Ini Satou. Aku
tidak pernah bisa menandingi orang yang cerdik. Benar-benar ada orang-orang
yang mewujudkan pepatah, “untuk memahami segalanya hanya dari satu-satunya
bagian.”
◇
"M-Master! K-kamu
tidak akan diam-diam pulang, kan?"
"Yea, tentu
saja."
Arisa dengan
erat menggenggam tanganku dan bertanya, aku langsung membalasnya.
"Bahkan
jika aku harus kembali ke kampung halamanku, aku akan membawa semua orang untuk
bertamasya di bumi ketika itu terjadi."
Aku yakin mereka
akan senang melihat skyscraper Tokyo dan Akiharaba yang penuh dengan subkultur.
"K-kamu
akan melakukannya, benarkah."
"Selain
itu, meskipun aku mengetahui koordinat berkat Hayato dan surat-surat, bukan
seperti aku bisa berkunjung ke sana dengan teleport magic tingkat lanjut dengan
segera."
Aku mencoba
menghitungnya dan sepertinya, menggunakan sihir normal, memindahkan beberapa
gram dari objek adalah batas bahkan setelah menggunakan kekuatan sihir yang
terkandung dalam sebuah divine
gift holy sword.
Sepertinya,
jarak antar dunia terlalu jauh.
Sepertinya sulit
jika tidak dengan Yuriko dari Rumooku Kingdom『Kekuatan
yang Menghubungkan Dunia』 dan Hero
summoning Dewa
Parion, skill unik —— yaitu,
kekuatan Dewa.
Aku merasa bahwa
Unit Arrangement-ku dapat melakukannya, tapi sayangnya itu tidak mungkin karena
tidak ada base point di dunia Hayato.
Jika aku tahu
bahwa ini akan terjadi, aku akan memintanya untuk membawa sebuah rumah anjing
lipat dan membangunnya di sana.
Aku memiliki
beberapa trik dengan-ku jika masalahnya hanya jumlah kekuatan sihir yang
dibutuhkan, jadi aku akan serius melakukan penelitian setelah semuanya menjadi
tenang dengan hal-hal mengenai Weasel Empire dan Saga Empire.
Aku memiliki
sebuah janji untuk mengunjungi hero summoning magic circle di Saga Empire.
◇
"Viscount
Satou. Silakan temui saya kapan saja saat kamu berada di Saga Empire. Saya akan
memenuhi janji waktu itu."
"Ya, saya
akan meminta bantuan Anda begitu saya kembali dari Shiga Kingdom."
Kami mengucapkan
selamat tinggal pada para pengikut pahlawan di depan dari kapal sub-dimensi
Jules Verne.
Kalau
dipikir-pikir, para pengikut pahlawan lainnya selain Putri Maryest juga telah
berhenti memanggil-ku dengan nama rumah-ku, Pendragon.
Apakah aku
melakukan sesuatu untuk menyentuh perasaan mereka selama perayaan tempo hari
kemarin dan pertemuan mengenang pahlawan saat kemarin?
"Satou-sama,
silakan kunjungi saya jika kamu memiliki minuman keras enak lainnya, oke."
"Ya, kalau saya
menemukan yang sesuai dengan selera Loreiya-sama, pasti."
Aku membuat
janji seperti itu dengan Nona Loreiya.
"Fifi dan saya
akan melakukan sebuah perjalanan untuk meningkatkan skill kami setelah kami
kembali ke Saga Empire, bertanding dengan kami ketika kami mengunjungi Shiga
Kingdom, kay."
"Un,
bertanding dengan saya juga. Saya tidak pernah mengira kalau akan ada orang
lain selain Hayato dan Rusus yang bisa bergerak seperti itu melawan demon lord."
Rusus dan Fifi
menyeringai dan memberitahuku hal itu.
Aku akan meminta
Tama dan Pochi menjadi partner sparring mereka ketika saatnya tiba.
"Satou,
jika kamu suka tempat-tempat wisata, kamu harus pergi ke tempat sanctuary
earkin di Saga Empire.
Mungkin bagi earkin untuk berpasangan dengan manusia jadi mereka pasti akan
menyambut Satou yang kuat."
Selanjutnya Nona
Wiyaryi muncul di depan dari-ku.
Aku memiliki
beberapa minat pada earkin tetapi karena kelihatannya aku akan diperlakukan
seperti breeding
horse, aku ragu-ragu.
