Ini Satou. Begitu kamu terbiasa dengan suatu kebiasaan,
itu akan datang
kepada-mu
secara
tidak sadar. Kamu
dapat
mengatakan bahwa itu telah dioptimalkan, tetapi ada suatu waktu ketika itu menjadi bumerang
pada-ku
ketika aku
mengubah pekerjaan dan lingkungan-ku.
◇
Meskipun menurutku kalimat Hikaru
seperti flag bukanlah
pelakunya, beberapa Wyvern Rider dari area Rumooku Kingdom datang
ke sini terbang.
"Pihyororo ~?"
"Kedengarannya seperti seruling yang pernah
kita dengar di suatu tempat, bukan?"
Sumber
bunyi sepertinya dari
Wyvern
Rider meskipun kami
tidak bisa melihatnya di sini karena pepohonan menghalangi pandangan.
"Guaaaaa"
"Uuruururururu"
"Faooooooo"
Aku mengalihkan pandanganku ke arah suara aneh, para
penculik yang diikat di tanah menggeliat kesakitan sambil menderita.
Bagian dari tubuh dan wajah mereka bergerak seperti makhluk
berbeda, itu cukup mengerikan.
"Uge, itu sepertinya berbahaya!"
"Putri-chan, kemarilah dengan adik perempuanmu! Jaga jarak dari
orang-orang ini."
Arisa menjerit, petualang wanita mendesak kedua
putri untuk melarikan diri bersama para petualang.
"Hikaru! Urus para wyvern."
"Serahkan padaku!"
Hikaru menendang pohon dan menghilang ke langit.
Dia seharusnya baik-baik saja dengan sisi itu.
"Bagaimana dengan Tama ~?"
"Aku mengandalkan Tama untuk melindungi Arisa
dan yang lainnya."
"Nin nin ~"
Tama menggabungkan tangannya dengan gaya Ninja dan
berlari ke Arisa.
Para penculik memotong ikatan mereka sementara aku merasa jijik dengan tontonan itu
dan bersiaga
setelah menjadi terlihat
aneh.
Aku
ingat sosok-sosok
ini.
Mereka terlihat seperti seseorang yang telah
menggunakan Fiend Drug secara berlebihan.
Perbedaannya adalah keberadaan dari light magic circle seperti red rope yang menggeliat di
tubuh mereka —— Mereka mungkin adalah versi manusia dari [Monster
Red rope] yang menyerang Ibukota
Kerajaan
Shiga Kingdom.
—— Sungguh
selera yang
buruk.
Aku minta maaf untuk para petualang yang memegang
pedang dan wand mereka
dengan waspada, tapi aku akan menangani ini dengan cepat.
Aku
tidak menyukai
muncratan darah.
Aku menggunakan
force
magic tingkat lanjut
[Magic Arm] untuk melumpuhkan para penculik, dan menguras kekuatan sihir mereka
sekaligus dengan [Mana Drain Thorn].
Sihir ini adalah versi dari [Mana Drain] yang bekerja melawan
banyak orang sekaligus, dilengkapi dengan cahaya seperti duri yang tumbuh ke
segala arah sebagai visual.
Kuantitas dari MP drain kurang dari aslinya tetapi lebih dari cukup
untuk orang-orang ini.
Para penculik yang kekuatan sihirnya telah dikuras menjadi seperti mummy.
Ini masih lebih baik daripada terlihat aneh tetapi
tampaknya mereka tidak akan kembali ke figur asli mereka seperti orang-orang
yang kecanduan dengan Fiend Drug.
——Nn?
Titik cahaya dari para petualang yang terdeteksi pada radar bergerak
menuju Shadow Castle.
Kalau dipikir-pikir, petualang wanita melakukan
pekerjaan membawa [Makhluk Sihir untuk Pengumpulan Inteljen] ke dalam Shadow
Castle dari weaselkin,
ya.
Dia mungkin mengajak Putri Rumia untuk membuka barrier.
"——Master!"
Ketika aku menoleh ke arah suara Arisa, aku melihat
Arisa dan yang lainnya ditarik oleh tangan hitam yang tak terhitung jumlahnya
ke arah di luar barrier.
Aku
segera menggunakan space magic [Article Pull (Abort)] untuk menarik mereka
kembali, tetapi itu dibatalkan dengan sia-sia.
——Aku lupa bahwa ini adalah area terlarang teleport.
