17-25. Demon God (2)



Ini Satou. Dalam manga idol lama, kamu sering melihat adegan ini di mana seorang idol berbicara dengan karakter utama dari belakang saat TV menampilkan sang idol, kemudian sang mc mulai berulang kali membandingkan si idol di TV dan orang itu sendiri bolak-balik dengan percaya diri. Mungkin klise, tapi aku sangat suka adegan itu.


Mengerti! Tetap di sanalah!

Setelah menerima sebuah laporan dari Arisa di ibukota tentang [Demon God berada di langit], aku melakukan kontak mata dengan dewa Tenion untuk mendapatkan pengakuannya sebelum pergi ke tempat Arisa berada dengan space magic Teleport.

Aku mengamati sekeliling di tempat tujuan.

Baguslah, Arisa dan para gadis-gadis tidak terluka.

Aku menghela nafas lega dan mengkonfirmasikan situasinya.
Tampaknya ia berada di dalam jembatan dari sebuah aircraft yang diparkir di halaman Mansion Duchess Mitsukuni di ibukota.

Melihat ke atas melalui jendela jembatan, aku melihat apa yang tampak sebagai demon god yang diproyeksikan di udara.

Arisa menggumamkan kata-kata seperti flag di Familiar Link, “Ini kemenangan kita sekarang”, tetapi karena sepertinya dia mengatakan itu tanpa sadar, aku membiarkannya meluncur.

Biarkan aku tegaskan.

——Bahasa Zaman Dewa?

Tampaknya para dewa tanpa ampun telah memutuskan pemusnahanmu. Demi menyelamatkanmu dari kehancuran, aku akan mempertaruhkan semua kekuatan yang aku pegang dan melawan dewa-dewa jahat itu. Jangan berdoa kepada tujuh dewa pilar jika kamu tidak menginginkan kehancuran. Pergilah ke menara jika kamu memilih untuk bertarung bersama-ku. Aku akan memberikan-mu Divine Protection milikku.

Aku melihat pada para gadis-gadis dan tampaknya mereka mengerti apa yang dikatakan si demon god.

"Arisa, di mana cincin terjemahanmu?"
"Itu disimpan di dalam golden armorku, haruskah aku mengeluarkannya?"

Aku menjawab kembali “tidak perlu”.
Sepertinya Demon God telah menggunakan semacam sihir atau Otoritas untuk membuat kata-katanya dapat dipahami oleh siapa pun yang mendengarnya.

"Perlindungan, diperlukan ~?"
"Ya, memang. Mari kita pergi ke menara, semuanya."

Tama dan Putri Sistina mengatakan sesuatu yang aneh.

"Ada apa Tama nanodesu?"
"Helmet."
"Pochi, meletakkan Helmet Tama di atasnya! Nana, cadar Tina-sama!"

Sementara Pochi dan Nana sedang bergerak, aku menaruh mind magic [Resist Mind Control] pada para gadis-gadis.

"Jangan bilang, mind control?"
"Yeah, sepertinya begitu."

Aku menegaskan Arisa saat memeriksa Peta.
Ribuan dari penduduk ibukota sudah mulai menuju ke menara. Hanya ada beberapa orang biasa yang dicuci otak meskipun Tama yang berlevel tinggi dan sang putri jatuh di bawahnya.
Aku ingin tahu apakah ada beberapa kondisi untuk itu, tetapi ada masalah yang lebih mendesak untuk diperhatikan sekarang.

"Master."
"Aku tahu."

Aku mengeluarkan sebuah wand yang dibuat dari Cabang Emerald sebuah World Tree dari Storage.
Ini bukan giliran untuk mantra terlarang force magic [Divine Destruction], tapi untuk mantra terlarang mind magic [Dominate Mass Psychology].
Ini adalah jenis sihir terburuk yang awalnya dikembangkan oleh seorang diktator untuk mencuci otak warganya sendiri.

——Jangan biarkan Demon God menyesatkan dirimu.

Aku membuat orang-orang tersadar melalui sihir.

Titik cahaya di Peta-ku menunjukkan pergerakan baru.

Melihat sekeliling, Tama dan Putri Sistina yang masih gelisah bahkan setelah mengenakan helmet dan cadar mereka yang melawan mind control telah tenang setelah menerima mantra terlarang milikku.
Tama dengan putus asa dipeluk oleh Pochi, sang putri ditegur oleh Mia, “Ceroboh”.
Yah, aku pikir itu tak terhindarkan mengingat lawannya adalah Demon God.

Baiklah, sekarang waktunya untuk melihat seluruh dunia dengan Unit Arrangement——.


Ketika aku kembali dari berkeliling dunia, para gadis-gadis telah pindah ke halaman mansion duchess.
Aku kira pemandangannya terlalu sempit di dalam jembatan.

