Ini Satou. Aku
pikir mengakhiri sesuatu tanpa perlawanan adalah yang terbaik. Namun, aku pikir
itu tidak sama dengan tidak menolak sama sekali. Ini perlu untuk mengambil
tindakan yang tepat terhadap lawan yang menyerang lebih jauh semakin banyak
yang kamu hasilkan.
◇
"Pertama,
mari mulai dari hal yang paling penting. Aku telah menyelamatkan sebagian besar
dari penduduk umum, orang bereinkarnasi dan orang yang diteleport dari Weasel Empire."
"Syukurlah...."
Sera-san yang terlihat khawatir mendesah lega.
"Seperti
yang diharapkan dari aku——"
"Mwu."
" —— Master kita,
benarkan."
Arisa mengubah
pujiannya sedikit karena gumaman tak puas Mia.
Banyak tentara
dan para privileged class yang meninggalkan orang-orang dan melarikan diri dari
kota-kota kehilangan nyawa mereka, tetapi karena tidak ada yang bertanya
tentang hal itu, aku tidak menyebutkannya.
"Semua kota
di Weasel Empire selain ibukota dan Pulau Dejima telah berubah menjadi garam
putih oleh para Utusan Dewa, menjadi kehancuran tanpa ada yang tersisa."
"Kamu pasti
bercanda——"
Kecuali Tama dan
Pochi yang tidak benar-benar mengerti, semua orang menjadi pucat.
Hanya Arisa yang
cukup riang untuk bercanda.
"Dan, hanya
para Temple knight dan Corps Science di ibukota kekaisaran yang memiliki semacam keberhasilan
dalam menghindarinya."
Sera-san mencela orang-orang yang menentang para Utusan Dewa, bergumam dengan
suara pelan, “Betapa jahatnya ....”, tetapi aku memutuskan untuk berpura-pura
bahwa aku tidak mendengarnya karena itu adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari
bagi orang-orang religius.
"Selain
itu, demon lord bermunculan di dekat ibukota kekaisaran dan menerobos masuk ke
dalam pertempuran."
"Kenapa
bisa?"
"——Siapa yang
tahu?"
Pertanyaan Arisa
memang wajar, tetapi aku juga tidak tahu alasannya.
Ada beberapa
orang bereinkarnasi di tempat di mana para demon lord bermunculan, jadi aku
tidak bisa membantu tetapi memikirkannya bahwa mungkin mereka dipaksa untuk
berubah menjadi demon lord oleh para Utusan Dewa.
Mereka mungkin
tidak meminum Orb Demon Lord seperti yang dilakukan Anak laki-laki Shin di Ibukota
Shiga ketika dia berubah menjadi demon lord.
"Dan secara
misterius, bahkan Dewa Zaikuon berpartisipasi didalam pertarungan jarak
dekat."
"Haaaaa? Kenapa
bisa!"
"Aku tidak
menanyakan alasannya——"
Aku
menggelengkan kepala sambil menenangkan Arisa yang kesal.
" —— Seorang pria yang
bijak tidak akan menghadapi bahaya, kamu paham."
Dewa Zaikuon
mungkin akan memberitahuku jika aku menanyakannya secara langsung, tapi rasanya
aku akan menaikkan sebuah battle flag jika aku membuat hubungan aneh dengannya.
" —— Itu benar.
Lebih baik jangan menginjak ekor harimau."
Sepertinya Arisa
teringat hal yang dia katakan kepadaku ketika aku pergi ke Weasel Empire, dia
mengangguk setuju.
"Agar Dewa
Zaikuon untuk turun dan secara pribadi memberikan Divine Punishment ... Tidak
bisa dipercaya."
"Kamu
benar. Teman lamaku mengatakan bahwa biaya bagi seorang Dewa turun sangat
besar, jadi mereka sama sekali tidak akan turun."
Hikaru
menegaskan gumaman Sera-san.
"Ya, bahkan
dalam sejarah dari kuil-kuil, kecuali ritual magic Invoke
Deity, satu-satunya
catatan tentang kedatangan itu adalah 20.000 tahun yang lalu selama perang
melawan Evil
God Dog-head."
