Ini Satou. Begitu kamu terbiasa dengan suatu kebiasaan, itu akan datang kepada-mu secara tidak sadar. Kamu dapat mengatakan bahwa itu telah dioptimalkan, tetapi ada suatu waktu ketika itu menjadi bumerang pada-ku ketika aku mengubah pekerjaan dan lingkungan-ku.


Meskipun menurutku kalimat Hikaru seperti flag bukanlah pelakunya, beberapa Wyvern Rider dari area Rumooku Kingdom datang ke sini terbang.

"Pihyororo ~?"
"Kedengarannya seperti seruling yang pernah kita dengar di suatu tempat, bukan?"

Sumber bunyi sepertinya dari Wyvern Rider meskipun kami tidak bisa melihatnya di sini karena pepohonan menghalangi pandangan.

"Guaaaaa"
"Uuruururururu"
"Faooooooo"

Aku mengalihkan pandanganku ke arah suara aneh, para penculik yang diikat di tanah menggeliat kesakitan sambil menderita.
Bagian dari tubuh dan wajah mereka bergerak seperti makhluk berbeda, itu cukup mengerikan.

"Uge, itu sepertinya berbahaya!"
"Putri-chan, kemarilah dengan adik perempuanmu! Jaga jarak dari orang-orang ini."

Arisa menjerit, petualang wanita mendesak kedua putri untuk melarikan diri bersama para petualang.

"Hikaru! Urus para wyvern."
"Serahkan padaku!"

Hikaru menendang pohon dan menghilang ke langit.
Dia seharusnya baik-baik saja dengan sisi itu.

"Bagaimana dengan Tama ~?"
"Aku mengandalkan Tama untuk melindungi Arisa dan yang lainnya."
"Nin nin ~"

Tama menggabungkan tangannya dengan gaya Ninja dan berlari ke Arisa.

Para penculik memotong ikatan mereka sementara aku merasa jijik dengan tontonan itu dan bersiaga setelah menjadi terlihat aneh.

Aku ingat sosok-sosok ini.
Mereka terlihat seperti seseorang yang telah menggunakan Fiend Drug secara berlebihan.

Perbedaannya adalah keberadaan dari light magic circle seperti red rope yang menggeliat di tubuh mereka —— Mereka mungkin adalah versi manusia dari [Monster Red rope] yang menyerang Ibukota Kerajaan Shiga Kingdom.

—— Sungguh selera yang buruk.

Aku minta maaf untuk para petualang yang memegang pedang dan wand mereka dengan waspada, tapi aku akan menangani ini dengan cepat.
Aku tidak menyukai muncratan darah.

Aku menggunakan force magic tingkat lanjut [Magic Arm] untuk melumpuhkan para penculik, dan menguras kekuatan sihir mereka sekaligus dengan [Mana Drain Thorn].
Sihir ini adalah versi dari [Mana Drain] yang bekerja melawan banyak orang sekaligus, dilengkapi dengan cahaya seperti duri yang tumbuh ke segala arah sebagai visual.
Kuantitas dari MP drain kurang dari aslinya tetapi lebih dari cukup untuk orang-orang ini.

Para penculik yang kekuatan sihirnya telah dikuras menjadi seperti mummy.
Ini masih lebih baik daripada terlihat aneh tetapi tampaknya mereka tidak akan kembali ke figur asli mereka seperti orang-orang yang kecanduan dengan Fiend Drug.

——Nn?

Titik cahaya dari para petualang yang terdeteksi pada radar bergerak menuju Shadow Castle.
Kalau dipikir-pikir, petualang wanita melakukan pekerjaan membawa [Makhluk Sihir untuk Pengumpulan Inteljen] ke dalam Shadow Castle dari weaselkin, ya.
Dia mungkin mengajak Putri Rumia untuk membuka barrier.

"——Master!"

Ketika aku menoleh ke arah suara Arisa, aku melihat Arisa dan yang lainnya ditarik oleh tangan hitam yang tak terhitung jumlahnya ke arah di luar barrier.
Aku segera menggunakan space magic [Article Pull (Abort)] untuk menarik mereka kembali, tetapi itu dibatalkan dengan sia-sia.

——Aku lupa bahwa ini adalah area terlarang teleport.