——Tampaknya pasukan para dewa sudah berada di sini.

Demon God bergumam saat dia menatap langit.
Langit retak terbuka, dan dari celah itu, muncullah empat malaikat ——atau lebih tepatnya, white sphere dengan lingkaran cahaya putih di sekitar mereka.

"Oh tidak, mereka membidik tanah——"
"Tidak apa-apa. Mereka tidak berada di planet ini."

Aku pikir Demon God sedang menyiarkan rekaman dari suatu tempat, tetapi aku tidak dapat menemukannya di mana pun di dunia.

Sebuah barrier ungu besar memblokir sihir serangan yang dilepaskan oleh para spheroid angel.

Itu sebuah rekaman yang sangat intens, aku mundur secara refleks. Seperti film 4DX, panas menyapu dan bangunan bergetar untuk mencocokkan apa yang terjadi di video.
Orang awam pasti akan mengira rekaman ini sebagai sebuah kenyataan.

Para demon! Lindungi dunia!

Magic circle muncul di sekitar Demon God dan dari sana, pasukan demon menyembur keluar.

"Itu sebuah rekaman juga kan?"
"Yeah, kemungkinan besar."

Aku pikir itu mungkin ditembak di dalam sub-space yang diciptakan Demon God.

Cahaya berwarna orange terang dan cahaya berwarna hijau meluap keluar dari celah itu.

Dasar bodoh!
Berani-beraninya kamu menodai nama dewa, ketahuilah aibmu!

Wah, sepertinya para dewa berhadapan langsung dengannya.

Dewa Heraruon melepaskan lightning berwarna orange dan dewa Garleon pedang hijau berbentuk sabit.
Intensitas yang aku rasakan dari serangan-serangan itu menyaingi yang ditembakkan oleh yellow beam dewa Zaikuon.

Barrier berlapis Demon God memblokir serangan itu saat mendekati tanah.
Rekaman itu menunjukkan gelombang kejut kecil yang bocor keluar dari bentrokan menghancurkan gunung dan ladang yang jauh.

Tidak ragu-ragu apa pun tentang kerusakan yang kamu sebabkan kepada orang-orang yang hidup di bawah, namun kamu menyebut diri-mu sendiri dewa!
Dasar dewa thief rendahan, jangan berbicara tentang nama dewa.
Mengapa kamu tidak mengerti bahwa keberadaan dirimu justru yang membuat kepercayaan jatuh ke dalam kekacauan!

Aku mendengarkan ringkasan dari Arisa tentang pidato Demon God sambil mengabaikan pertengkaran di antara para dewa.
Ada banyak hal yang ingin aku hindari, tetapi yang lebih penting——.

"Kenapa dia melakukan ini sekarang dari sepanjang waktu?"

Seharusnya ada waktu yang lebih tepat jika tujuannya adalah untuk menghasut para dewa.

Itu berkat Zaikuon yang tolol yang begitu tidak berharga.

Suara itu menyerupai suara dewa yang mengalir dari atas.


"——Demon God."

Di sana Demon God berdiri mengenakan sebuah devil mask.

Itu “sama” untukmu! Aku akan menempatkan sebuah kutukan yang akan membuatmu jadi botak huuh.
Benar, benar! Pujilah dia! Aku akan menempatkan sebuah kutukan untuk memperburuk sakit pinggangmu huuh.

Gadis-gadis kecil berambut pink memanggul scythe ungu muncul berkelompok di sekitar Demon God.
Melihat itu, para gadis-gadis mengambil formasi pertempuran. Akan sangat buruk jika ini berubah menjadi sebuah pertarungan habis-habisan di tengah ibukota, jadi aku mengirim sinyal [tunggu instruksi] pada para gadis-gadis, dan mengambil langkah maju ke arah Demon God.

Bukankah kamu berhadapan dengan para dewa?

Dari sensasi yang aku rasakan dari para dewa yang aku temui sebelum datang ke sini, orang yang diproyeksikan di langit bukan sekadar rekaman.

Para dewa sedang ditangani. Itu hanyalah salah satu dari Split Divine Spirit milik-ku.

Demon God mengambil langkah ke arahku.

Apakah ada yang bisa aku bantu?
Ambil waktu sebentar.

Aku bertanya kepadanya alasan dia pergi keluar dari jalannya untuk datang ke sini sambil meninggalkan para dewa dengan split spirit miliknya, namun dia segera memberi-ku slip.

Dia mengatakan, “Berkat Zaikuon yang tolol yang tidak berharga” ketika dia muncul, bukan.

Apakah kamu di sini karena suatu dendam?

Demon God mendengus.
Dia tidak menyangkal atau membenarkannya aku kira?