Dewa Zaikuon seharusnya
terbunuh oleh Dragon God 30 tahun yang lalu, apakah dia tidak muncul di dunia
pada saat itu?
Atau apakah
hanya karena itu tidak ditulis di [History of Temples]?
Ini sedikit
menggangguku, kurasa aku akan bertanya tentang hal itu pada Aze-san ketika aku
mengunjungi Hutan Boruenan nanti.
Orang yang memberitahukan
itu kepada-ku adalah agen intelijen wanita di kota labirin Selbira, tetapi
karena dia mendapat informasi dari priest Dewa Zaikuon yang pada gilirannya
mempelajarinya dari sebuah oracle yang diberikan kepada seorang miko dari Dewa
lainnya, dia mungkin tidak tahu banyak bahkan jika aku bertanya padanya.
"Lalu, mungkin
ada seorang priest yang bisa melakukan ritual magic."
Priest tua
Zaikuon yang aku lihat di area kumuh muncul didalam pikiran-ku.
Jika aku tidak
salah, orang bereinkarnasi yang bersamanya memanggilnya Patriarch Bodrazog atau
sesuatu.
Aku memeriksa dan
menemukan bahwa dia dan para simpatisannya tidak berada di antara orang-orang
kekaisaran yang aku selamatkan.
—— Hukuman Dewa
sudah dekat! Orang-orang! Berdoalah kepada Dewa, mintalah belas kasihan!
Priest tua
Bodrazog memberikan khotbah dengan kegilaan menyala di matanya.
Orang fanatik tersebut
sepertinya mampu mengorbankan nyawa dia dan para pengikutnya sebagai kompensasi
atas kedatangan Dewa.
Yah, terserahlah.
Kurasa tidak
akan memberitahuku jika itu benar atau tidak, dan orang yang bersangkutan sudah
mati meskipun aku mengetahuinya.
Aku menempatkan
subjek kembali ke jalurnya.
"Dan,
kaisar weasel menjadi seorang demon lord dan menantang Dewa Zaikuon untuk
melakukan duel terakhir melawan para Dewa yang menghancurkan negaranya."
Aku ragu bahwa
kaisar weasel akan bertarung dari garis depan.
Dia mungkin akan
bertarung dengan melemparkan semua sumber daya yang ada di tangannya dan
melakukan segala macam keahlian.
"Kaisar
menjadi seorang demon lord dan bertarung melawan Dewa Zaikuon, ya .... Bisakah
dia menang?"
"Menurutku
itu mungkin mustahil."
Aku
menggelengkan kepala-ku pada pertanyaan Arisa.
Selain itu, Skill
Unik dari kaisar yang menjadi seorang demon lord tidak cocok untuk pertempuran.
Bahkan jika dia
menggunakannya dengan semua kebijaksanaannya, melukai para Dewa mungkin adalah
yang terbaik yang bisa dia lakukan.
[Self Destruct
System] yang disiapkan oleh si ahli siasat mungkin adalah harapan terakhir
mereka.
"Itulah
situasinya saat ini. Aku tidak berniat ikut campur selama para Dewa tidak menargetkan
ke sini."
Tidak ada keuntungan
atau kewajiban bagi-ku untuk melawan para Dewa dan membahayakan teman-temanku.
Aku
menghilangkan masalah tentang identitas-ku yang ditemukan oleh si ahli siasat
dan kaisar weasel, dan identitas sebenarnya dari ahli siasat Touya adalah Elf
Sage Trazayuya.
Aku hanya dapat
memberi tahu mereka tentang hal-hal tersebut saat mengobrol sambil minum teh
nanti.
◇
"Baiklah,
mari putuskan penyebaran dari Golden Knight."
Aku menepuk
tanganku untuk mengatur ulang kesadaran semua orang, dan mulai berbicara
tentang cara mencegah berita malapetaka Luapan Monster yang dibawa Sera-san
bersamanya.
"Aku sedang
berpikir untuk mengirim orang-orang ke Kota Selbira dan Kota Seryuu yang
memiliki labirin terlebih dahulu, selain tempat-tempat itu, rescue
squad akan dikerahkan
kapan saja saat kita mendapat sebuah laporan dari kantor cabang dari Perusahaan
Echigoya."
