17-34. Penyerangan dan Pertahanan di Menara Ungu



Ini Satou. Dalam game dengan sistem level, kamu sering melihat musuh yang terbukti menantang di awal akhirnya menjadi penekan di akhir game. Meskipun itu tidak terbatas pada game, kamu melihatnya dalam kehidupan nyata yang meniru seperti itu.


"...Fumu."

Sera menyampaikan pada-ku sebuah oracle dari dewa Tenion, [Pergi ke Netherworld, dan ambil kembali White Imperial Radiant Crystal dari Demon God].
Sebuah permintaan konyol, tetapi juga akan buruk jika Alam Dewa kehilangan kedewaannya.

Master, kamu tidak harus mematuhi sebuah perintah konyol seperti itu!
Un, aku rasa tidak perlu bagi Satou dengan sukarela melangkah ke suatu ladang ranjau.

Arisa dan Hikaru menentangnya.

Namun, satu-satunya yang bisa menyelamatkan dunia dari krisis ini adalah——
Tidak hanya Satou-san.

Putri Sistina menyela ketika Sera hendak mengajukan sebuah permohonan.

Yep yep, para dewa itu bisa mengambilnya sendiri.
Nn, itu benar.

Arisa mengikuti setelah putri Sistina, Mia memberikan penegasan-nya.

Zena-san dan Lulu sepertinya memiliki sesuatu untuk dikatakan juga, tetapi mereka menyimpannya sendiri karena kepribadian mereka yang tertutup.
Gadis-gadis beastkin dan Nona Karina cenderung tidak berpartisipasi dalam topik sulit seperti ini.

Master, apakah tidak ada produk khusus dan tempat wisata di Netherworld? jadi saya bertanya.

Mu, aku ingin tahu tentang itu.

Meskipun, menurut-ku kami tidak bisa berharap banyak pada sisi dari hal-hal kuliner——

Ah, hei, Nana!
Itu satu hal yang tidak boleh kamu katakan dengan keras! Itu akan melekat pada pikiran Ichirou-nii!

—— Mungkin ada monster eksklusif Netherworld yang bisa dijadikan makanan.

Karenanya, kata [Netherworld] itu sendiri membuatnya terdengar seperti akan dipenuhi dengan tempat-tempat wisata di mana-mana.

Ini buruk! Pikiran yang bocor melalui Familiar Link telah condong ke sana! Karina-sama! Tangkap klon kecil Master dan masukkan ia ke dalam belahan dada didalam armor-mu! Itu pasti akan membuat pikirannya menjadi kosong!
Ba-baik...

Nona Karina memasukkan tangannya ke dalam bayangannya di bawah dan menarik keluar klon kecilku.
Aku tidak bisa melihat wajahnya di bawah silver armor, tetapi tangannya yang gemetaran memberitahuku keadaan akan pikirannya.

...Bagaimana pun jugaaaaaaaaaa, saya tidak bisa melakukan sesuatu yang begitu memalukan!

Nona Karina melemparkan klon kecilku ke luar cakrawala, lalu dia berlari dan mulai menghabisi vanguard monster dan demon yang masih hidup.
Itu suatu cara yang sangat kejam untuk menyembunyikan rasa malu.


——Kuro-sama.

Aku bisa mendengar sebuah suara dari klon kecil yang melekat pada Manager Perusahan Echigoya, Elterina.
Aku mengesampingkan pemikiran tentang Netherworld Trip dan mengalihkan kesadaran-ku pada klon kecil.

"Kaisar Saga Empire telah membuat konsesi."
"Begitu ya, kerja bagus. Seperti yang aku berharap tidak kurang darimu, Manager."

Klon kecilku dalam pakaian Kuro memuji Manager ketika aku fokus berbicara dalam pola bicara Kuro yang belum pernah aku lakukan untuk sementara waktu.
Semua anggota dari Perusahan Echigoya termasuk dirinya telah dikirim ke seluruh dunia dengan para Bridal Knight sebagai pengawal mereka untuk mencari persetujuan dari para raja dan para penguasa wilayah untuk penghancuran akan Menara Ungu.

