Ini Satou. Istilah Divine Punishment mengingatkan-ku pada Alkitab, tetapi perkataan: kemurkaan dewa, atau [diserang oleh retribusi] dan berbagai alegori ada di Jepang.
Aku belum pernah melihat Divine Punishment dan kemurkaan Dewa secara langsung.


<<< SIMAK >>>

Suara mengintimidasi turun dari langit sebanyak tiga kali.

Skill Oracle ditambahkan pada Skill Column-ku.
Sepertinya, ini adalah divine message dari para Dewa.

Beberapa kata —— tidak, sebuah kata yang memiliki beberapa arti mencapai dipikiran-ku secara langsung.
Sepertinya, para Dewa mengadakan sebuah percakapan bukan melalui suara tetapi dengan memberi tahu banyak orang secara langsung.

Setelah beberapa saat tenang, tujuan utama dimulai——.

<<< TABU >>>
<<< TABU >>>
<<< TABU >>>

Tidak hanya satu, beberapa Dewa sepertinya mengumumkannya secara bersamaan.

<<< TABU >>> <<< WEASEL >>> <<< TABU >>> <<< PENGHINAAN >>> <<< TABU >>> <<< KEHANCURAN >>> <<< TABU >>> < << KUTUKAN >>> <<< TABU >>> <<< MELAKSANAKAN>>> <<< KEBEJATAN >>> <<< GANJARAN>>> <<< KEYAKINAN>>> <<< MEMBANGKITKAN >>> << < KETENTERAMAM>>>
Bagaimana aku harus mengatakannya, rasanya seperti orang yang histeris yang tidak bisa menjelaskan dengan baik karena mereka diliputi oleh emosi mereka.
Atau mungkin seperti mendengarkan radio rusak yang disadap?

Suara-suara dari kesakitan bocor dari orang-orang.

Sepertinya chain gambaran yang intens menyiksa mereka.
Namun, tidak ada yang berdiri, setiap dari mereka masih menahan rasa sakit.

Itu mungkin berarti bahwa keyakinan mereka terhadap Dewa hanya sekuat itu.

Aku sedikit tertarik mengapa aku baik-baik saja.

Dentingan dari bell-bell berhenti tak lama kemudian, dan gambaran melimpah yang datang bersamaan dengan divine message para Dewa telah berakhir.
Beberapa kata yang aku tidak mengerti tercampur didalamnya tapi menurutku tidak ada kesalahan bahwa itu pada umumnya, "Divine Punishment akan menimpa Weasel Empire yang telah melanggar tabu."

Namun, cara itu diberitahukan menarik minat-ku.
Si gadis kecil Unknown yang aku temui dalam pertarungan-ku dengan Demon Lord Dog Head sebelumnya dapat berbicara secara normal.

——Mungkin, yang sebelumnya bukan Dewa, tapi sesuatu yang berpura-pura menjadi Dewa?

Banyak orang-orang yang pingsan, sementara yang gagah berani mulai berdiri dengan goyah.

Aku agak ragu untuk meninggalkan Kei, Nona Shelmina dan yang lainnya, tapi tolong biarkan aku pergi hanya dengan menyebarkan healing magic di sini.

Aku pindah ke tempat Liza dan Zena-san yang berada di Weasel Empire menggunakan Unit Arrangement.


"Master!"
"Sa-Satou-san, ini mengerikan!"
"Oh baguslah, kalian berdua aman."

Liza dan Zena-san yang melihatku, datang dengan terburu-buru.
Mereka tampaknya baik-baik saja berkat level tinggi mereka, tetapi semua maid di gedung telah pingsan.

Untuk saat ini, aku akan mengamankan keselamatan mereka terlebih dahulu sebelum memahami informasi di Weasel Empire.

Aku kembali ke solitary island palace dengan keduanya.

"Satou."
"Liza ~?"
"Selamat datang kembali, nanodesu."

Rombongan muda menyambut kami segera setelah kami kembali ke solitary island palace.

"Hah? Master?"

Tampilan riang Arisa tampak aneh bagiku.

"Apakah divine message para Dewa tidak sampai ke sini?"
"Hoe? Apa itu——"

Arisa yang tampak tercengang menjatuhkan kerupuk nasi yang ada di mulutnya di tengah jalan.

Ternyata tidak.
Tak disangka ini bahkan dapat mencegah gangguan para Dewa, meminta Yuika untuk memasang barrier adalah pilihan yang tepat.

" —— Jangan bilang, divine punishment pada Weasel Empire telah dilakukan?"
Tolong lakukan sesuatu tentang remah-remah kerupuk nasi di sekitar mulut-mu sebelum kamu memasang wajah serius.
Aku menegaskannya, menyeka mulut Arisa dan membawa semua orang ke ruang tamu.

Dan kemudian, sebuah panggilan mendesak dari Perusahaan Echigoya datang.
Aku menggunakan [Taktik Call] untuk menghubungkan Manager dan Tifaliza.

