Bukan sudut pandang dari Satou, ini berada dalam multiple dari sudut pandang.

Liza


"Fui ~"
"Saya nyerah, nanodesu."

Tama dan Pochi yang telah melawan Heim dari Shiga Eight Sword jatuh ke tanah.

"E-err, Heim-dono——"

Guru dari sekolah knight mencoba berbicara dengan Sir Heim, tetapi karena agak bersemangat, dia tidak memperhatikan Guru dan berbalik ke arahku.

"Sungguh bakat luar biasa. Untuk menjadi mahir di seusia ini. Dame Kishreshgalza, apakah kamu guru dari gadis-gadis ini?"
"Tidak, guru dari gadis-gadis ini adalah Master dan para elf dari Desa Boruenan."

Sambil merasa tak enak untuk Master, aku menjawab pertanyaan Sir Heim.

"Dengan Master, maksudmu Viscount Pendragon.... Saya ingin sekali bertanding dengannya sesekali, tapi bukankah dia ahli magic swordsman? Bukankah Dame Kishreshgalza lebih terampil dalam pure skill?"
"Tidak, saya tidak bisa dibandingkan dengan Master."

Aku yakin bahwa aku telah menjadi sedikit lebih kuat, tetapi spearmanship Master luar biasa.
Ideal ultimate spearmanship-ku berada di sana.

Suatu hari, aku ingin mencapai tahap itu.

"Fumu, saya benar-benar harus membuat sebuah pertandingan——"

Seolah-olah mengganggu Sir Heim, teriakan keluar dari gedung sekolah.
Gedung sekolah telah ribut sejak beberapa waktu yang lalu, tetapi kali ini jeritan itu bergema meskipun tidak ada sorak-sorai di sini.

" —— Apa ?! Saya akan pergi melihatnya sebentar. Guru Datz, evakuasi para siswa jika kamu merasakan sesuatu yang salah."

Setelah mengatakan demikian, Sir Heim pergi untuk melihat jeritan dengan kecepatan yang menakutkan.

"Tama."
"Aye ~?"
"Ikuti Sir Heim. Jika kamu menemukan sesuatu, segera kembali untuk melaporkan."
"Aye aye sir~"

Setelah menerima perintah-ku, Tama menghilang dari tempatnya.
Ninjutsu adalah hal yang sangat indah.

Itu mengingatkanku, aku ingin tahu apa itu fire wall di luar ibukota kerajaan yang terbakar selama pertarungan Pochi dan Tama.

Master mungkin melawan demon lord yang baru muncul lagi.
Aku harus menjadi lebih baik untuk menjadi eksistensi yang dapat diandalkan oleh Master.


Tama


Ninja berlari.
Berlari dalam bayangan, byun byun.

Ah, itu di~a.

Black demon seperti monyet melompat-lompat, berlari di sisi lain.
Black demon membawa seorang gadis berambut pink di bawah lengannya.

Warna rambut yang menyilaukan, nyan.

Tama mengikuti He ~ im, yang mengejar demon, dari belakang.
Seorang anak gemuk bernama Souya juga berlari dengan putus asa, tapi karena dia lambat, dia semakin tertinggal jauh.

Lakukan yang terbaik ~ Tama bersorak dalam pikirannya.
Tama tidak bisa bicara, Tama adalah seorang ninja.

Sepertinya tujuannya adalah cemetery di depan. Untuk saat ini Tama akan kembali untuk memberi tahu Liza.

"Saya kembali ~?"
"Kerja bagus. Jadi, apa yang terjadi?"
"Demon menculik seseorang ~"
"Penculikan tidak baik, nanodesu."
"Benar .... Mari laporkan pada Master."

Liza mengoperasikan alat sihir, clack-clack.
Ini berkilauan, cantik.

"Tidak ada jawaban .... Untuk saat ini mari lakukan dan pastikan apakah kita dapat melenyapkan demon."
"Aye aye sir~"
"Roger, nanodesu."

Tama berlari menuju cemetery bersama dengan Liza dan Pochi.
Mito


"Lepaskan! Kamu wanita manusia! Menendang Eneshiepet-sama yang hebat ini yang berhubungan darah dengan nine founder clan dari Weaselfolk, sungguh tidak sopan!"
"Diam."

Menangkap weaselfolk yang berlari dari satu tempat ke tempat lain membutuhkan lebih banyak waktu daripada yang aku pikirkan.
Bahkan jika aku kembali saat ini, Shin-kun dan teman-temannya mungkin telah membawa barang-barang yang dicuri ke warehouse.