"Sampai jumpa
Satou. Saya akan mengunjungi Shiga Kingdom sebagai seorang agen rahasia."
"Tidak
tidak, tolong kunjungi kami dengan normal. Kami akan menyambut Anda."
Seina si pengintai
membuat pernyataan yang mengganggu.
"Satou-dono,
kami ingin mengucapkan terima kasih atas kerja sama Anda. Sebuah surat dari yang
mulia Kaisar Saga Empire
akan tiba di Shiga Kingdom di lain waktu. Kontennya mungkin
berkaitan dengan medali penganugerahan dan bangsawan kehormatan.
Mengesampingkan kemegahan, medali seharusnya cocok dengan kita, jadi saya akan
senang jika Anda menerimanya. "
Dan terakhir,
sekretaris Nono melakukan laporan seperti bisnis.
Untuk beberapa
alasan, pipinya memerah di bagian [cocok], jadi Arisa dan Mia, combo benteng
yang tak tertembus, alisnya terangkat.
Itu adalah benar-benar
sebuah kesalahpahaman, aku ingin meminta bahwa aku tidak bersalah.
Setelah melihat silver
ship menghilang ke
celah dimensi, kapal layar kami meninggalkan Weasel Empire.
Dan kemudian
lima hari kemudian, aku mengunjungi Pulau Dejima.
Sebagai Kuro
kali ini.
◇
"Aku Kuro,
pengikut Pahlawan Nanashi. Aku berterima kasih atas kesempatan ini untuk
bertemu dengan yang mulia putra mahkota."
Tempat ini
adalah aula pertemuan dari gedung administrator di Pulau Dejima.
Putra mahkota
weaselkin yang ramping sedang duduk di singgasana di depan dari-ku.
"Level 50,
ya. Levelmu rendah untuk seorang pelayan pahlawan."
"Mohob
perimisi. Peran-ku hanyalah untuk transportasi dan negosiasi."
Aku dengan
ringan menepis provokasi putra mahkota.
Awalnya, aku
tidak punya rencana untuk bertemu putra mahkota sebagai Kuro meskipun aku
melakukan kunjungan kehormatan sebagai Satou.
Lalu mengapa aku
melakukan ini? itu karena aku meminta si pedagang weaselkin untuk merencanakan
pertemuan antara aku dan kaisar weasel melalui putra mahkota, jadi aku harus
bertemu dengannya setidaknya sekali.
"——Sains."
Putra mahkota
bergumam.
"Hmph, ekspresimu
tidak berubah sedikit pun, ya. Apakah kamu tahu bahwa siapa pun yang
meninggalkan daratan kekaisaran melalui kota Rete harus mengalami penghapusan ingatan?"
"Penghapusan
ingatan? Apakah itu mind magic?"
"Yah, itu
adalah Skill Unik oleh orang berambut ungu."
Rambut ungu —— orang
bereinkarnasi seperti Arisa, ya.
"Dan?"
"Tidak ada
artinya bertemu dengan kaisar jika ingatanmu dihapus, benarkan? Aku akan
membantumu menyelundup ke tempat untuk mencegah penghapusan ingatan jika kamu
membantuku."
Transaksi ini
tidak terlalu diperlukan karena aku bisa langsung keluar dengan Unit
Arrangement, tapi aku tertarik dengan tujuan putra mahkota untuk melakukan ini.
"Biarkan
aku mendengar permintaanmu."
"Pulau
Dejima akan melepaskan diri dari kekaisaran. Aku ingin Shiga Kingdom mendukung kami."
Kemerdekaan, ya —— namun.
"Tidak ada
artinya memiliki dukungan dari Shiga Kingdom yang jauh, benarkan? Jika
kekaisaran menyerang, ini akan dihancurkan sebelum bala bantuan dari Shiga
Kingdom datang."
"Kekhawatiran
itu tidak perlu. Kekaisaran akan hancur cepat atau lambat. Agar tidak dihancurkan
diri kami sendiri oleh proxy(wakil) ketika itu terjadi, kami akan mendapatkan
kemerdekaan. Paroki-paroki di tepi luar dari kekaisaran akan bergerak di
belakang layar juga , tetapi tidak ada masalah dalam meninggalkan mereka karena
orang-orang itu semua adalah orang beriman yang saleh. "
Tampaknya putra
mahkota menyadari bahwa Weasel Empire berada dalam situasi genting di mana ia
dapat mengumpulkan kemurkaan Dewa.
