Prolog
Bagian 1
Perbatasan Nasional Timur Kerajaan
Lifelia——
Seolah ingin menghalangi jalan raya yang
membentang ke dasar dari
lembah, sebuah benteng yang dilengkapi dengan benteng raksasa dibangun.
Dievaluasi sebagai menyaingi Kota Benteng Barat
Faltra, itu merupakan sebuah
titik timur utama. Dalam banyaknya pertempuran, ia mampu bertahan
melawan invasi negara tetangga dan para
monster.
Namanya Kenstone.
Gerbangnya
steel city yang selalu dibuka demi perdagangan, ditutup rapat hari ini.
Di atas benteng, para tentara, yang jumlahnya beberapa
kali lebih banyak dari biasanya, memegang tombak dan busur di tangan mereka
dengan wajah gugup.
Di ujung tatapan mereka, ada bendera merah
tua yang melambai.
Mereka adalah bendera pertempuran dari sebuah negara asing.
Para tentara
yang mengenakan steel armor telah berbaris
dan terorganisir dengan baik. Bahkan hanya dengan melihat figur berdiri mereka
akan membuat orang tahu bahwa mereka sangat terampil.
Sang perwira
komandan pasukan yang ditempatkan di Kota Benteng Kenstone
——
Lieutenant General Kuudanis mendapati kumis-nya berkedut dan berbicara.
「Jadi itu dia, Gelmedo Empire.」
Itu adalah sebuah negara yang terletak di luar laut dan
berkembang dalam hal sihir,
itulah laporan yang dia terima. Negara-negara di antara mereka sudah menyerah,
dan tampaknya pasukan
Empire menggunakan momentum itu dan datang untuk menyerang.
Para Pasukan
Kerajaan Lifelia, merasa putus asa.
Ada seseorang yang keluar dari formasi Pasukan Kekaisaran dengan sendirian dan berjalan menuju
benteng.
Kuudanis menatap pada mereka.
「Apa,
seorang anak kecil?
Apakah ia seorang utusan?」
Tidak ada bawahan yang akan menjawab
komentar tanpa alasan dari sang perwira
komandan yang telah lama melayani
militer.
Ketika orang mungil itu cukup dekat untuk
memberi tahu wajahnya, mereka menarik kembali tudung yang menyembunyikan mata
mereka.
Rambut silver
panjang mereka terurai dan terentang.
Itu adalah seorang gadis kecil.
Ia
adalah seorang gadis kecil yang cantik
dengan mata biru dan kulit coklat gelap.
Dia melepas jubahnya.
Dengan pakaian yang hanya memiliki sedikit
kain sampai-sampai tidak cocok untuk medan perang, tonjolan dari dadanya tidak terlalu
besar maupun tidak terlalu kecil.
Pahanya sangat sensual. Sebuah long sword tergantung di
pinggangnya.
Telinga segitiga runcing yang seperti seekor rubah ada di kepalanya.
Ada juga ekor yang tebal.
Kemungkinan besar, dia adalah seorang
Kobold. Di Kerajaan Lifelia, mereka diperlakukan sebagai hewan liar, dan tidak
dihitung di antara Ras.
Jadi Pasukan Kekaisaran menggunakan seekor hewan betina sebagai seorang pembawa pesan —— adalah apa yang dia pikirkan, tetapi bukan itu
masalahnya.
Dia menghunuskan pedang bermata satu dari
pinggangnya.
「Aku adalah sang pemimpin pasukan bersenjata dari Gelmedo Empire, Aira Algerna
-de aru!」
Itu adalah sebuah nada yang mengesankan yang tidak cocok
dengan penampilannya yang masih memiliki sifat kekanak-kanakan dengannya. Dan kemudian, jika
kata-kata itu benar, si gadis
kecil itu tidak lain merupakan si
komandan dari pasukan
penjajah.
Dia mengangkat pedangnya ke atas.
