Epilog



Bagian 1


Sisi Barat dari Kota Menara Zircon——
Tepat sebelum fajar menyingsing, langit sudah menjadi cerah. Banyak dari tenda yang ada di sana disinari.
Di tempat di mana sebuah antrean biasanya dibuat, saat ini tidak ada orang di sana.
Karena ada ledakan misterius dan guncangan dengan penyebab yang tidak diketahui yang terus terjadi sepanjang malam, orang-orang telah melarikan diri dari kerumunan tenda.
Satu tenda telah terhisap ke dalam tanah.
Sebuah lubang terbuka.
Pasir jatuh ke dalam sebuah bentuk kerucut, dan lubangnya melebar.
Mengelilingi dan menontonnya di kejauhan, orang-orang mengangkat teriakan yang mengatakan bahwa dunia telah berakhir atau tutup neraka telah dibuka.

Sebuah tornado menyembur keluar dari lubang.

Batu dan pasir, bahkan sebagian dari tenda yang jatuh di diledakkan ke langit dan jatuh ke sekitarnya.
Benda besar yang tidak bisa diangkat kecuali dilakukan oleh sejumlah besar orang jatuh dari langit seolah-olah hujan.
Orang-orang mengangkat jeritan, dan gemetar dalam ketakutan.
Dan kemudian, mereka melihatnya.
Dari dasar lubang, sebuah altar sedang naik.
Beberapa gadis muda sedang berkumpul bersama.
Orang yang berdiri di tengah altar adalah seorang pria yang mengenakan pakaian hitam. Dia memiliki tanduk yang tumbuh.
Seseorang menggumamkan ini.

——Itu adalah Raja Iblis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan. Pungunjung Sopan, para Penunggu Segan...