Sepertinya dia
ingin dukungan Shiga Kingdom untuk menyediakan pasokan dan tempat bagi para pengungsi
untuk melarikan diri ketika Pulau Dejima menjadi tidak bisa dihuni.
"Kamu tidak
berpikir bahwa mereka akan menghindari kehancuran?"
"Kehendak
kaisar kuat. Sejak awal, dia telah membual bahwa intervensi Dewa termasuk dalam
rencananya."
Putra mahkota
menjawab pertanyaanku seolah-olah meluda.
"Apakah
kaisar memiliki maksud untuk menentang para Dewa?"
"Aku
menanyakannya pertanyaan yang sama, tapi dia hanya tertawa tanpa
menjawab."
Putra mahkota
terlihat tidak senang, tapi kemudian ekspresinya sepertinya dia mengingat
sesuatu dan dia membuka mulutnya.
"Itu
mengingatkanku, si ahli siasat botak bergumam dengan arogan, 『Ini adalah sesuatu yang diketahui siapapun, oleh
karena itu tidak ada yang sampai pada jawabannya. 』Aku tidak ingin memamerkan komentar nekat dari seorang
pria yang bertindak seolah-olah dia adalah seorang Sage, tapi aku akan
memberitahu-mu setidaknya satu hal. "
"Aku
mengerti, terima kasih atas kebaikanmu."
Untuk beberapa
alasan dia tertawa mencemooh meskipun aku mengucapkan terima kasih dengan
jujur.
"Tunjukkan
rasa terima kasih itu dengan tindakan."
"Masalah
soal dukungan, ya. Aku tidak keberatan, tapi kejatuhanmu mungkin lebih cepat
dari kehancuran Weasel Empire, kamu tahu?"
Aku tidak punya
niat untuk campur tangan dalam perang antara Weasel Empire dan kemerdekaan
Pulau Dejima.
"Jika ada sesuatu
kejatuhan, itu hanya akan menjadi kepala ini. Ini adalah sesuatu yang perlu
dilakukan untuk melestarikan darah dan budaya weaselkin."
"Baiklah,
aku akan berbicara dengan Raja Shiga tentang hal itu."
Setelah aku mengatakan
itu, putra mahkota yang mencondongkan tubuhnya ke depan membiarkan dirinya
tenggelam ke dalam singgasana dengan memuaskan.
"Baiklah
kalau begitu, Pahlawan Nanashi, aku akan menunggu kabar baik."
"Kamu
salah, aku——"
"Hmph,
akting yang buruk, jika kamu berpura-pura menjadi seorang bawahan, jangan
memberikan jawaban dengan segera untuk masalah yang melebihi
kewenanganmu."
Oops,
aku tidak terlalu memikirkannya.
◇
Baiklah, tentang
masalah barusan, aku membawa Hikaru bersamaku untuk menemui Raja, tetapi tanpa
diduga, dia dengan mudah menyetujuinya bahkan sebelum Hikaru dapat mendukungku.
Tentu saja itu
tidak bersyarat.
Kami meminta
mereka untuk menghentikan produksi dan penelitian dari obat terlarang seperti [Reborn
Seed] yang digunakan
dalam kegiatan teror di Shiga Kingdom, dan beberapa tuntutan lainnya untuk
membungkam para bangsawan garis keturunan yang tidak menyukai demi-human.
Awalnya kami akan
menggunakan merpati pembawa pesan untuk terbang di kedua negara, tetapi karena
itu merepotkan, aku membawa putra mahkota ke Ibukota Shiga untuk bernegosiasi
secara langsung.
"Kalau
begitu biarkan menggunakan masukkan『Yamato Treaty』ini."
Dengan demikian,
satu bulan setelah pertemuan-ku dengan putra mahkota, Pulau Dejima memperoleh
Kemerdekaan, dan perjanjian dengan Shiga Kingdom untuk menjadi pendukung
diberlakukan.
Selama periode
itu, sebuah surat ucapan terima kasih dan pegunungan harta dari Saga Empire
ditujukan kepada Viscount Pendragon yang berpartisipasi dalam penaklukkan demon
lord tiba, dan orang-orang di istana kerajaan dalam kegemparan, tapi karena
Satou sendiri saat ini berlayar di airship-ku, aku tidak terlibat dalam
kegemparan.