Aku mengikat weaselfolk yang keras kepala, dan memutuskan untuk membawanya ke Perusahaan Echigoya.
Mengaum dengan berisik di tanah akan mengganggu orang-orang, jadi aku pergi menuju Perusahaan Echigoya dengan melompat-lompat di atap.

Ketika aku setengah jalan menuju Perusahaan Echigoya, suara menderak dari sesuatu seperti flying gigantic bird bergema di ibukota kerajaan.
Ini didekat cemetery dari sebelumnya.

"Oooooo !!"
"Mou, ribut banget——"

Sambil mengerutkan kening pada weaselfolk yang terikat seperti bagworm yang membuat keributan, aku menoleh untuk melihat tempat yang dilihat oleh weaselfolk berada.

——Geh, bayi green dragon?

Pandangannya terkunci pada-ku.

Aku melempar weaselfolk di atap dan kemudian lari ke langit.
Aku tidak memiliki skill Sky Drive seperti Ichirou-nii, tetapi ada banyak dari force magic untuk membuat pijakan yang dapat aku gunakan, jadi tidak apa-apa.
Takut kerusakan pada sekitarnya, aku berlari ke langit.
Bayi green dragon menembakan breath berwarna hijau.

Aku menyebarkan force magic [Giant Shield] dengan segera, menahan serangan breath.
Seperti yang diharapkan dari dragon breath. Sulit bahkan dengan sihir tingkat lanjut.

Tepat setelah aku selesai mengakhirinya, taring green dragon mendekat.
Aku menghindarinya dengan perbedaan setipis kertas.

"Wajah nostalgia, zamasu. Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan bertemu dengan keturunan dari pahlawan Yamato, zamasu."

Yuck, ini bukan naga sungguhan, tapi avatar dari green demon, ya.

Namun, ia berisik dengan zamasu zamasu seperti biasanya.
Aku membawanya ke luar ibukota kerajaan sambil menghindari serangannya.

Sepanjang jalan, aku melihat ruang di atas istana kerajaan terbelah, dan sebuah batu besar muncul.

"Geh, Meteor?"
"Itu sihir dari False King, zamasu. Mari kita memiliki sebuah pertarungan bagus sambil menikmati penghancuran dari ibukota kerajaan, zamasu!"

Green demon mencibir padaku yang terkejut.

"Baca suasananya. Aku tidak bisa bertarung denganmu saat ini."

Aku harus melakukan sesuatu dengan cepat.

"<< DANCE >> Claiomh Solais! Awasi si Zamasu!"

AKu menyerahkannya pada Holy Sword Claiomh Solais untuk mengawasi avatar green demon, dan kemudian aku sendiri menuju ke istana kerajaan.
Aku berakselerasi di langit menggunakan force magic dari [Counter Cube].
Tapi, itu terlalu jauh. Aku tidak akan membiarkannya seperti ini.

Bahkan jika aku tidak berhasil, Raja saat ini seharusnya dapat bertahan melawannya dengan menggunakan kekuatan City Core dengan benar.
Sakura Dryad yang aneh mungkin juga akan membantu.

——Itu ?!

Akhir yang tak terduga menunggu.
Gumpalan besar dari kehancuran ditangkap oleh teleport gate, dan dikeluarkan ke luar ibukota kerajaan.

Manusia seharusnya tidak bisa menggunakan tingkat dari sihir itu.

Jika itu benar, maka ini pasti dengan bantuan City Core atau fragmen dewa, kamu akan membutuhkan tak masuk akal untuk menembus batasan dari manusia.
Dan kemudian, aku menemukan anak yang sedang berbaring di atas dari pohon sakura.

Aku mendarat di samping anak itu.

"Kamu berdarah terlalu berlebihan! Bertahanlah, aku akan menggunakan recovery magic ——"
"Tidak apa-apa, Mito-tan. Aku sudah minum recovery potion dan obat pembentuk darah. Tubuhku terasa agak ringan, tapi aku bisa bergerak dalam waktu singkat."
"Serahkan sisanya padaku dan Satou, pergilah beristirahat."

Arisa menggelengkan kepalanya dengan lemah padaku.

