Ini Satou. Seorang senpai mengatakan kepada-ku bahwa kepercayaan itu seperti domino yang jatuh. Tampak bagaimana kamu menahan stres yang menumpuk sedikit demi sedikit dan betapa mudahnya itu dapat dipatahkan hanya dengan satu kesalahan yang menyerupai mereka.


"Airship benar-benar cepat, bukan."
"Ayahanda, baik Viceroy dan pewarisnya untuk pergi ke zona bahaya, bukankah itu terlalu ceroboh!"

Orang-orang yang berpartisipasi dalam rencana merebut kembali dari [Kota Tagenkoumi] yang ditempati oleh monster adalah anggota dari team Pendragon, Earl Muno, Orion-kun, Sir Zotor yang membuat comeback sebagai seorang ksatria, dan saudara Kobold.
Itu bagus, namun Orion-kun telah berselisih serius dengan Earl Muno sejak beberapa waktu yang lalu.

"Ini bukan kecerobohan. Kita bersama Satou-kun dan rekan-rekannya, kita akan aman ke mana pun kita pergi."
"Serahkan pada saya ~?"
"Itu benar, nanodesu! Pochi akan mengalahkan hal-hal bahaya seperti zumbararin”, nanodesu!"

Tama dan Pochi menjawab penuh percaya pada ucapan Earl Muno dengan mengambil pose “Shutan.

Setelah melihat ayahnya dengan kesal, Orion-kun pergi ke dek dengan langkah berat.
Dari sudut pandangnya, jika aku ambisius, aku akan membuat keduanya mati oleh tangan monster dan mengambil alih wilayahnya, dia mungkin mencoba memperingatkan ayahnya tentang hal itu.
Kedengarannya kasar, namun menjadi berhati-hati seperti Orion-kun itu wajar.

Aku menyukai orang yang percaya, tanpa waspada, seperti Earl Muno.

"Master, monster tipe flying mendekat dari depan."
"Master, izin untuk mencegat!"
Liza melaporkan, Nana membungkuk ke depan dan meminta izin-ku.
Melihat pada peta, aku mengerti bahwa ada banyak monster yang menargetkan airship dari jauh.

"Baiklah, izin diberikan. Arisa, tolong ambil inisiatif dengan fire magic."
"Okkey."
"Master, saya——"
"Lulu, tolong bantu sniping menggunakan normal bullet."
"Ya!"
"Mia, tolong siapkan Garuda."
"Nn, serahkan pada saya."

Aku menghentikan kedua Muno agar tidak mengikuti semua orang ke dek pengamatan.
Kami memiliki kursi khusus untuk menyaksikan tontonan pada windshield di kokpit ini.

Seperti awan, sekumpulan monster mewarnai langit menjadi hitam.
Ini hanya sebuah pertunjukan karena mereka semua musuh lemah, namun itu benar-benar seperti visual efek. Seperti didalam sebuah mimpi.

"B-begitu banyak dari mereka ...."
"A-aniue."

Saudara kobold merasa takut oleh sekumpulan monster yang mendekat.

Itu bisa dimengerti.
Dengan begitu banyak dari mereka, mereka terlihat seperti sekumpulan dari fly atau locust, tampak menjijikkan.

"I-ini mustahil. Sir Pendragon! Apa yang kamu lakukan terlihat begitu sembrono! Segera balikan airship! Kita tidak mungkin menang melawan sekumpulan monster seperti itu!"

—— “Sembrono, kasar sekali.

Ada suatu waktu ketika Orion-kun tampaknya takut padaku setelah masalah Behemoth, namun tampaknya teror di depan matanya telah menimpa itu, dia menggeram padaku dengan putus asa.

"Tidak apa-apa. Kita memiliki Arisa di sini."
"Apa yang bisa dilakukan seorang gadis kecil yang hanya bagus dengan mulutnya——"

Orion-kun menghentikan kata-katanya di tengah jalan.
Dia mungkin terkejut dengan hellfire seperti flash yang dapat dilihat melalui jendela.

Fire magic tingkat lanjutan yang jangkauannya meluas yang Arisa gunakan membakar sekumpulan monster.
Ini persis tindakan sungguhan dari Sterilize the garbage(Mensterilkan sampah)!