Sambil menyesali kesalahan perkiraan-ku yang bodoh, aku bergerak ke tangan hitam yang
paling utama dengan [Ground
Shrink]
dan membantu Tama melarikan diri darinya.
Sepertinya holy sword dapat dengan mudah memotong
tangan hitam tetapi mereka tumbuh kembali setiap kali mereka dipotong sehingga
Tama tidak bisa melarikan diri dari mereka.
Aku mengulurkan tanganku ke arah Arisa, tetapi shadow
hands seperti
tsunami mendorongku menjauh,
dia diculik bersama dengan para putri dan yang lainnya di luar barrier.
"Barrier
~?"
Tama berulang kali menyentuh permukaan barrier yang
tertutup di depannya.
Kemudian, Hikaru kembali sambil menyeret orang-orang
beastkin yang tampaknya menjadi Wyvern Rider.
"Satou, aku sudah mengalahkan mereka ——
tunggu, bagaimana dengan Arisa dan yang lainnya?"
"Mereka dibawa oleh shadow."
Melihat peta, Arisa dan yang lainnya tampaknya telah
dibawa ke ruang terdalam di kastil seperti maze.
"Tunggu sebentar, aku akan menggunakan barrier
puncture magic ——"
"Tidak perlu."
Aku
menghentikan pembicaraan Hikaru di tengah jalan.
—— Seperti barrier, aku akan merobek mereka.
Aku
sedang didominasi dengan pemikiran yang sedikit kasar dari ketidaksabaran kehilangan
Arisa.
Sambil melakukan self-analysis seperti itu, aku membuang
jauh kendali-ku dan memperpanjang tangan-ku ke barrier.
——Hah?
Untuk beberapa alasan, barrier tidak menolakku,
tanganku tergelincir menembusnya.
Tama yang masih memukul barrier masih ditolak masuk.
Aku
mencoba menarik tangan Tama dan kami bisa masuk bersamaan.
"Hikaru, ayo pergi bersama. Tama, tunggulah di
batu dengan papan segel ukir setelah kamu mengirim orang-orang ini pada ksatria."
"Un,
aku mengerti."
"Tama akan menunggu."
Hikaru setuju dengan instruksiku, Tama mengangguk
dan berbicara dengan suara yang kaku.
Setelah mengelus kepala Tama sekali untuk meringankannya, aku membawa Hikaru di luar barrier.
——Baiklah,
mari pergi tolong
Arisa.
◇
"<< DANCE >> Claiomh Solais"
Hikaru menggunakan Claiomh Solais untuk mengubah
para Shadow Sentries yang
menghalangi
jalan kami
menjadi
debu.
Aku ingin tahu apakah itu hanya imajinasiku, aku
merasa bahwa Shadow Sentries hanya menyerang Hikaru sejak beberapa waktu yang
lalu.
Mungkin mereka ingat tentang pertarungan mereka
dengan Hikaru dulu?
Sementara terganggu oleh itu, kami melewati hutan
dan tiba di depan kastil.
Ada tebing di depan mata kami dan sebuah kastil hitam
pekat yang menjulang di atas kami di atas tebing.
"Mereka datang lagi!"
Shadow Sentries muncul satu demi satu dari bayangan
pepohonan dan bebatuan.
Ini seperti titik respawn dengan respawn tanpa batas, dan bahkan jika
seratus dari mereka muncul, mereka bukan apa-apa tapi hanyalah penghalang karena mereka
hanya level 30.
Selain itu, mereka tidak ada di peta sampai setelah
mereka muncul,
sangat
mengganggu.
——<<<< Remote Shining Javelin >>.
Sama seperti namanya, homing spear yang memancarkan cahaya intens
mengalahkan para Shadow
Sentries.
Setelah aku, yang diabaikan oleh para Shadow Sentries,
mengalahkan salah satu dari mereka, mereka tampaknya menganggap-ku sebagai musuh dan mulai menyerang-ku.
"Mereka tidak memberimu exp, jadi sebaiknya kita gunakan『Light
Net』untuk menangkap mereka dan membiarkan
mereka sendiri!"
"Mengerti."
Mengikuti saran Hikaru, aku menggunakan beberapa Light Net
untuk menangkap para Shadow Sentries yang mengejar, menghentikan mereka.
Berkat itu, kami berhasil menyusup kastil.
Sepertinya Arisa dan yang lainnya berada di ruang
paling dalam dari kastil, [Master Room], pada status fainted.
Aku
tidak dapat menggunakan teleport dan magic Clairvoyance sehingga aku hanya dapat melihatnya dari
informasi peta.