Aku berdoa bahwa
itu akan berkurang sebelum Satou tiba di Shiga Kingdom dalam waktu setengah
bulan.
Hikaru
menghadiri setiap pertemuan sementara juga melayani sebagai pengawal Raja
Shiga, jadi aku bisa pergi jauh dengan damai.
Tujuannya adalah——.
◇
"Satou-kun,
apakah itu ibukota lama Saga Empire!"
"Ya, itu benar."
Aku mengunjungi
Saga Empire bersama Earl Muno.
Yang bepergian
denganku kali ini adalah Earl Muno, Nona Karina, Nona Soruna, dan tunangan Nona
Soruna yang baru saja diangkat menjadi bangsawan baru-baru ini, Chevalier Kehormatan
Hauto, dan juga Tama dan Pochi yang merupakan favorit Earl Muno.
Earl Muno
berikutnya, Orion-kun juga ingin sekali pergi, tetapi Consul Nina
menghentikannya mengatakan bahwa tidak akan baik bagi kedua Earl dan Earl
berikutnya untuk meninggalkan negara sekaligus, jadi dia dengan air mata menyerah.
Aku akan
membelikannya beberapa suvenir di ibukota lama.
Selain itu, aku
juga mengundang Nona Ringrande dan Sera-san yang secara tidak sengaja aku temui, tetapi dia
menolaknya.
Sepertinya akan
lama sebelum mereka dapat berdamai.
Sebaliknya, hero
summoning magic circle tidak terletak di ibukota saat ini, tetapi ibukota lama
yang diatur oleh seorang Duke.
Selain airship kami,
ada tiga airship besar yang berlabuh di bandara ibukota lama.
Jumlah dari penduduk
lebih besar dari Ibukota Duchy Shiga Kingdom tetapi kurang daripada Ibukota
Kerajaan, suhu rendah sepanjang tahun sehingga ada banyak orang mengenakan
pakaian hangat.
Banyak yang
berambut hitam, dan aku melihat wajah datar seperti orang Jepang di sana-sini.
"Ini
sedikit dingin, bukan."
"Soruna,
kamu harus pakai ini."
"Terima
kasih, Hauto."
Nona Karina
dengan iri melihat pertukaran antara Nona Soruna dan Hauto.
Pakaian Nona
Karina dilengkapi dengan all-weather air conditioner, jadi dia tidak membutuhkan sebuah jaket dalam
tingkat dingin seperti ini.
"Dingin
~?"
"Sebanyak ini
bukan apa-apa, nanodesu."
"Tama-kun
dan Pochi-kun sangat kuat melawan dingin."
Earl Muno memuji
Tama dan Pochi sambil gemetar kedinginan.
"Earl-sama,
tolong pakai mantel ini."
"Ah,
Satou-kun, terima kasih."
Aku melihat Nona
Karina menggigit jarinya dengan frustrasi di sudut pandangan-ku.
Apa yang kamu
lakukan dengan cemburu pada ayahmu sendiri.
"Satou, apakah
saya sudah membuatmu menunggu?"
"Tidak sama
sekali, kami baru saja tiba barusan."
Kami naik sebuah
kereta mewah setelah Putri Maryest yang datang menemui kami, menuju [Hero Hill]
di pinggiran ibukota lama.
Para pengikut
pahlawan lainnya sedang dalam tuntutan besar untuk menghadiri pesta dengan para
bangsawan di ibukota kekaisaran.
Ada sebuah
bangunan yang terbuat dari batu putih di atas dari bukit dengan pemandangan
yang luar biasa bagus.
Ini terlihat
seperti kuil bersejarah Yunani hanya dengan langit-langit pilar dan tidak ada
dinding.
"OOOOOOOOO!
J-jadi ini adalah tempat sakral tempat para pahlawan-sama dipanggil dari
generasi ke generasi!"
"Y-ya, itu
benar."
Putri Maryest
tercengang oleh ketegangan tinggi Earl Muno.
Baik Nona Karina
dan Nona Soruna juga melihat-lihat di sekitar tempat sakral dengan mata
berkilauan, meskipun tidak seburuk Earl Muno.
