Ini Satou.
Ketika kita berbicara tentang kota, stereotipe akan menjadi hutan yang konkret,
tetapi baru-baru ini aku merasa bahwa telah ada lebih banyak penghijauan di
pusat kota daripada area pedesaan. Ada spot berwarna abu-abu dan biru laut di area
pedesaan setengah matang.
◇
"Holy Tenion
Emblem, ya, baiklah, masuklah."
"Semoga
berkat Dewa menyertai Anda, penjaga gerbang-sama."
"Ya, berkat."
Penjaga gerbang pakaian
abu-abu yang tidak termotivasi melakukan gesture doa dan mengizinkan kami melewati gerbang kota.
Dia masih salah
satu dari penjaga gerbang yang lebih baik, daripada yang lainnya bermain dengan
dadu.
"Mereka
adalah penjaga yang tidak tulus, bukan."
"Kamu benar —— Liza, kamu
tidak perlu menjadi setegang itu."
Saat menjawab
Sera-san, aku memperingatkan Liza yang melihat sekeliling dengan tatapan tajam
yang memaksa.
Kami bertiga
mengenakan topeng penyamaran, jadi tidak ada yang bisa melihat melalui samaran
kecuali mereka memiliki Yamato Stone asli atau skill appraisal
dari level Arisa.
Hanya ada
beberapa orang di kota, semua orang mengenakan pakaian abu-abu dan berjalan
dengan membungkuk ke belakang.
Ada beberapa
toko di sana-sini tetapi tidak banyak barang di rak sehingga pelanggan juga
jarang. Dilihat dari transaksi antara pemilik toko dan pelanggan, tampaknya
kota ini juga menggunakan note sebagai pembayaran.
Melihat secara
singkat di peta, ada tujuh kuil besar menyembah pantheon dewa kecuali Demon God dan Dragon God. Ketika aku
memeriksa mereka dengan Clairvoyance magic, mereka semua sedang dalam
pembangunan.
"Saya ingin
tahu apakah itu altar?"
"Itu benar
Liza. Kelihatannya tujuh altar diukir dengan setiap holy
emblem dari para
Dewa."
Aku memgerakan
garis penglihatan-ku ke tujuh altar yang disebutkan Sera-san
dan Liza.
Ada altar kecil
di setiap persimpangan seperti patung Jizo. Alih-alih patung, ada holy stone
yang diukir dengan holy emblem di altar.
Urutan altar
tampaknya diperbaiki, itu dimulai dari Dewa Heraruon yang tidak aku kenal dan
berakhir dengan Dewa Parion.
Menurut dokumen
yang aku baca di Kuil Parion Ibukota Duchy——.
Dewa Heraruon si
[Top
Seat of the Pantheon].
Dewa Garleon dari
[Strife and Victory].
Dewa Urion dari
[Trial and Judgment].
Dewa Karion dari
[Wisdom].
Dewa Zaikuon dari
[Passion
and Change].
Dewa Tenion dari
[Solace and Love].
Dewa Parion dari
[Infant
and Righteousness].
——Seperti itu
yang ditulis.
Meskipun itu bukan
para dewa yang menyatakan diri mereka, “Aku adalah dewa dari ~”, tetapi itu
muncul dari catatan tentang keadaan dari hal-hal di era yang diperintah oleh
masing-masing dewa.
Yah, mengesampingkan
itu, kami mendengar beberapa suara mengganggu datang dari kuil kecil ketika
kami berada di tengah jalan menuju kuil-kuil besar di pusat kota ——.
"Saya
memohon pada Anda, Priest-sama! Tolong berikan belas kasihan Anda pada『Healing Garden』!"
"Bukankah saya
sudah memberitahumu sebelumnya. Kami hanya bisa berdoa kepada para dewa. Kami
tidak bermaksud untuk menyembuhkan epidemic."
Percakapan
seperti itu sering terjadi di Shiga Kingdom, tetapi melihat peta, tampaknya
situasinya sedikit berbeda di sini.
Para priest di
kota ini berlevel rendah dibandingkan dengan jumlah mereka. Semua orang lebih
rendah dari level 10 kecuali beberapa di kuil pusat.
Dengan demikian,
mereka mungkin tidak bisa menggunakan holy magic kelas menengah [Remove
Disease] dan holy magic
kelas lanjutan [Purification Virus].
"Satou-san."