Ini sedikit mencolok, tapi karena ini adalah sihir yang dapat digunakan dengan mudah oleh Guildmaster Selbira, ini seharusnya baik-baik saja.
Seperti yang diharapkan, dia tidak menggunakan mantra terlarang dari space magic dan fire magic yang baru-baru ini dia pelajari.

Master, apakah kamu melihatnya? Kekerenan Arisa-chan!
"Ya, tentu saja aku melihatnya. Jangan memonopoli mereka terlalu berlebihan, ngerti."
Ho ~ i

Aku menjawab panggilan Arisa [Puji aku] dari speaking tube, dan mengingatkan dia untuk tidak berlebihan.

Orion-kun yang melihatnya dari samping telah mengeras dengan mulutnya yang terbuka, tetapi Earl Muno hanya memuji, Sihir Arisa-kun luar biasa, sementara terlihat seperti biasanya.

Sebagian besar musuh lemah telah dibakar oleh sihir Arisa sebelumnya, sementara sebagian besar yang tersisa telah kembali ke kota.
Beberapa dari monster yang mencoba mendekati kami semua ditembak jatuh oleh sniping Lulu dan Magic Edge Cannon para gadis-gadis beastkin.

Pertempuran berakhir setelah beberapa saat dan semua orang kembali ke sini dari dek.
Hanya Mia yang baru saja selesai memanggil Garuda tetap di dek.
"Oops."

Aku menangkap Arisa yang berada dalam suasana hati baik setelah memainkan bagian aktif, melompat ke arahku sambil berteriak seperti Pochi.

".... D-dengan bakat sihir semacam itu ... k-kenapa kamu hanya menjadi seorang pengikut Viscount ... Kamu seharusnya bertujuan untuk menjadi head dari Shiga 33 Wands membawa sebuah pasukan langsung di bawah Yang Mulia."

Orion-kun yang menegang dengan wajah tercengang sampai beberapa saat yang lalu bertanya pada Arisa dengan suara gemetar.

"Sungguh bodoh, tentu saja itu karena saya jatuh cinta dengan Master."

Setelah mengatakan cintanya dengan cara berbicara dari era Showa, dia dengan manis mencium pipiku dengan ringan.
Terlebih lagi, dengan wajah doya, dia menunjuk pipinya sendiri meminta sebuah ciuman untuknya juga, jadi aku menciumnya seperti di drama Barat untuk menunjukkan kasih sayang.

"A, awawawa"

Arisa yang mendapatkan hadiah ciumannya terlihat bingung.
Dia lemah terhadap serangan kejutan seperti biasa.

Setelah mencium Tama dan Pochi yang tampak iri secara bergantian, Nana datang ke hadapanku dengan ekspresi serius.
Mungkin Nana juga ingin sebuah ciuman? Begitulah yang aku pikirkan, tetapi tampaknya sedikit berbeda.

"Master, menginginkan sebuah senjata untuk melakukan serangan jarak jauh."
"Baiklah. Aku akan mengambil tindakan yang tepat."

Tampaknya semua dari monster telah ditembak jatuh sebelum mereka memasuki jangkauan [Javelin] Nana.

Nana sepertinya puas dengan jawaban tulusku.
Arisa yang dihidupkan kembali menjawab, “Apakah kamu seorang politikus!”, namun karena Nana tidak mempermasalahkannya, aku mengabaikannya.

Airship menurunkan ketinggiannya saat mendekati kota.

Para monster di dalam kota tampaknya takut dengan sihir Arisa sebelumnya, mereka bersembunyi di balik gedung tanpa suara.
Tampaknya para monster yang cerdik telah melarikan diri dari kota dengan memanjat dinding dan keluar.

Ketika kami melintasi dinding luar, ada pergerakan tiba-tiba dari reruntuhan kastil di kejauhan.

"Oh tidak ~?"
"Master, lihat itu! Nanodesu."

Tama dan Pochi yang menemukan Hydra yang menunjukkan kepalanya di reruntuhan kastil membuat keributan.

"Apa itu yang besar!"
"Tampaknya ia boss di sini."

Aku mengatakan kepada Orion-kun yang terkejut.

