Kaisar Saga Empire akan tiba di Shiga Kingdom di lain waktu. Kontennya mungkin berkaitan dengan medali penganugerahan dan bangsawan kehormatan. Mengesampingkan kemegahan, medali seharusnya cocok dengan kita, jadi saya akan senang jika Anda menerimanya. "

Dan terakhir, sekretaris Nono melakukan laporan seperti bisnis.
Untuk beberapa alasan, pipinya memerah di bagian [cocok], jadi Arisa dan Mia, combo benteng yang tak tertembus, alisnya terangkat.
Itu adalah benar-benar sebuah kesalahpahaman, aku ingin meminta bahwa aku tidak bersalah.

Setelah melihat silver ship menghilang ke celah dimensi, kapal layar kami meninggalkan Weasel Empire.

Dan kemudian lima hari kemudian, aku mengunjungi Pulau Dejima.
Sebagai Kuro kali ini.


"Aku Kuro, pengikut Pahlawan Nanashi. Aku berterima kasih atas kesempatan ini untuk bertemu dengan yang mulia putra mahkota."

Tempat ini adalah aula pertemuan dari gedung administrator di Pulau Dejima.
Putra mahkota weaselkin yang ramping sedang duduk di singgasana di depan dari-ku.
"Level 50, ya. Levelmu rendah untuk seorang pelayan pahlawan."
"Mohob perimisi. Peran-ku hanyalah untuk transportasi dan negosiasi."

Aku dengan ringan menepis provokasi putra mahkota.

Awalnya, aku tidak punya rencana untuk bertemu putra mahkota sebagai Kuro meskipun aku melakukan kunjungan kehormatan sebagai Satou.
Lalu mengapa aku melakukan ini? itu karena aku meminta si pedagang weaselkin untuk merencanakan pertemuan antara aku dan kaisar weasel melalui putra mahkota, jadi aku harus bertemu dengannya setidaknya sekali.

"——Sains."

Putra mahkota bergumam.

"Hmph, ekspresimu tidak berubah sedikit pun, ya. Apakah kamu tahu bahwa siapa pun yang meninggalkan daratan kekaisaran melalui kota Rete harus mengalami penghapusan ingatan?"
"Penghapusan ingatan? Apakah itu mind magic?"
"Yah, itu adalah Skill Unik oleh orang berambut ungu."

Rambut ungu —— orang bereinkarnasi seperti Arisa, ya.

"Dan?"
"Tidak ada artinya bertemu dengan kaisar jika ingatanmu dihapus, benarkan? Aku akan membantumu menyelundup ke tempat untuk mencegah penghapusan ingatan jika kamu membantuku."

Transaksi ini tidak terlalu diperlukan karena aku bisa langsung keluar dengan Unit Arrangement, tapi aku tertarik dengan tujuan putra mahkota untuk melakukan ini.

"Biarkan aku mendengar permintaanmu."
"Pulau Dejima akan melepaskan diri dari kekaisaran. Aku ingin Shiga Kingdom mendukung kami."

Kemerdekaan, ya —— namun.
"Tidak ada artinya memiliki dukungan dari Shiga Kingdom yang jauh, benarkan? Jika kekaisaran menyerang, ini akan dihancurkan sebelum bala bantuan dari Shiga Kingdom datang."
"Kekhawatiran itu tidak perlu. Kekaisaran akan hancur cepat atau lambat. Agar tidak dihancurkan diri kami sendiri oleh proxy(wakil) ketika itu terjadi, kami akan mendapatkan kemerdekaan. Paroki-paroki di tepi luar dari kekaisaran akan bergerak di belakang layar juga , tetapi tidak ada masalah dalam meninggalkan mereka karena orang-orang itu semua adalah orang beriman yang saleh. "

Tampaknya putra mahkota menyadari bahwa Weasel Empire berada dalam situasi genting di mana ia dapat mengumpulkan kemurkaan Dewa.
Sepertinya dia ingin dukungan Shiga Kingdom untuk menyediakan pasokan dan tempat bagi para pengungsi untuk melarikan diri ketika Pulau Dejima menjadi tidak bisa dihuni.