"Tolong
tunggu sebentar."
Aku menghentikan
Sera-san
yang menyarankan untuk
membantu mereka, dan memeriksa situasi di peta sekali lagi.
Tampaknya
penyakit menular telah menyebar di dalam kota tetapi statesmen
tampaknya mengetahui
pentingnya dari mengisolasi para pengantar, sebagian besar dari pasien selain
sangat sedikit kaum minoritas yang berkumpul di sebidang tanah.
Setelah
menyelidiki buku tentang penyakit di storage-ku, nama penyakit yang tertulis di
peta adalah salah satu yang mematikan, tetapi karena periode inkubasinya singkat, akan sulit untuk menjadi pandemic.
"Aku sudah mengeceknya.
Ini semacam epidemic yang bisa disembuhkan oleh holy magic Sera-san."
Setelah mengatakan
itu, aku menaruh magic [Astro Suit] pada rekan-rekan-ku untuk mencegah terinfeksi.
"Baiklah kalau
begitu, haruskah kita pergi?"
"Ya,
Satou-san!"
Kami pergi ke
kuil kecil dengan Sera-san memimpin.
◇
"Priestess-sama telah datang!"
[Healing Garden]
yang pria yang mengajukan banding sebelumnya membawa kami ke sebuah bangunan sanitary.
"Priestess-sama, silakan ganti pakaian untuk purification
di ruang ganti ini. Kami
sudah menyiapkan pakaian baru untuk mencegah epidemic, jadi jangan khawatir."
Seorang anggota
staff menyerahkan pakaian seperti jubah bedah dan topeng baru dan menuntun kami
ke ruang ganti.
Ketika aku
mengangguk pada Sera-san dan Liza yang tampak ragu, keduanya ke ruang ganti
dengan terlihat lega. Tidak seperti aku, keduanya pasti tidak mengerti konsep dari
pakaian sanitary.
Pria sebelumnya
sedang menunggu ketika aku keluar dari ruang ganti, jadi aku berbincang
dengannya sampai Sera-san dan Liza selesai.
Sepertinya dia
direktur dari fasilitas ini, dia sebelumnya bekerja di rumah sakit di ibukota
kekaisaran.
"Saya tidak
bisa menggunakan sihir jadi saya bekerja sebagai seorang perawat daripada
dokter. Kalau saja tempat ini memiliki obat-obatan dan peralatan dari rumah
sakit pusat, saya tidak akan berdiam diri ketika para pasien sedang sekarat
..."
Ada sebuah
organisasi di bawah kendali langsung dari kaisar bernama [Brains] di pusat
kekaisaran, tampaknya institusi medis di ibukota kekaisaran telah berkembang
pesat berkat pengetahuan yang dibawa dari organisasi tersebut.
"Peralatan macam
apa itu?"
"Umm —— Hah? Maafkan saya,
saya tidak bisa mengingat istilahnya. Sulit saat Anda bertambah tua,
bukan."
Dia memukul
kepalanya sambil tersenyum kecut.
"Berasal
dari ibukota yang begitu mudah, ada saat ketika saya tertekan untuk dikirim ke
paroki antiquated, tetapi pada akhirnya saya tidak bisa meninggalkan para
pasien yang menderita sendirian."
Dia tidak bisa
mematuhi kebijakan [Renunciation] kaisar, jadi dia dikirim ke [Paroki] ini.
"Saya
diberitahu untuk『Mengabaikan irasional para dewa dan menghormati kaisar
yang telah memberikan kemakmuran dan kesejahteraan pada rakyatnya 』....
Tapi saya tidak bisa meninggalkan keyakinan saya kepada Tenion-sama."
Apakah kaisar
ingin menjadi seorang dewa?
Atau mungkin dia
ingin melemahkan para dewa yang berkembang dari [Keyakinan Orang-orang]?
Bagaimanapun, menurutku
dia membuat sebuah pertengkaran dengan para dewa.
Ini, terhubung
dengan senjata ilmiah dan kereta api yang dirumorkan, ini aneh bagaimana Divine
Punishment belum menimpa mereka.
Aku tertarik
pada bagaimana cara si kaisar Weasel Empire berhasil menghindari murka dewa.
Aku benar-benar
ingin mendengarnya begitu aku bertemu dengannya secara pribadi dengan mediasi si
pedagang weasel.
◇
"Di sebelah
sini, priestess-sama."