Aku sudah mengetahui tentang divine message para Dewa. Jika ada masalah di kantor cabang kita dan area di sekitar Shiga Kingdom, laporkan kepada-ku melalui Panggilan Mendesak berdasarkan kebijaksanaan-mu.
Dipahami, Kuro-sama.
Kalau begitu kami akan mulai mengumpulkan informasi dan analisis.

Manager memintaku untuk menahan ketika aku akan memutuskan panggilan.

Kuro-sama, saya memiliki sebuah permintaan. Saya ingin memberikan hak bagi para Manager cabang Echigoya dari kantor cabang untuk menyediakan barang-barang yang terkumpul. Apakah itu baik-baik saja?
Tentu saja. Aku memberi-mu hak penuh dari seluruh Perusahaan Echigoya. Aku mengandalkan-mu Elterina.
Y-ya! Kuro-sama !! Saya akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi harapan Anda!

Manager menjawab dengan kuat pada kalimat-ku yang agak tidak bertanggung jawab untuk menyerahkan semuanya kepadanya.
Memercayakan Perusahaan Echigoya padanya dan Tifaliza seharusnya baik-baik saja.

Aku ingat satu hal dan menghubungankan kembali dengan Tifaliza.

Tifaliza, aku lupa sesuatu. Cacat kantor cabang yang melaporkan divine message.
—— Diakui.

Kenapa ya?

Apakah aku membayangkan sesuatu atau Tifaliza tampak agak cemberut atau lebih tepatnya, tercengang.
Yah, itu mungkin bukan masalah besar, aku akan menemuinya langsung ketika aku mendapatkan beberapa waktu.
Aku memutuskan panggilan dan duduk di salah dari satu kursi di ruang tamu.

Semua anggota regular dari solitary island palace sudah berada di sini.
Bersamaan dengan anggota irregular, demon lord Shizuka dan para maid Brownies.


"Sesuatu yang tampaknya menjadi divine message para Dewa datang di Makiwa Kingdom sebelumnya."
"Divine message para dewa? Itu bukan sebuah oracle yang diterima oleh Miko?"

Sera-san bertanya ketika aku mulai berbicara.

"Yea, suara-suara datang turun dari awan."

Tentu saja, aku memeriksa awan dan di atasnya tetapi tidak menemukan seorang pun di sana.
Setidaknya menurut peta.

"Kenapa di Makiwa Kingdom? Bukankah Satou-sama pergi ke Weasel Empire?"
"Aku mendapat laporan yang mengatakan bahwa Kei, mantan si utusan palsu bisa menggunakan holy magic Dewa Zaikuo, jadi aku pergi ke sana untuk memeriksanya."

Aku menjawab pertanyaan putri Shistina.

"Bukankah Dewa Zaikuon dibunuh oleh Dragon God-sama 30 tahun yang lalu? Bukankah kebangkitannya terlalu cepat tidak peduli bagaimana melihatnya?"
"Alasan mengapa ia begitu cepat tidak jelas. Aku melihat Kei menggunakan holy magic Dewa Zaikuo dengan mataku sendiri. Kebangkitannya mungkin benar."

Aku melihat semua orang sambil membalas Hikaru.
Apakah tidak ada pertanyaan lagi?

"Dan, tentang apa divine message itu?"
"Aa, itu tidak diucapkan dalam bahasa biasa, aku kira itu seperti gambar yang disertai dengan kata-kata?"

Arisa mendesak-ku untuk terus melanjutkan, jadi aku kembali ke masalah yang sebenarnya.

Aku memberitahu kata-kata yang aku dengar saat itu seakurat mungkin pada semua orang.
Terutama bagi Sera-san.

"Apakah ada perbedaannya ketika Sera-san menerima sebuah Oracle?"
"Selain bagian-bagian tentang beberapa suara yang tumpang tindih dan bagi seseorang selain dari Miko Oracle yang bisa mendengarnya, itu hampir sama."

Sera-san menjawabnya setelah merenungkan sebentar.

Aku mendapat skill [Oracle] ketika divine message turun dari langit, tetapi aku tidak berencana untuk mengalokasikan poin skill dan mengaktifkannya.

Namun, ini terlihat berguna ketika aku harus bernegosiasi dengan para Dewa di masa depan.
Jika aku memahami Dunia para Dewa, sub-space di mana mereka tinggal selama percakapan kami, tampaknya juga mungkin bagi-ku untuk pergi ke sana dan berbicara secara langsung.

"Jadi Divine Punishment akan menimpa Weasel Empire?"
"Itu mungkin benar."

Ada masalah lain selain itu.

Aku tidak bisa membantu tetapi berpikir bahwa bagian [Melaksanakan], [Kebejatan], dan [Ganjaran] didalam divine message merujuk pada negara-negara sekitarnya yang telah membiarkan sendiri Weasel Empire.
[Keyakinan], [Membangkitkan], dan [Ketenteramam] setelah itu muncul sebagai, “Kedamaian akan datang jika kamu berdoa pada para dewa bagi yang memohon pengampunan.”

Jika itu benar, maka mungkin juga ada malapetaka yang membutuhkan, [berdoa pada para dewa].