Karena ada banyak orang yang memperlakukan Menara Ungu sebagai tambang Magic Core tidak seperti dungeon, menghancurkan mereka tanpa izin berpotensi menimbulkan permusuhan, bukan rasa terima kasih.

Tentu saja ada banyak raja dan penguasa yang menolak penghancuran menara, tetapi begitu kami menyatakan bahwa Pahlawan Nanashi dan Golden Knight tidak akan dikirim jika terjadi stampede lagi, banyak yang tiba-tiba berubah pikiran.
Hanya negara-negara militeristik seperti Saga Empire yang tidak mau mengalah sampai akhir, tetapi Manager akhirnya membuat mereka mengalah.

"Tidak, itu semua berkat Yang Mulia Maryest yang membantu atas membujuk mereka untuk kami."
"Benar juga, aku harus ingat untuk memberi Maryest-dono terima kasihku nanti."

Karena aku tidak bisa membiarkan sesuatu terjadi pada Manager, aku telah meminta bantuan dari putri Maryest dan nona Ringrande untuk membantu menjaganya sebagai Bridal Knight, mereka terbukti bermanfaat dalam lebih dari satu cara.

"Dengan ini, hanya beberapa persen dari semua penguasa wilayah di seluruh dunia, yang masih menentang penghancuran menara ungu."
"Yeah, kita bisa menjalankan rencana itu sekarang."
"Sebelum kamu melakukannya. Kaisar Saga telah meminta Menara Ungu di ibukota lama untuk menjadi yang terakhir sebagai syarat mereka..."
"Itu tidak masalah."

Menara Ungu yang terletak di dekat ibukota lama, Saga Empire —— juga dikenal sebagai [Labyrinth of Heroes] di belakang mata publik —— telah tumbuh secara eksponensial selama setengah tahun terakhir menjadi menara terbesar di seluruh dunia.
Aku berencana untuk menggunakan tempat itu sebagai medan pertempuran terakhir dari stampede, jadi ini nyaman.

Menyamai dahsyatnya menjadi yang terbesar di dunia, skala dari monster stampede di sana juga sangat besar, tetapi berkat persatuan garis depan dari kedua pahlawan, pelayan pahlawan Hayato, light warriors Rusus dan Fifi, priestess Loreiya dan pelayan dari pahlawan generasi masa lalu , Bu Brum Julberg, tidak ada dari para vanguard monster yang berhasil menginjakkan kaki di ibukota lama.
Wiyaryi si longearkin (Booch), tidak berpartisipasi karena dia memimpin sebuah pasukan dari suku longearkin untuk membantu desa-desa yang terletak di wilayah terpencil dari kampung halamannya.

Para pelayan Hayato telah dimasukkan sebagai Bridal Knight sampai setengah tahun yang lalu, tetapi mereka baru saja bekerja secara mandiri.

"Nah, sekarang kita akan memasuki tahap akhir. Manager, panggil para bawahanmu di airship dan mundur."

Aku mengembalikan kesadaranku pada tubuh asliku.


Apakah kamu mendengar-ku, semuanya?

Menggunakan space magic [Tactical Talk], aku memanggil para gadis-gadis yang bertarung di seluruh dunia sambil melayang disekitar di sebuah ruangan gravitasi nol.
Setelah memastikan balasan semua orang, aku langsung ke intinya.

Kita akan memasuki tahap akhir dari rencana dalam 30 menit dari sekarang. Jika menurut-mu, kamu tidak bisa memusnahkan semua para vanguard monster tepat waktu, hanya berkonsentrasi pada individu yang terlalu banyak bagi pasukan lokal untuk diatasi.

Dari apa yang aku lihat melalui Peta dan orbit satelit, masih banyak lokasi yang belum terselesaikan.