Hari akan
berakhir jika aku menunggu ketiganya tenang, jadi setelah beberapa saat aku mendesak
mereka untuk maju dan memasuki gedung.
"Yang Mulia
Maryest, apakah mereka Earl Muno dan Viscount Pendragon?"
"Ya, benar.
Dia berkontribusi dalam pertarungan dengan demon lord sehingga saya tidak akan
bisa berbicara semuanya. Jangan bersikap tidak sopan padanya, ngerti."
"Jika itu
yang dijanjikan Pahlawan-sama, maka itu tidak bisa dihindari."
Dan tetua temple
head Parion berbicara
dengan Putri Maryest dalam tata krama seperti bisnis.
Keduanya
tampaknya tidak akur.
"Kalau
begitu, tolong kemari."
Mengikuti
setelah temple
head yang melepaskan barrier, kami memasuki kuil.
——Ooh, ini luar
biasa.
Kelihatannya
seperti kuil biasa dalam sekejap, tetapi ketika aku mengaktifkan Magic Seer, magic
circle yang diukir tidak hanya dilantai tetapi juga di langit-langit dan pilar.
Setiap magic
circle berinteraksi satu sama lain, mereka cukup artistik dan edukatif.
Aku menyadarinya
setelah membaca magic circle yang sepertinya di bawah tanah dari [Hero Hill]
adalah sebuah gigantic magic device yang mengumpulkan kekuatan sihir.
Alasan mengapa
suhu atmosfer dari ibukota lama rendah pasti karena kekuatan sihir yang
mengalir di earth vein diserap oleh magic device ini bukannya City Core.
"Apakah Anda
puas sekarang?"
Aku hanya menyadarinya
bahwa aku telah melihat ke kuil cukup lama setelah temple
head memanggil.
"Ya, terima
kasih banyak. Saya malu karena kehilangan diri saya karena suasana
mistis."
Aku menghindari
mata temple
head yang penuh
curiga dengan bantuan dari skill Deception.
Aku sudah selesai
melacak magic circle di sini termasuk magic device tersembunyi di bawah tanah, jadi aku bisa
mereproduksinya sebanyak yang aku mau.
Kemungkinan akan
berakhir terhubung dengan Dewa Parion jika aku menggunakannya seadanya,
sehingga perlu beberapa modifikasi tampaknya.
"Temple
head! Meiko-sama sedang——"
"Ki-kita
punya tamu saat ini."
Seorang miko
bergegas masuk ketika hendak meninggalkan kuil dan membuat sebuah
slip verbal yang jelas.
Setelah mencari
nama orang Jepang yang jelas, aku melihat seorang pahlawan baru bernama [Meiko
Kaname] saat ini sedang berjalan-jalan di ibukota lama.
Dia secara
semberono tidak menyembunyikan Skill Uniknya, informasinya terbuka lebar untuk
dilihat.
Dia memiliki
empat Skill Unik, [Strongest Katana (Nothing cannot be Cut)], [Unrivaled Mobility (Cannot be hit)], [Infinite Arsenal (Inexhaustible
Swords)], dan
[Foresight].
Aku kira dia
baru saja dipanggil, namun levelnya sudah 60, lebih tinggi dari level awal Pahlawan
Hayato pada 50.
"Satou, ayo
pergi."
"Yang Mulia
Putri——"
"Saya
tahu."
Putri Maryest
menjawab temple head yang akan menyuruhnya merahasiakannya seolah-olah itu
adalah hal yang biasa dan kemudian dia mengantarkan kami keluar dari kuil.
Hal tentang Pahlawan
Meiko mungkin adalah sebuah rahasia.
"Saya
sangat menyesal, tapi saya harus kembali ke Ibukota Kekaisaran sekarang."
"Tidak
tidak, kami minta maaf karena telah merepotkan Anda dalam waktu yang begitu
sibuk."
Aku mengucapkan
terima kasih pada Putri Maryest yang benar-benar tampak seperti dia
menyesalinya, dan kemudian kami berpisah dengannya di bandara ibukota lama.
◇
"Kalau
begitu, ayo pergi berwisata kota kastil."
Aku
berjalan-jalan di ibukota lama dengan keluarga Earl Muno, dan berkeliling-keliling
toko ramen dan café manisan Jepang yang para pahlawan di masa lalu
kunjungi.
