Bagian 8
Diablo membaringkan Rem di
tanah.
「Kamu masih hidup, kan!?」
「……」
Mungkin karena dia mengalami
kesulitan membuka mulutnya, dengan mata kosong——dia mengangguk.
Kedua kakinya menjadi
berantakan.
Dia tidak akan pernah
melupakan kejadian dari dirinya ini.
Kenaifannya sendiri hampir
merenggut nyawa Rem.
Diablo mengambil sebuah HP
Recovery Potion dari kantongnya.
Dia memegang Rem dan membuatnya minum.
Itu adalah sebuah healing
item high
rare.
Seolah-olah sebuah video
diputar terbalik, kedua kakinya yang remuk dikembalikan ke bentuk aslinya
dengan sangat cepat.
Sebelum dia menyadarinya,
gambaran di langit telah menghilang.
Benda yang mengawasi dirinya
mungkin terbang. Apakah itu seperti sebuah drone?
Diperlukan suatu tindakan
pencegahan.
*Kehoh kehoh……* Rem batuk
dengan hebat.
Dan kemudian, meskipun
melemah, dia bisa mendengar suara biasanya.
「......Terima kasih banyak, Diablo.」
「Tidak, aku terlambat. Maaf.」
「......Sama di sini, aku melebih-lebihkan diriku
sebelumnya. Aku adalah sebuah sampah dari semua sampah.」
「Itulah aku.」
「......Sebuah sampah dari semua sampah?」
「U, umu.」
Itu bukan sesuatu yang lucu.
Dia merasa ingin mengukirnya
di dalam hatinya.
—— Demi diriku sendiri, aku
membunuh orang.
Mereka adalah musuh, tetapi
mereka adalah lawan yang bisa dia ajak bertukar kata. Dia merasakan
pertimbangan untuk teman-temannya, dan seseorang yang berjuang demi orang lain.
Jantungnya menjadi sakit.
Sebuah tangan kecil diletakkan
di atas kepalan tangannya yang gemetaran sehingga dia mengepal dengan erat.
Itu tangan Rem.
「……Maafkan aku, ini salahku.」
「Jangan katakan sesuatu yang bodoh. Orang-orang yang
menyerang adalah gerombolan dari Empire.」
「......Diablo, jika kamu merasa telah berdosa, tolong
izinkan aku bertanggung jawab atas setengahnya. Maksudku, kita kan……」
「Rem……」
Dia menutup matanya.
Secara misterius, dia tidak
malu-malu atau gelisah.
Dia bisa menyelamatkan
dirinya——seolah-olah ingin memastikan fakta itu
Kebetulan, dia mungkin tidak
bisa menyentuh dirinya besok. Seolah-olah ingin menghilangkan kekhawatiran itu.
Diablo mendekatkan wajahnya
pada wajah dirinya.
Mereka berdua berciuman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...