Sambil menyesali kesalahan perkiraan-ku yang bodoh, aku bergerak ke tangan hitam yang paling utama dengan [Ground Shrink] dan membantu Tama melarikan diri darinya.
Sepertinya holy sword dapat dengan mudah memotong tangan hitam tetapi mereka tumbuh kembali setiap kali mereka dipotong sehingga Tama tidak bisa melarikan diri dari mereka.

Aku mengulurkan tanganku ke arah Arisa, tetapi shadow hands seperti tsunami mendorongku menjauh, dia diculik bersama dengan para putri dan yang lainnya di luar barrier.

"Barrier ~?"

Tama berulang kali menyentuh permukaan barrier yang tertutup di depannya.
Kemudian, Hikaru kembali sambil menyeret orang-orang beastkin yang tampaknya menjadi Wyvern Rider.

"Satou, aku sudah mengalahkan mereka —— tunggu, bagaimana dengan Arisa dan yang lainnya?"
"Mereka dibawa oleh shadow."

Melihat peta, Arisa dan yang lainnya tampaknya telah dibawa ke ruang terdalam di kastil seperti maze.

"Tunggu sebentar, aku akan menggunakan barrier puncture magic ——"
"Tidak perlu."

Aku menghentikan pembicaraan Hikaru di tengah jalan.

—— Seperti barrier, aku akan merobek mereka.

Aku sedang didominasi dengan pemikiran yang sedikit kasar dari ketidaksabaran kehilangan Arisa.
Sambil melakukan self-analysis seperti itu, aku membuang jauh kendali-ku dan memperpanjang tangan-ku ke barrier.

——Hah?

Untuk beberapa alasan, barrier tidak menolakku, tanganku tergelincir menembusnya.
Tama yang masih memukul barrier masih ditolak masuk.

Aku mencoba menarik tangan Tama dan kami bisa masuk bersamaan.

"Hikaru, ayo pergi bersama. Tama, tunggulah di batu dengan papan segel ukir setelah kamu mengirim orang-orang ini pada ksatria."
"Un, aku mengerti."
"Tama akan menunggu."

Hikaru setuju dengan instruksiku, Tama mengangguk dan berbicara dengan suara yang kaku.
Setelah mengelus kepala Tama sekali untuk meringankannya, aku membawa Hikaru di luar barrier.

——Baiklah, mari pergi tolong Arisa.
"<< DANCE >> Claiomh Solais"

Hikaru menggunakan Claiomh Solais untuk mengubah para Shadow Sentries yang menghalangi jalan kami menjadi debu.
Aku ingin tahu apakah itu hanya imajinasiku, aku merasa bahwa Shadow Sentries hanya menyerang Hikaru sejak beberapa waktu yang lalu.
Mungkin mereka ingat tentang pertarungan mereka dengan Hikaru dulu?

Sementara terganggu oleh itu, kami melewati hutan dan tiba di depan kastil.
Ada tebing di depan mata kami dan sebuah kastil hitam pekat yang menjulang di atas kami di atas tebing.

"Mereka datang lagi!"

Shadow Sentries muncul satu demi satu dari bayangan pepohonan dan bebatuan.
Ini seperti titik respawn dengan respawn tanpa batas, dan bahkan jika seratus dari mereka muncul, mereka bukan apa-apa tapi hanyalah penghalang karena mereka hanya level 30.

Selain itu, mereka tidak ada di peta sampai setelah mereka muncul, sangat mengganggu.

——<<<< Remote Shining Javelin >>.

Sama seperti namanya, homing spear yang memancarkan cahaya intens mengalahkan para Shadow Sentries.
Setelah aku, yang diabaikan oleh para Shadow Sentries, mengalahkan salah satu dari mereka, mereka tampaknya menganggap-ku sebagai musuh dan mulai menyerang-ku.

"Mereka tidak memberimu exp, jadi sebaiknya kita gunakanLight Netuntuk menangkap mereka dan membiarkan mereka sendiri!"
"Mengerti."

Mengikuti saran Hikaru, aku menggunakan beberapa Light Net untuk menangkap para Shadow Sentries yang mengejar, menghentikan mereka.
Berkat itu, kami berhasil menyusup kastil.

Sepertinya Arisa dan yang lainnya berada di ruang paling dalam dari kastil, [Master Room], pada status fainted.

Aku tidak dapat menggunakan teleport dan magic Clairvoyance sehingga aku hanya dapat melihatnya dari informasi peta.
Situasi tak terkendali ini membuatku khawatir.

