Ini Satou. Aku telah melihat manga yang menginformasikan kepada para pembaca dengan [Ini adalah ●●] sebagai judul pada halaman pertama. Aku ingin tahu apakah akan ada orang yang salah mengira itu untuk pekerjaan lain jika itu tidak ditulis?


"Master, sangat kuat! Pada tingkat ini saya akan hancur."

Kaki ramping melilit pinggang-ku, bukit-bukit yang menggairahkan didorong pada wajahku.

"Co-Core Two."
"Master, Master, Master."

Aku mengelus Core Two yang mencari-ku dengan menjengkelkan.

"" "BERSALAH" ""

Arisa dan Mia memisahkan Core Two dariku.

" Master, Master, Master."

Core Two dengan panik merentangkan lengannya ke arahku bahkan saat ditahan oleh Hikaru dan Lulu.

Aku menatapnya dengan bingung.
Aku menerima pelukan intens Core Two saat aku kembali ke Solitary Island Palace dengan Unit Arrangement, jadi aku tidak tahu mengapa dia seperti ini.

"Ada apa, Core Two?"
" Master, Master, Master."

Karena dia tidak bisa memberikan balasan yang berarti, aku bertanya pada para gadis-gadis untuk situasi sambil menggenggam tangannya.

"Apakah kamu tahu ini tentang apa?"
"Yah? Kami baru saja berkumpul di sini setelah jeda dari kontes memancing ikan laut karena para brownies mengatakan kepada kami bahwa Core Two tampak aneh, jadi kami tidak benar-benar tahu."
"Mungkin ada sesuatu yang terjadi di Dungeon Pulau Dejima?"

Mengikuti Arisa, Hikaru memberi pendapat yang masuk akal.

"Benar, aku akan pergi melihatnya sebentar."

Aku menggunakan Unit Arrangement untuk pindah ke << Room Dungeon >> dari Labirin Dejima.

"——Apa?"

Dungeon Core berkedip-kedip dengan intens, ruangan ini dipenuhi cahaya merah dan biru.

"Laporkan situasi saat ini!"
Master, seseorang, telah.

Core menjawab sebentar-sebentar.

Dari luar, me-menyerang, sa-saya.

Sepertinya, dungeon diretas.
Jendela hologram yang ditampilkan oleh Core menunjukkan informasi terkini dari labirin.

"Ia mencoba membuat monster-monster pergi dengan sebuah Luapan ke luar labirin, ya."

Aku kira begitu dari informasi yang ditampilkan.

"Oh tidak ~?"
"Ini pinch-pench, nanodesu."

Ketika aku melihat ke arah suara yang tidak asing, aku melihat Tama dan Pochi menatap-ku dari bayangan-ku.
Ketika mata mereka bertemu dengan-ku, mereka kembali tenggelam ke dalam bayangan sampai di sekitar mata dengan ekspresi [Kami telah ditemukan].
Sepertinya Tama mengikutiku ke sini dengan Shadow Ferry.

——Baiklah.

"Private Tama, Private Pochi! Ini adalah sebuah misi darurat!"
"Aye!"
"Nanodesu!"

Ketika aku mengatakan itu, keduanya melompat keluar dari bayangan dan menunggu dengan pose “Shupin”.

"Musnahkan monster-monster yang meluap dari pintu masuk labirin!"
"Aye aye sir ~?"
"Roger, nanodesu."

Aku memindahkan keduanya ke kuil kecil di dekat pintu masuk labirin dengan Unit Arrangement.
Labirin dan pulau labirin berada di bawah kekuasaan-ku, jadi memindahkan mereka adalah tugas yang mudah.
Baiklah, sekarang monster-monster sudah diurus.

Mas, ter, su-support, pl-easesese
"Mengerti."

Aku menyentuh Dungeon Core dan langsung terhubung kedalam kesadaran Core.
<<< MEMATUHI >>> —— bertentangan dengan perintah Master.

Keadaan dari kehendak seseorang melawan Core terbang kepada-ku.
Sepertinya itu [Master] bukannya [Goshujin-sama] di dalam pikiran Core.

<<< MEMATUHI >>> <<< TAKDIR >>> <<< MEMATUHI >>> —— Sa-Saya tidak akan pat-uh.

Seperti yang Core katakan, Dungeon Core tampaknya berada di bawah sebuah heavy load.

