Ini Satou. Aku ingat pernah membaca sebuah novel misteri di mana sang protagonis adalah pelakunya di masa lalu, tetapi aku ingat membuang buku tersebut karena hasil yang dipaksakan. Aku benar-benar berpikir bahwa si penulis seharusnya memberikan bayangan kepada para pembaca, sehingga mereka bisa mengerti.


"Huh? Ada jejak dari orang-orang yang mencari-cari di rumah."

Ketika aku datang ke rumah anjing yang hanya memiliki frame yang tersisa menggunakan Unit Arrangement, rumah tamu yang kami tinggali tampak seolah-olah dirampok oleh perampok.
Traveling bag tiruan kami dipotong, isi di dalamnya telah tersebar di lantai.

Rumah anjing tempat aku keluar juga rusak di sudut ruangan.
Tampaknya orang-orang yang mencari-cari di sini cukup kasar.

Untuk beberapa alasan, ada sebuah holy symbol dari Dewa Zaikuon yang dilukis di dinding dengan tanda silang di atasnya.
Aku tidak begitu paham tentang apa itu, tetapi aku mengerti bahwa mereka membenci Dewa Zaikuon.

"Untuk saat ini, mari membaca sisa-sisa dari slate——"

Aku membuka Map sambil bergumam sendiri dan menyadari bahwa ini bukan waktunya untuk melakukan itu.

Ada titik cahaya yang menunjukkan [UNKNOWN] pada Peta. Persepsi Krisis-ku tidak aktif sehingga mungkin mereka utusan para dewa.
Sepertinya, situasinya telah berubah sejak aku kembali ke solitary island palace.

Aku memeriksanya untuk berjaga-jaga, tetapi aku tidak melihat mereka di Makiwa Kingdom dan negara-negara tetangga.
Tentu saja, sama dengan Shiga Kingdom di mana kenalan-ku berada.

Mereka tidak ada di Saga Empire, aku harus meninggalkan negara-negara yang tidak terlalu terlibat sendirian.

" —— Untuk saat ini, mereka tampaknya berada di tanah yang sama."

Aku menutup Map dan memeriksa medan perang dengan space magic [Remote View], sebuah sihir untuk melihat jauh.
Tampaknya ada beberapa korban di antara para personel militer, tetapi aku tidak berencana untuk bersikap terlalu protektif terhadap tentara profesional.

Namun demikian, aku tidak pernah mengira bahwa para utusan akan tampak seperti silver cone yang aneh.

Bagaimana tampilan para utusan tidak dijelaskan didalam slate yang kamu lihat.
Selain itu, ada banyak kata-kata kabur dan penggambaran yang tidak memadai karena tampaknya Demon Lord Troll bukanlah seorang penulis dalam kehidupan sebelumnya.

—— Steel Cutting Slash!

Aku melihat seorang ksatria yang tidak asing di Remote View.

Tampaknya mereka telah menggunakan Magic Eater, mereka tidak bertarung dengan sihir tetapi dengan cannonball dan serangan fisik.
Para utusan yang dilukai oleh cannonball dan white sword para Temple Knight memulihkan dirinya seperti memutar ulang video.
Magic Eater Weasel Empire mungkin tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk mengganggu kekuatan sihir di dalam tubuh para utusan.

Ini akan menghabisimu! Pentagram Tearing Slash!
Hentikan, Liedill! Teknik yang menggunakan kekuatan sihir tidak dapat digunakan!

Nona Liedill yang akan menggunakan finisher-nya diserang oleh antena para utusan dan dipukul jatuh.
Dia tampak lebih tegar daripada yang aku bayangkan, dia menghindari antena kedua sementara dengan goyah bangkit.
Nona Liedill orang keras kepala seperti biasanya.
Aku mengirimkan sorakan untuknya didalam pikiran-ku.

"Oops, lupakan itu."

Aku bergumam sendiri dan kembali pada jalur.

Kemudian aku membuka Map-ku dan memeriksa kota-kota sekitarnya, ternyata utusan lainnya juga muncul di sana.

Para penduduk Ibukota Kekaisaran telah dievakuasi ke tempat penampungan bawah tanah sehingga mereka mungkin akan baik-baik saja bahkan jika aku meninggalkan mereka, tetapi lawannya adalah seorang utusan dewa.
Ada kemungkinan bahwa mereka memiliki kekuatan serangan yang sama dengan [Demon God Offshoot] yang aku lawan di ibukota Shiga Kingdom.

Aku mengambil holy sword yang berfungsi sebagai sebuah cadangan kekuatan sihir dari Storage-ku dan menggunakan [Another World].