"Ichirou-nii, Arisa akan baik-baik saja, kamu tidak seharusnya menjadi tidak sabaran."
"Yeah, aku hanya khawatir jika Arisa akan pergi terlalu jauh."

Aku membalas Hikaru dengan nada ringan entah bagaimana.

Namun, pikiran-ku sedikit bisa tenang dari percakapan.
Kami dengan cepat maju dijalur setelah berterima kasih pada Hikaru.

Dengan kemampuan Arisa saat ini, dia seharusnya baik-baik saja bahkan melawan demon lord, tapi aku tidak bisa mengatakannya dengan keras.
Beberapa dewa atau great demon lord terasa seperti mereka akan muncul jika aku melakukan itu.


"——Hikaru, mari berhenti sebentar di sini."

Aku membiarkan Hikaru yang bernafas kasar untuk beristirahat, mengambil accelerated magic gun dan memusnahkan para [Shadow Sentries] dan beberapa [Shadow Knight] level 50 tercampur dengan [Holy Bullet].

Peluru menghantam dinding dan ditolak saat meninggalkan suara seperti ketika kamu menjatuhkan tetesan air ke minyak panas.
.... Menghentikan holy bullet, ya, itu dinding yang cukup kokoh.

Namun, selain level musuh yang meningkat, ritme respawn mereka juga meningkat.
Kami hanya membuang-buang waktu jika ini terus berlanjut.

Arisa dan yang lainnya tidak terluka untuk sementara waktu, namun selain tidak mengetahui tujuan pihak lain, tidak ada jaminan bahwa mereka akan tetap aman.
Bertanya-tanya apakah aku dapat membuat jalan pintas entah bagaimana?

Aku mengeluarkan small white knife dari Storage dan memotong dinding dengan itu.

——Yup, sepertinya akan berjalan dengan baik.

"■■■■■■■■ ■■ ■ ■■■ ....."

Selanjutnya, aku arahkan wand yang terbuat dari [True Silver] yang memiliki akurasi sihir yang bagus secara diagonal ke arah dinding dan mulai chanting mantra terlarang dari destruction magic [Banishing Perforation].

"Ichirou-nii, dinding di sini tidak bisa rusak, kamu tahu. Anak yang datang denganku di masa lalu mengatakan bahwa itu memiliki Non-Destructive Element."

Aku mengangkat sudut mulutku untuk membalas Hikaru.
Kita akan segera melihat hasilnya.

Mantra terlarang mengkonsumsi kekuatan sihir yang sama dengan Meteor Shower.
Aku tidak bisa membuat Arisa dan yang lainnya terluka, jadi arah target adalah kebalikan dari mereka.

".... ■■■■■■■■■ Banishing Perforation."

Sebuah fenomena kehancuran dari konsep [Destruction] yang tidak bisa dipahami oleh ilmu pengetahuan yang aku ketahui, perlahan-lahan menghancurkan dinding.
Dilihat dari kata pengantar dari code mantra, tampaknya menjadi sebuah mantra yang menciptakan kembali kekuatan dari dragon fang yang [Menembus semua].

——Namun, mengendalikan sihir ini sangat sulit.

Jika aku kehilangan fokus, kekuatan dari [Destruction] bahkan mungkin melenyapkan-ku sebagai pengguna.
Aku mempertahankan wand yang terasa seperti akan terbang dengan kekuatan fisik-ku, bertahan sampai mantra berakhir.

Dinding di depanku telah lenyap, dan banyak dinding di atasnya juga sudah dilenyapkan.
Pada akhirnya, tampaknya bahkan mencapai langit.

"Uwah, kamu benar-benar menghancurkan dinding."

Hikaru bergumam dengan tercengang.
Aku minum magic potion dan menenangkan napas kasar-ku.

Ini adalah sebuah percobaan untuk melihat apakah dinding ini bisa dihancurkan dengan sihir, namun aku menggunakan white knife yang terbuat dari sisa-sisa taring Black Dragon untuk menguji apakah itu bisa hancur sendiri.

"Baiklah, saatnya untuk hal yang sesungguhnya."

Aku menggunakan [Banishing Perforation] sekali lagi untuk membuat jalan pintas di koridor seperti maze.