"Kamu tidak berpikir bahwa mereka akan menghindari kehancuran?"
"Kehendak kaisar kuat. Sejak awal, dia telah membual bahwa intervensi Dewa termasuk dalam rencananya."

Putra mahkota menjawab pertanyaanku seolah-olah meluda.

"Apakah kaisar memiliki maksud untuk menentang para Dewa?"
"Aku menanyakannya pertanyaan yang sama, tapi dia hanya tertawa tanpa menjawab."

Putra mahkota terlihat tidak senang, tapi kemudian ekspresinya sepertinya dia mengingat sesuatu dan dia membuka mulutnya.

"Itu mengingatkanku, si ahli siasat botak bergumam dengan arogan, Ini adalah sesuatu yang diketahui siapapun, oleh karena itu tidak ada yang sampai pada jawabannya. Aku tidak ingin memamerkan komentar nekat dari seorang pria yang bertindak seolah-olah dia adalah seorang Sage, tapi aku akan memberitahu-mu setidaknya satu hal. "
"Aku mengerti, terima kasih atas kebaikanmu."

Untuk beberapa alasan dia tertawa mencemooh meskipun aku mengucapkan terima kasih dengan jujur.

"Tunjukkan rasa terima kasih itu dengan tindakan."
"Masalah soal dukungan, ya. Aku tidak keberatan, tapi kejatuhanmu mungkin lebih cepat dari kehancuran Weasel Empire, kamu tahu?"

Aku tidak punya niat untuk campur tangan dalam perang antara Weasel Empire dan kemerdekaan Pulau Dejima.

"Jika ada sesuatu kejatuhan, itu hanya akan menjadi kepala ini. Ini adalah sesuatu yang perlu dilakukan untuk melestarikan darah dan budaya weaselkin."
"Baiklah, aku akan berbicara dengan Raja Shiga tentang hal itu."

Setelah aku mengatakan itu, putra mahkota yang mencondongkan tubuhnya ke depan membiarkan dirinya tenggelam ke dalam singgasana dengan memuaskan.

"Baiklah kalau begitu, Pahlawan Nanashi, aku akan menunggu kabar baik."
"Kamu salah, aku——"
"Hmph, akting yang buruk, jika kamu berpura-pura menjadi seorang bawahan, jangan memberikan jawaban dengan segera untuk masalah yang melebihi kewenanganmu."

Oops, aku tidak terlalu memikirkannya.


Baiklah, tentang masalah barusan, aku membawa Hikaru bersamaku untuk menemui Raja, tetapi tanpa diduga, dia dengan mudah menyetujuinya bahkan sebelum Hikaru dapat mendukungku.

Tentu saja itu tidak bersyarat.

Kami meminta mereka untuk menghentikan produksi dan penelitian dari obat terlarang seperti [Reborn Seed] yang digunakan dalam kegiatan teror di Shiga Kingdom, dan beberapa tuntutan lainnya untuk membungkam para bangsawan garis keturunan yang tidak menyukai demi-human.
Awalnya kami akan menggunakan merpati pembawa pesan untuk terbang di kedua negara, tetapi karena itu merepotkan, aku membawa putra mahkota ke Ibukota Shiga untuk bernegosiasi secara langsung.

"Kalau begitu biarkan menggunakan masukkanYamato Treatyini."

Dengan demikian, satu bulan setelah pertemuan-ku dengan putra mahkota, Pulau Dejima memperoleh Kemerdekaan, dan perjanjian dengan Shiga Kingdom untuk menjadi pendukung diberlakukan.
Selama periode itu, sebuah surat ucapan terima kasih dan pegunungan harta dari Saga Empire ditujukan kepada Viscount Pendragon yang berpartisipasi dalam penaklukkan demon lord tiba, dan orang-orang di istana kerajaan dalam kegemparan, tapi karena Satou sendiri saat ini berlayar di airship-ku, aku tidak terlibat dalam kegemparan.
Aku berdoa bahwa itu akan berkurang sebelum Satou tiba di Shiga Kingdom dalam waktu setengah bulan.

