※ Bukan sudut pandang dari Satou, ini berada dalam multiple
dari sudut pandang.
◇ Liza ◇
"Fui
~"
"Saya
nyerah, nanodesu."
Tama dan Pochi
yang telah melawan Heim dari Shiga Eight Sword jatuh ke tanah.
"E-err,
Heim-dono——"
Guru dari sekolah
knight mencoba berbicara dengan Sir Heim, tetapi karena agak bersemangat, dia
tidak memperhatikan Guru dan berbalik ke arahku.
"Sungguh bakat
luar biasa. Untuk menjadi mahir di seusia ini. Dame Kishreshgalza, apakah kamu guru
dari gadis-gadis ini?"
"Tidak, guru
dari gadis-gadis ini adalah Master dan para elf dari Desa Boruenan."
Sambil merasa tak
enak untuk Master, aku menjawab pertanyaan Sir Heim.
"Dengan Master,
maksudmu Viscount Pendragon.... Saya ingin sekali bertanding dengannya sesekali,
tapi bukankah dia ahli magic swordsman? Bukankah Dame Kishreshgalza lebih terampil dalam pure
skill?"
"Tidak,
saya tidak bisa dibandingkan dengan Master."
Aku yakin bahwa aku
telah menjadi sedikit lebih kuat, tetapi spearmanship Master luar biasa.
Ideal
ultimate spearmanship-ku
berada di sana.
Suatu hari, aku
ingin mencapai tahap itu.
"Fumu, saya
benar-benar harus membuat sebuah pertandingan——"
Seolah-olah
mengganggu Sir Heim, teriakan keluar dari gedung sekolah.
Gedung sekolah
telah ribut sejak beberapa waktu yang lalu, tetapi kali ini jeritan itu bergema
meskipun tidak ada sorak-sorai di sini.
" —— Apa ?! Saya
akan pergi melihatnya sebentar. Guru Datz, evakuasi para siswa jika kamu
merasakan sesuatu yang salah."
Setelah
mengatakan demikian, Sir Heim pergi untuk melihat jeritan dengan kecepatan yang
menakutkan.
"Tama."
"Aye
~?"
"Ikuti Sir
Heim. Jika kamu menemukan sesuatu, segera kembali untuk melaporkan."
"Aye aye
sir~"
Setelah menerima
perintah-ku, Tama menghilang dari tempatnya.
Ninjutsu adalah
hal yang sangat indah.
Itu
mengingatkanku, aku ingin tahu apa itu fire wall di luar ibukota kerajaan yang terbakar selama
pertarungan Pochi dan Tama.
Master mungkin
melawan demon lord yang baru muncul lagi.
Aku harus menjadi
lebih baik untuk menjadi eksistensi yang dapat diandalkan oleh Master.
◇ Tama ◇
Ninja berlari.
Berlari dalam
bayangan, byun byun.
Ah, itu di~a.
Black
demon seperti monyet
melompat-lompat, berlari di sisi lain.
Black
demon membawa seorang
gadis berambut pink di bawah lengannya.
Warna rambut
yang menyilaukan, nyan.
Tama mengikuti
He ~ im, yang mengejar demon, dari belakang.
Seorang anak gemuk
bernama Souya juga berlari dengan putus asa, tapi karena dia lambat, dia
semakin tertinggal jauh.
Lakukan yang
terbaik ~ Tama bersorak dalam pikirannya.
Tama tidak bisa
bicara, Tama adalah seorang ninja.
Sepertinya
tujuannya adalah cemetery di depan. Untuk saat ini Tama akan kembali untuk
memberi tahu Liza.
"Saya
kembali ~?"
"Kerja
bagus. Jadi, apa yang terjadi?"
"Demon
menculik seseorang ~"
"Penculikan
tidak baik, nanodesu."
"Benar ....
Mari laporkan pada Master."
Liza
mengoperasikan alat sihir, clack-clack.
Ini berkilauan,
cantik.
"Tidak ada
jawaban .... Untuk saat ini mari lakukan dan pastikan apakah kita dapat melenyapkan
demon."
"Aye aye
sir~"
"Roger,
nanodesu."
Tama berlari
menuju cemetery
bersama dengan Liza dan
Pochi.
◇ Mito ◇
"Lepaskan!
Kamu wanita manusia! Menendang Eneshiepet-sama yang hebat ini yang berhubungan
darah dengan nine founder clan dari Weaselfolk, sungguh tidak sopan!"
"Diam."
Menangkap weaselfolk
yang berlari dari satu tempat ke tempat lain membutuhkan lebih banyak waktu
daripada yang aku pikirkan.
