Ini Satou.
Dikatakan bahwa seorang jenius dan seorang idiot adalah dua sisi dari koin yang
sama, tetapi karena aku belum pernah bertemu dengan seorang jenius dalam
kehidupan nyata, aku tidak yakin tentang keaslian perkataan itu. Menurutku itu
tidak mungkin untuk menemukan seorang jenius di antara orang-orang idiot yang
tak terhitung jumlahnya sekalipun.
◇
"Itu
bangunan berbentuk cube tanpa penilaian, bukan."
"Jadi ini
adalah markas dari『Brains』...."
Liza dan
Zena-san bergumam sambil melihat ke atas pada markas Brains.
Tampak seperti research
institute atau bangunan
bisnis.
Kedua Temple
Knight berdiri berjaga di pintu masuk sambil terlihat bosan, mereka menatap
kami, atau tepatnya pada si pengawal.
Si pengawal Biro
domestik tampaknya tidak akur dengan para Temple Knight.
"Ah! Kamu
datang, kamu datang! Miko-cchi, Alex di sini!"
Gadis berambut
hitam yang aku kenal selama beberapa hari di sini, melambaikan tangannya sambil
terlihat tidak sabaran pada pintu kaca otomatis yang terbuka.
Tiga orang
reinkarnasi berambut ungu berada di belakang si gadis berambut hitam.
Salah satu dari
mereka adalah Tomiko yang mengundang-ku di sini, sementara kedua lainnya
tampaknya direktur dan wakil direktur di sini menurut pembacaan AR.
"Hee, jadi
dia actor-san
utusan dari Shiga Kingdom."
"Direktur, saya
dengar kesopanan pada bangsawan di Shiga Kingdom sangat ketat. Anda seharusnya
tidak terlalu berterus terang."
"Eeh, itu
menyebalkan."
Senyuman
malaikat dari direktur yang mengenakan jubah putih menjadi gelap.
Bahkan jika ia
cantik, direktur adalah seorang pria, jadi aku tidak merasakan apa-apa bahkan
jika ketampanannya terlihat suram.
Menurut
informasi yang ditampilkan pada pembacaan AR, dia level 41 dan, secara
mengejutkan, tidak menyembunyikan skillnya, Skill Uniknya adalah [All-Purpose
Drafting], dan [Precision Work].
Ia juga memiliki
berbagai skill production lainnya.
Wakil direktur
menyembunyikan skillnya jadi aku tidak benar-benar yakin, tetapi menilai dari
katana daisho di pinggangnya, itu mungkin sesuatu yang berhubungan dengan
mereka.
"Aku Kuro
dari Shiga Kingdom. Aku hanyalah seorang utusan tanpa gelar bangsawan, jadi
kamu tidak perlu menggunakan bahasa sopan yang kaku dengan-ku."
Aku
memperkenalkan diri ketika kami cukup dekat untuk melakukan percakapan.
"Hah? Kamu mendengar
kami? Aku Kenji Orerian sang direktur di sini. Ini mungkin terdengar seperti
nama palsu tapi ini yang asli dalam kehidupan, kamu tahu."
Si direktur
tampaknya lebih santai daripada yang aku kira.
Namanya adalah
[Kenji] pada pembacaan AR.
Namun ia
menambahkan Orerian pada namanya, ia pasti menghargai nama keluarganya setelah
reinkarnasinya.
Setelah bertukar
sapa sebentar, kami berjalan menuju aula dengan dia membimbing kami.
Kami berpisah dengan
Zakuga si pengawal, jadi dia tidak ada di sini sekarang.
"Tempat ini
terang——apakah kamu menggunakan Light Drop?"
"Tidak
tidak, itu『LED』, kamu tahu."
Si direktur
menjawab pertanyaan-ku dengan santai.
"Ell, ee,
dee?"
Pengucapan
Zena-san entah bagaimana agak lucu.
"Sekarang
Kazura-san sudah tidak ada lagi, kami harus bekerja keras dan mereproduksi
mereka atau kami tidak bisa menggantikan mereka."
"Kami
benar-benar kehilangan seorang pria yang berharga."
Wakil direktur
menjawab komentar Tomiko tanpa sedikitpun penyesalan.