Sayangnya aku tidak bisa menembus lokasi target.
Dilihat dari sensasinya, tampaknya area di sekitar [Master Room] dilindungi oleh Anti Magic tipe dari barrier.

"Ayo pergi."
"Un, ayo!"

Bersama dengan Hikaru, aku melompat ke lubang yang diciptakan oleh [Banishing Perforation].


"Tabung? Hikaru, apakah kamu mengetahui fasilitas apa di sini?"
"U ~ n, aku tidak sampai di sini ketika aku datang sebelumnya jadi aku tidak tahu."

Setelah memasuki pintu di ujung dari lubang, kami memasuki ke dalam sebuah ruangan yang penuh dengan tabung kaca yang terlihat seperti yang digunakan untuk membuat homonculus yang aku lihat di Ibukota Kerajaan.
Di antara banyak dari mereka, salah satu memiliki semacam dari cairan dengan sesuatu yang mengambang di dalamnya.

"——Namun tidak ada kesalahan bahwa ini adalah fasilitas penting, bukan."
"Sepertinya itu masalahnya."

Shadow Knight muncul di setiap arah ruangan —— dan mereka kuat di level 99 untuk boot.
Hikaru mungkin akan terluka jika aku tidak melawan mereka dengan serius.

——Makan ini.

Aku memotong Shadow Knight dengan light magic tingkat lanjut [Foton Laser].
Aku mengerti dari pertarungan sejauh ini, para Shadow lemah terhadap light magic.

——Ini buruk.

Laser Foton yang menabrak dinding terpantul dan memotong fasilitas dengan tak terduga.
Potongan-potongan kaca tersebar, percikan hitam muncul di ruang.

"Ichirou-nii, di belakangmu!"

Shadow Knight yang mendekat bahkan ketika hancur menjadi debu.

Aku mengisi holy sword Durandal yang berada di tanganku dengan kekuatan sihir dan menirukan light magic finisher yang pahlawan Hayato tunjukkan sekali sebelumnya.

—— << Shining Blade >>.

Shock wave yang dihasilkan oleh Durandal memusnahkan Shadow Knight seperti tinta jatuh ke air.

"Ichirou-nii, kamu berlebihan!"

Pipa kaca dan peralatan setinggi seseorang hancur satu demi satu di belakang Hikaru yang berlari menuju pintu keluar dengan kekuatan penuh.
Sepertinya mereka hancur oleh shock wave dari light magic dan finisher.

Salah satu memiliki sesuatu yang mengambang di dalamnya dilindungi oleh Flexible Shield sehingga aman. Aku mengumpulkan pipa kaca ke Storage sebagaimana adanya.
Aku akan memeriksa bagian dalamnya setelah menyelamatkan Aria dan yang lainnya.

Sambil menyebarkan wind magic protection untuk menghindari debu, aku mengikuti setelah Hikaru.


"Arisa!"

Setelah menendang pintu monokrom yang setinggi seseorang, kami masuk ke tempat yang tampak seperti sebuah ruang tahta.
Tampaknya [Great Shadow Knight] level 75 yang tanpa henti respawn tepat sebelumnya tidak muncul di ruang tahta ini.

Tempat ini dipenuhi dengan atmosfer yang tenang.

Dan, Arisa dan para putri sedang tidur di atas takhta gigantic setinggi 10 meter di belakang.
Aku mencapainya dalam satu lompatan dengan Flash Drive dan membangunkan Arisa dengan wakening magic.

"Ehehe, Satou"

Arisa yang setengah tidur memeluk leherku, aku menghentikannya mencuri bibirku dengan menjentikan dahinya.

"Aku akan melakukan ciuman sebanyak yang kamu sesuka nanti, cepat bangun."
"Fue? —— Eh, Master?"
Arisa yang sedang tertawa nihe nihe dengan mata setengah tertidur terbangun dan kembali ke wajahnya yang tenang.
Sepertinya dia tidak mendengar pernyataan-ku sebelumnya.

"Aku minta maaf, aku sudah menjadi hambatan."
"Tidak apa-apa asalkan kamu aman."

Aku bisa mengatasinya entah bagaimana selama dia tidak mati.

Di sisi lain, aku memperhatikan bahwa Hikaru yang berada di bawah tahta tampak aneh.

"Ichirou-nii, lihat itu!"


Hikaru menunjuk pada——.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...