Bahkan jika aku
kembali saat ini, Shin-kun dan teman-temannya mungkin telah membawa
barang-barang yang dicuri ke warehouse.
Aku mengikat weaselfolk
yang keras kepala, dan memutuskan untuk membawanya ke Perusahaan Echigoya.
Mengaum dengan berisik
di tanah akan mengganggu orang-orang, jadi aku pergi menuju Perusahaan Echigoya
dengan melompat-lompat di atap.
Ketika aku
setengah jalan menuju Perusahaan Echigoya, suara menderak dari sesuatu seperti flying
gigantic bird bergema di ibukota
kerajaan.
Ini didekat cemetery
dari sebelumnya.
"Oooooo
!!"
"Mou, ribut
banget——"
Sambil
mengerutkan kening pada weaselfolk yang terikat seperti bagworm yang membuat
keributan, aku menoleh untuk melihat tempat yang dilihat oleh weaselfolk berada.
——Geh, bayi green
dragon?
Pandangannya
terkunci pada-ku.
Aku melempar weaselfolk
di atap dan kemudian lari ke langit.
Aku tidak
memiliki skill Sky Drive seperti Ichirou-nii, tetapi ada banyak dari
force
magic untuk membuat
pijakan yang dapat aku gunakan, jadi tidak apa-apa.
Takut kerusakan
pada sekitarnya, aku berlari ke langit.
Bayi green dragon
menembakan breath
berwarna hijau.
Aku menyebarkan force
magic [Giant Shield]
dengan segera, menahan serangan breath.
Seperti yang
diharapkan dari dragon breath. Sulit bahkan dengan sihir tingkat lanjut.
Tepat setelah aku
selesai mengakhirinya, taring green dragon mendekat.
Aku
menghindarinya dengan perbedaan setipis kertas.
"Wajah
nostalgia, zamasu. Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan bertemu dengan
keturunan dari pahlawan Yamato, zamasu."
Yuck, ini bukan
naga sungguhan, tapi avatar dari green demon, ya.
Namun, ia
berisik dengan zamasu zamasu seperti biasanya.
Aku membawanya
ke luar ibukota kerajaan sambil menghindari serangannya.
Sepanjang jalan,
aku melihat ruang di atas istana kerajaan terbelah, dan sebuah batu besar
muncul.
"Geh, Meteor?"
"Itu sihir dari
False
King, zamasu. Mari kita memiliki sebuah pertarungan bagus
sambil menikmati penghancuran dari ibukota kerajaan, zamasu!"
Green demon
mencibir padaku yang terkejut.
"Baca
suasananya. Aku tidak bisa bertarung denganmu saat ini."
Aku harus
melakukan sesuatu dengan cepat.
"<<
DANCE >> Claiomh Solais! Awasi si Zamasu!"
AKu menyerahkannya
pada Holy Sword Claiomh Solais untuk mengawasi avatar green demon, dan kemudian
aku sendiri menuju ke istana kerajaan.
Aku
berakselerasi di langit menggunakan force magic dari [Counter
Cube].
Tapi, itu
terlalu jauh. Aku tidak akan membiarkannya seperti ini.
Bahkan jika aku
tidak berhasil, Raja saat ini seharusnya dapat bertahan melawannya dengan
menggunakan kekuatan City Core dengan benar.
Sakura Dryad
yang aneh mungkin juga akan membantu.
——Itu ?!
Akhir yang tak
terduga menunggu.
Gumpalan besar
dari kehancuran ditangkap oleh teleport gate, dan dikeluarkan ke luar ibukota
kerajaan.
Manusia
seharusnya tidak bisa menggunakan tingkat dari sihir itu.
Jika itu benar,
maka ini pasti dengan bantuan City Core atau fragmen dewa, kamu akan membutuhkan tak
masuk akal untuk menembus batasan dari manusia.
Dan kemudian, aku
menemukan anak yang sedang berbaring di atas dari pohon sakura.
Aku mendarat di
samping anak itu.
"Kamu berdarah
terlalu berlebihan! Bertahanlah, aku akan menggunakan recovery
magic ——"
"Tidak
apa-apa, Mito-tan. Aku sudah minum recovery potion dan obat pembentuk darah. Tubuhku terasa agak ringan,
tapi aku bisa bergerak dalam waktu singkat."
"Serahkan
sisanya padaku dan Satou, pergilah beristirahat."
Arisa
menggelengkan kepalanya dengan lemah padaku.
"Tidak
bagus. Aku tidak bisa menghubungi Master dengan『World
Phone』. Sepertinya dia berada di tempat yang tidak bisa
dijangkau sihir."
