Ini Satou. Ada suatu waktu ketika kata Missing Link sangat populer. Pada saat itu aku salah mengira pada bagian “Link” dengan “Ring”, begitu ketika aku membicarakannya dengan seorang teman tentang itu, aku langsung kehilangan muka(rasa malu).
Sepertinya poin kurangnya dalam kesinambungan(pengertian) dengan fenomena, namun aku tidak menyangka bahwa aku akan pernah menjumpainya selama kehidupan normal-ku.


"Ke kanan ~, sedikit ke kanan ~?"

Tama memberikan instruksi kepada kami menggunakan bendera di ruang terbuka dekat balai kota.
Dia baru saja di sini beberapa saat yang lalu, sungguh si kecil yang cepat.

Mengikuti instruksinya, Brownies dalam seragam penerbangan mendaratkan airship di ruang terbuka.

Dwarf dalam pakaian kerja mengintip melalui jendela dengan penasaran dari balai kota.
Karena ada banyak dari yang gemuk, itu membuatku teringat sekawanan dari sparrow yang berdiri di baris di atas kabel tiang.

"Sudah lama, Sir Pendragon."
"Maafkan saya untuk keheningan panjang saya."

Aku bertukar jabat tangan dengan Driar-shi si walikota yang datang untuk menyambut kami.
Sekretaris dan putri Driar-shi, Jojori-san, juga bersamanya.

"Oh? Bukankah itu Galhar! Kenapa kamu berada di sini?"
"Hei Jojori, wajah kejutmu juga sangat cantik. Aku ingin berkencan di langit bersama denganmu."
"Mou, dasar Galhar."

Jojori-san bereaksi sementara tidak sepenuhnya memerah kepada Galhar-shi yang secara alami mengatakan beberapa kalimat playboy.

Ketika mereka bertemu di magic shop saat itu, Jojori-san bertingkah seperti seorang kakak pada Galhar-shi, tapi sepertinya ada semacam perubahan selama setengah tahun ini.
Menurut Arisa, Jojori-san sepertinya tipe dari “Seorang wanita karier yang tegas yang tertarik pada pria yang tidak baik.

"Master, kemana kami harus membawa souvenir?"
"Master, meminta instruksi."

Liza dan Nana datang dengan kereta dimana aku menaruh barrel wine, jadi aku memastikannya pada Driar-shi sebagai tempat untuk meletakkan mereka.
Aku menahan tawaku ketika Arisa berkata, Bar ~ rel, dengan suara yang sangat imut di depan wine barrel, itu aneh tapi karena itu hanya Arisa yang eksentrik seperti biasanya, aku mengabaikannya.

"Ah Pochi! Kotak itu berbeda."
"Berbeda, nanodesu?"

Aku menghentikan Pochi yang akan membawa kotak kayu dengan satu set dari cangkir sake di dalamnya.

"Galhar-san, kotak kayu ini adalah suvenir untuk Galhar-san, bisakah saya membawa ini ke toko-mu?"
"Sangat diterima! Meskipun saya masih memiliki minuman keras yang kamu berikan pada saya, ucapan terima kasih untuk itu."
"Mou Galhar! Kamu belum mengucapkan terima kasihmu atas workshop scroll, kan?"

Hah, tentang apa ini?

"Benar! Saya ingin menulis surat tetapi kemudian satu hari telah berlalu. Kamu membicarakan tentang saya kepada Viscount Shimen, kan? Berkat itu, saya dapat secara teratur menstok scrollFireworkyang populer. Toko Galhar yang sepi, kini telah menjadi bisnis cukup besar sehingga saya bisa menyewa seorang pegawai. "

Aku tidak pernah ingat membicarakannya secara khusus tentang dia, tetapi aku merasa bahwa aku telah berbicara tentang Galhar didalam workshop scroll ibukota Duchy.
Manager workshop, Jung-shi mungkin berhasil.
"Ini benar-benar berkat Satou-san. Toko Galhar sekarang bisa berlanjut tanpa khawatir ketika akan bangkrut."
"Jojori sangat kejam. Dewi dari keberuntungan, itu adalah kamu, selalu mengawasi tokoku, jadi itu tidak akan bangkrut, kamu tahu."

