Ini Satou. Selama masa sekolahku, ada slogan yang indah dari CM
pedagang yang sering ditayangkan, “Menyeberangi
ribuan mil untuk makan.”
Apalagi ribuan mil, aku
telah menyeberangi dunia sebagai gantinya.
◇
Mengapa ini terjadi?
"Chevalier-sama, kami sudah selesai mengupas kulit
udang."
"Ah, bukan seperti itu, kamu harus menutupinya dengan tepung
sekalian."
"Apakah kita benar-benar akan menggunakan
daun-daun ini?"
"Ya, tolong cuci perilla dengan air."
Lulu dan aku dengan panik membuat tempura dengan chef duke di dapur kastil duke.
Ini
adalah beberapa
jam sebelumnya——
◇
"Chevalier-sama, seorang utusan datang dari
kastil duke."
Shelna-san memberitahuku sambil terlihat seperti dia
melihat sesuatu yang mengharukan.
Saat ini aku sedang dipermainkan seperti boneka
berdandan oleh Arisa dengan dalih sesi pas untuk bolanya.
"Apakah Anda membuat janji?"
"Tidak, rencanan saya hari ini hanya untuk menghadiri pesta di kastil mulai
malam ini."
Aku menghentikan
Arisa yang telah menggunakan kesempatan untuk menyentuhku saat melakukan
pengukuran, dan mengganti jubah yang Lulu berikan padaku. Aku melihat bahwa rambutku tidak berantakan dari cermin yang
dipegang Liza, jadi aku
pergi ke utusan.
Yang menunggu di ruangan itu adalah ajudan consul kastil duke —— atau tidak, itu adalah
asisten yang mencatat di belakang waktu itu. Dia mengatakan bahwa Duke ingin
bertemu denganku secara rahasia.
Secara
rahasia.
Dengan kata lain, ini pasti tentang masalah dengan
pangeran kemarin.
Seharusnya tidak mungkin karena nona Sera. Bahkan
jika nona Ringrande membuat keributan atas kesalahpahaman, nona Sera masih
merupakan miko dari kuil Tenion. Namanya juga bukan Sera Oyugock, tapi [Sera],
dia mungkin yang disebut biarawati. Bahkan jika aku membuat kemajuan padanya, kami tidak akan bisa menikah. Sebelum
itu, aku
bahkan tidak punya niat untuk membuat satu.
Untuk jaga-jaga, aku bertanya tentang subjek kepada utusan, tapi dia tidak tahu detailnya.
Untuk saat ini, aku akan menyuruh Arisa ikut aku ke kastil.
"Arisa."
"Apa? Ini terlihat bagus untukku, kan? Kamu bisa memujiku untuk isi
hatimu sekarang ~."
Dia mengenakan seragam maid yang sama dengan maid di
kastil Muno. Wig pirangnya tidak hanya ditata dengan twin tail, tetapi juga digulung
dengan longgar. Jadi ini adalah alasan mengapa dia membujukku membuat alat
sihir seperti rambut besi beberapa
hari yang lalu.
"Ya, itu manis, itu manis. Tapi, kita akan pergi
ke kastil, jadi lepaskan mereka."
Aku
memberitahu Arisa untuk melepaskan collar slaver yang dia
tempatkan sendiri. Dia belum menggunakannya baru-baru ini, jadi apa yang
terjadi?
"Jika aku memakainya dengan seragam maid,
bukankah kamu tiba-tiba akan mendapatkan dorongan tak bermoral dan tergoda
untuk mendorongku ke bawah?"
"Aku tidak akan."
Dia mengatakan “Chiee” karena jawaban langsungku, dan melepaskan collar.
Aku
senang bahwa utusan berada
di kereta lain.
◇
" Ditulis dalam surat Leon bahwa Sir Pendragon tidak
hanya mahir dalam swordsmanship, dan magic, tetapi juga dalam memasak."
Siapa lagi ini Leon.
Oh benar,
itu nama Baron Muno kalau aku tidak salah. Aku bertanya-tanya apa yang dia tulis
di surat itu.
Kami berada di ruangan yang sama dengan yang aku bertemu dengan duke,
beberapa hari yang lalu. Hari ini, tidak hanya ada pengawal rahasia di sekitar,
nona Ringrande juga ada di sini.
"Fuhn, swordsmanshipmu kemarin
cukup bagus, tapi kamu juga bisa menggunakan sihir, ya. Lain kali ketika aku
melatihmu, aku akan memiliki teknik gabungan dari swordsmanship dan sihir —— "
"Rin."
