17-37. Nether Gate



Ini Satou. Aku percaya satu-satunya cara untuk melewati keadaan yang tidak terduga adalah dengan memiliki pengalaman yang cukup, atau dengan memiliki suatu buku pedoman yang menjelaskan metode untuk mengatasi situasi apa pun. Menurut pendapat-ku, kemampuan untuk secara tiba-tiba dan dengan sempurna mengatasi setiap kemunculan hanya ada dalam fiksi.


"Netherworld merambah!? Kedengarannya sangat buruk!"

Arisa berteriak keras ketika dia mendengar oracle dewa Tenion.

"Jangan khawatir. Aku tidak akan membiarkan dunia manusia menyatu dengan Netherworld."

Ini seperti suatu jaringan kanker ganas.
Kami hanya harus menghapusnya dengan pembedahan se-cepatnya.

"Kita di sini untuk menutup gate yang terhubung dengan Netherworld, tujuan kita tetap tidak berubah."

Aku kira itu tidak menyegel, lebih seperti sepenuhnya memutuskannya.
Aku belum pernah mengujinya, tetapi dari pengalaman-ku melintasi dunia paralel, aku percaya itu bisa dilakukan.

"Itu hal yang bagus! Ayo lakukan ini, Red (Arisa-chan)!"
"Baiklah! Sudah waktunya untuk menyelamatkan seluruh dunia!"

Arisa mengangkat tinjunya untuk membalas Hikaru.
Dia sangat heroik seperti biasa.

"Baiklah kalau begitu, ayo ikuti langkahnya. Kalian ikut dengan-ku?"
"Setuju."

Setelah mengangguk padaku, Liza menoleh ke arah para gadis-gadis.

"Ayo, Yellow (Pochi), Pink (Tama), White (Nana)."
"Roger -nanodesu!"
"Aye aye sir ~?"
"Ya Orange (Liza)!"

Para anggota Golden melanjutkan untuk membantu para anggota Silver memusnahkan pasukan besar dari vanguard monster.

"Nether Gate-nya akan terlihat begitu kita keluar dari gua di sebelah sana!"

Aku memberitahu itu kepada para gadis-gadis sambil mendukung mereka dengan support magic dari belakang garis.
Hanya ada beberapa vanguard monster di depan Nether Gate—— Oh? Ada beberapa demon sekarang.

Aku menavigasi melalui Menu-ku untuk memastikan identitas mereka.

Pengguna Kemampuan Special?

——Dan level mereka sangat tinggi!

Tepat ketika aku menutup Menu, aku melihat para gadis-gadis bergegas ke gua.

——Oh tidak.

Sesaat kemudian, sebuah kilatan cahaya yang cukup kuat untuk menguap orichalcum membutakan penglihatan-ku.


"...Master."
"Apa kamu baik-baik saja, Nana!"
"Ya, Master. Berhasil mengerahkan Paladin Kingdom. Karena ia telah kelebihan beban oleh serangan dari unit musuh, saya memerlukan cool down untuk sementara waktu, jadi saya melaporkan."

Itu akan menjadi bencana jika aku terlambat menjemput para gadis-gadis dengan space magic.
Aku berhasil tepat waktu berkat pengerahan darurat dari [Paladin Kingdom] milik Nana.

"Nyu!"
"Ia datang -nanodesu!"

Kedua demon memotong sisa-sisa dari Paladin Kingdom saat mereka melompat keluar dari ledakan.
Keduanya memegang great sword berwarna ungu.
Salah satunya dual wielding, sementara yang lain memiliki sebuah shield.

Aku bergegas tepat di depan kedua demon dengan Ground Shrink, menyergap mereka dengan holy sword buatan-ku sendiri di kedua tangan.