"Core, arahkan yang menghubungkan dari luar ke arahku."
<<< MEMATUHI >>> <<< SUPERIOR >>> <<< MEMATUHI >>> —— Ya, Master.

Setelah sakit kepala ringan, suara arogan mencapai di pikiran-ku secara langsung.
Sebuah pilihan, [Diminta oleh seorang yang berlevel tinggi. Apakah kamu mau patuh?] Dan YES/NO, muncul di ujung penglihatanku.
Tentu saja tidak, tapi aku tidak akan memilih dulu.
Ini berasal dari beberapa manga atau anime——

Hanya orang yang siap untuk diretas.

——Atau begitulah.

Mungkin sedikit berbeda, tetapi kebanyakan terdengar seperti itu menurut-ku.
Aku melacak kembali faint Magic Essence yang mengalir di Dragon Vein.

Cukup jauh.
Setelah melalui beberapa Magic Clump, Miasma Cavern, dan Source, bahkan lebih jauh dari itu.

Ini seperti cracker yang menyerang melalui beberapa server jaringan.

<<< PENGHINAAN >>> <<< MEMATUHI >>> <<< TABU >>>
Tampaknya pihak lain merasakan bahwa mereka sedang ditelusuri kembali, mengancam akan membuat source menjadi terganggu.
Rasanya seperti divine message yang aku dengar di Makiwa Kingdom.
Jika aku harus mengatakannya dengan tidak sopan, ini [bau dari Dewa].

"Menyebalkan."

Perasaan yang tidak menyenangkan di pikiran-ku terhapus oleh satu kata itu, dan kemudian aku melanjutkan mentelusuri dengan pikiran-ku yang jernih.

——Labirin Selbira?

Tidak, ini masih lebih jauh.

Ketika aku mengejarnya sebaliknya——.


"Ia melarikan diri, ya."

Garisnya tiba-tiba terputus.

Jejak yang aku kejar benar-benar menghilang di sana.
Dragon Vein atau Source yang ia gunakan untuk menghubungkan mungkin hancur secara fisik.

Master, terima kasih atas bantuan Anda.
"Yah, sebanyak ini tidak ada apa-apanya."

Pada tingkat ini, ada kemungkinan besar labirin lainnya akan dipaksa melakukan Luapan.

"Core, dengan otoritasku sebagai Dungeon Master, putuskan koneksi ke Dragon Vein. Kamu dilarang menghubungkan kembali sampai aku memberimu izin."
Koneksi telah terputus. 16 hari tersisa sampai Magic Essence habis.

Fumu, aku pikir Core akan menolakku, tapi ia tak terduga patuh.

"Apa yang terjadi ketika kamu kehabisan Magic Essence?"
Dungeon Core akan memasuki Mode Sleep, semua aktivitas labirin akan berhenti. Ini termasuk pengendalian gunung berapi.

Itu mengingatkan-ku, labirin di sini melakukan itu.

Ada kemungkinan untuk memperpanjang waktu aktif menjadi 721 hari jika pengendalian gunung berapi dihentikan. Apakah Anda ingin menghentikan pengendalian gunung berapi?
"Tidak, jangan."

Jika aktivitas gunung berapi kembali, pulau labirin akan menjadi tidak bisa dihuni, dan ini akan memiliki efek besar pada tanaman dan industri perikanan dari Pulau Dejima di dekatnya.

Aku merenungkan sebentar——.

"Aku akan membawa Magic Essence dari tempat lain dengan Space Magic. Ini agak tebal, dan laju alirnya kuat, tapi tahanlah."
Ya, Master

Tolong, berhenti mencampur rasa malu didalam pikiran-mu ketika kamu memiliki suara sintetis.
Aku terhubung dengan Magic Essence yang bersatu didalam Elemental Stone Refinery di Langit Hampa dengan space magic dan menuangkannya secara langsung ke dalam Dungeon Core.

Master, luar biasa, Master, Master, lebih lembut, Master, saya akan hancur, Master.

Ketika aku mendengar suara centil yang memikat dari Core, aku mengerti bahwa Core dan Core Two memiliki kepribadian yang sama.
Suaranya membangkitkan sisi sadis-ku, tetapi aku merasa menindas itu tidak baik sehingga aku menekan laju aliran menjadi setengah.
Sementara aku melakukannya, aku juga mengisi holy sword yang digunakan untuk menyimpan sihir yang telah aku abaikan.
Jumlah dari Magic Essence sangat berlimpah dalam pertukaran laju aliran yang lebih lambat, jadi aku mengisi 100 holy sword sekaligus.
Ini menjadi jauh lebih mudah dilakukan daripada saat aku mengisi dengan tangan-ku sendiri.
Berkat itu aku lupa untuk mengisi ulang.

