17-Istirahat 1: Si Dewi Kecil



"Demon God, kamu baik-baik saja?"
"Parion ya."
"Un."

Demon God mengangkat tubuhnya di tempat tidur mewah miliknya.
Ia saat ini sedang beristirahat untuk menghilangkan kekotoran yang ia dapatkan dari menyatuh dengan [Poisonous Satou], sebuah jebakan yang dibuat oleh para pantheon.

Demon God menghentikan Parion saat dia akan memeluk dirinya dengan polos seperti biasanya.

"Kenapa?"

Parion menanyakan alasannya karena Demon God biasanya akan senang setiap kali dia memeluk dirinya ketika mereka berada dalam bentuk jasmani.

"Kamu akan terinfeksi dengan kekotorannya."
"...Uh huh."

Sepertinya dia masih belum terbiasa dengan tubuh baru yang dibuat dirinya, wajahnya semua menggeliat seperti poyayan.

"Tapi aku terkesan kamu berhasil sampai sejauh ini."

Terkesan bahwa dia dapat mencapai bagian terdalam dari Netherworld yang dipenuhi dengan para demon yang benar-benar membenci dewa tanpa menyebabkan suatu keributan sekalipun.

"Otoritas, terlatih."
"Begitu ya, Parion gadis baik "

Dipuji oleh Demon God, Parion membusungkan dadanya penuh kemenangan.
Sebuah objek asing muncul dalam pandangan Parion.

"Apa itu?"

Parion mengalihkan perhatiannya ke sebuah pearl scythe dengan cahaya berwarna pelangi yang menghiasi kamar tidur.

"Godreaping Scythe——sebuah senjata yang mampu membunuh dewa."
"Membunuh dewa?"

Parion mengambil scythe-nya di lengannya saat dia bergumam.
Tampaknya terlalu berat bagi tubuh Parion, dia terhuyung-huyung dengan bahaya.

"Benda itu sangat berbahaya, letakan kembali itu, Parion."
"Harus membunuh dulu sebelum itu."

Parion dengan goyah mengambil sikap dengan scythe-nya.

"Itu masih belum selesai."
"Kenapa?"

Parion memiringkan kepalanya seperti poyayan.

"Itu belum memiliki Kedewaan."
"Bagaimana kamu memasangnya?"
"Senjata itu adalah alasan mengapa aku menciptakan Menara Ungu, untuk mengumpulkan kedewaan. Mereka akan cukup untuk mengisinya penuh dalam 10.000 tahun."
"Kenapa tidak menggunakan Kedewaan para Nymphs?"
"Para Nymphs memiliki terlalu sedikit Kedewaan tak peduli apa. Bahkan mereka semua bersama-sama tidak akan cukup untuk mengisi scythe ini."
"Berapa banyak yang dibutuhkan?"
"Sekitar jumlah dari satu dewa."

Mata Parion terbuka lebar setelah mendengar jumlah yang sangat besar.

"Apa yang harus dilakukan."

Parion memiringkan kepala dan tubuhnya dengan alis berkerut.
Dia tidak pernah menyangka bahwa penyelesaian dari sebuah senjata yang membunuh dewa memerlukan tindakan kontradiktif untuk membunuh seorang dewa terlebih dahulu.

"Aku akan datang lagi."

Parion meninggalkan istana Demon God setelah menggumamkan itu.


"Demon God. Aku memikirkan sebuah ide bagus."

Parion langsung ke pokok pembicaraan pada kunjungan keduanya.
Demon God tidak tidur di ranjangnya hari ini, tampaknya racun yang dimasukkan ke dalam fake Satou sudah hilang.

"Selamat datang, Parion. Apa ide bagusmu ini?"
"Mari kita gunakan White Radiant Crystal."
"——White Radiant Crystal? Benda itu disembunyikan di bagian terdalam dari Alam Dewa ya..."
"Un."

Demon God menyadari bahwa dewa Parion mengatakan kepadanya untuk menggunakan White Radiant Crystal untuk mengisi Godreaping Scythe ketika ia melihat dia melirik ke arah scythe itu.