Aku mengatakannya
dan melihat pada para gadis-gadis.
Sepertinya tidak
ada yang keberatan.
"Sa-Satou-san —— Saya
juga."
"Tentu saja,
aku ingin Zena-san pergi ke kota Seryuu. Pochi akan pergi bersamamu dengan
Dragon Steed-nya, Lyuryu, jadi kamu seharusnya baik-baik saja bahkan jika
seorang greater
demon dan dungeon
master datang menyerang."
Ada Golem
unit Echigoya dan
adik laki-laki Zena-san, Chevalier Marientail di sana, dan mereka telah sedikit
menipiskan monster-monster di labirin, jadi pengerahan ke sana sedikit
terlambat seharusnya baik-baik saja.
"Aku ingin
mempercayakan Kota Labirin Selbira pada Nana dan Mia."
Kami juga menipiskan
monster-monster di sana dan ada banyak pasukan tempur seperti guildmaster dan para
penjelajah.
Seharusnya tidak
ada masalah serius dengan defensive power Nana dan spirit magic Mia.
"U-um,
bagaimana dengan labirin Yowok Kingdom?"
Lulu bertanya
dengan malu-malu.
Ada sebuah labirin
yang dihidupkan kembali di kota kelahiran Lulu dan Arisa yang diserang oleh Yowok
Kingdom.
Meskipun dia
mungkin tidak memiliki banyak kenangan baik tentang tempat itu, dia mungkin
akan membencinya jika kota kelahirannya dihancurkan oleh monster.
"Benar.
Seseorang juga harus pergi ke sana. Lulu, bisakah kamu pergi?"
"Y-ya!"
"Kalau
begitu, aku juga——"
"Kamu tidak
boleh Arisa, aku punya tugas lain untukmu."
Tugas itu
bohong.
Arisa dan Hikaru
tidak boleh dikerahkan ke luar sejak aku mendapatkan informasi, [Orang-orang
yang memegang Fragmen Dewa tidak bisa melawan Dewa], di Weasel Empire.
Aku tidak tahu
apakah itu benar atau tidak, tetapi melihat pada tingkat abnormal dari kemunculan
demon lord di Weasel Empire, aku merasa bahwa itu tidaklah salah.
Aku ingin
percaya bahwa mereka seharusnya baik-baik saja dengan attack
item anti-mind yang aku
buat untuk mereka, tetapi meskipun tidak apa-apa terhadap para Utusan Dewa, aku
merasa bahwa itu tidak akan cukup untuk melawan para Dewa.
Selain itu, Lulu
seharusnya baik-baik saja sendirian.
Lulu menunjukkan
strongest
firepower dalam jarak
jauh, tapi dia juga memiliki strongest defensive equipment berikutnya setelah Nana, bisa menggunakan Force Magic
sampai tingkat lanjut, dan telah meningkatkan skill pertahanan dirinya cukup
untuk sepenuhnya menangani seorang Shiga Eight Sword.
Dia tidak
menonjol karena sifatnya yang pemalu, tapi dia serba bisa yang bisa bertarung
dalam berbagai jarak di antara Team Pendragon.
Dia mungkin akan
baik-baik saja selama lawannya bukan class seorang demon
lord.
Tentu saja, aku
akan mengirimkan beberapa brownies dan menyertai Golem unit dengan dia sebagai support.
"Hikaru,
tolong minta pada Tenryuu untuk memusnahkan Luapan Monster jika dia menemukan
satu di dekat Pegunungan Fujisan nanti."
Aku bisa membuka
sebuah gate yang menghubungkan ke Kuil Heavenly Dragon dan membiarkannya
berbicara dengan Tenryuu dari sana.
Atau mungkin aku
harus meminta Arisa untuk menghubungkan mereka dengan[<< World Phone Neo
>>]-nya?
"Oke! Jadi,
Arisa dan aku berada di team house-sitting?"
"Yeah,
maaf, tapi giliranmu akan sedikit terlambat."
Tenryuu dan para
dragon lainnya akan dapat menutupi area [Monster Domain]
yang luas di sepanjang Pegunungan Fujisan.