"Ara, saya minta maaf, kakek."
Menurut informasi dari Shelna-san, nampaknya duke mencomoh cucunya, nona
Ringrande.
Aku
juga mendapat informasi bonus yang diberitahukan kepada putra ketiga duke yang telah
menculik Sera karena [Wings of Liberty] , saat ini sedang dalam tahanan rumah
dengan kedok penyembuhan di salah satu puncak menara.
Mengkonfirmasikan pada petaku, anggota [Wings of
Liberty], kecuali orang-orang yang telah berkumpul di mansion Earl Bobi dan melarikan diri ke
pinggiran kota, dipenjara di dungeon di bawah kastil.
"Jadi, aku ingin kamu menunjukan skill
memasakmu
untuk pesta malam ini."
"Saya
tidak tahu apa yang baron-sama telah jelaskan berhubungan dengan masakan saya, tapi saya hanya
pandai membuat makanan yang cocok untuk plebian palate, seperti untuk hidangan
kelas tinggi —— "
"Kalau dipikir-pikir, Sera telah memuji masakanmu
juga, kamu pasti memenangkan kebaikannya
dengan masakanmu,
kan."
"Rin. Pergi dari sini kalau kamu mau bertengkar
dengan tamu."
"Saya
minta maaf, kakek, itu tidak sengaja."
Duke
tampak seperti dia tidak bisa menandinginya, dia terlihat murung.
"Aku tidak bermaksud kamu untuk membuat setiap hidangan di
perjamuan makan.
Aku tidak keberatan jika kamu hanya membuat hidangan yang disebut Tempura yang
ditulis Leon."
"Kalau
begitu,
saya
akan mencoba untuk memenuhi harapan duke-sama meskipun kurang memuaskan."
Aku tidak sanggup membicarakan masalah pangeran
ketiga kemarin, tapi akan lebih baik bagiku untuk mendapatkan kesan baik dari
duke. Aku
tidak berpikir untuk menjadikan dia sekutuku, tapi setidaknya aku tidak ingin membuat musuh darinya.
Aku
tidak peduli jika pangeran ketiga ingin menyerangku, tapi itu akan merepotkan jika dia
ikut campur dengan rekanku.
◇
"Anda yang baik Sir di sana, saya barusan mendapat
ide
yang tepat untuk mengembangkannya."
Arisa, kenapa kamu mengatakannya seperti bawahan.
"Katakan seperti biasa."
"Tidak apa-apa, kan, hanya sebentar."
Meringkas saran Arisa, mereka adalah ide yang dia
dapatkan dari hidangan pada
manga. Aku
memutuskan untuk memilih sesuatu yang benar-benar dapat dibuat dari ide itu dan
mempraktikkannya.
Aku
dituntun ke dapur oleh seorang maid,
ini menjadi medan perang bagi orang-orang yang sedang bersiap-siap untuk malam
ini.
"Oh, Anda, tidak, err ~, Anda adalah bangsawan yang secara
berlebihan mereka sebut chef miracle, kan?"
Ini adalah
pertama
kalinya aku mendengar nama panggilan itu.
Tetap saja, dia berusaha terlalu keras untuk
menggunakan bahasa sopan.
"Maafkan saya, bos kami memang terampil, tapi
dia tidak pandai berbicara, dia tidak bisa berbicara bahasa sopan dengan
baik."
Aku
mengerti.
"Senang bertemu dengan Anda, saya Satou Pendragon. Tidak apa-apa
bagi Anda
untuk berbicara seperti biasanya jika Anda buruk dengan bahasa sopan."
Ketika aku mengatakan demikian, head chef dan chef yang
mengikutinya dengan jelas terlihat lega.
"Oh, maaf soal itu. Aku teman lama head chef di
tempat Gururian viceroy,
kamu tahu.
Dia mengirimiku surat yang memujimu."
Ah, orang itu. Ketika aku mendapat waktu luang sehari
setelah perjamuan makan,
aku
membuatnya mengajariku
cara membuat saus dan berbagai teknik.
"Gunakan tempat ini, agak sempit, tetapi ada
semua jenis peralatan memasak yang tersedia. Kedua ini bertanggung jawab atas berbagai
tugas, panggil mereka jika kamu
membutuhkan bahan-bahan."
"Ya, terima kasih untuk semuanya."
