Ini Satou.
Istilah Divine Punishment mengingatkan-ku pada Alkitab, tetapi perkataan: kemurkaan
dewa, atau [diserang oleh retribusi] dan berbagai alegori ada di Jepang.
Aku belum pernah
melihat Divine Punishment dan kemurkaan Dewa secara langsung.
◇
<<< SIMAK
>>>
Suara
mengintimidasi turun dari langit sebanyak tiga kali.
Skill Oracle
ditambahkan pada Skill Column-ku.
Sepertinya, ini
adalah divine
message dari para Dewa.
Beberapa kata —— tidak, sebuah
kata yang memiliki beberapa arti mencapai dipikiran-ku secara langsung.
Sepertinya, para
Dewa mengadakan sebuah percakapan bukan melalui suara tetapi dengan memberi
tahu banyak orang secara langsung.
Setelah beberapa
saat tenang, tujuan utama dimulai——.
<<< TABU
>>>
<<< TABU
>>>
<<< TABU
>>>
Tidak hanya
satu, beberapa Dewa sepertinya mengumumkannya secara bersamaan.
<<< TABU
>>> <<< WEASEL >>> <<< TABU >>>
<<< PENGHINAAN >>> <<< TABU >>> <<< KEHANCURAN
>>> <<< TABU
>>> < << KUTUKAN >>> <<< TABU >>>
<<< MELAKSANAKAN>>> <<< KEBEJATAN
>>> <<< GANJARAN>>> <<< KEYAKINAN>>> <<< MEMBANGKITKAN >>>
<< < KETENTERAMAM>>>
Bagaimana aku harus
mengatakannya, rasanya seperti orang yang histeris yang tidak bisa menjelaskan
dengan baik karena mereka diliputi oleh emosi mereka.
Atau mungkin
seperti mendengarkan radio rusak yang disadap?
Suara-suara dari
kesakitan bocor dari orang-orang.
Sepertinya chain
gambaran yang intens
menyiksa mereka.
Namun, tidak ada
yang berdiri, setiap dari mereka masih menahan rasa sakit.
Itu mungkin
berarti bahwa keyakinan mereka terhadap Dewa hanya sekuat itu.
Aku sedikit
tertarik mengapa aku baik-baik saja.
Dentingan dari
bell-bell berhenti tak lama kemudian, dan gambaran melimpah yang datang
bersamaan dengan divine message para Dewa telah berakhir.
Beberapa kata
yang aku tidak mengerti tercampur didalamnya tapi menurutku tidak ada kesalahan
bahwa itu pada umumnya, "Divine Punishment akan menimpa Weasel Empire yang
telah melanggar tabu."
Namun, cara itu diberitahukan
menarik minat-ku.
Si gadis kecil Unknown
yang aku temui dalam
pertarungan-ku dengan Demon Lord Dog Head sebelumnya dapat berbicara secara
normal.
——Mungkin, yang
sebelumnya bukan Dewa, tapi sesuatu yang berpura-pura menjadi Dewa?
Banyak orang-orang
yang pingsan, sementara yang gagah berani mulai berdiri dengan goyah.
Aku agak ragu
untuk meninggalkan Kei, Nona Shelmina dan yang lainnya, tapi tolong biarkan aku
pergi hanya dengan menyebarkan healing magic di sini.
Aku pindah ke
tempat Liza dan Zena-san yang berada di Weasel Empire menggunakan Unit
Arrangement.
◇
"Master!"
"Sa-Satou-san,
ini mengerikan!"
"Oh baguslah,
kalian berdua aman."
Liza dan
Zena-san yang melihatku, datang dengan terburu-buru.
Mereka tampaknya
baik-baik saja berkat level tinggi mereka, tetapi semua maid di gedung telah pingsan.
Untuk saat ini,
aku akan mengamankan keselamatan mereka terlebih dahulu sebelum memahami
informasi di Weasel Empire.
Aku kembali ke solitary
island palace dengan keduanya.
"Satou."