"Shizuka
juga——"
"Baik baik,
mari menunggu giliran kita sambil bermain kartu di sini."
Demon lord
Shizuka memiliki peran penting dalam mengekstrak [Fragmen Dewa] dari demon lord
yang telah muncul di berbagai tempat, jadi dia harus tetap di sini tanpa
menghiraukan alasannya.
Yang tersisa
adalah Liza, Tama, Nona Karina, Sera-san dan putri Shistina.
"Mari sedikit
ubah rencananya——"
Awalnya aku
berencana untuk kami menunggu di Solitary Island Palace sampai kami mendapat sebuah
laporan dari Perusahaan Echigoya, tetapi karena masing-masing dari mereka
mungkin khawatir tentang kota kelahiran mereka dan tempat yang berhubungan
dengan mereka, aku memutuskan untuk mengirim mereka dari masing-masing tempat.
Aku bisa membawa
mereka kembali ke Solitary Island Palace ini dengan Unit Arrangement kapan
saja, aku akan meminta Tama dan Liza menjadi unit pengiriman darurat.
"——Karina-sama
akan pergi ke Muno Earldom yang memiliki banyak『Monster
Domain』di dekatnya."
"Sa-saya
mengerti! Saya akan melindungi Muno Earldom dengan sekuat tenaga."
Nona Karina
mendorong tinjunya ke payudaranya dan menerima perintah.
Payudara demonic
sedang berubah, aku merasa
seperti mereka sedang menembakan tingkat gelombang pesona yang berbahaya.
『Kami tidak akan lupa untuk melindungi post
Satou-dono dan Liza-dono.』
"Terima
kasih, Raka."
Perhatian
[<<Intelligent Item
>>] luar biasa.
"Sera-san, tolong
pergi ke Ibukota Duchy dimana reruntuhan dari labyrinth sleep berada."
"Ya, kali
ini saya akan melindungi Ibukota Duchy dan orang-orangnya yang telah
diselamatkan Satou-san sebelumnya."
Sera-san menatapku dengan mata penuh tekad.
Aku merasa
seperti dia akan bekerja keras sendirian, jadi aku mengatakan padanya jangan
lupa untuk menghubungi-ku sebelum sesuatu menjadi berbahaya.
Aku akan
memberikan [Small Light Ship] kepada keduanya untuk membantu pergerakan mereka.
Ini adalah sebuah
airship dimensi kecepatan tinggi. Aku menyerahkan kemudi pada flying
squadron para brownies.
"Apakah
saya akan pergi ke Ibukota Kerajaan?"
"Ya, karena
bencana sering terjadi di Shiga Kingdom, para penduduk kemungkinan besar akan cemas.
Oleh karena itu, tolong berparade di sekitar ibukota dengan Golem
Knight yang kuat untuk meringankan
orang-orang."
Aku tidak bisa
membiarkan dia pergi ke garis depan.
"Perusahaan
Echigoya akan menyiapkan prototipe << Hundred Throne >> yang dapat
dioperasikan secara maksimum dari 1024 drone
golem tipe non-combative
search, pastikan menggunakannya
selama parade."
"Wah! Ini adalah
alat sihir untuk mengontrol yang Arisa saat itu bercanda mengatakannya muncul
di『Manga』, kan! Betapa
indahnya!"
Putri Shistina yang
tidak begitu senang dengan perhiasan dan gaun selain buku sihir dan romance
semacam ini pasti sulit.
Prototipe ini
cukup besar, sehingga sebuah small
airship akan
membawanya.
Karena ruangan putri
Shistina besar dan lantainya kokoh, ini seharusnya bisa membawa takhta.
Selain itu, aku
memintanya untuk mencari musuh di sekitar ibukota setelah parade.
"Bagaimana
dengan Tama ~?"
Tama bertanya
dengan tatapan khawatir.
"Tama akan
menunggu dengan Liza untuk saat ini, oke."
"Aye
~"
Aku mengelus
kepala Tama yang kecewa dan mengangguk pada Liza.
"Jangan
khawatir, giliranmu akan segera datang."
"Aye!"
"Ya, Master."
Aku pergi ke
Hutan Boruenan sementara semua orang bersiap-siap untuk pengiriman mereka.
