Ini Satou. Berpisah dengan teman dekat itu sulit —— itu adalah sesuatu dari masa lalu, sekarang tidak terasa seperti kita terpisah karena kita dapat berkomunikasi kapan saja dengan SNS (Social Networking Service). Tetapi di dunia paralel di mana ada beberapa cara untuk berkomunikasi——.


"Ha-Hayato!"

Teriakan putus asa Nona Ringrande bergema di ruangan boss.

Cahaya jatuh dari langit membungkus si pahlawan.
Si pahlawan yang kelihatannya kelelahan melihat sumber cahaya dan mengatakan sesuatu.

Aku tidak bisa memahami dengan baik karena cahaya berkilauan di sekitarnya, tapi istilah [Parion] tentu ada dalam kata-katanya.

Cahaya lenyap tak lama, keheningan menguasai ruangan.

"Itu dari Dewa Parion. Mereka akan menjemputku besok pagi, kamu tahu."

Sepertinya si pahlawan akan kembali ke dunia aslinya.

Orang yang melanggar suasana seperti pemakaman adalah Arisa.

"Mari membuat sebuah perayaan! Setelah semua kerja keras mengalahkan demon lord, kita harus memiliki pesta super spesial!"
"Baiklah, sebuah pesta!"
"Biar saya yang mengurus memakan makanan!"

Rusus dan Fifi mengikuti saran Arisa yang paling utama.

"Un, ayo masak roti guling sapi Saga dan nasi goreng yang disukai Hayato."
"Ayo juga mengeluarkan merek khusus."

Nona Wiyaryi dan Priestess Loreiya juga melanjutkan dengan suara ceria.
Nona Ringrande dan Putri Maryest sepertinya memikirkannya, tetapi tampaknya mereka tidak keberatan dengan perayaan itu sendiri.


Dungeon Master tidak dapat meninggalkan Labirin.

Ketika kami akan meninggalkan labirin, aku ditarik kembali ke << Room Dungeon Master >> bersama dengan pesan itu.

Master! Apa terjadi sesuatu?
"Bukan apa-apa. Aku akan segera kembali, jadi kamu bisa kembali ke penginapan duluan."
Oke! Jika ada sesuatu yang mengganggu-mu, panggil Arisa-chan kapan saja 'kay!

Aku memberi tahu Arisa begitu melalui World Phone.

Dungeon Master dilarang meninggalkan Labirin.

Pemilik dari suara itu sepertinya adalah Dungeon Core.

"Apa yang harus aku lakukan untuk menyerahkan posisi dari Dungeon Master?"
"Itu tidak mungkin. Hanya kematian yang akan mengosongkan posisi dari Dungeon Master."

Aku mengerti, sangat tidak fleksibel.

Namun——.
"Ada apa, Satou."
"Tidak ada, hanya mampir sebentar."

Hikaru dan Shizuka terkejut melihatku tiba-tiba kembali ke solitary island palace.

Sepertinya aku bisa keluar tanpa masalah dengan Unit Arrangement.
[Dungeon Core] mungkin memiliki kekuatan untuk memanggilku kembali hanya di dalam labirin.

"Oh iya, Tifa-chan dari Echigoya memanggilmu."
"Terima kasih, aku akan menemuinya sebentar."

Aku memasuki permanent gate dan muncul di Perusahaan Echigoya.
Tentu saja aku tidak lupa untuk mengubah penampilan-ku menjadi Kuro.

"Kuro-sama, selamat datang kembali."
"Aku kembali."

Tifaliza yang sedang mengerjakan tugas administrasi berdiri dan menyambut-ku.
Dia menekan bel yang menghubungkan ke ruang Manager dan kemudian Manager bergegas masuk ke ruangan disertai dengan suara langkah kaki yang tidak cocok untuk seorang wanita.

"Selamat datang kembali!"
"Aku kembali Manager. Rambutmu kusut, kamu tahu."

Aku memperbaiki rambutnya yang agak kusut dengan jari-jari-ku.

"Kuro-sama, saya memiliki laporan untuk Anda."

Tifaliza yang suaranya halus dicampur dengan duri-duri memanggil.
Setelah membiarkan Manager yang tampak demam untuk duduk di kursi, aku mendengarkan laporan Tifaliza.

"Saya yakin Anda sudah mengetahuinya, tapi kami mendapat laporan dari Lily-sama di Ibukota Duchy bahwa kedua demon lord telah dikalahkan di Weasel Empire."
"Ya, demon lord ratkin dikalahkan oleh party pahlawan, dan demon lord weaselkin diselesaikan oleh gadis-gadis kami."

Tifaliza membeku sesaat setelah mendengar jawabanku.