"J-jika kita hanya menggunakan fire magic dari sebelumnya!"
"Kamu tidak bisa melakukannya."

Aku memberitahu Orion-kun yang mengirim tatapan penuh harapan pada Arisa bahwa kami tidak bisa menerima rencana tersebut.

"Tentu saja ~?"
"Sihir dilarang pada Hydra, nanodesu."
"Master, tolong beri kami izin untuk menaklukkannya dalam pertempuran jarak dekat."
"Master, izin untuk sortie!"

Para garda depan setuju dengan pendapat-ku dan membuat sebuah saran.
Ini bukan karena Hydra tahan terhadap fire magic.

"K-konyol. Kenapa kalian tidak bertarung dengan aman menyerangnya dari kejauhan?"

Para gadis-gadis beastkin yang menuju ke sortie catapult menjawab Orion-kun yang menggelengkan kepalanya menemukan itu tidak bisa dimengerti.

"Karena, itu tidak bagus ~?"
"Itu benar, nanodesu. Dagingnya akan menjadi tidak enak, nanodesu."
"Daging Hydra enak. Kami tidak bisa mendapatkan dagingnya jika kami menyerangnya sembarangan."
".... Apa yang kalian katakan."

Sepertinya sulit bagi Orion-kun untuk menerima penjelasan para gadis-gadis beastkin yang dipenuhi dengan nafsu makan.
Nana telah sortie melalui acceleration magic circle dari catapult, dia tidak berada di sini sekarang.

Kami memiliki banyak penonton hari ini, jadi aku membiarkan airship bergerak mendekati tanah, membuatnya naik-turun.
Garuda Mia yang telah mendahului semua orang menjepit Hydra ke tanah.
Dan kemudian garda depan bergegas satu demi satu.

"Ini sebuah pertempuran yang menentukan dari kaijuu."
"Pochi-chan dan Tama-chan terlihat sedang bersenang-senang."

Arisa dan Lulu berada dalam mode complete spectator.

"Umu, Pochi-kun dan Tama-kun kuat selain dari menjadi imut, bukan."

Earl Muno juga berdiri berbaris dengan keduanya, menikmati aksi para garda depan.

Untuk pertarungan kali ini, yang paling banyak berperan adalah Pochi.
Dia menebas kepala Hydra satu demi satu dengan menggunakan Magic Edge yang dia perpanjang dari bladenya.

Aku akan memberikan yang tepat untuk tusukan garpu pertama dari kepala panggang Hydra pada Pochi.


Meninggalkan orang-orang yang menyaksikan pertempuran sambil menahan nafas, aku pindah ke tanah di depan dengan teleport magic.

"Kurasa ada di sekitar sini?"

Ada banyak dari rongga bawah tanah dari brangkas harta karun dan dungeon di tempat dari reruntuhan kastil.
Aku memilih sebuah rongga yang tidak dekat dengan City Core dan memutuskan untuk membuat sebuah lubang terowongan dengan earth magic.

"Kurasa ini akan terlihat tidak wajar jika ada sebuah terowongan di sini tiba-tiba."

Sambil bergumam sendiri, aku memilih menggunakan architecture magic dari Magic Column.
Aku memasang sebuah ruangan dan sebuah pintu besar dengan ukiran yang menyerupai segel di pintu masuk dari terowongan bawah tanah ini.
Selain itu, aku membuat mereka terlihat tua menggunakan magic [Weathering] yang aku gunakan di dokumen saat itu.

"Baiklah, akhirnya aku bisa memulai di terowongan."

Aku telah kehilangan waktu sekitar lima menit, jadi mari lakukan ini dengan cepat.

Aku menggali lubang dengan diameter sekitar tiga meter, dan kemudian aku memasang tangga spiral dua meter di sisi lubang.
Tentu saja aku sudah memasukkan pegangan tangan untuk mencegah terjatuh.

Aku berpikir untuk memasang sebuah elevator untuk memindahkan barang-barang di pusat, jadi aku membiarkannya kosong.
Sebagai tindakan pencegahan, aku membuat ruang terbuka setiap 100 meter, memindahkan lubang keluar dari jalan.
Aku ingin menghindari kecelakaan yang mematikan terjadi.