Selanjutnya,
kami membeli hero temple model
dan hero figurine sebagai suvenir.
"Mou!
Kenapa semuanya manisan Jepang dan manisan yang diawetkan yang terlalu memuakkan
sangat manis! Tidak ada cake imut atau parfait di mana pun!"
Ketika aku
berbalik ke arah suara, ada seorang gadis berusia 14 tahun dengan ekspresi
tidak sopan di wajahnya.
Ada seorang priest
tampan berkacamata sebagai pengawalnya.
Penampilannya terlihat
lemah entah bagaimana.
"Saya minta
maaf, Meiko-sama. Sepertinya ada cake yang disebut『Lulu Cake』di
Shiga Kingdom."
"Lulu?
Kedengarannya seperti obat flu. Baiklah kalau begitu, pergi belilah."
"Eh?"
"Aku
mengatakan bahwa kamu pergi membelinya. Jangan buat aku mengatakannya dua
kali."
Dia sangat tidak
masuk akal.
Dia seorang gadis
dari kota asal yang sama denganku, tapi kali ini aku tidak boleh terlibat dan
mengabaikannya.
Si gadis seharusnya
bisa hidup di negara ini dengan baik.
"Hei!
Rambut hitam di sana!"
Namun, entah
bagaimana si gadis berada di depanku.
Sepertinya dia
menggunakan Flickering Movement.
"Saya?"
"Ya, kamu!
Kamu orang lokal, kan? Bimbing aku ke toko manisan. Aku lapar dengan krim
segar!"
Si gadis membuat
sikap mengancam, mengatakan untuk membimbingnya dengan cepat.
"Me-Meiko-sama,
Anda tidak boleh."
"Diamlah!"
Di sisi lain, para
priest pembantu tampaknya telah menyimpulkan bahwa kami adalah bangsawan dari
sebuah negara asing dan dengan putus asa mencoba mengubah pikiran si gadis.
"Krim segar?"
"Pochi
ingin makan manisan, nanodesu."
"Kalau
dipikir-pikir, cake yang kita makan sebelumnya benar-benar lezat."
Nona Soruna
bercampur dengan Tama dan Pochi.
Tidak hanya ketiganya,
Earl Muno juga berkata, “Sudah waktunya untuk minum teh, bukan.”
Earl Muno yang
baik hati tampaknya bersimpati dengan si gadis yang mencari krim segar.
"Apakah ada
satu ?!"
"Ya, ada.
Mari pergi ke café di
sana."
"Meiko-sama,
Anda tidak boleh ditipu! Café itu memang menyajikan teh biru tapi itu memiliki jenis
manisan yang sama persis dengan yang kita lihat sebelumnya."
Si gadis
menatapku seolah-olah mengatakan bahwa dia tidak akan memaafkanku jika aku
berbohong.
"Toko itu
tidak memilikinya, tapi kami punya cake di tas ini. Kami hanya bisa membayar toko untuk
membawanya ke dalam."
"Benarkah?
Kalau begitu ayo pergi."
Dengan keputusan
cepat si gadis, kami memasuki café dengan suasana tenang.
Priest
berkacamata tampak seorang pelanggan biasa di sini, ia segera meminta sebuah
ruangan pribadi.
"Hee, ini
terlihat sangat enak."
Si gadis
mengatakan itu dengan arogan di depan dari
Lulu
Cake yang dipotong.
Namun,
bertentangan dengan nadanya, matanya berkilauan dengan cerah.
"Ap! Apa
ini terlalu enak."
"Lezat
~?"
"Lulu
Cake enak sekali, nanodesu."
Sambil mengawasi
anak-anak dengan sukacita memakan cake, aku perlahan meminum teh biru.
Tidak hanya Nona
Soruna dan Nona Karina, Earl Muno juga menyukai manisan, mereka sudah menikmati
cake dengan linglung.
"Ini lezat
~ Apakah ini Lulu Cake?"
"Tentu sa~ja"
"Master yang
membuatnya, nanodesu."
Tama dan Pochi
dengan sombong menjawab si gadis yang memuji cake yang dia makan.
"Kamu
pengikut seorang pahlawan mulai sekarang! Ikuti aku sebagai seorang chief."
"Maafkan
saya, tapi——"
Seorang pria
berambut silver mengenakan pakaian priest yang tampak penting bergegas masuk sebelum aku
bisa menjawab.