Bilah yang ketiga yang datang adalah dari serangan tusukan si pengguna shield. Aku menangkis tusukan supersonik dengan holy sword di tangan kanan-ku. Sementara itu, si demon dual wielding datang menebas secara diagonal. Seperti yang direncanakan. Aku memblokirnya dengan holy sword di sebelah tangan kiri-ku——geh, holy sword milik-ku terbelah?
Aku membungkukkan tubuhku ke belakang untuk menghindari si dual wielder, dan kemudian meledakkannya dengan chantless [Explosion] sebelum ia bisa pulih——tch, si pengguna shield memblokirnya. Dan ia tidak terluka.

Hujan sinar biru jatuh ke si dual wielder yang mendekat. Itu adalah bombardir milik Lulu.
Si dual wielder menghindari dari semua peluru yang dipercepat yang seharusnya tidak bisa dihindari. Tidak, bukan itu. Pelurunya mendapati lintasan mereka bergeser. Seolah-olah peluru itu sendiri menghindari para demon.

"——Skill milik Meiko?"

Aku bisa mendengar suara Nona Ringrande dalam gerak lambat dari belakang, mungkin karena proses pemikiran-ku telah memasuki suatu keadaan dipercepat.

Si dual wielder akan datang pada-ku. Aku menangkis sebuah tebasan bawah yang datang dari kanan atas, dan menggeser tubuhku untuk menghindari sebuah tebasan horizontal yang datang dari kiri. Sangat cepat. Pedang kanannya sudah kembali. Aku mengorbankan holy sword-ku untuk menangkal serangan dan melapisi diri-ku dengan mana armor untuk memblokir tusukan dari si pengguna shield pada tubuh-ku——itu menembus? Aku segera membuang mana armor-ku, menendang mundur si pengguna shield dengan gelombang kejut yang dihasilkan.

Kemudian aku menggunakan Ground Shrink untuk menghindari si dual wielder yang memanfaatkan kesempatan itu untuk mendekati diri-ku.

——Master.

Rencana Arisa dikirimkan kepada-ku melalui Familiar Link.
Aku menyebabkan sebuah ledakan menggunakan chantless [Explosion] pada jarak titik buta, sebelum mundur kembali menggunakan Ground Shrink di antara ledakan.

Tepat setelah itu, lesser anti-god magic milik Arisa dan Hikaru meledak.
Kilatan intens dan suara menderu menghasilkan sebuah awan debu yang menutupi area.

"Hehheenda. Apa lu lupa lu juga sedang melawan kami."
"Ichirou-nii, apa kamu terluka?"

——Persepsi Krisis.

Si demon dual wielding melompat keluar dari kilatan.
Sepertinya si pengguna shield berhasil memblokir versi lesser keduanya dari sihir anti-dewa.

Skill Unik benar-benar tidak adil, bukan?

"Pochi tidak akan membiarkanmu -nanodesu!"
"Nin nin ~"

Pochi dan Tama mencegat si dual wielder.

Si dual wielder menghindari finishers dragon fang sword keduanya dengan langkah aneh.

"——Itu benar-benar skill milik Meiko."

Pembacaan AR menunjukkan pada-ku Skill Unik si demon dual-wielding. [Absolute Slash], [Absolute Avoidance], [Future Prediction] dan [Create Weapon].

Nama-nama itu tidak sama persis dengan Skill Unik milik Meiko, tetapi efeknya sangat mirip.

"Master!"

Dari luar jumlah yang ditampilkan dalam pembacaan AR-ku, si pengguna shield menebas ledakan awan debu saat melompat keluar.
Anehnya, ia masih bisa bergerak bahkan setelah menerima sebuah serangan langsung dari sihir anti-dewa milik Arisa dan Hikaru. Ia mengalami beberapa luka, tetapi sudah disembuhkan pada tingkat yang luar biasa.

"Saya tidak akan membiarkanmu!"

Liza bergegas ke sisi si pengguna shield dengan kecepatan luar biasa.
Si pengguna shield itu berhenti berusaha mencapai-ku, sebaliknya ia membalikkan shieldnya ke arah Liza.