Ketika aku memperhatikan pembicaraan seperti dua pasangan suami istri yang sudah menikah dengan mata hangat, Walikota Driar-shi datang memanggil-ku.
Sepertinya permintaan-ku untuk bertemu Tetua Dohar telah disampaikan.


"" "God Metal (Orichalcum)!" ""

Saat aku mengeluarkan Ingot Orichalcum di ruangan Tetua Dohar, para blacksmith dwarf yang mengintip di pintu masuk mengangkat suara-suara yang terkejut sekaligus.

"Apa yang kalian lihat, kalian bodoh!"
"" "Kami minta maaf, boss!" ""

Tetua Dohar menjatuhkan tinjunya pada para Dwarf yang melakukan perebutan kalimat satu per satu.

"Maaf atas keributan itu."
"Tolong jangan khawatir tentang itu."

Sementara para Dwarf masih melakukan seiza, Tetua Dohar kembali ke meja, dan mengambil ingot.

"Ini adalah God Metal (Orichalcum) .... Terlebih lagi, ini bukan sebuah God Metal semata."

Tetua Dohar melihat-lihat ingot dari berbagai sudut.
Ini pertama kalinya aku mendengar itu, aku ingin tahu apakah ini memiliki semacam klasifikasi?

"Itu pasti disempurnakan dengan kekuatan dari Source yang cukup tinggi. Saya bisa merasakan berkat dari roh hanya dengan menyentuhnya."

Ini relatif mudah untuk membuat mereka selama ada Crimson Treasures —— bahan alkimia Philosopher Stone, tapi tidak perlu membahasnya pada Tetua Dohar dan gairah para Dwarf, jadi aku tetap diam.

"Namun, dengan God Metal semacam ini, fasilitas yang biasanya digunakan untuk mithril tidak akan cukup."

Tetua Dohar sedang melihat ingot dengan wajah tegas.
Baiklah, ini timming yang [sesuatu seperti ini mungkin terjadi] tepat untuk mengambil Orichalcon hammer dan anvil.

"Dohar-sama——"
"Baiklah Satou! Ikutlah dengan saya!"

——Hah?

Tetua Dohar berdiri dengan tegas dan kemudian memanggil-ku.

Um, Orichalcon hammer dan anvil....

"Jojori! Panggil Driar ke sini! Katakan padanya kita akan melakukan Oblation Strike!"
"Ya!"

—— Oblation Strike?


Beberapa kata misterius muncul dari mulut Tetua Dohar.

"Boss! O-Oblation Strike, itu berarti——"
"Itu benar! Aku mengizinkan Driar untuk mengambil alih. Kita harus memilih suami untuk Jojori."

Dengan kata-kata Tetua Dohar, para blacksmith dwarf yang dimulai dengan Zajir mulai mengambil pose aneh untuk menarik otot-otot mereka.
Jadi Jojori-san benar-benar populer di kalangan pria dwarf.
"Satou, saya sudah mengatakannya sebelumnya, apakah kamu tidak ingin menjadi suami Jojori?"
"Saya minta maaf, tapi Ras kita berbeda."

Aku menggunakan alasan “Berbeda Ras” yang digunakan oleh High Elf Aze-san untuk menolak lamaran pernikahan.
Agak tidak adil, tetapi ada kalanya diperlukan untuk orang dewasa.

"——Oh benar, kamu bukan seorang Dwarf, ya."

Tetua Dohar bergumam dengan wajah seperti burung merpati yang ditembak oleh peashooter.
Sepertinya, dia benar-benar lupa tentang Ras-ku.

"Tidak bisa dihindari, saya tidak bisa menyerahkan teknik saya jika kamu tidak bisa memberikan seorang pewaris."

Tetua Dohar berpikir keras dengan lengan pendeknya terlipat
Lalu Driar-shi dan Jojori-san bergegas masuk.

"Driar! Siapa yang akan menjadi suami Jojori? Tentukan sekarang!"
"S-suami, ayahanda?"
"K-kakek!"

Driar-shi dan Jojori-san terkejut mendengar Tetua Dohar.

Driar-shi yang menenangkan dirinya dari guncangan tersebut, pertama-tama bertanya pada Jojori-san yang bingung dengan suara lembut.

"Jojori, siapa yang kamu inginkan menjadi suamimu."
"Ga —— saya ..."

Jojori-san yang akan menjawab tersendat.