◇
"Aze, lama
tidak bertemu."
"Satou"
Setelah datang
ke rumah pohon di Hutan Boruenan, aku merasa bahagia ketika melihat kekasih-ku.
Aku dengan
lembut memeluknya dan disembuhkan oleh kehangatannya.
"Satou-san.
Mohon lakukan tindakan yang memalukan ketika kamu mendapatkan kedewaan."
"Halo
Lua-san."
Jika ini
terjadi, aku seharusnya menyerahkan itu pada ahli siasat Touya ketika menuduhku
sebagai Dewa Zaikuon.
——Tunggu, aku
tidak bisa.
Itu akan segera diketahui.
Aku memisahkan
diri dan kemudian Aze-san menatapku seolah dia menguatkan dirinya.
"Aku
benar-benar tidak seharusnya memberitahumu ini, tapi hanya beberapa saat yang
lalu kami mendapat pemberitahuan dari Dewa selama Pertemuan Sacred
Tree."
Pertemuan Sacred
Tree adalah sebuah pertemuan di mana para high elf dari setiap World Trees di
dunia berkumpul.
"Itu adalah
sebuah pemberitahuan tentang berjalannya dari Divine Punishment terhadap Weaselkin
Empire dan .... dan pengampunan dari berkat
Demon
God dalam domain monster dan labirin di
seluruh dunia. Dan kami diperingatkan untuk tidak menceritakan ini dan tidak
memberikan dukungan pada para Raja di setiap negara ..... "
Aku mengerti,
jadi itu sebabnya tidak ada kontak apapun dari Hutan Boruenan ke Solitary
Island Palace sama sekali.
"Mengirimkan
Light Ships juga, memberikan informasi juga, semuanya telah dilarang."
"Kalau
begitu, haruskah aku mengembalikan para Brownies yang dikirim ke Solitary
Island Palace juga?"
"Tidak,
hanya para elf yang dilarang. Kami tidak bisa memberikan kata-kata untukmu,
tapi spriggans dan leprechaun yang pandai bertarung, dan juga troll——"
Aku meletakkan
jari di bibir Aze-san.
Aku akan senang
untuk bala bantuan, tapi aku ingin menghindari posisi Aze-san yang memburuk.
Tampaknya dia
hampir tidak pernah berinteraksi dengan Dewa, tetapi mereka masih kenalan
selama ratusan juta tahun.
"Memiliki para
brownies di sana sudah cukup."
"Tapi,
anak-anak itu tidak pandai bertarung."
"Bertarung bukan
satu-satunya hal yang diperlukan. Para gadis-gadis bisa bertarung dengan semua
kekuatan mereka di garis depan justru karena dukungan dari para brownies."
Ini akan
merepotkan dengan berbagai cara jika para brownies tidak ada di sana.
Mengesampingkan
memasak, kami menyerahkan para brownies untuk mencuci, merapikan, dan merawat
kebun.
◇
"Aku tidak
yakin apakah Aze mengetahuinya——"
Aku bertanya
tentang informasi yang aku dengar dari agen intelijen wanita dari Kota Selbira,
“Dewa Zaikuon mengeluarkan kemarahan Dragon God dan terbunuh 30 tahun yang
lalu.”
"Ya, itu adalah
kebenarannya."
"Apakah
kamu tahu di mana dia dibunuh?"
"Mungkin di
Dragon Valley atau sebuah Sanctuary di suatu tempat?"
Sepertinya
Aze-san juga tidak tahu dimana dia terbunuh.
"Dengan
Sanctuary, maksudmu tempat yang sama dengan yang ada di Kuil Tenion
Ibukota Duchy?"
"Ini adalah
sebuah tempat yang terbuat dari sebuah
bagian yang robek dari Dunia
para Dewa di mana tujuh dewa pilar tinggal. Menurutku itu mirip dengan『Another World (Sub-space)』-Satou yang
ditunjukan padaku sebelumnya? Aku belum pernah ke sana tapi dari apa yang aku dengar
dari para high elf yang pernah berkunjung ke sana, itu adalah sebuah
tempat yang indah yang
dipenuhi dengan udara murni dan kedewaan yang tebal. "
Aku mengerti,
jadi mereka bertarung di sebuah << Instant Battlefield >> —— seperti
tempat yang mirip dengan area pertempuran sementara di dalam game.