"Tidak bagus. Aku tidak bisa menghubungi Master denganWorld Phone. Sepertinya dia berada di tempat yang tidak bisa dijangkau sihir."
"Kalau begitu, aku akan melakukannya sendiri. Aku masih seorang pahlawan dari generasi utama. Aku bisa melakukan sesuatu selama musuhnya bukan demon lord non-standard seperti Golden Wild Boar King atau Demon Lord Dog Head. Aku juga memiliki holy wand saat ini. "

Ini item yang aku dapatkan dari Ichirou-nii, bukan wand yang aku gunakan dulu, tetapi kinerja dari ketepatan manipulasi sihir dan efek konvergensi sihirnya lebih tinggi daripada divine gift holy wand.
Dia mengatakan bahwa ini adalah prototipe dari saat dia membuat wand untuk dirinya sendiri, tetapi dengan wand ini, aku seharusnya bisa melawan greater demon dengan mudah bahkan sendirian.

Aku menyerang green demon yang melepaskan diri dari Holy Sword yang datang ke sini dengan magic [Divine Hammer].

Ini akan merepotkan jika ia mengganggu selama pertarunganku dengan demon lord.
Aku akan menghabisi orang ini dulu sebelum melawan demon lord.

"Aku akan pergi duluan, kamu harus beristirahat sebelum Satou kembali."

Setelah mengatakannya, aku menantang green demon dalam pertempuran udara.


Arisa


Menyerahkan Mito untuk menangani greater demon, aku, yang kekuatan-ku telah pulih, dibawa oleh Nana dan Lulu ke puncak menara yang menghadap ke arah cemetery.

"Katakan padaku tentang situasinya——"

Aku memberitahu tentang hal yang aku dengar dari Liza dan yang lainnya yang sedang bertempur di cemetery dari [Telephone] pada semua orang.
Aku mengatakan pada mereka bahwa makhluk yang tampaknya adalah demon lord telah menangkap Putri Menea dan Souya, dan Pochi, Tama, dan bersama Heim dari Shiga Eight Sword bertempur dengan black greater demon.

Aku menegaskan bahwa Tama telah menyelamatkan Putri Menea dari puncak menara.
Baiklah, sudah waktunya untuk giliran kami.

Aku meminta Lulu dan Mia untuk tetap di sini, dan teleport ke medan pertempuran.
Dress armor defensive power baruku telah meningkat pesat dibandingkan dengan saat pertarungan dari demon sakuramochi. Ia memiliki defensive power yang lebih tinggi daripada Nana selama pertarungan floormaster.
Aku juga menambahkan space magic dari [Dimension Reflection] juga sebagai tambahan.
Benar-benar full armor magical tak terkalahkan si gadis Arisa-chan.

Dan kemudian, demon lord yang kami hadapi di medan pertempuran adalah——

"Tak sopan, siapa kamu!"
"Bukankah sudah jelas! Kami adalah sekutu keadilan!"

Sambil membalas pertanyaan demon lord yang terlihat sedikit lemah, kami mengatur formasi pertempuran kami di cemetery.
Sepertinya kami bisa mengalahkannya karena hanya di level 50.

"Majulah! Biarkan pertandingannya akan——"

Sambil mengatur pose kedatangan-ku, aku memperhatikan nama demon lord melalui [Persona Appraisal].

Nama demon lord adalah [Shin].
Ini nama dari pahlawan lokal.

Penampilannya telah berubah, tapi wajah Anak laki-laki Shin tentu saja masih ada.

"Hah? Kenapa kamu di sini?"

Demon lord menatapku seperti melihat sampah.

"M-mengapa kamu menjadi ... Jawab aku!"
"Kamu pelayan, kamu bersikap angkuh terhadap salah satu yang menguasai sihir, King omnipotent(mahakuasa), aku!"
"Jawab aku, kamu yang seharusnya menjadi seorang pahlawan, mengapa ?!"
"Aku tidak peduli dengan aku yang ingatannya disegel."
Anak laki-laki shin meletakkan mantelnya dan kemudian menghasilkan beberapa force spear untuk menyerang-ku.

"Tak berguna, tak berguna, tak berguna, jadi saya menyatakan."

Nana yang berada di sampingku menangkis mereka.

"Apakah kamu menghalangi-ku, kentang goreng kecil!"

Seolah-olah mengganggu demon lord marah, naga dibungkus dalam sisik berwarna hijau jatuh dengan boom.

"Terima kasih sudah menunggu, ini kemunculan dari star performer! Pahlawan Nanashi Kedua, tiba!"