Kami memasuki
bangsal isolasi sebagaimana dipandu oleh direktur.
Sepertinya
mereka telah memasang pintu lapisan ganda dengan benar di sini.
Sepertinya ada
beberapa ventilasi dan air cleaning magic yang digunakan di ruang sakit, udara tidak kotor.
Staff di sini
bagus, aku benar-benar ingin membawa mereka ke Shiga Kingdom.
Atau mungkin aku
dapat mengirim beberapa personel Echigoya untuk dilatih di sini.
"Mari
sembuhkan para pasien yang tidak bisa bergerak lebih dulu. Tolong kumpulkan
mereka sedekat mungkin, karena saya akan menggunakan sihir jarak jauh."
"Eeh,
memperluas jangkauan dari magic『Remove
Disease』yang mana mengkonsumsi banyak kekuatan sihir terlalu
sembrono!"
Seorang priest
yang menjadi anggota bangsal rumah sakit menyatakan terkejutannya setelah mendengar
Sera-san.
"Jangan
khawatir. Liza, bantu aku membawa para pasien bersama tempat tidur
mereka."
"Dimengerti.
Master."
Aku tidak bisa
mengandalkan magic [Magic Hand] di sini, jadi aku membawa tempat tidur bersama
dengan Liza.
Kami belum
melakukan pekerjaan fisik untuk sementara, tetapi karena aku dan Liza
masing-masing memiliki kekuatan yang cukup untuk membawa seluruh bangsal, itu
mudah.
"■■
...."
Dan kemudian, Sera-san
memulai chanting-nya dengan sebuah
long wand.
Aksesoris untuk magic
boost yang dipakai Sera-san
berkilauan, membawa suasana
yang tenang padanya.
Kekuatan sihir
yang sangat besar yang dia kumpulkan mulai menggoyangkan pakaian dan rambut
orang-orang.
Aku berdiri di
belakang Sera-san, diam-diam sepenuhnya membuka Spirit Light untuk membuatnya
lebih mudah bagi Sera-san untuk mengumpulkan kekuatan sihir.
"....
■■■■■■■ Purification
Virus."
Saat chanting
selesai, cahaya murni yang hangat meluap dari Sera-san membungkus para pasien.
Aku memilih forest
magic [Stamina Charge] dan water magic [Calorie Charge] dari Magic Column saat Sera-san
menggunakan sihirnya dan menggunakan
mereka untuk meringankan para pasien.
"Aah,
benar-benar cahaya yang nyaman."
"Rasanya
tubuh saya dipenuhi dengan kekuatan."
"Kami berterima
kasih kepada Tenion-sama yang telah membawa priestess-sama kepada kami."
Para pasien yang
telah disembuhkan sedang bergumam dengan tidak jelas sambil meneteskan air
mata.
Awalnya kami
berencana untuk menyembuhkan para pasien yang tidak dalam bahaya segera setelah
ini dilakukan, tetapi karena itu merepotkan, aku diam-diam menggunakan water
magic [Cure Disease] pada saat yang sama saat Sera-san menyembuhkan para pasien yang sakit parah.
Saat ini mereka
mungkin menganggapnya sebagai milik Sera, atau lebih tepatnya, sebuah [Miracle
yang disebabkan oleh pelayan
Dewi Tenion-sama.]
◇
"Satou-san,
saya minta maaf karena saya melakukan ke hal-hal yang tidak perlu."
"Tidak apa,
jangan khawatir tentang itu. Aku akan pergi sendiri jika Sera-san tidak melakukannya."
Setelah
perawatan, para pasien hampir membuat Sera-san menjadi seorang saintess dan para priest bangsal
hampir membuat Sera-san menjadi magang, tetapi kami mampu melarikan diri dari
[Healing Garden].
"Selanjutnya,
haruskah kita melihat bagaimana cara menggunakan kupon ration?"
"Ini note
yang kita dapatkan sebagai
ucapan terima kasih dari sebelumnya."
Sera-san mengambil kupon dan melihatnya dengan penuh rasa ingin tahu.
Kami awalnya
mendapat seikat dari kupon untuk ration sebagai ucapan terima kasih, tetapi karena kami tidak
akan menggunakannya, kami hanya mengambil tiga buah.
Aku pikir ini
adalah mata uang normal pada awalnya, tetapi ternyata ini hanya dapat digunakan
di dalam paroki.