"Cukup?"
"Kristalisasi dari Kedewaan [White Radiant Crystal] memang akan cukup... Tapi aku tidak bisa setuju dengan hal itu."
"Kenapa?"
"Kristal itu diperlukan untuk melindungi dunia manusia selain Alam Dewa."

Itu adalah [Seven Gods Barrier] yang melindungi dunia manusia dari ancaman [Outsiders] yang berkeliaran di langit hampa, dan White Radiant Crystal merupakan sebuah booster yang menyatukan kekuatan yang membuatnya menjadi kenyataan.

Itulah sejauh mana pengetahuan Demon God tentang hal itu.

"Tidak apa-apa."

Parion membusungkan dadanya dengan percaya diri.

"Begitukah?"
"Semua orang bisa mengirimkan. Semua orang menyembunyikan Kedewaan cadangan."

Parion bersikeras bahwa para dewa bisa membuat White Radiant Crystal baru jika mereka semua hanya mengumpulkan simpanan tersembunyi dari Kedewaan mereka.

"Maka, ambisi kita bisa diwujudkan."

Demon God merenung. Dia bisa membebaskan manusia dari cengkraman para dewa jika dia menggunakan [Godreaping Scythe] untuk mengancam para dewa itu.
Hanya saja, apa yang ada di dalam pikiran Parion yang tersenyum——.

"Ayo lakukan."
"Baiklah. Aku mengandalkanmu untuk membimbingku ke Alam Dewa."
"Serahkan saja pada diri-ku."

Dengan demikian, sebuah tim tag dari Demon God dan Parion telah dibentuk, dan pencurian dari White Radiant Crystal dari Alam Dewa telah dilakukan.


"Demon God, kamu baik-baik saja?"
"...Pa-Parion."
"Un."

Demon God bahkan tidak mampu mengangkat tubuhnya dari tempat tidur saat dia menatap Parion dalam kesakitan.
Kedewaan yang meluap keluar dari tubuhnya jauh melebihi jumlah yang biasanya, tetapi itu stagnan seperti lumpur hitam.

Kabut kekotoran miasma yang menutupi seluruh Netherworld rupanya semua dari Demon God.

"Apa yang terjadi?"
"Para dewa itu membuat-ku baik. White Radiant Crystal memiliki Kebencian di dalamnya."

Kebencian—— [Kekuatan Terlarang] yang tersegel di bulan.
Demon God sedang mengatakan seseorang telah memasukannya di White Radiant Crystal.

Dia mungkin perlu untuk mengambil Kedewaan dari dalam tubuhnya sebelum dia bisa menurunkannya ke scythe itu.

"Siapa yang melakukan itu?"
"Kemungkinan besar Zaikuon. Dia satu-satunya yang akan melakukan sebuah tindakan bodoh sabotase diri seperti itu di antara para dewa."
"Uh huh."

God Parion mengangguk dengan wajah poyayan.

"Apakah itu sudah diisi dengan Kedewaan?"

Dewa Parion bertanya sambil menunjuk pada [Godreaping Scythe].

"Belum."

Ketidakpuasan berdiam di wajah dewa Parion begitu dia mendengar jawaban Demon God.

"Kenapa?"
"Jika aku melakukan itu, Godreaping Scythe akan ternodai oleh kotoran. Itu akan menjadi pengulangan terakhir kali."
"Uh huh."

Dewa Parion berjalan menuju [Godreaping Scythe].
Seorang demon dalam bentuk dari seorang saintess berdiri di depan Parion tepat ketika dia mengulurkan tangannya ke scythe.

"Minggir."
"Anda tidak boleh."
"Aku tidak bisa membunuh tanpa itu."

Si saintess menatap pada [Gimme] dewa Parion dengan tatapan gelisah.
Penjagaan si saintess itu sangat sempurna, dia memblokir semua upaya yang dilakukan dewa Parion untuk mengambil scythe-nya.