Aku merasa bahwa dia akan mengucapkan nama Galhar-san.
Mari bantu dia keluar sebentar.

"Dohar-sama, apakah Anda ingin suami Jojori-san untuk bakat blacksmith? Atau apakah itu untuk kalibernya sebagai seorang walikota?"
"Bagimanapun. Selama dia memiliki kekuatan untuk membawa Jojori bahkan setelah saya menjatuhkannya(berantam), itu sudah cukup bagus."

Benar-benar sense nilai seperti Dwarf.

Poin semacam itu tidak sesuai dengan Galhar-san yang tenang.
Jika aku harus mengatakan, terus terang Zajir-shi lebih cocok.

Untuk sementara, keheningan menguasai tempat ini.

" —— Aku tidak bisa menunggu lagi. Mari cari pemuda yang cocok untuk melakukan wawancara pernikahan untuk nanti."

Mengesampingkan Jojori-san yang tidak bisa menjawab di belakang burner, Tetua Dohar yang tidak sabaran melanjutkan pembicaraan.

"Oblation Strike ini dilakukan untukku, Satou, Driar dan Jojori—— selanjutnya kita membutuhkan seorang blacksmith dan seorang penyihir. Blacksmith-nya adalah, Zajir, kamu ikut."
"Yea! Boss!"

Zajir-shi yang namanya dipanggil oleh Tetua Dohar mendorong tangannya ke langit dan berteriak dengan gembira.

Para Dwarf di sekitarnya memukuli Zajir-shi dengan tinju berisi berkat dan rasa cemburu.
Zajir-shi yang tersenyum kembali setelah dipukuli sambil berlumuran darah sangat menakutkan. Dwarf suka memberkati cukup banyak dengan kekerasan.

"Selanjutnya, kita membutuhkan seorang penyihir .... Ini salah satu dari saudara Don atau Hahn."
"Ayahnda, mereka berdua akan merajuk jika kamu memilih salah satu dari mereka."
Driar-shi menghentikan keputusan Tetua Dohar.

"Kita harus memilih penyihir lain. Untuk penyihir yang ditugaskan melakukan Oblation Strike, dia tidak hanya dibutukan sihir, tetapi juga skill arithmetic."
"K-kalau begitu, ayo tanya Galhar-san. Dia baru saja datang ke balai kota."

Jojori-san mencela dengan bantuan Driar-shi.

"Benar. Kita akan lakukan dengan itu."

Aku tidak tahu apakah Tetua Dohar menyadari ketidakwajaran dari keduanya atau tidak, tetapi dia dengan mudah menerimanya.
Zajir-shi meringis dengan kemunculan kembali dari rivalnya, tetapi dia tidak membuat keberatan atas keputusan Tetua Dohar.


"Luar biasa, panasnya semakin meninggi."
"A-apakah ini jalan menuju bagian terdalam?"

Sambil mengarah ke red hot magma di bawah dari jembatan gantung, Zajir-shi dan Galhar-shi bergumam.
Tempat ini adalah bawah tanah terdalam dari Kota Bolhart, sebuah area peta yang berbeda di mana City Core berada.

Setelah mengambil cold water purification ceremony, semua orang berganti pada pakaian blacksmith putih.

Setelah melewati jembatan gantung dan tangga batu yang panjang, kami melaju melewati gundukan pasir dari tengah sungai magma.
Ada kuil bergaya Jepang, barrier diatur di sekitar precinct.

Land Lord Dohar, tolong beri izin untuk orang selain Driar untuk masuk.
"Ou! Beri izin kepada Satou, Jojori, Zajir, dan Galhar."
Diakui.
Tetua Dohar menjawab suara City Core.
Barrier yang melindungi kuil dihilangkan, dan kemudian kami memasuki bagian dalam dengan Tetua Dohar memimpin.

Aku sudah terbiasa melihat area City Core, tapi ini sedikit berbeda di sini.
Ada jendela besar di kuil bergaya Jepang, dan gelembung magma bisa dilihat dari sana.

"Kami datang untuk Oblation Strike. Persiapkan untuk itu!"
Diakui. Tolong tunjuk Land Lord berikutnya.
"Driar."
Menyelesaikan pendaftaran, tolong tunjuk wakil berikutnya.
"Oy, driar, lakukan."
"Y-Ya. Saya menunjuk Jojori sebagai wakilnya."
Menyelesaikan pendaftaran, membuat alat-alat Oblation Strike.