"Lawrence! Bawa
Meiko-sama kembali ke kuil! Bukankah saya memberitahumu untuk tidak
membiarkannya keluar karena Sir Pendragon datang hari ini!"
"W-Warren-sama!"
Barusan? Mengapa
mereka ingin mencegah-ku bertemu dengan si pahlawan baru?
Melihat-ku,
wajah Priest Warren menjadi pucat.
"Senang
bertemu denganmu, nama saya Viscount Satou Pendragon."
"Si-sir
Pendragon ?! Ke-kenapa Demon Lord Slayer bersama Meiko-sama ?!"
Sungguh alias
yang mengerikan.
Mungkin [Demon
Lord Slayer] adalah sebuah pujian di dunia ini?
"Demon Lord
Slayer? Pahlawan Shiga yang mengalahkan demon lord bersama dengan pahlawan
sebelumnya?"
"Saya, seorang
Pahlawan? Mungkin, kamu salah paham dengan Pahlawan Nanashi-sama dari Shiga
Kingdom?"
Aku menjawab
pertanyaan Meiko dengan pertanyaan lain untuk menghindarinya.
"Meiko-sama,
Sir Pendragon ini——"
Priest berambut silver
berbisik ke telinga Pahlawan
Meiko.
Isi
pembicaraannya pada umumnya tidak salah, tetapi bukan berarti aku bisa setuju
dengannya.
Dengan demukian,
aku mencoba berbicara dengannya untuk mencapai pemahaman bersama sebelum
kesalahpahaman menjadi lebih dalam.
"Meiko-sama——"
"Ja-jangan
mendekat! Kamu iblis seksual!"
Pahlawan Meiko
yang ketakutan melompat ke sudut ruangan.
Tetap saja, iblis
seksual sungguh kejam.
Aku dapat
melihat priest berkacamata yang putus asa meminta maaf di sudut pandangan-ku,
tetapi hal seperti itu tidak dapat menyembuhkan hati-ku yang terluka.
"Ini sebuah
kesalahpahaman——"
"Kamu
dilayani oleh lebih dari 10 wanita, dan tidur bersama dengan wanita dari usia
sekolah dasar hingga orang dewasa setiap hari!"
"Itu kebenarannya,
namun—"
"Aku tidak
mau mendengarnya, aku tidak mau mendengarnya!"
Dia menutup
kedua telinganya dan menggelengkan kepalanya.
"Sir
Pendragon, karena Meiko-sama tidak merasa baikan, kami mohon permisi."
"To-tolong tunggu,
Head miko-sama!"
Priest berambut silver
memegang pundak Pahlawan
Meiko dan bergegas keluar.
Priest
berkacamata memanggilnya Head miko, tetapi gender priest berambut silver tidak diragukan lagi adalah laki-laki.
Ini aneh, tapi
mari abaikan karena aku tidak terlalu tertarik.
"Vi-Viscount-sama——"
Chief
dari toko ini meminta untuk
mencicipi cake dengan
ekspresi putus asa di wajahnya.
"Kamu tidak
mau resepnya?"
Si chef
menggelengkan kepalanya
dengan ekspresi tenang.
"Ini akan
terlalu memalukan bagi saya. Saya juga sedang berjalan di jalan seorang chef.
Begitu saya memakannya, saya akan sampai pada rasa itu suatu hari nanti."
Orang ini
mengatakan beberapa hal luar biasa.
"Baiklah,
kalau begitu saya akan mengeluarkan beberapa jenis manisan yang mungkin sesuai
dengan seleranya."
Karena
kedengarannya sedikit menyenangkan, aku mengeluarkan beberapa cake dan Castella
di atas meja.
Bahkan mata Tama
dan Pochi berkilauan.
Aku akan menyajikan
kalian berdua pada hidangan full course daging Saga Empire setelah ini jadi saat ini, tahanlah
dengan itu, oke.
Setelah
mendorongnya pada si chef, kami melanjutkan tur hidangan daging.
Tentu saja,
tidak perlu dikatakan bahwa aku membuat ulang hidangan daging yang kami makan
di tur untuk para gadis yang tidak ikut.
Yah, sekarang
setelah aku mengisi ulang tenaga-ku, sudah waktunya untuk pergi ke Ibukota Weasel
Empire sebagai Kuro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...