"Kalau
begitu, aku akan melakukannya sendiri. Aku masih seorang pahlawan dari generasi
utama. Aku bisa melakukan sesuatu selama musuhnya bukan demon lord non-standard
seperti Golden Wild Boar
King atau Demon Lord Dog Head. Aku juga memiliki holy wand saat ini. "
Ini item yang aku
dapatkan dari Ichirou-nii, bukan wand yang aku gunakan dulu, tetapi kinerja
dari ketepatan manipulasi sihir dan efek konvergensi sihirnya lebih tinggi daripada
divine
gift holy wand.
Dia mengatakan
bahwa ini adalah prototipe dari saat dia membuat wand untuk dirinya sendiri,
tetapi dengan wand ini, aku seharusnya bisa melawan greater demon dengan mudah
bahkan sendirian.
Aku menyerang green
demon yang melepaskan diri dari Holy Sword yang datang ke sini dengan magic
[Divine Hammer].
Ini akan
merepotkan jika ia mengganggu selama pertarunganku dengan demon lord.
Aku akan menghabisi
orang ini dulu sebelum melawan demon lord.
"Aku akan
pergi duluan, kamu harus beristirahat sebelum Satou kembali."
Setelah
mengatakannya, aku menantang green demon dalam pertempuran udara.
◇ Arisa ◇
Menyerahkan Mito
untuk menangani greater demon, aku, yang kekuatan-ku telah pulih, dibawa oleh
Nana dan Lulu ke puncak menara yang menghadap ke arah cemetery.
"Katakan
padaku tentang situasinya——"
Aku memberitahu
tentang hal yang aku dengar dari Liza dan yang lainnya yang sedang bertempur di
cemetery dari [Telephone] pada semua orang.
Aku mengatakan
pada mereka bahwa makhluk yang tampaknya adalah demon lord telah menangkap
Putri Menea dan Souya, dan Pochi, Tama, dan bersama Heim dari Shiga Eight Sword
bertempur dengan black greater demon.
Aku menegaskan
bahwa Tama telah menyelamatkan Putri Menea dari puncak menara.
Baiklah, sudah
waktunya untuk giliran kami.
Aku meminta Lulu
dan Mia untuk tetap di sini, dan teleport ke medan pertempuran.
Dress
armor defensive power baruku
telah meningkat pesat dibandingkan dengan saat pertarungan dari demon
sakuramochi. Ia memiliki defensive power yang lebih tinggi daripada Nana selama pertarungan
floormaster.
Aku juga
menambahkan space magic dari [Dimension Reflection] juga sebagai tambahan.
Benar-benar full
armor magical tak terkalahkan si
gadis Arisa-chan.
Dan kemudian, demon
lord yang kami hadapi di medan pertempuran adalah——
"Tak sopan,
siapa kamu!"
"Bukankah
sudah jelas! Kami adalah sekutu keadilan!"
Sambil membalas
pertanyaan demon lord yang terlihat sedikit lemah, kami mengatur formasi
pertempuran kami di cemetery.
Sepertinya kami
bisa mengalahkannya karena hanya di level 50.
"Majulah!
Biarkan pertandingannya akan——"
Sambil mengatur
pose kedatangan-ku, aku memperhatikan nama demon lord melalui [Persona Appraisal].
Nama demon lord
adalah [Shin].
Ini nama dari pahlawan
lokal.
Penampilannya
telah berubah, tapi wajah Anak laki-laki Shin tentu saja masih ada.
"Hah?
Kenapa kamu di sini?"
Demon lord
menatapku seperti melihat sampah.
"M-mengapa
kamu menjadi ... Jawab aku!"
"Kamu
pelayan, kamu bersikap angkuh terhadap salah satu yang menguasai sihir, King
omnipotent(mahakuasa), aku!"
"Jawab aku,
kamu yang seharusnya menjadi seorang pahlawan, mengapa ?!"
"Aku tidak
peduli dengan aku yang ingatannya disegel."
Anak laki-laki shin
meletakkan mantelnya dan kemudian menghasilkan beberapa force
spear untuk menyerang-ku.
"Tak
berguna, tak berguna, tak berguna, jadi saya menyatakan."
Nana yang berada
di sampingku menangkis mereka.
"Apakah
kamu menghalangi-ku, kentang goreng kecil!"
Seolah-olah
mengganggu demon lord marah, naga dibungkus dalam sisik berwarna hijau jatuh
dengan boom.
"Terima
kasih sudah menunggu, ini kemunculan dari star performer! Pahlawan Nanashi Kedua, tiba!"