Setelah melanjutkan pekerjaan-ku selama sekitar 10 menit, aku akhirnya menembus ke silver vein dan Mithril ore area, dan bahkan terhubung ke tempat di mana ada Blue Crystal, tujuan kami.
Untuk berjaga-jaga, aku memasang sebuah pintu besar yang mengarah ke Blue Crystal.

Hanya untuk penampilan, mari pasang kunci yang kuat di pintu.
Karena aku bisa mengatur kondisi dengan locking magic, aku membuat sebuah kunci safir biru untuk itu, dan memasukan sebuah kondisi di mana hanya orang yang memegangnya bisa masuk. Ini akan baik-baik saja selama aku memiliki duplikat-nya.

Aku meninggalkan kunci ini di ruang pertama.

Setelah menyelesaikan semua pekerjaan dalam waktu lima belas menit setelah dimulainya pertempuran, aku diam-diam teleport kembali ke airship.
Ini tepat setelah Hydra dikalahkan, jadi aku mengarahkan airship menuju reruntuhan kastil.



"Master, selesai pemindahan dari puing-puing di depan dari barrier, jadi saya laporkan."

Sebagai ucapan terimakasih untuk Nana yang melakukan pekerjaan, aku berjanji padanya untuk melakukan suplemen kekuatan sihir untuknya sebelum kami tidur nanti.
Para gadis-gadis beastkin dan Garuda saat ini sedang memunsnahkan para monster yang bersembunyi di reruntuhan kastil.

"Barrier-nya masih menahan, ya."
"Nn, aktif."

Barrier yang mencegah penyusup ke City Core tampaknya berfungsi.
Aku merasa bahwa barrier akan rusak jika aku menyentuhnya, jadi aku pastikan untuk tidak mendekatinya.
"Apa yang harus kita lakukan? Haruskah kami pergi duluan untuk memeriksa apakah ada bahaya apapun?"
"Kamu tidak boleh! Hanya Viceroy dan Viceroy berikutnya yang bisa masuk ke sini."

Ketika aku bertanya pada Earl Muno, Orion-kun memotong dirinya di antara kami dan menjawabnya.

"Tidak apa-apa Satou-kun. Ada banyak hal yang melindungi saya dengan kekuatan Viceroy. Orion, kamu tunggu di sini dengan Satou-kun."
"A-ayahanda."
"Ini perintah."

Setelah mengatakan begitu, Earl Muno berjalan ke sisi lain dari barrier sendirian.
Orion-kun mencoba mengikutinya, namun sepertinya dia dihentikan oleh barrier, dia tidak bisa masuk ke dalam.

Earl Muno mungkin menggunakan kekuatan City Core yang tinggal didalam terminal untuk memasuki barrier.

Setelah beberapa saat, lambang Earl Muno muncul di permukaan barrier untuk sesaat.
Dia mungkin merebut City Core dari kota ini.

Kami menunggu Earl Muno sambil menenangkan saudara Kobold yang akan mencari lokasi dari Mithril vein.


"Heya, terima kasih sudah menunggu. Saya sudah memutuskan wakil —— gubernur dari kota ini."

Earl Muno yang kembali berkata demikian dan melihat sekeliling.

"Liza-kun, bisakah saya bertanya padamu?"
"Saya, kan? Bukankah lebih cocok untuk Master?"
"Saya sudah mendiskusikan ini dengan Nina, Satou-kun akan menjadi penguasa dari kota tambang yang ditinggalkan. Saya ingin menunjukmu menjadi gubernur dari kota ini."
"Karena saya petugas Master, saya tidak bisa melakukan tugasnya——"
"Aturan sebenarnya akan dipercayakan kepada seorang chief administrator, tidak ada masalah."
Liza menatapku dengan ekspresi cemas, jadi aku memberikan persetujuanku padanya.

"Dimengerti. Saya menerima tugas sebagai seorang gubernur."
"Begitukah! Bagus. Kalau begitu mari memulai upacara dengan segera."

Sepertinya tidak perlu dekat dengan City Core untuk menunjuk seorang wakil.

Upacara penunjukan gubernur Liza selesai dengan sebuah mantra sederhana.
Ini mirip dengan upacara [Conferring Peerage] yang aku jalani.


