Bagian 4


Di depan dari gerbang barat Kota Benteng Faltra——
Shera menembakkan sebuah panah.
Teyaah!
Itu membuat sebuah serangan langsung pada ular hitam.
Membuat sebuah suara *Bomu!*, Ular hitam itu tersebar berserakan.
Umu umu, kamu cukup hebat, bukan, Shera!
Krum mengangguk, tampak puas.
Sebelum pertarungan ini, busur Shera semakin diperkuat oleh Krum. Bahkan pakaian dan sepatu botnya.
Sekarang, itu bisa disebut “set lengkap Eqiument Raja Iblis”.
Berkat itu, tempat yang Shera dan Krum berada telah diduduki.
Di sisi lain——
Rose si Magimatic Maid menghancurkan beberapa ular hitam sendirian.
Namun, kekuatan sihirnya yang terasa kurang dari awal akhirnya mencapai bagian bawah.
Saya akan menyelesaikan tugas saya yang dipercayakan oleh Master ...... bahkan jika tubuh ini rusak!
Sebaliknya, tidak peduli berapa banyak dia menghancurkan dan menghancurkan serta menghancurkan, jumlah dari ular hitam terus meningkat.
Pedang milik Galford dan Magi Gun milik Lamnites juga membuat hasil perang.
Namun, tempat-tempat dari orang lain berada di ambang dilanggar.
Para tentara telah ditelan oleh ular hitam. Para Petualang telah terjepit. Jeritan yang tak terhitung jumlahnya terangkat.
Celestine, yang dikelilingi oleh para Magician, mengangkat suaranya.
Tolong bertahanlah! Sedikit lagi! Saya yakin bahwa Diablo-san akan menghentikan kastil itu!
Sebuah kedamaian pikiran sementara——Mereka kata-kata yang tampaknya seperti itu, tak disangka bahwa mereka akan terwujud!
Sambil menumpahkan darah dari kepalanya, Edelgart mentatap pada kastil.
Ah ...... Cahaya?
Sebuah ledakan tumpah keluar.
Dari dalamnya, sebuah kilatan dari cahaya meluap keluar. Dari jendela yang menjadi sumber dari ular hitam, nyala api menyembur keluar.
Tak lama kemudian, seluruh kastil telah ditelan oleh sebuah ledakan merah gelap.
Orang-orang menjadi tercengang, dan menatap pada gigantic fireball yang muncul di tanah.
Shera mengangkat sebuah suara yang terdengar seperti sebuah jeritan.
Diablo!? Hey, bagaimana dengan Diablo!? Dimana Rem berada!?
Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan itu.
Api menyebar menuju bahkan ular hitam, dan satu demi satu, mayat gede terbakar jatuh ke tanah. Suara-suara *jyuu jyuu, bachi bachi* dibuat, dan mereka berubah menjadi abu.
Setelah itu, mereka berubah menjadi partikel cahaya dan naik ke langit.
Nyala api menjadi lebih kecil.
Krum menunjukkan jarinya pada tempat kastil berada sebelumnya.
Lihat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...