Itu pasti tempat
di mana mereka bisa bertarung dengan kekuatan penuh tanpa mempengaruhi tempat
lain.
Benar, akhirnya
aku harus memberi tahu mereka tentang Trazayuya-shi.
Aku meminta
mereka untuk memanggil ibu Mia, yang juga adalah putri Trazayuya-shi,
Lilinatoa-san.
"Sudah lama
Satou-san. Sudah lama! Apakah Mia sehat? Dia pasti sehat, kan."
"Ya, dia
sangat sehat."
Aku menyapa
Lilinatoa-san yang berbeda dengan Mia yang pendiam dan kemudian sampai ke pokok
pembicaraan setelah aku membersihkan tenggorokanku dengan minum teh.
"——
Toya?"
"Ya, dia
hidup sebagai ahli siasat Weasel Empire yang dikenal sebagai Touya."
"....Saya mengerti."
Lilinatoa-san
mengarahkan pandangannya ke bawah sambil berbicara dalam kalimat pendek mirip
dengan Mia.
Dia mungkin juga
tahu bahwa Divine Punishment telah menimpa Weasel Empire.
"Terima
kasih sudah memberitahu saya. Saya berterima kasih padamu."
Senyumannya
tampak dipaksakan, tapi aku akan menyerahkan peran menghibur pada suaminya,
Lamisauya-shi.
"Apakah
kamu sudah memberi tahu Giril dan Dohar?"
"Tidak, aku
belum memberi tahunya."
"Kalau
begitu aku sendiri akan memberi tahu Giril yang berada di Hutan Boruenan."
Aku berterima
kasih pada Aze-san atas tawarannya dan meninggalkan hutan Boruenan.
Aku juga harus
memberi tahu Tetua Dohar di kota Bolhart, tetapi mereka mungkin juga tidak
memiliki kelonggaran untuk memiliki pembicaraan yang mengingatkan saat ini, aku
akan berbicara dengannya nanti.
Ketika aku
kembali ke Solitary Island Palace, sebuah laporan dari Perusahaan Echigoya
memberitahu kami tentang Luapan Monster.
"Ini
semakin tegang."
"Kamu benar——"
Aku merenung
sebentar.
"——Semuanya,
dengarkan aku."
Mungkin sulit
untuk menjaga rahasia saat bertarung kali ini.
Meskipun tidak
perlu secara aktif memproklamirkannya, kamu tidak perlu khawatir tentang
ketahuan.
Begitulah aku memberi
tahu para gadis-gadis.
"Apakah itu
baik-baik saja?"
"Yea, jika
kamu khawatir tentang itu dan berakhir meninggalkan satu nyawa yang bisa kamu
selamatkan, kamu akan menyesalinya selamanya, kan?"
"Un, itu
benar tapi——"
Arisa mungkin
ingin mengatakan bahwa itu akan membuat perjalanan wisata menjadi lebih sulit.
"Tidak
apa-apa. Kita bisa menggunakan ilusi selama tur dan kita bisa mengunjungi di
mana saja tanpa masalah dengan menyamarkan diri kita."
Sudah terbukti
ketika kami mengunjungi Weasel Empire dengan kostum binatang.
Aku melihat
semua orang dan berkata.
"Sekarang,
saatnya untuk pengerahan Golden Knight."
Aku mengirim para
gadis-gadis yang mengenakan silver armor dan golden armor berkilauan satu demi satu ke medan perang.
Pada saat ini,
meskipun aku telah menyadari kontradiksi antara, si gadis kecil didalam lukisan
yang memberitahuku, “Divine Punishment tidak dapat terjadi kecuali semua ketujuh
Dewa yang tiba di atas World Trees berkumpul.” dan cerita tentang Divine
Punishment yang aku ketahui dari kaisar weasel dan slate-slate —— aku tidak menyadari pentingnya hal itu——.
Aku hanya mengetahui
tentang itu setelahnya.
—— Pada hari Weasel
Empire menghilang dari benua ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...