"Liza
~?"
"Selamat
datang kembali, nanodesu."
Rombongan muda
menyambut kami segera setelah kami kembali ke solitary island palace.
"Hah? Master?"
Tampilan riang
Arisa tampak aneh bagiku.
"Apakah divine
message para Dewa tidak sampai ke sini?"
"Hoe? Apa
itu——"
Arisa yang
tampak tercengang menjatuhkan kerupuk nasi yang ada di mulutnya di tengah
jalan.
Ternyata tidak.
Tak disangka ini
bahkan dapat mencegah gangguan para Dewa, meminta Yuika untuk memasang barrier
adalah pilihan yang tepat.
" —— Jangan
bilang, divine punishment pada Weasel Empire telah dilakukan?"
Tolong lakukan
sesuatu tentang remah-remah kerupuk nasi di sekitar mulut-mu sebelum kamu memasang
wajah serius.
Aku
menegaskannya, menyeka mulut Arisa dan membawa semua orang ke ruang tamu.
Dan kemudian, sebuah
panggilan mendesak dari Perusahaan Echigoya datang.
Aku menggunakan
[Taktik Call] untuk menghubungkan Manager dan Tifaliza.
『Aku sudah mengetahui tentang divine message para Dewa.
Jika ada masalah di kantor cabang kita dan area di sekitar Shiga Kingdom,
laporkan kepada-ku melalui Panggilan Mendesak berdasarkan kebijaksanaan-mu. 』
『Dipahami, Kuro-sama.』
『Kalau begitu kami akan mulai mengumpulkan informasi
dan analisis.』
Manager
memintaku untuk menahan ketika aku akan memutuskan panggilan.
『Kuro-sama, saya memiliki sebuah permintaan. Saya ingin
memberikan hak bagi para Manager cabang Echigoya dari kantor cabang untuk
menyediakan barang-barang yang terkumpul. Apakah itu baik-baik saja? 』
『Tentu saja. Aku memberi-mu hak penuh dari seluruh
Perusahaan Echigoya. Aku mengandalkan-mu Elterina.』
『Y-ya! Kuro-sama !! Saya akan melakukan yang terbaik
untuk memenuhi harapan Anda! 』
Manager menjawab
dengan kuat pada kalimat-ku yang agak tidak bertanggung jawab untuk menyerahkan
semuanya kepadanya.
Memercayakan Perusahaan
Echigoya padanya dan Tifaliza seharusnya baik-baik saja.
Aku ingat satu
hal dan menghubungankan kembali dengan Tifaliza.
『Tifaliza, aku lupa sesuatu. Cacat kantor cabang yang
melaporkan divine message. 』
『—— Diakui.』
Kenapa ya?
Apakah aku
membayangkan sesuatu atau Tifaliza tampak agak cemberut atau lebih tepatnya,
tercengang.
Yah, itu mungkin
bukan masalah besar, aku akan menemuinya langsung ketika aku mendapatkan
beberapa waktu.
Aku memutuskan
panggilan dan duduk di salah dari satu kursi di ruang tamu.
Semua anggota regular
dari solitary island palace
sudah berada di sini.
Bersamaan dengan
anggota irregular, demon lord Shizuka dan para maid Brownies.
◇
"Sesuatu
yang tampaknya menjadi divine message para Dewa datang di Makiwa Kingdom
sebelumnya."
"Divine
message para dewa? Itu bukan sebuah oracle yang diterima oleh Miko?"
Sera-san bertanya ketika aku mulai berbicara.
"Yea,
suara-suara datang turun dari awan."
Tentu saja, aku memeriksa
awan dan di atasnya tetapi tidak menemukan seorang pun di sana.
Setidaknya
menurut peta.
"Kenapa di Makiwa
Kingdom? Bukankah Satou-sama pergi ke Weasel Empire?"
"Aku
mendapat laporan yang mengatakan bahwa Kei, mantan si utusan palsu bisa
menggunakan holy magic Dewa Zaikuo, jadi aku pergi ke sana untuk
memeriksanya."