"Itu bukan oleh, Kuro-sama?"
"Yea, itu benar."

Tifaliza tampaknya memikirkan sesuatu.

"Itu sebuah prestasi yang spektakuler! Sejak awal dari sejarah, tidak pernah ada kasus di mana demon lord tidak dikalahkan oleh pahlawan-sama atau dragon."

Manager memasuki percakapan menggantikan tempatnya.

"Apakah mereka dikalahkan oleh dragon sebelum era Saga Empire?"
"Ada beberapa catatan tentang kemunculan dari demon lord sebelum itu, tetapi menurut penelitian Earl Muno, banyak dari mereka bertempur melawan utusan dari para dewa yang turun."

——Bertempur?

"Para utusan tidak mengalahkan mereka?"
"Menyegel para demon lord adalah batas dari apa yang bisa dilakukan pada saat itu, kurang dari 20 persen yang ditulis di dalam dokumen kuno yang berhubungan dengan kekalahan para demon lord."

Sepertinya para utusan tidak sekuat itu.
Mungkin, para Dewa selain Dragon God dan Demon God lemah.

"Kalau dipikir-pikir, kamu cukup fasih dalam topik ini."
"Ya, banyak dokumen dari Earl Muno telah tiba di Rumah Duchy, jadi saya membaca mereka dengan izin Mito-sama."

Manager memberi tahu-ku dengan sangat antusias bahwa dia memiliki pengetahuan itu, ini akan menjadi kebingungan di sekitar kehidupannya.
Dia tampak seperti benar-benar ingin dipuji, jadi aku sedikit mengganggunya dengan mengatakan, “Sangat rajin” dan menepuk bahunya.
Aku hampir mengelus kepalanya seperti dengan para gadis-gadis, tetapi itu tidak sopan untuk melakukannya pada wanita yang sedang diusia mekar.

Entah kenapa, Manager tampak agak menyesal.

"Kuro-sama, apakah rekan-rekan Anda mendapatkan title Hero?"

Mendengar kata-kata yang bermasalah dari Tifaliza, aku secara refleks menoleh kepadanya dan mendesaknya untuk melanjutkan.

Bahkan setelah menaklukan Demon lord, tidak ada dari gadis-gadis selain Pochi yang mendapat title Hero.

"Sepertinya Miko dari Kuil Parion telah menerima sebuah oracle tentang kemunculan dari seorang pahlawan baru ...."
"Mungkin bukan tentang kami."

Pochi mendapat title Hero-nya saat itu, dan titlenya telah berubah menjadi [True Hero] sekarang.

Aku meminta Tifaliza untuk memberi tahu-ku jika dia memiliki informasi baru, dan kemudian aku pergi ke penginapan di Pulau Dejima melalui solitary island palace.
Aku agak waspada, tetapi aku tidak ditarik kembali ke labirin di Pulau Dejima.


"Baiklah kalau begitu, bersulang atas penaklukan demon lord!"
""" BERSULANG!"""

Segel dari berbagai minuman keras terkenal dibuka, aku menaruh hidangan kenangan dari [This World] yang dikatakan para pengikut pahlawan kepada-ku.
Ada banyak hidangan daging, mungkin karena si pahlawan menyukai mereka.

Aku telah melarang para gadis-gadis meminum alkohol, jadi mereka terutama memakan makanan.

Lulu dan aku membantu mempersiapkan pesta pada awalnya, tetapi setelah perjamuan makan berlangsung, para brownies yang dikirim dari solitary island palace, dan maid seksi yang cantik dari Saga Empire mengambil alih memasak dan persiapannya.

"Satou! Kamu juga minum!"
"Ya, tentu."

Si pahlawan yang muncul dengan sebotol sake di satu tangan menuangkannya ke cangkir-ku.
Aku juga menuangkan minuman keras Dragon Spring di meja-ku ke cangkirnya.

"Aku yang hebat ini tidak akan menang melawan demon lord jika kamu, Putri Arisa, dan yang lainnya tidak ada di sana. Terima kasih atas bantuanmu."
"Kami hanya membantu sedikit. Pahlawan-sama dengan baik sekali mengalahkan demon lord itu sendiri."

Bahkan, demon lord yang diproduksi lebih kuat daripada original demon lord ratkin.
Kepribadian demon lord ratkin sepertinya tidak cocok untuk pertempuran.

"Tidak, tidak satupun dari kami bisa membayangkan bahwa ada dua demon lord yang bersembunyi di labirin. Jika Putri Arisa tidak berteriak dengan suara gemuruh ketika Satou menghilang, aku mungkin kehilangan ketenanganku dengan memalukan."
"Saya minta maaf karena membuatmu khawatir."