"Hentikan, Parion. Kamu tidak perlu membalas dendam pada Zaikuon."
"Tapi."
"Jangan khawatir. Para pengikutku yang tepercaya saat ini sedang membuat kambing hitam untuk memindahkan kekotoran. Mari kita pikirkan tentang mengancam para dewa itu sesudahnya."
"Baik."

Parion mengangguk dengan enggan.

"Tinggalkan Netherworld, Parion."
"Kenapa?"
"Aku tidak bisa menahan kekotoran-nya pada tingkat ini."

Jika ia gagal menahannya, netherworld akan terkontaminasi oleh kekotoran yang cukup parah untuk mencemarkan dewi seperti dirinya.
Demon God takut bahwa kekuatannya akan mencemari si dewi kecil itu.

"Aku juga tidak bisa membiarkan dunia manusia menjadi tercemar. Aku harus menutup gate ke dunia manusia sebelum itu terjadi. Tinggalkan Netherworld sebelum gatenya ditutup."

Demon God tampaknya sadar bahwa dia membuat suatu transit di dunia manusia setiap kali dia mengunjungi Netherworld.

"Aku akan datang lagi."

Setelah mengatakan itu dengan wajah poyayan”-nya, dewa Parion meninggalkan Demon God.

Berkat Otoritas dirinya, tidak ada dari para demon yang datang dan pergi di lorong yang dia perhatikan.

"Kambing hitam untuk memindahkan kekotoran..."

Dewa Parion bergumam.

"...Ada satu."

Parion tahu.
Bahwa yang diambil oleh Demon God Satou adalah seorang palsu yang telah diciptakan oleh dewa lain.

Parion tidak memberitahu padanya.
Karena dia berpikir bahwa Demon God sudah merupakan sebuah bentuk sempurna yang tidak membutuhkan Satou.

Parion merenungkan.
Uniform Body Demon God yang ada di dunia manusia akan paling cocok sebagai kambing hitam untuk memindahkan kekotoran-nya.

Plot Parion.
Sebuah cara untuk membawa Uniform Body itu ke Netherworld untuk memindahkan kekotoran-nya.

"——Di sana."

Di sana berdiri salah satu dari gadis kecil berambut pink dalam penglihatan Parion.
Dia adalah salah satu dari para gadis yang bergerak tanpa tujuan di koridor sambil mengatakan hal-hal seperti, Oh tidak ~, Apa yang harus kita lakukan ~ dengan gelisah.

Parion mendekati si gadis kecil yang keluar dari kelompoknya.

Dia memperbaiki wajahpoyayan”-nya sambil bergerak, memasang sebuah wajah yang sesuai dengan seorang dewi.
Dia hidup selama 100 juta tahun tidak tanpa hasil. Selama dia mau, Parion mampu memainkan tindakan dari seorang dewi yang agung.

"Kamu, ya kamu, apakah kamu ingin menyelamatkan Demon God?"
"——Siapa?"
"Aku seorang teman lama dari Demon God."

Gadis kecil itu melonggarkan penjagaannya dari suara lembut Parion.

"Aku akan memberikan sebuah misi kepada-mu yang paling mencintai Demon God di antara semua familiar milik-nya."
"Misi?"
"Kamu bisa menyelamatkan Demon God jika kamu melakukan apa yang diperintahkan."
"Benarkah?!"
"Ya, aku janji. Maukah kamu melakukan misi ini?"
"Un!"

Dengan demikian, dewa Parion dengan licik mengirim seekor domba yang malang ke tempat Satou berada di dunia manusia.

Dia bahkan memberinya sebuah otoritas untuk membuka gate yang tertutup.
Meskipun tidak ada cara bagi seorang dewa seperti dirinya, yang tidak menyadari bahwa melakukan hal itu akan membawa kekotoran-nya ke dunia manusia.

"Kufuu, kufufufufu."

Parion tertawa dengan tidak bersalahnya.

"Aku akhirnya akan mendapatkannya.Godreaping Scythe——sebuah senjata untuk membunuh para dewa."

Bisikan Parion menghilang ke dalam celah tanpa mencapai telinga siapa pun.
Tidak ada yang tahu sifat asli dari dewa Parion.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...