Aku menjawab
pertanyaan putri Shistina.
"Bukankah
Dewa Zaikuon dibunuh oleh Dragon God-sama 30 tahun yang lalu? Bukankah
kebangkitannya terlalu cepat tidak peduli bagaimana melihatnya?"
"Alasan
mengapa ia begitu cepat tidak jelas. Aku melihat Kei menggunakan holy magic Dewa
Zaikuo dengan mataku sendiri. Kebangkitannya mungkin benar."
Aku melihat
semua orang sambil membalas Hikaru.
Apakah tidak ada
pertanyaan lagi?
"Dan,
tentang apa divine message itu?"
"Aa, itu
tidak diucapkan dalam bahasa biasa, aku kira itu seperti gambar yang disertai
dengan kata-kata?"
Arisa mendesak-ku
untuk terus melanjutkan, jadi aku kembali ke masalah yang sebenarnya.
Aku memberitahu
kata-kata yang aku dengar saat itu seakurat mungkin pada semua orang.
Terutama bagi
Sera-san.
"Apakah ada
perbedaannya ketika Sera-san menerima sebuah Oracle?"
"Selain
bagian-bagian tentang beberapa suara yang tumpang tindih dan bagi seseorang
selain dari Miko Oracle yang bisa mendengarnya, itu hampir sama."
Sera-san menjawabnya setelah merenungkan sebentar.
Aku mendapat
skill [Oracle] ketika divine message turun dari langit, tetapi aku tidak
berencana untuk mengalokasikan poin skill dan mengaktifkannya.
Namun, ini
terlihat berguna ketika aku harus bernegosiasi dengan para Dewa di masa depan.
Jika aku memahami
Dunia para Dewa, sub-space di mana mereka tinggal selama percakapan kami,
tampaknya juga mungkin bagi-ku untuk pergi ke sana dan berbicara secara langsung.
"Jadi Divine
Punishment akan menimpa Weasel Empire?"
"Itu
mungkin benar."
Ada masalah lain
selain itu.
Aku tidak bisa
membantu tetapi berpikir bahwa bagian [Melaksanakan], [Kebejatan], dan [Ganjaran] didalam divine message merujuk pada negara-negara
sekitarnya yang telah membiarkan sendiri Weasel Empire.
[Keyakinan], [Membangkitkan], dan [Ketenteramam] setelah itu muncul sebagai, “Kedamaian akan datang
jika kamu berdoa pada para dewa bagi yang memohon pengampunan.”
Jika itu benar,
maka mungkin juga ada malapetaka yang membutuhkan, [berdoa pada para dewa].
"Apakah itu,
salah saya?"
Sera-san menatapku seolah menjawab-ku.
Dilihat dari
waktu, aku tidak berpikir alasannya adalah karena kunjungan Sera-san
ke taman hiburan Weasel
Empire.
Jika seseorang
dengan skill Oracle dapat mencapai para Dewa tanpa syarat, maka si gadis kecil
yang sudah tinggal di area kumuh seharusnya menjadi pemicu.
"Bukankah
itu kesalahan Weasel Empire sendiri?"
"Tapi tetap
saja, bagi orang-orang biasa untuk diadili bersama dengan kaisar ...."
Sera-san menggelengkan kepalanya saat Arisa menindaklanjuti.
"Tidak
apa-apa. Aku akan membantu orang-orang."
Arisa dan Hikaru
berdiri dengan kejut setelah mendengar-ku.
"Tunggu!
Kamu akan melawan Dewa?"
"Itu tidak
mungkin Ichirou-nii! Tidak peduli seberapa kuat kamu, melawan Dewa itu tidak
baik."
Apakah aku
terlihat agresif?
Juga, Hikaru
terlalu terkejut dia memanggil namaku di solitary island palace dengan kesalahan.
"Aku tidak
akan melawan Dewa, oke."
Sera-san secara terbuka terlihat lega setelah aku mengatakan itu.