"Jadi ini sebuah tempat untuk upacara, saya ingin tahu apakah ada sesuatu di sini?"
"Ketemu, sebuah kunci ~?"
"Master! Ada sebuah tangga di sini, nanodesu!"

Para gadis-gadis beastkin menemukan ruangan yang menuju ke terowongan Mithril, Tama juga dengan cepat menemukan kunci ke ruangan Blue Crystal.

"Ini cukup dalam."
"Kamu benar."

Orang-orang yang ikut denganku adalah para gadis-gadis beastkin, saudara Kobold dan Orion-kun, tujuh dari kami.
Mia dan Arisa tertarik, tetapi mereka menyerah setelah mendengar tentang tangga panjang.
Aku akan menunjukkan rekaman video kepada para gadis-gadis nanti.

"Silver? Bukankah ini silver vein!"

Silver vein yang terlihat berkilauan di tengah-tengah jalan melalui tangga, ketegangan Orion-kun yang terlihat lelah menjadi naik.

"Jika ada silver vein, itu berarti——"
"Ya! Mungkin mithril vena sudah dekat!"

Saudara Kobold terlihat senang.
Sepertinya, keduanya tidak percaya tentang masalah Crystal Biru.

Sekitar kedalaman 600 meter, vena yang terlihat sedikit berubah menjadi warna hijau dari silver.

"Ini Mithril! Jika kami menggali di sini, Blue Crystal mungkin ada di sini juga!"
"Pastinya ada! Saya akan segera kembali ke atas dan membawa pickaxe."

Aku minta maaf untuk keduanya yang sangat gembira, tetapi mereka tidak akan menemukan Blue Crystal tidak peduli berapa lama mereka menggali di sini.

"Tunggu. Menurut dokumen, mereka menemukan Blue Crystal di tempat terdalam. Bawalah pickaxe setelah kita memeriksanya."

Dengan bujukan-ku, keduanya melangkah ke depan seolah-olah mendahului kami.
Masih ada sekitar 400 meter lagi, namun aku tidak bisa mengatakan itu.

Saudara Kobold yang telah berlari ke lapisan terendah berlari kembali kepada kami.
Tama dan Pochi bersama dengan mereka juga.

"Ada sesuatu seperti sebuah pintu di bawah. Hand ov——tolong pinjamkan saya kunci yang ditemukan sebelumnya."

Kakak laki-laki Kobold yang berbicara dengan nada memerintah karena kegembiraannya berubah menjadi bahasa sopan dengan tatapan dari Liza.

"Kunci itu seharusnya bisa membukanya, desu."

Kesimpulan kakak laki-laki Kobold itu benar, namun karena aku keluar dari cara-ku untuk membuat sebuah gimmick untuk melihat reaksi gembira mereka, aku membuatnya untuk menahannya, mengatakan, “Ayo pergi bersama semua orang.
Ketika kami tiba di depan pintu, Orion-kun yang mengejutkan setelah berjalan terlalu banyak duduk di tanah.
Sepertinya dia menyiratkan bahwa dia tidak bisa bergerak lagi.

" —— Saya sudah membukanya!"

Kakak laki-laki Kobold yang mengambil kunci melihat kembali pada kami, meminta konfirmasi.
Meskipun dia bersemangat beberapa saat yang lalu, sepertinya dia merasa tidak aman sekarang karena dia sebenarnya berada di sini.

Aku memberinya izin-ku, dan kemudian pintu membuat sebuah bunyi terbuka.

"Aniue!"
"Yeah, dengan ini Bolflos kami akan tetap hidup."

Sambil diterangi oleh Blue Crystal yang berkilauan yang menyebar di depan mata mereka, saudara Kobold saling berpegangan tangan, menangis penuh kegembiraan.

Sementara masih duduk, mata Orion-kun bersinar melihat mereka berkilauan.

"Cantik ~?"
"Warna birunya seperti warna holy sword, nanodesu."

Tama dan Pochi melihat pemandangan dengan mata berbinar yang tidak akan kalah dengan Blue Crystal.
Sementara itu kedua dari mereka sedang dibawa di bawah lengan Liza.

Kakak laki-laki Kobold memberikan segumpal dari Blue Crystal kepada adik perempuan Kobold dan kemudian dia berlutut di depanku.

