Ini Satou.
Sepertinya ada waktu ketika mereka mengirimkan telegram dengan [Sakurasaku (Lolos
Ujian)] atau [Sakurachiru (Gagal Ujian)] untuk memberi tahu hasil ujian, tetapi
karena kamu dapat menebak hasil dari ukuran amplop saat ini, mungkin itu sudah
usang? Mungkin akan dihidupkan kembali ketika mereka mengkomputerisasi
notifikasi hasilnya.
◇
"I-I Ibukota
Kerajaan terbakar ..."
Arisa menahan
napasnya di sampingku.
"Terbakar
~?"
"Di mana
api, nanodesu?"
"Mwu?"
Itu wajar bagi
gadis-gadis kecil untuk bingung.
Pipi Arisa
merah. Dia pasti mencoba mengatakan sesuatu yang puitis dan gagal.
"Itu
sakura, jadi saya menyatakan informasinya."
"Itu
sakura? Mereka terlihat seperti di buku gambar."
Seperti yang
Nana dan Liza katakan, Arisa sedang berbicara tentang pohon sakura yang mekar
penuh di Ibukota Kerajaan.
Jalan raya yang
menuju ke Ibukota Kerajaan dan jalanan di dalam kota itu sendiri telah diwarnai
dengan warna sakura.
Meskipun bunga biru
milkvetch itu indah, yang di sini cantik sekali.
"Sungguh indah
...."
Lulu bergumam
sambil terpesona dengan sakura. Dia begitu cantik, aku hampir tanpa sadar
berkata, “Kamu berkali-kali lebih cantik.”
Tentu saja aku tidak
akan mengatakan perkataan seperti playboy.
Dan kemudian
pohon sakura terbesar di Shiga Kingdom memasuki pandangan kami saat tujuan airship
menuju bandara.
"Ugeh, apa
itu?"
"Besar
~?"
"Sungguh indah,
nanodesu."
"Nn, indah."
Arisa terkejut
pada pohon besar sakura yang mekar yang terletak cukup dekat dengan istana
kerajaan.
Pohon sakura
yang dikatakan diberikan oleh elf untuk Raja Kuno Yamato bermekar dalam warna
merah jambu, melukis dinding putih istana kerajaan.
"Memang indah,
tapi bukankah itu terlalu besar?"
"Menebak
dari ukuran jendela, saya melaporkan bahwa ukurannya lebih dari 100 meter.
Tidak terpikirkan bahwa itu berusia 700 tahun, jadi saya memberitahu."
Keraguan Lulu
masuk akal.
Pohon yang
sebesar istana kerajaan tak terpikirkan bahkan di duniaku yang dulu.
Namun——
"Apa yang
aneh tentang itu? World tree bahkan lebih besar, bukan?"
Liza benar,
dampak dari melihat pohon ini lemah ketika kamu telah melihat world tree yang
mencapai langit.
"Jika kamu
berdoa di bawah pohon itu, keinginan apa pun sepertinya akan terpenuhi
...."
Karena aku tahu
referensinya, aku hanya bisa tersenyum kecut pada Arisa yang bergumam begitu.
Sayangnya, ini
bukan pohon sakura yang tidak lengket.
◇
"Satou,
jika kamu akan melihat-lihat ketika kita memasuki pelabuhan, ajak aku!"
Bertentangan
dengan kata-katanya, Nona Karina berpose seperti dia menunjukkan gaunnya
sendiri.
Dia tentunya
cukup cantik untuk membuatmu menahan nafas.
Dia menyebarkan
pesona kuat yang cukup sehingga membuatku tanpa sadar akan melamarnya jika aku
tidak memiliki Aze-san.
Ini sedikit
menjengkelkan, jadi aku pertama-tama memuji Erina dan Pemula-chan di samping Nona
Karina untuk usaha mereka sebagai gantinya.
"Terima
kasih atas pekerjaan kalian, pasti sulit."
"Ya, itu
benar-benar sulit... Akan lebih baik jika Karina-sama berdandan seperti itu
setiap hari."
"T-tunggu
Senpai."
Pemula-chan yang
terlalu serius gagap dari perkataan Erina yang tidak sopan.
Nona Karina sendiri
sepertinya sedang menunggu kata-kataku, sepertinya dia tidak mendengar suara
dari luar.