Mirip dengan apa yang aku lakukan di Labirin Pulau Dejima sebelumnya, aku menyalin tempat penampungan bawah tanah dan menculik orang-orang ke dalamnya.
Aku minta maaf atas melakukannya tanpa meminta persetujuan mereka, tapi tolong anggap ini sebagai evakuasi darurat.
Aku akan mengembalikan mereka begitu gejolak berakhir.

"Penasaran apakah kekuatan sihir sudah cukup untuk mengevakuasi semua kota-kota di Weasel Empire?"

Magic Crystal Pillar yang aku dapatkan saat insiden dengan Demon Lord Shin muncul di pikiranku.

"Sepertinya aku bisa menyelesaikan ini tanpa menggunakan kekuatan sihir didalam Magic Crystal Pillar yang aku simpan sebagai jaminan."

Baiklah, mari pergi ke kota berikutnya.
"Ada lebih banyak utusan dewa sekarang."

Ketika aku selesai mengevakuasi para penduduk Weasel Empire dan kembali ke ibukota, para utusan telah meningkat dari satu menjadi 13.
Aku dapat mengevakuasi sebagian besar orang, tetapi sebuah smoke car yang digunakan oleh orang kaya untuk melarikan diri di salah satu dari kota telah berubah menjadi objek garam, dan sebagian besar dari pasukan pertahanan kota telah dimusnahkan: ada banyak orang yang juga tidak bisa aku selamatkan.
Tidak mungkin untuk sepenuhnya menyelamatkan mereka semua, dan selain itu, hati-ku tidak akan sakit bahkan jika tentara profesional dan para negarawan yang meninggalkan orang-orang yang seharusnya mereka lindungi mati.

Beberapa airplane dan airship penumpang besar diserang oleh Rocket Tree dan flying monster.
Aku juga melihat monster-monster yang seharusnya dikendalikan oleh sekrup mendapatkan kebebasan dan memberontak di beberapa garis pertahanan kota.
Aku tidak bisa benar-benar mengabaikannya jadi aku sedikit membantu mereka untuk berurusan dengan monster-monster.

"Oops, aku mungkin seharusnya tidak meninggalkan yang satu itu."

Seorang utusan yang terpisah sedang mendekati sebuah landasan peluncuran rocket di mana ada warga sipil.
Aku menutup Map dan keluar dari mansion untuk mencegahnya.

Ada pilar cahaya ungu di samping rocket.

"Geh, bahkan ada demon lord."

——Ini terlalu kacau, Ibukota Kekaisaran Weasel Empire.

Menggunakan mantra terlarang space magic << Aport an Object >>, aku mengambil orang-orang di landasan peluncuran rocket dan ruang kontrol.

"Di-di mana ini?"
"Si-siapa kamu?"
"Pahlawan Nanashi."

Aku hanya menjelaskan sebanyak itu pada orang-orang yang bingung.

"Pa-pahlawan ?!"
"Kenapa pion dari Dewa Parion berada di sini!"

Oops, sepertinya nilai pahlawan sama sekali rendah di Weasel Empire.
Tidak, Pahlawan Hayato disambut di Pulau Dejima, ada kemungkinan bahwa ini hanyalah sebagian dari orang-orang di Ibukota Kekaisaran yang tetap menjaga persepsi itu.

"Baiklah, aku tidak punya waktu untuk mengobrol. Berlindunglah bersama dengan orang-orang ibukota."

Aku membuka gate ke Sub-space dan melemparkan mereka satu demi satu ke dalam menggunakan [Magic Hand].
Aku hanya meninggalkan si gadis berambut ungu karena dia berada dalam status kritis karena tubuhnya dipenuhi cahaya ungu.
Aku menyerap kekuatan sihir surplus darinya, memaksimalkan Spirit Light dan merobek miasma yang mengikatnya.
Bertentangan dengan apa yang aku pikirkan, ini hanya gejala awal, jadi aku menetralkannya dengan mudah.

"Aku tidak harus menghapus Skill Uniknya pada tingkat ini."

Aku mengirim si gadis ke tempat yang sama dengan orang-orang sebelumnya dan menutup gate.
Baiklah, situasi kritis terus berlanjut, tetapi karena mereka melakukannya lebih baik daripada yang aku pikirkan, sepertinya aku tidak perlu campur tangan.
Untuk saat ini aku akan pergi membaca slate-slate untuk mengumpulkan informasi dan melihat kaisar nanti.


"——Ini dia."