Dengan 13 Holy
Sword bersinar biru melayang di sekelilingnya, Mito mengambil pose kemenangan
di atas green dragon.
"Ara ~?
Penampilanmu benar-benar telah berubah."
Mito memiringkan
kepalanya ketika dia melihat wajah Demon Lord Shin.
"H-hei,
Mito, kamu terlambat."
"Sungguh menyesal.
Green
greater demon ini ulet(keras
kepala), kamu tahu."
Mito mengangkat
bahunya dan kemudian greater demon dalam bentuk dari green dragon menghilang
seperti kabut.
Ia mungkin tidak
bisa mempertahankan mock body (avatar).
"Baiklah,
mari melawannya."
Mito cemberut
pada Demon Lord Shin dan menyatakan demikian.
"Tunggu
sebentar. Orang itu——"
"Aku tahu.
Namun, aku seorang pahlawan, dia demon lord. Ini alasan yang cukup untuk melawannya."
Aku mencoba
untuk menghentikannya dengan terburu-buru, tetapi Mito tidak mau berhenti.
"Baiklah,
ayo pergi, Demon Lord Shin!"
"Aku bilang
tunggu——"
Masih mencoba
untuk menghentikannya, aku menghentikan Mito yang mengangkat lengannya.
"Menyerahlah
Arisa. Tidak ada orang yang bisa kembali setelah mereka menjadi demon lord.
Mereka dapat kembali ke ring dari reinkarnasi jika wadah jiwa mereka belum
sepenuhnya rusak. Satu-satunya keselamatan adalah untuk memetik kehidupan
mereka ketika mereka masih di perbatasan dari humanity, sebelum menjadi gila. "
Mito berbicara
sambil menatap Shin.
Kepahitan
sepertinya tersembunyi jauh di dalam suara itu.
Namun, kamu akan
keluar dari samsara jika wadah rusak, ya.
Demi menjadi lebih
mesra dengan Master bahkan di kehidupan selanjutnya, aku harus menahan diri
untuk tidak berlebihan seperti sebelumnya.
"Apakah ada
artinya mati sebagai pria biasa. Pria seharusnya mengincar puncak."
"Bahkan
jika itu dari kekuatan yang diberikan?"
"Aku
penguasa dari kekuatan itu. Bahkan jika ini adalah kekuatan yang diberikan oleh
ayah menyebalkan itu, akulah yang memutuskan bagaimana cara
menggunakannya."
——Ayah? Siapa
yang dia bicarakan?
Pertanyaan itu
muncul di pikiranku sementara Mito dan Demon Lord Shin sedang berdialog.
"Begitukah
.... Kita berada di garis paralel lebih jauh daripada ini. Aku akan
mengakhirinya dengan serangan yang tidak akan menyakitkan. Divine
Javelin."
15 huge
force spear muncul di
sekitar Mito.
Magic circle detail
sedang diukir pada telephone pole seukuran spear berulang kali.
Dan kemudian, Holy
Sword Claimh Solais terbagi 13 melayang berbaris dengan mereka.
"Hmph,
pahlawan yang berpusat di sekitar penggunaan sihir, ya——kamu telah memilih
lawan yang salah."
Ketika Demon
Lord Shin mengklikan jari-jarinya, sihir Mito menghilang, dan Holy Sword Claiomh
Solais yang melayang di udara jatuh ke tanah.
Pada saat yang
sama, defensive wall yang mengelilingi armor kami juga menghilang.
Untungnya,
kekuatan sihir yang bersirkulasi di armor kami sendiri belum menghilang.
Liza yang
melawan black greater demon menembakkan magic edge cannon, tetapi menghilang di tengah jalan.
"Tidak
mungkin, annulling magic tanpa memperhatikan pada perbedaan level ..."
"Fuhahahaha,
sihir apa saja berada di bawah kendaliku karena akulah yang menguasai
sihir."
Demon Lord Shin
tertawa keras pada Mito yang terkejut.
Skill Unik Shin
hanya satu, namanya [Master Wizard].
Yah, aku sudah
berasumsi sebanyak itu.
Aku mengirim
sinyal tangan kepada Lulu di puncak menara.
Demon lord Shin
tertiup menjauh dari tempatnya.
Sedikit
kemudian, suara dari bullet tiba di cemetery.
—— Nice, sniper!
Kakak perempuan-ku
memiliki skill stylish.
"T-tak disangka
kamu menyerang dari jauh .... Seperti yang diharapkan dari orang yang sama seperti
ayah."
Shin yang
kehilangan salah satu lengannya berdiri sementara darah ungu mengalir dari
lukanya.