"Ini akan
cepat dan mudah jika kami hanya menemukan orang bereinkarnasi dengan sebuah Skill
Unik yang dapat mensintesis rare metal, tetapi para pedagang di bawah komando kekaisaran dari
yang mulia kaisar tidak dapat menemukannya bahkan setelah menjelajahi seluruh
dunia, ini mungkin mustahil. "
Aku mengerti,
jadi itulah alasan mengapa ada banyak dari orang bereinkarnasi di Weasel Empire.
"Saeki-san
atau saya bisa membuatnya selama kami memiliki bahannya."
Melihat pada
peta, Saeki-san ini adalah seseorang dengan level satu digit dan tidak memiliki
Skill, jadi dia mungkin seorang teknisi yang bekerja di sebuah perusahaan yang
menangani produksi LED di dunia sebelumnya.
Benar, aku harus
mengkonfirmasikan satu hal——.
"Karena
kamu memiliki lampu LED, itu berarti kamu juga memiliki power
generator?"
"Un? Kami memilikinya.
Tapi karena kami mendapat gasoline dari Kazura-san, saat ini kami menggunakan Electric
Turtle dan Electric Frog untuk mengisi daya listrik pada baterai."
"Menggunakan
monster sebagai pengganti power generator, ya."
Tepat ketika aku
akan diyakinkan, aku menyadari bahwa dia bercanda.
" —— Itu sebuah kebohongan,
kan? Kamu bisa menggunakan batu bara biasa untuk menjalankan turbin uap, benarkan?"
"Mou, kamu menyadarinya
terlalu cepat. Dan aku sudah membuat sebuah ruang generator palsu untuk
pengunjung."
Si direktur
membusungkan pipinya, wakil direktur dan gadis berambut hitam menatapnya dengan
ekspresi terpesona.
Tomiko
satu-satunya yang melihat ketiganya dengan mata dingin.
Beberapa kotak
kaca diletakkan di sisi dari koridor lebar, memamerkan berbagai benda seperti
oven microwave dan alat Telephone.
"Ada banyak
benda yang tidak biasa."
"Itu bukan
dibuat oleh para weasel, mereka sepertinya artikel dari Jepang."
Liza menjawab
Zena-san yang terkejut dalam bahasa Shiga.
Liza mengetahui
lebih banyak tentang budaya Jepang daripada Zena-san karena phone-ku dan Arisa memberitahunya tentang berbagai benda
dengan illusion
magic.
"Benda-benda
di sana di summoned oleh Kazura-san. Kami masih belum bisa mereproduksi sebagian besar dari
mereka, kamu tahu."
Si direktur
mengatakan itu dengan sedikit jengkel.
Bahkan jika dia
bisa menggambar sebuah blueprint dari sebuah “LSI” dengan Skill Unik-nya, dia mungkin
tidak memiliki fasilitas untuk membuatnya.
Setelah berjalan
di koridor untuk sementara waktu, salah satu dari sisi telah berubah menjadi
kaca, menunjukkan tempat dengan generator Electric Turtle dan Electric Frog
seperti yang dia katakan sebelumnya.
"Ini adalah
ruangan untuk menjelaskan penelitian kami kepada pelanggan kami. Jika kami
menunjukkan thermal power generator kami dengan sembrono, mungkin ada seseorang yang ingin
merombak lokomotif uap, kamu tahu."
Aku pikir dia
membenci para weasel tapi sepertinya dia juga relatif berhati-hati terhadap
mereka.
"Begitu
kami dapat mengoperasikan thermal power plant berskala besar di dalam sebuah gedung, Weasel Empire
akan menjadi sebuah tempat yang terang seperti Jepang modern. Namun demikian,
pemasangan saluran telephone dan listrik sangatlah sulit, jadi kami harus
membuat sebuah power plant di setiap kota, kamu tahu."
"Betapa
indahnya, direktur. Seluruh kekaisaran akan mendapat manfaat dari sains."
Wakil direktur
memberikan tepuk tangan dengan ekspresi serius pada wajahnya.
"Apakah
kamu tahu tentang tabu para Dewa?"
"Un? Tentu
saja."
Dia dengan
tenang menjawab ketika aku bertanya dengan suara pelan.