Dengan 13 Holy Sword bersinar biru melayang di sekelilingnya, Mito mengambil pose kemenangan di atas green dragon.

"Ara ~? Penampilanmu benar-benar telah berubah."

Mito memiringkan kepalanya ketika dia melihat wajah Demon Lord Shin.

"H-hei, Mito, kamu terlambat."
"Sungguh menyesal. Green greater demon ini ulet(keras kepala), kamu tahu."

Mito mengangkat bahunya dan kemudian greater demon dalam bentuk dari green dragon menghilang seperti kabut.
Ia mungkin tidak bisa mempertahankan mock body (avatar).

"Baiklah, mari melawannya."

Mito cemberut pada Demon Lord Shin dan menyatakan demikian.

"Tunggu sebentar. Orang itu——"
"Aku tahu. Namun, aku seorang pahlawan, dia demon lord. Ini alasan yang cukup untuk melawannya."

Aku mencoba untuk menghentikannya dengan terburu-buru, tetapi Mito tidak mau berhenti.

"Baiklah, ayo pergi, Demon Lord Shin!"
"Aku bilang tunggu——"

Masih mencoba untuk menghentikannya, aku menghentikan Mito yang mengangkat lengannya.

"Menyerahlah Arisa. Tidak ada orang yang bisa kembali setelah mereka menjadi demon lord. Mereka dapat kembali ke ring dari reinkarnasi jika wadah jiwa mereka belum sepenuhnya rusak. Satu-satunya keselamatan adalah untuk memetik kehidupan mereka ketika mereka masih di perbatasan dari humanity, sebelum menjadi gila. "

Mito berbicara sambil menatap Shin.
Kepahitan sepertinya tersembunyi jauh di dalam suara itu.

Namun, kamu akan keluar dari samsara jika wadah rusak, ya.
Demi menjadi lebih mesra dengan Master bahkan di kehidupan selanjutnya, aku harus menahan diri untuk tidak berlebihan seperti sebelumnya.

"Apakah ada artinya mati sebagai pria biasa. Pria seharusnya mengincar puncak."
"Bahkan jika itu dari kekuatan yang diberikan?"
"Aku penguasa dari kekuatan itu. Bahkan jika ini adalah kekuatan yang diberikan oleh ayah menyebalkan itu, akulah yang memutuskan bagaimana cara menggunakannya."

——Ayah? Siapa yang dia bicarakan?

Pertanyaan itu muncul di pikiranku sementara Mito dan Demon Lord Shin sedang berdialog.

"Begitukah .... Kita berada di garis paralel lebih jauh daripada ini. Aku akan mengakhirinya dengan serangan yang tidak akan menyakitkan. Divine Javelin."

15 huge force spear muncul di sekitar Mito.
Magic circle detail sedang diukir pada telephone pole seukuran spear berulang kali.

Dan kemudian, Holy Sword Claimh Solais terbagi 13 melayang berbaris dengan mereka.

"Hmph, pahlawan yang berpusat di sekitar penggunaan sihir, ya——kamu telah memilih lawan yang salah."

Ketika Demon Lord Shin mengklikan jari-jarinya, sihir Mito menghilang, dan Holy Sword Claiomh Solais yang melayang di udara jatuh ke tanah.
Pada saat yang sama, defensive wall yang mengelilingi armor kami juga menghilang.

Untungnya, kekuatan sihir yang bersirkulasi di armor kami sendiri belum menghilang.

Liza yang melawan black greater demon menembakkan magic edge cannon, tetapi menghilang di tengah jalan.

"Tidak mungkin, annulling magic tanpa memperhatikan pada perbedaan level ..."
"Fuhahahaha, sihir apa saja berada di bawah kendaliku karena akulah yang menguasai sihir."

Demon Lord Shin tertawa keras pada Mito yang terkejut.
Skill Unik Shin hanya satu, namanya [Master Wizard].

Yah, aku sudah berasumsi sebanyak itu.
Aku mengirim sinyal tangan kepada Lulu di puncak menara.

Demon lord Shin tertiup menjauh dari tempatnya.
Sedikit kemudian, suara dari bullet tiba di cemetery.

—— Nice, sniper!

Kakak perempuan-ku memiliki skill stylish.

"T-tak disangka kamu menyerang dari jauh .... Seperti yang diharapkan dari orang yang sama seperti ayah."
Shin yang kehilangan salah satu lengannya berdiri sementara darah ungu mengalir dari lukanya.