"Untuk semua Burg One hingga Burg Thousands di orbit satelit, mulai isi ulang mana."

Aku memberi sebuah perintah pada roh buatan, [Burgtomai Concar] yang menggunakan langit hampa.

Ini adalah sebuah versi modifikasi dari roh buatan [Burgtomai] yang dikembangkan oleh clan Elf Burainan yang dimaksudkan untuk menembak jatuh makhluk misterius dari suatu kejauhan, yang satu ini telah dimodifikasi untuk meluncurkan serangan udara ke darat.
Mereka tidak memiliki sarana untuk bergerak sama sekali sehingga mereka harus ditempatkan pada posisi penembakan, tetapi itu tidak masalah bagi-ku dan Unit Arrangement milik-ku. Setelah memusnahkan para makhluk misterius saat itu, orbit satelit entah bagaimana telah berubah menjadi domain-ku.

Roh buatan menyebarkan sayap besar mereka seperti capung untuk mengumpulkan elemen sihir dari aliran Ether Veins di langit hampa, mengisi laser cannon mereka dengan mana.

Master, kami semua sudah siap di sini.

Arisa memberitahuku sebagai seorang perwakilan dari para gadis-gadis.
Aku juga sudah selesai dengan segala hal di sisi-ku.

Aku akan membawa semuanya ke sini.

Dengan Unit Arrangement, aku membawa semua orang ke tempat-ku berada——dock dari sebuah space ship skala besar.
Aku juga mengirim semua non-combat termasuk para Bridal Knight yang bukan dari anggota golden dan anggota silver ke bandara di ibukota Shiga Kingdom. Tentu saja, itu tidak termasuk para pelayan Hayato yang masih bertarung di Saga Empire.

"Kembali ~?"
"Pochi kembali -nanodesu!"

Dengan Tama dan Pochi memimpin, para gadis-gadis terbang di ruangan gravitasi nol.
Para gadis-gadis yang tidak terbiasa dengan ruang angkasa beterbangan ke sekitar, tetapi sebelum aku bisa mendukung mereka, Aze-san diikuti oleh para gadis-gadis lainnya, datang untuk menyelamatkan mereka.

"Apakah masih berjalan sesuai rencana?"
"Yeah, masih. Pahlawan Nanashi akan mengumumkan penghancuran akan Menara Ungu melalui sebuah proyeksi di langit, lalu para roh buatan di orbit satelit akan membombardir menara-menara dengan laser."
"——Laser? Bisakah serangan fisik menghancurkan menara ungu itu?"

Hikaru menunjuk inti permasalahan yang jelas.

"Laser-laser itu terutama untuk melenyapkan gorengan kecil di sekitar menara dan untuk bertindak sebagai suatu tabir asap yang mencegah mata orang-orang dan para dewa dari serangan sungguhan."

Jimat penyegel yang aku minta para gadis-gadis untuk pasangkan di menara-menara itu akan bertindak sebagai tanda untuk serangan sungguhan itu. Mereka juga berfungsi sebagai suatu bangsal untuk mencegah para petualang lokal diam-diam pergi ke dalam menara.

Setelah mengatakan itu kepada para gadis-gadis, aku menuju ke ruangan dengan fasilitas proyeksi.

"Itu rasanya tampak seperti Ruang Komunikasi di istana kerajaan."
"Itu sebabnya aku menyalin perangkat itu."

Saat menjawab Hikaru, aku memasuki perangkat sihir berbentuk telur dalam bentuk Pahlawan Nanashi.
Mata yang tak terhitung jumlahnya (camera) di dalam perangkat berbentuk telur ini digunakan untuk membuat sebuah proyeksi tiga-dimensi dari si orang di dalamnya. Cara semua mata ini berbalik ke arahku sekaligus cukup menakutkan.

Aku melepaskan pandangan yang tak terhitung banyaknya dan memulai siaran sesuai jadwal.