Magic spear Douma dihentikan oleh shieldnya tepat saat great sword si pengguna shield itu mendekati Liza.
Liza dengan cepat menarik kembali spear-nya dan dengan cepat menusukkan pada great sword itu.

Sepertinya ia sudah menghabiskan semua keberuntungannya untuk mengekspos sisinya tanpa shieldnya kepadaku.

——Photon Laser.

Sebuah shield yang dibalut cahaya ungu muncul di sisi demon, sebuah lapisan dari cahaya ungu menyebarkan Photon Laser-ku ke segala arah.
Yah, itu merupakan sebuah skill yang tidak adil.

"Seolah-olah saya seperti melihat shieldnya Hayato."

Aku samar-samar bisa mendengar gumaman putri Maryest.

Pembacaan AR menunjukkan pada-ku Skill Unik demon itu ketika ia berhenti bergerak.
Yang satu ini memiliki Skill Unik [Absolute Piercing], [Absolute Shield] dan [Infinite Heal].

"Spear saya..."

Aku mendengar suara sedih Liza yang tragis.
Ujung dari magic spear Douma telah dipotong menjadi dua. Sepertinya great sword milik si demon telah melakukan sejumlah hal di atasnya.

Tepat di atasnya, si demon dual wielding yang berhasil terlepas dari serangan sengit Tama dan Pochi datang menukik ke bawah.

"Lindungi Orange (Liza) jadi saya mengumumkan!"

Nana melangkah di antara keduanya dengan Flickering Motion dan memblokir tebasan si dual wielder dengan [Paladin Castle].

"Gununu.——Sangat berat, jadi saya melaporkan."

Great sword milik si dual wielder itu tenggelam ke dalam barrier Paladin Castle, percikan cahaya vermilion dan ungu gelap terbang ke mana-mana.
Mereka hanya setara untuk sesaat ketika great swordnya perlahan-lahan tenggelam lebih dalam.

Si pengguna shield juga mendekati Nana.

Sebuah tusukan berbalut aura ungu gelap menyerang Nana.

"Phalanx ~?"
"Phalanx, multi deployment, -nanodesu!"

Tama dan Pochi bergegas keluar dan mencoba menghentikan tusukan si pengguna shield, namun phalanx mereka pecah berkeping-keping seolah-olah terbuat dari kaca tipis.

——Tapi itu sudah cukup.

Memanfaatkan penguluran waktu keduanya, aku tiba di depan si pengguna shield dengan Ground Shrink.

——SXTRRRRRRRUASSSSSSSYH

Ia mungkin bermaksud untuk menusuk pada-ku dan Nana bersamaan.
Si pengguna shield itu menyeringai dengan jahat.

Sebuah cahaya putih dan sebuah cahaya ungu gelap berpotongan ketika bilahnya menembus tubuh-ku.

——SXTRRRRRRRUASSSSSSSYH

Si pengguna shield mengangkat lolongan kemenangan.
Tubuh-ku lenyap seperti kabut di depan matanya.

"Itu hanyalah sebuah bayangan!"

Orang yang mengatakan itu dengan penuh kemenangan bukanlah aku.
Arisa yang menonton dari belakang yang mengatakan itu.

Aku membuat sebuah klon dengan menggunakan True Ninjutsu dan membiarkannya pergi tertebas pedang si pengguna shield, sementara itu aku pergi ke belakang si pengguna shield dan memotongnya menjadi dua menggunakan sebuah dragon fang sword.
——SXTRRRRRRRUASSSSSSSYH

Tubuh si pengguna shield menyatuh kembali.

Itu juga dalam perhitungan-ku.

Menggunakan space magic, aku memukul mundur si pengguna shield yang melambat ke luar gua.

——SXLAAAAAAAAASSSSSSSZH

Bertujuan ketika aku berhenti bergerak saat aku casting space magic, si dual wielder datang menebas pada-ku.
Namun, si demon dual wielding bukan satu-satunya yang menunggu suatu celah.