Situasi tak terkendali ini membuatku
khawatir.
"Ichirou-nii, Arisa akan baik-baik saja, kamu tidak seharusnya menjadi tidak sabaran."
"Yeah, aku hanya khawatir jika Arisa
akan pergi terlalu jauh."
Aku membalas Hikaru dengan nada ringan entah
bagaimana.
Namun, pikiran-ku sedikit
bisa tenang dari percakapan.
Kami dengan cepat maju dijalur setelah berterima
kasih pada Hikaru.
Dengan kemampuan Arisa saat ini, dia seharusnya
baik-baik saja bahkan melawan demon lord, tapi aku tidak bisa mengatakannya
dengan keras.
Beberapa dewa atau great demon lord terasa seperti mereka akan muncul jika
aku melakukan itu.
◇
"——Hikaru, mari berhenti sebentar di
sini."
Aku membiarkan Hikaru yang bernafas kasar untuk
beristirahat, mengambil accelerated magic gun dan memusnahkan para [Shadow Sentries] dan beberapa [Shadow
Knight] level 50 tercampur dengan [Holy Bullet].
Peluru menghantam dinding dan ditolak saat
meninggalkan suara seperti ketika kamu menjatuhkan tetesan air ke minyak panas.
.... Menghentikan holy bullet, ya,
itu dinding yang cukup kokoh.
Namun, selain level musuh yang meningkat, ritme respawn mereka juga meningkat.
Kami hanya membuang-buang waktu jika ini terus
berlanjut.
Arisa dan yang lainnya tidak terluka untuk sementara
waktu, namun
selain
tidak mengetahui tujuan pihak lain, tidak ada jaminan bahwa mereka akan tetap
aman.
Bertanya-tanya apakah aku dapat membuat jalan pintas entah
bagaimana?
Aku
mengeluarkan small white knife dari Storage dan memotong dinding dengan itu.
——Yup,
sepertinya akan berjalan dengan baik.
"■■■■■■■■ ■■ ■ ■■■ ....."
Selanjutnya, aku arahkan wand yang terbuat dari
[True Silver] yang memiliki akurasi sihir yang bagus secara diagonal ke arah dinding
dan mulai chanting
mantra terlarang dari destruction
magic [Banishing Perforation].
"Ichirou-nii, dinding di sini tidak bisa rusak, kamu tahu. Anak yang datang denganku di
masa lalu mengatakan bahwa itu memiliki
『Non-Destructive Element』."
Aku mengangkat sudut mulutku untuk membalas Hikaru.
Kita akan segera melihat hasilnya.
Mantra terlarang mengkonsumsi kekuatan sihir yang
sama dengan Meteor Shower.
Aku tidak bisa membuat Arisa dan yang lainnya
terluka, jadi arah target adalah kebalikan dari mereka.
".... ■■■■■■■■■ Banishing Perforation."
Sebuah fenomena kehancuran dari konsep [Destruction]
yang tidak bisa dipahami oleh ilmu pengetahuan yang aku ketahui, perlahan-lahan menghancurkan dinding.
Dilihat dari kata pengantar dari code mantra, tampaknya
menjadi sebuah mantra
yang menciptakan kembali kekuatan dari dragon fang yang [Menembus semua].
——Namun,
mengendalikan
sihir ini
sangat sulit.
Jika aku
kehilangan fokus, kekuatan dari
[Destruction]
bahkan mungkin melenyapkan-ku
sebagai pengguna.
Aku
mempertahankan wand yang terasa seperti akan terbang dengan kekuatan fisik-ku, bertahan sampai mantra berakhir.
Dinding di depanku telah lenyap, dan banyak dinding di atasnya
juga sudah dilenyapkan.
Pada akhirnya, tampaknya bahkan mencapai langit.
"Uwah, kamu benar-benar menghancurkan dinding."
Hikaru bergumam dengan tercengang.
Aku
minum magic potion dan menenangkan napas kasar-ku.
Ini adalah sebuah percobaan untuk melihat apakah dinding ini bisa dihancurkan dengan sihir, namun aku menggunakan white knife yang
terbuat dari sisa-sisa
taring Black Dragon untuk menguji apakah itu bisa hancur sendiri.
"Baiklah,
saatnya untuk hal yang sesungguhnya."
Aku
menggunakan [Banishing Perforation] sekali lagi untuk membuat jalan pintas di
koridor seperti maze.