Ada dua jenis kupon
ration, kupon makanan dan kupon kebutuhan, kamu dapat
menukarkan mereka dengan barang-barang di pusat distribusi yang mana mendapatkan
barang-barang yang dikirim dari luar paroki.
Sepertinya ada
juga kupon service yang dapat kamu tukar untuk barang mewah dan obat-obatan.
"Master——"
Liza tidak biasanya
mendekatkan wajahnya ke telinga-ku dan berbisik.
" —— Itu adalah
kawanan dari flying magic beast. Tolong lihat ke timur."
Aku melihat ke
atas ketika didesak oleh Liza dan melihat sekitar delapan Rocs flying ke arah
kota.
Bunyi alarm kota
bergema.
"Itu
kiriman kekaisaran!"
"Barang-barang
ration
telah datang!"
"Ini
kesempatan kita untuk mendapatkan kupon service, cepat!"
Para pria
menarik kereta dan troli yang tertinggal di ruang terbuka menuju gerbang kota.
Sepertinya, ini
bukan sebuah serangan tapi sebuah air transport.
"Ayo melihatnya."
Aku memanggil
keduanya dan pergi untuk melihat situasinya.
" ——I-itu adalah
bongkar muatan yang kasar, bukan."
"Ya, saya penasaran
apakah barang-barang di dalamnya tidak rusak?"
Kejutan Sera-san
dan Liza tidak mengherankan.
Roc bird menjatuhkan barang bawaan tanpa mendarat di ruang terbuka sedikit lebih
jauh dari gerbang kota.
Ada magic
device berbentuk sekrup
di kepala Roc bird, mirip dengan yang ada di Black Panther dari kemarin.
"Bawa
mereka ke warehouse
pusat!"
Seorang wanita weaselkin
yang terlihat high-ranked
muncul menaiki kuda dari
gerbang dan memerintahkan orang-orang yang menarik kereta.
"Matriarch-sama! Ada 40 makanan dan dua kebutuhan sehari-hari. Ada sebuah
list dari barang-barang dalam bundelan kebutuhan sehari-hari."
"Berikan itu
padaku —— tidak ada barang mewah, ya. Hanya obat-obatan yang dilaporkan dan
suplemen nutrisi .... Jadi Kaisar ingin kita mati karena penyakit epidemic."
Sepertinya,
berita tentang Sera-san yang menyembuhkan epidemic belum sampai ke telinganya.
"Ada banyak
dari pakaian. Mereka tidak diwarnai seperti yang diharapkan. Kita tidak punya
pilihan selain berkolaborasi dengan orang-orang black market untuk mendapatkan
pewarna yang digunakan dalam ritual."
"Tidak bisa
dihindari. Aku benci bekerja sama dengan sekelompok orang yang bahkan tidak
memiliki sepotong dari kepercayaan, tapi kita tidak bisa mengabaikan warna yang
tertulis di holy book untuk ritual magic."
Aku berpikir
untuk berhubungan dengan orang-orang atas di kota dengan pewarna sebagai
hadiah, tetapi aku memutuskan untuk tidak melakukannya untuk saat ini karena
kami masih mengumpulkan informasi.
◇
"Sepertinya
makanan pokok di sini adalah sweet potato rebus dan kacang-kacangan yang dihancurkan dan
mengeras menjadi bentuk bambu. Baunya tidak enak tapi rasanya tidak cukup enak
untuk dimakan. Bungkusan di sampingnya adalah segumpal dari daging kering yang
dibuat untuk diawetkan. Ini cukup sulit. "
Aku menerima
bungkusan makanan dari pusat distribusi sementara Liza menjelaskan.
Kalorinya
dipertanyakan dan bau tanaman fermentasi menyerang hidungku, ini membuatku ragu-ragu
untuk mencobanya. Ini asin selain dipuji oleh Liza karena terlalu keras, jadi
orang normal mungkin memakannya dengan memotong daging dengan pisau atau
mencelupkannya ke dalam air.
Dilihat dari
orang-orang di sekitarnya, tampaknya mereka mendapatkan satu bungkusan untuk satu
hari.
Karena kami
tidak berani memakan sesuatu yang tidak bagus, kami membungkus ulang makanan,
dan kemudian kami pergi ke black market yang disebutkan setelah melihat
kuil-kuil besar yang sedang dibangun.