Aku telah memberitahu Arisa dan Liza sebelumnya bahwa aku akan menyerang room Dungeon Master sehingga mereka tidak akan panik dan terus memusnahkan kentang goreng kecil di ruangan boss.

Untuk beberapa alasan, wajah si Pahlawan sudah sangat dekat.
Selain menyukai gadis-gadis muda, orientasi seksualnya seharusnya normal.

"Terima kasih Satou, tidak, Pahlawan Nanashi."

Si Pahlawan berbisik di telingaku.
Hah? Seharusnya tidak ada faktor yang bisa memaparkan-ku, kan?

"Apa yang kamu bicarakan?"
"Jangan khawatir. Aku tidak akan memberitahu siapa pun karena tampaknya kamu menyembunyikannya. Untuk itu, dari situasi tanpa harapan dengan kemunculan dua demon lord dan satu lagi menjadi seorang Dungeon Master, aku tidak dapat memikirkan orang lain yang bisa mengusir demon lord menjauh dari ruangan boss dan mencabut hak dari Dungeon Master. "

Sepertinya dia tidak berpikir bahwa demon lord pergi dengan sukarela.

"Selain itu, kamu tidak terluka sampai akhir."

——Kalau dipikir-pikir itu benar.

"Satou, aku akan menyerahkan teman-temanku dalam penjagaanmu setelah aku kembali ke Jepang."
"Apa yang kamu maksud?"

Aku tahu bahwa dia akan kembali ke Jepang, tetapi apa yang harus aku lakukan dengan menjaga para pengikutnya, aku penasaran.
Para pengikut yang berpartisipasi dalam penaklukan demon lord akan terkenal di Saga Empire dan negara mereka, kan?

"Menurut Nono, pusat dari Saga Empire semakin mencurigakan akhir-akhir ini."
"Apakah mereka akan menyebabkan perang?"
"Yeah, pendapat radikal seperti “menghancurkan Weasel Empire” sudah mulai muncul bahkan dari faksi bangsawan moderat belakangan ini."

Mungkin Saga Empire juga tahu tentang sains Weasel Empire?

"Bawa mereka di bawah perlindungan-mu jika mereka direkrut menjadi konflik di antara orang-orang."
"Ya, tolong serahkan padaku. Aku akan melindungi mereka di sebuah tempat yang aman yang tidak bisa diganggu oleh orang-orang di atas tanah."

Selain Tama, mustahil bagi siapa pun untuk diam-diam menyerbu solitary island palace, dan bahkan Tama tidak bisa melakukannya tanpa aku sadari.

"Itu sangat meyakinkan ketika kamu yang mengatakannya!"

Begitu beban di pundaknya menurun, dia minum secangkir sake sambil terlihat lega.

"Jika kamu memiliki sesuatu untuk aku yang hebat yang harus lakukan, katakan saja. Aku bisa memberimu Arondight jika kamu mau."

Dia menatapku setelah mengatakan itu.
Aku akan memanfaatkan kesempatan ini karena aku memiliki sesuatu untuk ditanyakan kepadanya.

"Kalau begitu, bisakah kamu mengirimkan ini begitu kamu kembali ke dunia aslimu?"
"Surat?"
"Ya, itu mungkin bukan dunia yang sama denganku, tapi aku ingin memberi tahu keluargaku tentang kesejahteraan-ku."

Aku menyerahkan sekumpulan dari surat yang ditujukan kepada keluarga-ku, teman-teman dan rekan kerja-ku termasuk Mr. Overweight.
Ada juga surat-surat dari Hikaru dan Arisa di dalamnya.

"Yea, aku mengerti. Aku yang hebat ini akan menyampaikannya secara pribadi, dalam damai."
"Aku mengandalkan-mu."

Aku merasa lega karena si pahlawan menerima permintaan-ku dan memukul dadanya.
Kemungkinan besar surat Arisa itu nakal, tapi si Pahlawan seharusnya bisa mengirimnya dengan benar.

"Hayato, bisakah saya meminta waktumu sebentar?"
"Rin?"
Nona Ringrande yang tampak entah bagaimana genit muncul dengan secangkir wine di satu tangan.
Gaun sutra hijau yang dia pakai memiliki potongan yang sangat mirip orang dewasa, dan dia menyebarkan feromon ke mana-mana.

Para black knight yang mengenakan pakaian kasual telah mencuri tatapan padanya sejak beberapa waktu yang lalu.

"Satou, saya meminjam Hayato."
"Ya, silakan nikmati waktumu."

Aku melihat si pahlawan dan Nona Ringrande pergi sementara merasa seperti seorang wali.

"B-bukankah ini flag NTR?"
"Apa yang kamu bicarakan?"