"Ini bukan
apa-apa."
Sebuah lengan
tumbuh dari bahunya.
Bullet
kedua menyerang Shin, tapi defensive
magic-nya
melindungi dia dari itu.
Sepertinya dia
bisa menggunakan sihir meski kami tidak bisa.
Sungguh Cheat!
"Eyesore."
Shin mengklikkan
jari-jarinya, dan kemudian puncak menara di mana Lulu dan Mia berada runtuh
dengan suara menderu.
Tidak apa-apa,
Lulu dan Mia seharusnya menaiki Garuda yang dibuat Mia di base.
"Yang
Mulia, saya tidak berguna, saya minta maaf."
Black demon yang
ditikam oleh dragon spear Liza hancur menjadi debu.
Pochi dan Tama
tampak baik-baik saja, tetapi Sir Heim memiliki luka di sekujur tubuhnya,
terlihat seperti dia akan mati.
"Aku tidak
keberatan. Itu berarti aku harus memanggil lebih banyak lagi."
Summoning magic circle muncul satu demi satu di samping Shin, black demon
muncul dari mereka.
『Yang Mulia, greater demon [Black Four] hadir dihadapan
Anda. Saya(wagahai) sangat terharu. 』
『Yang Mulia, greater demon [Black Five] hadir dihadapan
Anda. Saya(wagahai) bersukacita. 』
『Yang Mulia, greater demon [Black Six] hadir dihadapan
Anda ——』
Totalnya ada 16
dari mereka.
J-jangan
bilang.... S-semua dari mereka adalah greater demon?
"Terdesak
~?"
"I-ini susah,
nanodesu. Ini benar-benar buruk, nanodesu!"
Tama dan Pochi
bertukar kata-kata itu sambil meminum stamina dan magic
power recovery potion.
Pochi
berkeliaran dengan panik, tapi Tama terlihat seperti dia biasa-biasa saja entah
bagaimana.
"Kalian
berdua, ayo kurangi jumlah mereka dengan first attack. Mundur dengan kecepatan penuh begitu combo
attack selesai."
"Aye aye
sir~"
"Ro-roger,
nanodesu."
Liza menyiapkan dragon
spear miliknya, dan memerintahkan Tama dan Pochi dengan wajah yang sepertinya
dia siap untuk mati.
"Serahkan
ini padaku, kalian para gadis larilah."
Mito mengatakan
pada kami bahwa sepertinya dia tidak memiliki kesempatan.
Tapi, aku tidak
setuju dengan itu.
"Kami tidak
bisa melakukan itu. Aku tidak akan bisa menghadapi Master jika kami
meninggalkan Mito-tan untuk mengcover bagian belakang kami dan melarikan
diri."
"Seharusnya
itu kalimatku."
Selain itu,
sihir telah disegel, dan aku tidak bisa menggunakan teleport.
Aku berdiri di
samping Mito yang mengambil Holy Sword dari tanah.
Aku menatap
Demon Lord Shin yang memperhatikan kami dengan wajah tenang.
Aku akan
menunjukkan kepada-mu item-item lelucon sampah yang aku muat di armor bersama
dengan Master dalam selera yang buruk.
Di sudut
pandangan-ku, aku melihat telinga Tama berkedut, dan kemudian dia melihat ke
langit.
—— Apakah ada sesuatu
di langit?
"Jangan
khawatir bahagia ~"
"Keseran
pasaran, nanodesu."
Menyamakan keduanya
yang bergumam, musik heroik mulai bergema di medan pertempuran.
Ini Wagner dari
[Ride of the Valkyries] yang dimainkan oleh Mia.
Ketika aku
melihat sumber dari musik, aku melihat Mia memainkan alat musik di atas pohon
di luar cemetery sambil melihat ke langit.
Garuda mungkin jatuh
dengan magic
purge dan menghilang.
"Untuk
memainkan musik pada kematian-mu sendiri, sungguh mengesankan. Dengan semangat
itu, aku akan membunuhmu dalam satu serangan tanpa menderita——"
Demon lord Shin
mengangkat lengannya.
Pada saat
berikutnya, udara dingin dengan bau ozon seperti
odor menyapu habis cemetery.
Kuh, inilah
serangan demon lord——
Kabut putih yang
menghalangi pandanganku menghilang dalam sekejap.
——He?
Di depan mataku,
ada sosok dari demon lord dan para greater demon dikurung di dalam pilar
transparan seperti kaca.
Dan kemudian——.
"Aku
kembali, apakah ada yang terluka?"
Master yang
mendarat di atas icicle dari demon lord melambaikan tangannya dengan senyuman
riang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...