Hikaru menghadiri setiap pertemuan sementara juga melayani sebagai pengawal Raja Shiga, jadi aku bisa pergi jauh dengan damai.

Tujuannya adalah——.


"Satou-kun, apakah itu ibukota lama Saga Empire!"
"Ya, itu benar."

Aku mengunjungi Saga Empire bersama Earl Muno.

Yang bepergian denganku kali ini adalah Earl Muno, Nona Karina, Nona Soruna, dan tunangan Nona Soruna yang baru saja diangkat menjadi bangsawan baru-baru ini, Chevalier Kehormatan Hauto, dan juga Tama dan Pochi yang merupakan favorit Earl Muno.

Earl Muno berikutnya, Orion-kun juga ingin sekali pergi, tetapi Consul Nina menghentikannya mengatakan bahwa tidak akan baik bagi kedua Earl dan Earl berikutnya untuk meninggalkan negara sekaligus, jadi dia dengan air mata menyerah.
Aku akan membelikannya beberapa suvenir di ibukota lama.

Selain itu, aku juga mengundang Nona Ringrande dan Sera-san yang secara tidak sengaja aku temui, tetapi dia menolaknya.
Sepertinya akan lama sebelum mereka dapat berdamai.

Sebaliknya, hero summoning magic circle tidak terletak di ibukota saat ini, tetapi ibukota lama yang diatur oleh seorang Duke.
Selain airship kami, ada tiga airship besar yang berlabuh di bandara ibukota lama.

Jumlah dari penduduk lebih besar dari Ibukota Duchy Shiga Kingdom tetapi kurang daripada Ibukota Kerajaan, suhu rendah sepanjang tahun sehingga ada banyak orang mengenakan pakaian hangat.
Banyak yang berambut hitam, dan aku melihat wajah datar seperti orang Jepang di sana-sini.

"Ini sedikit dingin, bukan."
"Soruna, kamu harus pakai ini."
"Terima kasih, Hauto."

Nona Karina dengan iri melihat pertukaran antara Nona Soruna dan Hauto.
Pakaian Nona Karina dilengkapi dengan all-weather air conditioner, jadi dia tidak membutuhkan sebuah jaket dalam tingkat dingin seperti ini.

"Dingin ~?"
"Sebanyak ini bukan apa-apa, nanodesu."
"Tama-kun dan Pochi-kun sangat kuat melawan dingin."

Earl Muno memuji Tama dan Pochi sambil gemetar kedinginan.

"Earl-sama, tolong pakai mantel ini."
"Ah, Satou-kun, terima kasih."

Aku melihat Nona Karina menggigit jarinya dengan frustrasi di sudut pandangan-ku.
Apa yang kamu lakukan dengan cemburu pada ayahmu sendiri.

"Satou, apakah saya sudah membuatmu menunggu?"
"Tidak sama sekali, kami baru saja tiba barusan."

Kami naik sebuah kereta mewah setelah Putri Maryest yang datang menemui kami, menuju [Hero Hill] di pinggiran ibukota lama.
Para pengikut pahlawan lainnya sedang dalam tuntutan besar untuk menghadiri pesta dengan para bangsawan di ibukota kekaisaran.

Ada sebuah bangunan yang terbuat dari batu putih di atas dari bukit dengan pemandangan yang luar biasa bagus.
Ini terlihat seperti kuil bersejarah Yunani hanya dengan langit-langit pilar dan tidak ada dinding.

"OOOOOOOOO! J-jadi ini adalah tempat sakral tempat para pahlawan-sama dipanggil dari generasi ke generasi!"
"Y-ya, itu benar."

Putri Maryest tercengang oleh ketegangan tinggi Earl Muno.
Baik Nona Karina dan Nona Soruna juga melihat-lihat di sekitar tempat sakral dengan mata berkilauan, meskipun tidak seburuk Earl Muno.

Hari akan berakhir jika aku menunggu ketiganya tenang, jadi setelah beberapa saat aku mendesak mereka untuk maju dan memasuki gedung.