Karena toko-toko
dan orang-orang berkumpul di gang belakang sempit, black market yang penuh
sesak terlihat seperti yang aku lihat di film tentang Pacific
War.
Orang-orang yang
berjalan dengan cepat dalam hiruk pikuk terlihat cerah dibandingkan dengan
orang-orang yang lesu berjalan di jalan utama.
"Mereka
buka di siang hari meskipun ini disebut black market."
"Bagian black
bukan berarti dark di
malam hari tetapi sesuatu yang tidak diakui secara resmi, kamu tahu."
Aku menjawab Sera-san
yang memperhatikan sekitarnya
dengan gelisah.
"Sepertinya
tidak ada yang tidak biasa. Master, tolong lihat ke sana."
Ada sebuah kios
yakitori di tempat mata Liza yang berkilauan.
"Fumu, kita
perlu menyelidikinya."
"Ya, kalau
begitu saya akan mengintainya duluan."
Aku mengatakan
pada Liza agar berhati-hati agar aku tidak menertawakan Liza yang mengabdikan
nafsu makannya, dia berlari ke arah kios sambil tersenyum.
Memanfaatkan
Flickering Movement, Liza bergerak di antara kerumunan sementara meninggalkan jejak.
.... Kamu tidak
harus serius di tempat seperti ini, oke?
"——10 kupon
ration
untuk satu tusukan yakitori?
Bukankah itu terlalu berlebihan?"
"Pergilah
ke tempat lain jika kamu tidak menyukainya. Itu harga pasar di sini."
Pemiliki toko
melontarkan keluhan Liza.
Pelanggan lain
yang membeli sebuah tusuk sate yakitori untuk 10 kupon ration adalah bukti
bahwa dia tidak menipunya.
Ini tidak
seperti kami harus membelinya, tetapi berkat bau dari lemak yang dibakar dari
daging burung, mulut-ku telah berubah menjadi mode yakitori.
Aku akan
bernegosiasi dengan pemilik toko di tempat Liza.
"Berapa
harganya dengan uang normal?"
"Uang dari
pusat hanya sampah di sini."
Aku akan
membayar dengan uang weasel yang aku dapatkan di Silga Kingdom tetapi dia
menolaknya.
Kalau begitu ayo
barter.
"Bagaimana
dengan pisau dapur ini?"
Ini adalah sebuah
barang yang aku peroleh dari seorang bangsawan lokal dari salah satu dari
berbagai kerajaan kecil yang kami kunjungi.
Ini hanya
terbuat dari iron biasa, tapi ini adalah sebuah pisau yang relatif bagus.
"Hmph,
berapa banyak yakitori yang kamu inginkan untuk jenis barang berkualitas tinggi
ini?"
"Beri saja
kami 10. Pisau dapur seharusnya bisa digunakan oleh seorang cook."
Si pemilik toko
dengan malu-malu menerima pisau.
Aku benar-benar
berpikir bahwa lebih baik bagi seseorang yang dapat menggunakannya untuk
memilikinya daripada membiarkannya menjadi pupuk Storage-ku.
Aku memberikan
bungkusan yakitori yang aku dapatkan dari pemilik toko pada Liza, dan kemudian
memiliki satu untuk-ku dan Sera-san masing-masing.
Tampaknya kulit
ayam dan paha ditaburi garam.
Rasa dari charcoal
fire rasanya enak. Aku
ingin sedikit lebih banyak rasa dari paha, tetapi aku tidak akan meminta sesuatu
yang mustahil.
"Pal, kamu
baru saja tiba di paroki ini, kan. Apakah kamu punya minuman keras?"
Seorang pria
dengan janggut berbicara padaku ketika aku menyeka lemak di tanganku dengan
sapu tangan.
"Itu bisa
minuman keras sulingan atau ale. Aku akan memberimu gem
ini untuk satu botol."
"Bukankah
itu spinel? Kamu bisa membeli satu barel minuman keras berkualitas tinggi
dengan gem
semacam itu, kamu tahu?"
Dia menggulirkan
gem
merah yang indah yang bisa disalah
kira dengan ruby “Pigeon
Blood”
di telapak tangannya, dan
kemudian dia membiarkan sinar matahari bersinar menembusnya.
"Itu kalau
kamu di Pusat, kan? Kami jarang mendapatkan minuman keras di sini."
Apakah itu
dilarang oleh hukum?