Dia tersenyum
dan melihat lurus ke depan tetapi hanya matanya yang tidak tertawa.
"Bisakah
kamu melihat gedung hitam di sana?"
Si direktur
menunjuk pada gedung besar yang berdekatan yang dapat dilihat dari jendela
kecil.
Ketika aku
mengangguk, dia berkata, “Kami memiliki senjata nu-clear di sana, kamu tahu.”
Mencari di peta,
setiap jenis modern weapon —— bahkan sebuah kapal selam nuklir secara
mengejutkan, ada di dalam gedung. Bahkan ada “SLBM” dengan tanda nuklir di
dalam sebuah warship.
Mereka mungkin di
summoned oleh Skill Unik demon lord weaselkin.
Aku tertarik
hanya bagaimana cara mereka mempertahankan mereka, tetapi pasti sebagian besar
dengan Fixture
magic.
"Apakah
kamu akan mengancam para Dewa dengan senjata nuklir?"
"Kami
mungkin bisa meluncurkan sebuah serangan yang memiliki kekuatan yang cukup untuk
membuat matahari lain."
[Fragmen Dewa]
yang bahkan tidak bisa tergores oleh holy sword terlintas di pikiranku.
"Ini
sia-sia. Serangan fisik tidak bekerja pada Dewa."
"Hee,
seolah-olah kamu telah melawan mereka, ya?"
Si direktur
menatap-ku dengan mata memicing.
Tomiko dan gadis
berambut hitam menghilang sebelum aku menyadarinya.
Sepertinya wakil
direktur yang memperhatikan percakapan kami mengirim keduanya pergi dengan
meminta mereka untuk melakukan beberapa tugas.
"Menurut Master-ku,
bahkan holy sword yang bisa memotong demon lord bahkan tidak bisa menggores 『Dewa
』."
"Hmmm,
Pahlawan Nanashi dari Shiga Kingdom benar-benar menjalani kehidupan yang
sulit."
Si direktur
mengatakan begitu dengan suara sedikit bercampur dengan rasa kasihan.
Aku juga hanya
ingin mengadakan tur keliling yang mudah jika aku bisa.
"Yah,
mengesampingkan itu, Touya-san mungkin akan melakukan sesuatu tentang para Dewa."
"Apakah
kamu dekat dengan ahli siasat Touya?"
"Ahaha,
jangan bercanda tentang itu."
Si direktur membalas
sambil tertawa, namun dia berbicara tentang hal itu dengan mata yang dingin.
"Orang itu
bukan seseorang yang akan bertarung secara jujur dan adil, agar mengalahkan
para dewa, dia mungkin bahkan bersedia bertemu dengan master-mu dan benda itu yang
namanya aku benci untuk aku katakan, kamu tahu?"
Si direktur
menatap langit dari jendela kecil sambil mengatakan itu.
Apa yang dia
maksud dengan “benda itu”?
Ini mungkin
bukan pahlawan baru Saga Empire, dan menilai dari [Benda itu yang namanya dia
benci untuk dikatakan] dan sebuah eksistensi yang dapat melawan para Dewa —— aku mengerti,
itu ya.
Aku bisa melihat
bulan putih secara samar-samar di langit siang yang ditatap si direktur.
◇
"——Apa
itu?"
"Ini adalah
sebuah tiruan dari partikel accelerator."
Ketika aku
bertanya padanya tentang objek berbentuk cincin di halaman, si direktur
menjawab seperti itu.
"Itu, kamu tahu.
Aku menggunakan itu untuk menemukan sifat sebenarnya dari magic essence."
——Sifat
sebenarnya dari magic essence?
"Kamu tahu.
Aku tidak bisa mengizinkan diriku sendiri yang tidak mengetahui si
unknown. Begitu aku mengerti magic essence, aku akan
menyelidiki alasan mengapa ada hal-hal yang tidak ilmiah seperti Skill dan
Level, dan terakhir —— "
Si direktur menarik
telinga-ku dan berbisik, “Aku ingin mencari tahu identitas sebenarnya dari Dewa”
dengan tatapan serius.
"Jaga
rahasia dari semua orang, ngerti. Aku belum memberi tahu siapa pun tentang
itu."