"Yang Mulia Maryest, apakah mereka Earl Muno dan Viscount Pendragon?"
"Ya, benar. Dia berkontribusi dalam pertarungan dengan demon lord sehingga saya tidak akan bisa berbicara semuanya. Jangan bersikap tidak sopan padanya, ngerti."
"Jika itu yang dijanjikan Pahlawan-sama, maka itu tidak bisa dihindari."

Dan tetua temple head Parion berbicara dengan Putri Maryest dalam tata krama seperti bisnis.

Keduanya tampaknya tidak akur.

"Kalau begitu, tolong kemari."

Mengikuti setelah temple head yang melepaskan barrier, kami memasuki kuil.

——Ooh, ini luar biasa.

Kelihatannya seperti kuil biasa dalam sekejap, tetapi ketika aku mengaktifkan Magic Seer, magic circle yang diukir tidak hanya dilantai tetapi juga di langit-langit dan pilar.
Setiap magic circle berinteraksi satu sama lain, mereka cukup artistik dan edukatif.
Aku menyadarinya setelah membaca magic circle yang sepertinya di bawah tanah dari [Hero Hill] adalah sebuah gigantic magic device yang mengumpulkan kekuatan sihir.
Alasan mengapa suhu atmosfer dari ibukota lama rendah pasti karena kekuatan sihir yang mengalir di earth vein diserap oleh magic device ini bukannya City Core.

"Apakah Anda puas sekarang?"

Aku hanya menyadarinya bahwa aku telah melihat ke kuil cukup lama setelah temple head memanggil.

"Ya, terima kasih banyak. Saya malu karena kehilangan diri saya karena suasana mistis."

Aku menghindari mata temple head yang penuh curiga dengan bantuan dari skill Deception.
Aku sudah selesai melacak magic circle di sini termasuk magic device tersembunyi di bawah tanah, jadi aku bisa mereproduksinya sebanyak yang aku mau.

Kemungkinan akan berakhir terhubung dengan Dewa Parion jika aku menggunakannya seadanya, sehingga perlu beberapa modifikasi tampaknya.

"Temple head! Meiko-sama sedang——"
"Ki-kita punya tamu saat ini."

Seorang miko bergegas masuk ketika hendak meninggalkan kuil dan membuat sebuah slip verbal yang jelas.

Setelah mencari nama orang Jepang yang jelas, aku melihat seorang pahlawan baru bernama [Meiko Kaname] saat ini sedang berjalan-jalan di ibukota lama.
Dia secara semberono tidak menyembunyikan Skill Uniknya, informasinya terbuka lebar untuk dilihat.

Dia memiliki empat Skill Unik, [Strongest Katana (Nothing cannot be Cut)], [Unrivaled Mobility (Cannot be hit)], [Infinite Arsenal (Inexhaustible Swords)], dan [Foresight].
Aku kira dia baru saja dipanggil, namun levelnya sudah 60, lebih tinggi dari level awal Pahlawan Hayato pada 50.

"Satou, ayo pergi."
"Yang Mulia Putri——"
"Saya tahu."

Putri Maryest menjawab temple head yang akan menyuruhnya merahasiakannya seolah-olah itu adalah hal yang biasa dan kemudian dia mengantarkan kami keluar dari kuil.
Hal tentang Pahlawan Meiko mungkin adalah sebuah rahasia.

"Saya sangat menyesal, tapi saya harus kembali ke Ibukota Kekaisaran sekarang."
"Tidak tidak, kami minta maaf karena telah merepotkan Anda dalam waktu yang begitu sibuk."

Aku mengucapkan terima kasih pada Putri Maryest yang benar-benar tampak seperti dia menyesalinya, dan kemudian kami berpisah dengannya di bandara ibukota lama.


"Kalau begitu, ayo pergi berwisata kota kastil."

Aku berjalan-jalan di ibukota lama dengan keluarga Earl Muno, dan berkeliling-keliling toko ramen dan café manisan Jepang yang para pahlawan di masa lalu kunjungi.
Selanjutnya, kami membeli hero temple model dan hero figurine sebagai suvenir.