Halo, orang-orang di dunia. Aku Pahlawan Nanashi.

Aku menahan diri untuk tidak menggunakan [dari Shiga Kingdom].

Aku tampak sedikit tegang hari ini karena akhirnya aku menggunakan pola bicara Satou dan bukannya Nanashi.
Aku akan menjalankannya dengan itu, karena mengubahnya sekarang akan aneh.

Saat ini, aku akan melanjutkan untuk menghancurkan Menara Ungu yang telah menempatkan dunia ini dalam bahaya. Kami telah memperoleh izin dari para raja dan para penguasa dari banyak negara, tetapi mungkin ada beberapa dari kamu yang mendengarkan siaran ini yang menentangnya. Namun, demi keselamatan diri-mu, kami harus menghancurkan perangkap Demon God ini, yang dalam bentuk Menara Ungu, aku sangat berharap atas pengertian-mu.

Ada orang yang mengandalkan Menara Ungu sebagai mata pencaharian mereka, aku telah mendirikan Perusahan Echigoya untuk membantu mereka di seluruh dunia.
Kami telah menimbun lebih dari cukup persediaan dalam persiapan untuk ini, aku yakin itu akan berhasil.

Aku bisa mendengar gumaman Arisa, “Bukankah rasanya kita sedang melakukan hal yang sama dengan demon god dan para dewa?”, melalui Familiar Link, aku mengabaikannya.

Aku harap kamu bisa menjauh 300 meter dari Menara Ungu sampai matahari terbenam hari ini.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, itu seharusnya berakhir dengan segera, tetapi kamu harus selalu memiliki suatu jadwal yang fleksibel untuk semuanya.
Aku menjalankan Unit Arrangement untuk menempatkan para roh buatan pada posisi mereka.

Baiklah, << Light Be >>.

Dengan perintah-ku, semua roh buatan menembakkan laser mereka ke tanah.

"Satou, aku sudah mengatur posisimu untuk siaga."
"Terima kasih, Aze-san."

Setelah berterima kasih kepada Aze-san, aku melanjutkan ke langkah selanjutnya.

"Baiklah, saatnya menghancurkan semua menara ungu itu."
"Lakukan yang terbaik, Master."

Aku tersenyum kembali pada para gadis-gadis dan memasang defensive magic sebelum teleport dengan Unit Arrangement.


——Mythology Down.

Aku casting sihir anti-dewa di dalam sebuah pilar dari sinar laser dengan sebuah output yang sengaja dilemahkan.
Sebuah kilatan dan ledakan yang luar biasa terjadi di depan mataku, dan menara ungu itu lenyap sama seperti yang terjadi selama pengetesan saat itu.

Setelah memastikan hasilnya, aku pindah ke menara berikutnya dengan Unit Arrangement.

Itu mungkin bagi para roh buatan ini untuk memancarkan laser mereka terus menerus selama periode waktu tertentu, tetapi laju pengisian ulang akan mana mereka tidak akan mampu mengikuti output setelah beberapa menit.

Sambil memikirkan itu, aku berkeliling ke seluruh dunia untuk casting sihir anti-dewa, Unit Arrangement dan sesekali mengisi ulang mana-ku, menghancurkan menara ungu dalam prosesnya.

Ada saat-saat ketika beberapa orang mencoba menghalangi jalan-ku untuk menghancurkan menara, tetapi mereka selalu berakhir dengan evakuasi untuk menghindari laser, jadi aku tidak menghadapi masalah khusus.

Tetapi fakta bahwa ada sejumlah orang yang tidak signifikan, yang mengambil sebuah pose berdoa ke arah pilar dari sinar laser dan proyeksi Pahlawan Nanashi di langit sedikit mengganggu-ku.
Jangan bilang mereka akan mulai mempercayai pada Pahlawan Nanashi sekarang?

