Chapter 26 Strongest Sage, Dikelilingi oleh Guru
"Sekarang perkenalkan
dirimu mulai dari... Yah, siapa pun baik-baik saja. Baiklah, Mathias sang
top grade dari sekolah tahun ini! Mari
mulai darimu!"
Sepertinya kepala sekolah
memanggil kami dengan nama.
Dia tidak menyebut nama
keluarga mungkin karena rumah-mu, pengasuhan, dan semacamnya tidak relevan di
sekolah ini.
Jika ada seseorang dengan nama
bangsawan yang terkenal atau sesuatu di antara kami, siswa lain akan menyadari
orang tersebut bahkan jika mereka tidak berniat melakukannya.
Aku setuju dengan tujuannya
dan hanya memberi tahu nama-ku untuk perkenalan-ku.
"Aku Mathias. Panggil
saja aku Mathi. Err..."
Kalau dipikir-pikir itu, aku
belum mempersiapkan apa yang harus dikatakan di sini sama sekali. Bagaimanapun,
ini adalah pengenalan diri-ku yang pertama dalam ratusan tahun.
....Yah, seharusnya tidak
perlu mengatakan hal-hal yang berlebihan karena sekolah ini agak seperti sebuah
akademi militer. Kurasa aku harus memberi tahu orientasi tempur-ku.
"Crest milik-ku adalah Fourth Crest.... Maksudku. Crest
Diskualifikasi. Keahlianku itu sihir jarak pendek dan pertarungan campuran
fisik. Senang bertemu denganmu."
Crest
tidak umum dikenal sebagai Fourth Crest di zaman saat ini, jadi aku menyebutnya
sebagaimana mereka mau.
Ruang kelas berdesir sedikit
setelah mendengar perkenalan-ku.
"Sihir dan pertarungan
campuran fisik, apa itu?"
"Sebaliknya, bisakah
Diskualifikasi Crest menggunakan sihir?"
"Aku juga memiliki Crest
Diskualifikasi dan aku tidak bisa menggunakan sihir, kamu tahu?"
Kepala sekolah menyeringai
melihat ruang kelas.
Namun, sepertinya dia tidak
akan menjelaskan tentang sihir jarak pendek dan pertarungan campuran fisik
serta Crest Diskualifikasi.
"Selanjutnya! Sang
runner-up, Ruli!"
Setelah perkenalan-ku selesai,
kepala sekolah melihat kertas di tangannya dan memanggil nama Ruli.
Kertas itu mungkin memiliki
nilai kami di atasnya.
"Ya! Namaku Ruli. Aku
mahir dengan sihir dan sedikit dengan swordsmanship. Aku ingin menjadi seorang
magic augmenter! Um ... Senang bertemu denganmu!"
Ruli memperkenalkan dirinya
sambil terlihat sedikit tegang.
Ruang kelas berdesir lagi,
meski tidak sekeras milikku.
Tampaknya, jarang bagi seorang
First Crest seperti Ruli yang ingin menjadi seorang Magic Augmenter. First
Crest merupakan crest bagi para Magic Augmenter....
Dunia saat ini menghargai Crest
yang sebaliknya.
Itu sangat buruk sehingga aku
mulai curiga bahwa seseorang dengan niat jahat menjadikannya tidak efektif.
"Selanjutnya! Sang
Ace!"
"Ya!"
Kelas berlanjut dengan
perkenalan.
Semua orang dari rank kedua
sampai ketujuh memiliki First Crest.
Dan lima dari mereka selain
Ruli ingin menjadi magician.
"Yang berikutnya adalah
yang terakhir... Alma!"
"Ya. Nama Alma. Aku
memiliki Regular Magic Crest jadi aku bertujuan untuk menjadi seorang warrior. Meskipun aku tidak bisa menang dalam sihir atau
pedang melawan Ruli.... Aku memiliki kepercayaan diri dengan sebuah busur... "
Perkenalan-nya agak
disayangkan. Yah, aku rasa itu wajar saja karena pihak lain merupakan sang
runner-up sepanjang tahun ajaran. Perbedaan dalam penampilan pedang mereka juga
cukup besar.
Dan untuk beberapa alasan dia
bertujuan untuk menjadi seorang warrior bahkan dengan Regular Magic Crest yang sangat cocok
untuk sihir.
"Dan begitulah. Adakah
yang memiliki suatu pertanyaan?"
"Sensei, aku memiliki
sebuah pertanyaan!"
Alma mengangkat tangannya.
"Apa itu?"
"Skor milik Mathias-kun
pada pengumuman kelulusan itu sangat aneh, apakah itu sebuah kesalahan!"