「Aku
mengumumkan ini kepada para perwira dan orang-orang
dari Kerajaan Lifelia ——
Dihadapan pasukanku, perlawananmu
tidak ada artinya -de aru! Aku
tidak berharap pertumpahan darah yang tidak perlu. Menyerahlah sekaligus, dan buka
gerbangnya!」
Ya ampun, tak disangka bahwa si komandan-nya sendiri akan datang untuk
merekomendasikan menyerah.
Selain itu, tak disangka bahwa si komandan adalah seorang wanita dan seorang
Kobold!
Itu terlalu menyimpang dari akal sehat dari pasukan Kerajaan Lifelia.
*Buwah!* Tawa bangkit dari para prajurit.
「Seorang
wanita! Dan seorang Kobold! Si komandan-nya! Hyahyahya!」
Mungkin karena mereka tegang karena gugup,
tawa mereka sangat keras.
Kerajaan Lifelia mengikuti keagungan
Human, dan sovinisme pria juga mengakar.
Sebuah Pasukan Kekaisaran yang dipimpin
oleh seorang gadis kecil dengan lengan kurus,
tidak mungkin ia
kuat ——atmosfer semacam itulah yang menyebar.
Bahkan perwira
komandan
Kuudanis mendengus.
——Empire, mereka tidak pantas ditakuti.
Bertingkah seolah dia tidak mendengar
ejekan mereka, sang komandan
bertelinga rubah, Aira, melanjutkan kata-katanya.
「Sihirmu
berasal dari seratus tahun yang lalu, dan tidak berdaya di hadapan Kekaisaran kami! O orang-orang yang hanya
tahu pertempuran kuno di mana iron sword digunakan, hentikan perlawanan-mu yang tidak berarti. Jika
engkau menyerah, aku akan menjamin
keselamatan para tentara
dan para penduduk. Jika engkau menentang kami, kami
tidak akan menunjukkan belas kasihan!」
「Orang
seperti seekor rubah, melolong kearah kita.」
Kuudanis mengerang dengan suara berat.
Di masa lalu, dia setara dengan sang Hero Allen, dan dia juga
merupakan seorang hero
yang berperang melawan Pasukan
Raja Iblis. Dia memiliki kepercayaan diri dan kebanggaan.
Sebagai seorang pengguna halberd, ia mengakui bahwa tidak
ada satu pun di kerajaan yang bisa menandinginya. Dia dipuji sebagai “Duo kerajaan yang tak
tertandingi”
bersama dengan Galford yang dipercayakan dengan Kota Benteng Faltra sampai ke barat.
Kuudanis memberi sebuah perintah serius.
「Buka
gerbangnya seperti yang mereka
inginkan. Namun, kita
tidak akan menyerah. Ajari si gadis
kecil itu yang dirasuki dengan khayalan yang konyol tentang pertempuran yang sebenarnya!」
「Uoooooh
!!」
Para tentara
dari Benteng Kenstone mengangkat sebuah teriakan perang.
Roda pembuka dan penutup yang dikumpulkan
dari kayu dipintal oleh sejumlah besar tentara. *Jyari jyari* Rantai tebal
digulung. Gerbang kota yang kokoh perlahan terbuka.
Aira membuka matanya lebar-lebar.
Sebuah ekspresi kekecewaan muncul di
matanya.
「Jadi
mereka melawan balik…… Jadi
benar-benar tidak akan ada satu waktu di mana tidak ada suatu pertarungan……」
Kavaleri
dari Pasukan Kerajaan Lifelia
datang keluar dari gerbang kota yang terbuka.
Pada saat itu, Kuudanis mengatur para
elitnya menjadi dua formasi. Dia memiliki banyak pengalaman sebagai seorang komandan.
——Jika kami
membunuh si komandan
musuh, akankah pasukan musuh menjadi sangat marah dan datang menyerang? Atau
akankah mereka kehilangan semangat juang dan mundur?
Bagaimanapun, mengirimkan pasukan utama
akan menjadi kesempatan untuk menentukan kemenangan mereka. Begitulah
seharusnya.
Kavaleri dari salah satu formasi membuat serangan mereka.
「UOOOOOOOH
!!!」
Apa yang ada di ujung serangan mereka adalah si gadis kecil bersenjata
tipis itu sendirian.