Melihat pada peta,
aku mengerti bahwa minuman keras benar-benar langka.
Mereka dibuat
secara lokal di desa-desa pinggir jalan, tetapi hampir tidak ada di dalam kota.
Aku mengeluarkan
sebotol kecil dari minuman keras sulingan dari manset-ku dan memberikannya pada
si pria.
Ini hanya
sesuatu yang murah yang dijual di Ibukota Duchy, tapi aku pikir ini berjalan
dengan baik dengan daging kering asin sebagai hidangan.
"Ooh, sudah
lama tidak mencium wewangian ini."
Si pria memberikan
gem pada-ku dan menghilang ke gang belakang seolah-olah berlari.
Aku berniat
memberikannya secara gratis, tapi aku kira itu baik-baik saja. Ini sebuah
bare
gem, dia mungkin tidak
mencurinya dari kotak perhiasan istrinya atau sesuatu.
"A-apakah
kamu punya minuman keras? Tu-tukar dengan holy emblem ini."
"Kamu orang
berdosa! Jangan deal dengan orang berdosa itu. Tukar dengan koin emas yang aku
miliki."
"Tidak,
milikku."
"Kamu
bodoh, mundurlah——"
Kekuatan magis
dari minuman keras sungguh luar biasa. Peminum berat di black
market berkumpul dalam sekejap dan ini menjadi kegemparan.
"Oy,
kalian! Apa-apaan keributan ini!"
Karena beberapa
pria yang menaiki kuda yang tampak seperti penjaga datang, aku teleport kembali
ke Solitary Island Palace bersama keduanya.
Sepertinya aku
bisa mendapatkan beberapa kolaborator di sini jika aku menawarkan minuman keras
kepada mereka.
◇
"Dateng
~?"
"Selamat
datang kembali, nanodesu!"
"Selamat
datang kembali, bagaimana dengan paroki?"
Saat berganti
pakaian, aku pergi ke ruang tamu bersama anak-anak yang menyambut-ku.
Setelah menyesap
teh yang disajikan Lulu, aku berbicara tentang situasi dari kota.
"Hm ~ m,
makanan ration, apa lagi, pasokan dari luar kota, ya ...."
"Kedengarannya
seperti penjara terbuka."
"Daripada
penjara, itu lebih seperti biara untuk bangsawan yang melakukan
kejahatan."
Hikaru
memberikan pendapatnya pada gumaman Arisa, dan kemudian Sera-san
menceritakan kesannya.
"Tetap
saja, apa yang ingin dicapai Kaisar Weasel Empire dengan membuat tempat yang
merepotkan."
Terakhir,
sepertinya Putri Shistina memiliki pertanyaan yang sama dengan-ku.
Aku menulis
sebuah laporan tentang [Paroki] Weasel Empire dengan tulisan tangan Kuro,
memberikannya kepada Manager Perusahaan Echigoya, dan memintanya untuk
memberikannya kepada Raja.
"Master!
Kostum untuk operasi penyamaran sudah siap jadi saya beritahu."
"Nn,
mata-mata."
Ketika aku
kembali ke Solitary Island Palace, Nana dan Mia sedang menunggu dengan kostum spy
yang seksi.
Arisa pasti menanamkan
ide yang salah tentang spy pada mereka.
Pakaian mencolok
itu tidak bagus jika kami menyelidiki wilayah di luar paroki.
"Aku sudah
menyiapkan kostum ini untukmu. Gantilah menjadi mereka."
"Master,
tidakkah Anda pikir mereka tidak memiliki nilai pesona yang cukup, begitulah
pendapat saya yang rendah hati."
"Mwu,
kostum karakter?"
Keduanya
mengerutkan dahi pada kostum weasel.
"Tidak
apa-apa Nana. Kamu akan populer dengan anak-anak dengan kostum ini."
"Itu! Luar
biasa, jadi saya memuji Master."
Mendengar
kata-kata-ku, Nana mengambil kostum dengan semangat tinggi, tetapi Mia
menyeretnya ke ruang ganti.
Baiklah, sambil
menunggu Nana dan Mia, aku akan mengumpulkan informasi menggunakan
[Clairvoyance] di peta yang aku dapatkan.
Menggunakan
mantra space magic tingkat lanjut [Teleport], aku pindah ke ujung timur dari paroki
keenam dari Weasel Empire.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...