Sepertinya kamu mungkin berencana untuk membiarkan dewa Zaikuon mengamuk dengan memberinya kekuatan terlarang dan mengalahkan-ku, lalu kamu akan pergi dan campur tangan ketika dia dibawa pergi dan akan menghancurkan negara-negara di tanah?

Demon God terlihat tidak terpengaruh, tetapi gadis-gadis berambut pink di sekitarnya tersenyum dan tertawa.

Bzzt salah.
Bukan master yang akan campur tangan.
Dewa Zaikuon yang mengamuk akan berbenturan dengan para dewa.
Dan tepat ketika keduanya telah dibuat menjadi kelelahan, kami akan muncul untuk membuktikan.

Gadis-gadis kecil membuat begitu banyak kebisingan.
Aku rasa mereka salah mengira [Memanfaatkan(Profit)] dengan [Membuktikan (Proveit)]?

Yah terserahlah.

Dari apa yang dapat aku kumpulkan dari gadis-gadis kecil itu, mereka berencana untuk membuat dewa Zaikuon dan para dewa saling berbenturan, membuat mereka kelelahan, tetapi karena aku pergi dan mengalahkannya, aku telah secara efektif melemparkan sebuah kunci ke dalam rencana Demon God?
Maksudku, aku bahkan merintangi plotnya dari mencuci otak orang-orang di seluruh dunia, aku pikir itu wajar baginya untuk menyimpan suatu dendam. Tidak bisa dibenarkan.

"Kedengarannya itu seperti karena suatu dendam."

Gumaman milik Arisa mengundang tatapan Demon God kepadanya.
Aku bergerak dengan Ground Shrink dan berdiri di depan Arisa untuk melindunginya dari pandangan itu.

Tampaknya aku mendapati kesan kecil pada diriku.

Demon God bergumam dengan tidak senang.

Urusan-ku hari ini dengan-mu.

Demon God menunjuk ke arahku.

"Tidak peduli bahkan jika kamu seorang dewa, saya tidak akan membiarkanmu menyakiti Master."

Liza menyiapkan dragon spear miliknya dengan ekspresi tegas di wajahnya, berdiri di sampingnya adalah Tama dan Pochi yang juga membuat dragon fang sword mereka bersiap untuk melindungi-ku.
Nana juga mengaktifkan mode [Impregnable Castle] tahap akhir, sementara para anggota garda belakang mengalihkan wand dan senjata mereka ke status aktif.

Melihat itu, CLANK, gadis-gadis berambut pink mengubah scythe mereka menjadi bentuk pertempuran.

Recede(mundur).

Dengan satu kata dari Demon God, para gadis-gadis berambut pink membatalkan posisi bertarung mereka.

Log menunjukkan bahwa aku telah menolak [Coercion (Geass)].
Yah, aku rasa memiliki setidaknya kekuatan sebanyak itu hanya cocok untuk seorang dewa ...

Fumu, menentang kata-kata dewa ya.

Demon God menatap padaku dan para gadis-gadis dengan penasaran.

Meskipun para gadis-gadis masih dalam posisi siap bertarung, mereka tampaknya menderita dari suatu tekanan mental yang berat.
Golden armor dan Silver armor dilengkapi dengan fungsi yang menolak mind magic, tetapi bahkan fungsi-fungsi itu tampaknya tidak dapat sepenuhnya bertahan terhadap Geass yang diberikan oleh seorang dewa.

Menarik.

Tekanan datang dari Demon God menghilang.

Sebagai gantinya, dia menghantam kami dengan haus darah yang terkendali.

"<< Dragonic Acceleration >> nanodesu!"
"<< Dragonic Eater >> ~?"
"<< Dragonic Penetrate >> !!"

Gadis-gadis Beastkin bereaksi terhadap haus darah dan bergegas menuju Demon God.

Pochi menerobos melewati acceleration circle yang dikerahkan oleh golden armor miliknya memasuki kondisi hyper accelerated, sementara klon Tama yang tak terhitung jumlahnya muncul pada Demon God dari semua sisi.
Liza yang menggunakan powered exoskeleton miliknya mengikuti sedikit di belakang, menyerang Demon God dengan kecepatan dua kali Pochi.

Untuk mendukung para gadis-gadis, aku juga menggunakan Ground Shrink——.

Sebuah pedang terhunus muncul di hadapanku. Aku mengambil sebuah holy sword dari Storage. Bilahku patah menjadi berkeping-keping. Oh sial. Aku menghindar dengan Ground Shrink. Pedang yang menyerempetku bergerak seperti sihir Flexible Sword. Equipment Nanashi terpotong seperti terbuat dari kertas. Berbahaya. Itu pasti Dragon Rending Sword. Yang disebutkan oleh Dog-head.

Sudah lama sejak aku memasuki keadaan proses berpikir yang dipercepat.