"Ini bukan apa-apa."

Sebuah lengan tumbuh dari bahunya.
Bullet kedua menyerang Shin, tapi defensive magic-nya melindungi dia dari itu.

Sepertinya dia bisa menggunakan sihir meski kami tidak bisa.
Sungguh Cheat!

"Eyesore."

Shin mengklikkan jari-jarinya, dan kemudian puncak menara di mana Lulu dan Mia berada runtuh dengan suara menderu.
Tidak apa-apa, Lulu dan Mia seharusnya menaiki Garuda yang dibuat Mia di base.

"Yang Mulia, saya tidak berguna, saya minta maaf."

Black demon yang ditikam oleh dragon spear Liza hancur menjadi debu.
Pochi dan Tama tampak baik-baik saja, tetapi Sir Heim memiliki luka di sekujur tubuhnya, terlihat seperti dia akan mati.

"Aku tidak keberatan. Itu berarti aku harus memanggil lebih banyak lagi."

Summoning magic circle muncul satu demi satu di samping Shin, black demon muncul dari mereka.

Yang Mulia, greater demon [Black Four] hadir dihadapan Anda. Saya(wagahai) sangat terharu.
Yang Mulia, greater demon [Black Five] hadir dihadapan Anda. Saya(wagahai) bersukacita.
Yang Mulia, greater demon [Black Six] hadir dihadapan Anda ——

Totalnya ada 16 dari mereka.

J-jangan bilang.... S-semua dari mereka adalah greater demon?

"Terdesak ~?"
"I-ini susah, nanodesu. Ini benar-benar buruk, nanodesu!"

Tama dan Pochi bertukar kata-kata itu sambil meminum stamina dan magic power recovery potion.
Pochi berkeliaran dengan panik, tapi Tama terlihat seperti dia biasa-biasa saja entah bagaimana.

"Kalian berdua, ayo kurangi jumlah mereka dengan first attack. Mundur dengan kecepatan penuh begitu combo attack selesai."
"Aye aye sir~"
"Ro-roger, nanodesu."

Liza menyiapkan dragon spear miliknya, dan memerintahkan Tama dan Pochi dengan wajah yang sepertinya dia siap untuk mati.

"Serahkan ini padaku, kalian para gadis larilah."

Mito mengatakan pada kami bahwa sepertinya dia tidak memiliki kesempatan.
Tapi, aku tidak setuju dengan itu.

"Kami tidak bisa melakukan itu. Aku tidak akan bisa menghadapi Master jika kami meninggalkan Mito-tan untuk mengcover bagian belakang kami dan melarikan diri."
"Seharusnya itu kalimatku."

Selain itu, sihir telah disegel, dan aku tidak bisa menggunakan teleport.
Aku berdiri di samping Mito yang mengambil Holy Sword dari tanah.

Aku menatap Demon Lord Shin yang memperhatikan kami dengan wajah tenang.
Aku akan menunjukkan kepada-mu item-item lelucon sampah yang aku muat di armor bersama dengan Master dalam selera yang buruk.

Di sudut pandangan-ku, aku melihat telinga Tama berkedut, dan kemudian dia melihat ke langit.
—— Apakah ada sesuatu di langit?

"Jangan khawatir bahagia ~"
"Keseran pasaran, nanodesu."

Menyamakan keduanya yang bergumam, musik heroik mulai bergema di medan pertempuran.
Ini Wagner dari [Ride of the Valkyries] yang dimainkan oleh Mia.

Ketika aku melihat sumber dari musik, aku melihat Mia memainkan alat musik di atas pohon di luar cemetery sambil melihat ke langit.
Garuda mungkin jatuh dengan magic purge dan menghilang.

"Untuk memainkan musik pada kematian-mu sendiri, sungguh mengesankan. Dengan semangat itu, aku akan membunuhmu dalam satu serangan tanpa menderita——"

Demon lord Shin mengangkat lengannya.

Pada saat berikutnya, udara dingin dengan bau ozon seperti odor menyapu habis cemetery.
Kuh, inilah serangan demon lord——

Kabut putih yang menghalangi pandanganku menghilang dalam sekejap.

——He?

Di depan mataku, ada sosok dari demon lord dan para greater demon dikurung di dalam pilar transparan seperti kaca.

Dan kemudian——.

"Aku kembali, apakah ada yang terluka?"


Master yang mendarat di atas icicle dari demon lord melambaikan tangannya dengan senyuman riang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...