Aku dengan ringan memukul kepala Arisa.
Sangat normal untuk mengharapkan kenangan terakhir ketika kamu berpisah selamanya dengan orang yang kamu cintai.

Aku berdoa didalam hati-ku agar keinginan Nona Ringrande dipenuhi.


"Sepertinya sudah waktunya."

Si pahlawan yang mengenakan sebuah setelan yang tidak akan terlihat aneh di bumi bergumam.
Pedangnya yang terpercaya, Arondight, dipeluk oleh Nona Ringrande.

"Mary, terima kasih karena selalu mendukungku sejak aku dipanggil di Saga Empire."
"Hayato, pahlawan-sama saya."

Setelah memeluk Hayato, Putri Maryest mencium pipinya.
Kalau dipikir-pikir, kata ganti orang pertama si pahlawan telah berubah dari [Ore-sama] ke [Ore].

"Seina, ini semua berkat-mu, aku bisa berdiri lagi setelah kehancuran total oleh bajingan yellow(demon yellow skin)."
"Ehen, kemari lagi jika kamu ingin tamparan lain di pipi."

Nona Seina yang bertahan untuk menangis memohon keberaniannya dan memeluk si Pahlawan.

Dan kemudian, Loreiya, Rusus, Fifi, Nona Wiyaryi, dan Nono mengatakan perpisahan mereka satu per satu, akhirnya giliran Nona Ringrande.

"Rin, kamu sungguh seorang bangsawan sinting busuk ketika kita pertama kali bertemu——"

Oy, oy, Pahlawan, apa yang kamu katakan.

" —— Tapi sekarang kamu seseorang yang tak tergantikan yang paling mengerti aku. Berdamailah dengan adik perempuan-mu, ngerti."
"Hayato, hayatohayatohayato."

Nona Ringrande memeluknya dengan erat sambil menangis.
Sepertinya dia tidak bisa mengatakannya dengan baik.

"Arisa, kamu baik-baik saja tanpa mengucapkan salam perpisahan?"
"Ya, aku sudah mengucapkan selamat tinggal kemarin."

Arisa menjawab begitu ketika aku mengecek padanya.

Dan kemudian, cahaya jatuh dari langit.

"Sepertinya ada batas waktu bagi Dewa Parion menghubungkan dunia. Aku harus pergi sekarang."

Tubuh Pahlawan melayang dan kemudian mulai menghilang.
Seseorang memanggil “Hayato”, dan kemudian para pengikut pahlawan mulai memanggil namanya satu demi satu.

Kami terus melihat ke langit di mana si pahlawan yang terus melambai sampai akhirnya menghilang.


"Satou, apa kamu minum ?!"
"Ya, saya sedang minum. Namun, sepertinya Nona Ringrande sudah terlalu banyak minum."

Setelah melihat si pahlawan pergi, aku diundang ke pertemuan untuk mengingat dia dengan para pengikutnya, tetapi untuk beberapa alasan, aku harus menemani Nona Ringrande yang mabuk-mabukan setelah pertemuan usai.

Nona Ringrande yang mabuk sudah mengeluh dengan lengannya di leherku sejak beberapa waktu yang lalu.
Aku pikir ini bermasalah bagi seorang wanita dari rumah Duchy untuk meminum minuman keras langsung dari botol.

"Sejujurnya, meskipun seorang wanita pemberani yang bahkan melompat dari tebing mendekatinya, orang bodoh itu bahkan tidak memberiku sebuah ciuman!"
"Hayato-sama adalah seorang pria terhormat dengan etika superior."

Sepertinya Nona Ringrande menemui kekalahan terhormat pada pendekatannya kemarin.

"Ya ampun, seorang pria seharusnya menjadi binatang buas kadang-kadang!"
"Itu benar, menyerah pada nafsu dibutuhkan sekali-sekali."

Setelah membalas dengan positif, Nona Ringrande menjadi tenang.
Sepertinya dia minum untuk membuat dirinya sendiri tidur.

Aku meminta pada gadis-gadis yang mengintip di pintu seperti tiang totem untuk menempatkannya di tempat tidur.

"Fumu, ini tidak terduga."
"Tentang surat-suratnya?"

Aku setuju dengan Arisa yang duduk di samping-ku, dan minum air buah yang dibawa Lulu.

Surat-surat dengan penanda ada pada column penanda pada Menu.
Lokasi mereka saat ini adalah [N-World Line, Planet Earth, Japan]. Ngomong-ngomong, bagian N adalah angka dengan nilai astronomi.
Nama Pahlawan Hayato tetap di bawah surat-surat.


Tampaknya Skill Unik bekerja melintasi dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...