"Selesai ~?"
"Mission Complete, nanodesu."

Tama dan Pochi kembali tepat ketika aku memulai pengisian sihir.

"Daging sedikit ~?"
"Monster-monster di sini semua kananomo, itu tidak menyenangkan, nanodesu."

Kananomo? Apakah maksudnya Kanamono (peralatan logam)?
Tentunya, kebanyakan dari mereka adalah golem dan monster tanpa zat, hanya ada beberapa yang dapat dimakan.

"Salamander ~?"
"Pochi menangkap Dungeon Crocodile, nanodesu."

Pochi dan Tama mengisi ruangan dengan tubuh dari monster di lantai dan menatapku dengan sebuah wajah “puji saya”.

"Sungguh tangkapan yang besar. Haruskah aku membuat steak hamburg dari Dungeon Crocodile dan Salamander untuk makan siang hari ini?"
"Great ~?"
"Pochi sangat sangat senang, nanodesu!"

Ketika aku menyarankan itu sambil mengelus kepala mereka, keduanya melompat kegirangan.
Aku telah membuatnya sehingga Core dapat memotong koneksi pengisian melalui space magic itu sendiri, jadi aku bisa membiarkannya untuk mengisi sendiri.

"Core, putuskan koneksi begitu kamu sudah mengisi kekuatan sihir yang cukup."
Y-ya, Master, ah, Master, haahaa, Master.

Namun, jawaban Core entah bagaimana sangat menggoda.

"Jangan lupa untuk menghubungi Core Two ketika kekuatan sihirmu telah habis hingga setengah."
Ya, Masteeer

Apakah ini benar-benar baik-baik saja ....

Aku telah menetapkan metode untuk keamanan untuk berjaga-jaga.
Aku menduga bahwa Core akan mencoba untuk mengisi kekuatan sihir sampai hancur entah bagaimana.


"Selamat datang kembali, Satou."
"Sera telah meminta dia untuk kembali dari Ibukota Duchy."

Ketika aku kembali ke solitary island palace, gadis-gadis menyambut-ku dengan wajah yang rumit.
Arisa melaporkan dengan cara seperti bisnis sambil mengalihkan matanya dari objek di lantai.
Wajah Lulu dan Liza merah.
Ketika aku melihat Putri Shistina, dia mengalihkan pandangannya dengan wajah memerah.
Itu mungkin karena mereka melihat kejenakaan dari objek di lantai, Core Two yang bernafas ringan dengan ekspresi seperti dia baru saja “melakukannya”.
Dia pasti terhubung dengan Dungeon Core dan langsung menerima sensasinya dari sana.
Sepertinya seorang wanita dengan penampilan seperti itu masih dalam batas bagi Demon Lord Shizuka, bibirnya yang longgar hanya sedikit mengendur.
Aku ingin percaya bahwa dia tidak memiliki pemikiran aneh pada gadis-gadis di sini.

"Mwu?"

Aku mengelus kepala Mia yang sedang memegang Core Two sementara terlihat seperti dia tidak benar-benar mengerti dan membawa semua orang selain Core Two ke ruang tamu.
Aku menyerahkan Core Two pada para brownies yang sudah berpengalaman.

"Bagaimana di sana?"
"Tunggu, sebelum itu, aku akan memanggil Sera-san dan yang lainnya kembali ke sini dulu."

Setelah memastikannya dengan Sera-san, aku memanggil ketiganya yang dikirim ke Ibukota Duchy kembali ke sini dengan Unit Arrangement.

"Kami kembali."
"Kerja bagus."

Aku menunggu ketiganya duduk di sofa dan melanjutkan pembicaraan.

"Tolong laporkan situasimu terlebih dahulu."
"Ya, ijinkan saya untuk memberitahumu kesimpulan pertama dari semuanya. Para Dewa telahMemberikan divine punishment kepada Weasel Empire, dan bagi negara-negara di sekitarnya yang berdosa yang lalai memantau Weasel Empire —— "

Arisa dan Hikaru mulai mencemooh ketika Sera-san sampai pada [berdosa yang lalai memantau].
Aku setuju dengan mereka, tetapi kami tidak bisa terus seperti ini jadi aku membungkam mereka.