"Ah. Yang itu ya. Yang
aneh di sini itu Mathias, bukan skornya. Seberapa dia anehnya, kamu dapat
memeriksa sendiri selama pelajaran praktik. Untuk saat ini, class
S dan class A akan melakukan pelajaran bersama. Aku ingin
berbicara dengan-mu, Mathias, datang ke kantor kepala sekolah nanti. "
Setelah ini dan itu, kelas
pertama kami berakhir dan aku dibawa ke kantor kepala sekolah.
Apa yang mereka inginkan
dariku?
"Bagus. Aku melihat semua
orang berada di sini."
Banyak dari orang dewasa sudah
berada di dalam ruangan ketika kami masuk.
Mereka kemungkinan besar
adalah guru sekolah ini. Beberapa wajah terlihat tidak asing dari ujian dan
upacara penerimaan.
30%-nya dari tipe sarjana,
40%-nya dari tipe magician dan 30%-nya dari tipe warrior
ya.
Fakta bahwa tidak ada satu pun
tipe sihir dan pertarungan campuran fisik sedikit menggangguku, tetapi mereka
memiliki keseimbangan yang baik jika mengesampingkannya.
"Maaf karena mendadak,
Mathias, tolong selesaikan masalah yang ini. Dan juga yang ini."
Kepala sekolah mengatakan itu
dan menyerahkan pada-ku sebuah kertas dengan dua masalah.
Dan kemudian, para guru tipe
sarjana mulai mengamati-ku agar tidak ketinggalan pergerakan tangan-ku.
Salah satu masalah adalah
masalah yang sama dari ujian masuk saat itu.
Mungkin mereka meragukan-ku
karena berbuat curang.
Untungnya, kedua masalahnya
adalah magic circle dasar matematika. Masalah pertama dapat diselesaikan dalam
20 detik selama kamu mengetahui teori Pythagoras. Masalah selanjutnya sedikit
lebih kompleks, tetapi tiga menit sudah cukup untuk menyelesaikannya.
Aku menulis rumus di kertas
yang disediakan dan meletakan jawabannya sambil berhati-hati dengan kekeliruan.
Yah, aku bisa melakukannya
dengan intuisi-ku tanpa perhitungan untuk se-level dari magic circle ini.
Sebaliknya, magic circle
matematika adalah dasar untuk magic augmenter, mereka tidak akan bisa melakukan
augmentation
lima kali lipat jika mereka tidak bisa melakukannya
sebanyak ini.
Aku selesai memecahkan masalah
sambil memikirkan itu.
"...Da...
dalam sekejap...!?"
"Oy, apakah ini
benar?"
"Ini merupakan sebuah
masalah yang belum terpecahkan. Tidak mungkin kita bisa memastikannya kecuali
kita membangun sihir."
"Tapi setidaknya aku
tidak bisa melihat sesuatu yang kontradiktif. Mungkinkah ini...."
"Guru yang bertanggung
jawab atas magic augment seharusnya bisa menguji dan memastikannya
‘bukan?"
"To-tolong tunggu, aku
akan membawa kembali magic stone untuk eksperiment!"
Kantor kepala sekolah dalam kegemparan
ketika aku menyelesaikan masalahnya, beberapa guru bahkan berlari ke suatu
tempat.
Hah? Ini tampak berbeda dari
mereka yang meragukan-ku karena berbuat curang.
“Apakah aku melakukan sesuatu
yang salah”, aku melihat pada kepala sekolah dengan itu dalam pikiran.
"Kepalasekolah-sensei,
ini——"
"Mathias, apakah kamu
tahu apa yang baru saja kamu selesaikan?"
"Masalah dalam ujian
masuk dari akademi ini dan versi panjang dari masalah itu ‘kan?"
Kepala sekolah tersenyum
ketika dia mendengarku.
"Itu pastinya sebuah
pertanyaan dalam ujian masuk Akademi Kerajaan Kedua.... Dengan asumsi bahwa itu
tidak akan terselesaikan, begitulah."
"Dengan asumsi bahwa itu
tidak akan terselesaikan?"
"Yea. Begitulah bagi kami
untuk melihat seberapa jauh para peserta akan memikirkannya, bahkan jika mereka
tidak bisa menyelesaikannya.... sedangkan kamu sudah menyelesaikannya."
Masalah sederhana seperti itu
dianggap tidak dapat terselesaikan, sungguh aneh untuk dikatakan.
Jika magic augmenter bahkan
tidak bisa membangun magic circle dari level ini, itu berarti tidak ada seorang
pun di dunia ini yang bisa membuat magic sword yang layak.
Jangan bilang bahwa magic
sword di toko Bass diperlakukan sebagai pedang yang layak, tidak mungkin, ‘kan.
"Izinkan aku
memberitahumu jawaban yang benar. Masalah pertama adalah sebuah pertanyaan
dalam ujian masuk Universitas Sihir Kerajaan, masalah kedua adalah sebuah
masalah yang belum terpecahkan bahkan setelah negara mengumpulkan seluruh
sarjana sihir."
....Ha?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...