Setelah si direktur
mengatakan itu dengan bercanda, kemarahan yang gelap meledak dari wakil
direktur yang telah menjauhkan diri dengan tenang di belakang kami. Aku menepuk
bahu Liza yang bereaksi terhadap kemarahan dan membalas dengan skill
coercing pada wakil direktur untuk
menghentikannya.
Tetap saja....
Meneliti tentang
sifat sebenarnya dari magic essence dan semuanya, si direktur ini adalah seorang
ilmuwan sejati.
Cara dari berpikirnya
pada dasarnya berbeda dari-ku, seorang insinyur.
"Tapi, kamu
tahu, ada banyak rintangan di dunia ini, sulit untuk melakukan
eksperimen."
Dia mengatakan begitu
sambil melihat tiruan partikel accelerator.
"Partikel accelerator itu panjangnya sekitar 10 kilometer,
tapi terlalu banyak monster di tanah, mereka akan cepat merusaknya."
"Bukankah
rel smoke car lebih panjang?"
"Ahaha,
kamu sangat lucu Kuro-san. Aku bisa segera memperbaikinya jika itu hanya rel
lokomotif, tapi itu tidak mungkin dengan partikel accelerator."
Si direktur
menatapku dengan senyuman penghinaan.
"Kami dapat
segera memulai tahap berikutnya setelah kami berhasil meluncurkan rocket
eksperimental ke orbit
geosynchronous. Untungnya, beberapa rekan-ku memiliki Infinite
Inventory, sehingga
mereka dapat membawa komponen yang dibutuhkan ke ruang angkasa dan kami tidak
perlu sering meluncurkan. Hal semacam ini adalah hal yang menyenangkan di dunia
fantasy, benarkan. "
Aku tertarik
dengan penelitiannya dan dimungkinkan untuk segera memulai eksperimen dengan
kerja sama-ku, tetapi karena itu jelas melanggar tabu dewa, aku menahan diri
dan tidak berbicara apa-apa.
——Mengapa kamu
menahan diri? Lakukan saja jika kamu mau.
Aku merasa
seperti aku mendengar bisikan iblis seperti itu, tetapi aku tidak bermaksud
menyimpang dari aturan yang diciptakan oleh creator dari dunia ini, betapapun tidak sempurnanya.
Setidaknya demi aku dan demi teman dekatku.
Dan——.
"EEEEEH!
Ada juga monster di luar angkasa?!"
"Para elf
menyebut mereka sebagai makhluk misterius, tapi ada banyak dari mereka memiliki
kelas yang sama dengan Great Monstrous Fish Tovkezeera."
"K-kamu
serius .... Sialan, Dewa itu maut!"
Mendengar
ratapan keras si direktur, aku hampir mengatakan kepadanya bahwa kedua dari
mereka sudah mati, tapi karena itu mungkin bukan jawaban yang ingin dia dengar,
aku serahkan kepada wakil direktur untuk menghibur si direktur.
Tomiko dan yang
lainnya kembali saat itu.
"Direktur,
ada apa?"
"Sepertinya
dia agak shock."
Tomiko dan yang
lainnya bertindak sebagai pemandu kami sebagai pengganti si direktur yang
kembali ke ruangannya karena merasa tidak enak badan.
Si direktur
tampaknya satu-satunya yang aneh, anggota staff lainnya adalah orang-orang
biasa seperti pekerja pabrik tua dan teknisi pria paruh baya yang kelelahan.
" —— Apakah kalian
ingin kembali ke dunia kalian sebelumnya?"
Pertanyaan-ku
sepertinya tidak terduga, orang-orang yang mengadakan pesta penyambutan di
ruang makan terdiam.
"Jangan
bercanda tentang itu."
"Benar. Saya
sering ditanya pertanyaan yang sama ketika saya pertama kali datang ke sini,
tidak mungkin saya kembali ke dunia itu."
"Di sini,
makanannya lezat, saya bisa hidup berpoya-poya, saya memiliki sebuah rumah, sebuah
mobil pribadi dan selain itu, sebuah pekerjaan."
"Saya belum
memiliki seorang pengantin wanita, tetapi pemikiran dari meninggalkan dunia di
mana maid cantik yang rajin, elf yang belum saya lihat, dan adanya gadis-gadis
dengan telinga kucing bahkan tidak terlintas dalam pikiran saya."