Di depan City Core, sebuah anvil terbuat dari blue crystal dan beberapa blue hammer dan tong muncul.
Sepertinya, mereka terbuat dari kekuatan sihir.

Lain kali aku akan melakukan berbagai eksperimen di kota yang aku kuasai di Holy State Parion.

"Dengar! Driar dan Galhar yang mengurus operating board di sana. Operating board akan menjadi faktor penentu dari pengolahan God Metal yang lebih sulit daripada mithril. Driar, ajarkan Galhar."
"Ya! Tanggung jawab kita berat, tetapi kamu harus bisa melakukannya. Tunjukkan pada ayahanda bahwa arithmetic itu tidak diperlukan!"
"Ya, Guru!"

Sepertinya Driar-shi akrab dengan Galhar-shi.

"Satou, apakah kamu sudah membuat pedang lain setelah Fairy Sword?"
"Ya, saya sudah membuatnya."
"Perlihatkan pada saya."

Aku tidak bisa mengambil holy sword atau magic sword, jadi aku mengambil katana yang terbuat dari Damascus steel dari Storage bag.
Aku tidak mencapai rahasia terdalam dari katanasmith yang diajarkan oleh Ban di lapisan bawah labirin, tetapi aku merasa bahwa ini adalah sebuah karya yang sangat bagus untuk-ku.

"Kamu sudah menjadi cukup baik——"

Setelah melihatnya dari berbagai sudut, Tetua Dohar merenung sedikit.

"Zajir, kamu urus Phase Hammer."
"Ey! Boss!"

Zajir mengelus dadanya sendiri sambil tersenyum di seluruh wajahnya.

"Satou, baca scroll ini. Bisakah kamu membaca bahasa dwarf?"

Meringkasnya, bahasa dwarf tidak tampak berbeda dari bahasa elf.
Setelah diam-diam menggunakan force magic [Translate], aku bisa memperbaiki perbedaan dalam nuansa.

"Saya bisa."
"Kalau begitu saya akan menyerahkannya padamu."

Membacanya lebih banyak, aku terkejut.

—— Bukankah ini rahasia para Dwarf!

Apa yang kamu lakukan menunjukkan ini kepada orang luar.

"Dohar-sama, bukankah dokumen ini adalah sesuatu yang tidak seharusnya ditunjukkan kepada saya?"
"Saya tidak keberatan. Itu harus dengan great blacksmith —— tidak, seorang blacksmith yang bisa membayangkan yang terkuat. Saya dan Zajir tidak bisa membayangkan pedang yang melampaui holy sword. Saya bisa merasakan itu dari pedang yang kamu buat sebelumnya. "

Aku mengerti, maka aku pasti cocok untuk itu.
Lagipula, aku mengetahui sebuah pedang yang melampaui holy sword ——.

"Apakah kalian bersiap!"
"" "OU!" ""

Semua orang menjawab Tetua Dohar.

"Operasi peleburan dimulai."
"Mengkonfirmasikan status semi-cair, memulai hitungan mundur, 5, 4, 3, 2, 1."

Driar-shi dan Galhar-shi mengendalikan operating board.
Ingot di anvil menjadi merah panas dan mulai menjadi lunak.

"Oblation Strike, dimulai!"

Dengan sinyal Jojori-san, Tetua Dohar dan Zajir mulai memukul ingot.
Aku memakai alat berbentuk lingkaran, dan membayangkan senjata yang terkuat dari Shinza.

Namun, tidak seperti di game dan anime, sepertinya aku tidak bisa begitu saja membayangkannya.

Sirkuit magic sword ditulis dalam buku yang aku baca sebelumnya untuk membantuku membayangkannya.
Menilai dari itu, posisiku adalah untuk merancang semua sirkuit sihir yang akan diberikan pada pedang.

Dan tampaknya para penyihir, Driar-shi dan yang lainnya mendukungnya.

Baiklah, bayangkan itu——.

Pedang Dewa yang bisa membunuh dewa muncul di pikiranku.

Blade darkness.
"Hai!"
"Hou!"

Jeritan penuh semangat dari Tetua Dohar dan Zajir-shi yang memukul Orichalcum bergema.