"Akan diberikan hukuman yang sama, begitulah yang dikatakan. Ketika saya bertanya hukuman macam apa itu, oracle lainnya turun, Efek dari Berkah yang menahan monster-monster di satu tempat akan dibatalkan. "
"Apa ituBerkah yang menahan monster-monster, jadi saya bertanya."
Nana memiliki pertanyaan yang sama seperti yang akan aku tanyakan.

"Ini adalah sebuah Berkah yang membuat monster-monster keluar dari Wilayah Monster dan Labirin melalui otoritas Dewa."
"Apakah itu sebuah Berkah?"
"Ya, itu tidak diketahui secara umum, tetapi kami diajarkan itu di Kuil."

Sera-san menjawab pertanyaan Arisa dengan wajah seorang clergywoman.

"Bukankah kepadatan Miasma adalah alasan mengapa monster-monster tidak keluar dari wilayah mereka dan labirin?"
"Un, para sarjana dari masa-ku juga mengungkapan tesis seperti itu."

Putri Shistina dan Hikaru mengajukan keberatan atas akal sehat kuil.

"I-itu seharusnya tidak mungkin——"

Ditolak dari doktrinnya, Sera-san segera bereaksi dan berdiri.

"Tenanglah, Sera-san. Menurutku Sera-san tidak berbohong."
"Satou-san."

Aku menenangkan Sera-san dan membuatnya duduk lagi.

"Menurutku fakta bahwa monster-monster lebih suka tempat dengan konsentrasi miasma yang tinggi adalah kebenaran. Namun, area penduduk, area kumuh dan kuburan juga tempat dengan konsentrasi miasma yang cukup tinggi."

Aku mempelajari ini setelah mendapatkan skill Miasma Sight, ada tempat-tempat stagnan yang menyerupai bagian dalam dari sebuah labirin.

"Tempat dengan konsentrasi miasma yang tinggi tidak selalu sama dengan monster, meskipun aku tidak bisa mengatakan bahwa itu pasti karena undead kadang-kadang muncul di kuburan."
Aku menunggu semua orang untuk mencerna kata-kata sebelum melanjutkan.
Tidak termasuk Tama, Pochi dan Nona Karina yang terlihat mengantuk dari semua pembicaraan sulit, gadis-gadis lainnya tampaknya mengerti.

"Dengan kata lain, menurutku sebuah kekuatan yang menarik monster ke labirin dan gumpalan sihir memang ada."

Mengesampingkan apakah itu Berkah Dewa atau tidak——
"Dan, jika para Dewa memiliki semacam tujuan untuk menghapus kekuatan itu, ada kemungkinan besar bahwa Luapan akan terjadi di berbagai tempat."

—— Luapan pasti akan terjadi di berbagai tempat.

Namun, aku tidak bisa memastikan apakah orang yang meretas Dungeon Core yang menyebabkan Luapan adalah para Dewa.
Sangat samar-samar.

"Oh tidak!"
"Nanodesu!"

Tama dan Pochi yang bereaksi terhadap kata Luapan, berdiri di sofa.
Ketika Liza membuat gerakan “Zip your mouth” pada mereka, keduanya diam-diam duduk kembali di sofa pada saat yang sama.
Untuk beberapa alasan, mereka membuat [pose Shellfish] dengan memeluk lutut mereka dan membulatkannya.

"Tentu saja Golden Knight akan menyebar, kan?"
"Tentu saja."
"Baiklah!"

Ketika aku menegaskan pertanyaan Arisa, dia berdiri di sofa seperti Tama dan Pochi sebelumnya dan mengangkat tinjunya ke langit.

"——Arisa."
"Nay nein."
Kehilangan garis pandang Lulu yang menyedihkan, Arisa mengambil pose shellfish di samping Tama dan Pochi untuk merenungkan tindakannya.
Nona Karina sepertinya ingin ikut serta, tapi tolong tahan dirimu karena itu bukan pose yang harus diambil seorang wanita muda.
"Yah, sebelum penyebaran Golden Knight, aku ingin berbicara tentang Weasel Empire yang aku lihat."
Setelah aku mengatakan itu, semua orang menegakkan diri dengan wajah serius.

Tentu saja, itu termasuk ketiganya yang telah menjadi shellfish.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...