Aku merasa
sedikit nakal, tetapi aku memutuskan untuk memuji secara normal pada Nona
Karina yang telah kesulitan dalam berdandan.
"Anda
sangat cantik, Karina-sama."
Namun, Nona
Karina tersipu, tanpa bisa membalasnya.
Sepertinya dia
tidak terbiasa dengan pujian karena biasanya dia mengenakan pakaian yang tidak
modis meskipun dasarnya bagus.
Aku harus
menikmati belahan indah yang terlihat dari gaunnya sampai Nona Karina bergerak
lagi.
Arisa dan Mia
menendang kakiku dari belakang, tapi tolong abaikan yang satu ini karena ini
hanya lip service belaka.
◇
Airship telah
tiba di bandara di pinggiran Ibukota Kerajaan.
Kami
mengumpulkan barang-barang kami di kabin dan berkumpul di kubah observatorium
sekali lagi.
"Waa, ada
banyak orang."
"Orang-orang
itu seperti sampah ~?"
"Seperti
semut, nanodesu."
"Nn."
Liza menegur
Tama untuk hal yang sedikit tidak sopan yang dia katakan.
Ada ruang luas
di bandara, tapi penuh dengan orang-orang dan kereta.
Aku merasa bahwa
ada lebih banyak orang daripada kereta yang datang untuk menyambut Duke Bishtal.
Airship perlahan-lahan
menurunkan ketinggiannya, dan kemudian kaki suspensi menyentuh tanah dengan
lembut, mengakhiri pendaratan.
『Semua orang, silakan tunggu di ruangan Anda atau kubah
observasi. Pemandu akan membimbing Anda untuk meninggalkan airship. 』
Seorang kru wanita
berbicara melalui tabung bicara.
Kami tidak perlu
terburu-buru karena yang pertama akan menjadi pihak Duke Bishtal, kami akan
meninggalkan untuk yang terakhir.
Ketika aku
mengintip arah jalan dari dek, ada karpet biru menyebar dari arah jalan menuju kereta
mewah dari rumah Duke.
——Itu bukan karpet
merah, ya.
Tentara elit Duke
berada di kedua sisi karpet, menjaga orang jahat mendekati karpet biru.
Duke memimpin
jalan dengan wajah tertekan, dan kemudian 11 wanita mengikuti di belakangnya.
Wanita-wanita
itu semua adalah istrinya Duke.
Ketiga wanita
tepat setelah Duke berusia yang sama dengannya, tetapi usia para wanita terus
semakin muda di belakang mereka, yang terakhir tampak semuda seperti Nana.
Memeriksa peta,
dia berusia 17 tahun.
Aku hampir
secara refleks menyindir, “Berapa tahun jaraknya.”
Setelah para
istri, ada tujuh anak dari rumah Duke yang berusia sudah dewasa tahun ini dan
yang belum menikah, dan kemudian puluhan punggawa mengikuti mereka.
Cukup banyak
orang. Setengah dari penumpang adalah orang-orang yang terkait dengan Duke.
Namun,
pengawalnya hanya ksatria pribadi meskipun seseorang bertujuan untuk nyawanya.
Meskipun Jeril dan partynya akan segera setuju jika dia meminta mereka untuk mengawal
pihaknya.
Kurasa orang
yang kredibel lebih penting daripada kekuatan mereka.
Sementara aku
memikirkan hal seperti itu, kereta yang membawa Duke dan pihaknya membentuk sejajar
menuju istana kerajaan.
Para bangsawan
mengikuti mereka, karena itu akan segera menjadi giliran kami para penjelajah, aku
memutuskan untuk pergi ke pintu airship.
◇
Ketika Jeril dan
partynya [Lion's Roar] muncul di jalan, suara-suara melengking keluar dari
orang-orang yang menyambut mereka. Semua dari mereka adalah wanita muda yang
cantik.
Sebagian besar
menyerukan Jeril si [Crimson Young Noble], tetapi ketika nama anggota lain
dipanggil, mereka melambai kembali dengan tangan memegang sapu tangan.
Sorak-sorai pada
party berikut menurun sedikit demi sedikit, tetapi ketika kami menunjukkan diri
kami, itu menjadi keras lagi.
.... Mengapa
mereka semua pria tua yang membawa serta gadis kecil, atau pasangan yang sudah
menikah.