"Labyrinth!"

Arisa casting space magic milik-nya, menjatuhkan si dual wielder ke dalam sebuah labirin yang tumpang tindih dari sub-space.

"Aku tahu itu, bahkan kelemahannya sama dengan Meiko."

Sepertinya Skill Unik menghindar dari si dual wielder memiliki ciri khas yang sama dengan [Unrivaled Mobility (Nothing can Hit)] milik Meiko termasuk kemampuannya untuk menghindari serangan area luas.

Sekarang adalah kesempatan kami juga——.

Aku memposisikan diri-ku di depan gua besar dengan Ground Shrink.

——Ini dia.

Itu adalah sebuah mantra terlarang tipe ledakan nuklir.

Aku mengantisipasi serangan bentrokan dengan [Mythology Down] milik-ku sendiri.
Guncangan dan ledakan berurutan lebih besar dari yang sebelumnya mengguncang langit-langit gua besar, meruntuhkan dinding dan langit-langit, mengekspos sebuah sub-space aneh di luar mereka.

Si pengguna shield masih hidup, cukup mengejutkan.
Sepertinya seorang demon tipe mage di belakang telah melindunginya.

"Yah, sudah checkmate."

Aku berturut-turut melepaskan tiga jenis sihir anti-dewa yang telah aku siapkan.

Si pengguna shield adalah satu-satunya yang tersisa, yang melayang di bekas gua besar yang benar-benar berubah menjadi sebuah sub-space aneh dengan sebuah gate yang melayang di dalamnya.
Kedua cahaya ungu gelap yang tampaknya [Fragmen Dewa] sedang melayang di dekatnya. Sepertinya demon tipe mage yang melindungi si pengguna shield telah menjadi korban sihir anti-dewa milik-ku.

——Z、ZXDRRBBBBSZZZ

Aura yang sekarang hampir hitam legam, aura ungu gelap berdenyut tidak stabil di atas tubuh si pengguna shield.

Si demon pengguna shield mulai bertambah besar saat seluruh tubuhnya mengejang.

Bukankah ia berubah menjadi seorang demon lord?
Tidak, semuanya terkendali.

Tidak peduli seberapa superiornya Skill Unik milik Demon God, Wadah Jiwa dari para demon yang menggunakannya memiliki batasnya.
Penggunaan berturut-turut dari Skill Unik yang mampu bertahan melawan sihir anti-dewa hampir pasti akan memberikan tekanan besar pada Wadah Jiwa-nya.

Si demon pengguna gigantic shield sekarang mengejang bahkan lebih intens ketika kabut hitam legam meluap keluar dari sendi, mata dan hidungnya.

Seperti yang aku pikirkan, ia segera mendekati batasnya.

——ZXDRRBBBBSZZZ.

Setelah lolongan terakhir itu, si demon pengguna shield meledak menjadi kabut hitam pekat dengan garis cahaya ungu gelap.
Kekalahannya ditandai oleh tiga cahaya ungu gelap yang muncul dari kabut.



——Ti-tidak mungkin! Tidak! Master, di belakang-mu!

——SXLAAAAAAAAASSSSSSSZH

Si demon dual wielding membuka paksa [Labyrinth] yang Arisa buat.
Sepertinya ia sudah benar-benar memaksakan dirinya sendiri, cahaya yang hampir hitam legam, cahaya ungu gelap berdenyut di sekujur tubuhnya.

"Fenrir!"

Mia mengirim seekor Lesser Fenrir yang diciptakan dari lesser anti-god magic yang dia castingkan, tetapi si demon dual wielding menghentikannya di jalurnya dengan mengirimkan sebuah gelombang kejut terbang dengan sebuah tebasan.

"Hyper Deracinator."

Si demon dual wielding memotong satu lapisan dari barrier yang aku buat dengan sebuah space magic level lanjut sebelum menyerang ke arahku.

"——Divine Dancing Armor."