Bahkan jika dia adalah seorang swordsman yang memiliki
sedikit kemampuan, dia tidak akan bisa melakukan pertarungan
yang layak. Begitulah seharusnya.
Aira menggertakkan gigi belakangnya tampak
kesal.
Dia menusukkan pedang di tangannya ke
langit.
「Datanglah……Magimatic Sol Argenos!!」
Ruang di belakangnya terdistorsi.
Lanskap yang terlihat mulai bergelombang,
dan gelombang itu menjadi lebih besar. Sebuah tangan raksasa muncul dari ruang
di mana seharusnya tidak ada apa-apa.
Itu adalah sebuah tangan baja yang tampak seperti armor yang
melekat padanya.
Selanjutnya, sebuah kepala keluar, dan bahkan
bagian atas dari sebuah
tubuh.
Yang tiba-tiba muncul, adalah armor dengan
ukuran yang membuatnya terlihat seperti seorang
giant. Kulitnya diwarnai silver.
——Apa itu!?
Sang
perwira dan orang-orang dari Kerajaan Lifelia terguncang, tetapi kavaleri yang
berlari tidak berhenti. Tidak peduli apa lawannya, mereka percaya bahwa
merekalah yang akan mendapatkan kemenangan. Bahkan jika lawannya adalah seekor Demonic Beast tipe
large, sebuah 《Lance
Charge》yang dilakukan oleh seorang kavaleri level tinggi akan efektif.
Tubuh Aira, seolah ditarik ke arah steel
armor yang muncul di belakangnya, bangkit dengan lembut.
Dia menutup matanya.
「CONNECT……!!」
Segera setelah itu——
Dada steel armor terbuka ke
kiri dan ke kanan.
Dari dalam itu, tentakel yang
tak terhitung jumlahnya meledak dengan kekuatan yang cukup untuk membuat suara
*Bubah!*. Tentakel yang memiliki warna benar-benar mirip dengan organ dalam
melingkar di sekitar anggota badan Aira yang berpakaian ringan.
Sebuah suara *bichari* yang
lembab dibuat.
Mereka melilit di sekitar
pinggangnya yang langsing dan bahkan pergi ke bawah pakaiannya. Ketika kakinya
yang tertutup ditarik ke kiri dan ke kanan, selangkangan Aira dibuka paksa.
Tulang belakangnya bergetar,
dan dia mengepalkan giginya.
「Nkuh」
Sebuah tentakel panjang
mengusap selangkangannya dari belakang ke depan seolah meluncur ke atasnya.
「A, AAAAaah……」
Ujung tentakel-nya membentur
bibir berwarna bunga sakura miliknya. Membuka paksa bibirnya yang tertutup
rapat, ia secara paksa menyerang bagian dalam Aira..
「Hangu…… Nnnu……」
Benang bergetah putih-kuning
keluar dari ujung tentakel yang masuk ke tubuhnya.
Benang yang sangat halus
terhubung ke saraf Aira, dan bahkan menyebar ke setiap sudut dan sudut dari
tubuhnya. Tak lama kemudian, itu bahkan mencapai otaknya.
Tontonan itu, itu seperti
seolah-olah gadis kecil itu sedang dimangsa oleh gigantic armor.
Aira sedang ditelan
sepenuhnya.
Itu adalah sebuah kejadian
yang aneh, tetapi meskipun demikian, para kavaleri Pasukan Kerajaan Lifelia
tidak berhenti.
Sebaliknya, mereka
mempercepat.
Magimatic Sol Argenos——dada
dari steel armor yang disebut itu tertutup. Beberapa tentakel yang dipotong
dengan halus jatuh ke tanah sambil meludahkan benang bergetah putih.
Suatu kecemerlangan putih
kebiruan menyala di sepasang mata Argenos.
『Fuuuuu……』
Silver armor itu menghempuskan
nafas.
Sebuah cahaya putih kebiruan
beredar ke bagian-bagian bersama yang bisa dilihat dari celah shell-nya. Siapa
pun yang melihatnya pasti akan mengerti bahwa itu adalah kecemerlangan dari
kekuatan sihir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...