Aku
meminta seorang pesuruh ke
mansion untuk memanggil
Lulu ke
sini. Baru-baru ini, skill memasak Lulu telah menjadi sama dengan seorang ahli,
jadi jika Lulu yang tahu cara memasakku datang, itu benar-benar akan membantu.
◇
Aku
sudah menyiapkan tiga jenis hidangan.
Yang pertama adalah tempura seperti yang diminta
oleh duke. Makanan yang digoreng di dunia ini kebanyakan digoreng dengan minyak
yang terbuat dari hewani,
tetapi karena kelihatannya itu buruk untuk tubuh, aku menggunakan minyak dari salad yang mirip sayuran. Aku bisa membuat saus tempura yang
lebih enak dari biasanya karena ada katsuoboshi di gudang bahan-bahan milik kastil duke, mungkin karena
bisa dibawa ke sini melalui sungai.
Setengah tempura digoreng dan diletakkan di atas
meja, dan setengah lainnya digoreng di tempat ketika seseorang akan memakannya
dengan bantuan
Lulu dan server yang berdiri di dekat meja, itulah rencananya.
Yang kedua adalah jeli aspik. Tampaknya menjadi
hidangan biasa di kalangan orang
biasa, tapi itu bukan sesuatu yang cocok dengan meja makan bangsawan. Arisa
menyarankan untuk membuatnya dari bahan-bahan warna-warni sehingga terlihat
hidup, dan aku
tidak sengaja membuat penampilannya dengan tangan.
Menjadi warna-warni adalah satu, tetapi ada juga
arti lain untuk itu ——
"Hou, kamu telah dengan sempurna menciptakan lambang rumah duke kami di
atas hidangan."
Aku
senang bahwa itu tampaknya diterima dengan baik.
Namun, karena ini adalah lambang keluarga, semua
orang hanya mengaguminya, dan tidak ada yang meletakkan tangan mereka di
atasnya.
Jika pria di puncak hidupnya yang bersama dengan nona
Ringrande tidak mengatakan “Terlihat
lezat”,
tidak ada yang akan memakannya sampai akhir. Seharusnya aku memikirkan
desainnya dengan lebih baik.
"Fumu, ini adalah pertama kalinya aku merasakan
rasa ini, tapi sepertinya hidangan yang bernama jeli yang telah hilang
sejak era leluhur raja Yamato. Ini benar-benar lezat."
"Ini benar-benar, desuwane. Ikan ini lezat, tapi
yang merah ini juga enak. ... Kuh, tidak peduli seberapa enaknya, Sera tidak
berbatas."
Orang ini sangat keras kepala.
"Hou, dia adalah pria yang disebutkan Rin,
kan."
"Senang bertemu dengan Anda untuk pertama kalinya. Saya Satou Pendragon."
"Ooh, Eiyuu-dono dari pertempuran defensif kota
Muno. Toruma sangat membanggakan
tentangmu. Kamu juga hebat di kota Gururian yang aku dengar."
Pria ini adalah ayahnya nona
Ringrande, duke berikutnya.
Bagaimanapun, Toruma adalah penyebabnya. “Siapa pahlawan”. Arisa yang berjongkok di bawah
meja berkata dengan suara rendah, “Toruma
cukup bagus dalam melakukan mempengaruhi.” Sepertinya dia dengan cerdik
mengambil piring kecil dan menikmatinya.
"Sera adalah anak baik yang lembut, tapi dia tidak cocok dengan
gaya hidup bangsawan. Selain itu, saat ini dia meninggalkan rumah duke untuk
kuil. Jika kamu ingin membawa anak itu kembali pada kehidupan sekuler, pertama kamu harus membujuk Saintess
Tenion kuil-sama. "
"Hal tentang saya merayu Sera-sama adalah
kesalahpahaman pada bagian Ringrande-sama —— "
Aku
menjelaskan diriku
secara normal kepada
duke
berikutnya, dan kesalahpahaman dibersihkan. Aku berharap nona Ringrande mengikuti
teladannya.
"Hou, apakah kamu telah menganti pekerjaanmu dari
seorang pahlawan jarak jauh menjadi seorang pelayan?"
Pangeran ketiga muncul mengenakan pakaian seperti
bangsawan muda sambil berbicara dengan tidak menyenangkan. Hari ini, dia hanya
membawa ksatria suci di puncak hidupnya, anak laki-laki maniak pertempuran sepertinya tidak ada
di sini.
Tidak perlu baginya untuk datang ke sini dengan
sengaja, sungguh hal yang merepotkan untuk dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...