Sebuah barrier berwarna ungu muncul di hadapanku dan memblokir Skill Unik great sword si demon dual wielding.

Makhluk ini cukup bagus.

"Mythology Down."

Aku melepaskan sebuah sihir serangan area pada si demon dual wielding.
Tidak peduli seberapa bagusnya ia melindungi dirinya dengan menghindar, pertahanannya se-tipis kertas ketika ia tidak bisa menahannya.

Mengalahkan demon ini adalah masalah sederhana jika aku tidak perlu khawatir dengan kerusakan tambahan.
Lesser Fenrir terperangkap dalam mantra, harus ingat untuk meminta maaf kepada Mia nanti.

Gelombang kejut yang diciptakan dari Mythology Down dihentikan oleh instansi lain dari Hyper Deracinator barrier yang aku masukkan lagi.

Master, ia belum kalah!

——ZXDBBBBZZZH

Sepertinya si dual wielder telah beregenerasi.
Ia mungkin telah berubah menjadi seorang demon lord.

"<< Dragonic Penetrator >>"

Liza terbang dengan kecepatan luar biasa begitu dia mengaktifkan gerakan finishingnya, dengan cepat mendekati si demon dual wielding.

——ZXDBBBBZZZH

Cahaya ungu gelap mengalir di atas great sword milik si dual wielder.
Sepertinya si demon memilih untuk mencegatnya daripada menghindar.

"WOOOOOOOOOOOOOOOOOOO!"
——ZXDBBBBBBBBBBBBH.

Great sword milik si demon dual wielder bentrokan dengan dragon spear milik Liza.
Great sword [Absolute Slash] yang memutuskan semuanya dan dragon spear yang [Menembus Semua], memperjuangkan atas keunggulan konsep mereka masing-masing.

Namun, si demon mengangkat pedang lainnya ke atas, dan mengayunkannya ke leher Liza.

"Menjauh, Liza!"

Jeritan Zena-san bergema di medan perang.

——Oh, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Zena-san.

Lagipula——.

"<< Dragonic Eater >>"
"<< Dragonic Acceleration >>"

Kedua bala bantuan yang andal telah datang ke medan perang.

Tama memblokir great sword yang datang pada leher Liza dengan twin dragon fang sword milik-nya, sementara dragon fang sword milik Pochi menusuk great sword yang memblokir spear Liza dari samping.

Terbebas dari kebuntuan saat bilahnya patah menjadi serpihan ungu, spear Liza dibalut cahaya orange.

"—— <<Dragonic Devil Slayer>>"

Si demon dual wielding akan mengalirkan sebuah cahaya ungu gelap pada tubuhnya, tapi sudah terlambat.
Tidak mungkin ia bisa mengaktifkan Skill Unik lebih cepat dari Liza yang bisa mendapatkannya pada jarak itu.

Cahaya orange dan putih mengalir melalui tubuh dari demon ungu gelap yang dekat hitam legam, dragon breath yang menghabisi kejahatan keluar dari dalam tubuhnya.
Potongan-potongan yang tersebar dari tubuh demon menghilang menjadi kabut hitam.

"Kerja bagus, Liza. Kamu juga Pochi, dan Tama, bagus sekali."

Aku mengatakan begitu pada Liza yang masih dalam kondisi siaga tinggi dengan spear-nya yang siap di udara.
Keempat [Fragmen Dewa] yang muncul dari dalam kabut adalah bukti dari itu.

Kyokkyokkyokkyo
Merekamengalahkankita, benar-benarburuk
Taulah, demonsangatlah, rapuh
Regenerasi, hanyasekali, jalansangatrapuh

Aku menyimpan dragon fang sword-ku dan mengeluarkan Pedang Dewa untuk menghilangkan [Fragmen Dewa].
Aku sudah melakukan hal yang sama pada ketiga [Fragmen Dewa] sebelumnya sementara Liza meletakkan semua miliknya.

"Baiklah, sekarang yang tersisa adalah menyegel gate-nya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...