Ketika aku
melihat lebih dekat, mereka bangsawan yang aku temui di Ibukota Duchy.
Sepertinya
mereka tidak datang menyambut kami sebagai penjelajah Mithril, tapi mereka
orang-orang ramah yang menemui kami sebagai kenalan.
Aku melambaikan
tanganku sambil sedikit bernostalgia.
Ada juga
beberapa bangsawan dan teman pedagang dari kota labirin di antara mereka.
Seorang
penjelajah Mithril —— seorang pria paruh baya bernama Marmot atau sesuatu
yang sampai di jalan sepertinya dia menemukan seseorang yang dia kenal di
antara kerumunan, dan menunjuk pada seseorang itu, menunjukkan kepada
teman-temannya.
Aku bertanya
padanya karena aku agak tertarik.
"Apakah Anda
melihat seseorang yang dikenal?"
"Ya, kalau saya
tidak salah, itu adalah chief dari Shiga Eight Sword."
Aku mencari di
peta dan menandainya.
Dia cukup jauh, yah
memperhatikan dia. Seperti yang diharapkan dari pengintai dari party penjelajah
Mithril.
Penjelajah lain
tampaknya telah memperhatikannya juga, suara-suara mulai menyebar di antara
mereka.
Ini seperti
ketika seorang bintang pemain pro muncul di stadion Koushien di depan pemain
bisbol Sekolah Mengah Atas, aku kira?
Suara-suara
berubah menjadi spekulasi tak berdasar.
Yang paling
banyak adalah ini——
"Dia pasti
datang untuk mengundang Jeril."
"Aku tidak
bisa memikirkan kemungkinan lain. Mungkin dia mencari pengganti."
"Seperti
yang diharapkan dari Jeril, cocok untuk leader kita!"
Bahkan ketika sedang
diolok-olok oleh anggota [Lion's Roar], Jeril terlihat penuh percaya diri
dengan wajah yang terlihat seperti “tidak buruk sama sekali”.
—— Ini sedikit
berbau flag, jadi Arisa yang berjalan di sampingku tersenyum sangat nakal.
Spekulasi paling
banyak berikutnya adalah dia datang untuk melihatku, dan dia datang untuk melihat
kami berdua.
Seakan dia
berjalan di lapangan yang tidak berpenghuni, Chief-san datang langsung ke arah kami.
Seperti ketika
Musa membagi laut, kerumunan orang memberi jalan untuknya.
Karena Jeril
telah berhenti bergerak, penjelajah lainnya yang telah turun ke jalan juga
berhenti dan membuat lingkaran.
Aku pribadi
ingin menyapa orang-orang yang menyambut kami, tetapi karena kerumunan
menghalangi, tidak ada ruang untuk bergerak bahkan jika kami bisa bergerak.
Tidak, ada
banyak ruang di depan kami, tapi aku tidak ingin menjadi seseorang yang tidak
bisa membaca suasana dan mendorong diriku di sana.
Chief dan
Jeril berada pada garis lurus dari sudut pandangku, jadi aku hanya bisa melihat
punggung Jeril.
Chief tampaknya
telah muncul dari kerumunan.
Keributan
menyebar setiap kali Chief datang lebih dekat ke Jeril.
Aku melihat
Jeril tampak puas dari samping untuk sesaat.
Tempat membeku
ketika Chief
maju selangkah lagi.
Seperti menarik ombak,
keributan telah menghilang.
Chief melewati
Jeril dari samping.
Dia datang
kemari.
"Tidak
mungkin, pemenangnya adalah Sir Pendragon ?!"
"Tapi, Master
Muda bahkan tidak bisa menggunakan Magic Edge, kan?"
Keributan mulai
bangkit kembali sedikit demi sedikit.
Dan kemudian,
aku akhirnya bisa melihat sosok holy knight yang membawa white
pike mengikutinya
dari belakang. Aku memahami tujuan Chief ketika aku melihat wajahnya.
Aku membuat
jalan bagi Chief yang
datang didepanku.
Aku minta maaf
untuk Jeril, tapi aku akan menahan diri dari menjadi badut seperti dia.
Dia berhenti di
depan kami dan menyatakan ini.
"Aku kusir
pertama dari Shiga Eight Sword, Zeff Julberg si『Unfalling』.
Aku menginginkan pertarungan dengan Liza-dono si『Black
Spear』!"