Tentu saja, itu
berlaku bagi Arisa dan yang lainnya juga.
"Jika Divine
Punishment terlihat seperti akan membantai orang-orang secara massal, aku akan
mengevakuasi mereka ke sub-space menggunakan mantra terlarang."
Kekuatan sihir
yang aku simpan didalam holy sword terlihat seperti akan habis karena aku mungkin
harus menggunakan MP dalam jumlah besar, tapi aku bisa mengisi ulangnya di Ether
Vein di Langit Hampa.
Aku baru saja
mengkonsumsi kekuatan sihir akhir-akhir ini, tagihan dari mengabaikan untuk
mengisi pasokan datang menggigit(mengisi ulang).
Aku menghentikan
kata-kata-ku dan melihat semua orang.
Yah, aku telah
memberi tahu mereka situasi dan rencana-ku.
"Baiklah,
tentang apa yang akan kita lakukan di sini —— Sera-san."
"Ya!"
"Bisakah
Sera-san pergi ke kuil Tenion di Ibukota Duchy dan sekali lagi menerima sebuah oracle
tentang masalah ini?"
"Saya
mengerti. Saya akan pergi bertanya pada Head miko-sama —— miko magang Lily atas izin untuk menggunakan Sanctuary."
Aku mengirim Zena-san
dan Nona Karina untuk menjaga Sera-san.
Ini berarti
Zena-san akan bepergian lagi, tetapi dia menerimanya dengan tulus.
"Putri
Shistina, Hikaru dan Team Pendragon harus stand by di solitary island palace. Menurutku panggilan untuk
pengiriman akan datang tiba-tiba, jadi pastikan bersantai sebanyak
mungkin."
Ini perintah
yang sangat tidak masuk akal, tetapi semua orang setuju tanpa mengeluh.
Aku berencana
untuk memberi Hikaru, Arisa dan demon lord Shizuka sebuah alasan untuk tetap di
solitary
island palace bahkan
dalam keadaan darurat ini.
Ada informasi
tentang bagaimana orang-orang dengan Fragmen Dewa tidak bisa melawan para Dewa.
Sambil berpikir
dan merendahkan diriku sendiri, demon lord Shizuka bertanya padaku.
"Apakah
saya perlu melakukan sesuatu?"
"Yeah, aku
minta maaf tapi tolong tetap di sini di solitary island palace untuk sementara
waktu."
"Fragmen?"
"Yeah, itu
benar. Aku mungkin akan memintamu untuk membantuku seperti yang aku lakukan
baru-baru ini."
Aku memintanya pada
demon lord Shizuka.
Ada banyak orang
bereinkarnasi di Weasel Empire.
Ada kemungkinan
bahwa ada beberapa di antara mereka yang terlalu sering menggunakan Skill Unik
mereka dan hampir menjadi demon lord.
Jika itu
terjadi, kemampuannya untuk menghapus Skill Unik dari familiarnya akan sangat
penting.
"Baiklah,
kalau begitu mari lakukan kontes memancing ikan laut yang menenangkan!"
"Aye aye,
sir ~?"
"Pochi
pasti akan menangkap ikan parrot hari ini, nanodesu!"
"Kalau
begitu saya akan menangkap burung camar ekor hitam."
Semua orang
dengan harmonis meninggalkan ruangan sesuai perintah Arisa.
Arisa mengintipkan
wajahnya di pintu.
"『Lindungi
nyawamu』, ngerti! "
Kali ini, Hikaru
mengintip di belakang Arisa.
"Jangan
lupa juga tentang『Jangan tergesa-gesa』,
ngerti."
Aku tidak
berpikir ada kebutuhan untuk menggunakan bahasa Jepang di sana, aku masih
menjawab mereka, “Tentu saja” dan pindah dengan Unit Arrangement.
Tujuannya adalah
Weasel Empire——.
Untuk memastikan
pelaksanaan dari divine punishment dan menelusuri slate-slate.