Aku melanjutkan pekerjaan dari menghancurkan menara ungu sambil menjejalkan kekhawatiran itu ke sudut pikiranku.

"...Yang ke-700 ya, ini semakin melelahkan."

Magic dragon dan greater demon mulai muncul di bagian akhir dari pencarian-ku untuk menghancurkan, tetapi mereka semua akhirnya menjadi korban dari sihir anti-dewa bersama dengan menara ungu.

Dari sudut pandang-ku, mereka lebih seperti karakter bonus poin exp daripada sebuah rintangan.
Karenanya, pada saat sebagian besar dari Menara Ungu telah dihancurkan, aku telah naik level, 15 kali menjadi level 328.

Jika aku mengetahui ini, aku mungkin akan membiarkan Arisa mencoba menghancurkan menara-menara ini dan melihat apakah dia akan mencapai level 100.
Yah, bahkan jika 99 adalah batas level, kami dapat dengan aman mengurangi level menggunakan Skill Unik  milik demon lord Shizuka, [Familiar Transform] dan [Transfer], sehingga mereka bisa mempelajari lebih banyak skill.

Semuanya, apa ada perubahan dengan menara ungu yang hancur?
Baik-baik saja, tidak ada perubahan saat ini. Kami juga tidak melihat perubahan di area sekitar 24 menara tersisa.

Aku meninggalkan segalanya dari para demon dan para utusan di 23 menara yang menolak dihancurkan.
Tidak seperti menara yang telah aku hancurkan, para demon di tempat-tempat itu masih memainkan tindakan penyelamatan mereka sehingga tidak ada garda depan yang berbahaya seperti magic dragon dan sejenisnya di sana.

Jika menara yang tersisa mulai meregenerasi menara lain seperti semacam divisi root, maka aku hanya akan menghancurkan semuanya.

Bagaimana dengan menara di ibukota lama Saga Empire?
Pahlawan Yuuki sedang memukuli mob yang tersisa di sana.

Fumu, sepertinya bukan Demon God yang akan meluncurkan serangan balasan, setelah ini semua orang akan berkumpul di large space anti-demon god.

Sambil merasa agak antiklimatik, aku bergabung dengan para gadis-gadis yang menunggu di dock large space ship, dan turun menuju menara ungu di ibukota lama dengan menggunakan Unit Arrangement.
Aze-san yang tidak layak untuk bertempur sedang siaga di space ship dengan si infant dragon dan Core Two sebagai pengawalnya. Aku sudah menempatkan klon kecil-ku masing-masing pada mereka, itu seharusnya baik-baik saja.

Di lokasi, Pahlawan Yuuki baru saja selesai membersihkan para vanguard monster di depan menara.
Pelayan-nya sedang mengelilingi dirinya seperti mereka mendiskusikan sesuatu.

Menyadari kami berjalan ke arah mereka, Pahlawan Seigi memberi tahu Pahlawan Yuuki dengan jarinya.

"Pahlawan Nanashi."

Pahlawan Yuuki berbalik dan memanggil namaku.

Itu baik-baik saja, tetapi suaranya terdengar kaku, dan sepertinya ada semacam cahaya tegas tinggal di dalam matanya yang menatap pada-ku.

"Aku baru saja menerima sebuah oracle dari Parion."
"——Oracle?"

Apakah dia menyuruh mereka untuk pergi menyerang Netherworld bersamaku?
Aku tidak berencana untuk melakukannya, jadi tolong tenanglah.

"Itu benar."

Menggantikan dari kedua Pahlawan yang ragu-ragu itu, seorang pelayan dari pahlawan masa lalu, Bu Brum Julberg maju selangkah.

"Bunuh si pengkhianat yang mengancam perdamaian dunia. Itu adalah diri-mu, avatar Demon God."

Bu Brum mengarahkan pedangnya ke arahku.

Sepertinya dewa Parion telah memutuskan untuk mengambil sisi Demon God.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...