"Mou! Kenapa semuanya manisan Jepang dan manisan yang diawetkan yang terlalu memuakkan sangat manis! Tidak ada cake imut atau parfait di mana pun!"

Ketika aku berbalik ke arah suara, ada seorang gadis berusia 14 tahun dengan ekspresi tidak sopan di wajahnya.

Ada seorang priest tampan berkacamata sebagai pengawalnya.
Penampilannya terlihat lemah entah bagaimana.

"Saya minta maaf, Meiko-sama. Sepertinya ada cake yang disebutLulu Cakedi Shiga Kingdom."
"Lulu? Kedengarannya seperti obat flu. Baiklah kalau begitu, pergi belilah."
"Eh?"
"Aku mengatakan bahwa kamu pergi membelinya. Jangan buat aku mengatakannya dua kali."

Dia sangat tidak masuk akal.

Dia seorang gadis dari kota asal yang sama denganku, tapi kali ini aku tidak boleh terlibat dan mengabaikannya.
Si gadis seharusnya bisa hidup di negara ini dengan baik.

"Hei! Rambut hitam di sana!"

Namun, entah bagaimana si gadis berada di depanku.
Sepertinya dia menggunakan Flickering Movement.

"Saya?"
"Ya, kamu! Kamu orang lokal, kan? Bimbing aku ke toko manisan. Aku lapar dengan krim segar!"

Si gadis membuat sikap mengancam, mengatakan untuk membimbingnya dengan cepat.

"Me-Meiko-sama, Anda tidak boleh."
"Diamlah!"

Di sisi lain, para priest pembantu tampaknya telah menyimpulkan bahwa kami adalah bangsawan dari sebuah negara asing dan dengan putus asa mencoba mengubah pikiran si gadis.

"Krim segar?"
"Pochi ingin makan manisan, nanodesu."
"Kalau dipikir-pikir, cake yang kita makan sebelumnya benar-benar lezat."

Nona Soruna bercampur dengan Tama dan Pochi.

Tidak hanya ketiganya, Earl Muno juga berkata, “Sudah waktunya untuk minum teh, bukan.”
Earl Muno yang baik hati tampaknya bersimpati dengan si gadis yang mencari krim segar.

"Apakah ada satu ?!"
"Ya, ada. Mari pergi ke café di sana."
"Meiko-sama, Anda tidak boleh ditipu! Café itu memang menyajikan teh biru tapi itu memiliki jenis manisan yang sama persis dengan yang kita lihat sebelumnya."

Si gadis menatapku seolah-olah mengatakan bahwa dia tidak akan memaafkanku jika aku berbohong.

"Toko itu tidak memilikinya, tapi kami punya cake di tas ini. Kami hanya bisa membayar toko untuk membawanya ke dalam."
"Benarkah? Kalau begitu ayo pergi."

Dengan keputusan cepat si gadis, kami memasuki café dengan suasana tenang.
Priest berkacamata tampak seorang pelanggan biasa di sini, ia segera meminta sebuah ruangan pribadi.

"Hee, ini terlihat sangat enak."

Si gadis mengatakan itu dengan arogan di depan dari Lulu Cake yang dipotong.
Namun, bertentangan dengan nadanya, matanya berkilauan dengan cerah.

"Ap! Apa ini terlalu enak."
"Lezat ~?"
"Lulu Cake enak sekali, nanodesu."

Sambil mengawasi anak-anak dengan sukacita memakan cake, aku perlahan meminum teh biru.
Tidak hanya Nona Soruna dan Nona Karina, Earl Muno juga menyukai manisan, mereka sudah menikmati cake dengan linglung.

"Ini lezat ~ Apakah ini Lulu Cake?"
"Tentu sa~ja"
"Master yang membuatnya, nanodesu."

Tama dan Pochi dengan sombong menjawab si gadis yang memuji cake yang dia makan.

"Kamu pengikut seorang pahlawan mulai sekarang! Ikuti aku sebagai seorang chief."
"Maafkan saya, tapi——"

Seorang pria berambut silver mengenakan pakaian priest yang tampak penting bergegas masuk sebelum aku bisa menjawab.