Aku berkonsentrasi pada cara-cara untuk mendukung para gadis-gadis sambil menangkis homing pada Dragon Rending Sword dengan sihir Flexible Sword yang ditingkatkan dan holy sword buatan tangan.

Dragon fang sword milik Pochi dan Tama serta dragon spear milik Liza diblokir oleh shield yang telah muncul di hadapan Demon God.

"Dragon Spear yangMenembus Semua, diblokir?!"
"Itu main curang nanodesu!"
"Unbalibabo ~?"

——Tidak, itu menembus.

Lapisan baru dari shield dapat diproduksi dengan cepat setiap kali dragon spear dan dragon fang sword menembusnya.
Itu pasti Divine Dancing Armor yang disebutkan oleh Dog-head.

"Aduh ~"

Beberapa dari klon Tama berusaha menyelinap melalui celah di antara shield, tetapi mereka terhempas dengan kemunculan tiba-tiba shield.

"Giant Shield."
"Hyper Deracinator."

Defensive magic milik Hikaru dan Arisa muncul di antara aku dan Dragon Rending Sword, tetapi pedang itu langsung menembus mereka yang menjadi bukan apa-apa.

"Bidik —— dan tembak!"

Lulu menembak bagian bilah dari Dragon Rending Sword dengan acceleration gun miliknya dalam upaya untuk mengubah lintasannya, tetapi peluru itu hancur berkeping-keping sebelum bisa mencapai bilah.

"Saya tidak akan membiarkanmu menyakiti Master, jadi saya memberi tahu."

Nana yang beralih dari stationary Castle menjadi mobile << Absolute Throne >> menempatkan dirinya di antara aku dan pedang.

"Darurat, Throne telah dilanggar terbuka, jadi saya melaporkan."

Nana segera mengaktifkan Phalanx sekali pakai satu demi satu, tetapi mereka semua hancur berkeping-keping tanpa perlawanan.
Kalau terus begini, Dragon Rending Sword akan menusuk Nana.

Kemudian——..

Aku berganti tempat dengan Nana menggunakan Unit Arrangement, dan menggunakan salah satu dari kartu trup-ku di lengan baju yang telah aku siapkan sebelumnya.

Dragon Rending Sword?!

Aku menepis Dragon Rending Sword milik Demon God dengan sebuah magical sword-ku sendiri yang diciptakan dari sihir [Dragon Rending Sword (Dragon Slayer)] yang aku peroleh dari False King anak laki-laki Shin.

Dragon Rending Sword yang aku hasilkan adalah yang lebih lemah.

Aku berhasil menepis Dragon Rending Sword milik Demon God, tetapi dengan mengorbankan Dragon Rending Sword milikku yang berubah menjadi berkeping-keping.
Sayangnya, aku tidak tahu sihir Divine Dancing Armor. Bahkan [Karisfel, Writings of Wisdom] yang aku dapatkan dari dewa Karion tidak punya apa-apa tentang Dragon Rending Sword dan Divine Dancing Armor yang berasal dari Demon God.

Kamu mempelajari itu dari seorang pembawa [Master Wizard] ya ...

Demon God menebak dengan benar.

Dragon Rending Sword kembali ke sisi Demon God sebelum menghilang.
Pada saat yang sama, gadis-gadis beastkin yang berusaha sekuat tenaga untuk menembus Divine Dancing Armor terhempas oleh sejenis gelombang kejut.

Manusia dan pertumbuhan mereka luar biasa.

Saat Demon God dengan memuaskan bergumam, para gadis-gadis kecil berambut pink kembali ke sisinya.
Sepertinya mereka sedang menahan para anggota silver.

Nah, apakah kamu memahami celah dalam kekuatan kita sekarang?

Aku hanya bisa menyetujui Demon God.
Bahkan jika aku berhasil mengatasi satu Dragon Rending Sword, pada saat ini, Demon God tidak diragukan lagi sebuah versi higher order dari-ku.

Tapi aku memiliki suatu cara untuk menghadapinya.

Dragon Rending Sword dan Divine Dancing Armor yang dikerahkan oleh Demon God memang perkasa, namun aku memiliki sebuah firasat Pedang Dewa dapat melakukan sesuatu terhadap mereka.
Namun, itu bukan sebuah ide yang bagus untuk mengandalkan Pedang Dewa saja. Jika itu direnggut, maka aku tidak akan punya sarana untuk melawannya. Aku butuh sesuatu selain senjata untuk menghadapinya.
Maksudku, aku masih memiliki Meteor Shower dan sihir anti-dewa bersamaku, jika aku bisa memikatnya ke suatu tempat yang sepi.

Mari kembali ke topik yang sedang dibahas.

Demon god melepas devil mask miliknya saat dia mengatakan itu.

Di bawah topeng itu adalah——.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...