Aku membayangkan materialisasi sirkuit sihir.
Tapi idealnya terlalu tinggi, tampaknya itu akan membutuhkan sebuah kapasitas tak masuk akal yang tidak akan cocok dengan pedang.

Sebuah pertanyaan muncul pada saat bersamaan.
Apakah para Dwarf terus melakukan pekerjaan yang tak masuk akal dari generasi ke generasi?

——Apa?

Sebuah sirkuit sihir yang tak aku kenal muncul di pikiran-ku.
Aku ingin tahu apakah itu dari City Core atau mungkin Accumulated Knowledge (Library) di Dragon Vein?

Dari Accumulated Knowledge, aku memilih rangkaian yang sesuai dengan gambaran yang aku miliki.

Sirkuit precise tampaknya mustahil bagi orang-orang untuk dapatkan.
Bahkan tidak ada 1 bit pun dari waste, ia memiliki kemiripan yang nyata dengan program artistik dari era Z80.

"Luar biasa, ini luar biasa, Jojori."
"Ya, sungguh formula numerik yang indah."
"Kamu berdua, berkonsentrasilah pada pekerjaan kalian! Pedang tidak akan disempurnakan jika ada sedikitpun kesalahan!"
""Ya!""


Aku samar-samar mendengar suara dari ketiga orang yang membantu dengan perhitungan.
Ini mungkin untuk membuat pedang yang menyamai Pedang Dewa jika ini terus berlanjut.

——Salah.

Penyangkalan muncul di pikiran-ku.
Aku ingin tahu apa yang tidak benar.

——Salah.

Pedang yang akan selesai saat ini adalah pedang terkuat.

——Salah salah salah.

Suara seperti peringatan bergema di kepala-ku.
Cahaya biru bersinar di depan mataku, golden Orichalcum yang dibentuk akan menjadi pedang di tangan Tetua Dohar, red hot magma yang mengelilingi ruangan ....

——Aku mengerti.

Aku menyadari satu jawaban yang tidak dapat diungkapkan dalam kata-kata dari kedalaman hati-ku.


Menyelesaikan urutan dari Oblation Strike. Tolong berikan sebuah nama.

Suara City Core memotong suasana yang tenang.

"I-ini——"
"Sungguh indah."
"M-mengagumkan. Saya bisa merasakan kekuatan yang melebihi dari holy sword pahlawan yang saya lihat di masa lalu."

Zajir-shi, Jojori-san, Galhar-shi terkesan dengan pedang yang telah selesai.

"Ayahanda, selamat."
"Yeah, ini berkat kalian dan Satou."

Driar-shi mendukung Tetua Dohar yang telah menghabiskan kekuatan sihirnya.

"Satou, coba masukkan kekuatan sihir ke pedang ini."
"Ya."

Aku menerima pedang ramping yang halus.
Ini adalah sebuah golden sword yang terlihat sama persis seperti Pedang Dewa.

Aku perlahan-lahan memasukkan kekuatan sihir ke dalamnya.

Cahaya langsung meledak keluar.

"Cahaya biru? Apakah ini holy sword?"
"Tidak! Ada juga cahaya merah."
"Apakah ini magic sword? Atau mungkin holy sword?"

Suara terkejut dari sekitar tidak mencapai ke telinga-ku.

Aku meningkatkan kuantitas dari kekuatan sihir yang aku masukkan ke dalamnya.
Aku telah menempatkan banyak kekuatan sihir, tetapi tidak terjadi pada Holy Edge atau Magic Edge.

Cahaya merah dan biru menjadi menyatuh, berputar-putar menjadi satu warna.

"Cahaya Ungu ?!"

Teriakan Driar-shi keluar.

Pada saat itu, apa yang muncul di pikiran-ku adalah sense aneh dari [antusiasme seperti membara dari para Dwarf] dan [Pedang Dewa yang dibayangkan yang membawa pembekuan seperti kehancuran dan kepunahan].
Itu sebabnya, aku tidak membayangkan [Pedang Dewa] tetapi sebuah [Pedang yang dapat menghancurkan Pedang Dewa].
Dan kemudian, pedang misterius yang memancarkan cahaya ungu ini adalah produk akhir.