"Sir Pendragon, kami bersaudara—— tidak, Clan Bolflos menjanjikan kesetiaan abadi kepada Anda."

Tidak tidak, kamu harus melakukan itu pada Earl Muno.
Jika kamu mengatakan hal yang membuat salahpaham, Orion-kun akan menatap padamu, kamu tahu.
"Jika kamu ingin menjanjikan kesetiaanmu, tolong lakukanlah pada Earl Muno."
"Tapi——"
"Jika dia tidak memberikan izinnya, kalian tidak akan bisa mendapatkan Crystal Biru."
".... Dimengerti. Kami akan mengikuti kata-kata Sir Pendragon."

Dia entah bagaimana terlihat seperti dia tidak memahaminya, tapi tidak ada masalah selama dia menjanjikan kesetiaan mereka pada Earl Muno.
Saudara Kobold kembali ke tanah sambil membawa Blue Crystal yang dibutuhkan untuk saat ini, dan kemudian keduanya menjanjikan kesetiaan pada Earl Muno.
Kali ini hanya dengan kata-kata, tetapi sepertinya mereka akan terikat secara resmi dengan Earl Muno dengan [Contract] nanti.

Setelah membawa kedua Muno ke Kota Muno, kami membawa saudara Kobold ke kota tambang yang ditinggalkan, dan mendapat persetujuan untuk clan mereka untuk bermigrasi ke kota Tagenkoumi.
Penyihir weaselkin yang disebutkan di atas tidak ada di peta, apalagi kota yang ditinggalkan, jadi aku tidak sempat bertemu dengannya.
Namanya, [Black Mole] tampaknya sebuah alias yang sering digunakan, tidak ada yang tahu nama aslinya.

Selain itu, karena Perusahaan Echigoya telah menerima proyek untuk membangun kembali [Kota Tagenkoumi], utilitas penting, tempat tinggal dan fasilitas administrasi akan selesai pada saat Kobold tiba di kota Tagenkoumi.

——Seharusnya, atau lebih tepatnya kurasa aku hanya akan membuat mereka dengan sihir secara diam-diam.

Aku memberi tahu Manager Perusahaan Echigoya untuk membuat sebuah kontrak untuk mendapatkan pasokan Mithril ingot yang stabil dari Muno Earldom sebagai ganti dari pemasangan peralatan pemurnian Mithril.
Manager sangat antusias, mungkin aku seharusnya menyuruhnya untuk melakukannya dengan santai.


Saudara Kobold datang membawa tribute sehari sebelum kami berangkat.
Blue Steel pike dan sword, silverworks, dan safir, kebanyakannya adalah perhiasan.
"Oh wah! Betapa indahnya!"
"Ini cocok untukmu, Muse."
"Orion-sama."

Nona Muse yang mendapat sebuah liontin safir ekstra besar dari Orion-kun dengan gembira memeluknya.
Orion-kun yang tidak mengantipasi tindakan tunangannya menjadi memerah.

"Viscount Pendragon, ini adalah treasured swordBlue Fangyang dijanjikan dan secret book yang mendetail proses pembuatan dari Blue Steel."
"Silakan ambil."

Aku menerima pedang yang diberikan oleh adik perempuan Kobold dan kemudian mengembalikannya kepadanya.

"——Mengapa?"
"Treasured sword harus dibawa oleh orang yang seharusnya memilikinya."

Aku menjawab ketidakpuasannya saat melihat kakak laki-laki Kobold.

Dia sepertinya mengerti, dia menerima pedang sambil berkata, Kami akan mengikuti keputusan penguasa kami.
Seperti aku katakan, master kalian adalah Earl Muno.

Keesokan paginya, kami berangkat saat sedang dikirim pergi oleh orang-orang dari Muno Earldom.

Aku berpikir untuk mampir ke kota Seryuu, tapi karena aku tidak mau berurusan dengan tuntutan tidak wajar Earl Seryuu, kami menuju ke kelompok timur dari negara-negara seperti yang direncanakan.

Negara pertama adalah Kiwolk —— kingdom of snow dan pepohonan yang tertutup salju.

Olahraga musim dingin kami yang pertama kali di dunia lain sedang menunggu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...