"Lawrence! Bawa Meiko-sama kembali ke kuil! Bukankah saya memberitahumu untuk tidak membiarkannya keluar karena Sir Pendragon datang hari ini!"
"W-Warren-sama!"

Barusan? Mengapa mereka ingin mencegah-ku bertemu dengan si pahlawan baru?
Melihat-ku, wajah Priest Warren menjadi pucat.

"Senang bertemu denganmu, nama saya Viscount Satou Pendragon."
"Si-sir Pendragon ?! Ke-kenapa Demon Lord Slayer bersama Meiko-sama ?!"

Sungguh alias yang mengerikan.
Mungkin [Demon Lord Slayer] adalah sebuah pujian di dunia ini?

"Demon Lord Slayer? Pahlawan Shiga yang mengalahkan demon lord bersama dengan pahlawan sebelumnya?"
"Saya, seorang Pahlawan? Mungkin, kamu salah paham dengan Pahlawan Nanashi-sama dari Shiga Kingdom?"

Aku menjawab pertanyaan Meiko dengan pertanyaan lain untuk menghindarinya.

"Meiko-sama, Sir Pendragon ini——"

Priest berambut silver berbisik ke telinga Pahlawan Meiko.
Isi pembicaraannya pada umumnya tidak salah, tetapi bukan berarti aku bisa setuju dengannya.

Dengan demukian, aku mencoba berbicara dengannya untuk mencapai pemahaman bersama sebelum kesalahpahaman menjadi lebih dalam.

"Meiko-sama——"
"Ja-jangan mendekat! Kamu iblis seksual!"

Pahlawan Meiko yang ketakutan melompat ke sudut ruangan.
Tetap saja, iblis seksual sungguh kejam.

Aku dapat melihat priest berkacamata yang putus asa meminta maaf di sudut pandangan-ku, tetapi hal seperti itu tidak dapat menyembuhkan hati-ku yang terluka.

"Ini sebuah kesalahpahaman——"
"Kamu dilayani oleh lebih dari 10 wanita, dan tidur bersama dengan wanita dari usia sekolah dasar hingga orang dewasa setiap hari!"
"Itu kebenarannya, namun—"
"Aku tidak mau mendengarnya, aku tidak mau mendengarnya!"

Dia menutup kedua telinganya dan menggelengkan kepalanya.

"Sir Pendragon, karena Meiko-sama tidak merasa baikan, kami mohon permisi."
"To-tolong tunggu, Head miko-sama!"

Priest berambut silver memegang pundak Pahlawan Meiko dan bergegas keluar.

Priest berkacamata memanggilnya Head miko, tetapi gender priest berambut silver tidak diragukan lagi adalah laki-laki.
Ini aneh, tapi mari abaikan karena aku tidak terlalu tertarik.

"Vi-Viscount-sama——"

Chief dari toko ini meminta untuk mencicipi cake dengan ekspresi putus asa di wajahnya.

"Kamu tidak mau resepnya?"

Si chef menggelengkan kepalanya dengan ekspresi tenang.

"Ini akan terlalu memalukan bagi saya. Saya juga sedang berjalan di jalan seorang chef. Begitu saya memakannya, saya akan sampai pada rasa itu suatu hari nanti."

Orang ini mengatakan beberapa hal luar biasa.

"Baiklah, kalau begitu saya akan mengeluarkan beberapa jenis manisan yang mungkin sesuai dengan seleranya."

Karena kedengarannya sedikit menyenangkan, aku mengeluarkan beberapa cake dan Castella di atas meja.
Bahkan mata Tama dan Pochi berkilauan.
Aku akan menyajikan kalian berdua pada hidangan full course daging Saga Empire setelah ini jadi saat ini, tahanlah dengan itu, oke.

Setelah mendorongnya pada si chef, kami melanjutkan tur hidangan daging.
Tentu saja, tidak perlu dikatakan bahwa aku membuat ulang hidangan daging yang kami makan di tur untuk para gadis yang tidak ikut.

Yah, sekarang setelah aku mengisi ulang tenaga-ku, sudah waktunya untuk pergi ke Ibukota Weasel Empire sebagai Kuro.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...