"Saya menamakannya. Holy Magic Sword——"

Holy Magic Sword, ya, itu sebuah nama yang cukup pas.
Berbicara dengan tepat, ini mungkin akan dinamai dengan nama kota atau nama Tetua Dohar.

"——Pendragon."

MENGAPA?
Bagaimana bisa itu terjadi?

Tetua Dohar yang mengambil pedang dari tanganku menusukkannya kedalam City Core.
Tepatnya, ke lubang yang dibuka di City Core.

Holy Magic Sword Pendragon, oblation complete.

Suara City Core bergema.

Kalau dipikir-pikir, ini adalah [Oblation] Strike, ya.
Jika pedang ini tidak akan disajikan, kurasa tidak ada masalah bahkan jika ia diberi nama apa pun.

Sekarang upacara telah selesai, semua orang selain aku akan beristirahat sampai mereka bisa berjalan kembali ke tanah.
Selama istirahat itu, aku bertanya kepada Tetua Dohar tentang alasan nama tersebut.

"Nama rumahmu dari nama dari seorang pahlawan yang menghancurkan dragon, kan? Bukankah menurutmu itu cocok untuk pedang terkuat itu?"

Aku mengerti, kalau dipikir-pikir, aku ingat pernah menceritakan cerita itu selama obrolan minum kami.


Setelah itu, pelantikan Driar-shi dari office dari land lord, Tetua Dohar pensiun, dan pengumuman dari pertunangan Jojori-san terjadi pada saat yang sama, seluruh Kota Bolhart diluput dalam festival.

Calon tunangan untuk Jojori-san adalah dua orang yang berpartisipasi dalam Oblation Strike, Galhar-shi dan Zajir-shi.

Melihat penerbangan airship sangat populer di kota labirin juga sangat populer di sini, salah satu bagian dari orang-orang yang berbaris untuk giliran mereka naik, membuat kegemparan besar yang hampir berakhir menjadi pertarungan tinju.
Aku telah menutup Gate di dalam small airship sehingga tidak ada masalah.

Selama tujuh hari pertarungan minum minuman keras, aku berpartisipasi dalam minum minuman keras dengan berbagai merek dari minuman keras yang dibawa oleh orang-orang bersama dengan Tetua Dohar dan yang lainnya.
Ada banyak minuman keras yang cukup kuat untuk mematikan lidahku, tetapi karena aku memiliki tubuh yang nyaman yang hanya bisa mabuk ringan, aku menikmati rasanya secara penuh.
Di antara banyak dari Dwarf yang jatuh(mabuk), para Dwarf mengakui superioritas-ku dalam arti yang aneh.

Selain itu, rekan-rekan-ku telah——.

Anggota keluarga berorientasi diajarkan blut dan sosis seperti wurst yang terbuat dari hewan domestik yang biasanya hanya muncul selama festival dan berbagai resep sosis dari para Dwarf wanita.
Untuk beberapa alasan, sosis yang dibuat oleh Arisa dengan sihir sangat populer di kalangan anak-anak Bolhart.

Anggota pemakan daging dengan penuh semangat memburu monster di sekitar Bolhart untuk memasok daging, mereka dihormati seperti dewa oleh orang-orang yang berpartisipasi dalam festival.
Tampaknya [Meat Song] yang dimulai dengan lirik [Daging, daging, daging ~] yang disusun oleh Pochi dan Mia telah menjadi booming saat kami meninggalkan Bolhart.
Selain itu, lukisan dari [Hamburg Steak of Sunlight Filtering Through Trees] yang dibuat oleh master painter Tama tampaknya dipajang di galeri seni Bolhart.

Setelah festival berakhir, hari ketika kami akan berangkat menuju Muno Earldom, aku mengajukan sebuah pertanyaan kepada Tetua Dohar setelah melihat hal tertentu.

"Dohar-sama, kemana perginya pedang yang dipersembahkan itu?"
"Menurut legenda, dikatakan bahwa mungkin itu disajikan ke heaven."

Aku mengerti, sepertinya itu diberitahu bahwa itu adalah sebuah persembahan kepada dewa.
Menilai dari cara Tetua Dohar berbicara, sepertinya City Core tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan itu.

Aku melihat character string yang ditampilkan di mailbox Exchange Column.
Di sana——.


[Holy Magic Sword Pendragon] character ditampilkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...