Sepertinya, Weasel
Empire bertanya pada orang-orang yang mereka summoned tentang kemauan mereka pada saat summoning.
Sebagian besar
orang di sini tampaknya senang dengan perlakuan mereka, mereka tampaknya tidak
ingin kembali.
"Bukankah
lebih baik menanyakan pertanyaan itu pada orang-orang yang jatuh ke dalam area
kumuh?"
Menurut seorang
insinyur paruh baya, anak-anak muda yang tidak memiliki skill teknis dan
ide-ide yang diperlukan, menolak untuk melakukan tugas-tugas yang sekarang berkeliaran
di area kumuh dengan mengandalkan makanan yang didistribusikan.
Tampaknya banyak
dari orang Jepang yang meninggalkan tempat ini tidak dapat beradaptasi dengan
kehidupan kota dan memilih jalan itu.
"Orang-orang
itu hanya berkabung dalam mengasihani diri sendiri, lebih baik kamu tidak
terlibat dengan mereka, kamu tahu?"
Mereka
mengatakan itu padaku, tetapi aku memutuskan untuk memeriksanya dengan mata
kepala-ku sendiri.
◇
" —— Hukuman Dewa mengarah
pada kita! Orang-orang! Berdoalah kepada Dewa, dan mohon belas kasihan!"
Khotbah demikian
sampai ke telinga-ku begitu kami tiba di area kumuh.
Ketika aku
mengalihkan pandanganku pada sumbernya, seorang priest tua weaselkin
yang terlihat seperti pohon
mati berteriak dengan mata berapi-api penuh kegilaan.
Sepertinya dia
akan menyemburkan api dari mulutnya.
"Holy mark
itu dari Dewa Zaikuon. Jika Master mengizinkan, saya bisa mengurusnya."
Liza memelototi priest
tua tanpa menyembunyikan permusuhannya.
Kenangan ketika
dia disiksa oleh priest gemuk Zaikuon di kota Seryuu mungkin muncul kembali.
"Tidak,
tidak perlu untuk itu."
Aku menunjuk ke
arah di mana beberapa petugas pemerintah sedang berlari.
"Holy
Master Bodrazog, ia pion sang kaisar!"
"Kita
berganti tempat! Wahai para pemuda yang saleh, ikuti setelah aku!"
Si priest tua
membawa sekitar 10 anak muda ke lorong belakang.
Orang-orang yang
diteleport yang aku cari ada di antara para pemuda yang melarikan diri
dengannya.
Sepertinya
mereka tidak menunggu distribusi makanan di area kumuh, tetapi mengabdikan diri
pada keyakinan mereka.
Tindakan yang
cukup intens.
Tentu saja ada
beberapa orang yang diteleport tidak berpartisipasi dalam tindakan itu, tetapi aku
tidak dapat menghubungkan sebuah percakapan dengan mereka karena mereka terlalu
lesu, apalagi menanyakan keinginan mereka, aku tersendat pada langkah pertama.
Jika aku adalah
seseorang yang dipenuhi dengan semangat dari seorang sukarelawan, aku mungkin
akan sering di sini sampai mereka membukakan hati mereka, tetapi sayangnya,
karena aku hanya orang biasa yang munafik, aku tidak berniat untuk mengurus
mereka lebih dari ini .
Tentu saja, itu
akan menjadi cerita yang berbeda jika mereka datang kepada-ku dengan sendirinya.
Dan kemudian, Nona
Liedill mengunjungi mansion kami ketika kami kembali ke sana.
"Kuro! Sebuah
panggilan dari Yang Mulia Kaisar! Kita akan pergi ke Istana Kekaisaran!"
Nona Liedill
menangkap lenganku dan menariknya.
Seperti biasa,
dia tidak memiliki pertimbangan pada seorang tamu internasional, aku pikir itu
karena dia tinggal di negara yang terisolasi.
"Sekarang
juga?"
"Itu benar!
Kamu tidak bisa membuat Yang Mulia menunggu. Pakaianmu baik-baik saja,
datanglah bersamaku sekarang."
Sepertinya si kaisar
tak terduga tergesa-gesa.
Baiklah, mari
bertemu dengan si kaisar——.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...