Sayangnya aku tidak bisa menembus lokasi target.
Dilihat dari sensasinya, tampaknya area di sekitar [Master
Room] dilindungi oleh Anti Magic tipe
dari
barrier.
"Ayo pergi."
"Un, ayo!"
Bersama dengan Hikaru, aku melompat ke lubang yang
diciptakan oleh [Banishing Perforation].
◇
"Tabung? Hikaru, apakah kamu mengetahui fasilitas apa di sini?"
"U ~ n, aku tidak sampai di sini ketika aku
datang sebelumnya jadi
aku tidak tahu."
Setelah memasuki pintu di ujung dari lubang, kami memasuki ke dalam sebuah ruangan yang penuh dengan
tabung kaca yang terlihat seperti yang digunakan untuk membuat homonculus yang aku lihat di Ibukota Kerajaan.
Di antara banyak dari mereka, salah satu memiliki semacam dari cairan dengan sesuatu yang
mengambang di dalamnya.
"——Namun tidak ada kesalahan bahwa ini adalah fasilitas penting, bukan."
"Sepertinya itu masalahnya."
Shadow Knight muncul di setiap arah ruangan ——
dan mereka kuat di level 99 untuk boot.
Hikaru mungkin akan terluka jika aku tidak melawan
mereka dengan serius.
——Makan ini.
Aku memotong Shadow Knight dengan light magic tingkat lanjut [Foton Laser].
Aku
mengerti dari pertarungan sejauh ini, para Shadow lemah terhadap light magic.
——Ini buruk.
Laser Foton yang menabrak dinding terpantul dan memotong fasilitas dengan tak terduga.
Potongan-potongan kaca tersebar, percikan hitam muncul di ruang.
"Ichirou-nii, di belakangmu!"
Shadow Knight yang mendekat bahkan ketika hancur
menjadi debu.
Aku mengisi holy sword Durandal yang berada di tanganku dengan kekuatan
sihir dan menirukan light magic finisher yang pahlawan Hayato tunjukkan sekali
sebelumnya.
—— << Shining Blade >>.
Shock
wave yang dihasilkan oleh Durandal memusnahkan Shadow Knight seperti tinta
jatuh ke air.
"Ichirou-nii, kamu berlebihan!"
Pipa kaca dan peralatan setinggi seseorang hancur satu demi satu di belakang Hikaru
yang berlari menuju pintu keluar dengan kekuatan penuh.
Sepertinya mereka hancur oleh shock wave dari light magic dan finisher.
Salah satu
memiliki sesuatu yang mengambang di dalamnya dilindungi oleh Flexible Shield
sehingga aman. Aku
mengumpulkan pipa kaca ke
Storage sebagaimana adanya.
Aku
akan memeriksa bagian dalamnya
setelah
menyelamatkan Aria dan yang lainnya.
Sambil menyebarkan wind magic protection untuk
menghindari debu, aku mengikuti setelah Hikaru.
◇
"Arisa!"
Setelah menendang pintu monokrom yang setinggi
seseorang, kami masuk
ke tempat yang tampak seperti
sebuah
ruang tahta.
Tampaknya
[Great
Shadow Knight] level 75 yang tanpa henti respawn tepat sebelumnya tidak muncul di ruang tahta ini.
Tempat ini dipenuhi dengan atmosfer yang tenang.
Dan, Arisa dan para putri sedang tidur di atas
takhta gigantic setinggi 10 meter di belakang.
Aku
mencapainya
dalam satu lompatan dengan Flash Drive dan membangunkan Arisa dengan wakening
magic.
"Ehehe, Satou"
Arisa yang setengah tidur memeluk leherku, aku
menghentikannya mencuri bibirku dengan menjentikan dahinya.
"Aku akan melakukan ciuman sebanyak yang kamu sesuka nanti, cepat bangun."
"Fue? —— Eh, Master?"
Arisa yang sedang tertawa “nihe nihe” dengan mata setengah tertidur
terbangun dan kembali ke wajahnya yang tenang.
Sepertinya
dia tidak mendengar pernyataan-ku
sebelumnya.
"Aku minta maaf, aku sudah menjadi
hambatan."
"Tidak apa-apa asalkan kamu aman."
Aku
bisa mengatasinya
entah bagaimana selama dia tidak mati.
Di sisi lain, aku memperhatikan bahwa Hikaru yang berada di bawah tahta tampak aneh.
"Ichirou-nii, lihat itu!"
Hikaru menunjuk pada——.