Saat aku muncul di ruangan tempat kaisar berada setelah aku selesai mengumpulkan informasi, beberapa kata yang tidak disukai menyerang-ku.
Dengan sebuah gerakan dari tangannya, ahli siasat Touya membuat para Temple knight dan para petugas yang berada di ruangan untuk mundur.
Mengabaikan tatapan sarkastik dari ahli siasat Touya, aku bertanya pada kaisar.

"Aku punya dua hal untuk ditanyakan padamu sebelum kita sampai ke tujuan utama."
"Katakan saja. Kamu akan mendapatkan jawabanmu jika itu adalah sesuatu yang bisa aku katakan."

Apakah itu hanya imajinasiku atau nada suaranya lebih tajam dari kemarin.

"Apakah kamu sudah membaca slate dari waktu belakangan ini —— sekitar 100 tahun yang lalu?"
"Tentu saja."
"Dengan mata kepalamu sendiri?"
"Aku bisa membaca ancient language dari zaman dewa dengan baik."

Fumu, dalam hal ini dia pasti tahu hal yang sama denganku jika dia langsung membacanya.

"Lalu, tentang identitasnya juga?"

Aku bertanya pada kaisar sambil melihat ahli siasat Touya.

"Aku tidak tahu identitas mana yang kamu maksudkan, tapi ya, aku tahu tentang mereka berdua."

——Kalau begitu aku rasa itu baik-baik saja.

"Apakah itu semuanya?"
"Yeah, jika kamu tidak tertipu maka itu baik-baik saja."

Lagi pula, ada demon lord di faksi-ku juga.

"Maka kami akan bertanya milik kami."

Setelah mengatakan itu, kaisar mendesak ahli siasat Touya dengan matanya.

"Jika kamu sudah membaca slate-slate baru-baru ini, maka kamu sudah bisa menebak apa yang akan aku tanyakan, bukan?"

Mungkin tentang aku.

Slate baru-baru ini penuh sesak dengan-ku.
Untuk beberapa alasan masalah di Sub-space mulai dari solitary island palace, peristiwa di Dragon Valley dan Rumah Elf yang dilindungi oleh barrier, dan hal-hal di langit hampa tidak tercatat, tetapi kegiatan-ku sebagai Nanashi sangat ditulis .
Namun, tidak ada apa-apa tentang fakta bahwa Satou dan Nanashi adalah orang yang sama.
Aku dapat dengan mudah membayangkan bahwa dia, dengan kecerdasannya, seharusnya sudah menyadari bahwa mereka adalah orang yang sama.

Meski begitu, tidak perlu bagiku untuk mengungkapkannya sendiri.

"Apa yang kamu coba katakan?"
"Bermain bodoh itu percuma. Viscount Satou Pendragon——"

Aku mengabaikan pertanyaannya tanpa mengandalkan skill Poker Face.

"——Atau mungkin, aku harus mengatakannya seperti ini?"

Ahli siasat Touya berhenti, melepas topengnya dan mencela padaku seolah dia menghasutku.

Kurasa dia akan memanggilku God Slayer, aku memasang sebuah defense didalam pikiranku.

"Orang yang menantang Dragon God——"

Sama seperti yang aku pikirkan, ya.

" —— Tidak peduli berapa kali dia terbunuh——"

Hah?

Pergantian dari kejadian tampak aneh entah bagaimana.

"——Orang yang terus menantang. Si eternal challenger ——"

Tidak mengerti apa masud ahli siasat Touya, aku mencocokan garis pandangan-ku dengan dia untuk mencari informasi.

"——Salah satu dari tujuh Dewa yang tiba dari dunia lain bersama dengan World Trees——"

Cahaya ungu gelap yang menantang bocor dari kedalaman matanya.
Karena itu adalah gejala dari demon lord, bukankah sebaiknya kamu sedikit lebih tenang?
Aku melewatkan kata-katanya karena aku memikirkan itu.

"——Eh? Apa?"

Berkat itu, aku menjawab seperti aku adalah seorang protagonis tipe tuli.
Dia rupanya mengira aku mengolok-olok kalimat tegasnya, warna dari kemarahan bercampur di mata ahli siasat Touya.

"Aku akan mengatakannya tidak peduli berapa kali sampai kamu tidak bisa menyembunyikannya lagi."

Eyeteeth ahli siasat Touya mulai memanjang seperti taring.
Un, maaf soal itu. Karena itu, tenanglah.

"Seseorang yang melampaui semua prinsip, sebuah eksistensi di luar dari dunia ini——"

Ahli siasat Touyaa melemparkan lengannya ke dalam mantel, membaliknya dan dengan penuh semangat mengarahkan jarinya ke arahku seolah itu akan menembus jantungku.


"——Dewa Zaikuon! Itulah identitas aslimu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...