"Apakah itu, salah saya?"

Sera-san menatapku seolah menjawab-ku.

Dilihat dari waktu, aku tidak berpikir alasannya adalah karena kunjungan Sera-san ke taman hiburan Weasel Empire.
Jika seseorang dengan skill Oracle dapat mencapai para Dewa tanpa syarat, maka si gadis kecil yang sudah tinggal di area kumuh seharusnya menjadi pemicu.

"Bukankah itu kesalahan Weasel Empire sendiri?"
"Tapi tetap saja, bagi orang-orang biasa untuk diadili bersama dengan kaisar ...."

Sera-san menggelengkan kepalanya saat Arisa menindaklanjuti.

"Tidak apa-apa. Aku akan membantu orang-orang."

Arisa dan Hikaru berdiri dengan kejut setelah mendengar-ku.

"Tunggu! Kamu akan melawan Dewa?"
"Itu tidak mungkin Ichirou-nii! Tidak peduli seberapa kuat kamu, melawan Dewa itu tidak baik."

Apakah aku terlihat agresif?
Juga, Hikaru terlalu terkejut dia memanggil namaku di solitary island palace dengan kesalahan.

"Aku tidak akan melawan Dewa, oke."

Sera-san secara terbuka terlihat lega setelah aku mengatakan itu.
Tentu saja, itu berlaku bagi Arisa dan yang lainnya juga.

"Jika Divine Punishment terlihat seperti akan membantai orang-orang secara massal, aku akan mengevakuasi mereka ke sub-space menggunakan mantra terlarang."

Kekuatan sihir yang aku simpan didalam holy sword terlihat seperti akan habis karena aku mungkin harus menggunakan MP dalam jumlah besar, tapi aku bisa mengisi ulangnya di Ether Vein di Langit Hampa.
Aku baru saja mengkonsumsi kekuatan sihir akhir-akhir ini, tagihan dari mengabaikan untuk mengisi pasokan datang menggigit(mengisi ulang).

Aku menghentikan kata-kata-ku dan melihat semua orang.

Yah, aku telah memberi tahu mereka situasi dan rencana-ku.

"Baiklah, tentang apa yang akan kita lakukan di sini —— Sera-san."
"Ya!"
"Bisakah Sera-san pergi ke kuil Tenion di Ibukota Duchy dan sekali lagi menerima sebuah oracle tentang masalah ini?"
"Saya mengerti. Saya akan pergi bertanya pada Head miko-sama —— miko magang Lily atas izin untuk menggunakan Sanctuary."

Aku mengirim Zena-san dan Nona Karina untuk menjaga Sera-san.
Ini berarti Zena-san akan bepergian lagi, tetapi dia menerimanya dengan tulus.

"Putri Shistina, Hikaru dan Team Pendragon harus stand by di solitary island palace. Menurutku panggilan untuk pengiriman akan datang tiba-tiba, jadi pastikan bersantai sebanyak mungkin."

Ini perintah yang sangat tidak masuk akal, tetapi semua orang setuju tanpa mengeluh.
Aku berencana untuk memberi Hikaru, Arisa dan demon lord Shizuka sebuah alasan untuk tetap di solitary island palace bahkan dalam keadaan darurat ini.
Ada informasi tentang bagaimana orang-orang dengan Fragmen Dewa tidak bisa melawan para Dewa.

Sambil berpikir dan merendahkan diriku sendiri, demon lord Shizuka bertanya padaku.

"Apakah saya perlu melakukan sesuatu?"
"Yeah, aku minta maaf tapi tolong tetap di sini di solitary island palace untuk sementara waktu."
"Fragmen?"
"Yeah, itu benar. Aku mungkin akan memintamu untuk membantuku seperti yang aku lakukan baru-baru ini."
Aku memintanya pada demon lord Shizuka.

Ada banyak orang bereinkarnasi di Weasel Empire.
Ada kemungkinan bahwa ada beberapa di antara mereka yang terlalu sering menggunakan Skill Unik mereka dan hampir menjadi demon lord.

Jika itu terjadi, kemampuannya untuk menghapus Skill Unik dari familiarnya akan sangat penting.

"Baiklah, kalau begitu mari lakukan kontes memancing ikan laut yang menenangkan!"
"Aye aye, sir ~?"
"Pochi pasti akan menangkap ikan parrot hari ini, nanodesu!"
"Kalau begitu saya akan menangkap burung camar ekor hitam."

Semua orang dengan harmonis meninggalkan ruangan sesuai perintah Arisa.

Arisa mengintipkan wajahnya di pintu.

"Lindungi nyawamu, ngerti! "

Kali ini, Hikaru mengintip di belakang Arisa.

"Jangan lupa juga tentangJangan tergesa-gesa, ngerti."

Aku tidak berpikir ada kebutuhan untuk menggunakan bahasa Jepang di sana, aku masih menjawab mereka, “Tentu saja” dan pindah dengan Unit Arrangement.

Tujuannya adalah Weasel Empire——.


Untuk memastikan pelaksanaan dari divine punishment dan menelusuri slate-slate.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...